Anda di halaman 1dari 4

PROBLEMATIKA APARAT PEMERINTAH DESA DALAM MELAKSANAKAN

TUGAS ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA DI DESA LADEN


KECAMATAN PAMEKASAN KABUPATEN PAMEKASAN

Rudi Marta Haryadi


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
E-mail: rudi_marta@ymail.com

Abstrak: tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelayanan administrasi desa.


Administrasi desa merupakan pelayanan keseluruhan proses kegiatan pecatatan
data dan informasi mengenai penyelenggaraan pemerintahan desa pada buku
administrasi desa. Adanya keluhan dari sebagian masyarakat terhadap
pelayanan administrasi desa mendorongnya penelitian ini dengan tujuan untuk
mengetahui persepsi masyarakat atas problematika terhadap pelayanan
administrasi desa di Desa Laden Kecamatan Pamekasan Kabupaten
Pamekasan.

Kata kunci: Problematika, Pelayanan Administrasi Desa

Problematika berasal dari istilah problem (bahasa Inggris) yang apabila di artikan ke
dalam Bahasa Indonesia adalah masalah atau permasalahan. Masalah adalah suatu kendala
atau persoalan yang harus dipecahkan dengan kata lain masalah merupakan kesenjangan
antara kenyataan dengan suatu yang diharapkan dengan baik. Banyak permasalahan
pelayanan administrasi desa yang terjadi dalam pelaksanaan pemerintahan desa, contohnya
dalam pembuatan KK (kartu keluarga) atau KTP (kartu tanda penduduk). Berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 1 Ayat (3),
Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat
desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. Di dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa terdapat pelayananan administrasi desa, Nurcholis (2011: 135)
menyatakan bahwa administrasi desa adalah keseluruhan proses kegiatan pecatatan data dan
informasi mengenai penyelenggaraan pemerintahan desa pada buku administrasi desa.

METODE
Penelitian mengenai problematika aparat pemerintah desa dalam melaksanakan
tugas administrasi pemerintahan desa ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dan Jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif, penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan
atau menggambarkan suatu keadaan mengenai problematika aparat pemerintah desa dalam
melaksanakan tugas administrasi pemerintahan desa. Dalam penelitian ini peneliti mengambil
lokasi di Desa Laden Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan. Peneliti mengambil
lokasi tersebut di dasarkan atas pertimbangan bahwa di Desa Laden Kecamatan Pamekasan
Kabupaten Pamekasan dirasa peneliti belum ada yang melakukan penelitian di tempat
tersebut. Subyek penelitian ini yaitu seluruh perangkat desa Laden Kecamatan Pamekasan
Kabupaten Pamekasan. Prosedur yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu, (1)
observasi parpartisipatif, (2) wawancara mendalam, dan (3) dokumentasi. Instrumen dalam
penelitian ini adalah peneliti sendiri. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data,
penyajian data, penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data menggunakan teknik
keikutsertaan di lapangan dalam rentang waktu yang panjang, ketekunan pengamatan,
triangulasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambaran Umum Desa Laden Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan
Desa Laden merupakan bagian administratif dari Kecamatan Pamekasan Kabupaten
Pamekasan, terletak 2,5 KM dari pusat pemerintahan Kabupaten Pamekasan serta suhu udara
25˚C-32˚C. Batas wilayah Desa Laden adalah sebagai berikut, sebelah barat berbatasan
dengan Desa Teja Timur, sebelah timur berbatasan dengan Desa Kangenan, sebelah utara
berbatasan dengan Desa Jung cang-cang, dan di sebelah selatan berbatasan langsung dengan
Desa Jalmak. Luas wilayah Desa Laden adalah 144.046 Ha, dan jumlah penduduk Desa
Laden berdasarkan Data statistik Tahun 2010, sebanyak 4.851 jiwa, terdiri dari 2.337 orang
berjenis kelamin laki-laki dan 2.471 orang berjenis kelamin perempuan. Mata pencaharian
penduduk Desa Laden secara umum adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI/Polisi, petani,
dan pertukangan.
Problematika Aparat Pemerintahan Desa Dalam Melaksanakan Tugas Administrasi
Desa di Desa Laden
Dalam rangka peningkatan Pelayanan Administrasi Desa khususnya dalam
pelayanan KTP, KK dan akta-akta catatan sipil, Pemerintahan Desa Laden Kabupaten
Pamekasan ini mengalami beberapa hambatan antara lain: (1) sarana dan prasarana (2)
kurangnya pengetahuan masyarakat (3) pelayanan tidak satu atap (4) kurangnya koordinasi
antara instansi-instansi yang terkait dengan pelayanan administrasi desa (5) sumber daya
manusia (SDM) (6) konflik kepentingan pribadi.
Upaya-upaya yang Dilakukan untuk Mengatasi Hambatan Pelayanan Administrasi
Desa
Upaya yang dilakukan oleh Pemerintahan Desa Laden Kecamatan Pamekasan
Kabupaten Pamekasan dalam mengatasi masalah tersebut adalah, (1) penetapan pelayanan
standar dan penetapan pelayanan satu atap (2) peremajaan alat-alat elektronik (3) peningkatan
kerjasama antara instansi yang terkait dengan pelayanan administrasi (4) peningkatan sumber
daya manusia.

PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data tersebut, diperoleh dua kesimpulan hasil penelitian
sebagai berikut. Pertama penerapan pelayanan administrasi yang dilakukan oleh
pemerintahan Desa Laden Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan sudah dapat
dikatakan terlaksana dengan cukup baik. Hal itu dapat diketahui dengan pelayanan
administrasi yang diberikan dalam melayani masyarakat sudah sesuai dengan prosedur yang
ada. Namun perlu diketahui bahwa di Desa Laden problematikanya yaitu pelayanan yang
dilakukan oleh Pemerintahan Desa Laden tidak dilakukan dalam satu atap, sehingga
masyarakat yang ingin mengurus keadministrasiannya harus mendatangi rumah Kepala Desa
Laden atau rumah Sekretaris Desa Laden. Selain problematika tersebut, terdapat
problematika lainnya yang sedang di alami oleh pemerintahan Desa Laden yaitu, (1) sarana
dan prasarana (2) kurangnya pengetahuan masyarakat (3) kurangnya koordinasi antara
instansi-instansi yang terkait dengan pelayanan administrasi desa (4) sumber daya manusia
(5) konflik kepentingan pribadi. Kedua, upaya yang dilakukan oleh Pemerintahan Desa
Laden Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan dalam mengatasi masalah tersebut
adalah, (1) penetapan pelayanan standar dan penetapan pelayanan satu atap (2) peremajaan
alat-alat elektronik (3) peningkatan kerjasama antara instansi yang terkait dengan pelayanan
administrasi (4) peningkatan sumber daya manusia.
Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka saran yang diajukan dirumuskan sebagai
berikut. Dalam pelaksanaan pelayanan administrasi desa, jangan membuat prosedur atau
mekanisme yang berbelit-belit. Berikan kemudahan, prosedur yang jelas, yang dapat
dipahami oleh masyarakat sehingga masyarakat tidak merasakan suatu kesulitan dalam
berhubungan dengan para pelaku birokrasi yang memberikan pelayanan. Dalam pelaksanaan
pelayanan umum khususnya pelayanan administrasi desa, birokrasi pemerintah harus
senantiasa berorientasi pada kepemimpinan pelanggannya yaitu masyarakat. Untuk itu
birokrasi pemerintah harus banyak mendengar aspirasi/masukan, kebutuhan dan keinginan
masyarakat. Masyarakat seharusnya memahami bahwa pengurusan administrasi ini tidak
boleh diwakilkan oleh siapapun demi tertib dan lancarnya pelaksanaan administrasi desa.
Pelayanan yang dilaksanakan di Pemerintahan Desa Laden seharusnya dilaksanakan dalam
bentuk pelayanan satu atap, agar pelayanannya berjalan secara maksimal dan lancar.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka


Cipta.
Adisasmita, Rahardjo. 2011. Manajemen Pemerintahan Daerah. Makassar: Graha Ilmu.
Hani, Handoko. 2010. Manajemen Personalia & Sumberdaya Manusia (edisi kedua).
Yogyakarta: BPFE UGM.
Hutomo, Satrio S. 2011. Pengertian Masalah dan Jenis Masalah. (Online),
(http:www.G&G.Net/Pengertian dan Jenis Masalah.htm), diakses 18 Januari 2014.
Joko, Widodo. 2001. Good Governance, Telaah dari Dimensi Akuntabilitas dan Kontrol
Birokrasi Pada era Desentralisasi dan Otonomi Daerah. Surabaya: Insancendikia.
Lembaga Administrasi Negara. 2001. Penyusunan Standar Pelayanan Publik. Jakarta:
LAN.
Moleong, Lexy J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT
Remaja Rosda karya.
Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT
Remaja Rosda karya.
Nurcholis, Hanif. 2011. Pertumbuhan & Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. Jakarta:
Erlangga.
Nurcholis, H. 2005, Teori Dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Jakarta: PT.
Grasindo.
Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan No. 5 Tahun 2006 Tentang Susunan Organisasi
Pemerintah Desa. (Online), (http://jdih.jatimprov.go.id/kabpamekasan/index),
diakses 3 Juni 2014.
Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomer 8 Tahun 2006 Tentang Badan
Permusyawaratan Desa. (Online),
(http://jdih.jatimprov.go.id/kabpamekasan/index), diakses 3 Juni 2014.
Peraturan Bupati Pamekasan Nomor 61 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Dan
Fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa. (Online),
(http://jdih.jatimprov.go.id/kabpamekasan/index), diakses 3 Juni 2014.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Supriatna, Tjahya. 1993. Sistem Administrasi Pemerintahan di Daerah. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sinambela, Poltak Lijan,dkk. 2010. Reformasi Pelayanan Publik Teori, Kebijakan, Dan
Implementasi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sunardjo, Unang. 1984. Pemerintahan Desa dan Kelurahan. Bandung: Tarsito.
Surjadi. 2009. Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik. Bandung: PT Refika Aditama.
Undang-Undang RI No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa. (Online),
(http://www.kemendagri.go.id/media/documents/2014/02/04/u/u/uu_no.06-
2014.pdf), diakses pada 5 Februari 2014.
Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah:Skripsi, Tesis,
Disertasi, Artikel, Makalah, Laporan Penelitian Edisi Kelima. Malang: Biro
Administrasi Akademik, Perencanaan Dan Sistem Informasi Bekerjasama Dengan
Penerbit Universitas Negeri Malang.
Widjaya. A.W. 1993. Pemerintahan Desa dan Administrasi Desa. Jakarta: PT Raja
Gravindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai