Anda di halaman 1dari 15

Jurnal PPKM III (2014) 197-211 ISSN: 2354-869X

MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF


TYPE STAD DALAM MENGELOLA KARTU PERSEDIAAN

Sri Kuncoroa
a
Guru SMK 1 Wonosobo
a
Email: skuncoro87@yahoo.co.id

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Riwayat Artikel: Media pembelajaran merupakan suatu yang sangat menentukan
Diterima : 30 Juni 2014 bagi pendidik supaya pembelajaran dapat memperoleh hasil yang
Disetujui : 11 Agustus 2014 optimal sesuai yang diinginkan.
Peneliti ingin mengetahui apakah pembelajaran dengan
Kata Kunci: menggunakan pendekatan Tipe STAD bisa meningkatkan hasil
STAD, Penelitian Tindakan Kelas
(PTK), Kartu Persediaan
belajar dan suasana menggembirakan bagi peserta didik.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan di SMK Negeri 1
Wonosobo, tepatnya di kelas XI Akuntasi 3. Karena penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas, maka penelitian dilakukan
dimana pengajar mengampu kompetensi mengelola kartu
persediaan pada kelas tersebut.
Untuk pengambilan data digunakan dua angket yaitu angket
aktivitas dan soal penelitian. Angket aktivitas untuk melihat
tingkat kerjasama siswa dalam proses belajar mengajar dan untuk
melihat tingkat kerjasama siswa. Sedangkan angket penelitian
untuk melihat hasil hasil belajar siswa dalam satu siklus.
Dari hasil penelitian ternyata bahwa pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan tipe STAD kemauan siswa dan hasil
belajar siswa terbukti meningkat.
Penelitian ini diharapkan dapat berkembang dan bermanfaat
untuk meningkatkan hasil proses pembelajaran.

ARTICLE INFO ABSTRACT


Article History Instructional media is a crucial for learning so that educators can
Received : June 30, 2014 obtain optimal results as desired.
Accepted : August 11, 2014 Researchers wanted to know whether learning by using STAD
type approach can improve learning outcomes and encouraging
Key Words:
atmosphere for students.
STAD, Classroom Action
Research (CAR), inventory card
Classroom Action Research (CAR) conducted at SMK 1
Wonosobo, precisely in class XI Accounting 3. Since this study is
an action research, the research carried out in which teachers
administer the competency to manage the inventory cards in class.
For the data used two questionnaires, namely a questionnaire
about the activities and research. Questionnaire activity to see the
level of cooperation of students in the learning process and to see
the level of cooperation of students. While the research
questionnaire to see the results of student learning outcomes in a
single cycle.
From the research, it turns out that learning by using students'
willingness STAD approach and proven to increase student
learning outcomes.
This study is expected to be used and useful for improving the
results of the learning process.

197
Jurnal PPKM III (2014) 197-211 ISSN: 2354-869X

1. PENDAHULUAN pembelajaran, sehingga tercapai kemampuan


1.1. Latar Belakang Masalah peserta diklat dalam menyelesaiakan kartu
Kompetensi Mengelola Kartu Persediaan persediaan tentang jumlah unit, jumlah saldo
bagi peserta didik merupakan kompetensi persediaan pada akhir periode, sehingga
yang tergolong sulit dalam menganalisa peserta diklat tidak lagi menjadi peniru
jumlah saldo persediaan, menghitung jumlah semata. Upaya yang dilakukan adalah
unit dan harga pokok penjualan, karena sistem melakukan penelitian tindakan kelas untuk
pencatatannya menggunakan dua sistem. Dan mencapai peningkatan kompetensi konsep
masing masing sistem ada metode pencatatan Mengelola Kartu Persediaan dengan model
antara lain metode FIFO, LIFO dan Average. pembelajaran kooperatif yang bertujuan untuk
Terutama kelemahan peserta diklat dalam mengembangkan interaksi silih asah silih asuh
penguasaan memahami konsep Mengelola dan silih asuh sehingga sesuai dengan kodrat
Persediaan. manusia sebagai makluk individu dan juga
Kelemahan konsep ini terlihat ketika maklhuk sosial.
peserta diklat menemukan kesulitan pada saat Berdasarkan hasil ulangan Produktif
diberikan naskah soal yang menyangkut Akuntansi pada Kompetensi Mengelola Kartu
pengembalian barang, baik return pembelian Persediaan di kelas XI Akuntansi SMK
maupun return penjualan sebagai latihan Negeri 1 Wonosobo masih belum optimal
praktik. Peserta didilk kebanyakan melakukan dibandingkan dengan Kompetensi lain. Hal
pekerjaan meniru kasus naskah soal dan ini dibuktikan dengan prosentase daya serap
jawaban sebelumnya. masih ada kelas yang kurang dari 80 %.
Untuk menyesaikan kasus tersebut Berikut adalah perolehan hasil ulangan pada
diperlukan rancangan pembelajaran bagi materi kompetensi Mengelola Kartu
pengajar dalam penyampaikan konsep Persediaan di semester gasal.

Tabel 1. Hasil ulangan harian kelas XI Akuntansi SMK Negeri 1 Wonosobo tahun pelajaran
2011/2012
Kelas
Daya Serap Ket.
XI AK.1 XI AK2 XIAK3
RATA-RATA 92,45 91,60 77,25
Yang Belum Kompeten 6 7 15
Daya Serap 92% 92% 77%

Dari hasil ulangan tersebut menunjukkan 3. Peserta didik sulit berkomonikasi dengan
bahwa pemahaman dalam kompetensi semua temannya, karena belum
Mengelola Kartu Persediaan belum optimal, mengetahui konsep perhitungan
khususnya kelas XI Akuntansi 3. perpectual
1.2. Identifikasi Masalah 4. Prestasi dalam kompetensi Mengelola
Dari latar belakang diatas maka bisa kartu persediaan kurang,
diidentifikasi masalah-masalah yang ada pada 5. Inovasi pembelajaran masih monoton
PTK yang akan dilaksanakan sebagai berikut: 1.3. Rumusan Masalah
1. Peserta diklat sulit memahami kompetensi Permasalahan yang dapat kami rumuskan
Mengelola Kartu Persediaan khususnya berdasarkan latar belakang adalah “Apakah
dalam menghitung pencatatan sistem penggunaan model pembelajaran Cooperative
perpectual dengan metode pencatatan learning dengan tipe STAD (Student Teams
average Achievment Divisions) dapat meningkatkan
2. Peserta didik sering jenuh dalam prestasi peserta didik dalam penguasaan
mengerjakan kartu persediaan dengan konsep Mengelola Kartu Persediaan?”.
menggunakan sistem perpectual yang 1.4. Tujuan Penelitian
terdapat dokumen transakasi Tujuan yang ingin dicapai melalui PTK ini
pengembalian barang dagangan (retur) adalah untuk mengetahui Apakah penggunaan
model pembelajaran Cooperative Learning

198
Jurnal PPKM III (2014) 197-211 ISSN: 2354-869X
dengan tipe STAD Student Teams 2. KAJIAN PUSTAKA
Achievment Divisions) dapat mencapai 2.1. Pembelajaran Konsep
standart kompeten peserta didik dan Pengetahuan konsep merupakan fondasi
meningkatkan pemahaman konsep Mengelola yang harus dimiliki peserta didik untuk
Kartu Persediaan. berfikir, Konsep-konsep merupakan dasar
1.5. Manfaat Hasil Penelitian untuk dapat memasukkan prinsip-prinsip,
Dengan adanya penelitian tindakan kelas membandingkan serta membuat generalisasi.
ini diharapkan dapat memberikan beberapa Oleh karena itu dalam pemecahan maslah,
manfaat bagi pengajar, peserta didik maupun peserta didik harus mengetahui aturan main
sekolah. serta mematuhi aturan tersebut.
1. Siswa Pemahaman konsep menurut Ausubel
 Lebih terlatih untuk mengaitkan (1968) dapat diperoleh dengan dua cara yaitu
masalah didunia usaha dengan konsep formasi dan konsep asimilasi.
kompetensi Mengelola Kartu Berdasarkan konsep formasi, pemahaman
Persediaan. konsep diperoleh sebelum peserta didik
 Lebih tertarik untuk mengembangkan masuk sekolah, Sedangkan menurut konsep
ketrampilan belajar Mengelola kartu asimilasi pemahaman konsep diperoleh
persediaan selama dan sesudah sekolah.
 Lebih cepat dalam mengerjakan kartu Dalam penyampaian pembelajaran jenis
mutasi persediaan dari bukti transaksi konsep perlu ditempuh lima langkah yaitu:
 Penalaran siswa lebih luas dalam 1. Penyajian Konsep
kompetensi Mengelola Kartu 2. Pemberian Bantuan (berupa inti isi, ciri-
Persediaan ciri pokok, contoh dan bukan contoh)
2. Pengajar 3. Pemberian Latihan
 Menambah wawasan pengajar dalam 4. Pemberian Umpan Balik (Refleksi)
kompetensi Mengelola Kartu 5. Pemberian Tes
Persediaan mengenai alternatif metode 2.2. Pengertian Belajar
pembelajaran khususnya metode Belajar merupakan suatu usaha untuk
STAD. mencapai perubahan dalam mkehidupan
 Dapat memberi motivasi untuk mencari manusia baik perbahan itu menuju hal lebih
masalah yang ada di dunia usaha yang buruk atau perubahan menuju hal yang lebih
berkaitan dengan Pengelolaan Kartu baik, seperti yang dikatakan oleh Ngalim
Persediaan. Purwanto dalam bukunya yang berjudul
Psikologi Pendidikan sebagai berikut “Belajar
 Mengetahui kedekatan dengan dunia
merupakan suatu perubahan dalam tingkah
praktik di perusahaan perdagangan
laku dalam perubahan itu dapat
 Meningkatkan kreativitas guru untuk
mempengaruhi kepada tingkah laku yang
mencapai pembelajaran yang
lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan-
berkualitas
kemungkinan mengarah kepada tingkah laku
3. Sekolah
yang lebih baik”. (Ngawi Purwanto, 1987:86).
 Sekolah mendapatkan
2.3. Model Pembelajaran Cooperative
masukan/informasi tentang alternatif
Learning dengan Tipe STAD
metode pembelajaran tipen STAD yang Menurut Webb (1985), Pembelajaran
dapat digunakan oleh tenaga pendidik kooperatif memberi kesempatan pada siswa-
disatuan pendidikan yang lain. siswi untuk saling membantu mengajar. Hal
 Dapat meningkatkan prestasi satuan tersebut dapat meningkatkan kemampuan
pendidikan. mereka untuk memahami konsep Mengelola
 Meningkatkan pelayanan jasa Kartu Persediaan, selain cepat juga saling
pendidikan kepada siswa mengenai memberi penjelasan, dalam pembelajaran
fasilitas pratik atau laboratotium kooperatif peserta didik dapat
produktif akuntansi. menghubungkan pengetahuan awal mereka
dengan informasi baru. (Pressley dkk, 1992).

199
Jurnal PPKM III (2014) 197-211 ISSN: 2354-869X
Pembelajaran kooperatif memungkinkan Akuntansi Keuangan Indonesia No. 14).yang
peserta didik mendapat kesempatan yang luas menyatakan bahwa Persediaan adalah aktiva:
untuk membentuk sendiri konsep atau prinsip 1. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan
dan materi yang dipelajari. Peserta didik dapat usaha normal
memperoleh pengalaman belajar langsung 2. Dalam proses produksi dan atau dalam
yang bervariasi melalui tukar menukar perjalanan atau
pengalaman dengan temannya. 3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan
Cohen (dalam Rahayu, 1998, 156). (supplies) untuk digunakan dalam proses
Mengemukakan bahwa pembelajaran produksi atau pemberian jasa.
kooperatif meliputi belajar berkolaborasi. Dalam perusahaan dagang persediaan
Belajar secara kooperatif dan kerja kelompok, terdiri atas satu golongan yaitu persediaan
juga menunjukkan arti sosiologis, yaitu barang dagangan yang merupakan barang
penekanan pada aspek tugas-tugas kolektif yang dibeli untuk dijual kembali. Sistim
yang harus dikerjakan bersama-sama dengan akuntansi persediaan barang dagangan
kelompok dan wewenang dari guru kepada bertujuan untuk mencapai mutasi tiap – tiap
siswa. Guru berperan sebagai fasilitator dalam jenis persediaan yang disimpan di gudang, hal
membimbing siswa menyelesaikan materi ini berkaitan erat dengan pembelian atau
tugas. penerimaan barang dagangan, retur
Sementara itu menurut Slavin (dalam pembelian, penjualan barang dagangan atau
Rahayu, 1998, 156) Pembelajaran kooperatif pengeluaran dan retur penjualan.
adalah siswa belajar bersama, saling Prosedur Pembelian Barang dagangan:
menyumbangkan pikiran dan nmasing-masing Dalam prosedur ini dicatat harga pokok
bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil persediaan barang yang dibeli sebagai
belajar baik individu maupun kelompok. penambahan persediaan barang dagangan
Pembelajaran Kooperatif adalah suatu pada kartu persediaan sesuai denganjenis
sistem yang didalamnya terdapat elemen- spesifikasi atau kelompok persediaan barang
elemen yang saling terkait. Adapun berbagai dagangan yang bersangkutan. Dokumen
elemen dalam pembelajaran kooperatif adalah sumbernya dapat berupa:
adanya: “1. Saling ketergantungan positif,2.  Faktur asli untuk pembelian secara kredit.
Interaksi tatap muka, 3. Akuntabilitas  Bukti kas keluar untuk pembelian secara
individual dan 4. ketrampilan untuk menjalin tunai
hubungan antar atau ketrampilan sosial yang  Laporan penerimaan barang (LPB).
secara sengaja diajarkan”. (Abdurahman &
Bintoro, 2000, 78-79). 3. METODE PENELITIAN
Metode Cooperative Learning yang 3.1. Setting Penelitian
digunakan dalam kegiatan ini adalah tipe Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri
Student Teams Achievement Division, 1 Wonosobo kelas XI Akuntansi pada
sebagaimana dikembangkan oleh Robert kompetensi Mengelola Kartu Persediaan
Stavin dan kawan-kawan dari Universitas Semester Gasal tahun pembelajaran
John Hopkins, Metode ini dipilih karena 2012/2013. SMK Negeri 1 kampusnya cukup
merupakan metode yang paling sederhana dan strategis di dalam kota. Dimana aktualitas
paling langsung dari pembelajaran kooperatif dimasyarakat, di dunia usaha dan industri
serta sesuai dengan kodrat manusia yang banyak perusahaan dagang. Selama ini
merupakan makhluk individu juga makhluk pemahaman pencatatan sistem perpectual
sosial. pada kompetensi Mengelola Kartu Persediaan
2.4. Karakteristik Kompetensi Mengelola masih kurang, untuk itu peneliti ingin
Kartu Persediaan. mencoba menggunakan tipe STAD dalam
Persediaan dalam akuntansi ditujukan pembelajaran program keahlian akuntansi
untuk menyatakan suatu jumlah aktiva 3.2. Objek Penelitian
berwujud (tangible assets). Yang memenuhi Objek penelitian adalah suatu masalah
kriteria (PSAK: Pernyataan Standart yang akan menjadi sasaran dari suatu kegiatan
penelitian. Adapun objek dari Penelitian

200
Jurnal PPKM III (2014) 197-211 ISSN: 2354-869X
Tindakan Kelas (PTK) disini adalah sebagai 1. Pendataan nilai pretes
berikut: 2. Pendataan suku
1. Keaktifan Siswa 3. Pemetaan hubungan emosional
Dalam setiap pembelajaran perlu sekali 4. Penyusunan Instrumen Penelitian
dilihat tingkat keaktifan peserta didik,  Penyusunan Lembar Kegiatan
adapun keaktifan siswa disini adalah  Penyusunan soal
bagaimana aktivitas atau keikutsrtaan  Penyusunan lembar observasi aktivitas
siswa dalam proses belajar mengajar siswa selama PTK
kompetensi Mengelola Kartu Persediaan.  Penyusunan lembar observasi aktivitas
2. Tingkat Kooperatif pengajar selama melakukan PTK
Ditingkat Kooperatif merupakan suatu dalam ruang kelas
tingkah laku yang harus digaliuntuk 3.7. Siklus Penelitian
mendukung keberhasilan siswa dalam Penelitian ini menggunakan desain
pembelajaran Mengelola Kartu penelitian tindakan kelas dengan rancangan
Persediaan. Pengambilan nilai dilakukan tiga siklus yang mengacu pada rancangan
diakhir pertemuan untuk melihat seberapa Kemmis dan Taggart (1988), setiap siklus
besar daya serap siswa dalam satu siklus terdiri dari tahapan plan, action/observasi,
berlangsung. reflection dan revised plan.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan pada 4. HASIL PENELITIAN DAN
pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan PEMBAHASAN
Kelas adalah: 4.1. Hasil Penelitian
1. Observasi Tahap pertama melaksanakan orientasi
Observasi dilaksanakan untuk (kegiatan awal) yaitu mengadakan pre-tes
menentukan nilai keaktifan siswa untuk mengetahui kondisi awal sebelum
kooperatif dalam proses pembelajaran melaksanakan tindakan. Untuk mengetahui
yang dilakukan oleh peneliti dan rekan kondisi awal pemahaman siswa tentang
kolaborasi. mengelola kartu persediaan dengan
2. Test Hasil Belajar menggynakan sistem perpectual melalui
Tes hasil belajar disini adalah untuk pencatatan metode FIFO, LIFO, Average.
mencari nilai prestasi dari satu kali Hasil pre-tes selanjutnya di analisis sebagai
pertemuan dan dilakukan diakhir gambaran awal untuk melakukan tindakan.
pertemuan dalam suatu siklus oleh peneliti Berikut adalah hasil pre-tes sebelum
3.4. Metode Analisis Data diaksanakan tindakan:
Menganalisa data dilakukan setelah hasil Tabel 2. Skor Kemampuan awal (pre-tes)
pengamatan peneliti dan teman kolaborasi dalam kompetensi Mengelola Kartu
dilakukan, kemudian dimasukkan ke dalam Persediaan tentang system Perpectual dengan
tabel tabulasi selanjutnya diolah dengan metode pencatatan FIFO, LIFO dan Average.
menggunakan ketentuan nilai keaktifan,
kooperatif siswa setiap siklus dan nilai Jumlah
Nilai Keterangan
prestasi per siklus berdasarkan standart siswa
minimal ketuntasan belajar.
>=80 16 Kompeten
3.5. Cara Pengambilan Kesimpulan
< 80 15 Belum kompeten
Setelah data diolah dan ditemukan
hasilnya, maka kita ambil kesimpulan yang Keterangan: nilai batas tuntas (KKM) = 80
meliputi hasil analisis keaktifan, kooperatif 4.2. Gambaran Setting
dan hasil penilaian dari setiap siklus yang Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
dikaitkan dengan ketentuan standart minimal (PTK) dilakukan di SMK Negeri 1 Wonosobo
ketuntasan belajar. pada semester gasal tahun pelajaran
3.6. Persiapan Penelitian 2012/2013, yang disesuaikan dengan silabus
Persiapan penelitian yang dilakukan adalah pada Kompetensi Dasar dengan pelaksanaan
sebagai berikut: sebagai berikut:
1. Perencanaan

201
Jurnal PPKM III (2014) 197-211 ISSN: 2354-869X
Penetapan materi pembelajaran Mengelola refleksi yang bermanfaat utnuk
Kartu Persediaan memberikan umpan balik pada siswa agar
Dengan rangkaian kerja sebagai berikut: proses pembelajaran selanjutnya lebih
1.1. Membuat rencana pembelajaran baik dibandingkan dengan pembelajaran
1.2. Pembentukan kelompok setiap siklus sebelumnya.
kelompok beranggotakan 6 orang 4.3. Uraian Penelitian Secara Umum
1.3. Menunjukkan contoh-contoh soal Dalam penelitian ini pengambilan data
yang berkaitan dengan kegiatan di keaktifan siswa dan kooperatif dibantu teman
dunia usaha dan industri. guru satu sekolah, stu program keahlian yaitu
1.4. Menentukan aturan bermain dalam guru yang mengampu program keahlian
kelompok produktif akuntansi, sehinga penelitian secara
1.5. Menyimpulkan hasil kerja langsung dapat dikoreksi oleh teman
kelompok kolaborasi untuk menjaga kevalidan data yang
1.6. Membuat lembar observasi dan diperolehnya.
soal penilaian Waktu yang diperlukan pada satu siklus 4
2. Tindakan jam pelajran @ 45 menit dan berlangsung 3
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan 3 siklus.
siklus dengan pendekatan peningkatkan Penulis menggunakan sistem pembelajaran
belajar Mengelola Kartu Persediaan dengan pemberian metode STAD ini
dengan menggunkan metode STAD mempunyai beberapa kelebihan antara lain:
dengan alat peraga mistar, kalkulator, 1. Lebih konkrit dan lebih realistis dalam
format kartu persediaan, jam dinding. memunculkan pokok masalah jika
3. Observasi dibandingkan dengan bahasa verbal
Observasi dilakukan saat pembelajaran 2. Kerjasama antar siswa dapat berjalan
berlangsung yang meliputi aktivitas siswa, dengan baik
kooperatif siswa, dan hasil belajar siswa 3. Dapat mengatasi permasalahn dalam
yang dilakukan setiap siklus. memecahkan masalah.
4. Refleksi. 4. Kesulitan siswa di kelas dapat
Pembelajaran sebelumnya tentu ada hal terpecahkan
hal yang kurang sempurna, maka perlu 4.4. Penjelasan Per Siklus
ada perbaikan pembelajaran berikutnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
Dalam PTK perlu sekali dilakukan 3 siklus.

Perenca
naan

Pelaksana
an

Pengam
atan

Refleksi

Perencanaan ke 2 Dan setersunya

Gambar 1. model Classroom Action Research menurut Kemmis dan Taggart.

202
Jurnal PPKM III (2014) 197-211 ISSN: 2354-869X

Siklus I 3.2 komonikasi kelompok belum lancer


1. Perencanaan 3.3 kerjasama kelompok belum begitu
Pada siklus satu ini menguraikan tentang tampak
belajar Mengelola Kartu Persediaan 4. Hasil Perekaman
barang dagang. Pembelajaran Pada siklus I ini diirngi dengan rekaman
direncanakan dengan menggunakan data berupa foto dengan menggunkan
rancangan berbasis masalah, kooperatif, kamera digital, dokumen ini digunakan
dan berbasis tugas. sebagai bukti dalam kegiatan karya tulis
Skenario pembelajaran dirancang melalui ini, adapun dokumen pada siklus I ini
perencanaan sebagai berikut: adalah.
1.1 Kelas dibagi menjadi 5 kelompok, (4
putri, 2 putra), masing kelompok
diberi alat peraga, lembar kartu
persediaan.
1.2 Setiap kelompok mengamati alat
peraga, kartu persediaan, naskah
pertanyaan yang ada di meja masing-
masing kelompok
1.3 Guru menyiapkan lembar observasi
dan penilaian.
2. Pelaksanaan
Pembelajaran silus I dilaksanakan pada
hari Rabu, Tanggal 8 Agustus 2012 Jam
ke 5,6,7,8 di kelas XI Akuntansi 3 melalui
urutan paraktik sebagai berikut:
2.1 Langkah pertama guru menjelaskan
skenario pembelajaran yang
direncanakan, proses kerja kelompok
dan menyampaikan kompetensi dasar
dan indikator yang harus dicapai Gambar 2 Guru Menjelaskan dan memberi
dalam pembeljaran kompetensi motivasi dalam pembelajaran
mengelola kartu persediaan barang
dagang.
2.2 Guru memberikan contoh-contoh
pemakaian satuan besaran
2.3 Guru membantu pelaksanaan diskusi
kelompok di ruang kelas
2.4 Guru memberikan motivasi pada
siswa yang dipandang kurang
semangat.
3. Pengamatan
Guru melaksanakan pengamatan bersama
teman kolaborasi dengan cara mengmati
interaksi sesama siswa pada sau
kelompok, guru melakukan pencatatan Gambar 3 Siswa mulai berdiskusi
kelebihan dan kekurangan siswa, dengan merencanakan tugas yang akan dikerjakan
menggunakan lembar observasi yng sudah
disiapkan, dan mencatat pada lembar
aktivitas, serta kooperatif yang dilakukan
siswa dalam kelompoknya.
3.1 efektifitas kerja kelompok siswa
belum konkrit

203
Jurnal PPKM III (2014) 197-211 ISSN: 2354-869X
diantaranya pada pembagian kelompok,
serta peningkatan keaktifan siswa.
Adapun scenario pembelajaran pada
siklus II adalah sebagai berikut:
1.1 Menyusun rencana perbaikan
1.2 Menyiapkan alat peraga yang berupa
mistar, kalkulator, format kartu
persedidaan,
1.3 Menyiapkan naskah soal
1.4 Menyiapkan blangko observasi
1.5 Memadukan hasil siklus I dan siklus II
1.6 Membuat grafik hasil siklus I dan
Gambar 4 Siswa mulai mengerjakan pada siklus II
kelompok 1 2. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus II pada hari Rabu,
Tanggal 22 Agurtus 2012 Jam ke 5, 6,7,8
Di kelas XI Akuntansi 3, Melalui tahapan
sebagai berikut:
2.1 Membuat kesimpulan materi penting
pada siklus I
2.2 Menjelaskan cra kerja kelompok
dengan lebih teliti
2.3 Menginformasikan
3. Pengamatan
Guru mengamati kembali perkembangan
dengan cermat kinerja siswa dalam
masing-masing kelompok, siswa yang
Gambar 5 Siswa hampir menyelesaikan Kartu kurang aktif pada siklus I mendapat
Persediaan perhatian khusus, dan siswa yang kurang
5. Refleksi kooperatif dipantau agar lebih berinteraksi
Dari hasil observasi, terdapat beberapa dengan kawan sekelompoknya. Dengan
siswa yang kuran aktif dalam menggunakan lembar observasi, guru
kelompoknya. Sedangkan observasi yng mencatat perkembangan aktivitas siswa
dilakukan dalah melihat tingkat mint dalam kelompok.
siswa terhadap kompetensi Mengelola Hasil perekaman Siklus II
Kartu Persediaan Perusahaan Dagang
dengn menggunakan lembar kuesioner,
serta melihat hasil belajar siswa dengan
menggunakan tes individu. Dari hasil
pengamatan siklus I terdapat beberapa
kekurangan, maka perlu adanya
perbaikan-perbaikan dalam siklus
berikutnya.

Siklus II
1. Perencanaan
Lingkup belajar pada siklus II ini adalah
fungsi kartu persediaan barang dagang
pada perusahaan dagang. Dari refleksi Gambar 6 Siswa menyiapkan alat dan mulai
pada siklus I, perlu pembenahan dalam mengerjakan dengan tenang dan lebih santai
scenario pembelajarn siklus ke II ini,

204
Jurnal PPKM III (2014) 197-211 ISSN: 2354-869X
barang dagang, Namun demikian perlu
banyak aktivitasnya pada bimbingan
siswa yng kurang mampu dalam
memahami konsep, Skenario
pembelajaranya melalui perencanaan
sebagai berikut:
1.1 Membuat rencana perbaikan untuk
pelaksanaan siklus III
1.2 Pemanfaatan waktu seefektif mungkin
1.3 Memberikan contoh-contoh
penggunaan kasus di suatu perusahaan
dalam kegiatan transaksi sehari-hari
Gambar 7 Siswa Laki-laki mulai beradaptasi 1.4 Mempersiapkan format observasi dan
dengan tenang lembar penilaian hasil belajar.
2. Pelaksanaan
Siklus III dilaksanakan pada hari Rabu,
Tanggal 29 Agustus 2012 Jam 5, 6,7,8 di
kelas XI Akuntansi 3, dengan langkah
kegiatan sebagai berikut:
Dalam siklus ini banyak tindakan-
tindakan yang harus dilakukan
diantaranya:
2.1 Menjelaskan kepada siswa bahwa
disekitarnya dapat digunakan untuk
sarana belajar yang berhubungan
dengan pengukuran
2.2 Guru menyampaikan informasi pada
Gambar 8 Siklus II siswa cenderung lebih rapi peserta didik agar persentasi untuk
dan cepat pertemuan berikutnya secara
bergantian
4. Refleksi 2.3 Siswa yang kurang aktif, kurang
Pada pelaksanaan siklus ke II terjadi kooperatif mendpat perhatian lebih
perkembangan prestasi belajar mengenai dari seorang guru.
keaktifan siswa dalam berinteraksi dengan 2.4 Siswa yang berkemampuan lebih,
kelompoknya. Namun untuk siswa yang supaya membantu rekanya yang
kurang kooperatif masih diperlulkan kurang memahmi konsep tentang
pembinaan seperlunya. kompetensi kartu persediaan
Refleksi yang dilakukan pada siklus II 3. Pengamatan
antara lain: Pengamatan dilakukan pada semua
4.1 Penguasaan pemahaman konsep perlu kegitan siswa tentang keaktifan,
mendapatkan penegasan dari guru. kooperatif dan penilaian prestasi hasil
4.2 Siswa yang kurang aktif, kurang belajar, bantun seperlunya diberikan
kooperatif dan nilai untuk kognitif apabila siswa mengalami kesulitan. Pada
yang masih belum mencapai standart siklus III ini lebih tampak bahwa siawa
kompetensi perlu pemantapan yang kurang mampu mengalami
pemahaman konsep peningkatan dalam hal keaktifan,
kooperatif dan memahami konsep serta
Siklus III kepedulian kelompok meningkat.
1. Perencanaan
Siklus III rangkaian proses pembelajaran
yang dibahas adalah proses mutasi barang
yang diaplikasikan pada kartu persedian

205
Jurnal PPKM III (2014) 197-211 ISSN: 2354-869X

Hasil Perkaman Siklus III

Gambar 11 Siswa Lebih cepat, rapi, dan


Gambar 9 Siklus III siswa lebih siap, dan akurat dalam menyelesaikan Kartu
lengkap alat bantu pengisian Kartu Persediaan.
Persediaan.
4. Refleksi
Dari hasil pengamatan pada siklus terakhir
ini ditunjukkan bahwa pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan TIPE
STAD dapat meningkatkan prestasi dan
sikap yang positif bagi siswa untuk
mempelajari kompetensi Mengelola Kartu
Persediaan, Sedangkan untuk pemahaman
konsep diperlukan tambahan perhatian
untuk membantu siswa yang agak lemah.
Evaluasi yang digunakan pada siklus ini
adalah tes individu, Sedangkan kuesioner
keaktifan, kooperatif tetap dilakukan,
Gambar 10 Semua siswa sudah aktif dan lebih Dengan hasil dari siklus I sampai dengan
Kooperatif dalam pengerjakan Kartu siklus III telah menunjukkan peningkatan
Persediaan. prestasi dan sikap positif siswa untuk
belajar dalam Kompetensi Mengelola
Kartu Persediaan di Perusahaan Dagang.

4.5. Proses Menganalisa Data


Analisis pada siklus I meliputi keaktifan
siswa, kooperatif siswa dan hasil belajar,
siswa, terlihat pada interprestasi dibawah ini:
1. Interprestasi
a. Interprestasi secara klasikal

Tabel 3 Tabel Interprestasi Siklus 1


No Keaktifan/Kooperatif/Hasil Jumlah Prosentase (%)
1 Aktif 20 64,52%
2 Kurang Aktif 11 35,48%
3 Kooperatif 19 61,29%
4 Kurang Kooperatif 12 38,71%
5 Kompeten 19 61,29%
6 Belum kompeten 12 38,71%

206
Jurnal PPKM III (2014) 197-211 ISSN: 2354-869X

19

19
18
16
Pra
17
Siklus
16
15
14
Kompeten

Grafik 1 Perkembangan tingkat Kompeten dari Pra sklus ke Siklus I

b. Interprestasi keaktifan berdasar kelompok siklus 1


Tabel 4. Interprestasi keaktifan berdasar kelompok siklus 1
Keaktifan Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5 Jumlah (%)
Aktif 5 4 4 3 4 20 (64,52%)
Kurang aktif 1 2 2 3 3 11 (35,48%)

c. Interprestasi kooperatif berdasar kelompok siklus 1


Tabel 5. Interprestasi kooperatif berdasar kelompok 1
Kooperatif Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5 Jumlah (%)
Kooperatif 4 4 4 2 5 19 (61,29%)
Kurang Kooperatif 2 2 2 4 2 12 (38,71%)

d. Interprestasi Kompeten berdasar kelompok pada siklus 1


Tabel 6. Interprestasi Kompeten berdasar kelompok pada siklus 1
Kompeten Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5 Jumlah (%)
Kompeten 5 5 4 1 4 19 (61,29%)
Belum kompeten 1 1 2 5 3 12 (38,71%)

e. Interprestasi siklus 2
Dari data yang diperoleh pada siklus II diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 7 Tabel Interprestasi Siklus II
No Keaktifan/Kooperatif/Hasil Jumlah Prosentase (%)
1 Aktif 25 80,65
2 Kurang Aktif 6 19,35
3 Kooperatif 26 83,87
4 Kurang Kooperatif 5 16,13
5 Kompeten 27 87,10
6 Belum Kompeten 4 12,90

f. Interprestasi aktifitas berdasar kelompok siklus 2


Tabel 8. Interprestasi aktifitas berdasar kelompok siklus 2
Keaktifan Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5 Jumlah (%)
Aktif 6 6 5 3 5 25 (80,65%)
Kurang aktif 0 0 1 3 2 6 (19,35%)

207
Jurnal PPKM III (2014) 197-211 ISSN: 2354-869X
g. Intreprestasi koopertif berdasar kelompok siklus 2
Tabel 9. Intreprestasi koopertif berdasar kelompok siklus 2
Kooperatif Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5 Jumlah (%)
Kooperatif 5 6 5 4 6 26 (83,87%)
Kurang 1 0 1 2 1 5 (16,13%)
Kooperatif

h. Interprestasi kompeten berdasar kelompok siklus 2


Tabel 10. Interprestasi kompeten berdasar kelompok siklus 2
Kompeten Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5 Jumlah (%)
Kompeten 6 6 6 3 6 27 (87,10%)
Belum 0 0 0 3 1 4 (12,90%)
Kompeten

Peningkatan Proses dan Hasil Pembelajaran Siklus I ke Siklus II


Tabel 11 Tabel Peningkatan Hasil Pembelajaran Siklus I ke Siklus II
No Keaktifan/Kooperati Siklus Siklus Naik/ Keterangan
f/Hasil I II Turan
1 Aktif 20 25 5 Naik
2 Kurang Aktif 11 6 5 Naik
3 Kooperatif 19 26 7 Naik
4 Kurang Kooperatif 12 5 7 Naik
5 Kompeten 19 27 8 Naik
6 Belum kompeten 12 4 8 Naik

Dari data tabel diatas dapat tingkat kooperatif dan perolehan hasil
dianalisa bahwa tingkat keaktifan, kompetennya mengalami peningkatan
Grafik Interprestasi Pembelajaran
Interprestasi Pembelajaran
XI Akuntasni 3.

27
26
25
20 19
19
16
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II

Aktif Kooperatif Kompeten

Grafik 2 Peningkatan Prestasi siklus I ke siklus II

208
Jurnal PPKM III (2014) 197-211 ISSN: 2354-869X
i. Interprestasi siklus 3
Dari data yang diolah pada siklus III diperoleh hasil sebagai berikut
Tabel 12 Tabel Interprestasi siklus III
No Keaktifan/Kooperatif/Hasil Jumlah Prosentase (%)
1 Aktif 30 96,77
2 Kurang Aktif 1 3,23
3 Kooperatif 31 100
4 Kurang Kooperatif 0 0
5 Kompeten 31 100
6 Belum Kompeten 0 0

j. Interprestasi aktifitas berdasar kelompok siklus 3


Tabel 13. Interprestasi aktifitas berdasar kelompok siklus 3
Keaktifan Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5 Jumlah (%)
Aktif 6 6 6 5 7 30 (96,77%)
Kurang aktif 0 0 0 1 0 1 (3,23%)

k. Intreprestasi koopertif berdasar kelompok siklus 3


Tabel 14. Intreprestasi koopertif berdasar kelompok siklus 3
Kooperatif Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5 Jumlah (%)
Kooperatif 6 6 6 6 7 31 (100%)
Kurang 0 0 0 0 0 0 (0%)
Kooperatif

l. Interprestasi kompeten berdasar kelompok siklus 3


Tabel 15. Interprestasi kompeten berdasar kelompok siklus 3
Kompeten Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5 Jumlah (%)
Kompeten 6 6 6 6 7 31 (100%)
Belum 0 0 0 0 0 0 (0%)
Kompeten

m. Interprestasi secara kelompok aktifitas dan koopertif siswa siklus 3


Pada siklus 3 sudah mencapai prestasi kompeten, dengan adanya aspek yang
maksimal baik pada unsur keaktifan, mencapai 100%
kooperatif siswa maupun standar

Tabel 16 Peningkatan Hasil Pembelajaran Siklus II ke Siklus III


No Keaktifan/Kooperatif/Hasil Siklus II Siklus Keterangan
III
1 Aktif 25 30 Naik
2 Kurang Aktif 6 1 Naik
3 Kooperatif 26 31 Naik
4 Kurang Kooperatif 5 0 Naik
5 Kompeten 27 31 Naik
6 Belum Kompeten 4 0 Naik

209
Jurnal PPKM III (2014) 197-211 ISSN: 2354-869X

Interprestasi Pembelajaran XII Ak.3

35 31 31
30
30 26 27
25
25
20 19 19 Siklus I
20
Siklus II
15
Siklus III
10

5
0
Keaktifan Kooperatif Kompetn

Grafik 3 Peningkatan prestasi siklus I sampai siklus III

Berdasakan hasil analisis data, 2. Sesuai dari hasil pengamatan pengelolaan


pembelajaran yang mengunakan TIPE Kegiatan Belajar Mengajar menunjukkan
STAD, untuk pembelajaran siklus I sampai bahwa penggunaan model pembelajaran
dengan siklus III menunjukkan hasil tipe STAD pada kompetensi ini dapat
kompoten yang meningkat. meningkatkn minat belajar siswa.
Adapun hasil yang didapat yaitu 3. Tingkat keberhasilan kelompok dalam
Keaktifan siswa, kooperatif siswa juga Kegiatan Belajar Mengajar melalui model
meningkat yang berdampak pada: pembelajaran Dengan Pendekatan tipe
a. Prestasi belajar siswa meningkat STAD dapat dikatakan sebagian besar
b. Rasa percaya diri pada siswa meningkat siswa dapat mengikuti dan menerapkan
c. Kerjasama kelompok sangat efektif model pembelajaran tipe ini dengan baik.
d. Mempunyai sikap yang bertanggung 4. Ketuntasan belajar siswa mengalami
jawab dalam pembelajaran peningkatan dari ketiga siklus ditunjukkan
e. Hubungan dengan lingkungan sangat dengan hasil sampai pada siklus 3 semua
baik penilaian mencapai standart kompeten.
5.2. Saran-saran
5. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian yang dilakukan di
5.1. Kesimpulan kelas XI Akuntansi ini, peneliti mendapatkan
Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas pada pengalaman yang bisa dipetik dari perilaku
pembelajaran Kompetensi Mengelola Kartu dan sikap siswa selama beraktivitas dan
Persediaan pada kelas XI Akuntansi di SMK berinteraksi dengan kelompok. khususnya
Negeri Wonosobo, yang dilakukan melalui 3 teknik bekerjasama dalam team untuk saling
siklus mendapatkan hasil kesimpulan sebagai memberikan informasi atau saling memberi
berikut: penjelasan pada yang kurang paham pada satu
1. Secara keseluruhan kemampuan guru kelompok. Hal ini menjadi dasar dalam
dalam mengelola pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif dengan model Tipe
pendekatan tipe STAD adalah baik. Guru STAD. Penggunaan model pembelajaran tipe
mampu menggunakan perangkat STAD lebih tenang, tidak tegang, sikap lebih
pembelajaran dan waktu yang tersedia enjoi dan materi mudah terserap, pembelajran
sesuai dengan scenario, sehingga lebih menarik. Berdasarkan hasil temuan
membuat siswa lebih bergairah dalam peneliti dapat memberikan saran sebagai
mengikuti pembelajaran. berikut:

210
Jurnal PPKM III (2014) 197-211 ISSN: 2354-869X
1. Guru produktif akuntansi bisa industri perdagangan yang ada disekitar
menggunakan pembelajaran kooperatif wilayah satuan pendidikan.
dengan model tipe STAD, agar sikap dan
pola pikir siswa lebih tenang, saling 6. DAFTAR PUSTAKA
berinteraksi, sehingga bisa mempercepat Hadkin, D.1993, A Teacher Guide to
pemahaman dan kompeten pada Classroom Research Philadelphia, Open
kompetensi produktif akuntansi, seperti University Press
pembelajaran yang diterapkan pada Depdikbud 1988, Kamus Besar Bahasa
kompetensi Mengelola Kartu Persedian Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta
karena kompetensi Akuntansi yang lain Aqib, Zainal dkk, 2008 Penelitian Tindakan
banyak berkaitan dengan hitungan dan Kelas untuk Guru SMP, SMA, SMK,
sistem pencatatan dengan berbagai metode YRAMA WIDYA, Bandung.
pencatatan. Nur, Muhammad, dkk. 1998 c. Teori
2. Kegiatan pembelajaran Mengelola Kartu Pembelajaran Kognitif, Buku Ajar
Persediaan di perusahaan dagang yang mahasiswa, Surabaya; IKIP Surabaya.
selama ini menggunakan cara-cara lama Tim Pelatihan Penelitian Tindakan (Action
sudah waktunya dilakukan inovasi dan Research) Universitas Negeri Yogyakarta,
variasi dengan menggunakan model 2000, Penelitian Tindakan (Action
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Reserch), Jakarta; Direktorat pendidikan
3. Guru Produktif Akuntansi harus saling Menengah Umum
berbagi pada guru produktif lain, seperti Muhibbin Syah, M.Ed 2003. Spikologi
produktif Pemasaran dan Administrasi belajar, Raja Grafindo Persada; Jakarta
Perkantoran, karena model pembelajaran Hamesly, M.Ed 1986 Case Studys In
tupe STAD bisa diaplikasikan pada Classroom Research, Open University
kompetensi lain, pada mata diklat bidang Press
keahlian Bisnis dan Manajemen. Lungdren, Linda, 1994, Cooperatif Learning
4. Sebaiknya guru yang mengampu In The Science Classroom, New York, Mc
kompetensi Produktif mengadopsi format Milan/Mc Graw – Hill.
kartu mutasi Persediaan dari usaha dan

211

Anda mungkin juga menyukai