PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
LAPORAN KINERJA
DIREKTORAT JENDERAL APLIKASI INFORMATIKA
KOMINFO
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 i
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
KATA PENGANTAR
Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya Laporan
Kinerja Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Tahun 2017 dapat
diselesaikan. Penyusunan Laporan Kinerja merupakan bentuk
akuntabilitas instansi pemerintahan. yang menggambarkan
kinerja yang dicapai oleh suatu organisasi atas pelaksanaan
program dan kegiatan yang dibiayai APBN periode 1 tahun
berjalan.
Laporan disusun berdasarkan sasaran kinerja yang diturunan
dari Rencana Strategik (Renstra) yang lebih tinggi yakni
Kementerian Komunikasi dan Informatika. Manfaat dari Laporan
Kinerja sebagai bahan evaluasi terhadap instansi pemerintah
yang bersangkutan selama 1 tahun anggaran.
Disadari bahwa diperlukan komitmen, kerja keras dan kerjasama
segenap jajaran Ditjen Aptika dalam rangka mencapai tujuan
dan sasaran strategis dalam program utama Kementerian
Komunikasi dan Informatika yang diturunkan dari NAWACITA.
Maka untuk selanjutnya diharapkan semakin banyak kegiatan
di lingkungan Ditjen Aptika yang lebih terukur dan lebih tajam
outcomenya sehingga lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Kami berharap agar laporan ini dapat dimanfaatkan sebagai
media evaluasi dan mewakili atas penilaian kinerja Ditjen Aptika
Tahun 2017. Atas peran serta dan kerja keras seluruh jajaran
Ditjen Aptika selama tahun 2017, yang telah memungkinkan
terlaksananya tugas dan fungsi yang diemban, diucapkan terima
kasih.
Jakarta, Februari 2018
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika
Semuel A Pangerapan
ii Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
IKHTISAR EKSEKUTIF
Capaian kinerja organisasi diukur dengan cara Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) dalam
membandingkan antara kinerja yang terjadi pengembangan ekosistem dan tata kelola
dengan kinerja yang diharapkan berdasarkan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) yang
target yang ditetapkan dalam dokumen mendukung fokus pembangunan nasional.
Perjanjian Kinerja selama satu tahun. Capaian Adapun capaian kinerja Ditjen Aptika tahun
kinerja tersebut akan memberikan jawaban 2017 dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
terhadap keberhasilan Direktorat Jenderal
1 Perbaikan Peringkat Indeks ICT Rp. 585,054,000 Nilai IDI naik 4 Rp. 419,669,000 71,7%
Indeks ICT Indonesia Indonesia (IDI) point menjadi 111
dibawah 100
(tahun 2016
peringkat 115)
3 Jumlah nama domain 40.000 domain Rp. 12,176,637,000 13.294 domain Rp. 7,917,738,000 65,0%
.id untuk UKM, .id .id di 22 lokasi di
sekolah, komunitas, Indonesia
dan desa yang
diberikan gratis dan
dimanfaatkan
4 Jumlah Sertifikat 100.000 Rp. 6.041.096.000 109.317 sertifikat Rp. 5.626.186.931 93,1%
Digital sertifikat digital
5 Fasilitasi UMKM Go 1.000.000 Rp. 2,450,000,000 12.507 UMKM Rp. 2,432,889,156 99,5%
Online UMKM
6 Fasilitasi Petani dan 300.000 petani Rp.7.265.622.000 333.515 petani Rp. 7.046.947.465 96,9%
Nelayan Go Online dan nelayan dan nelayan
yang teregister di
aplikasi
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 iii
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
9 Jumlah peraturan 2 draft Rp. 1,439,710,000 2 draft peraturan Rp. 1,412,000,000 98.0%
perundang-undangan peraturan (Draft revisi PP
di bidang aplikasi PSTE dan Draft
informatika RUU TCI) Aplikasi
10 Terbangunnya 1 layanan Rp. 3,639,834,000 14 sistem layanan Rp. 3,310,015,053 90,94%
sistem layanan yang aptika telah
terintegrasi diintegrasikan
(100%)
Laporan Kinerja Ditjen Aptika tahun 2017 ini juga 248,112,655,000,- semua paket-paket tersebut telah
melaporkan kegiatan-kegiatan penting lainnya yang berhasil dilelang oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP)
telah dilaksanakan selain sembilan kegiatan utama Direktorat Jenderal Aptika dengan total kontrak Rp.
diatas. Akuntabilitas keuangan dilaporkan pada 211,647,900,550,- sehingga terdapat nilai Efisiensi /
Laporan Kinerja ini pada tahun 2017 Ditjen Aptika Saving sebesar Rp. 34,056,887,450,- .
mendapatkan total alokasi anggaran sebesar Rp.
Efesiensi terjadi karena selisih paket pagu pengadaan
364,593,660,000 dan sampai dengan 31 Desember
dengan hasil proses lelang dan negosiasi harga yang
2017 Ditjen Aptika merealisasikan anggaran sebesar
dipengaruhi oleh pihak ekternal. Oleh karena itu
Rp. 325,493,545,426,- atau sebesar 89,28 %.
nilai sebenarnya realisasi kinerja Direktorat Jenderal
Tahun 2017 di Direktorat Jenderal Aptika terdapat Aptika (apabila dikurangi dengan saving) adalah
18 paket pengadaan dengan nilai total Pagu Rp. sebesar 98,47%
iv Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
Daftar Isi
ii iii v
57
B. Kinerja penting lainnya
45
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 v
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
vi Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
PEREN-
PENDA- CANAAN
HULUAN KINERJA
AKUNTA-
BILITAS PENUTUP
KINERJA
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 vii
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
PENDAHULUAN
Selanjutnya, dalam rangka mencapai visi dan dan Informatika No. 1 tahun 2016 tentang
misi tersebut dan sesuai RKP 2015 dan Renstra Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kemkominfo 2014-2019, pada tahun 2015 Komunikasi dan Informatika yang mengatur
Ditjen Aptika Melaksanakan program melalui Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi serta
kegiatan sebagai berikut ; susunan Organisasi Ditjen Aptika.
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 1
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
d. Direktorat Pemberdayaan Informatika Selain PNS Ditjen Aptika juga memiliki tenaga
(Dit. PI) Mempunyai tugas melaksanakan kerja Non PNS berjumlah 96 orang yang terdiri
penyiapan perumusan kebijakan, dari:
pelaksanaan kebijakan, penyusunan
No. Unit Kerja Jumlah
norma, standar, prosedur, dan kriteria
1. Sekretariat Ditjen 16 orang
serta pemberian bimbingan teknis
dan evaluasi di bidang pemberdayaan 2. Dit e-Government 21 orang
2 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
DIREKTORAT JENDERAL
APLIKASI INFORMATIKA
SEKRETARIAT
DIREKTORAT JENDERAL
Subdirektorat Tata Subdirektorat Tata Kelola Subdirektorat Tata Kelola Subdirektorat Industri Subdirektorat Tata Kelola
Kelola e-Government e-Business Pemberdayaan Infrastruktur Dalan Layanan Keamanan Informasi
Informatika Aplikasi Informatika
Subdirektorat Teknologi Subdirektorat Teknologi Subdirektorat Pemberdayaan Subdirektorat Industri Subdirektorat Teknologi
dan Infrastruktur Dan Kemitraan e-Business Teknologi dan Infrastruktur Perangkat Informatika Keamanan Informasi
e-Government Informatika Pengguna
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 3
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
D SISTEMATIKA PELAPORAN
D. 3. Bab II
4 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
PEREN-
PENDA- CANAAN
HULUAN KINERJA
AKUNTA-
BILITAS PENUTUP
KINERJA
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 5
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
PERENCANAAN
KINERJA
Perencanaan kinerja Direktorat Jenderal Aplikasi di Nawacita Presiden dan Wakil Presiden
Informatika mengacu pada program utama yang kemudian diselaraskan dengan upaya
Kementerian Kementerian Komunikasi dan mengadaptasi masalah strategis terkait
Informatika yakni Peraturan Menteri Kominfo teknologi informasi yang berkembang saat
Nomor 21 Tahun 2016 tentang Rencana ini dengan tetap berpedoman pada Rencana
Strategis (Renstra) Kementerian Komunikasi dan Pembangunan Jangka Panjang Nasional
Informatika Tahun 2015—2019. Renstra Ditjen (RPJPN) Tahun 2005—2025 dan Rencana
Aptika menginduk dan merupakan turunan Pembangunan Jangka Menengah Nasional
daripada Renstra Kementerian Kominfo yang (RPJMN) Tahun 2015—2019.
merupakan penjabaran dari visi, misi, dan
Saat ini arah pertumbuhan teknologi
Nawacita Presiden dan Wakil Presiden.
telekomunikasi dan penetrasi teknologi
Penyusunan Renstra 2015—2019 dilakukan informasi dan komunikasi di masyarakat
dengan memperhatikan amanat yang ada Indonesia yang tinggi di satu sisi menjadi
6 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
tantangan yang harus dihadapi Kementerian terluar dan terdepan/3T) yang belum terlayani
Komunikasi dan Informatika agar mampu akses telekomunikasi seluler; dan Penyediaan
menuangkan kebijakan yang tepat dan sesuai akses broadband internet bagi masyarakat,
pada kondisi masyarakat yang sangat dinamis Kementerian/Lembaga dan Pemda tingkat
ke dalam Renstra. Kabupaten/Kota yang mengusulkan di wilayah.
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 7
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
8 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
PEREN-
PENDA- CANAAN
HULUAN KINERJA
AKUNTA-
BILITAS PENUTUP
KINERJA
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 9
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
AKUNTABILITAS
KINERJA
Indonesia sebagai salah satu Negara 3. Tahap 2 : ICT Intensity (intensitas TIK) yang
berkembang, yang juga tergabung sebagai mencerminkan tingkat penggunaan TIK
anggota PBB turut menjadi sorotan dunia dalam masayarakat ;
dalam hal indeks pembangunan Tekhnologi,
4. Tahap 3 : ICT Impact (dampak TIK)
Informasi, dan Komunikasi (TIK). International
mencerminkan hasil penggunaan TIK yang
telecommunication Union (ITU) selaku badan
lebih efisien dan efektif.
khusus PBB yang menangani bidang TIK di
seluruh dunia, pada setiap tahunnya membuat Dampak ICT Development Indeks Terhadap
laporan untuk menginformasikan indeks Indeks Lainnya
pencapaian pembangunan TIK diseluruh Data dalam IDI dogunakan untuk data indicator
Negara. Indeks tersebut biasa disebut dengan TIK yang termasuk dalam Global Competitives
ICT Development Indeks (IDI). Index, Network Readiness Index, serta Travel
Berdasarkan laporan ITU tahun 2016, Indonesia and tourism Competitive index. Terdapat
menempati peringkat 115 dari 175 negara. selang waktu dua tahun pada data yang diambil
Peringkat Indonesia masih kalah dibandingkan dari IDI untuk Network Readiness Index serta
Negara berkembang dikawasan ASEAN seperti Travel and tourism Competitive index.
Vietnam (peringkat 105) dan Filipina (peringkat Di tahun 2017, Ditjen Aptika menjadikan
107). Peringkat ini berdasarkan tolok ukur dari peningkatan Value dari ITU terhadap IDI ini
tingkat perkembangan TIK di Negara-negara di dengan mencoba mengkonsolidasi seluruh
seluruh dunia bedasarkan tiga tahap penilaian : stake holder terkait, diantara nya PUSKAI,
2. Tahap 1 : ICT readiness (Kesiapan TIK) yang Dit. Pengendalian, Ditjen PPI, BPS, PDSI, dan
mencerminkan tingkat infrastruktur jaringan Balitbang untuk menyamakan persepsi terhadap
dan akses terhadap TIK ; pengisian data yang akan di berikan kepada ITU.
10 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
Hasilnya anatara lain adalah penandatanganan Indonesia seperti meningkatkan individu yang
MOU dengan BPS, Penandatanganan Berita menggunakan internet dan meningkatkan
Acara antara kemenkominfo (Dit. Pengendalian) individu yang menggunakan internet di
dengan seluruh operator telekomunikasi yang Indonesia serta meningkatkan pelanggan pita
ada di Indonesia dalam hal penyediaan data, lebar dan nirkabel.
teleconference dengan ITU Statistic Expert
Hal yang dapat dilakukan oleh kementrian
yang diselenggarakan oleh PDSI, pembentukan
kominfo dalam meningkatkan pengguna
Satgas IDI oleh Sekjen Kominfo dan pada
internet di Indonesia, antara lain mempercepat
tanggal 12 s/d 13 desember 2017, akan
pembangunan proyek palapa ring terutama
diadakan seminar pembahasan 14 indikator
di bagian timur serta menambah lokasi desa
pada short question yang di berikan oleh ITU
broad band.
untuk pemenuhan data IDI pada tahun 2018
dengan memakai data 2017. Hasil sidang WTIS di Tunisia, IDI Indonesia
mengalami kenaikan dari 3,85 pada tahun
Adapun tiga indikator yang berperan cukup
2016, menjadi 4,33 pada tahun 2017 dengan
penting dalam menaikan nilai IDI terdapat
kenaikan value sebanyak 0,47 point. Indonesia
pda indicator yang ada pada sub indeks
disebut dalam plenary session 3 termasuk
penggunaan yaitu persentase individu yang
dalam 10 besar Negara di dunia dan 5 besar
menggunakan internet, pelanggan pita lebar
Negara di kawasan asia pasifik, sebagai most
tetap per 100 penduduk, dan pelanggan pita
dynamic countries dengan kenaikan absolute
lebar per 100 penduduk, karena memiliki
value IDI yang cukup besar, sehingga posisi
bobot yang lebih tinggi dalam penghitungan.
Indonesia naik dari peringkat 115 menjadi
Hal ini menunjukkan bahwa harus ada lagi
peringkat 111.
peningkatan dalam hal penggunaan TIK di
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 11
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
Pada tahun 2016 Indonesia memiliki nilai IDI mendatangkan para ahli ICT dan stakeholder
sebesar 3.86 dan berada dalam peringkat 115 data IDI yaitu Kementeran Kominfo, Kemdikbud,
di dunia. Dalam tataran regional Indonesia (Asia BPS dan operator telekomunikasi yang dapat
dan Pasifik) peringkat Indonesia pada posisi 19. memberikan inisiatif, pemikiran dan hasil karya
Dalam indeks tersebut terdapat nilai sub index pengetahuan untuk meningkatkan posisi IDI
akses infrastruktur 4.71, Sub Index penggunaan Indonesia.
2.19, sub index skill 5.48.
Dirjen Aplikasi Informatika juga mengadakan
Dibandingkan dengan tahun 2015, IDI Indonesia symposium di Grand Sahid Jakrta dengan
mengalami peningkatan sebesar 0.23, dari menghadirkan konsultan ITU Mr. Koay Hock
angka tahun 2015 sebesar 3.63 menjadi Eng, untuk sharing pengetahuan sehingga
sebesar 3.86. Peningkatan tersebut terdapat terhadap kelebihan dan kekurangan Indonesia
dalam salah satu indeks pengukuran yakni: dalam menghitung IDI. Hasil Simposium
jumlah penggunaan broadband di ponsel, Peningkatan IDI Indonesia dipergunakan unit
pengguna internet, dan rumah tangga yang kerja di lingkungan Direktur Jenderal Aplikasi
memiliki internet. Tetapi disayangkan kenaikan Informatika, kementerian dan lembaga
IDI tidak mengubah peringkat Indonesia di IDI, terkait lainya serta masyarakat baik nasional
tetap di peringkat 115. dan internasional sebagai acuan strategis
pengembangan TIK di Indonesia.
Oleh karena itu, diperlukan sebuah kegiatan
urun rembug dalam bentuk simposium yang
Kendala capaian ini antara lain : Cara mengatasi kendala diatas adalah :
12 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
2. 1000 TEKNOPRENEUR
200 200
technopreneur 36 Calon technopreneur 121 Calon
------- ------- ------- 18% 46,5%
mandiri yang technopreneur mandiri yang technopreneur
tercipta tercipta
Gerakan Nasional 1000 Startup Digital tidak dapat dipandang sebelah mata. Data
adalah sebuah gerakan untuk mewujudkan hasil survey APJI pada tahun 2016 ada sekitar
potensi Indonesia menjadi The Digital Energy 132,7 juta pengguna internet di Indonesia.
of Asia di tahun 2020 dengan mencetak Ini adalah modal besar bagi Indonesia untuk
1000 startup yang menjadi solusi atas mengembangkan e-commerce dan bisnis
berbagai masalah dengan memanfaatkan berbasis teknologi digital di tanah air. Volume
teknologi digital. Gerakan ini diinisiasi oleh bisnis e-commerce di Indonesia diprediksi
Kementerian Kominfo, didukung oleh Instansi akan mencapai USD 130 miliar dengan angka
lain, masyarakat, komunitas diantaranya pertumbuhan per tahun sekitar 50 persen.
KIBAR. KIBAR merupakan ecosystem builder
Sasaran program ini adalah pengembangan
yang bertujuan membangun ekosistem
kapasitas sumber daya manusia dibidang
teknologi di Indonesia melalui inisiatif-inisiatif
teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembangunan kapasitas, mentoring, dan
rentang usia 18-40 tahun yang mempunyai
inkubasi di berbagai kota.
niat dan semangat membangun usaha digital /
Potensi industri digital di Indonesia memang teknopreneur.
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 13
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
Jumlah Mentor
165
370 Jumlah Partners
710
Jumlah Peliputan Media
14 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
ii. Statistik: 4. Tahun ini kami akan fokus ke lima sektor yang
masih memiliki peluang yang sangat
1. +2500 transaksi
2. +5 pasar lokal di Semarang besar: banyak permasalahan yang belum
terselesaikan dengan solusi digital. Sektor
d. Camp on Farm (Bandung) tersebut yaitu : Agrikultur, Pendidikan,
Kesehatan, Pariwisata dan Logistik.
i. Camp On Farm adalah platform
pengelolaan rencana liburan online yang Sampai dengan akhir tahun 2017 terdapat 121
menargetkan masyarakat perkotaan, tim calon teknopreneur, 85 tim dalam tahap
untuk menghabiskan liburan di area Incubation dan 36 tim sudah menyelesaikan
pertanian, dipandu oleh petani lokal. seluruh tahapan .
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 15
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
a) Penggunaan Media TV, Radio dan Surat d) Pelaksanaan kegiatan – kegiatan pendukung
Kabar nasional sebagai media publikasi (RIOT, KMDGI, SMK Coding dsb) untuk
dan kampanye agar masyarakat lebih tahu mengisi talent – talent yang dibutuhkan
mengenai Gerakan Nasional 1.000 Startup oleh Tim yang mengikuti Gerakan Nasional
Digital 1.000 Startup Digital.
b) Kerjasama dengan Asosiasi Perguruan e) Membuka opsi kota – kota baru yang
Tinggi Ilmu Komputer agar menghadirkan berpotensi untuk diselenggarakan fase
tim dari mahasiswa yang sudah siap untuk
kegiatan 1.000 Startup Digital.
mengikuti kegiatan Gerakan Nasional
1.000 Startup Digital ataupun mengundang f) Membangun kerjasama dengan berbagai
alumni mahasiswa Perguruan Tinggi Ilmu partner (Google, Facebook, dsb) untuk
Komputer untuk berpartisipasi dalam menguatkan kapasitas Mentor dan Tim
Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital. 1.000 Startup Digital
c) Pelaksanaan Akselerasi Kegiatan 1.000 Saat ini sudah ada lebih dari 32.000 peserta
Startup Digital diluar fase 1.000 Startup yang mendaftarkan diri di program Gerakan
digital untuk tim yang memiliki ide dan Nasional 1000 Startup Digital di 10 kota. 6500
konsep yang sudah matang. orang sudah mengikuti proses pembinaan di
semua kota.
Capaian Capaian
Target Realisasi Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi
(%) (%)
Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Persyaratan utama yang harus dipenuhi dalam
tahun 2017 memberikan domain dan/atau mendapatkan domain dan hosting yaitu cukup
hosting secara gratis dengan sasaran kepada dengan KTP penanggung jawab dan mengisi
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), formulir pendaftaran.
Sekolah, Komunitas, Pesantren dan Desa secara
Dalam melaksanakan program 1 Juta Domain
gratis selama 1 (satu) tahun. Program tersebut
.id, Kementerian Komunikasi dan Informatika
bertujuan untuk Mendorong tumbuhnya
merekrut 508 Fasilitator yang terdiri dari
konten – konten positif, meningkatkan transaksi
Relawan TIK, masyarakat dan stakeholder
e-commerce Indonesia, mendorong tumbuhnya
yang terdapat di 22 Lokasi di Indonesia yaitu:
penggunaan Domain Indonesia dan optimalisasi
Jakarta, Bandung, Majalengka, Semarang, Solo,
penggunaan hosting/data center dalam negeri.
16 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
Pekalongan, Yogyakarta, Surabaya, Bojonegoro, paket bantuan yang sudah diserah terimakan
Aceh, Medan, Palembang, Padang, Lampung, kepada masyarakat.
Pontianak, Manado, Makassar, Denpasar,
Mataram, Banjarmasin, Pemalang dan Pacitan. Rendahnya realisasi pada komponen pelayanan
Untuk kedepannya, diharapkan dengan adanya pengaktifan domain .id dipengaruhi oleh
domain Indonesia, UMKM, Sekolah, Komunitas, rendahnya minat pada masyarakat akibat
Pesantren dan Desa dapat terus mendapatkan diwajibkanya menyediakan konten sebelum
manfaat positif dari Internet. bantuan domain dan/atau hosting diberikan,
infrastruktur (akses internet, kepemilikan gawai)
Capaian kegiatan pemberian nama domain tidak merata, dan masih rendahnya tingkat
pada tahun 2017 sebanyak 18.576 pendaftar literasi digital.
dan yang menerima bantuan sebanyak 13.294
18.576 13.294
Calon Penerima bantuan Paket bantuan yang diserah terimakan
yang mendaftar kepada Masyarakat terdiri dari :
.id
3038 Desa
.desa.id 21
21
Komunitas
.ponpes.id
.co.id 517
38
8607
.or.id Ponpes
473 UKM
38
.sch.id
11944 Sekolah
774
774
.biz.id
343
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 17
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
4 Sertifikat Digital
4.
18 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
Pembangunan SiVION merupakan solusi untuk dapat menghindari adanya email palsu. Selain
menyediakan identitas digital terpercaya dan itu pula akan menambah keamanan terhadap
pemberian kekuatan hukum pada dokumen adanya sniffing pada email.
dan transaksi elektronik demi memberikan
Kegiatan pengembangan ini mencakup:
perlindungan para pihak dalam melakukan
transaksi elektonik. • pengembangan aplikasi
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 19
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
Pemaparan terkait simulasi penggunaan mail.go.id Menteri Kominfo menyatakan bahwa mail.
go.id merupakan layanan email khusus untuk
ASN yang menggunakan sertifikat digital dan
terenkripsi yang kemudian pada Launching
mail.go.id dalam sambutan Dirjen Aplikasi
Informatika Kementerian Kominfo, Semuel A.
Pangerapan mengatakan layanan mail.go.id
merupakan pengembangan dari layanan
pnsmail.go.id yang telah digunakan oleh
lebih dari 93.000 pengguna PNS. “Layanan ini
merupakan layanan email khusus pemerintah.
Sambutan Dirjen Aplikasi Informatika Diharapkan layanan ini dapat menggantikan
email PNS yang saat ini sebagian masih
menggunakan email gratis asing. Penggunaan
email asing dapat merugikan pemerintah
karena merupakan salah satu sumber kebocoran
informasi pemerintah.
20 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
5. UMKM Go Online
Program Fasilitasi 8 Juta Usaha Mikro, Kecil, pencapaian konversi dari UMKM menjadi
Dan Menengah (UMKM) Go online bertujuan e-UMKM
menciptakan 8 Juta UMKM Indonesia untuk
5. Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan
masuk kedalam platform pasar online yang
dengan tim pelaksana untuk dapat
dimulai pada pertengahan tahun 2017.
menyesuaikan TOR yang paling efektif.
Pengertian dari Program fasilitasi 8 Juta
UMKM go online dengan melihat peran yang Untuk melaksanakan progran ini dilakukan
dimiliki Kemkominfo sebagai representasi tahapan kegiatan sebagai berikut:
Pemerintah adalah menginisiasi gerakan yang
1. Penyusunan Materi Edukasi
dilakukan bersama seluruh pihak terkait untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat termasuk Penyusunan Materi Edukasi dilakukan dalam
UMKM terhadap penggunaan platform pasar rangka menyusun secara bersama serta
online dan mendukung program platform meminta masukan dengan stakeholder
pasar online dalam menjadikan UMKM sebagai terkait untuk materi edukasi UMKM Go
merchant pada pasar online mereka Online Materi Edukasi yang dihasilkan
melalui : PSA, Instagram, Facebook, Video
Tahapan yang dilakukan mencakup : Animasi, dan Website alamat website: http://
umkmgoonline.id
1. Melakukan sosialisasi serta koordinasi
dengan pihak-pihak terkait secara internal
dan eksternal dalam mempersiapkan
pelaksanaan melalui Rapat Koordinasi/
Focus Group Discussion dan penyerahan
Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan
JUA
stakeholder untuk menjalin kerja sama
L
2. Menyusun strategi komunikasi dalam
meningkatkan awareness bagi adanya
program fasilitasi 8 juta UMKM go online
yang akan dilakukan hingga 2019
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 21
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
Edukasi UMKM Go Online tahun 2017 sudah Perjanjian Kerjasama dilakukan dengan
dilakukan bekerjasama dengan Pemerintah berbagai stakeholder terkait untuk
Daerah dan Marketplace, terdapat 61 lokasi mengonlinekan pelaku UMKM.
yang dilaksanakan dengan jumlah peserta
Proses Perjanjian Kerjasama dilakukan
sebanyak 12.507 orang.
dengan:
Selama tahun 2017 telah dilaksanakan
• Buka Lapak (dilengkapi nomor MoU)
kegiatan sebagai berikut :
• Nurbaya Initiatives (dilengkapi
nomor MoU)
600
2017
Tokopedia Lazada Bukalapak Blanja.com Shopee Blibli Nurbaya
500
400
300
200
100
0
Makasar
Semarang
Cimahi
Medan
Bogor Kota
Cirebon
Pemalang
Sukabumi
Batam
Palembang
Lombok Timur
Denpasar
Bekasi
Jambi
Semarang
Demak
Jakarta
Bandung Kota
Balikpapan
Samarinda
Solo
Kulon Progo
Pekalongan
Surabaya
Malang
Tangerang
Depok
Purwakarta
Pacitan
Pare-Pare
Lampung
Banda Aceh
Pangkalpinang
Bandung Barat
Bogor
22 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 23
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
300.000
333.515 petani dan
petani
-- -- -- -- -- -- nelayan yang teregister 110%
dan
di aplikasi
nelayan
Dalam mensukseskan fokus pembangunan ekonomi menjadi bangsa yang mandiri dan
pemerintah Indonesia tahun 2015 – 2019 --- mempunyai daya saing tinggi. Penerima manfaat
diantaranya adalah mendukung pencapaian program Petani dan Nelayan Go Online TA 2017
Nawacita 3 dan Nawacita 7, sejak tahun meliputi petani, kelompok petani, nelayan,
2017 Kementerian Kominfo merancang kelompok nelayan dan koperasi nelayan dan
program Ekonomi Kerakyatan Berbasis Digital, petani serta pelaku usaha di sektor kelautan
diantaranya program “Petani dan Nelayan Go dan perikanan di Provinsi Sumatera Utara, Jawa
Online” yang diharapkan dapat memberikan Timur dan Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan,
solusi atas permasalahan di sektor pertanian Jawa Barat.
dan perikanan dengan penggunaan teknologi
Melalui kegiatan pengembangan dan
informasi.
pemanfaatan Aplikasi Informasi Dasar bagi
Untuk mencapai target yang telah ditetapkan Nelayan (NELPIN) serta Marketplace Perikanan
dilaksanakan aktivitas atau milestone sebagai Online (ARUNA), Kominfo telah memfasilitasi
berikut : sebanyak 101.544 nelayan, kelompok
nelayan maupun koperasi perikanan untuk
1. Koordinasi dengan Kementan, KKP, Dinas
tergabung dalam aplikasi. Manfaat utama
pertanian, Dinas perikanan, dan Pemda di
penggunaan aplikasi/teknologi digital adalah
Sumut, Sumsel, Jabar, Jatim, dan Sulsel.
untuk menunjang pengusahaan nelayan
2. Fasilitasi penyusunan konsep materi serta meningkatkan kinerja sektor perikanan.
edukasi untuk petani dan nelayan melalui Kabupaten/Kota yang telah mendapatkan
FGD dengan narasumber. manfaat dari program ini antara lain : Kota
3. Pendampingan, edukasi di Aceh, Sumut, Banda Aceh, Kota Medan, Kabupaten Serdang
Jatim Jateng, Jabar dan Sulsel. Bedagai, Kota Batam, Kabupaten Pesawaran,
Kabupaten Subang, Kabupaten Pangandaran,
4. Fasilitasi pemanfaatan aplikasi di Sumut, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Banyuwangi,
Sumsel, Jabar, Jatim dan Sulsel. Kabupaten Gresik, Kabupaten Jember, Kota
5. Monev hasil pendampingan edukasi. Balikpapan, Kota Makassar dan Kabupaten
Maros.
Kominfo berkolaborasi aktif dengan KKP,
Kementerian Pertanian, serta pengembang Kementerian Kominfo berkolaborasi aktif
aplikasi sektor kelautan dan perikanan dan dengan Kementerian Pertanian, KKP, Bank
pertanian untuk dalam upaya meningkatkan BUMN, operator telekomunikasi, lembaga
produktivitas di sektor pertanian dan perikanan pembiayaan non bank, lembaga asuransi
sehingga memberikan peluang pertumbuhan serta pengembang aplikasi sektor pertanian,
24 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
kelautan dan perikanan, antara lain: Eragano, perikanan tangkap, dan jumlah perahu yang
8villages, Tanihub, limakilo, ARUNA, dalam terdapat di provinsi pilihan.
upaya untuk memutus rantai distribusi dan
Dalam rangka Fasilitasi Implementasi program
meningkatkan produktivitas di sektor pertanian
“Nelayan Go Online” telah dilakukan kegiatan di
dan perikanan sehingga memberikan peluang
3 Provinsi yang dipilih :Jawa Timur, Kabupaten
pertumbuhan ekonomi menjadi bangsa yang
Jember, tanggal 12 Juli 2017.Sulawesi Selatan,
mandiri dan mempunyai daya saing tinggi
Kabupaten Maros tanggal 19 Juli 2017; Kota
di tingkat global. Penerima manfaat program
Makassar tanggal 8 Agustus 2017.Sumatera
Petani dan Nelayan Go Online tahun 2017
Utara, Kota Medan tanggal 23 Agustus 2017;
meliputi petani, kelompok tani, gabungan
Kabupaten Serdang Bedagai tanggal 24
kelompok tani, nelayan, kelompok dan koperasi
Agustus 2017.
nelayan serta pelaku usaha di sektor pertanian,
kelautan dan perikanan di Provinsi Jawa Barat, Dalam memberikan solusi atas permasalahan
Jawa Tengah, Jawa Timur, Kabupaten Kupang, di sektor pertanian dengan memfasilitasi
Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan. pemanfaatan aplikasi yang tepat untuk
menunjang pengusahaan petani serta
Go Online akan dilakukan di 3 Provinsi, yaitu
kinerja sektor pertanian, meliputi : Fasilitasi
: Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Sumatera
Pemanfaatan Aplikasi Marketplace, Informasi
Utara, dengan target penerima manfaat adalah
Stok Nasional dan Penyuluhan Pertanian Online.
nelayan dengan kapal kurang dari 10 GT.
Dalam rangka menghadirkan solusi digital
Pemilihan lokasi dipilih berdasarkan kepadatan
untuk menyelesaikan isu-isu terkait petani, maka
rumah tangga usaha perikanan, jumlah produksi
Direktorat Pemberdayaan Industri Informatika
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 25
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
melakukan identifikasi pelaku industri yang yang sudah teregistrasi melalui aplikasi
bergerak di sector pertanian, diantaranya: Limakilo, dan eragano. Target tersebut dicapai
melalui kegiatan fasilitasi kepada pengembang
1. Eragano (pembelian kebutuhan produksi
aplikasi serta edukasi kepada 4.760 petani dan
pertanian, pendampingan budidaya,
nelayan.
Akses permodalan, asuransi pertanian,
marketplace pertanian) Adapun kendala yang dihadapi
2. TaniHub (pembelian kebutuhan produksi 1. Masih banyak petani dan nelayan yang
pertanian, akses permodalan, marketplace) tidak memiliki akses ke smart phone ;
3. LimaKilo (Marketplace pertanian) 2. Partisipasi yang rendah/kurangnya minat
4. 8village (penyuluhan pertanian) petani dan nelayan untuk bergabung dalam
program petani dan nelayan karena banyak
101.544 nelayan yang teregistrasi di aplikasi
yang belum terbiasa dalam menggunakan
nelayanpintar, dan aruna. Dan 231.971 petani
aplikasi mobile ;
26 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Total
Juli Agustus September Oktober November Desember
user
48.128
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 27
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
Sejalan dengan visi tersebut perlu adanya Dengan menggandeng Konsultan diadakan
kerjasama dan sinergi dari program prioritas kajian untuk menyusun Roadmap Digitalisasi
yang dimiliki di sektor Kementerian/Lembaga pada sektor-sektor strategis tersebut diatas,
untuk percepatan digitalisasi yang dapat secara spesifik tujuan yang hendak dicapai
meningkatkan ekonomi masyarakat Indonesia. adalah :
28 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
>> Mendorong inklusi serta mengurangi 5. Mengidentifikasi quick wins yang dapat
kesenjangan kekayaan; diimplementasikan pada akhir tahun 2017
>> Memungkinkan implementasi model Dari kajian tersebut maka dihasilkan roadmap
bisnis untuk dapat mendorong inisiatif digital pada sektor-sektor strategis
sinergi ekonomi yang pada akhirnya sebagai berikut:
dapat menghasilkan peningkatan
penghasilan. Adapun langkah selanjutnya yang akan
4. Mengembangkan peta jalan yang dilakukan pada tahun 2018 yakni implementasi
menunjukkan langkah-langkah bagi Roadmap yang telah disusun. Dengan
Kominfo dan kementerian yang mendorong instansi strategis terkait untuk
membidangi sektor untuk melaksanakan melaksanakan Quickwins tersebut. Sehingga
inisiatif antara sekarang dan akhir tahun mencakup tahapan mobilisasi, aktivasi,
2019. penerapan, dan evaluasi. Apabila keempat
tahapan tersebut dapat dilaksanakan tanpa ada
hambatan maka akan dilanjutkan dengan tahap
masifikasi atau penggunaan secara nasional.
Logistik dan
Pencapaian Pertanian transportasi Pendidikan
puncak A1 L1 E1
Strategi pendidikan
Pertanian presisi Lelang terbalik
16 inisiatif digital
A2 L2 E2
kunci Hub Pertanian digital
Perluasan sistem
Inaportnet
Distribusi konten
pendidikan digital
dan A3 Peningkatan keuangan E3 Mendorong pelatihan
11 quick mikro guru digital
Inklusi Ekonomi
Kesehatan Pariwisata keuangan kreatif
H1 T1 F1 Peningkatan keuangan C1
Pengumpulan data Ketersediaan kartu Platfom pencarian
secara mobile sim di titik kedatangan mobile fasilitas kreatif
H2 Konektivitas bagi T2 Kartu sim dengan F2 C2
E-KYC ujung ke ujung Sistem IP digital
puskesmas offline informasi real time
Hq1 Peningkatan Tq1 Manajemen aplikasi Fq1 Dasboard inklusi Cq1 Penilaian kompetensi
partisipasi dari BPJS pencarian pengalaman keuangan pemerintah digital
Tq2 Penilaian kompetensi Fq2 Peningkatan solusi
digital dari Fintech
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 29
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
Pemimpin
A2 Hub digital pertanian Informasi terkait sumber data pertanian yang terpisah Petani 1.25 M Startups
$ 120,000 Startups,
A3 Peningkatan keuangan mikro Keterbatasan pendanaan bagi petani Petani OJK
investment
Biaya logistic yang tinggi mengakibatkan harga barang Biaya Sektor
L1 Lelang terbalik $ 386M
juga naik logistik swasta
Biaya
L2 Perluasan inaportnet Implementasi inaportnet belum dilakukan di semua titik $ 7.8M
logistik
Keterbatasan akses untuk materi pendidikan yang Ministry
E1 Strategi pendidikan digital Pelajar 250k
berkualitas terutama di area luar int. affairs
Ministry
E2 Distribusi konten digital Keterbatasan kapasitas untuk akses bahan pendidikan Pelajar 250k int. affairs
Mendorong pelatihan guru Kemampuan TIK guru merupakan hal yang utama untuk Ministry
E3 Pelajar 250k
digital mendorong digitalisasi int. affairs
Pengumpulan data secara Keterbatasan untuk akses informasi kesehatan di area Sektor
H1 Orang 1.1 M
mobile pedesaan swasta
Konektifitas untuk puskesmas Konektivitas yang masih kurang untuk lebih dari 6000
H2 Puskesmas 6,000
offline puskesmas
Wisatawan asing membutuhkan konektivitas dengan harga Bandara
T1 Kartu sim di titik kedatangan PDB $ 29M
yang murah saat berkunjung ke Indonesia dan Telkom
OJK, BI,
F1 Peningkatan keuangan mobile Akses pelayanan keuangan terbatas di area pedesaan Orang 10 M Telkom
OJK, BI,
F2 E-KYC ujung ke ujung Kebutuhan akan kehadiran fisik dalam proses E-KYC Orang 3M Telkom
30 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
Mobilisasi
Mendirikan anggota projek Penerapan
Alokasi tugas dan tanggung jawab Assist the execution of the digital
Membangun pemerintahan projek initiatives and quick wins
Steer scoping of new initiatives
Aktivasi Evaluasi
Mendetilkan rencana waktu untuk setiap inisiatif Evaluasisecaraberkesinambunganmanfaat
Alokasi sumber daya dan biaya untuk bidang pekerjaan dan realisasi untuk setiap quick wins dan
inisiatif
Dalam mendukung Nawacita Poin 1 dan 2, telah Pelaksanaan roadmap e-government telah
disusun rancangan roadmap e-Government dimulai pada tahun 2016 dan akan diakhiri
sebagai kerangka untuk optimasi penggunaan pada tahun 2019, dengan telah ditentukan
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam inisiatif program pada tiap tahunnya dengan
meningkatkan kepuasan publik atas kualitas jasa melibatkan instansi terkait selaku leading
layanan Pemerintah, mendukung pertumbuhan sektor dari inisiatif dengan didukung kebijakan
ekonomi, meningkatkan keterlibatan dan dasar, berupa Perpres untuk pelaksanaannya.
kepercayaan publik, serta meningkatkan kinerja Kementerian Kominfo berperan sebagai leading
pelayanan publik. sektor untuk inisiatif yang menjadi tugas dan
fungsinya dan sebagai fasilitator untuk inisiatif
Ruang lingkup pelaksanaannya dengan
yang dijalankan oleh instansi lain.
berbagai sistem digitalisasi/elektronik, tata
kelola kelembagaan dan proses pemerintah Roadmap ini direncanakan akan menjadi
secara high-level, untuk mendukung bagian tidak terpisahkan dari Rancangan
pencapaian agenda pembangunan Nasional Peraturan Presiden terkait e-Government
(NawaCita) melalui: Peningkatan kepuasan yang masih dalam tahap pembahasan di
publik atas kualitas pelayanan pemerintah (G2C Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan G2B); Peningkatan efisiensi proses intra dan dan Reformasi Birokrasi. Berikut visualisasi
antar instansi pemerintahan (G2G dan G2E). Roadmap e-Government Nasional 2016-2019:
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 31
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
Dari Roadmap di atas, tidak semua inisiatif Uraian dari 8 inisiatif adalah sebagai berikut:
menjadi inisiasi Ditjen Aptika. Dalam beberapa
1. Inisiator
inisiatif, peran Kementerian Kominfo hanya
sebagai fasilitator agar inisiatif tersebut dapat Penyelenggaraan Layanan e-Office
berjalan sebagaimana mestinya. (siMAYA)
32 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
PNS data management merupakan proses Untuk mewujudkan kondisi yang diharapkan
konsolidasi data kepegawaian nasional sesuai dengan Roadmap e-Government,
menjadi satu sistem informasi kepegawaian yaitu terwujudnya aplikasi berbagi pakai
yang terintegrasi dan digunakan bagi nasional untuk layanan kepegawaian,
seluruh badan pemerintahan secara maka untuk selanjutnya perlu dilakukan
nasional. Penyusunan konsep requirement aplikasi
berbagi pakai data nasional
Para pemangku kepentingan dalam
inisiatif ini adalah Badan Kepegawaian
Negara (BKN), Kementerian Komunikasi
dan Informatrika, dan Kementerian
Pemberdayaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi. BKN bertindak sebagai
Leading Sector terkait program ini.
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 33
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
34 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 35
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
36 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian
(%) (%)
------- ------- ------- ------- ------- ------- 2 draft 2 draft peraturan 100%
peraturan (Draft revisi PP PSTE
dan Draft RUU TCI)
A. RUU TCI (Tata Cara Intersepsi) lebih lanjut mengenai tata cara intersepsi
diatur dengan Peraturan Pemerintah
diajukan judicial review ke Mahkamah
Hak Privasi dalam berkomunikasi dan
Konstitusi oleh Anggara dkk bahwa Pasal
berinformasi adalah Hak Azasi Manusia
31 ayat (4) UU ITE tersebut bertentangan
yang dilindungi berdasarkan Undang-
dengan Pasal 28J ayat (2) UUD 1945
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
oleh karenanya Hukum Acara atau Tata
Tahun 1945. Dalam kaitannya dengan
Cara Penyadapan/Intersepsi harus
Informasi dan transaksi elektronik, hak
diatur dengan Hukum Acara Pidana atau
privasi tersebut juga dipertegas dalam
Undang-Undang Penyadapan Tersendiri.
Pasal 31 ayat (1) dan ayat (2) Undang-
Atas permohonan judicial review tersebut,
Undang No. 11 Tahun 2008 tentang
Mahkamah Konstitusi mengabulkan
Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)
permohonan para pemohon untuk
mengatur mengenai larangan intersepsi
seluruhnya dan menyatakan bahwa Pasal
atau penyadapan. Namun hak privasi yang
31 ayat (4) UU ITE bertentangan dengan
merupakan hak pribadi tersebut tidak
Undang-Undang Dasar Negara Republik
bersifat mutlak sehingga keberlakuannya
Indonesia Tahun 1945, dan Pasal 31 ayat
dibatasi oleh kepentingan yang lebih
(4) UU ITE tidak mempunyai kekuatan
besar yaitu demi kepentingan bangsa
hukum mengikat.
dan kepentingan negara, khususnya
dalam rangka penegakan hukum atas Dalam rangka melaksanakan Putusan
permintaan kepolisian, kejaksaan, dan/ Mahkamah Konstitusi tersebut, dalam
atau institusi penegak hukum lainnya Pasal 31 ayat (4) Undang –Undang No.
yang ditetapkan berdasarkan undang- 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas
undang sebagaimana di atur dalam Pasal UU ITE mengatur bahwa ketentuan lebih
31 ayat (3) UU ITE. lanjut mengenai tata cara intersepsi
diatur dengan undang-undang sehingga
Dalam pelaksanaanya (tata cara),
ditegaskan kembali bahwa pengaturan
kewenangan untuk melakukan intersepsi
mengenai tata cara intersepsi harus
dan/atau penyadapan oleh Aparat
dengan undang-undang.
Penegak Hukum harus dijamin sesuai
dengan prinsip negara hukum dan Dalam rangka penyusunan RUU tentang
demokrasi yang melindungi Hak Asasi Tata Cara Intersepsi (RUU TCI), pada akhir
Manusia dan kepastian penegakan tahun 2016 telah mengusulkan RUU TCI
hukum (due process of law). Penegasan masuk sebagai salah satu RUU Prolegnas
tersebut dapat terlihat ketika Pasal 31 RUU Prioritas tahun 2017 kepada
ayat (4) UU ITE yang mengatur ketentuan Kementerian Hukum dan HAM melalui
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 37
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
Surat Menteri Kominfo Nomor 1894/M. tata cara intersepsi diakomodir dalam
KOMINFO/HK.01.01/12/2016 tanggal RUU KUHAP yang sedang disusun oleh
8 Desember 2016. Akan tetapi RUU TCI Kemenkumham.
tidak masuk dalam Program Legislasi
Dalam rangka penyusunan materi
Nasional Tahun 2015-2019 dan Program
muatan tata cara intersepsi yang
Legislasi RUU Prioritas Tahun 2017
akan diakomodir dalam RUU KUHAP,
serta bukan termasuk kriteria Kumulatif
Kementerian Kominfo telah mengajukan
Terbuka. Konsekuensinya RUU TCI belum
permintaan nama Panitia Antar
menjadi prioritas untuk dibahas bersama
Kementerian kepada instansi terkait (ref.
dengan DPR.
Surat Menteri Kominfo No. S-211/M.
Dengan tidak masuknya RUU TCI dalam KOMINFO /HK.01.02/02/2016 tanggal
Program Legislasi Nasional Tahun 2015- 13 Februari 2017). Menindaklanjuti
2019 dan Program Legislasi RUU Prioritas permintaan tersebut, beberapa Instansi
Tahun 2017 serta bukan termasuk kriteria terkait telah menyampaikan nama-nama
Kumulatif Terbuka, Strategi penyusunan sebagai Panitia Antar Kementerian
RUU TCI sebagai berikut: RUU TCI, antara lain: Kementerian
Sekretariat Negara, Kementerian Hukum
4. Mengajukan ijin prakarsa kepada
dan HAM, Mahkamah Agung, Badan
Presiden dengan RUU TCI sebagai
Intelijen Negara, Badan Pengkajian
RUU Tersendiri. Penyusunan
dan Penerapan Teknologi. Selanjutnya,
RUU TCI dapat dilakukan melalui
Menteri Komunikasi dan Informatika
permohonan izin prakarsa kepada
telah menetapkan Pembentukan Panitia
Presiden yang selanjutnya diusulkan
Antar Kementerian Penyusunan Materi
ke DPR untuk masuk dalam Program
Penyadapan/Intersepsi melalui Surat
Legislasi Nasional Tahun 2015-2019.
Keputusan Menteri Komunikasi dan
Pengajuan Permohonan izin prakarsa
Informatika RI Nomor 684 Tahun 2017.
tersebut harus disertai penjelasan
Panitia Antar Kementerian penyusunan
mengenai konsepsi pengaturan
RUU TCI fokus mempersiapkan materi
Rancangan Undang-Undang,
muatan, kelengkapan persyaratan,
yang meliputi urgensi dan tujuan
sekaligus melakukan koordinasi
penyusunan; sasaran yang ingin
antar kementerian/lembaga sebagai
diwujudkan; pokok pikiran, lingkup,
langkah penyamaan persepsi di tingkat
atau objek yang akan diatur; dan
Pemerintah. Adapun Materi muatan tata
jangkauan serta arah pengaturan
cara intersepsi yang telah dirumuskan dan
sesuai dengan ketentuan peraturan
dibahas oleh Panitia Antar Kementerian
perundang-undangan;
Penyusunan Materi Penyadapan/
5. Mengusulkan kepada Kemenkumham Intersepsi meliputi: (1) Ketentuan Umum;
agar materi muatan tata cara intersepsi (2) Kewenangan Melakukan Intersepsi;
diakomodir dalam RUU KUHAP yang (3) Pelaksanaan Intersepsi; (4) Alat Dan
sedang disusun dan Perangkat Intersepsi; (5) Kewajiban
Penyelenggara Sistem Elektronik; (6)
Dari 2 (dua) strategi tersebut, Menteri Pusat Intersepsi Nasional; (7) Komisi
Kominfo memilih strategi penyusunan Pengawas Intersepsi Nasional; (8) Hasil
RUU TCI dengan mengusulkan kepada Intersepsi; (9) Biaya; (10) Larangan Dan
Kemenkumham agar materi muatan Sanksi; (11) Ketentuan Peralihan.
38 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 39
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
40 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 41
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
42 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 43
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
44 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 45
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
10.
10. SISTEM LAYANAN APTIKA TERINTEGRASI
Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian
(%) (%)
46 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
https://layanan.kominfo.go.id/
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 47
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
4. System ticketing yang mampu melakukan tracking progress layanan.
5.
4. Terdapat fitur pendampingan melalui Telephone dan menu Aduan dan Konsultasi.
System ticketing yang mampu melakukan 7. Terdapat menu rekapitulasi pelaporan
6. Pengguna dapat memberikan umpan balik dan penilaian melalui sistem feedback SLA dan
tracking progress layanan. berkala melalui Dashboard Mutu Layanan
Survey customer satisfaction (star rating). Seperti fitur yang terdapat di Aplikasi
yang akan mengumpulkan dan merekap
5. Terdapat fitur pendampingan melalui
Tranfortasi Online (GoJek, Grab dan Uber)
laporan kepada Pimpinan (Dirjen APTIKA).
7. Telephone
Terdapat dan
menu rekapitulasi
menu Aduan dan Konsultasi.berkala melalui Dashboard Mutu Layanan yang
pelaporan
akan mengumpulkan dan merekap laporan kepada Pimpinan (Dirjen APTIKA).
6. Pengguna dapat memberikan umpan balik
Layanan Aptika terintegrasi ini telah selesai
dan penilaian melalui sistem feedback
Layanan Aptika terintegrasi ini telah selesai dibangun Desember 2017 dan siap digunakan pada
dibangun Desember 2017 dan siap digunakan
SLA dan Survey customer satisfaction (star
bulan Januari 2018. pada bulan Januari 2018.
rating). Seperti fitur yang terdapat di Aplikasi
Tranfortasi Online (GoJek, Grab dan Uber)
HELPDESK SISTEM LAYANAN TERINTEGRASI
HELPDESK SISTEM LAYANAN TERINTEGRASI
Fitur utama Layanan Aptika Terintegrasi
48 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 49
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
Pemenang pelaksana dari tender proyek Cara kerja Mesin Ais di CD9
pengadaan senilai pagu mencapai Rp 211
miliar. adalah PT Industri Telekomunikasi Dengan memasukkan kata kunci tertentu,
Indonesia (PT Inti) yang menyisihkan 71 Ais hanya membutuhkan waktu sekitar 5
peserta lainnya. Dari nilai Harga Perkiraan hingga 10 menit untuk menemukan situs
Sendiri (HPS) sebesar Rp 211.870.060.792 dan akun media sosial penyebar konten
PT Inti menang dengan memberikan negatif. Potensi viral-nya konten negatif
harga penawaran Rp 198.611.683.606 tersebut juga bisa teridentifikasi. Biro
dan harga terkoreksi Rp 194.059.863.536 Humas Kominfo mengimbau masyarakat
dengan skor 70 dan skor akhir 94. tak perlu khawatir soal privasi atau
kemungkinan internet di Indonesia bakal
Mesin pengais konten negatif Kominfo penuh sensor. Ia menjamin tim CD9
(Mesin Ais) mulai resmi difungsikan tak akan digunakan pemerintah untuk
pada tanggal 3 Januari 2018). Sejalan mengawasi semua pengguna internet
dengan hal itu, tim Trust Positif (Trust+) di dan media sosial.
Kementerian Komunikasi di Informatika
(Kominfo) dilebur dalam tim Cyber Mesin Ais di CD9 hanya mempercepat
Drone 9. Selama ini, tim Trust Positif yang proses crawling konten negatif yang
menangani laporan masyarakat tentang tadinya dilakukan secara manual. Mesin
konten-konten negatif di ranah maya. itu tak dibekali “senjata pembunuh”
situs, akun media sosial, portal berita,
Semua squad Trust+ bergabung di dan lainnya. Hasil temuan mesin Ais akan
Cyber Drone 9, Cyber Drone 9 adalah diverifikasi ulang oleh tim verifikator
nama ruangan di lantai 8 Gedung yang terpilih dan terlatih. Bukti nyata
Kominfo, Medan Merdeka Barat, Jakarta konten negatif akan di-screencapture,
Pusat yang berisi mesin-mesin pengais lalu diteruskan ke tim eksekutor untuk
konten negatif. Tak hanya berperan tindakan terakhir. Jika sebuah situs atau
pasif menerima laporan masyarakat, tim akun memang dianggap meresahkan
CD9 juga aktif mencari konten negatif dan melanggar aturan yang berlaku
dengan memanfaatkan mesin khusus di Indonesia, tim eksekutor CD9 akan
bernama “Ais”, berguna untuk membantu memblokirnya dengan berkoordinasi ke
tim CD9 menemukan situs dan akun penyedia jasa internet dan penyelenggara
penyebar konten pornografi, perjudian media sosial.
online, penipuan online, radikalisme,
dan sebagainya. Awalnya pemblokiran
sifatnya pasif (laporan), kecuali ada
permintaan khusus. Sekarang sifatnya
aktif dan pasif, intinya Trust+ dibubarkan
untuk berintegrasi dengan CD9. Konten
50 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 51
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
52 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 53
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
54 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
10 Kota Jambi Program Kampung Bantar (pembangunan tingkat RT berbasis gotong-royong) serta
Bangkit Berdaya (subsidi pemerintah untuk pembangunan infrastruktur). Partisipasi
masyarakat ini pun ditingkatkan melalui aplikasi SiKesal (Sistem Informasi Keluhan
Masyarakat Online).
20 Kab Siak Aplikasi layanan masyarakat, seperti alarm persalinan, e-Puskesmas, dan e-Rumah Sakit.
Mereka juga mencoba mengembangkan layanan perijinan online untuk mengakselerasi
investasi dan industri pariwisata di sana.
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 55
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
C Kinerja Anggaran
C.
NO KEGIATAN PAGU
JUMLAH 364.593.660.000
56 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
Berikut realisasi anggaran per Kegiatan Tahun 2017 Ditjen Aptika mendapatkan
Tahun 2017 : total alokasi anggaran sebesar Rp.
364,593,660,000 dan sampai dengan
31 Desember 2017 Ditjen Aptika
merealisasikan anggaran sebesar Rp.
325,493,545,426,- atau sebesar 89,28
%. Di tahun 2017 terdapat 18 paket
pengadaan dengan nilai total Pagu Rp.
248,112,655,000,- dengan total kontrak
Rp. 211,647,900,550,- sehingga terdapat
nilai Efisiensi / Saving sebesar Rp.
34,056,887,450,- .
Realisasi s/d 31
No Program Pagu %
Desember 2017
Sumber: http://monev.anggaran.kemenkeu.go.id/smart/index.php/satker/proses_satker
1 Perbaikan Peringkat Indeks ICT Indonesia Rp. 585,054,000 Rp. 419,669,000 71,7%
2 Jumlah technopreneur mandiri yang tercipta Rp. 16,407,873,000 Rp. 16,327,099,257 99,5%
3 Jumlah nama domain .id untuk UKM, sekolah, Rp. 12,176,637,000 Rp. 7,917,738,000 65,0%
komunitas, dan desa yang diberikan gratis dan
dimanfaatkan
Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017 57
PERENCANAAN AKUNTABILITAS
PENDAHULUAN PENUTUP
KINERJA KINERJA
7 Jumlah dokumen peta ekosistem ekonomi Rp. 6,695,374,000 Rp. 6,429,157,800 96,0%
digital
8 Jumlah inisiatif roadmap e-Government tahap II Rp. 5,810,394,000 Rp. 5,558,802,000 95,6%
yang terlaksana
10 Terbangunnya sistem layanan yang terintegrasi Rp. 3,639,834,000 Rp. 3,310,015,053 90,94%
11 Pengadaan Sistem Monitoring dan Perangkat Rp. 219,241,630,000 Rp. 190,359,980,733 86,8%
Pengendali Situs Internet Bermuatan Negatif
Ditjen Aptika mendapatkan total alokasi (ULP) Direktorat Jenderal Aptika dengan
anggaran sebesar Rp. 364,593,660,000 total kontrak Rp. 211,647,900,550,-
dan sampai dengan 31 Desember 2017 sehingga terdapat nilai Efisiensi / Saving
Ditjen Aptika merealisasikan anggaran sebesar Rp. 34,056,887,450,- .
sebesar Rp. 325,493,545,426,- atau
Efesiensi terjadi karena selisih paket pagu
sebesar 89,28 %.
pengadaan dengan hasil proses lelang
Tahun 2017 di Direktorat Jenderal Aptika dan negosiasi harga yang dipengaruhi
terdapat 18 paket pengadaan dengan oleh pihak ekternal. Oleh karena itu nilai
nilai total Pagu Rp. 248,112,655,000,- sebenarnya realisasi kinerja Direktorat
semua paket-paket tersebut telah berhasil Jenderal Aptika (apabila dikurangi
dilelang oleh Unit Layanan Pengadaan dengan saving) adalah sebesar 98,47%
250.000.000.000
200.000.000.000
150.000.000.000 Pagu
100.000.000.000 Realisasi
Optimalisasi
50.000.000.000
0
Pengadaan Barang dan Jasa
58 Laporan Kinerja
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika 2017