Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk mempelajari dan mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh
manusia kita harus terlebih dahulu mengetahui struktur dan fungsi tiap alat dari
susunan tubuh manusia yang sehat dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan
tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia merupakan dasar yang penting
dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Dengan mengetahui struktur dan
fungsi tubuh manusia, seorang perawatan professional dapat makin jelas
manafsirkan perubahan yang terdapat pada alat tubuh tersebut.
Anatomi tubuh manusia saling berhubungan antara bagian satu dengan
yang lainnya. Struktur regional mempelajari letak geografis bagian tubuh dan
setiap region atau daerahnya misalnya lengan, tungkai, kepala, dan seterusnya.

B. Rumusan Masalah :
1. Anatomi fisiologi otot !
2. Apa-apa saja fungsi otot ?
3. Bagaimana klasifikasi, kontraksi, serta tipe kerja dari masing – masing otot?

C. Tujuan
1. Mengetahui fungsi – fungsi otot.
2. Mengetahui anatomi dan fisiologi otot.
3. Mencari tahu klasifikasi, kontraksi , serta tipe kerja dari masing – masing
otot.
4. Mengetahui kelainan – kelainan yang terdapat pada otot manusia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Muskuloskeletal
Sistem muskuloskeletal meliputi tulang, persendian, otot, tendon dan
bursa. Struktur tulang dan jaringan ikat menyusun kurang lebih 25 % berat
badan. Struktur tulang memberikan perlindungan terhadap organ – organ
penting dalam tubuh seperti jantung, paru, otak. Tulang berfungsi juga
memberikan bentuk serta tempat melekatnya otot sehingga tubuh kita dapat
bergerak, disamping itu tulang berfungsi sebagai penghasil sel darah merah dan
sel darah putih ( tepatnya di sumsum tulang ) dalam proses yang disebut
hematopoesis. Tubuh kita tersusun dari kurang lebih 206 macam tulang, dalam
tubuh kita ada 4 katagori yaitu tulang panjang, tulang pipih, tulang pendek, dan
tulang tidak beraturan.
Mempelajari Sistem Kerangka & Otot Kerangka. Osteologi : cabang
ilmu anatomi yang mempelajari tulang. Tulang atau rangka adalah penopang
tubuh manusia. Tanpa tulang, pasti tubuh kita tidak bisa tegak berdiri. Tulang
mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan, berlangsung terus sampai dekade
kedua dalam susunan yang teratur.
Mengapa kita bisa bergerak? Manusia bisa bergerak karena ada rangka
dan otot. Rangka tersebut tidak dapat bergerak sendiri, melainkan dibantu oleh
otot. Dengan adanya kerja sama antara rangka dan otot, manusia dapat
melompat, berjalan, bergoyang, berlari, dan sebagainya. Berikut dijelaskan
mengenai rangka tubuh manusia.

Rangka tubuh manusia memiliki fungsi utama sebagai berikut :


1. Memberi bentuk tubuh: Rangka menyediakan kerangka bagi tubuh sehingga
menyokong dan menjaga bentuk tubuh.
2. Tempat melekatnya otot: Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh
manusia menjadi tempat melekatnya otot. Tulang dan otot ini bersama-sama
memungkinkan terjadinya pergerakan pada manusia.

2
3. Pergerakan: Pergerakan pada hewan bertulang belakang (vertebrae)
bergantung kepada otot rangka, yang melekat pada rangka tulang.
4. Sistem kekebalan tubuh: Sumsum tulang menghasilkan beberapa sel-sel
imunitas. Contohnya adalah limfosit B yang membentuk antibodi.
5. Perlindungan: Rangka tubuh melindungi beberapa organ vital yakni:
a. Tulang tengkorak melindungi otak, mata, telinga bagian tengah dan
dalam.
b. Tulang belakang melindungi sumsum tulang belakang.
c. Tulang rusuk, tulang belakang, dan tulang dada melindungi paru-paru
dan jantung.
d. Tulang belikat dan tulang selangka melindungi bahu.
e. Tulang usus dan tulang belakang melindungi sistem ekskresi, sistem
pencernaan, dan pinggul.
f. Tulang tempurung lutut dan tulang hasta melindungi lutut dan siku.
g. Tulang pergelangan tangan dan pergelangan kaki melindungi
pergelangan tangan dan pergelangan kaki.
6. Produksi sel darah: Rangka tubuh adalah tempat terjadinya haematopoiesis,
yaitu tempat pembentukan sel darah. Sumsum tulang merupakan tempat
pembentukan sel darah. Terutama di tulang pipih contoh : tulang dada / pada
corpus sterni.
7. Penyimpanan: Matriks tulang dapat menyimpan kalsium dan terlibat dalam
metabolisme kalsium. Sumsum tulang mampu menyimpan zat besi dalam
bentuk ferritin dan terlibat dalam metabolisme zat besi.

B. Rangka Manusia
Rangka manusia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu bagian
poros tubuh (aksial) dan bagian alat gerak (apendikular). Bagian aksial terdiri
atas 80 tulang pada manusia dewasa umumnya. Sedangkan bagian apendikular
terdiri atas 126 tulang pada manusia dewasa umumnya.

3
Bagian Aksial Terdiri Dari:
1. Tulang tengkorak terdiri dari:
a. Tulang tempurung kepala (os cranium)
 Tulang dahi (os frontale)
 Tulang kepala belakang (os occipitale)
 Tulang ubun-ubun (os parietale)
 Tulang tapis (os ethmoidale)
 Tulang baji (os sphenoidale)
 Tulang pelipis (os temporale)
b. Tulang muka (os splanchocranium)
 Tulang hidung (os nasale)
 Tulang langit-langit (os pallatum)
 Tulang air mata (os lacrimale)
 Tulang rahang atas (os maxilla)
 Tulang rahang bawah (os mandibula)
 Tulang pipi (os zygomaticum)
 Tulang lidah (os hyoideum)
 Tulang pisau luku (os vomer)

2. Tulang dada (os sternum).


Tulang dada terdiri dari tiga bagian yaitu:
a. hulu (os manubrium sterni)
b. badan (os corpus sterni)
c. taju pedang (os xiphoid prosesus)
3. Tulang rusuk (os costae)
a. Tulang rusuk sejati (os costae vera)
b. Tulang rusuk palsu (os costae sporia)
c. Tulang rusuk melayang (os costae fluctuantes)

4
4. Tulang belakang (os vertebrae)
Sebuah tulang punggung terdiri atas dua bagian yakni bagian anterior
yang terdiri dari badan tulang atau corpus vertebrae, dan bagian posterior yang
terdiri dari arcus vertebrae. Arcus vertebrae dibentuk oleh dua “kaki” atau
pediculus dan dua lamina, serta didukung oleh penonjolan atau procesus yakni
procesus articularis, procesus transversus, dan procesus spinosus. Procesus
tersebut membentuk lubang yang disebut foramen vertebrale. Ketika tulang
punggung disusun, foramen ini akan membentuk saluran sebagai tempat
sumsum tulang belakang atau medulla spinalis. Di antara dua tulang punggung
dapat ditemui celah yang disebut foramen intervertebrale.
a. Tulang leher (os cervical) C 1-7
b. Tulang punggung (os thoraxalis) Th 1-12
c. Tulang pinggang (os lumbar) L 1-5
d. Tulang kelangkang (os sacrum) S 1-5
e. Tulang ekor (os cocigeus) Co 1-5

5. Tulang gelang bahu


a. Tulang belikat (os scapula)
b. Tulang selangka (os clavicula)

6. Tulang gelang panggul


a. Tulang usus (os illium)
b. Tulang pinggul (os pelvis)
c. Tulang duduk (os ichium)
d. Tulang kemaluan (os pubis)

5
Bagian Apendikuler Terdiri Dari:
1. Tulang Lengan
a. Tulang hasta (os ulna)
b. Tulang pengumpil (os radius)
c. Tulang pergelangan tangan (os carpal)
d. Tulang telapak tangan (os metacarpal)
e. Tulang jari tangan (os phalanges manus)
f. Tulang lengan atas (os humerus)

2. Tulang Tungkai
a. Tulang paha (os femur)
b. Tulang tempurung lutut (os patella)
c. Tulang kering (os tibia)
d. Tulang betis (os fibula)
e. Tulang pergelangan kaki (os tarsal)
f. Tulang telapak kaki (os metatarsal)
g. Tulang jari kaki (os phalanges pedis)

Pertumbuhan tulang
Pertumbuhan tulang selengkapnya terbentuk pada umur lebih kurang 30
tahun. Setelah itu ada juga perubahan yang disebut remodelling. Tulang merupakan
reservoir terbesar dari kalsium dan phosphate. 99% kalsium terdapat di tulang
(1000 gram) dari jumlah kalsium tubuh, sedangkan phosphate dalam tulang
mencapai 90% dari phosphate dalam tubuh.

Jenis tulang
Dari segi bentuk, tulang dapat dibagi menjadi: tulang pipa / panjang (seperti
tulang hasta dan tibia), tulang pipih (seperti tulang rusuk, tulang dada), dan tulang
pendek (tulang-tulang telapak tangan, pergelangan tangan)

6
Myologi

Cabang ilmu anatomi yang mempelajari tentang otot & struktur yang ada
hubungannya dengan otot, misal : tendo, aponeurosis, bursa dan fascia

Tendon adalah serabut yang keras berupa jaringan ikat fibrosa yang biasanya
menghubungkan otot ke tulang dan mampu bertahan terhadap ketegangan.

Tendon mirip dengan ligamen dan fascia karena mereka semua terbuat dari kolagen
di mana ligamen menghubungkan satu tulang ke tulang yang lain, sedangkan fascia
menghubungkan otot ke otot lain.

C. Jenis Otot
3 tipe otot
a. Otot Skelet / Seran Lintang / Otot Lurik
Memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan
membutuhkan tenaga besar. Pergerakannya diatur sinyal dari sel syaraf
motorik. Otot ini menempel pada kerangka dan digunakan untuk
pergerakan.

b. Otot polos
Otot yang ditemukan dalam intestinum dan pembuluh darah bekerja
dengan pengaturan dari sistem saraf tak sadar, yaitu saraf otonom. Otot
polos dibangun oleh sel-sel otot yang terbentuk gelondong dengan kedua
ujung meruncing,serta mempunyai satu inti.

c. Otot jantung
Otot yang ditemukan dalam jantung ini bekerja secara terus-menerus
tanpa henti, pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat

7
Menurut fungsinya :
a. otot sadar : dipengaruhi syaraf pusat dan sum-sum tulang belakang
b. otot tak sadar : dipengaruhi syaraf otonom

Struktur otot
a. Tiap serabut terdiri : Dinding sel ( sarcolema ), Plasma sel (sarcoplasma ),
Inti sel (nucleus)
b. Tiap sel otot (seran lintang ) dibungkus jaringan ikat longgar yang disebut :
endomysium
c. Beberapa serabut otot dibungkus : perimysium
d. Beberapa kelompok serat otot dibungkus : epimysium

D. Kesimpulan
Manusia bisa bergerak karena ada rangka dan otot. Rangka tersebut tidak
dapat bergerak sendiri, melainkan dibantu oleh otot. Dengan adanya kerja sama
antara rangka & otot, manusia dapat berjalan, melompat, berlari dan
sebagainya.

8
SISTEM KULIT (SISTEM INTEGUMEN)

A. Pengertian Sistem Kulit


Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian
tubuh, membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. Luas kulit
pada manusia rata-rata + 2 meter persegi dengan berat 10 kg jika ditimbang
dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak atau beratnya sekitar 16 % dari
berat badan seseorang. Daerah yang paling tebal (66 mm) pada telapak tangan
dan telapak kaki dan paling tipis (0,5) mm pada daerah penis.

B. Fungsi Kulit Manusia


Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :
1. Pelindung (Proteksi)
Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan
jaringan tubuh di sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh
pengaruh luar seperti luka dan serangan kuman. Lapisan paling luar dari
kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis lemak, yang menjadikan kulit
tahan air. Kulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka-luka kecil,
mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau
rangsang-rangsang fisik seperti sinar ultraviolet dari matahari.
2. Penerima rangsang
Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang
berhubungan dengan sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan
getaran. Kulit sebagai alat perasa dirasakan melalui ujung-ujung saraf
sensasi.
3. Pengatur panas (Termoregulasi)
Kulit mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh
kapiler serta melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom.
Tubuh yang sehat memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 derajat Farenheit atau

9
sekitar 36,5 derajat Celcius. Ketika terjadi perubahan pada suhu luar, darah
dan kelenjar keringat kulit mengadakan penyesuaian seperlunya dalam
fungsinya masing-masing. Pengatur panas adalah salah satu fungsi kulit
sebagai organ antara tubuh dan lingkungan. Panas akan hilang dengan
penguapan keringat.
4. Pengeluaran (ekskresi)
Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-
kelenjar keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan
membawa garam, yodium dan zat kimia lainnya. Air yang dikeluarkan
melalui kulit tidak saja disalurkan melalui keringat tetapi juga melalui
penguapan air transepidermis sebagai pembentukan keringat yang tidak
disadari.
5. Penyimpanan.
Kulit dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak.
6. Penyerapan terbatas
Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut
dalam lemak dapat diserap ke dalam kulit. Hormon yang terdapat pada krim
muka dapat masuk melalui kulit dan mempengaruhi lapisan kulit pada
tingkatan yang sangat tipis. Penyerapan terjadi melalui muara kandung
rambut dan masuk ke dalam saluran kelenjar palit (sebacea), merembes
melalui dinding pembuluh darah ke dalam peredaran darah kemudian ke
berbagai organ tubuh lainnya.
7. Penunjang penampilan
Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang
tampak halus, putih dan bersih akan dapat menunjang penampilan. Fungsi
lain dari kulit yaitu kulit dapat mengekspresikan emosi seseorang seperti
kulit memerah, pucat maupun konstraksi otot penegak rambut.

C. Lapisan Kulit dan Bagian-bagian Pelengkapnya


Kulit terbagi menjadi 3 lapisan:
1. Epidermis

10
Epidermis merupakan bagian kulit paling luar. Ketebalan
epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal
berukuran 1 milimeter misalnya pada telapak tangan dan telapak kaki, dan
yang paling tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi,
dahi dan perut. Sel-sel epidermis disebut keratinosit. Epidermis melekat
erat pada dermis karena secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat
makanan dan cairan antar sel dari plasma yang merembes melalui dinding-
dinding kapiler dermis ke dalam epidermis.

Pada epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit, yaitu :


a. Lapisan tanduk (stratum corneum)
Merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi
semua lapisan epidermis lebih ke dalam. Lapisan tanduk terdiri atas
beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki inti, tidak mengalami proses
metabolisme, tidak berwarna dan sangat sedikit mengandung air.
Pada telapak tangan dan telapak kaki jumlah baris keratinosit jauh
lebih banyak, karena di bagian ini lapisan tanduk jauh lebih tebal.
Lapisan tanduk ini sebagian besar terdiri atas keratin yaitu sejenis
protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan-
bahan kimia. Lapisan ini dikenal dengan lapisan horny, terdiri dari
milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan digantikan oleh sel yang baru
setiap 4 minggu, karena usia setiap sel biasanya hanya 28 hari. Pada saat
terlepas, kondisi kulit akan terasa sedikit kasar sampai muncul lapisan
baru.
Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung sepanjang
hidup, menjadikan kulit ari memiliki self repairing capacity atau
kemampuan memperbaiki diri. Bertambahnya usia dapat menyebabkan
proses keratinisasi berjalan lebih lambat. Ketika usia mencapai sekitar 60
tahunan, proses keratinisasi, membutuhkan waktu sekitar 45 - 50 hari,
akibatnya lapisan tanduk yang sudah menjadi lebih kasar, lebih kering,
lebih tebal, timbul bercak-bercak putih karena melanosit lambat bekerja

11
dan penyebaran melanin tidak lagi merata serta tidak lagi cepat
digantikan oleh lapisan tanduk baru. Daya elastisitas kulit pada lapisan
ini sangat kecil, dan lapisan ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya
penguapan air dari lapis lapis kulit lebih dalam sehingga mampu
memelihara tonus dan turgor kulit, tetapi lapisan tanduk memiliki daya
serap air yang cukup besar.

b. Lapisan bening (stratum lucidum)


Disebut juga lapisan barrier, terletak tepat di bawah lapisan tanduk,
dan dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan lapisan
berbutir. Lapisan bening terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang
kecil-kecil, tipis dan bersifat translusen sehingga dapat dilewati sinar
(tembus cahaya). Lapisan ini sangat tampak jelas pada telapak tangan dan
telapak kaki. Proses keratinisasi bermula dari lapisan bening.

c. Lapisan berbutir (stratum granulosum)


Tersusun oleh sel-sel keratinosit berbentuk kumparan yang
mengandung butir-butir di dalam protoplasmanya, berbutir kasar dan
berinti mengkerut. Lapisan ini tampak paling jelas pada kulit telapak
tangan dan telapak kaki.

d. Lapisan bertaju (stratum spinosum)


Disebut juga lapisan malphigi, terdiri atas sel-sel yang saling
berhubungan dengan perantaraan jembatan-jembatan protoplasma
berbentuk kubus. Jika sel-sel lapisan saling berlepasan, maka seakan-
akan selnya bertaju. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang terdiri
atas serabut protein. Sel-sel pada lapisan taju normal, tersusun menjadi
beberapa baris.
Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak (polygonal),
dan makin ke arah permukaan kulit makin besar ukurannya. Diantara sel-
sel taju terdapat celah antar sel halus yang berguna untuk peredaran

12
cairan jaringan ekstraseluler dan pengantaran butir-butir melanin. Sel-sel
di bagian lapis taju yang lebih dalam, banyak yang berada dalam salah
satu tahap mitosis. Kesatuan-kesatuan lapisan taju mempunyai susunan
kimiawi yang khas; inti-inti sel dalam bagian basal lapis taju
mengandung kolesterol dan asam amino.

e. Lapisan benih (stratum germinativum atau stratum basale)


Merupakan lapisan terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris
sel torak (silinder) dengan kedudukan tegak lurus terhadap permukaan
dermis. Alas sel-sel torak ini bergerigi dan bersatu dengan lamina basalis
di bawahnya. Lamina basalis yaitu struktur halus yang membatasi
epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina basalis cukup besar terhadap
pengaturan metabolisme demo-epidermal dan fungsi-fungsi vital kulit.
Di dalam lapisan ini sel-sel epidermisbertambah banyak melalui mitosis
dan sel-sel tadi bergeser ke lapisan-lapisan lebih atas, akhirnya menjadi
sel tanduk. Di dalam lapisan benih terdapat pula sel-sel bening (clear
cells, melanoblas atau melanosit) pembuat pigmen melanin kulit.

Tipe-Tipe Sel Epidermis


1. Keratinocytes
Subtansi terbanyak dari sel-sel epidermis, karena keratinocytes
selalu mengelupas pada permukaaan epidermis, maka harus selalu
digunakan. Pergantian dilakukan oleh aktivitas mitosis dari lapisan
basal (di malam hari). Selama perjalanannya ke luar (menuju
permukaan. Keratinocyes berdeferensiasi menjadi keratin filamen
dalam sitoplasma. Proses dari basal sampai korneum selama 20-30 hari.
Karena proses cytomorhose dari keratinocytes yang bergerak dari basal
ke korneum, lima lapisan dapat diidentifikasi. Yaitu basal, spimosum,
granulosum, losidum dan kornium.
2. Melanocytes

13
Didapat dari ujung saraf, memproduksi pigment melanin yang
memberikan warna coklat pada kulit. Bentuknya silindris, bulat dan
panjang. Mengandung tirosinase yang dihasilkan oleh REG, kemudian
tirosinase tersebut diolah oleh Aparatus Golgi menjadi oval granules
(melanosomes). Ketika asam amino tirosin berpindah ke dalam
melanosomes, melanosomes berubah menjadi melanin. Enzim
tirosinase yang diaktifkan oleh sinar ultra violet.. Kemudian melanin
meninggalkan badan melanicytes dan menuju ke sitoplasma dari sel-sel
dalam lapisan stratum spinosum. Dan pada akhirnya pigmen melanin
didegradasi oleh keratinocytes.
3. Merkel Cells

Banyak terdapat pada daerah kulit yang sedikit rambut (fingertips,


oral mucosa, daerah dasar folikel rambut). Menyebar di lapisan stratum
basal yang banyak mengandung keratinocytes.

4. Langerhans Cells

Disebut juga dendritic cells karena sering bekerja di daerah lapisan


stratum spinosum. Merupakan sel yang mengandung antibodi.
Banyaknya 2% – 4 % dari keseluruhan sel epidermis. Selain itu, juga
banyak terdapat di bagian dermis pada lubang mulut, esophagus, dan
vagina. Fungsi dari langerhans cells adalah untuk responisasi terhadap
imun karena mempunyai antibodi.

2. Dermis ( Korium)
Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat
keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit
(Sebacea) atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah
bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili).
Sel-sel umbi rambut yang berada di dasar kandung rambut, terus-
menerus membelah dalam membentuk batang rambut. Kelenjar palit yang
menempel di saluran kandung rambut, menghasilkan minyak yang

14
mencapai permukaan kulit melalui muara kandung rambut. Kulit jangat
sering disebut kulit sebenarnya dan 95 % kulit jangat membentuk ketebalan
kulit. Ketebalan rata-rata kulit jangat diperkirakan antara 1 - 2 mm dan yang
paling tipis terdapat di kelopak mata serta yang paling tebal terdapat di
telapak tangan dan telapak kaki. Susunan dasar kulit jangat dibentuk oleh
serat-serat, matriks interfibrilar yang menyerupai selai dan sel-sel.
Keberadaan ujung-ujung saraf perasa dalam kulit jangat,
memungkinkan membedakan berbagai rangsangan dari luar. Masing-
masing saraf perasa memiliki fungsi tertentu, seperti saraf dengan fungsi
mendeteksi rasa sakit, sentuhan, tekanan, panas, dan dingin. Saraf perasa
juga memungkinkan segera bereaksi terhadap hal-hal yang dapat merugikan
diri kita. Jika kita mendadak menjadi sangat takut atau sangat tegang, otot
penegak rambut yang menempel di kandung rambut, akan mengerut dan
menjadikan bulu roma atau bulu kuduk berdiri. Kelenjar palit yan menempel
di kandung rambut memproduksi minyak untuk melumasi permukaan kulit
dan batang rambut. Sekresi minyaknya dikeluarkan melalui muara kandung
rambut. Kelenjar keringat menghasilkan cairan keringat yang dikeluarkan
ke permukaan kulit melalui pori-pori kulit.
Pada dasarnya dermis terdiri atas sekumpulan serat-serat elastis
yang dapat membuat kulit berkerut akan kembali ke bentuk semula dan serat
protein ini yang disebut kolagen. Serat-serat kolagen ini disebut juga
jaringan penunjang, karena fungsinya dalam membentuk jaringan-jaringan
kulit yang menjaga kekeringan dan kelenturan kulit.
Berkurangnya protein akan menyebabkan kulit menjadi kurang
elastis dan mudah mengendur hingga timbul kerutan. Faktor lain yang
menyebabkan kulit berkerut yaitu faktor usia atau kekurangan gizi. Perlu
diperhatikan bahwa luka yang terjadi di kulit jangat dapat menimbulkan
cacat permanen, hal ini disebabkan kulit jangat tidak memiliki kemampuan
memperbaiki diri sendiri seperti yang dimiliki kulit ari.

Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar yaitu :

15
a. Kelenjar keringat (Sudorifera)
Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar)
dan duet yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan
kulit membentuk pori-pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi
dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan telapak
tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat
mengatur suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan
dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh panas, latihan
jasmani, emosi dan obat-obat tertentu.

Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :


 Kelenjar keringat ekrin
Kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat
yang mengandung 95-97 persen air dan mengandung beberapa
mineral, seperti garam, sodium klorida, granula minyak, glusida dan
sampingan dari metabolism seluler. Kelenjar keringat ini terdapat di
seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak kaki sampai ke
kulit kepala. Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan
menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang
dewasa. Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung
dan salurannya bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak
ada rambutnya.
 Kelenjar keringat apokrin
Hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah
kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan
yang agak kental, berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada
setiap orang. Sel kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali
sehingga dapat menimbulkan bau. Muaranya berdekatan dengan
muara kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar
keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit
cairan yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai

16
aktif setelah usia akil baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi
oleh hormon.

b. Kelenjar palit (Sebacea)


Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan
dengan kandung rambut terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang
bermuara ke dalam kandung rambut (folikel). Folikel rambut mengeluarkan
lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelunakan rambut. Kelenjar palit
membentuk sebum atau urap kulit. Terkecuali pada telapak tangan dan
telapak kaki, kelenjar palit terdapat di semua bagian tubuh terutama pada
bagian muka.
Pada umumnya, satu batang rambut hanya mempunyai satu kelenjar
palit atau kelenjar sebasea yang bermuara pada saluran folikel rambut. Pada
kulit kepala, kelenjar palit atau kelenjar sebasea menghasilkan minyak
untuk melumasi rambut dan kulit kepala. Pada kebotakan orang dewasa,
ditemukan bahwa kelenjar palit atau kelenjar sebasea membesar sedangkan
folikel rambut mengecil. Pada kulit badan termasuk pada bagian wajah, jika
produksi minyak dari kelenjar palit atau kelenjar sebasea berlebihan, maka
kulit akan lebih berminyak sehingga memudahkan timbulnya jerawat.

3. Hipodermis / Subcutis
Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah
dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit.
Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan
kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau
penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk
kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan.
Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang
kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling tipis terdapat di
kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam jaringan ikat
bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi banyak

17
lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta makin
kehilangan kontur.

Kulit Tipis dann Kulit Tebal


Kulit tipis menutupi seluruh bagian tubuh kecuali vola manus dan
planta pedis yang merupakan kulit tebal. Epidermisnya tipis sedangkan
ketebalan kulitnya tergantung dari daerah di tubuh. Pada dasarnya memiliki
susunan yang sama dengan kulit tebal, hanya terdapat beberapa perbedaan :
1. Epidermis sangat tipis,terutama stratum spinosum menipis.
2. Stratum granulosum tidak merupakan lapisan yang kontinyu.
3. Tidak terdapat stratum lucidium.
4. Stratum corneum sangat tipis.
5. Papila corii tidak teratur susunannya.
6. Lebih sedikit adanya glandula sudorifera.
7. Terdapat folikel rambut dan glandula sebacea.

D. Derivat Kulit
1. Rambut
Rambut merupakan struktur berkeratin panjang yang berasal dari
invaginasi epitel epidermis. Rambut ditemukan diseluruh tubuh kecuali
pada telapak tangan, telapak kaki, bibir, glans penis, klitoris dan labia
minora. Pertumbuhan rambut pada daerah-daerah tubuh seperti kulit kepala,
muka, dan pubis sangat dipengaruhi tidak saja oleh hormon kelamin-
terutama androgen-tetapi juga oleh hormon adrenal dan hormon tiroid.
Setiap rambut berkembang dari sebuah invaginasi epidermal, yaitu folikel
rambut yang selama masa pertumbuhannya mempunyai pelebaran pada
ujung disebut bulbus rambut. Pada dasar bulbus rambut dapat dilihat papila
dermis. Papila dermis mengandung jalinan kapiler yang vital bagi
kelangsungan hidup folikel rambut.

18
Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan
bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan
bibir.

Terdapat 2 jenis rambut :


a. Rambut terminal ( dapat panjang dan pendek)
b. Rambut velus ( pendek, halus dan lembut).
Fungsi rambut
1. Melindungi kulit dari pengaruh buruk, seperti alis mata melindungi mata
dari keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae) untuk
menyaring udara.
2. Pengatur suhu
3. Pendorong penguapan keringat
4. Indera peraba yang sensitive.
Terdapat 2 fase :
a. Fase pertumbuhan (Anagen)
Kecepatan pertumbuhan rambut bervariasi rambut janggut tercepat
diikuti kulit kepela. Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun. 90 % dari
100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan
pada satu saat.
b. Fase Istirahat ( Telogen)
Berlangsung 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 –100
lembar rambut rontok dalam tiap harinya. Gerak merinding jika terjadi
trauma , stress, disebut Piloereksi. Warna rambut ditentukan oleh jumlah
melanin . Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol oleh
hormon seks( rambut wajah, janggut, kumis, dada, punggung, di kontrol
oleh H. Androgen. Kuantitas dan kualitas distribusi ranbut ditentukan
oleh kondisis Endokrin. Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang
berlebihan pada S. Cushing(wanita).

19
2. Kuku
Kuku tersusun atas protein yang mengeras disebut keratin.
Fungsinya sebagai pelindung ujung jari tangan dan jari kaki. Lempeng
kuku (LK) berbentuk empat persegi panjang, keras, cembung ke arah
lateral dan dorsal, transparan, terletak di dorsalo paling distal. LK
terbentuk dari bahan tanduk yang tumbuh ke arah dorsal untuk waktu
yang tidak terbatas. Kecepatan tumbuh kuku jari tangan: lebih kurang 0,1
mm/ hari, kuku jari kaki 1/3-1/2 kecepatan kuku jari tangan. Tebal kuku
tangan bervariasi 0,5 mm- 0,75mm, dan pada kaki dapat mencapai 1,0
mm. LK terdiri dari tiga lapisan horizontal yang masing-masing adalah:
a. Lapisan dorsal tipis yang dibentuk oleh matriks bagian proksimal (1/3
bagian).
b. Lapisan intermediet yang dibentuk oleh matriks bagian distal (2/3
bagian).
c. Lapisan ventral yang dibentuk oleh lapisan tanduk dasar kuku dan
hiponikium yang mengandung keratin lunak.
Lunula atau bulan sabit terletak di proksimal LK. Lunula
merupakan ujung akhir matriks kuku. Warna putih lunula disebabkan
epitel yang lebih tebal dari epitel kasar kuku dan kurang melekatnya
epitel dibawahnya sehingga transmisi warna pembuluh drah kurang
dipancarkan. Daerah di bawah LK disebut hiponikium. Alur kuku dan
lipat kuku merupakan batas dan pelindung kuku. Lipat kuku
proksimal merupakan perluasan epidermis, bersama kuku yang
melindungi matriks kuku. Produk akhirnya adalah kutikel. Pada
matriks kuku terdapat sel melanosit

Bagian-bagian kuku :
a. Matriks kuku: merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.
b. Dinding kuku (nail wall) : merupakan lipatan-lipatan kulit yang
menutupi bagian pinggir dan atas.
c. Dasar kuku (nail bed): merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.

20
d. Alur kuku (nail groove) : merupakan celah antara dinding dan dasar
kuku.
e. Akar kuku (nail root): merupakan bagian tengah kuku yang
dikelilingi dinding kuku.
f. Lempeng kuku (nail plate) : merupakan bagian tengah kuku yang
dikelilingi dinding kuku.
g. Lunula : merupakan bagian lempeng kuku berwarna putih dekat
akar kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.
h. Eponikium : merupakan dinding kuku bagian proksimal, kulit
arinya menutupi bagian permukaan lempeng kuku.
i. Hiponikium : merupakan dasar kuku, kulit ari di bawah kuku yang
bebas (free edge) menebal.

21
DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/52471266/8/KELENJAR-PADA-KULIT

http://www.docstoc.com/docs/58180799/ANATOMI-DAN-FISIOLOGI-
SISTEM-INTEGUMEN-(KULIT)

http://lifestyle-ongky816.blogspot.com/2010/10/sistem-integumen-kulit.html

http://pharzone.com/materi%20kuliah/anfis%202/kulit.pdf

22

Anda mungkin juga menyukai