SAHAM
(Studi Pada Industri Manufaktur Sektor Industri & Kimia Sub Sektor Semen
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Priode 2016 - 2017)
Agus Kurniawan
Email : agus300697@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Faktor Makro Ekonomi terhadap
Return Saham, faktor tersebut meliputi Inflasi, Kurs / Nilai tukar, dan Suku Bunga SBI.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor Industri dasar & kimia Sub sektor
semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016 - 2017. Teknik yang
dilakukan dalam pemilihan sampel adalah purposive sampling dan diperoleh sebanyak 5
perusahaan Semen dari total 6 populasi, dengan periode penelitian selama dua tahun,
sehingga di dapat sebanyak 120 objek observasil dalam penelitian ini. Analisis dilakukan
dengan pengujian hipotesis yang dalam penelitian ini menggunakan Regresi Data Panel
dengan dukungan program Eviews 9,0. Hasil penelitian menunjukan pada tingkat signifikan
sebesar 5% menunjukan bahwa Inflasi berpengaruh signifikan, Kurs / Nilai tukar
berpengaruh, dan Suku Bunga berpengaruh signifikan.
Kata kunci :, Inflasi, Kurs / Nilai Tukar Suku Bunga , Return Saham, Semen.
PENDAHULUAN waktu selama dana ditanamkan dan risiko
yang ditanggung. Dengan demikian para
A. Latar Belakang Penelitian investor sedang mempertaruhkan suatu
Investasi merupakan komitmen atas nilai sekarang untuk sebuah nilai yang
sejumlah dana atau sumber daya lainnya diharapkan pada masa mendatang. Dalam
yang dikorbankan saat ini, dengan tujuan konteks manajemen investasi, return atau
memperoleh keuntungan di masa yang tingkat keuntungan merupakan imbalan
akan datang (Tandelilin, 2010). Dan tujuan yang diperoleh dari investasi.
investor saham dalam menepatkan Dalam menentukan alternatif investasi,
dananya adalah untuk memperoleh return banyak pertimbangan yang harus dikaji
sehingga penting bagi investor untuk terlebih dahulu, penelitian mengenai
memperhatikan faktror-faktor yang variabel-variabel apa yang mempengaruhi
mempengaruhi return yang diperoleh, yang return saham sudah banyak dilakukan baik
bersifat makro ekonomi untuk di dalam maupun luar negeri. Mulai dari
meminimalisir risiko yang diharapkan penelitian - penelitian pengaruh faktor
(Samsul, 2015). internal perusahaan itu sendiri sampai ke
Kondisi Ekonomi makro dan Kinerja pengaruh faktor eksternal perusahaan.
pasar modal cenderung mempunyai Faktor eksternal yang dimaksud disini
hubungan yang kuat yang dapat adalah variabel-variabel makro ekonomi.
mempengaruhi nilai investasi dan tingkat Faktor makro ekonomi merupakan faktor
return, sehingga kondisi ekonomi makro yang tidak bisa diubah atau dikendalikan.
dapat dijadikan dasar dan analisis sekuritas Untuk faktor ekonomi makro, para
(Tandelilin, 2010). Terdapat beberapa investor atau calon investor hanya mampu
variabel yang dapat dijadikan ukuran menyesuaikan keadaan, sehingga faktor ini
untuk menilai kondisi ekonomi makro harus selalu dimonitor atau dipantau dan
antara lain, tingkat inflasi, suku bunga, dan dipresiksi pergerakannya. investor perlu
kurs rupiah. Perubahan pada variable- melihat kondisi makroperusahaan berupa
variabel tersebut akan memeberikan reaksi faktor ekonomi makro, karena adanya
pada harga saham, baik positif maupun hubungan yang kuat antara kondisi
negative yang menyebabkan return saham lingkungan ekonomi makro dan kinerja di
berubah. pasar modal (Tandelilin, 2010).
Return saham merupakan income yang Industri semen saat ini menjadi salah
diperoleh oleh pemegang saham sebagai satu sektor yang ikut berperan dalam
hasil dari investasinya di perusahaan pembangunan ekonomi daerah dan
tertentu. Sedangkan menurut (Legiman, Negara, dampak positif dari kegiatan
2015) berpendapat bahwa return saham industri ini adalah memberikan kontribusi
merupakan hasil yang diperoleh dari dalam pembukaan lapangan kerja,
investasi. Harapan untuk memperoleh pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan
return juga terjadi dalam asset financial. investasi, dan peningkatan devisa negara,
Suatu asset financial menunjukkan dan berbagai kontribusi lainnya baik dalam
kesediaan investor menyediakan sejumlah bidang ekonomi, politik, dan sosial. Dalam
dana pada saat ini untuk memperoleh penelitian ini, objek penelitian yang
sebuah aliran dana pada masa yang akan digunakan adalah perusahaan semen,
datang sebagai kompensasi atas faktor perusahaan semen merupakan perusahaan
di Indonesia yang berkembang sangat a. Untuk mengetahui seberapa besar
pesat dan yang mempunyai peranan sangat pengaruh inflasi terhadap return saham
penting dalam pembangunan, hal ini perusahaan manufaktur sub semen.
karena semen merupakan kebutuhan pokok b. Untuk mengetahui seberapa besar
dalam pembangunan mulai dari pengaruh nilai tukar rupiah terhadap USD
pembangunan rumah, jalan raya hingga terhadap return saham perusahaan
pembangunan gedung-gedung tinggi manufaktur sub semen.
lainnya, konsumsi semen di Indonesia c. Untuk mengetahui seberapa besar
terus mengalami pertumbuhan, penjulan pengaruh suku bunga terhadap return
semen meningkat pada tahun 2016 dan saham perusahaan manufaktur sub semen.
2017 mencapai 62 dan 66 juta ton , bahkan
diprediksi akan tumbuh pesat pada periode KAJIAN TEORITIS
yang akan datang seiring dengan
pembangunan di Indonesia yang A. Pengertian Return
direncanakan pemerintah (Asosiasi Semen Return merupakan hasil yang
Indonesia). Namun disamping diperoleh dari investasi dalam bentuk
meningkatnya penjualan perusahaan saham (Hartono, 2014). Return saham
semen memilki retun saham yang fluktuasi merupakan kelebihan harga jual saham
dan cenderung dibawah 0%. sehingga diatas harga belinya. Semakin tinggi harga
membuat investor mengalami capital loss jual saham di atas harga belinya, maka
yaitu investor mengalami kerugian karena semakin tinggi pula return yang akan
harga saham turun dibawah harga beli. diperoleh investor (Arista dan Astohar,
2012). Return saham dapat juga diartikan
sebagai tingkat kembalian keuntungan
yang dinikmati oleh pemodal atas suatu
investasi, tanpa adanya keuntungan yang
dapat dinikmati tentunya pemodal tidak
akan melakukan investasi (Farkhan dan
Ika, 2012).
B. Pengertian Inflasi
B. Rumusan Masalah Inflasi merupakan kenaikan harga
1. Bagaimana pengaruh inflasi barang-barang secara umum yang
terhadap return saham perusahaan disebabkan oleh turunnya nilai mata uang
manufaktur sub semen? pada suatu periode tertentu. Nopirin (2009)
2. Bagaimana pengaruh nilai kurs mendefinisikan inflasi sebagai proses
rupiah terhadap USD terhadap return kenaikan harga-harga umum barang-
saham perusahaan manufaktur sub semen? barang secara terus-menerus.
3. Bagaimana pengaruh suku bunga
terhadap return saham perusahaan C. Pengertian Suku Bunga
manufaktur sub semen? Sedangkan BI Rate merupakan
suku bunga kebijakan yang mencerminkan
C. Tujuan Penelitian sikap atau kebijakan stance kebijakan
moneter yang ditetapkan oleh bank
Indonesia dan diumumkan kepada publik. terhadap return saham. Hal ini menjadi
BI Rate diumumkan oleh Dewan Gubernur dasar pengembangan hipotesis yang
Bank Indonesia setiap Rapat Dewan diajukan yaitu:
Gubernur bulanan yang diimplementasikan H1 : Inflasi berpengaruh positif
pada operasi moneter yang dilakukan Bank signifikan terhadap return saham.
Indonesia melalui pengelolaan likuiditas di
pasar uang untuk mencapai sasaran b). Hubungan Kurs Terhadap Return
operasional kebijakan moneter Saham
Puspopranoto (2014). Penelitian yang dilakukan
(Purnomo, 2013) mengenai pengaruh kurs
D. Pengertian Kurs valuta asing terhadap return saham di
Menurut Sukirno (2012) kurs pasar modal Teheran menemukan bahwa
valuta asing adalah salah satu alat perubahan kurs valuta asing berpengaruh
pengukur lain yang selalu digunakan untuk positif dan signifikan terhadap return
menilai keteguhan sesuatu ekonomi adalah saham. Penelitian yang dilakukan
perbandingan nilai sesuatu mata uang Sudarsono dan Sudiyatno (2016)
asing (misalnya Dollar US) dengan nilai menemukan bahwa nilai kurs berpengaruh
mata uang domestic (misalnya Rupiah). positif signifikan terhadap return saham..
Kurs valuta asing dapatlah dipandang Hal ini menjadi dasar perumusan hipotesis
sebagai “harga” dari sesuatu mata uang yang diajukan, yaitu:
asing. H2 : Kurs / Nilai Tukar
berpengaruh positif signifikan terhadap
E. Kerangka Pemilkiran return saham
C. Uji Stasioneritas
Dari tabel di atas menunjukan nilai
Probabilitas Both sebesar 0.0001 < 0,05.
Maka, dapat disimpulkan berdasarkan uji
tersebut, model Fixed Effect lebih tepat
dibandingkan model Random Effect.