PENDAHULUAN
Tumor otak primer didefinisikan sebagai pertumbuhan jaringan bersifat jinak atau
ganas di jaringan intrakranial (Timmons, 2012). Neoplasma sistem saraf pusat (SSP)
mencakup neoplasma yang berasal dari dalam otak, medulla spinalis, atau meningen,
serta tumor metastatik yang berasal dari tempat lain. Neoplasma SSP primer sedikit
berbeda dengan neoplasma yang timbul di tempat lain, dalam artian bahwa bahkan lesi
yang secara hitologis jinak, dapat menyebabkan kematian karena penekanan terhadap
struktur vital. Selain itu, berbeda dengan neoplasma yang timbul di luar SSP, bahkan
tumor otak primer yang secara histologis ganas jarang menyebar ke bagian tubuh lain
B. Epideimologi
Tumor otak mempengaruhi semua usia dan jenis kelamin, namun terjadi
peningkatan kejadian seiring bertambahnya usia, insidensi meningkat dari usia >30 tahun,
dan insiden memuncak pada usia 65 – 79 tahun. Kejadian tumor otak lebih sering terjadi
pada laki-laki dibanding perempuan. Laki-laki memiliki resiko 0,65% dan perempuan
0,5%. Namun pada kasus meningioma lebih sering terjadi pada perempuan (Chandana,
2008). Meskipun jarang terjadi, namun tumor otak primer memiliki tingkat kematian
yang tinggi, dan menjadi penyebab utama kematian pada anak dan usia 15 – 34 tahun
(Buckner, 2007).
C. Patomekanisme
infiltasi parenkim, dan destruksi jaringan. Nyeri kepala yang disebabkan efek massa
adalah gejala yang paling sering terjadi pada dewasa (56%) dan anak-anak (41%).
Terdapat tanda khas nyeri kepala yang dicurigai tumor otak. Bila nyeri kepala disertai
dengan mual dan muntah, maka dapat dicurigai tumor otak. Selanjutnya apabila keluhan
nyeri kepala memburuk setiap hari. Tindakan tertentu seperti batuk atau mengejan dapat
memperparah nyeri kepala tumor otak. Intensitas nyeri kepaa yang berubah-ubah dapat
Pasien tumor otak dapat mengalami kejang (Buckner, 2007). Gejala lain yang biasa
- GCS
- jelasin supra/infratentorial
E. Penegakan Diagnosis
- Anam
- P fisik
neurologis dan saraf krania. Bidang visual seharusnya dinilai untuk mencari
Pemeriksaan funduskopi penting untuk menilai adanya papiedem atau tidak untuk
- penunjang
F. Tatalaksana Tumor Cerebri
A. Rancangan Penelitian
1. Populasi
a. Populasi Target
Pasien tumor otak yang dirawat inap di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
b. Populasi Terjangkau
Pasien tumor otak yang dirawat inap di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo
b. Besar Sampel
Besar yang digunakan dalam penelitian ini jumlah populasi yang memenuhi
C. Variabel Penelitian
4. Tindakan operatif
5. Lama perawatan
6. Status meninggal
E. Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah rekam medis
pasien tumor otak yang dirawat inap di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo pada pada
Pengumpulan bahan penelitian yaitu data primer rekam medis pasien yang
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pengumpulan bahan penelitian yaitu data primer rekam medis pasien yang
menjadi sampel penelitian. dan disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi
b. Pengambilan data pasien tumor otak yang dirawat inap di RSUD Prof. Dr.
3. Tahap Penyelesaian
b. Penyusunan laporan hasil penelitian berdasarkan olahan dan analisis data yang
telah didapat
G. Analisis Data
untuk menggambarkan karakteristik dari subjek penelitian, Data disajikan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi dan persentase untuk semua variabel yang diteliti.