Anda di halaman 1dari 9

TUGAS PELATIHAN ADMINISTRASI DESA DAN

KELURAHAN

OLEH

MUDA PRAJA MUHAMMAD ALWALID


29.0466
A6
FAKULTAS POLITIK PEMERINTAHAN/POLITIK
INDONESIA
TERAPAN

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI


TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Ucapan puji dan syukur semata-mata hanyalah milik Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah
saya memuji dan hanya kepada-Nya lah saya bersyukur, saya meminta ampunan dan saya
meminta pertolongan. Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan
nabi agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah
SWT untuk kita semua.

Adapun penyusunan tugas pelatihan ini merupakan bentuk dari pemenuhan tugas mata
pelatihan Administrasi Desa dan Kelurahan. Pada tugas ini akan dibahas mengenai sejarah
desa tempat saya tinggal serta sejarah pertama kali adanya kelurahan yang terdiri dari
nama,kedudukan maupun peraturan hukum yang mengesahkan kelurahan tempat tinggal
saya.

Saya ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu saya selama proses penyelesaian tugas pelatihan ini hingga
rampungnya tugas ini. Saya pun menyadari dengan sepenuh hati bahwa terdapat kekurangan
pada tugas ini.

Oleh sebab itu, saya sangat menantikan kritik dan saran yang membangun dari setiap
pembaca untuk materi evaluasi saya mengenai penyusunan tugas pelatihan berikutnya. Saya
juga berharap hal tersebut mampu dijadikan motivasi untuk saya supaya lebih mengutamakan
kualitas tugas di masa yang selanjutnya.

Kampus IPDN, 31 Maret 2019

Penyusun
A.Sejarah Asal Mula Nama dusun Tanah Abang, Muara Enim, Sumatera
Selatan

Pada zaman dahulu di sekitar sungai Lematang terdapat sebuah dusun yang kaya akan
perkebunannya, akhirnya banyak menarik para pendatang dari pulau Jawa untuk datang ke
daerah tersebut untuk bekerja di disana . Disana para pendatang tersebut bekerja di
perkebunan milik penduduk setempat, dan para pendatang tersebut menyebut pemilik kebun
tersebut dengan nama abang/ kakak. Setelah sekian lama para pendatang tersebut bekerja
disana, akhirnya ada diantara mereka pulang ke tanah Jawa dan orang di jawa bertanya ke
pada mereka “Kamu Bekerja dimana?” dan mereka pun menjawab “di Tanah Abang/ Tanah
Kakak”, dan lama kelamaan tempat para pekerja tersebut bekerja di sebut dengan nama
Tanah Abang/ Tanah Kakak. Dan sampai saat ini daerah tersebut disebut dengan nama Tanah
Abang.
B. Profil Dusun Tanah Abang

Dusun Tanah Abang ini terletak di Kecamatan Pulau Panggung, Semende Darat Laut,
Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Jarak perjalanan dari Dusun Tanah
Abang ke Kecamatan Pulau Panggung ditempuh sekitar 30 menit dengan jarak 15 KM dan
Jarak perjalanan dari Dusun Tanah Abang ke Kabupaten Muara Enim sekitar 130 KM
ditempuh kurang lebih 2 jam.

Jumlah penduduk pada kecamatan semendo darat laut adalah 15.281 jiwa dengan
jumlah penduduk laki-laki 7.522 jiwa dan jumlah penduduk wanita adalah 7.758 jiwa. Desa
terpadat adalah desa Penyandingan dengan 264 jiwa/km2 dan kepadatan terendah berada
pada desa Penindaian yaitu 10 jiwa/km2. Jumlah penduduk Semendo darat laut sekitar 2,27%
dari penduduk kabupaten Muara Enim1.

Tabel 1.1
Tabel Jumlah Penduduk berdasarkan jenis kelamin
Nama Nama Dusun Jumlah Jumlah Total
Wilayah Laki-laki Perempuan
Pagar Agung 407 Jiwa 419 Jiwa 826 Jiwa
Perapau 548 Jiwa 578 Jiwa 1126 Jiwa
Tanah Abang 705 Jiwa 742 Jiwa 1447 Jiwa
SEMENDE Penyandingan 603 Jiwa 939 Jiwa 1542 Jiwa
DARAT
LAUT Muara Danau 570 Jiwa 564 Jiwa 1134 Jiwa
Muara Dua 602 Jiwa 645 Jiwa 1247 Jiwa
Pulau 1756 Jiwa 1845 Jiwa 3599 Jiwa
Panggung
Karya Nyata 716 Jiwa 535 Jiwa 1251 Jiwa
Babatan 1036 Jiwa 929 Jiwa 1968 Jiwa
Penindaian 579 Jiwa 562 Jiwa 1141 Jiwa
Total 7522 Jiwa 7758 Jiwa 15281 Jiwa

Salah satu pusat perekonomian di dusun Tanah Abang adalah Pasar, sehingga
keberadaannya sangatlah penting tidak hanya untuk mendorong roda perekonomian tetapi

1
Statistik Daerah Kecamatan Semende Darat Laut 2014, Badan Pusat Statistik Kabupaten Muara Enim
juga menyediakan kebutuhan pokok penduduk yang ada. Pasar di sebut kalangan di suku
Semende yang di gelar seminggu di dusun Tanah Abang yang akan memberikan pendapatan
asli daerah . Mereka berjualan dengan membuka toko seperti toko pakaian, toko sembako,
dan toko makanan. Lahan di dusun Tanah Abang ini umumnya merupakan lahan sawah,
lahan perkebunan, lahan bukan sawah, lahan untuk peternakan dan perikanan. Berdasarkan
penggunaannya, lahan sawah dijadikan lahan seperti lahan padi dan jagung. Lahan
perkebunan seperti kebun kopi, kebun karet, dan kebun beberapa buah, misalnya buat
durian,alpukat,jambu. lahan bukan sawah sebagian besar merupakan
kolam/tebat/empang/lainya. Perternakan masih digerakkan oleh usaha perternakan rakyat
bersekala kecil dengan pengelolaan yang masih tradisional, seperti perternakan kambing atau
domba lebih besar jumlah nya kemudian unggas seperti itik, ayam dan perikanan .Dengan
melihat letak geografis pada dusun Tanah Abang ini maka kita bisa melihat usaha atau mata
pencaharian yang di lakukan oleh penduduk di dusun Tanah Abang ini.

Sebagian besar masyarakat dusun Tanah Abang secara turun-temurun masih sangat
kental dengan adat istiadat dan keyakinan agama islam dengan adat yang dikenal dengan adat
tunggu tubang, yakni adat tunggu tubang disematkan kepada anak perempuan tertua dimana
anak perempuan tertua merupakan anak yang mendapat mandat untuk menjaga harta warisan
orang tua dan sebagai payung bagi sanak saudara berkumpul apabila kedua orang tua sudah
tiada.
C. Peraturan yang Mendasari Pembentukan Dusun Tanah Abang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH MUARA ENIM NOMOR 24


TAHUN 2000
TENTANG
PEMBENTUKAN 7 (TUJUH) KECAMATAN DI

KABUPATEN MUARA ENIM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MUARA ENIM

Menimbang :
a. bahwa dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dan volume
kegiatan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Muara Enim,
maka untuk mempelancar pelaksanaan tugas-tugas pelayanan di bidang
pemerintahan dan pembangunan serta untuk meningkatkan pelayanan
terhadap masyarakat, dipandang perlu membentuk Kecamatan baru di
Kabupaten Muara Enim;
b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7 Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 4 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Kecamatan semua
Kecamatan Pembantu dan atau Kecamatan Perwakilan di bentuk menjadi
Kecamatan;
c. bahwa sehubungan dengan pertimbangan huruf a dan b tersebut di atas
perlu menetapkan pembentukan 7 (tujuh) Kecamatan baru dalam
Kabupaten Muara Enim dengan Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim.
Mengingat :
1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah
Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Nomor
1821);
2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60; Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3839);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1999 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72; Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3438);
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1988 tentang
Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negera
Republik Indonesia Nomor 3373);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 84 Tahun 2000 tentang
Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 165);
6. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan
Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Keputusan
Presiden (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 70);
Dengan Persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :
PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN 7 (TUJUH)
KECAMATAN DI KABUPATEN MUARA ENIM.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan Kecamatan adalah Wilayah Kerja Camat
sebagai Perangkat Daerah Kabupaten Muara Enim yang meliputi beberapa Desa/Kelurahan.
Pasal 7
(1). Kecamatan Tanah Abang, meliputi :
a. Desa Tanah Abang Utara;
b. Desa Tanah Abang Selatan;
c. Desa Raja;
d. Desa Harapan Jaya;
e. Desa Bumi Ayu;
f. Desa Muara Sungai;
g. Desa Payu Pusat;
h. Desa Curup;
i. Desa Suka Raja;
j. Desa Sedupi;
k. Desa Pandan
l. Desa Modong;
(2). Wilayah Kecamatan Tanah Abang sebagaimana dimaksud ayat (1) semula merupakan
bagian dari Kecamatan Talang Ubi.
(3). Dengan dibentuknya Kecamatan Tanah Abang, maka Kecamatan Talang Ubi dikurangi
dengan Tanah Abang sebagaimana dimaksud ayat (1).
(4). Pusat Pemerintahan Kecamatan Tanah Abang sebagaimana dimaksud ayat (1) berada
di Desa Tanah Abang Selatan
(5). Batas-batas Kecamatan Tanah Abang sebagaimana dimaksud tercantum dalam peta
lampiran III Peraturan Daerah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Situs Resmi Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Bagian Hukum Sekretariat
Daerah.2017. Pembentukan 7(Tujuh) Kecamatan Di Kabupaten Muara Enim di
http://jdih.muaraenimkab.go.id/aplikasi/v3/web/cariperaturan?nomor= (diakses tanggal 8
April)

Aditia Prasetiawan. Profile Semende People di https://unj.academia.edu/AditiaPrasetiawan


(diakses tanggal 8 April ).

Rilo Pambudi (Darus).2000. Asal Mula Nama Desa Tanah Abang di


http://rhielo.blogspot.com/2012/11/asal-mula-nama-desa-tanah-abang.html (diakses tanggal 8
April ).

Anda mungkin juga menyukai