PERBAIKAN TANAH
KELOMPOK 5
1. ISNA NAJIB
2. SARAH DWIKUSUMA
3. ANNIS ABDA ROBIK
4. DIMAS ARIS SAPUTRO
5. YASIN NANDA A
PENYELIDIKAN TANAH
UJI LAPANGAN UJI LABORATORIUM
• SONDIR TEST INDEX PROPERTIES TEST
• HAND BOR T EST • Kadar Air Tanah
• DCP TEST • Berat Isi Tanah
Sondir adalah salah satu survei lapangan yang berguna Pengujian hand bor dilakukan untuk mengambil sampel tanah dari
untuk memperkirakan letak lapisan tanah keras. Tes ini berbagai kedalaman lapisan tanah. Percobaan ini biasanya dilakukan
baik dilakukan pada lapisan tanah lempung.
di samping lubang sondir agar didapatkan nilai korelasi antara
Berdasarkan tes ini didapatkan nilai perlawanan
penetrasi konus. Perlawanan penetrasi konus adalah kekuatan tanah dengan jenis tanah yang dikandungnya. Kedalaman
perlawanan tanah terhadap ujung konus yang maksimum yang dapat diperoleh uji bor tangan adalah 10 meter dan
dinyatakan dalam gaya per satuan luas. Hambatan lekat hanya untuk jenis tanah lunak. Pengambilan sampel tanah ini dikenal
adalah perlawanan geser tanah terhadap selubung dengan sebutan undisturbed soil sample (pengambilan tanah tidak
bikonus dalam gaya per satuan panjang. Nilai
terganggu). Pengambilan sampel tanah ini adalah dengan cara
perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat dapat
diketahui dalam pembacaan pada manometer. mengebor sampai kedalaman tertentu dengan menggunakan tabung
(pipa) logam berongga kedalam tanah.
Pengujuan sondir bertujuan untuk mengetahui
kedalaman tanah keras pada setiap kedalaman tertentu
(qc = 150 kg/cm2), serta mengetahui perlawanan tanah
terhadap tekanan ujung konus (hambatan pelekat), dan
perlawanan geser tanah terhadap selubung bikonus.
DCP TEST
DCP merupakan alat sederhana dengan indikator ukuran dan beban tumbuk diatasnya. Pengujian DCP ini pada dasarnya untuk
mengukur daya dukung tanah dasar jalan langsung di tempat. Daya dukung tanah dasar tersebut di perhitungkan berdasarkan
pengolahan atas hasil DCP yang dilakukan dengan cara mengukur berapa dalam ujung konus masuk ke dalam tanah dasar tersebut
setelah mendapat tumbukan palu geser pada landasan batang utamanya. Korelasi antara banyaknya tumbukan dan penetrasi ujung
konus dari alat DCP ke dalam tanah akan memberikan gambaran kekuatan tanah dasar pada titik-titik tertentu. Makin dalam konus
yang masuk untuk setiap tumbukan artinya makin lunak tanah dasar tersebut. Pengujian dari DCP (Dynamic Cone Penetrometer) ini
dimaksudkan untuk menentukan nilai CBR (California Bearing Ratio) subgrade, subbase atau base coarse suatu sistem perkerasan,
dilakukan secara tepat dan praktis sebagai perkerjaan quality control pembuatan jalan.
CBR LAPANGAN
California Bearing Ratio (CBR) adalah beban material standar berupa batu pecah di California pada penetrasi yang sama.
Percobaan ini dilakukan untuk menilai kekuatan tanah dasar atau bahan lain yang hendak dipakai untuk pembuatan perkerasan.
Nilai CBR yang diperoleh kemudian digunakan untuk menentukan tebal lapisan permukaan yang diperlukan pada proses
perkerasan di lokasi dilakukannya percobaan CBR lapangan, artinya tebal perkerasan dapat dihitung apabila daya dukung tanah
diketahui (nilai CBR tanah dapat diketahui).
SAND CONE TEST
Percobaan kerucut pasir (sand cone) merupakan salah satu jenis pengujian yang dilakukan di lapangan,
untuk menentukan berat isi kering (kepadatan tanah) asli ataupun hasil suatu pekerjaan pemadatan, pada
tanah kohesif maupun non kohesif. Percobaan ini biasanya dilakukan untuk mengevaluasi hasil pekerjaan
pemadatan di lapangan yang dinyatakan dalam derajat pemadatan (degree of compaction), yaitu
perbandingan antara γd lapangan (kerucut pasir) dengan γd maksimal hasil percobaan pemadatan di
laboratorium dalam persentase lapangan.
Metode ini menggunakan alat yang terdiri atas sebuah botol plastik atau kaca dengan sebuah
kerucut logam dipasang diatasnya, yang diisi dengan pasir gradasi. Percobaan ini termasuk cara langsung
untuk dapat mengukur volume dari tanah yang digali dan untuk mengetahui derajat kepadatan tanah.
Derajat kepadatan tanah adalah perbandingan berat isi kering tanah di lapangan dengan berat isi kering
tanah di laboratorium yang dinyatakan dalam persen
UJI LABORATORIUM
INDEX PROPERTIES TEST
Tanah akan mengalami penyusutan apabila air yang dikandungnnya secara perlahan-lahan hilang dari dalam tanah.
Tanah akan mencapai suatu tingkat keseimbangan dengan hilangnya air secara terus menerus dimana penambahan
kehilangan air tidak akan menyebabkan perubahan volume. Kadar air dinyatakan dalam persen, di mana perubahan
volume suatu massa tanah berhenti diartikan sebagai batas susut (shrinkage limit). Percobaan batas susut (shrinkage
limit) dimaksudkan untuk menentukan kadar air sampel tanah pada batas keadaan semi padat dan keadaan padat. Batas
susut adalah batas dimana sesudah kehilangan kadar air tidak menyebabkan penyusutan tanah lagi.
ENGINEERING PROPERTIES TEST
PEMADATAN
Pemadatan tanah adalah proses naiknya kerapatan tanah dengan memperkecil jarak antar partikel sehingga terjadi reduksi
volume udara dan tidak terjadi perubahan volume air yang cukup berarti pada tanah tersebut. Tingkat pemadatan diukur
dari berat volume kering yang dipadatkan. Bila air ditambahkan pada suatu tanah yang sedang dipadatkan, air tersebut akan
berfungsi sebagai unsur pembasah atau pelumas pada partikel-partikel tanah. Partikel-partikel tersebut akan lebih mudah
bergerak dan bergeseran satu sama lain karena adanya air, dan membentuk kedudukan yang lebih rapat atau padat. Tingkat
kepadatan tanah di ukur dari berat volume kering tanah yang dipadatkan.
CBR LABORATORIUM
California Bearing Ratio (CBR) adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu bahan terhadap bahan standar pada
kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama. Pada uji CBR dipakai cetakan yang lebih besar dari uji pemadatan, yaitu dengan
rata-rata volume 1/33,33 ft3 (2124,1 cm3). Tanah dipadatkan dengan jumlah lapisan yang sama. Agar Mendapatkan nilai CBR
yang sesuai maka tanah dipadatkan sebanyak 3 sampel dimana masing-masing dipadatkan sebanyak 10 tumbukan, 30 tumbukan,
dan 65 tumbukan per lapisnya. Tanah yang dipadatkan adalah tanah asli dari pengujian pemadatan tanah dengan kondisi kadar air
optimum.
Metode ini dikembangkan oleh California State Highway Departement sebagai cara untuk menilai tanah dasar jalan
(sub grade), dengan cara ini suatu percobaan penetrasi dipergunakan untuk menilai kekuatan tanah dasar atau bahan lainnya yang
hendak dipakai untuk pembuatan perkerasan. Nilai CBR diambil pada pemadatan tanah dengan kondisi kadar air tanah optimum.
Dalam hal ini akan didapat 2 nilai, yakni CBR unsoaked (tanpa pemadatan) dan CBR soaked (dengan pemadatan 4×24 jam).
Data yang diperoleh adalah data CBR asli lapangan yang diuji di laboratorium untuk menunjukkan kekuatan daya dukung tanah
tersebut yang dibandingkan dengan material atau bahan standar. Pada uji pemadatan ini biasanya diperoleh energi pemadatan
yang lebih besar, sehingga hal ini mengakibatkan harga berat volume maksimal akan lebih besar pula. Hal tersebut akan
mempengaruhi kadar air yang optimum.
TERIMA KASIH