Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL JOURNAL REVIEW

(ILMU GIZI)

DOSEN PENGAMPU : Dra. Yuspa Hanum, MS.

OLEH :

ARIE RESTA SYAHPUTRA (5183142010)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TATA BOGA

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019

0
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah ini. Penulis
berterima kasih kepada Dosen mata kuliah Ilmu Gizi yang sudah memberikan
bimbingannya demi kesuksesan laporan ini.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya tugas yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan, Penulis juga menyadari
bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi kita semua.

Medan, April 2019

Penulis

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Ilmu Gizi adalah ilmu yang mempelajari makanan, zat gizi, proses
pencernaan, metabolisme dan penyerapan dalam tubuh, fungs serta akibat
kekurangan atau kelebihan zat gizi bagi tubuh.

Lemak adalah merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang


terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam
lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak
monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid(termasuk di
dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain.

Lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang,
lepas dari wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan
tubuh yang disebut adiposa.

1.2. TUJUAN
1. Untuk mengetahui manfaat ilmu gizi dalam pendidikan
2. Untuk mengetahui seberapa pentingnya mahasiswa belajar ilmu gizi.
3. Untuk mengetahui faktor faktor obesitas dikalangan remaja.

1.3. MANFAAT
1. Dapat mengetahui manfaat ilmu gizi dalam pendidikan
2. Dapat mengetahui seberapa pentingnya mahasiswa belajar ilmu gizi.
3. Dapat mengetahui faktor faktor obesitas dikalangan remaja.

2
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 IDENTITAS JURNAL UTAMA

Judul Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian obesitas


pada remaja

Jurnal Jurnal Gizi Klinik Indonesia

Download file:///C:/Users/user/Downloads/22900-46404-1-PB.pdf
Volume&Halaman Volume 11, Halaman 179-190

Tahun 2015
Penulis Weni Kurdanti , Isti Suryani , Nurul Huda Syamsiatun ,
Listiana Purnaning Siwi , Mahardika Marta Adityanti ,
Diana Mustikaningsih , Kurnia Isnaini Sholihah
Reviewer Arie Resta Syahputra
Tanggal reviewer 14 April 2019

2.2 REVIEW JURNAL UTAMA

Abstrak Penelitian Faktor penyebab obesitas pada remaja bersifat


multifaktorial. Peningkatan konsumsi makanan cepat saji
(fast food), rendahnya aktivitas fisik, faktor genetik,
pengaruh iklan, faktor psikologis, status sosial ekonomi,
program diet, usia, dan jenis kelamin merupakan faktor-
faktor yang berkontribusi pada perubahan keseimbangan
energi dan berujung pada kejadian obesitas. Tujuan:
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian
obesitaspada remaja. Metode: Penelitian case

3
controldengan total 144 subjek, kasus adalah remaja
obesitas (IMT/U > +2SD) dan kontrol adalah remaja non-
obesitas. Variabel bebas adalah asupan zat gizi makro,
asupan serat, pola konsumsi fast food, pola konsumsi
makanan/minuman manis, aktivitas fisik, faktor psikologis
(harga diri), faktor genetik, dan asupan sarapan pagi,
sedangkan variabel terikat adalah kejadian obesitas.
Analisis data menggunakan uji Chi-Square dan regresi
logistik. Hasil: Faktor yang secara bermakna berhubungan
(p<0,05) dan menjadi faktor risiko terjadinya obesitas pada
remaja adalah asupan energi (OR=4,69; CI:2,12-10,35);
lemak (OR=2,34; CI:1,19-4,57); karbohidrat (OR=2,64;
CI:1,34-5,20); frekuensi fast food (OR=2,47; CI: 1,26-
4,83); dan asupan sarapan pagi (OR=5,24; CI: 2,56-10,71).
Simpulan: Remaja yang memiliki asupan zat gizi makro
berlebih, frekuensi konsumsi fast food sering, aktivitas
fisik tidak aktif, memiliki ibu dan ayah dengan status
obesitas, serta tidak sarapan, berisiko lebih terhadap
terjadinya obesitas.
Kata Kunci sarapan; fast food; genetik; asupan; obesitas; aktivitas
fisik; remaja
Tujuan Penelitan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor
faktor terjadinya obesitas pada kalangan remaja yang
belakangan ini sering ditemui di indonesia, dan membantu
orangtua untuk mengarahkan anak nya agar tidak
mencapai obesitas berat atau semakin parah.
Subjek Penelitian Kalangan remaja

Assestment Data Analisis data menggunakan uji Chi-Square dan regresi


logistik. Hasil: Faktor yang secara bermakna berhubungan
(p<0,05) dan menjadi faktor risiko terjadinya obesitas pada
remaja adalah asupan energi (OR=4,69; CI:2,12-10,35);

4
lemak (OR=2,34; CI:1,19-4,57); karbohidrat (OR=2,64;
CI:1,34-5,20); frekuensi fast food (OR=2,47; CI: 1,26-
4,83); dan asupan sarapan pagi (OR=5,24; CI: 2,56-10,71).

Metode Penelitian Observasional dengan desain atau case control.

Langkah Penelitian

Teknik Dalam penelitian ini menggunakan inklusi kontrol dan


pengumpulan data eksklusi kontrol yang mengharuskan mengikuti penelitian
dan menandatangani informed concsent siswa yang
mengalami obesitas.

Hasil Penelitian Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor yang secara


bermakna berhubungan (p<0,05) dan menjadi faktor risiko
terjadinya obesitas pada remaja adalah asupan energi
(OR=4,69; CI:2,12-10,35); lemak (OR=2,34; CI:1,19-
4,57); karbohidrat (OR=2,64; CI:1,34-5,20); frekuensi fast
food (OR=2,47; CI: 1,26-4,83); dan asupan sarapan pagi
(OR=5,24; CI: 2,56-10,71) (Tabel 2).Remaja yang obesitas
memiliki rerata asupan energi lebih tinggi dibandingkan
remaja non-obesitas (3627,8 kkal vs 3368,5 kkal). Rerata
asupan energi dari kedua kelompok sudah melebihi dari
AKG yang dianjurkan (2150-2650 kkal) (5). Remaja
dengan asupan energi lebih berisiko 4,69 kali lebih besar

5
mengalami obesitas dibandingkan dengan remaja yang
memiliki asupan energi cukup (p=0,000). Demikian juga
untuk asupan lemak dan karbohidrat yang menunjukkan
bahwa sebagian besar remaja yang obesitas memiliki rerata
asupan yang lebih tinggi (lemak 106,3 g vs 88,0 g dan
karbohidrat 356,2 g vs 307,1 g). Remaja dengan asupan
lemak dan karbohidrat yang lebih, berisiko 2 kali lebih
besar mengalami obesitas dibandingkan dengan remaja
yang memiliki asupan lemak dan karbohidrat cukup
(p=0,012 dan p=0,004).Berbeda dengan hasil analisis pada
asupan protein, serat, dan jumlah asupan energi fast food
yang menunjukkan bahwa asupan protein, serat, dan
jumlah asupan energi fast food bukan merupakan faktor
risiko terjadinya obesitas. Rerata asupan protein dari
kelompok kasus obesitas dan non-obesitas melebihi dari
AKG yang dianjurkan yaitu 58-62 g (5). Asupan protein
yang tergolong lebih, ditemukan lebih banyak pada
kelompok non-obesitas dibandingkan kelompok obesitas
(p>0,05). Demikian juga dengan jumlah asupan energi fast
food tinggi yang ditemukan lebih banyak pada kelompok
non-obesitas (60,3% vs 39,7%) (p<0,05). Sementara rerata
asupan serat pada kelompok obesitas lebih tinggi
dibandingkan kelompok non-obesitas (18,56±15,71 g/hari
vs 13,78±10,65 g/hari). Nilai odds rasio (OR) <1
menunjukkan bahwa asupan serat bukan merupakan faktor
risiko terjadinya obesitas.
Kekuatan jurnal Penelitian pada jurnal ini sudah cukup baik karena
menyajikan banyak data yang memperkuat dari hasil
penelitian tersebut.
Adapun data yang diperoleh dari observasi atau
pengamatan akan dianalisis dengan cara merekam data dan
memaparkan secara deskriptif.

6
Penggunaan kalimat dan kata juga mudah dipahami serta
dicerna oleh pembaca. Kata-kata yang sederhana diikuti
dengan penjelasan setiap konsep memudahkan pembaca
untuk memahami apa yang ingin disampaikan dalam jurnal
ini. Jurnal ini dapat menjadi tempat pengembangan
wacana dan diskusi tentang praktek penelitian.
Kelemahan jurnal Sebenarnya jurnal ini cukup jelas pola penulisan yang
runtut sehingga pembaca tidak kebingungan. Namun
sayang, terdapat beberapa rumus perhitungan obesitas di
kalangan remaja yang sedikit sulit untuk di mengerti.

Kesimpulan Remaja yang memiliki asupan energi, lemak, dan


karbohidrat berlebih, frekuensi konsumsi fast food,
aktivitas fisik tidak aktif, memiliki ibu dan ayah dengan
status obesitas, serta tidak sarapan, berisiko lebih terhadap
terjadinya obesitas.

Saran Remaja rentan akan risiko obesitas sebaiknya diberi


edukasi dengan media yaitu untuk memperbaiki asupan
makanan khususnya asupan energi dengan memperhatikan
keseimbangan asupan zat gizi protein, lemak dan
karbohidrat.

Referensi Aini AN. Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian


gizi lebih pada remaja di perkotaan. Unnes Journal of Public
Health 2012;1(2).
Depkes. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar. Jakarta:
Depkes; 2010.
Barasi ME. At a Glance ilmu gizi. Jakarta: Erlangga; 2007.
Gibson RS. Principle of nutritional assessment. New York:
Oxford University Press; 2005.
Kementrian Kesehatan RI. Pedoman pelayanan gizi rumah
sakit. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2013.
Utami NR. Perbedaan konsumsi serat pada siswa yang

7
obesitas dan tidak obesitas di sekolah lanjutan tingkat
pertama di Kota Yogyakarta [Skripsi]. Yogyakarta: Fakultas
Kedokteran, Universitas Gadjah Mada; 2008.
Misnadiarly. Obesitas sebagai faktor risiko beberapa
penyakit. Jakarta: Pustaka Obor Populer; 2007.
Rahmawati, N. (2009). Aktivitas fisik, Konsumsi Makanan
Cepat Saji (Fast Food), dan Keterpaparan Media serta Faktor-
faktor Lain yang Berhubungan dengan Kejadian Obesitas
pada Siswa SD Islam Al-Azhar 1 Jakarta Selatan Tahun 2009
[Skripsi]. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Indonesia; 2009.Altmatsier S, Susirah S,
Moesijanti S. Gizi seimbang 9. dalam daur kehidupan.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2011.
Pampang E, Purba MB, Huriyati E. Asupan energi, aktivitas
fisik, persepsi orang tua, dan obesitas siswa dan siswi SMP di
Kota Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia
2004;5(3):108-113
Almatsier S. Prinsip-prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama; 2004.
Soetjiningsih. Buku Ajar: tumbuh kembang remaja dan
permasalahannya. Jakarta : Sagung Seto; 2004.

8
2.3. IDENTITAS JURNAL PEMBANDING

Judul HUBUNGAN KONSUMSI FAST FOOD DENGAN


OBESITAS PADA REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH
10 YOGYAKARTA
Jurnal NASKAH PUBLIKASI

Download http://digilib.unisayogya.ac.id/754/1/NASKAH%20PUBLIKA
SI.pdf
Volume&Halam Volume 1, Halaman 60-63
an

Tahun 2015
Penulis Sheva Arlinda , Warsiti

Reviewer Arie Resta Syahputra


Tanggal 14 April 2019
reviewer

2.4. REVIEW JURNAL PEMBANDING

Abstrak Penelitian Obesitas atau yang biasa dikenal kegemukanmerupakan


masalah yang cukup merisaukan di kalangan remaja. Salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi obesitas/overweight
yaitu ketersediaan makanan yang murah, cepat tetapi tidak
sehat salah satunya yaitu fast food. Penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan konsumsi fast food dengan
obesitas pada remaja di smp muhammadiyah 10
yogyakarta. Rancangan dalam penelitian ini adalah
rancangan analitik dengan pendekatan case control yang
terdiri dari 31 responden obesitas dan 31 responden tidak

9
obesitas. Pengambilan sampel dengan teknik total
sampling dan random sampling. Analisa data yang
digunakan adalah uji chi square dan odd ratio.

Kata Kunci Obesitas, Fast food, Remaja

Tujuan Penelitan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan


konsumsi fast food dengan obesitas pada remaja di smp
muhammadiyah 10 yogyakarta

Subjek Penelitian Siswa siswi remaja di SMP Muhammadiyah 10


Yogyakarta
Assestment Data Studi kasus kontrol dilakukan dengan
mengindentifikasi kelompok kasus dan kelompok
kontrol, kemudian secara retrospektif diteliti faktor-
faktor resiko yang mungkin dapat menerangkan
apakah kasus dan kontrol dapat terkena paparan
atau tidak.
Metode Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah rancangan analitik
dengan pendekatan case control yang terdiri dari 31
responden obesitas dan 31 responden tidak obesitas.
Pengambilan sampel dengan teknik total sampling dan
random sampling. Analisa data yang digunakan adalah uji
chi square dan odd ratio.

10
Langkah Penelitian Menggunakan teknik total sampling yaitu pengambilan
sampel secara keseluruhan dimana setiap subjek dalam
populasi mendapat peluang yang sama untuk dipilih
sebagai anggota sampel, sehingga jumlah sampel yang
diambil sama dengan jumlah populasi 31 responden yang
mengalami obesitas.Sampel kontrol teknik pengambilan
sampel yang digunakan dalam sampel kontrol ini dengan
jumlah populasi kontrol 301 siswa-siswi yang tidak
obesitas adalah dengan teknik simple random sampling.

Teknik
pengumpulan data

Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang


bermakna antara kebiasaan konsumsi fast food dengan
kejadian obesitas pada remaja (p = 0,000 < 0,05) dengan
nilai nilai odd ratio sebersar 6.00
Kekuatan jurnal Penelitian pada jurnal ini sudah cukup baik karena
menyajikan banyak data yang memperkuat dari hasil
penelitian tersebut.
Adapun data yang diperoleh dari observasi atau
pengamatan akan dianalisis dengan cara merekam data dan
memaparkan secara deskriptif.
Penggunaan kalimat dan kata juga mudah dipahami serta
dicerna oleh pembaca. Kata-kata yang sederhana diikuti
dengan penjelasan setiap konsep memudahkan pembaca
untuk memahami apa yang ingin disampaikan dalam jurnal
ini. Jurnal ini dapat menjadi tempat pengembangan
wacana dan diskusi tentang praktek penelitian.
Kelemahan jurnal Sebenarnya jurnal ini cukup jelas pola penulisan yang
runtut sehingga pembaca tidak kebingungan. Namun
sayang, terdapat beberapa rumus perhitungan obesitas di
kalangan remaja yang sedikit sulit untuk di mengerti.

11
Kesimpulan Frekuensi konsumsi fast food lebih dari 3 kali seminggu
memiliki resiko 6.00 kali lipat mengalami obesitas
dibandingkan dengan yang tidak sering mengkonsumsi
fast food.

Saran Dapat mempertimbangkan menu makan yang sesuai


dengan kebutuhan energi harian, sehingga dapat
memberikan manfaat kepada siswa- siswi dalam
mengkonsumsi makanan yang sehat.
Referensi Al-Qur‟an dan Terjemahannya surat Al-Araf ayat 31.
Departemen AgamaR.I Jakarta : BumiAl-Qur‟an dan
Terjemahannya surat Al- Baqarah ayat 168. Departemen
AgamaR.I Jakarta : BumiAfrienny, Ratu, Rahayu Lubis, &
Hiswani .2014. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Obesitas Pada Siswa/i Kelas VII Dan VIII Di SMP Negeri
34 Medan. Departemen Epiemiologi FKM USU. Vol 1 No
4. Diakses 26 Juni
2015http://jurnal.usu.ac.id/index.php/gkre/issue/view/558
Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka CiptaArisman,
2010. Gizi dalam Daur Kehidupan .Jakarta: EGCAyu,
Ratu. 2011. Faktor Risiko Obesitas Pada Anak 5-15 Tahun
Di Indonesia. Jurnal Makara Kesehatan Vol 15 No 37-43.
Diakses 25 Juni 2015Baliwati, dkk. 2004. Pengantar
Pangan dan Gizi. Jakarta: Penerbit SwadayaBustan MN.
2007. Epidemilogi penyakit tidak menular. Jakarta: Rineke
CiptaBarre A, dkk. 2009. Hubungan Antara
PengetahuanDan Kebiasaan Konsumsi Fast Food Dengan
Kejadian Gizi Lebih Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri
Sudirman I Makassar. Universitas Hasanuddin
Cleave,et al. 2010. Dynamics of obesity and chronic health

12
conditions among children and youth. Journal of the
American Medical Association Vol. 303 No.7. Diakses
pada 29 Maret 2015, dari
http://jama.jamanetwork.comDepkes RI. 2010. Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Laporan Nasional Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.Devi N. 2012. Gizi Anak
Sekolah. Jakarta: Penerbit Buku KompasDamopolii, W, et
al. 2013. Hubungan Konsumsi Fast Food dengan Kejadian
Obesitas pada Anak SD di Kota Manado. Ejournal
keperawatan.1(1): 1-7, diakses 29 Maret 2015Faisal,Y.
2005. 30 Gangguan Masalah Kesehatan Pada Anak Usia
Sekolah. Jakarta: Pustaka Populer OborFoster, H. 2007.
Diet Bebas Lapar Resep Langsing Dengan Makan 6 Kali
Sehari. Jakarta: Erlangga Gwartney, MD. 2005. Exercise
and Fat Loss. Fitness Rx for Women.Oktober.Hlm. 52-
55.Hayati. 2009. Faktor-Faktor Perilakuyang Berhubungan
Dengan Kejadian Obesitas Dikelas 4 Dan 5 SD
Pembangunan Jaya Bintaro, Tangerang Selatan. Skripsi.
Universitas IndonesiaHadi, H. 2005. Beban Ganda
Masalah Gizi Dan Implikasinya Terhadap Kebijakan
pembangunan Kesehatan Nasional.Yogyakarta:
UGMHidayati. 2008. Obesitas pada Anak.
www.pediatrik.com.di akses tanggal 28 Maret 2015Hidajat
Boerhan, dkk. 2010. Obesitas. UNIMUS. SemarangHudha,
L.A. 2006. Hubungan antara pola makan dan aktivitas fisik
dengan Obesitas pada Remaja Kelas II SMP Theresianan I
Yayasan Bernadus Semarang. Semarang: PKK Pendidikan
Tata Boga SI Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi.
Dikutip dari http://www.dik.undip.ac.id. (diakses 02
Februari 2015)Irianto. D. P. 2007.Panduan Gizi
LengkapKeluarga dan Olahragawan.Yogyakarta : C.V

13
AndiKristianti, N, 2009, Hubungan Pengetahuan Gizi dan
Frekuensi Konsumsi Fast Food dengan Status Gizi Siswa
SMA Negeri 4 Surakarta. Skripsi. Universitas
Muhammadiyah SurakartaKocelak P et al. 2012.
Pshycological Disturbances and Quality of Life in Obese
and Infertile Women and Men. International Journal of
Endocrinology Khomsan, A. 2006. Solusi Makanan Sehat.
Jakarta: PT. Raja Grafindo PersadaKemenkes RI Dirjen
Bina Gizi dan KIA, 2011. “Hari Gizi Nasional 2011”
dalam
http://www.gizikia.depkes.go.id/archives/593/img_5933K
homsan, A, et al. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi.
Cetakan -1, Jakarta : Penerbit Penebar
SwadayaLastariwati, B, dkk. 2006.Hubungan Antara
Pengetahuan dan Konsumsi Makanan dan Minuman Instan
dengan Status Gizi Remaja Putri. Skripsi.Universitas
Negeri Yogyakarta

14
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Lemak

http://www.pengertianpakar.com/2014/12/pengertian-dan-sejarah-ilmu-gizi.html

15

Anda mungkin juga menyukai