D. KEPUTUSAN PEMBELI
Dalam suatu kasus pembelian, konsumen bisa mengambil, beberapa sub keputusan, meliputi
merk, pemasukan, jumlah, waktu pelaksanaan dan metode pembayaran. Contohntya ketika
membeli kendaraan atau peralatan mesin. Namun dalam pembelian produk sehari-hari,
keputusan konsumen bisa menjadi lebih sederhana. Contohnya ketika membeli gula, seorang
konsumen tidak banyak berpikir tentang pemasokan atau metode pembayaran.
KATEGORI KEPUTUSAN
Walau kelihatan sederhana, keputusan dalam situasi dalam konflik sering kali dalam
prakteknya menjadi sangat ruwet (kompleks). Misalnya kita dapat dihadapkan pada
keadaan yang tak pasti ditambah lagi adanya tindakan pihak lawan yang bisa
mempengaruhi hasil keputusan.
F. BEBERAPA KENDALA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
G. PILIHAN
Setelah mengevaluasi semua alternative, langkah konsumen berikutnya dalam proses
pengambilan keputusan adalah membuat pilihan. Para konsumen memilih merk atau jasa
alternative, dan mereka juga menentukan pilihan diantara took-toko. Dalam proses pilihan,
konsumen juga dapat memilih alternative yang tidak dapat dibandingkan (noncomperamble
alternatives). Proses pilihan akan berbeda bila konsumen menggunakan pendekatan keterlibatan
tinggi dibandingkan dengan keterlibatan rendah.
BAB V
MOTIVASI DAN KEBUTUHAN
1. ARTI MOTIVASI
Dengan demikian motivasi dapat diartikan sebagai pemberi daya penggerak yang
menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerjasama,bekerja efektif dan
terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan. Motivasi konsumen adalah
keadaan di dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan
kegiatan-kegiatan guna mencapai suatu tujuan. Dengan adanya motivasi pada diri seseorang
akan menunjukkan suatu perilaku yang diarahkan pada suatu tujuan untuk mencapai sasaran
kepuasan. Jadi motivasi adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar melakukan
sesuatu yang diinginkan.
2. MODEL MOTIVASI
Manfaat atau kenikmatan yang diperoleh konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif dengan
anggapan bahwa konsumen akan memaksimumkan kepuasan yang dapat dicapainya, diterangkan
bagaimana seseorang akan menentukan konsumsinya ke atas berbagai jenis barang yang terdapat
dipasar.
Pendekatan Nilai Guna Ordinal
Manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsi barang-barang tidak
dikuantifiser. Tingkah laku seorang konsumen untuk memilih barang-barang yang akan
memaksimumkan kepuasannya ditunjukan dengan bantuan kurva kepuasan sama, yaitu kurva
yang menggambarkan gabungan barang yang akan memberikan nilai guna (kepuasan) yang
sama.
Kepuasan konsumen, seorang konsumen akan mencapai kepuasannya yang maximum apabila ia
mencapai titik dimana garis anggaran pengeluaran menyinggung kurva kepuasan sama.
3. TEORI-TEORI MOTIVASI
Teori “ Complex Decision Making “, terjadi bila keterlibatan kepentingan tinggi pada
pengambilan keputusan yang terjadi. Contoh pengambilan untuk membeli produk
sepatu. Dalam kasus seperti ini, konsumen secara aktif mencari informasi untuk
mengevaluasi dan mempertimbangkan pilihan beberapa merek dengan menetapkan
kriteria tertentu seperti sepatu olahraga,seperti sepatu roda dapat mempercepat waktu
berjalan dan menghemat tenaga. Subjek pengambilan keputusan yang komplek adalah
sangat penting. Konsep perilaku kunci seperti persepsi, sikap, dan pencarian
informasi yang relevan untuk pengembangan strategipemasaran.
Proses “ Brand Loyalty “. Ketika pilihan berulang, konsumen belajar dari pengalaman
masa lalu dan membeli merek yang memberikan kepuasan dengan sedikit atau tidak
ada proses pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Contoh pembelian sepatu
karet basket merek Nike atau sereal Kellogg,s Nutrific. Dalam setiap kasus disini
pembelian adalah penting untuk konsumen, sepatu basket karena keterlibatan
kepentingan dalam olah raga, sepatu sekolah dan sepatu kerja untuk dapat
beraktivitas.Loyalitas merek muncul dari kepuasan pembelian yang lalu. Sehingga,
pencarian informasi dan evaluasi merek terbatas atau tidak penting keberadaannya
dalam konsumen memutuskan membeli merek yang sama.
BAB VI
TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP KONSUMEN
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya dalam
artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan
hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan,
pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
Penggunaan istilah Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau atau Corporate Social Responsibility
(CSR) akhir-akhir ini semakin populer dengan semakin meningkatnya praktek tanggung jawab
sosial perusaan, dan diskusi-diskusi global, regional dan nasional tentang CSR.