Anda di halaman 1dari 1

MAHASISWA BUTA KONDISI NEGARA

Pelbagai negara mempunyai kekuatan mahasiswa, dengan berbagai keterlibatanya pada suatu
masalah kenegaraan, kemanusiaan hingga suatu problematika dunia. Di Indonesia pun sama,
tercatat hingga saat ini ada 7,5 juta mahasiswa di Indonesia (data kemenrisetdikti, 2018). Terlepas
dari banyaknya mahasiswa Indonesia hari ini, kurang lebih hanya 15% yang masih kritis terhadap isu-
isu kenegaraan, hal itu terbilang sangat rendahnya tingkat kekritisan sebagian besar mahasiswa
Indonesia terhadap keadaan negara.

Jejak langkah sejarah bangsa ini, mulai dari kebangkitan nasional, kemerdekaan, hingga masa
reformasi menempatkan mahasiswa dibagian yang memiliki peranan sangat penting. Setiap
perjuangan mahasiswa selalu diartikan dengan gerakan yang mengatasnamakan rakyat, usaha yang
murni dan netral serta lepas dari kepentingan-kepentingan apapun selain kepentingan rakyat.

Perihal romantisme tersebut membuat nama mahasiswa menjadi garda terdepan dari
keberlangsungan bangsa ini. Direct of change, agent of change, iron stock, moral force, dan social
control yang me-label-i nama mahasiswa merupakan fungsi serta peran untuk menyampaikan
aspirasi rakyat dalam mengawal kinerja pemerintah atas segala kepentingan rakyat.

Namun secara garis besar, ada 3 peran dan fungsi yang penting bagi mahasiswa yaitu; peranan
moral, peranan sosial, dan peranan intelektual yang seharusnya saat ini dipakai dalam mengatasi
masalah-masalah besar yang hari ini terjadi di Indonesia. Dan sebagian besar mahasiswa sampai hari
ini tak menyadari akan hal itu, kita selalu saja memfokuskan diri kepada tingginya nilai IPK dan
berdalil banyaknya tugas-tugas besar, sehingga tak dapat menjalankan pengabdian atas didapatnya
ilmu pengetahuan di perguruan tinggi. kita saat ini kebanyakan bergerak di tataran wacananya saja
tanpa ada suatu tindakan nyata.

Kurangnya literasi serta budaya diskusi yang membahas isu nasional merupakan suatu kemunduran
bagi kita mahasiswa Indonesia zaman milenial ini. Yang sebenarnya literasi adalah hal yang sangat
penting bagi mahasiswa agar dapat memahami dan paham tujuan akan pengabdian, namun saat ini
mahasiswa cenderung nunduk dan menggunakan gadget untuk keperluan yang tidak terlalu penting
dibandingkan dengan nunduk untuk membaca buku. Tak lepas dari literasi, budaya diskusi juga
merupakan hal yang fundamental dalam lingkup mahasiswa, untuk membicarakan isu nasional
perpolitikan serta problematika bangsa, namun lagi-lagi hal ini mulai redup dikalangan mahasiswa,
yang banyak dibicarakan tak lain ialah tugas dan kepentingan individu tiap mahasiswa.

Sudah sepatutnya kita sebagai mahasiswa kembali kritis akan keadaan bangsa ini, kembali mengawal
jalannya kinerja pemerintah agar kiranya dapat terwujud masyarakat sejahtera yang adil dan
makmur. Gunakan ilmu yang kita dapat didalam proses pendidikan perguruan tinggi untuk kembali
lagi pada masyarakat awam tanpa mengesampingkan tanggung jawab pribadi kita kepada orang tua.

Apabila literasi dan budaya diskusi mahasiswa Indonesia kiranya dapat tumbuh kembali maka
sempurnalah mahasiswa Indonesia zaman milenial saat ini, mengingat telah berkembangnya zaman
serta kehidupan yang tak lepas dari namanya teknologi merupakan suatu hal yang dapat
mempermudah segala gerakan mahasiswa hari ini.

Anda mungkin juga menyukai