Anda di halaman 1dari 20

LEMBAR KERJA MAHASISWA

EFEK COMPTON
LEMBAR KERJA 3
EFEKCOMPTON

Pengantar
Tahun 1923 Arthur Holly Compton melakukan eksperimen untuk
menyelidiki hamburan foton oleh suatu elektron. Proses hamburan ini dianalisis
sebagai suatu interaksi (tumbukan) antara sebuah foton dari sinar-x dan sebuah
elektron yang dianggap diam. Peristiwa ini disebut efek Compton.
Pada prinsipnya, laboratorium virtual efek Comptonyang dirancang ini
merupakan gambaran peristiwa tumbukan antara foton yang berasal dari x-ray
tube dengan elektron bebas pada permukaan logam emas. Adapun skema
percobaan efek Comptonsebagai berikut:

(a) (b)
Gambar 3.1. Perangkat percobaan efek Compton(a). Rangkaian percobaan yang
terdapat di laboratorium. (b) Skema percobaan yang dirancang secara virtual.

Foton terpancar dari x-ray tube kemudian bertumbukan dengan elektron


bebas pada permukaanlogam emas. Akibat tumbukan tersebut, elektron akan
terpental dengan berbagai perubahan sudut begitupun dengan foton akan
mengalami perubahan besaran. Perubahan besaran setelah tumbukan tersebut
teramati dari detektor yang melingkupi rangkaian efek Compton. Berbagai
fasilitas dapat digunakan dalam percobaan vitual ini, seperti perubahan sudut
datang dan panjang gelombang foton untuk mengetahui hubungan antara panjang
gelombang foton yang datang dengan sudut elektron setelah tumbukan,

BUNGA_DARA 2
hubungan antara panjang gelombang foton yang datang dengan panjang
gelombang foton setelah tumbukan, pergeseran panjang gelombang foton setelah
tumbukan, dan energi kinetik (gains recpol) elektron setelah tumbukan.

Kegiatan 1

A. Tujuan percobaan
Setelah melakukan kegiatan ini, maka peserta didik diharapkan mampu:
1. mengetahui prinsip efek Compton,
2. menganalisishubungan antara panjang gelombang foton yang datang dengan
sudut elektron setelah tumbukan, dan
3. menganalisis hubungan antara panjang gelombang foton yang datang dengan
panjang gelombang foton setelah tumbukan.

B. Langkah Kerja
1. Tentukan sudut datang foton dengan menggeser scroll boxes atau input
langsung dengan mengklik kotak pada pojok kiri tab sudut datang dengan
nilai penunjukan sudut datang yaitu150.
2. Pada sudut datang foton 150 tersebut, ambil tiga data panjang gelombang
dengan menggeser scroll boxes pada tab panjang gelombang sebagai berikut:

Input Nilai Sudut Geser untuk mengubah panjang


gelombang foton yang datang
Datang Foton

Gambar 3.2. Perubahan nilai sudut datang foton dan panjang gelombang
foton yang datang melalui pergeseran scroll boxes.

BUNGA_DARA 3
3. Tekan tombol start untuk memulai peristiwa efek Compton. Beri tanda
centang pada pilihan show lines, tekan tombol measure sehingga muncul
tanda busur kemudian drag (klik dan geser mouse/jangan dilepas) dan
impitkan kedua garis yang membentuk sudut elektron seperti pada gambar
berikut:

Beri Tanda Centang untuk Memunculkan


Garis Berkas

Tekan Untuk Memunculkan Busur Derajat

Sudut yang Terukur

Drag Busur Derajat


Untuk Mengukur Sudut
Elektron

Gambar 3.3. Fasilitas busur derajat untuk mengukur sudut simpangan.

4. Ulangi langkah 1, 2, dan 3 untuk sudut datang foton 300, 450, dan 900. Catat
hasil yang Anda peroleh pada tabel pengamatan.

C. Hasil Pengamatan
Hubungan Antara Panjang Gelombang Foton dengan Sudut Elektron
Isi data hasil pengamatan Anda ke dalam tabel berikut.
Tabel 3.1 Hubungan antara Panjang Gelombang Foton Awal dengan Sudut
Elektron Setelah Tumbukan
Panjang Gelombang Foton
Sudut Foton, Sudut Elektron,
No. Sebelum Tumbukan, λ (m)
θ (0) φ (0)
1 pm = 10-12 m
1 15 5 78.4
45 82
60 82.3

BUNGA_DARA 4
2 30 5 67.4
45 73.9
60 74.3
3 45 5 58
45 65.8
60 66.5
4 90 5 34.5
45 43
60 43.5

Hubungan antara Panjang Gelombang Foton Awal dengan Panjang


Gelombang Foton Akhir

Isi data hasil pengamatan Anda ke dalam tabel berikut.


Tabel 3.2Panjang Gelombang Foton Awal dengan Panjang Gelombang Foton Akhir
Sudut Panjang Gelombang Foton Panjang Gelombang Foton
No. Foton, Sebelum Tumbukan, λ (m) Setelah Tumbukan, 𝜆′ (m)
θ (0) 1 pm = 10-12 m 1 pm = 10-12 m
1 15 5 ℎ
𝜆′ = 𝜆 + (1 − 𝑐𝑜𝑠θ)
𝑚𝑐
6,625 𝑥10−34 𝐽𝑠
= 5 𝑥 10−12 𝑚 + (1 − cos 150 )
(9,1 𝑥10−31 𝑘𝑔)(3𝑥108 𝑚/𝑠)

= 5 𝑥 10−12 𝑚 + (2,427𝑥10−12 𝑚 )(1 − cos 150 )

= 5 𝑥 10−12 𝑚 + (2,427𝑥10−12 𝑚)(0.034)


= 5 𝑥 10−12 𝑚 + 0.0763𝑥10−12 𝑚

= 5.0763 𝑥 10−12 𝑚

45 ℎ
𝜆′ = 𝜆 + (1 − 𝑐𝑜𝑠θ)
𝑚𝑐
6,625 𝑥10−34 𝐽𝑠
= 45 𝑥 10−12 𝑚 + (1 − cos 150 )
(9,1 𝑥10−31 𝑘𝑔)(3𝑥108 𝑚/𝑠)

= 45 𝑥 10−12 𝑚 + (2,427𝑥10−12 𝑚 )(1 − cos 150 )

= 45 𝑥 10−12 𝑚 + (2,427𝑥10−12 𝑚)(0.034)


= 45 𝑥 10−12 𝑚 + 0.0763𝑥10−12 𝑚

= 45.0763 𝑥 10−12 𝑚

60 ℎ
𝜆′ = 𝜆 + (1 − 𝑐𝑜𝑠θ)
𝑚𝑐
6,625 𝑥10−34 𝐽𝑠
= 60 𝑥 10−12 𝑚 + (1 − cos 150 )
(9,1 𝑥10−31 𝑘𝑔)(3𝑥108 𝑚/𝑠)

BUNGA_DARA 5
= 60 𝑥 10−12 𝑚 + (2,427𝑥10−12 𝑚 )(1 − cos 150 )

= 60 𝑥 10−12 𝑚 + (2,427𝑥10−12 𝑚)(0.034)


= 60 𝑥 10−12 𝑚 + 0.0763𝑥10−12 𝑚

= 60.0763 𝑥 10−12 𝑚

2 30 5 ℎ
𝜆′ = 𝜆 + (1 − 𝑐𝑜𝑠θ)
𝑚𝑐
6,625 𝑥10−34 𝐽𝑠
= 5 𝑥 10−12 𝑚 + (1 − cos 300 )
(9,1 𝑥10−31 𝑘𝑔)(3𝑥108 𝑚/𝑠)

= 5 𝑥 10−12 𝑚 + (2,427𝑥10−12 𝑚 )(1 − cos 300 )

= 5 𝑥 10−12 𝑚 + (2,427𝑥10−12 𝑚)(0.134)


= 5 𝑥 10−12 𝑚 + 0.325𝑥10−12 𝑚

= 5.325 𝑥 10−12 𝑚

45 ℎ
𝜆′ = 𝜆 + (1 − 𝑐𝑜𝑠θ)
𝑚𝑐
6,625 𝑥10−34 𝐽𝑠
= 45 𝑥 10−12 𝑚 + (1 − cos 300 )
(9,1 𝑥10−31 𝑘𝑔)(3𝑥108 𝑚/𝑠)

= 45 𝑥 10−12 𝑚 + (2,427𝑥10−12 𝑚 )(1 − cos 300 )

= 45 𝑥 10−12 𝑚 + (2,427𝑥10−12 𝑚)(0.134)


= 45 𝑥 10−12 𝑚 + 0.325𝑥10−12 𝑚

= 45.325 𝑥 10−12 𝑚

60 ℎ
𝜆′ = 𝜆 + (1 − 𝑐𝑜𝑠θ)
𝑚𝑐
6,625 𝑥10−34 𝐽𝑠
= 60 𝑥 10−12 𝑚 + (1 − cos 300 )
(9,1 𝑥10−31 𝑘𝑔)(3𝑥108 𝑚/𝑠)

= 60 𝑥 10−12 𝑚 + (2,427𝑥10−12 𝑚 )(1 − cos 300 )

= 60 𝑥 10−12 𝑚 + (2,427𝑥10−12 𝑚)(0.134)


= 60 𝑥 10−12 𝑚 + 0.325𝑥10−12 𝑚

= 60.325 𝑥 10−12 𝑚

3 45 5 ℎ
𝜆′ = 𝜆 + (1 − 𝑐𝑜𝑠θ)
𝑚𝑐
6,625 𝑥10−34 𝐽𝑠
= 5 𝑥 10−12 𝑚 + (1 − cos 450 )
(9,1 𝑥10−31 𝑘𝑔)(3𝑥108 𝑚/𝑠)

= 5 𝑥 10−12 𝑚 + (2,427𝑥10−12 𝑚 )(1 − cos 450 )

= 5 𝑥 10−12 𝑚 + (2,427𝑥10−12 𝑚)(0.293)


= 5 𝑥 10−12 𝑚 + 0.711𝑥10−12 𝑚

= 5.711 𝑥 10−12 𝑚

45 ℎ
𝜆′ = 𝜆 + (1 − 𝑐𝑜𝑠θ)
𝑚𝑐

BUNGA_DARA 6
6,625 𝑥10−34 𝐽𝑠
= 45 𝑥 10−12 𝑚 + (1 − cos 450 )
(9,1 𝑥10−31 𝑘𝑔)(3𝑥108 𝑚/𝑠)

= 45 𝑥 10−12 𝑚 + (2,427𝑥10−12 𝑚 )(1 − cos 450 )

= 45 𝑥 10−12 𝑚 + (2,427𝑥10−12 𝑚)(0.293)


= 45 𝑥 10−12 𝑚 + 0.711𝑥10−12 𝑚

= 45.711 𝑥 10−12 𝑚

60 ℎ
𝜆′ = 𝜆 + (1 − 𝑐𝑜𝑠θ)
𝑚𝑐
6,625 𝑥10−34 𝐽𝑠
= 60 𝑥 10−12 𝑚 + (1 − cos 450 )
(9,1 𝑥10−31 𝑘𝑔)(3𝑥108 𝑚/𝑠)

= 60 𝑥 10−12 𝑚 + (2,427𝑥10−12 𝑚 )(1 − cos 450 )

= 60 𝑥 10−12 𝑚 + (2,427𝑥10−12 𝑚)(0.293)


= 60 𝑥 10−12 𝑚 + 0.711𝑥10−12 𝑚

= 60.711 𝑥 10−12 𝑚

4 90 5 ℎ
𝜆′ = 𝜆 + (1 − 𝑐𝑜𝑠θ)
𝑚𝑐
6,625 𝑥10−34 𝐽𝑠
= 5 𝑥 10−12 𝑚 + (1 − cos 900 )
(9,1 𝑥10−31 𝑘𝑔)(3𝑥108 𝑚/𝑠)

= 5 𝑥 10−12 𝑚 + (2,427𝑥10−12 𝑚 )(1 − cos 900 )

= 5 𝑥 10−12 𝑚 + (2,427𝑥10−12 𝑚)(1)


= 5 𝑥 10−12 𝑚 + 2.427𝑥10−12 𝑚

= 7.427 𝑥 10−12 𝑚

45 ℎ
𝜆′ = 𝜆 + (1 − 𝑐𝑜𝑠θ)
𝑚𝑐
6,625 𝑥10−34 𝐽𝑠
= 45 𝑥 10−12 𝑚 + (1 − cos 900 )
(9,1 𝑥10−31 𝑘𝑔)(3𝑥108 𝑚/𝑠)

= 45 𝑥 10−12 𝑚 + (2,427𝑥10−12 𝑚 )(1 − cos 900 )

= 45 𝑥 10−12 𝑚 + (2,427𝑥10−12 𝑚)(1)


= 45 𝑥 10−12 𝑚 + 2.427𝑥10−12 𝑚

= 47.427 𝑥 10−12 𝑚

60 ℎ
𝜆′ = 𝜆 + (1 − 𝑐𝑜𝑠θ)
𝑚𝑐
6,625 𝑥10−34 𝐽𝑠
= 60 𝑥 10−12 𝑚 + (1 − cos 900 )
(9,1 𝑥10−31 𝑘𝑔)(3𝑥108 𝑚/𝑠)

= 60 𝑥 10−12 𝑚 + (2,427𝑥10−12 𝑚 )(1 − cos 900 )

= 60 𝑥 10−12 𝑚 + (2,427𝑥10−12 𝑚)(1)


= 60 𝑥 10−12 𝑚 + 2.427𝑥10−12 𝑚

= 62.427 𝑥 10−12 𝑚

BUNGA_DARA 7
D. Pertanyaan
1. Bagaimanakah prinsip efek Compton berdasarkan percobaan yang dilakukan?
Jawab:
Prinsip efek Coumpton yaitu dapat diamati saat sinar x monokromatik (sinar
x yang memiliki panjang gelombang tunggal) di kenakan pada keeping tipis
emas sebagai sasarannya. Kemudian untuk mengamati foton dari sinar x dan
electron yang terhambur di gunakan detector. Sinar x yang telah menumbuk
electron akan kehilangan sebagian energinya yang kemudian terhambur
dengan sudut hamburan sebesar Ɵ terhadap arah semula.

2. Bagaimanakah hubungan antara panjang gelombang foton yang datang


dengan sudut elektron setelah tumbukan buatkan dalam bentuk grafik?
Jawab:
Berdasarkan Semakin besar panjang gelombang foton datang mengakibatkan
sudut electron semakin besar, artinya hubungan antara panjang gelombang
foton datang berbanding lurus dengan besar sudut electron.
Sudut datang Foton : 15o
83
82.5
82
sudut elektron (ϕ)

81.5
81
80.5
80
79.5
79
78.5
78
0 10 20 30 40 50 60 70
Panjang Gelombang foton datang (λ)

Grafik 1. Hubungan antara panjang gelombang foton datang dengan sudut


electron setelah tumbukan.

BUNGA_DARA 8
Sudut datang Foton : 30o
76
75
74
sudut elektron (ϕ)

73
72
71
70
69
68
67
0 10 20 30 40 50 60 70
Panjang Gelombang foton datang (λ)

Grafik 2. Hubungan antara panjang gelombang foton datang dengan sudut


electron setelah tumbukan.

Sudut datang Foton : 45o


68

66
sudut elektron (ϕ)

64

62

60

58

56
0 10 20 30 40 50 60 70
Panjang Gelombang foton datang (λ)

Grafik 3. Hubungan antara panjang gelombang foton datang dengan sudut


electron setelah tumbukan.

BUNGA_DARA 9
Sudut datang Foton : 90o
50
45
40
sudut elektron (ϕ)

35
30
25
20
15
10
5
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Panjang Gelombang foton datang (λ)

Grafik 4. Hubungan antara panjang gelombang foton datang dengan sudut


electron setelah tumbukan.

3. Bagaimanakah hubungan antara panjang gelombang foton yang datang


dengan panjang gelombang foton setelah tumbukan?
Jawab:
Panjang gelombang foton sebelum menumbuk electron memiliki panjang
gelombang yang lebih pendek dibandingkan dengan panjang gelombang foton
setelah tumbukan. Panjang gelombang foton setelah tumbukan memiliki
panjang gelombang yang lebih panjang akibat berkurangnya energy pada
foton dan sebagian energy yang berkurang tersebut terserap oleh electron pada
saat tumbukan.

E. Komentar dan Kesimpulan


1. Prinsip efek Coumpton yaitu dapat diamati saat sinar x monokromatik (sinar
x yang memiliki panjang gelombang tunggal) di kenakan pada keeping tipis
emas sebagai sasarannya. Kemudian untuk mengamati foton dari sinar x dan

BUNGA_DARA 10
electron yang terhambur di gunakan detector. Sinar x yang telah menumbuk
electron akan kehilangan sebagian energinya yang kemudian terhambur
dengan sudut hamburan sebesar Ɵ terhadap arah semula.
2. Semakin besar panjang gelombang foton datang mengakibatkan sudut
electron semakin besar, artinya hubungan antara panjang gelombang foton
datang berbanding lurus dengan besar sudut electron.
3. Panjang gelombang foton datang lebih pendek dari pada panjang gelombang
foton hambur. Hal ini terjadi karena sebagian energy foton diserap oleh
electron sehingga mengakibatkan panjang gelombang foton hambur menjadi
panjang.

BUNGA_DARA 11
Kegiatan 2

A. Tujuan percobaan
Setelah melakukan kegiatan ini, maka peserta didik diharapkan mampu:
1. menentukan pergeseran panjang gelombang foton setelah tumbukan, dan
2. menentukan energi kinetik (gains recpol) elektron setelah tumbukan.

B. Langkah Kerja
1. Tentukan panjang gelombang foton awal 1,5 pm dengan cara geser scroll
boxesatau input langsung nilainya dengancara klik kotak kecil pada pojok
kiri tab panjang gelombang seperti pada gambar berikut:

Input Nilai Panjang


Gelombang Foton Datang

Gambar 3.4. Penginputan secara langsung nilai panjang gelombang foton


yang datang.

Beri tanda centang pada pilihan randomangle untuk menampilkan sudut


yang terpilih acak dengan nilai panjang gelombang 1,5 pm. Selanjutnya
tekan tombol start untuk memulai, dan munculkan berkas garis dengan
memberi tanda centang pada show lines. Tekan tombol measure untuk

BUNGA_DARA 12
memunculkan busur derajat, kem`udian ukur sudut foton yang terpancar
terhadap garis horizontal seperti pada gambar berikut:
Tekan untuk Memulai
Peristiwa Efek Compton

Drag mouse untuk Mengukur


Sudut yang Dibentuk antara
Foton yang Terhambur
terhadap Garis Horizontal
Tekan untuk Memunculkan
Busur Derajar

Sudut yang Terukur


Centang untuk Memilih Sudut
Elektron Secara Acak

Gambar 3.4. Pengukuran sudut elektron yang terhambur setelah tumbukan.

Ambil tiga nilai sudut datang foton pada panjang gelombang 1,5 pm yang
terpilih tersebut.
2. Ulangi langkah 1 dan 2 untuk panjang gelombang 50,5 pm. Catat hasil yang
Anda peroleh pada tabel pengamatan.

C. Hasil Pengamatan
Isilah tabel pengamatan berikut berdasarkan hasil yang Andaperoleh
Tabel 3.3Hubungan antara Panjang Gelombang Foton Awal dengan Sudut
Datang Foton
Panjang Gelombang Foton Awal, λ (m)
No Sudut Datang Foton (o)
1 pm = 10-12 m

1 1,5 55
94
78.6

BUNGA_DARA 13
2 50,5 39.5
42.1
70.3

D. Analisis Data
Perhitungan Pergeseran Panjang Gelombang Foton Setelah Tumbukan

Panjang Gelombang Foton Awal, 𝝀 = 1,5 pm


1. Untuk sudut datang foton 55

Δ𝜆 = 𝜆′ − 𝜆 = (1 − 𝑐𝑜𝑠 θ)
𝑚𝑐
6,625 𝑥 10−34 𝐽𝑠
= (1 − cos 55)
(9,1 𝑥 10−31 𝑘𝑔)(3𝑥108 𝑚/𝑠)
= (2,427𝑥10−12 𝑚 )(1 − cos 55)
= (2,427𝑥10−12 𝑚 )(0.427)
= 1,036 𝑥 10−12 𝑚

2. Untuk sudut datang foton 94



Δ𝜆 = 𝜆′ − 𝜆 = (1 − 𝑐𝑜𝑠 θ)
𝑚𝑐
6,625 𝑥 10−34 𝐽𝑠
= (1 − cos 94)
(9,1 𝑥 10−31 𝑘𝑔)(3𝑥108 𝑚/𝑠)
= (2,427𝑥10−12 𝑚 )(1 − cos 94)
= (2,427𝑥10−12 𝑚 )(1,070)
= 2,597 𝑥 10−12 𝑚

3. Untuk sudut datang foton 78.6



Δ𝜆 = 𝜆′ − 𝜆 = (1 − 𝑐𝑜𝑠 θ)
𝑚𝑐
6,625 𝑥 10−34 𝐽𝑠
= (1 − cos 78,6)
(9,1 𝑥 10−31 𝑘𝑔)(3𝑥108 𝑚/𝑠)
= (2,427𝑥10−12 𝑚 )(1 − cos 78,6)

BUNGA_DARA 14
= (2,427𝑥10−12 𝑚 )(0,802)
= 1,946 𝑥 10−12 𝑚

Panjang Gelombang Foton Awal, 𝝀 = 50,5 pm


1. Untuk sudut datang foton 39,5

Δ𝜆 = 𝜆′ − 𝜆 = (1 − 𝑐𝑜𝑠 θ)
𝑚𝑐
6,625 𝑥 10−34 𝐽𝑠
= (1 − cos 39,5)
(9,1 𝑥 10−31 𝑘𝑔)(3𝑥108 𝑚/𝑠)
= (2,427𝑥10−12 𝑚 )(1 − cos 39,5)
= (2,427𝑥10−12 𝑚 )(0,228)
= 0,553 𝑥 10−12 𝑚

2. Untuk sudut datang foton 42,1



Δ𝜆 = 𝜆′ − 𝜆 = (1 − 𝑐𝑜𝑠 θ)
𝑚𝑐
6,625 𝑥 10−34 𝐽𝑠
= (1 − cos 42,1)
(9,1 𝑥 10−31 𝑘𝑔)(3𝑥108 𝑚/𝑠)
= (2,427𝑥10−12 𝑚 )(1 − cos 42,1)
= (2,427𝑥10−12 𝑚 )(0,258)
= 0,626 𝑥 10−12 𝑚

3. Untuk sudut datang foton 70,3



Δ𝜆 = 𝜆′ − 𝜆 = (1 − 𝑐𝑜𝑠 θ)
𝑚𝑐
6,625 𝑥 10−34 𝐽𝑠
= (1 − cos 70,3)
(9,1 𝑥 10−31 𝑘𝑔)(3𝑥108 𝑚/𝑠)
= (2,427𝑥10−12 𝑚 )(1 − cos 70,3)
= (2,427𝑥10−12 𝑚 )(0,663)
= 1,609 𝑥 10−12 𝑚

BUNGA_DARA 15
Perhitungan Energi Kinetik (Gains Recpol) Elektron Setelah Tumbukan

Panjang Gelombang Foton Awal, 𝝀 = 1,5 pm


1. Untuk panjang gelombang foton akhir, 𝜆′ = Δ𝜆 + 𝜆 = 2,536 𝑥 10−12 m
1 1
𝐸𝑘 = ℎ𝑐 ( − ′ )
𝜆 𝜆
1 1
𝐸𝑘 = (6,625𝑥10−34 𝐽𝑠)(3𝑥108 𝑚/𝑠) ( − )
1,5 𝑥 10−12 𝑚 2,536 𝑥 10−12 𝑚
1 1
𝐸𝑘 = (1,988𝑥10−25 𝐽𝑚) ( − )
1,5 𝑥 10−12 𝑚 2,536 𝑥 10−12 𝑚
𝐸𝑘 = (1,988𝑥10−25 𝐽)(0,67 𝑥 1012 − 0,39 𝑥 1012 )
𝐸𝑘 = (1,988𝑥10−25 𝐽)(0,28 𝑥 1012 )
𝐸𝑘 = 0,557 𝑥 10−13 𝐽

2. Untuk panjang gelombang foton akhir, 𝜆′ = Δ𝜆 + 𝜆 = 4,097 𝑥 10−12 m


1 1
𝐸𝑘 = ℎ𝑐 ( − ′ )
𝜆 𝜆
1 1
𝐸𝑘 = (6,625𝑥10−34 𝐽𝑠)(3𝑥108 𝑚/𝑠) ( − )
1,5 𝑥 10−12 𝑚 4,097 𝑥 10−12 𝑚
1 1
𝐸𝑘 = (1,988𝑥10−25 𝐽𝑚) ( − )
1,5 𝑥 10−12 𝑚 4,097 𝑥 10−12 𝑚
𝐸𝑘 = (1,988𝑥10−25 𝐽)(0,67 𝑥 1012 − 0,24 𝑥 1012 )
𝐸𝑘 = (1,988𝑥10−25 𝐽)(0,43 𝑥 1012 )
𝐸𝑘 = 0,854 𝑥 10−13 𝐽

3. Untuk panjang gelombang foton akhir, 𝜆′ = Δ𝜆 + 𝜆 = 3,446 𝑥 10−12 m


1 1
𝐸𝑘 = ℎ𝑐 ( − ′ )
𝜆 𝜆
1 1
𝐸𝑘 = (6,625𝑥10−34 𝐽𝑠)(3𝑥108 𝑚/𝑠) ( − )
1,5 𝑥 10 𝑚 3,446 𝑥 10−12 𝑚
−12

BUNGA_DARA 16
1 1
𝐸𝑘 = (1,988𝑥10−25 𝐽𝑚) ( − )
1,5 𝑥 10−12 𝑚 3,446 𝑥 10−12 𝑚
𝐸𝑘 = (1,988𝑥10−25 𝐽)(0,67 𝑥 1012 − 0,29 𝑥 1012 )
𝐸𝑘 = (1,988𝑥10−25 𝐽)(0,38 𝑥 1012 )
𝐸𝑘 = 0,755 𝑥 10−13 𝐽

Panjang Gelombang Foton Awal, 𝝀 = 50,5 pm


1. Untuk panjang gelombang foton akhir, 𝜆′ = Δ𝜆 + 𝜆 = 51,053 𝑥 10−12 m
1 1
𝐸𝑘 = ℎ𝑐 ( − ′ )
𝜆 𝜆
1 1
𝐸𝑘 = (6,625𝑥10−34 𝐽𝑠)(3𝑥108 𝑚/𝑠) (50,5 𝑥 10−12 𝑚 − 51,053 𝑥 10−12 𝑚)
1 1
𝐸𝑘 = (1,988𝑥10−25 𝐽𝑚) ( − )
50,5 𝑥 10 𝑚 51,053 𝑥 10−12 𝑚
−12

𝐸𝑘 = (1,988𝑥10−25 𝐽)(0,0198 𝑥 1012 − 0,0196 𝑥 1012 )


𝐸𝑘 = (1,988𝑥10−25 𝐽)(0,0002 𝑥 1012 )
𝐸𝑘 = 0,0003976 𝑥 10−13 𝐽
𝐸𝑘 = 3,976 𝑥 10−17 𝐽

2. Untuk panjang gelombang foton akhir, 𝜆′ = Δ𝜆 + 𝜆 = 51,126 𝑥 10−12 m


1 1
𝐸𝑘 = ℎ𝑐 ( − ′ )
𝜆 𝜆
1 1
𝐸𝑘 = (6,625𝑥10−34 𝐽𝑠)(3𝑥108 𝑚/𝑠) (50,5 𝑥 10−12 𝑚 − 51,126 𝑥 10−12 𝑚)
1 1
𝐸𝑘 = (1,988𝑥10−25 𝐽𝑚) ( − )
50,5 𝑥 10−12 𝑚 51,126 𝑥 10−12 𝑚
𝐸𝑘 = (1,988𝑥10−25 𝐽)(0,0198 𝑥 1012 − 0,0195 𝑥 1012 )
𝐸𝑘 = (1,988𝑥10−25 𝐽)(0,0003 𝑥 1012 )
𝐸𝑘 = 0,0005964 𝑥 10−13 𝐽
𝐸𝑘 = 5,964 𝑥 10−17 𝐽

3. Untuk panjang gelombang foton akhir, 𝜆′ = Δ𝜆 + 𝜆 = 52,109 𝑥 10−12 m

BUNGA_DARA 17
1 1
𝐸𝑘 = ℎ𝑐 ( − ′ )
𝜆 𝜆
1 1
𝐸𝑘 = (6,625𝑥10−34 𝐽𝑠)(3𝑥108 𝑚/𝑠) (50,5 𝑥 10−12 𝑚 − 52,109 𝑥 10−12 𝑚)
1 1
𝐸𝑘 = (1,988𝑥10−25 𝐽𝑚) ( − )
50,5 𝑥 10−12 𝑚 52,109 𝑥 10−12 𝑚
𝐸𝑘 = (1,988𝑥10−25 𝐽)(0,0198 𝑥 1012 − 0,019 𝑥 1012 )
𝐸𝑘 = (1,988𝑥10−25 𝐽)(0,0008 𝑥 1012 )
𝐸𝑘 = 0,0015904 𝑥 10−13 𝐽
𝐸𝑘 = 15,904 𝑥 10−17 𝐽

E. Pertanyaan
1. Bagaimanakah hubungan antara pergeseran panjang gelombang foton setelah
tumbukan dengan sudut foton yang datang buatkan juga dalam bentuk grafik?
Jawab:
Panjang gelombang foton datang : 1,5 x 10-12m
3
pergesaran panjang gelombang foton (∆λ)

2.5

1.5

0.5

0
0 20 40 60 80 100
Sudut datang foton (Ɵ)

Grafik 1. Hubungan anatara pergesran panjang gelombang foton setelah


tumbukan dengan sudut foton yang datang.

BUNGA_DARA 18
Panjang gelombang foton datang : 50,5 x 10-12m
1.8
pergesaran panjang gelombang foton (∆λ) 1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Sudut datang foton (Ɵ)

Grafik 2. Hubungan anatara pergesran panjang gelombang foton setelah


tumbukan dengan sudut foton yang datang.

2. Bagaimanakah hubungan antara pergeseran panjang gelombang foton setelah


tumbukan dengan panjang gelombang foton sebelum tumbukan?
Jawab: tidak ada hubungan antara pergeseran panjang gelombang foton
setelah tumbukan dengan panjang gelombang foton sebelum tumbukan.

3. Bagaimanakah hubungan antara energi kinetik elektron dengan panjang


gelombang foton setelah tumbukan?
Jawab: hubungan antara energy kinetic electron dengan panjang gelombang
foton setelah tumbukan yaitu berbanding lurus. Apabila Panjang gelombang
foton setelah tumbukan semakin panjang energy kinetic foton juga semakin
besar.

F. Komentar dan Kesimpulan

BUNGA_DARA 19
Panjang

Gelombang Sudut ∆λ EK

No Foton Awal, λ Datang

(m) Foton (o)

1 pm = 10-12 m

1 1,5 55 1,036 𝑥 10−12 𝑚 0,557 𝑥 10−13 𝐽


94 2,597 𝑥 10−12 𝑚 0,854 𝑥 10−13 𝐽
78,6 1,946 𝑥 10−12 𝑚 0,755 𝑥 10−13 𝐽
2 50,5 39,5 0,553 𝑥 10−12 𝑚 3,976 𝑥 10−17 𝐽
42,1 0,626 𝑥 10−12 𝑚 5,964 𝑥 10−17 𝐽
70,3 1,609 𝑥 10−12 𝑚 15,904 𝑥 10−17 𝐽

BUNGA_DARA 20

Anda mungkin juga menyukai