Chapter II PDF
Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’, dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan bisa diperoleh secara
alamiah maupun secara terencana yaitu melalui proses pendidikan. Dan dari
pengetahuan dapat terbentuk suatu tindakan. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh dari mata dan telinga.14-16
Ada enam tingkatan pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif,
yaitu :14,15
a. Tahu (Know), merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Dapat
diartikan sebagai mengingat atau mengingat kembali suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya.
b. Memahami (Comprehension), merupakan suatu kemampuan yang dapat
menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi (Application), merupakan kemampuan untuk dapat
menggunakan materi yang telah dipelajari pada kondisi atau situasi sebenarnya.
d. Analisis (Analysis), merupakan suatu kemampuan yang dapat
menjabarkan materi ke dalam komponen-komponen tetapi masih didalam suatu
struktur organisasi dan masih ada kaitannya antara satu dengan yang lain.
e. Sintesis (Synthesis), merupakan suatu kemampuan yang dapat
menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk yang baru. Dengan kata lain
sintesis merupakan kemampuan untuk menyusun suatu formulasi baru dari
formulasi yang ada.
f. Evaluasi (Evaluation), merupakan kemampuan untuk melakukan
penilaian terhadap suatu materi atau objek tertentu.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan melakukan wawancara
atau menggunakan angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur
2.2 Sikap
Sikap adalah respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus
atau objek dan bersifat merespon hal positif atau hal negatif dari suatu benda,
orang, atau peristiwa. Dan sikap merupakan keyakinan dan perasaan yang dapat
mempengaruhi reaksi didalam diri seseorang. Definisi lain menyatakan bahwa
sikap merupakan kecenderungan psikologis yang diekspresikan dengan
mengevaluasi kesungguhan tertentu dengan beberapa tingkat menguntungkan atau
merugikan. Sikap dibedakan dari konsep lain yang juga mengacu pada
kecenderungan tersirat seseorang atau kecenderungan sikap yang disimpulkan
hanya pada saat rangsangan yang menunjukkan suatu objek sikap yang diamati
untuk memperoleh respon dalam mengekspresikan tingkat yang diberikan dari
evaluasi.14-19
Menurut salah seorang ahli yaitu Newcomb, menyatakan bahwa sikap
merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan
pelaksana motif tertentu. Sikap dapat pula dinyatakan sebagai hasil belajar,
karenanya sikap dapat mengalami perubahan. Sebagai hasil dari belajar sikap
tidaklah terbentuk dengan sendirinya karena pembentukan sikap akan berlangsung
dalam interaksi manusia. Ada empat tingkatan sikap, yaitu :14-16,20
a. Menerima, diartikan bahwa seseorang (subjek) mau memperhatikan
stimulus yang diberikan (objek).
b. Merespon, kemampuan untuk memberikan jawaban bila ditanya dan
mengerjakan tugas yang telah diberikan.
c. Menghargai, merupakan kemampuan untuk mengajak orang lain
mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah.
d. Bertanggung jawab, merupakan kemampuan untuk bertanggung jawab
atas segala sesuatu yang telah dipilih dengan segala konsekuensi.
Pengukuran sikap secara sistematik dilakukan dengan skala sikap yang telah
distandarkan. Dan teknik yang paling umum digunakan adalah skala sikap dari
Thurstone yang disebut juga The Equal-Appearing Interval dan dari Likert yang
2.3.1 Perdarahan
Perdarahan adalah keadaan yang disebabkan oleh dinding vaskular yang
pecah atau kelainan mekanisme hemostatik. Perdarahan merupakan komplikasi
yang paling ditakuti, karena dianggap dapat mengancam kehidupan oleh dokter
dan pasien. Perdarahan dapat terjadi setelah anastesi lokal dilakukan dan setelah
pencabutan. Hal ini dapat terjadi pada pasien dengan gangguan pembekuan darah,
pasien yang menerima terapi antikoagulan atau yang mengkonsumsi obat seperti
golongan NSAID dan warfarin yang dapat memperpanjang waktu perdarahan,
pasien yang mempunyai hipertensi yang tidak terkontrol, liver dan defisiensi
vitamin K.22,23
Sejumlah prosedur yang dilakukan dalam kedokteran gigi dapat
menyebabkan perdarahan. Pada praktek kedokteran gigi di Amerika, bahwa
diantara 2000 pasien dewasa ada sekitar 100-150 pasien mengalami gangguan
perdarahan. Gangguan perdarahan merupakan keadaan perdarahan yang
disebabkan oleh kemampuan pembuluh darah, platelet, dan faktor koagulasi pada
sistem hemostatis. Penderita mengalami waktu perdarahan yang panjang bahkan
dapat pula mengalami perdarahan yang terus menerus. Gangguan perdarahan
merupakan faktor resiko pada tindakan perawatan gigi dan mulut. Pasien dengan
penyakit jantung yang menggunakan obat pengencer darah seperti Aspirin juga
memiliki potensi untuk terjadinya gangguan perdarahan.23,24
2.3.1.2 Patofisiologi
Proses perdarahan terjadi melalui 3 tahap yaitu pembuluh darah (vascular),
trombosit (platelet) dan koagulasi (coagulation). Pembuluh darah dan platelet
merupakan fase primary dan koagulasi merupakan fase secondary. Pada fase
pembuluh darah terjadi sesaat setelah trauma sehingga melibatkan vasokonstriksi
arteri dan vena, serta tekanan ekstravaskuler. Fase platelet dimulai dengan
terjadinya kekakuan platelet dan pembuluh darah, kemudian pembuluh darah akan
tersumbat. Proses ini terjadi beberapa detik setelah fase pembuluh darah terjadi.
Pada fase koagulasi darah akan keluar ke daerah sekitar dan akan membatasi
daerah yang terjadi perdarahan dengan adanya bantuan faktor ekstrinsik dan
intrinsik. Waktu yang dibutuhkan pada fase ini lebih lambat dibandingkan fase
sebelumnya.24
2.3.11.4 Penang
ganan
Perddarahan yan
ng hebat haarus segera ditangani. Perawatan
P yyang dilaku
ukan
pada jaringan lunak maupun
m jarinngan keras perlu dilaku
ukan dalam
m keadaan stteril.
Prinsip daasarnya adaalah membeersihkan daeerah luka atau debrideemen, misallnya
dengan H2O2 dari jarringan nekrootik dan ben
nda asing. Apabila
A passien mengallami
perdarahann yang ban
nyak, haruss dilakukan
n tindakan segera untu
tuk mengon
ntrol
perdarahann yang terjjadi. Penannganan awaal apabila terjadi
t perddarahan setelah
pencabutaan adalah dengan peenekanan. Penekanan
P dapat dilaakukan den
ngan
menggunaakan kain kasa
k yang ttelah diberi adrenalin. Biasanya hanya den
ngan
melakukann penekanaan perdarahhan yang teerjadi sudaah bisa ditaangani. Nam
mun
apabila daarah masih juga
j keluarr, maka dap
pat dilakukaan kleim deengan hemo
ostat
atau melaakukan penjahitan anngka 8 paada soket. Selain itu
tu, dapat juga
j
menggunaakan gelfoam
m atau sponnge gelatin yang
y dapat diabsorbsi. Apabila masih
m
berlanjut segera
s k ke Rumahh Sakit.22,25
rujuk
2.3.2.1 Etiologi
Penyebab fraktur bermacam-macam seperti kecelakaan lalu lintas,
kecelakaan pada olah raga, dan trauma langsung pada gigi akibat benda keras
seperti botol. Fraktur tidak hanya pada struktur gigi (email, dentin, dan pulpa gigi)
tetapi bisa juga terjadi pada jaringan periodontal dan tulang rahang.25
Fraktur dapat terjadi pada akar gigi, gigi tetangga atau gigi antagonis,
restorasi, prosesus alveolaris dan mandibula. Fraktur tulang alveolar dapat terjadi
karena berhubungan dengan terjepitnya tulang alveolar pada saat melakukan
pencabutan. Hal ini dapat terjadi karena bentuk dari tulang alveolar atau adanya
perubahan patologis dalam tulang.22
2.3.2.3 Penanganan
Pemeriksaan fraktur dentoalveolar dapat dilakukan dengan radiografi intra-
oral dan ekstra-oral seperti panoramik. Biasanya perawatan dasarnya adalah
secara konservatif, misalnya dengan splint, immobilisasi gigi geligi yang goyang
dan fiksasi. Splint merupakan alat yang ditunjukkan untuk imobilisasi atau
membantu imobilisasi segmen-segmen fraktur. Splint biasanya merupakan logam
tuang (cor) atau terbuat dari akrilik. Apabila terjadi fraktur yang menyebabkan
gigi bergeser maka perlu dilakukan pembedahan. Salah satunya adalah
penggunaan arch bar dapat membantu menstabilisasikan segmen yang terjadi
fraktur dan memberikan daerah perlekatan untuk fiksasi maksilomandibular.
Caranya dengan menggunakan anastesi lokal ataupun anastesi umum, segmen
fraktur direduksi sebelum pemasangan alat-alat fiksasi atau stabilisasi, kemudian
ikatkan kawat baja anti karat pada tipa-tiap gigi (melalui diatas arch bar pada satu
sisi, dan dibawah arch bar pada sisi yang lain), ujung-ujung kawat dipilin searah
jarum jam dan ujung kawat yang lebih dibuang agar tidak melukai jaringan
mukosa. Jika terjadi pergeseran segmen yang nyata, biasanya diatasi dengan
memotong arch bar pada bagian yang mengalami fraktur.22,25
2.3.3 Syok
Syok merupakan suatu keadaan patofisiologis yang terjadi bila oxygen
delivery (DO2) ke mitokondria sel di seluruh tubuh manusia tidak mampu
memenuhi kebutuhan oxygen consumption (VO2). Sebagai respon terhadap
pasokan oksigen yang tidak cukup ini, metabolisme energi sel menjadi anaerobik.
Menurut John Collins Warren, syok merupakan berhentinya keadaan sesaat dari
kematian. Secara patofisiologis, syok merupakan gangguan sirkulasi akibat
kurangnya oksigen kedalam jaringan. Syok dapat terjadi oleh berbagai macam
sebab dan melalui berbagai proses. Penurunan volume plasma intravaskular
merupakan faktor utama yang menyebabkan terjadinya syok. Terjadinya
penurunan volume intravaskular menyebabkan darah yang balik ke jantung
berkurang sehingga curah jantung menurun. Dan menyebabkan oksigen di paru
juga menurun dan asupan oksigen ke jaringan tidak terpenuhi. 26-28
Ada beberapa tingkatan kesadaran pada pasien syok. Tingkat kesadaran
merupakan indikator utama adanya perubahan status neurologi pasien, karena
berhubungan dengan fungsi hemisfer serebral dan reticular activating system.
Tingkatan kesadaran terdiri dari :29
a. Compos mentis, yaitu keadaan pasien yang sadar akan dirinya dan
lingkungan serta dapat menjawab pertanyaan dengan benar.
b. Apatis, yaitu keadaan pasien yang berkurang dengan keadaan sekitar dan
sikap acuh tak acuh.
c. Latargi, yaitu keadaan kesadaran pasien yang terlihat lesu dan mengantuk.
SYOK OLIGEMIK
A. Perdarahan
B. Kekurangan cairan
Puls 3A
5
AED//defibrillattor ARRIV
VES
B
6
Check rhhythm
Shockable rhythm?
Shockabl Not Sh
hockable
8
7 Resume CPRC immeddiately
forr 2 minutes
Give 1 shock Check rhyth hm every 2 minute;
Reesume CPRR immediateely co
ontinue untill ALS provviders take
for 2 minutes
m over or vicctim starts too move
Gambar 5.
5 A. Simp
ple BLS uuntuk dewaasa. B. BL
LS berdasaarkan pelay
yanan
kesehataan.34
C
A
c. Circulation (sirkulasi)
Circulation merupakan monitoring dua tanda vital yang sangat penting,
yaitu tekanan darah dan denyut jantung yang memberikan informasi tentang
fungsi sistem cardiovascular. Tidak terabanya nadi karotis pada dewasa
merupakan tanda utama terjadinya cardiac arrest atau henti jantung. Pemberian
ventilasi buatan dan kompresi pijat jantung diperlukan pada keadaan
kegawatdaruratan ini.5,31
2.4.11.3 Pernafa
asan
nafasan dann pola pernafasan dikeendalikan olleh kemoseensor-
Kecepatan pern
kemosensoor dan otak.
o Untu
tuk orang normal, peningkattan konsentrasi
karbondiooksida dan ion hidroggen dalam darah dapaat merangsaang pening
gkatan
ventilasi. Kecepatan
K pernafasan normal tidaak berarti bahwa
b oksiggenisasi adeekuat.
Dengan adanya
a rasaa cemas ppada pasien
n dapat menyebabkan
m n meningk
katnya
pernafasann. Untuk pemeriksaann pernafasan
n harus hatti-hati, kareena pasien yang
menyadarii bahwa peernafasannyya sedang diamati dapat terjadinnya pening
gkatan
kecepatann pernafasan
n involunteer. Kecepaatan pernafaasan normaal adalah 12-18
g dewasa.38
kali/menitt pada orang
Pem
meriksaan reespirasi ataau pernafassan dapat dilakukan
d ddengan beb
berapa
cara yaitu :39
1. Cara
C inspekssi, merupakaan pemerikssaan dengan
n melihat geerakan nafaas dan
menghitunng frekuenssinya. Caraa ini tidak praktis daan tidak diaanjurkan karena
k
pemeriksaaan dilakukaan dengan m
melihat geraakan nafas dan
d detak jaam sekaligus.
2. Cara
C palpasi, merupakan
an cara yang
g dianjurkan
n yaitu pem
meriksaan deengan
meletakkaan tangan pemeriksa
p ppada dindin
ng abdomen
n atau dindiing dada paasien,
kemudian dihitung geerakan pernnafasan pasien sambil melihat
m detak
ak jarum jam
m.
3. Cara
C auskulttasi, pemeriiksaan yang
g dilakukan
n dengan m
menggunakan
n alat
stetoskop yaitu mend
dengarkan daan menghitu
ung bunyi pernafasan.
p
2.4.1.4 Suhu
Suhu tubuh merupakan perbedaan antara jumlah panas yang dihasilkan oleh
proses tubuh dan jumlah panas yang hilang karena lingkungan luar. Cara
pengukuran suhu adalah dengan menggunakan thermometer. Sebelum
menggunakan thermometer, pada permukaan air raksa harus diturunkan sampai
dibawah 350C dengan mengibas-ngibaskan thermometer.37,39
Pada bayi dibawah 2 tahun, pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan pada
lipatan paha atau rektum dengan suhu normal 360C-370C. Sedangkan pada anak
diatas umur 6 tahun, pengukuran dapat dilakukan di mulut (suhu oral) yaitu
dengan meletakkan thermometer di bawah lidah (sublingual) dan suhu oral normal
adalah 370C. Semua pengukuran suhu dilakukan selama 3 menit. Dalam keadaan
normal suhu aksila sama seperti suhu pada rektum yaitu 360C-370C.37,39
Pengetahuan
Sikap