Anda di halaman 1dari 22

MODEL PERSAMAAN SIMULTAN PADA ANALISIS PERTUMBUHAN

EKONOMI DAN KEMISKINAN DI INDONESIA

Oleh
Sri Selvia
Jurusan Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Padang, Kota Padang, Sumatera Barat, Indonesia
Email/No.HP : sriselvia7@gmail.com/ 082283685521

ABSTRAK

Pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan merupakan indikator yang sangat


penting dalam melihat keberhasilan dari pembangunan ekonomi suatu negara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari
pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan di indonesia. (1) pengaruh dari kesehatan,upah
pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. (2) pengaruh dari kemiskinan,investasi dan
inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi indonesia. Penelitian ini menggunakan data
time series dari tahun 2000 sampai pada tahun 2016. Data ini di dapat kan dari 33
provinsi yang ada di indonesia. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptiv dengan menggunakan analisis simultan (simultaneous equations models)
dengan metode Two-stage least squares menggunakan Indirect Least Square (ILS).

Berdasarkan penelitian ini dapat di ketahui bahwa tingkat kesehatan


berpengaruh negatif terhadap kemiskinan di Indonesia. Ketika terjadi peningkatan
kualitas kesehatan maka kemiskinan akan berkurang. Tingkat upah juga berpengaruh
positif terhadap tingkat kemiskinan. Ketika upah meningkat maka angka kemiskinan
akan turun. Begitu juga dengan tingkat pengangguran memberi kan pengaruh yang
negatif. Ketika terjadi peningkatan angka pengangguran maka angka kemiskinan akan
ikut meningkat.

Kemiskinan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan


ekonomi. Ketika persentase masyarakat miskin meningkat maka pertumbuhan ekonomi
turun. Inflasi dan investasi memberikan pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan
ekonomi. Ketika tingkat investasi dan inflasi meningkat maka pertumbuhan ekonomi
Indonesia juga akan meningkat.

Kata kunci : pertumbuhan ekonomi,kemiskinan,kesehatan,upah,pengangguran


dan investasi.
2
A. PENDAHULUAN akan meningkat dan jumlah penduduk
Negara Indonesia yang dikenal dengan miskin akan meningkat.
negara yang memiliki jumlah penduduk no 4 Penyebab kemiskinan dipandang dari
terbesar di dunia. Hal ini mengakibatkan segi ekonomi. Pertama secara
jumlah penduduk produktif Indonesia mikro,kemiskinan muncul karena adanya
tersedia dengan sangat banyak. Banyak nya ketidaksamaan pola kepemilikan lahan dan
jumlah penduduk penduduk Indonesia tidak sumber daya alam yang menimbulkan
diiringi dengan bertambah nya lapangan ketimpangan pendapatan. Kedua kemiskinan
pekerjaan yang tersedia di dalam negeri. muncul dari akibat adanya perbedaan
Karna kurangnya lapangan pekerjaan yang kualitas sumber daya manusia.
tersedia maka hampir setengah dari (Kuncoro:2003)
masyarakat indonesia tidak memiliki Kesehatan juga mempengaruhi tingkat
pekerjaan atau dikatakan sebagai kemiskinan (Suryawati:2005). Masalah
pengangguran. kesehatan merupakan hal yang rentan di
Persoalan dan masalah kemiskinan hadapi oleh masyarakat miskin. Hal ini
sesungguhnya selalu ada keterkaitan dengan diakibatkan karena keterbatasan ekonomi
kerentanan dan ketidakberdayaan. mereka dalam upaya memenuhi kebutuhan
Kerentanan pada masyarakat miskin akan kesehatan masing masing individu.
biasanya disebabkan karena orang miskin di Tingkat kesehatan akan sangat berpengaruh
hadapkan dengan kondisi yang lemah,tidak terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat
mempunyai daya kemampuan yang cukup dan memiliki kaitan yang sangat erat dengan
dalam berbagai bidang. Dan juga diiringi kemiskinan.
oleh rendahnya tingkat kesehatan dan ilmu Bagi indonesia,tingkat kemiskinan
pendidikan yang rendah. sudah sejak lama menjadi momok yang
Pengangguran ini terjadi karena bukan menakutkan. Yang hingga sekarang masih
hanya didasarkan karena kurangnya belum mampu diatasi oleh pemerintah.
lapangan pekerjaan namun juga didasari Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi
karena rendahnya pendidikan yang dimiliki (Susenas) yangdi lakukan BPS,jumalah
oleh tenaga kerja juga tingkat kesehatan atau penduduk Indonesia yang hidup dibawah
angka harapan hidup yang rendah. Sehingga garis kemiskinan tahun 2009 tercatat masih
hal ini menyebabkan angka kemiskinan cukup besar yakni sebesar 32,5 juta jiwa
sangat tinggi di Indonesia. Di Indonesia, atausekitar 14,2 persen.
jumlah penduduk miskin banyak terdapat di Berdasarkan data Survei Sosial
perkotaan. Itu dapat dilihat dari jumlah Ekonomi (Susenas) dari BPS,dalam kurun
penduduk miskin dan tingginya waktu 1976-1996 jumlah penduduk miskin
ketimpangan di wilayah perkotaan. Indonesia mengalami penurunan dari 54,2
Tingkat kemiskinan juga dipengaruhi juta jiwa atau sekitar 40 persen dari seluruh
oleh pertumbuhan ekonomi suatu negara. total jumlah penduduk menjadi 22,5 juta
Ketika pertumbuhan ekonomi suatu negara jiwa atau sekitar 11 persen. Namun dengan
mengalami peningkatan maka akan terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1998
mengurangi angka pengangguran secara dan memburuknya keadaan ekonomi
otomatis ketika pengangguran berkurang indonesia 2 tahun berikut nya menyebabkan
maka masyarakat akan banyak yang bekerja pemerintah harus ekstra keras memikirkan
dan angka kemiskinan akan berkurang. kebijakan ekonomi untuk mengatasi
Namun sebaliknya ketika pertumbuhan keiskinan yang meledak akibat ada nya
ekonomi turun maka angka pengagguran krisis tersebut. Berbagai upaya di lakukan
pemerintah untuk mengatasi angka
kemiskinan tersebut diantara kebijakan yang terpenuhinya pangan, kesehatan, pendidikan,
di tempuh yaitu nya melalui pertumbuhan pekerjaan, dan sebagainya. Apabila jumlah
ekonomi yang berkualitas,peningkatan akses penduduk miskin masih tinggi maka
terhadap kebutuhan dasar seperti pendidikan berpengaruh pula pada tingkat pendidikan,
dan kesehatan,pemberdayaan masayarakat pekerjaan, dan aspek kehidupan lainnya,
melalui PNPM yang bertujuan untuk sehingga selanjutnya akan berpengaruh pula
membuka partisiapasi bagi masyarakat pada pertumbuhan ekonomi. Oleh karena
miskin dalam proses pembangunan dan itu, untuk menganalisis hubungan antara
meningkatkan peluang dan posisi tawar kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi
masyarakat miskin,serta perbaikan sistem diperlukan metode sistem persamaan
bantuan dan jaminan lewat Program simultan. Metode estimasi yang digunakan
Keluarga Harapan yang di berikan kepada adalah 2SLS. Penelitian ini menggunakan
rumah tangga miskin agar masyarakat metode tersebut untuk mendapatkan model
miskin dapat meningkat kan kesejahteraan persamaan simultan dan mengetahui faktor-
nya. faktor yang signifikan mempengaruhi pada
Besarnya tingkat dimensi kemiskinan pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan.
tercermin dari jumlah penduduk yang
tingkat pendapatan nya atau konsumsinya RUMUSAN MASALAH
berada dibawah tingkat minimum yang Berdasarkan pendahuluan di atas
sudah ditetapkan. Pendudk miskin biasanya maka rumusan masalah dalam penelitian ini
menghadapi masyalah utama tentang adalah sebagai berikut :
terbatasnya kesempatan kerja,kesehatan 1. Bagaimana pengaruh dari tingkat upah,
yang rendah,tingkat upah yang kesehatan, pengangguran dan
rendah,terbatasnya modal untuk pertmbuhan ekonomi terhadap
mengembangkan usaha dan lemahnya kemiskinan di Indonesia?
perlindungan kerja. 2. Bagaimana pengaruh dari tingkat
Indikator umum yang dapat digunakan inflasi,investasi dan kemiskinan
untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi terhadap
pertumbuhan ekonomi indonesia?
yang terjadi di suatu wilayah adalah dengan
dengan melihat tingkat kemiskinan dan
pengangguran di wilayah tersebut.
Pertumbuhan tersebut dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor, diantaranya TUJUAN PENELITIAN
pengangguran,investasi dan inflasi. Selain Berdasarkan pendahuluan dan
itu, ekspor, impor, pertumbuhan penduduk, rumusan masalah di atas,tujuan yang ingin
dan lain- lain dapat pula melengkapi dari penelitian ini adalah :
gambaran umum kinerja perekonomian 1. Menganalisis bagaimana pengaruh dari
suatu negara. Pengagguran yang tinggi akan tingkat upah,kesehatan,pengangguran
menurun kan kualitas masyarakat karena dan pertumbuhan ekonomi terhadap
berkurang nya pendapatan sehingga tingkat angka kemiskinan di Indonesia.
kebutuhan hidup,kebuthan pendidikan dan 2. Manganalisis pengaruh dari tingkat
kesehatan tidak tercukupi. Yang akan inflasi, investasi dan kemiskinan
mengakibatkan meningkat nya tingkat terhadap
kemiskinan. Kemiskinan merupakan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
masalah yang kompleks karena menyangkut
berbagai macam aspek seperti hak untuk MANFAAT PENELITIAN

4
1. Pengambil kebijakan hal fundamental untuk membentuk
Bagi pengambil kebijakan, kapabilitas manusia yang lebih luas yang
penelitian ini diharapkan mampu berada pada inti makna pembangunan.
memberikan informasi yang berguna di Ketika produktivitas penduduk tinggi maka
dalam memahami faktor-faktor yang kesempatan masyarakat untuk mendapatkan
mempengaruhi tingkat kemiskinan pekerjaan akan tinggi. Dan angka
sehingga dapat diketahui faktor-faktor pengangguran akan turun. Hal ini secara
yang perlu dipacu untuk mengatasi otomatis akan menurun kan tingkat
masalah kemiskinan. kemiskinan.
2. Ilmu pengetahuan Ada hubungan yang sangat erat antara
Penelitian ini akan sangat tingginya angka pengangguran dengan
bermanfaat untuk penulis dan juga kemiskinan. Bagi sebagian besar masyarakat
peneliti-peneliti setelah nya untuk yang tidak memiliki pekerjaan tetap akan
memperkaya khasanah ilmu ekonomi selalu berada dalam kelompok masyarakat
nya. Manfaat lain nya adalah agar miskin. Masyarakat yang bekerja dengan
bertambah ilmu tentang kemiskinan. bayaran tetap dan bekerja di sektor
pemerintah atau swasta termasuk ke dalam
RUANG LINGKUP PENELITIAN kelas masyarakat menengah keatas.
Ruang lingkup kajian dalam penelitian Menurut Suhantoko dan Hamdani
ini adalah 33 provinsi yang ada di Indonesia. (2009) menyatakan bahwa garis kemiskinan
Mulai dari provinsi Nanggroe Aceh tetap dalam hal standar hidup. Garis
Darusallam sampai dengan provinsi Papua kemiskinan absolut mampu membandingkan
Barat. Dengan data time series yang di kemiskinan secara umum. Bank dunia
dapatkan dari BPS dan BANK menggunakan 2 bata ukuran yang
INDONESIA. merupakan garis kemiskinan absolut. Yaitu,
a) US$ 1 per hari dimana di perkirakan ada
B. KAJIAN TEORI
Sumberdaya manusia menjadi faktor sekitar 1,2 milyar manusia hidup di bwah
yang sangat erat kaitannya dengan garis kemiskinan,b)US$ 2 per hari dimana di
kemiskinan,maka untuk membangun perkirakan ada sekitar lebih dari 2 milyar
sumberdaya manusia tersebut diperlukan penduduk miskin.
Kemudian Bellante dan Jackson
modal agar tidak terjerat dalam lingkaran
(2000) menyatakan terdapat hubungan
kemiskinan. Seperti tersedia nya layanan
negatif antara tingkat upah dengan
kesehatan dan pendidikan serta sarana dan
permintaan tenaga kerja. Mankiw
prasarana yang mampu menunjang
(2003:156) juga berpendapat bahwa alasan
peningkatan kesejahteraan masyarakat
kedua adanya pengangguran adalah
miskin dan juga mendorong pertumbuhan
kekakuan upah (wage rigidity) atau
ekonomi yang baik.
Menurut Kaufman (2000) tujuan gagalnya upah melakukan penyesuaian
utama dari ditetapkannya upah minimum sampai penawaran tenaga kerja sama dengan
adalah memenuhi standar hidup minimum permintaannya. Upah yang lebih rendah
seperti untuk kesehatan,efisiensi dan mendorong perusahaan menggunakan lebih
kesejahteraan tenaga kerja. banyak tenaga kerja sehingga dapat
Menurut Todaro (2003:404-406) yang mengurangi pengangguran. Keynes menulis
mempengaruhi produktivitas penduduk dalam “The General Theory” bahwa
adalah modal manusia yang meliputi kenaikan dalam kesempatan kerja hanya
pendidikan dan kesehatan. Keduanya adalah bisa terjadi bila tingkat upah turun (Mankiw,
2003:343.
5
Menurut Suryawati (2005) informasi penuh (Full Informations
menyatakan bahwa faktor lain yang Methods) contoh nya kuadrat terkecil tiga
mempengaruhi kemiskinan adalah tingkat tahap (Three-stage Least Squares – 3 SLS)
kesehatan. Masalah kesehatan merupakan dan Full Informations Maximum Likelihood
hal yang rentan di hadapi oleh rumah tangga – FIML)
miskin,hal ini di akibat kan karena Bentuk persamaan struktural dalam
keterbatasan pendapatan yang di miliki penelitian ini adalah secara sederhana dapat
sehingga mereka lebih memilih untuk di tulis sebagai berikut :
memenuhi kebutuhan hidup yang pokok Y1 = x1,x2x3 dn y2
Y2=x3,x4 dan y1
tanpa memikirkan kebutuhan kesehatan.
dapat di tuliskan secara matematis di
Tingkat kesehatan akan sangat berpengaruh
rumuskan sebagai berikut :
terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat Y1 = α0 + α1 X1 + α2 X2 + α3 X3 + α4 Y2
miskin. + ε1
Menurut Kartasasmita (1996) kondisi Y2 = β0 + β1 X4 + β2 X5 + β3 Y1 + ε2
kemiskinan dapat di sebabkan oleh rendah Dimana :
nya derajat kesehatan. Taraf kesehatan yang X1 = tingkat kesehatan
rendah dan gizi yang rendah menyebabkan X2 = upah
rendah nya daya tahan fisik dan prakarsa. X3 = pengangguran
Menurut Simon Kusnetz dalam Todaro X4 = investasi
X5 = inflasi
(2004) Pertumbuhan ekonomi adalah
Y1 = kemiskinan
kenakan kapasitas dalam jangka panjang Y2 = pertumbuhan ekonomi
dari nrgara yang bersangkutan untuk Dalam penelitian ini setiap data tidak
menyediakan berbagai barang ekonomi memiliki satuan yang sama maka untuk
kepada penduduknya yang di tentukan oleh melakukan regresi data harus disamakan
adanya kemajuan teknologi,institusional dan dulu satuannya yaitu dengan cara diubah ke
ideologis terhadap berbagai tuntutan persamaan logaritma. Persamaan yang di
keadaan yang ada. dapat dari data yang sudah di log kan
adalah:
C. METODE ANALISIS PENELITIAN Y1= Y1 = α0 + α1 logX1 + α2 logX2 + α3
Analisis dalam penelitian ini logX3 + α4 logY2 + ε1
menggunakan Model analisis Persamaan Y2 = β0 + β1 logX4 + β2 logX5 + β3 logY1
Simultan (Simultaneous Equations Model) + ε2
karena variabel dalam penelitian ini saling Dengan y1 (kemiskinan) dan y2
berkaitan satu sama lain nya. Ada dua (pertumbuhan ekonomi) merupakan variabel
metode yang di gunakan dalam analisis dependen yang saling mempengaruhi
estimasi parameter pada persamaan (memiliki hubungan timbal balik). Variabel
simultan. Pertama, metode yang di gunakan X1 (tingkat kesehatan), X2 (upah),X3
adalah adalah metode persamaan tunggal (pengangguran),X4 (investasi) dan X5
atau metode informasi terbatas (Limited (inflasi) merupakan variabel eksplanatoris
Information Methods) contoh nya kuadrat yang bersifat eksogen. Sementara ε1 dan ε2
terkecil tak langsung (Indirect Least Squares adalah disturbansi atau gangguan stokastis
– ILS), kuadrat terkecil dua tahap (Two- dengan E(εi) = 0,E(ε ) = ,E ( )=0
Stage Least Squares – 2SLS) dan Limited
Informations Maximum Likelihood – LIML. (untuk j≠0) dan cov( )=0
Dan selanjutnya yaitu metode sistem
(system methods) yang di kenal dengan
6
1. Persamaan Bentuk Reduksi (Reduce- Pada suatu model dengan M
Form Equations) persamaan simultan,salah satu
Penggunaan OLS secara langsung persamaan dapat di katakan sebagai :
untuk mengestimasi koefisien dari a. Unidentified jika variabel
persamaan struktural didalam penelitian predetermine tidak muncul pada
ini ternyata tidak tepat karena akan persamaan tersebut atau K-k <
menghasilkan estimator yang tidak bias jumlah variabel endogen (m) yang
dan tidak konsisten. Oleh karena itu di terdapat pada persamaan tersebut jika
butuhkan model reduksi untuk di kurangi 1. Atau K-k < m-1
mengatasi masalah tersebut. Prosedur b. Just identified atau exacly identified
yang mengestimasi parameter model jika variabel predetermine tidak
struktural melalui model reduksi dengan muncul pada persamaan tersebut atau
menggunakan OLS di sebut Prosedur K-k = sebanyak jumlah variabel
Kuadrat Terkecil Tidak Langsung endogen (m) yang terdapat dalam
(Indirect Least Squares) persamaan tersebut jika di kurangi
Reduced-form equations untuk dengan 1.
persamaan ini adalah : Atau K-k = m-1
c. Over identified jika variabel
= + + + +
predetermine tidak muncul pada
persamaan tersebut atau K-k >
+ +
jumlah variabel endogen (m) yang
= + + + + terdapat dalam persamaan jika di
kurangi 1. Atau K-k > m-1
+ + Dimana :
m = Jumlah variabel endogen dalam
2. Uji Identifikasi persamaan
Tahapan selanjutnya yang harus di K = Jumlah variabel eksogen dalam
lakukan adalah tahap identifikasi data. persamaan
k = Jumlah variabel eksogen dalam
Untuk mengidentifikasi persamaan
persamaan tertentu
simultan dengan metode identifikasi
Berdasarkan ketentuan di atas
yaitu metode yang menentukan apakah
maka persamaan pada model
suatu persamaan simultan bisa di
penelitian dapat di lihat bahwa m = 2
estimasi atau tidak. Ada dua metode
dan K = 5,sedangkan k = 3. Dengan
dalam uji identifikasi ini yaitu order
demikian K-k>m-1 maka 5-2 >3-1 di
condition dan rank condition. Dua
dapat kan 3>2 sehingga persamaan
metode ini akan memberikan
overidentified . pada persamaan
kesimpulan akhir yang sama,karena
kedua m=2 dan K= 5,sedangkan k =
model identifikasi order condition lebih
4. Dengan demikian K-k = m-1,maka
mudah di gunakan dan di pahami maka
5-4 = 2-1 didapatkan 1-1 sehingga
dalam penelitian ini di gunakan metode
persamaan tersebut di katakan exacly
identifikasi dengan order conditions.
identified. Berdasarkan dari
Ada beberapa kemungkinan yang akan
persamaan struktural tersebut untuk
terjadi terhadap model persamaan
menghasilkan nilai parameter
simultan yaitu : tidak teridentifikasi
persamaan simultan yang tepat untuk
(unidentified),teridentifikasi (identified)
di gunakan untuk menganalisis nya
dan terlalu teridentifikasi (over
adalah metode kuadrat terkecil dua
identified) (Nachrowi D : 2006)
7
tahap ( Two Stage Least Squares/ Uji ini bertujuan untuk mengetahui
2SLS) dengan kuadrat terkecil tidak ada atau tidak korelasi antara
langsung ( Indirect Least Squares – anggota serangkaian data observasi
ILS). yang diuraikan menurut waktu (time
series). Heteroskedastisitas terjadi
3. Uji stasioneritas pada saat residual dan nilai prediksi
Uji stasioner adalah uji yang
memiliki korelasi atau pola
digunakan untuk melihat apakah data
hubungan. Pola hubungan ini tidak
yang diteliti stasioner atau tidak. Jika
hanya sebatas. Hubungan yang linier,
data belum stasioner pada tingkat
tetapi dalam pola yang berbeda juga
level,maka akan di lakukan pengujian di
dimungkinkan.
tingkat first different agar d peroleh
stasioner pada orde pertama. Namun 5. Uji deskriptif analisis persamaan
jika data penelitian belum juga stasioner simultan dengan metode Two-stages
maka akan di lanjutkan dengan tingkat Least squares (2SLS)
second different. Dalam penelitian ini di Analisis 2SLS di gunakan
gunakan uji akar unit dengan metode untuk menganalisis persamaan
Augmented Dickey Fuller Test (ADF simultan yaitu persamaan yang
Test). menganalisis hubungan timbal balik
dari variabel ekonomi. Persamaan
4. Uji Asumsi Klasik simultan apabila digunakan model
a. Uji heteroskedastisitas
OLS maka satu persatu akan
Keputusan terjadi atau tidaknya
mendapatkan persamaan yang bias.
heteroskedastisitas pada model
Oleh karena itu perlu di lakukan
regresi linier adalah dengan melihat
dengan regresi simultan untuk
Nilai Prob. F-statistic (F hitung).
menghindari bias tersebut.
Apabila nilai Prob. F hitung lebih
Ada dua metode yang di
besar dari tingkat alpha 0,05 (5%)
gunakan dalam analisis estimasi
maka H0 diterima yang artinya tidak
parameter pada persamaan simultan.
terjadi heteroskedastisitas, sedangkan
Pertama, metode yang di gunakan
apabila nilai Prob. F hitung lebih
adalah adalah metode persamaan
kecil dari dari tingkat alpha 0,05
tunggal atau metode informasi
(5%) maka H0 ditolak yang artinya
terbatas (Limited Information
terjadi heteroskedastisitas. Oleh
Methods) contoh nya kuadrat terkecil
karena itu ada beberapa metode uji
tak langsung (Indirect Least Squares
heteroskedastisitas yang dimiliki
– ILS), kuadrat terkecil dua tahap
oleh EViews, seperti : Breusch-
(Two-Stage Least Squares – 2SLS)
Pagan-Godfrey, Harvey, Glejser,
dan Limited Informations Maximum
ARCH, White.
Likelihood – LIML. Dan selanjutnya
b. Uji autokorelasi
Metode pengujian yang sering yaitu metode sistem (system
digunakan adalah dengan uji Durbin- methods) yang di kenal dengan
Watson (uji DW). Selain informasi penuh (Full Informations
menggunakan uji Durbin Watson, Methods) contoh nya kuadrat terkecil
pengujian autokorelasi juga dapat tiga tahap (Three-stage Least
dilakukan dengan uji Breusch- Squares – 3 SLS) dan Full
Godfrey Serial Correlation LM Test Informations Maximum Likelihood –
FIML)
8
Pengangguran 0,1695 Tidak ada heteroskedastisitas
Pertumbuhan
0,4253 Tidak ada heteroskedastisitas
D. HASIL ESTIMASI DAN PEMBAHASAN Ekonomi
Sumber : hasil pengolahan dengan Eviews
1. Uji stasioneritas
8,α=0,05
Uji stasioner adalah uji yang di
Berdasarkan tabel 4 dapat di
gunakan untuk melihat apakah data
ketahui bahwa nilai probabilitas dari
yang diteliti stasioner atau tidak. Jika
variabel upah,pengangguran,tingkat
data tidak stasioner pada tingkat level,
kesehatan dan pertumbuhan ekonomi
maka akan di lakukan pengujian di
tidak terdapat masalah
tingkat first different agar diperoleh
heteroskedastisitas.
stasioner pada orde pertama. Namun
jika belum juga stasioner,maka Tabel 5. Uji heteroskedastisitas
dilakukan pengujian di second different. persamaan pertumbuhan ekonomi (Y2)
Dalam penelitian ini di Variabel Probabilitas Keterangan
Investasi 0,0630 Tidak ada heteroskedastisitas
gunakanuji akar uni dengan metode Inflasi
Kemiskinan
0,1627
0,0647
Tidak ada heteroskedastisitas
Tidak ada heteroskedastisitas
Augmented Dickey Fuller Test (ADF Sumber : hasil pengolahan dengan Eviews
Test) 8,α=0,05
Tabel 3. Uji Stasioneritas Berdasarkan tabel hasil analisis
No Nama Variabel
Tingkat kesehatan
Tingkat
Second
Probabilitas masalah heteroskedastisitas diatas
1 0.0130
2
(X1)
Upah (X2)
different
First different 0.0009
dapat di ketahui bahwa semua
3 Pengangguran (X3)
Second
different
0.0136 variabel tidak memiliki masalah
4
5
Investasi (X4)
Inflasi (X5)
First differen
First diferent
0.0057
0.0016 heteroskedastisistas.
6 Kemiskinan (Y1) First different 0.0185
7
Pertumbuhan ekonomi
First different 0.0107
b. Uji Autokorelasi
(Y2)
Uji ini bertujuan untuk
Berdasarkan tabel diatas dapat
mengetahui ada atau tidak korelasi
diketahui bahwa masing-masing
antara anggota serangkaian data
variabel stasioner di tingkat first
observasi yang diuraikan menurut
different dan second different dengan
waktu (time series). terjadi pada saat
nilai α=0,05. Dengan nilai masing-
residual dan nilai prediksi memiliki
masing variabel lebih kecil dari nilai α =
korelasi.
0,05. Gambar 1. Hasil uji autokorelasi
2. Uji asumsi klasik persamaan kemiskinan (y1)
a. Uji heteroskedastisitas Breusch-Godfrey Serial Correlation
Keputusan terjadi atau tidaknya LM Test
heteroskedastisitas pada model Prob.
F-statistik 0.491496 0.6257
analisis ini dengan melihat nilai F(2,10)
Probabilitas F-statistik (Fhitung). Obr*R- Prob. Chi-
1.521522 0.4673
squared Square(2)
Apabila nilai prob. Fhitung lebih Berdasarkan hasil analisis
besar dari tingkat α=0,05 maka H0 di diatas dapat diketahui bahwa nilai
terima yang artinya tidak terjadi Prob.F(2,10) = 0,6257. Nilai tersebut
masalah heteroskedastisitas. Namun lebih besar dari tingkat α = 0,05
jika nilai prob.F hitung lebih kecil sehingga berdasarkan hasil uji
dari nilai α=0,05 maka H0 di tolak hipotesis,H0 d terima yang berarti
yang berarti terjadi masalah tidak terjadi masalah autokorelasi
heteroskedastisitas. dalam persamaan kemiskinan.
Tabel 4. Uji heteroskedastisitas
Gambar 2. Hasil uji autokorelasi
persamaan kemiskinan (Y1)
Variabel Probabilitas Keterangan
persamaan pertumbuhan ekonomi
Tingkat Upah
Tingkat kesehatan
0,1704
0,2901
Tidak ada heteroskedastisitas
Tidak ada heteroskedstisitas (y2)
9
Breusch-Godfrey Serial Correlation 0,231763 persen dengan asumsi
LM Test variabel lain tetap (cateris paribus)
F- 2.343256 Prob. 0.1420 Arah pengaruh dari upah
statistik F(2,11)
Obr*R- 5.078931 Prob.Chi- 0.0789 terhadap kemiskinan adalah bersifat
squared Square(2) negatif dengan koefisien estimasi
sebesar --0.502100. Yang berarti ketika
terjadi peningkatan upah sebesar 1 %
Berdasarkan hasil nilai analisis
maka kemiskinan akan menurun
diatas dapat di lihat bahwa nilai
sebesar -0.502100 persen dengan
Prob.F(2,11) = 0,1420. Nilai tersebut
asumsi variabel lain nya tetap.
lebih besar dari nilai α = 0,05
Arah pengaruh pengangguran
sehingga berdasarkan hasil uji diatas
terhadap kemiskinan adalah bersifat
dapat di ketahui bahwa hipotesis H0
positif dengan koefisien estimasi
di terima yang berarti tidak terjadi
sebesar -0.924524. artinya ketika
masalah autokorelasi di persamaan
terjadi peningkatan pengangguran
pertumbuhan ekonomi.
sebesar 1 % maka kemiskinan akan
menurunkan angka kemiskinan
3. Hasil estimasi persamaan simultan
sebesar 0.924524 dengan asumsi cateri
a. Model faktor faktor yang
paribus.
mempengaruhi kemiskinan
Estimasi model simultan Arah pengaruh pertumbuhan
kemiskinan di indonesia dipengaruhi ekonomi terhadap kemiskinan adalah
oleh tingkat kesehatan, upah, bersifat positif dengan nilai koefisien
pengangguran dan pertumbuhan estimasi sebesar 0.063742. Artinya
ekonomi. Estimasi tersebut ketika terjadi peningkatan
menghasilkan model persamaan pertumbuhan ekonomi sebesar 1 %
sebagai berikut : maka akan menyebabkan
LogY1 = 455.6619 - 0,231763 *LOGX1 - pertumbuhan angka kemiskinan
0.502100*LOGX2 - sebesar 0.063742 persen.
0,924524LOGX3 + Berdasarkan hasil estimasi
0,063742*Y2RESID
diatas dapat diketahui nilai R-
Hasil estimasi pengaruh tingkat squared dari persamaan tingkat
kesehatan,pengangguran,upah dan kemiskinan adalah sebesar 0.845141
pertumbuhan ekonomi terhadap persen. Hal ini menunjukkan
kemiskinan di indonesia. sumbangan variabel tingkat
Variabel Koefisien t-Statistik Probabilitas kesehatan,upah,pengangguran dan
LogX1 -0.231763 1.385981 0.4673
LogX2 -0.502100 -5.254888 0.0002 pertumbuhan ekonomi terhadap
LogX3 -0.924524 -1.388022 0.1904 tingkat kemiskinan adalah sebesar
Y2RESID 0.063742 0.962565 0.3548
R-squared 0.845141 84,51 persen sedangkan sisa nya
Sumber : hasil pengolahan Eviews 8,α=0,05
sebesar 13,49 persen di jelaskan atau
Arah pengaruh tingkat di pengaruhi oleh variabel lain yang
kesehatan terhadap kemiskinan tidak di masukkan ke dalam model
adalah negatif dengan koefisien persamaan simultan ini.
estimasi sebesar -0,231763. Artinya b. Model faktor faktor yang
ketika terjadi peningkatan tingkat mempengaruhi pertumbuhan
kesehatan sebesar 1 % maka angka ekonomi (y2)
kemiskinan akan menurun sebesar
10
Model pertumbuhan ekonomi kemiskinan sebesar 1 % maka
dalam penelitian ini dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi akan turun
tingkat inflasi,investasi dan tingkat sebesar 0,047001 persen.
kemiskinan. Estimasi model tersebut Berdasarkan hasil estimasi
menghasilkan persamaan sebagai diatas dapat diketahui nilai R-
berikut : squared dari persamaan tingkat
LogY2 =-1.8856 + 0.1683*LOGINFLASI + pertumbuhan ekonomi adalah
0.0864*LOGINVESTASI – 0.0470*Y1RESID
sebesar 0,398747 persen. Hal ini
Hasil estimasi pengaruh inflasi, menunjukkan sumbangan variabel
investasi dan tingkat kemiskinan tingkat inflasi, investasi dan
terhadap pertumbuhan ekonomi di kemiskinan terhadap tingkat
indonesia. pertumbuhan ekonomi adalah
sebesar 39,87 persen sedangkan
Variabel Koefisien t-Statistik Probabilitas sisanya sebesar 60,13 persen di
LogX4 0.168310 1.765127 0.1010
LogX5 0.086499 0.878049 0.3959
jelaskan atau di pengaruhi oleh
Y1RESID -0.047001 -2.652552 0.0199 variabel lain yang tidak di masukkan
R-squared 0.398747
Sumber: pengolahan dengan menggunakan ke dalam model persamaan
Eviews 8,α=0,05 pertumbuhan ekonomi dalam
Dari hasil estimasi di atas penelitian ini.
menunjukan bahwa tingkat investasi Berdasarkan nilai konstanta (c)
berkorelasi positif terhadap tingkat dalam persamaan pertumbuhan
pertumbuhan ekonomi di Indonesia ekonomi diatas,di peroleh nilai
dengan koefisien estimasi sebesar konstanta sebesar 0,027492 hal ini
0,168310. Yang berarti bahwa ada berarti bahwa pertumbuhan ekonomi
hubungan positif antara tingkat akan turun sebesar 0,02 persen jika
inflasi dengan pertumbuhan inflasi,investasi dan kemiskinan
ekonomi. Jika terjadi peningkatan bernilai 0.
inflasi sebesar 1 % maka
pertumbuhan ekonomi akan 4. PEMBAHASAN
meningkat sebesar 0,168310 persen a. Pengaruh tingkat kesehatan, upah,
dengan asumsi variabel lainnya tetap. pengangguran dan pertumbuhan
Arah pengaruh dari investasi ekonomi terhadap kemiskinan di
terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
adalah bersifat positif dengan Berdasarkan pada hasil
koefisien estimasi sebesar 0,086499. penelitian,tingkat kemiskinan di
Yang berarti bahwa ketika terjadi Indonesia di pengaruhi oleh beberapa
peningkat investasi sebesar 1 % variabel di antara nya adalah tingkat
maka pertumbuhan ekonomi akan kesehatan,upah dan tingkat
meningkat sebesar 0,086499 dengan pengangguran. Namun pertumbuhan
di asumsi kan variabel lain nya tetap. ekonomi juga akan memberikan
Berdasarkan estimasi diatas pengaruh terhadap tingkat
dapat di ketahui bahwa pengaruh kemiskinan di Indonesia.
kemiskinan terhadap pertumbuhan Indonesia yang merupakan
ekonomi bersifat negatif dengan nilai negara berkembang,sangat sulit
koefisien sebesar -0,047001. Yang melepaskan diri dari lingkaran setan
berarti ketika terjadi peningkatan kemiskinan. Hal ini terjadi karena di
negara-negara yang sedang
11
berkembang jumlah modal sangat berpengaruh signifikan terhadap
terbatas dan juga teknologi di negara kemiskinan. Semakin tinggi
sedang berkembang juga masih kesehatan seseorang maka kualitas
rendah namun yang berkembang dan kemampuan nya pun akan
adalah jumlah penduduk nya. semakin tinggi. Namun jika rendah
Sehingga dengan jumlah penduduk tingkat kesehatan masyarakat maka
yang berlimpah, negara sedang rendah pula lah tingkat produktifitas
berkembang cenderung memiliki nya. Hal ini akan berakibat
tingkat penduduk miskin yang tinggi menurunnya kesempatan kerja dari
dan juga ketimpangan tinggi. masyarakat sehingga akan terjadi
Meningkatnya jumlah kemiskinan yang akan berimbas
penduduk di negara berkembang kepada rendahnya tingkat
secara otomatis akan meningkatkan pendapatan dan kurang terpenuhi
angkatan kerja. hal ini akan berakibat kebutuhan hidup masyarakat.
pada tinggi nya jumlah masyarakat Ketika kemampuan dan
yang mencari pekerjaan. Tingginya produktifitas nya tinggi,masyarakat
jumlah angkatan kerja jika tidak tersebut akan mampu bersaing
dibarengi dengan pertumbuhan dengan para pencari kerja yang lain.
lapangan kerja akan mengakibat kan Kesehatan mempengaruhi tingkat
tingginya angka pengangguran. kemiskinan secara signifikan di
Pengangguran dapat menyebabkan Indonesia. Terdapatnya pengaruh
masyarakat tidak dapat yang signifikan antara kesehatan dan
memaksimalkan kemakmuran yang kemiskinan mengindikasikan
di capainya. Hal ini terjadi karena bahwasannya kemiskinan
pengangguran dapat menyebabkan dipengaruhi oleh kesehatan.
pendapatan masyarakat menjadi Kesehatan yang baik akan
turun dari sebelumnya. Oleh karena mendukung semangat orang untuk
turunnya pendapatan yang di terima bekerja sehingga kinerja akan
masyarakat maka kemampuan untuk semakin baik. Kinerja yang baik
mencukupi kebutuhan juga akan akan meningkatkan produktivitasnya.
sangat rendah sehingga masyarakat Sebaliknya, kesehatan yang menurun
miskin pun semakin banyak. akan menyebabkan semangat kerja
Dengan rendahnya pendapatan seseorang juga akan menurun
masyarakat,secara langsung sehingga kinerja juga akan menurun.
masyarakat hanya akan Disamping itu, kesehatan yang tidak
mempergunakan pendapatan yang baik akan menganggu seseorang
terimanya untuk konsumsi sehari- untuk bekerja dengan baik. Oleh
hari dan mengabaikan sektor lainnya. karena itu, kesehatan yang terganggu
Seperti pendidikan dan kesehatan akan menurunkan produkvititas
masyarakat miskin akan sangat seseorang. Ketika produktifitas nya
rendah. Tingkat kesehatan yang turun,maka perusahaan di tempat dia
rendah akan mengakibatkan bekerja akan memberhenti kannya
rendahnya kualitas masyarakat dan secara otomatis dia tidak akan
sehingga angka harapan hidup pun memiliki pendapatan lagi untuk
akan sangat rendah. mencukupi kebutuhan hidup nya.
Dalam penelitian ini dapat
dilihat bahwa tingkat kesehatan
12
Jaminan upah yang lebih baik Upah memiliki pengaruh yang
dan sekedar memenuhi kebutuhan signifikan terhadap kemiskinan di
hidup minimum penting bukan saja Indonesia. Dapat di lihat,masyarakat
dalam rangka kemanusian namun yang memiliki pendapatan menengah
juha untuk eningkatkan produktifitas keatas cenderung memiliki gaya
dan keefektifan kinerja karyawan hidup serba mewah dan memiliki
demi kelangsungan kinerja produksi. kekayaan yang berlimpah namun
Produktifitas kerja dapat d pengaruhi masyarakat yang berpendapatan
oleh berbagai faktor seperti tingkat menengah kebawah hanya mampu
gizi yang rendah,dan jua kesehatan mempergunakan upah yang di dapat
merupakan faktor yang sangat kan untuk memenuhi kebutuhan nya
penting untuk meningkatkan kinerja sehari hari saja sehingga tingkat
dari tenaga kerja. kesejahteraan masyarakat yang
Di sisi lain adanya berpendapatan menengah ke bawah
pengangguran akan menyebabkan sangat rendah. upah berpengaruh
daya beli masyarakat akan berkurang signifikan terhadap tingkat
sehingga permintaan terhadap barang pengangguran. Terdapatnya pengaruh
barang hasil produksi akan yang signifikan antara tingkat
berkurang. Keadaan demikian tidak pengangguran dan upah
akan merangsang kalangan investor mengindikasikan bahwasanya tingkat
untuk melakukan investasi dan pengangguran dipengaruhi oleh
perluasan industri baru. Dengan upah. Kenaikan upah akan
demikian tingkat investasi akan menyebabkan terjadinya kenaikan
menurun. Siring dengan penurunan biaya produksi perusahaan. Kenaikan
investasi tersebut maka akan banyak biaya produksi ini tentunya akan
perusahaan yang akan merugi akibat berdampak terhadap peningkatan
nya akan ada pengurangan karyawan harga output sehingga menyebabkan
dan juga tingkat upah akan di turun permintaan terhadap output menurun.
kan sesuai dengan modal yang miliki Oleh karena itu keuntungan
perusahaan. Hasil penelitian ini perusahaan akan menurun. Dengan
sesuai dengan hasil penelitian yang demikian, adanya kenaikan upah ini
di lakukan oleh Arius Jonaidi (2012) akan menyebabkan perusahaan-
yang menyatakan bahwa tingkat perusahaan menurunkan
pengangguran akan memberikan permintaannya terhadap tenaga kerja
pengaruh investasi di Indonesia. sehingga tingkat pengangguran
Adanya pengangguran akan meningkat. Sebaliknya, apabila upah
menyebabkan berkurang nya mengalami penurunan maka biaya
konsumsi masyarakat. Ketika produksi perusahaan juga akan
konsumsi berkurang, tingkat menurun. Penurunan biaya produksi
investasi akan berkurang dan akan ini akan menurunkan harga output
menyebabkan perusahaan sehingga permintaan terhadap output
kekurangan modal untuk biaya meningkat dan keuntungan
produksi dan biaya upah. Akibatnya perusahaan pun ikut meningkat.
upah akan di turun kan dan akan Kondisi ini tentunya akan
terjadi pengurangan karyawan. mendorong permintaan tenaga kerja

13
sehingga tingkat pengangguran akan berkurang dan akan berakibat
menurun. pada berkurang nya bantuan
Hasil penelitian ini sesuai pemerintah terhadap masyarakat
dengan penelitian terdahulu Algofari miskin.
(2010) yang menyatakan terdapat b. Pengaruh tingkat inflasi,investasi dan
hubungan dan pengaruh yang positif kemiskinan terhadap pertumbuhan
antara upah dan pengangguran. ekonomi Indonesia.
Kenaikan upah akan menyebabkan Hasil estimasi dari tingkat
terjadinya kenaikan pengangguran. inflasi terhadap pertumbuhan
Hasil penelitian ini juga sesuai ekonomi Indonesia memiliki
dengan teori Bellante dan Jackson pengaruh yang signifikan. Inflasi
(2000) dan Simanjuntak (2001:89) berkorelasi positif terhadap tingkat
jumlah tenaga kerja yang diminta pertumbuhan ekonomi di Indonesia
(permintaan tenaga kerja), baik dengan koefisien estimasi sebesar
dalam jangka pendek maupun dalam 0,086499. Yang berarti bahwa ada
jangka panjang, mempunyai hubungan positif antara tingkat
hubungan negatif dengan tingkat inflasi dengan pertumbuhan
upah. Apabila tingkat upah ekonomi. Jika terjadi peningkatan
mengalami kenaikan maka inflasi sebesar 1 % maka
permintaan terhadap tenaga kerja pertumbuhan ekonomi akan
akan menurun sehingga akan meningkat sebesar 0,086499 persen.
meningkatkan tingkat pengangguran. Hal ini terjadi karena ketika terjadi
Sebaliknya, apabila tingkat upah Inflasi maka jumlah uang yang
mengalami penurunan maka beredar banyak dan akan
permintaan terhadap tenaga kerja menyebabkan daya beli masyarakat
akan meningkat sehingga akan terhadap produk dalam negeri akan
menurunkan tingkat pengangguran. meningkat. Ketika terjadi
Ketika tingkat pengangguran rendah peningkatan daya beli,perusahaan
maka jumlah penduduk miskin juga akan langsung merespon dengan
akan rendah, namun ketika menambah produksinya sehingga
penangguran tinggi jumlah penduduk akan membutuhkan lebih banyak
miskin pun akan tinggi. tenaga kerja. ketika tenaga kerja
Di samping itu,ketika upah yang di gunakan meningkat maka
turun maka akan mengakibat kan pendapatan masyarakat juga akan
pendapatan nasional yang berasal meningkat. Seiring dengan hal
dari sektor pajak berkurang. Hal ini itu,pendapatan nasional Indonesia
terjadi karena upah yang rendah akan juga akan meningkat. Pendapatan
mengakibatkan masyarakat lebih nasional merupakan salah satu
memilih untuk memenuhi konsumsi indikator dalam mengukur
nya di bandingkan membayar pajak. pertumbuhan ekonomi.
Sehingga ketika terjadi penurunan Berdasarkan penelitian ini,hasil
pajak, pertumbuhan ekonomi juga estimasi variabel investasi
akan menurun. Jika pajak menurun, menujukkan hubungan yang positif
pendapatan yang seharusnya di terhadap pertumbuhan ekonomi
alokasi kan untuk pengeluaran Indonesia. Hal berarti semakin tinggi
pemerintah di bidang fiskal juga tingkat investasi di indonesia akan
memberikan pengaruh yang baik
14
untuk pertumbuhan ekonomi menyebabkan pertumbuhan per
indonesia. Variabel investasi kapita menjadi lebih kecil.
memiliki koefisien estimasi sebesar Peningkatan pendapatan kaum
Arah pengaruh dari investasi miskin akan mendorong kenaikan
terhadap pertumbuhan ekonomi permintaan produk kebutuhan rumah
adalah bersifat positif dengan tangga buatan lokal sehingga akan
koefisien estimasi sebesar 0,168310. memberikan rangsangan yang lebih
Yang berarti bahwa ketika terjadi besar terhadap produksi lokal,
peningkat investasi sebesar 1 % memperbesar kesempatan kerja, dan
maka pertumbuhan ekonomi akan menumbuh kembangkan investasi
meningkat sebesar 0,168310 persen. lokal dan akan menciptakan kondisi
Hasil penelitian ini sejalan yang baik bagi pertumbuhan
dengan teori pertumbuhan Harrod- ekonomi. Di samping itu,pendapatan
Domar (Thodaro,2004) yang yang rendah dan standar hidup yang
menyatakan bahwa untuk buruk yang di alami oleh golongan
menumbuhkan perekonomian miskin yang tercermin dari
diperlukan investasi-investasi baru kesehatan, gizi buruk dan pendidikan
sebagai tambahan stok modal. yang rendah hanya akan
Pengaruh kemiskinan terhadap memperlambat pertumbuhan
pertumbuhan ekonomi Indonesia ekonomi.
dapat di lihat dari hasil estimasi yang
menunjukan bahwa tingkat
kemiskinan borkorelasi negatif
dengan pertumbuhan ekonomi E. PENUTUP
Variabel tingkat kesehatan, upah dan
Indonesia dengan nilai koefisien
angka pengagguran berpengaruh signifikan
korelasi sebesar - 0,047001. Yang
terhadap angka kemiskinan di Indonesia.
berarti ketika terjadi penurunan
Apabila upah dan kesehatan seseorang
jumlah kemiskinan sebesar 1 %
semakin baik maka tingkat pendapatan dan
maka pertumbuhan ekonomi akan
produktifitas seseorang tersebut juga akan
meningkat sebesar 0,047001 persen.
Berdasarkan hasil penelitian semakin baik. Sebaliknya, apabila kesehatan
diketahui bahwa tingkat kemiskinan seseorang rendah dan upah yang di terima
berpengaruh yang signifikan maka akan berdampak terhadap penurunan
terhadap pertumbuhan ekonomi produktivitas orang tersebut. Ketika
Indonesia. Hasil penelitian ini sejalan produktifitas menurun secara otomatis akan
dengan pendapat Todaro (2004) yang mengurangi pendapatan masyarakat dan
menyatakan bahwa faktor tingkat masyarakat miskin akan meningkat.
Variabel inflasi, investasi dan
kemiskinan dapat berpengaruh
kemiskinan memberikan pengaruh yang
terhadap pencapaian laju
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
pertumbuhan ekonomi. Menurut nya
Indonesia. Ketika terjadi peningkatan inflasi
kemiskinan yang meluas
maka akan meningkat kan pertumbuhan
menyebabkan kondisi yang membuat
ekonomi Indonesia. Begitu juga sebalik nya
kaum miskin tidak mempunyai akses
ketika inflasi menurun maka akan
terhadap pinjaman kredit,tidak
menyebabkan penurunan terhadap tingkat
mampu membiayai pendidikan
pertumbuhan ekonomi Indonesia.
anaknya,ketiadaan peluang investasi
fisik dan moneter yang akan
15
Berdasarkan kesimpulan diatas adapun mencukupi kebutuhan hidupnya maka secara
kebijakan-kebijakan yang dapat disarankan otomatis,kesejahteraannya akan turun dan
dari hasil penelitian ini antara lain yaitu menyebabkan pertumbuhan ekonomi turun.
pemerintah perlu meningkatkan kualitas
kesehatan dan meningkat kan UMR DAFTAR PUSTAKA
terhadap para pekerja.Meningkatkan Badan Pusat Statistik. (2000-2010). Statistik
pendapatan masyarakat melalui pembukaan Indonesia. Jakarta : BPS.
lapangan kerja atau investasi di Indonesia
terutama pada sektor riil. Sedangkan untuk Bellante, Don dan Mark Jackson. (2000).
meningkatkan iklim investasi yang kondusif, Ekonomi Ketenagakerjaan. Edisi
pemerintah perlu menetapkan regulasi-
regulasi tentang cara dan persyaratan BPS.Bappenas.UNDP (2001). Laporan
investasi yang mudah diterima oleh para pembangunan manusia 2003. Jakarta :
investor, adanya jaminan stabilitas politik, Menuju Konsesus Baru.
keamanan dan penegakan hukum yang Jonaidi. Arius . ( 2012). “Analisis pertumbuhan
konsisten, menyediakan informasi yang tingkat kemiskinan dan pertumbuhan
akurat untuk para investor dalam rangka ekonomi di Indonesia” (Jurnal).
promosi daerah, mewujudkan mekanisme
pelayanan satu pintu yang efektif bagi calon Kartasamita , Ginanjar (1996). Pembangunan
investor. Selain itu untuk meningkatkan Untuk Rakyat : Memadukan
kerjasama yang harmonis antara pemerintah, pertumbuhan dan pemertaan,
swasta dan masyarakat.Kebijakan yang PT.Pustaka CIDESINDO.
benar-benar dapat mensinkronkan antara
Mankiw, N.Gregory (1996). Teori
kepentingan pengusaha dan serikat pekerja
Makroekonomi. Terjemahan Imam
dalam penetapan upah baik upah minimum
Nurmawan. Jakarta : PT. Gelora
regional, provinsi ataupun kabupaten/kota.
Tingkat kemiskinan akan selalu Aksara Pratama.
memberikan pengaruh yang negatif terhadap Mudrajad, Kuncoro (2006). Ekonomika
pertumbuhan ekonomi karena hal ini Pembangunan : Teori, Masalah, dan
menyangkut kepada kebutuhan masyarakat Kebijakan, UPP Akademi Manajemen
banyak. Jika masyarakat tidak mampu Perusahaan YKPN.

16
Suryahadi,A. ,D.Suryadarma. dan
Sumarto, A (2006). Economic
Growth and proverty
Reductins in Indonesia : The
Effects Of Location and
Pectoral

Components of Growth. SMERU


Working Paper.

Todaro , Michael P. (1994). Ekonomi


Untuk Negara Berkembang,
Jakarta: Bumi Aksara.

_________________(2004).
Pembangunan Ekonomi di
Dunia Ketiga.edisi ke delapan.
Jakarta: Erlangga.

Zulhanafi, Hasdi Aimon, dkk. (2012).


“Analisis faktor faktor yang
mempengaruhi produktifitas
dan tingkat pengangguran di
Indonesia” (Jurnal).
LAMPIRAN

1. Data tingkat perkembangan kesehatan, tingkat upah, tingkat pengangguran,


inflasi, investasi pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan di Indonesia tahun 2000
sampai dengan tahun 2016.

Tahun X1 X2 X3 X4 X5 Y2 Y1
2000 72,98 430.197 6,08 275.881,20 9,35 3,07 19,14
2001 74,51 530.993 8,1 293.792,70 12,55 3,83 18,41
2002 74,99 599.769 9,06 307.584,60 10,03 4,38 18,2
2003 75,59 684.915 9,5 309.431,10 5,06 4,72 17,42
2004 73,49 729.516 9,86 354.865,80 6,4 5,02 16,66
2005 73,32 730.753 11,24 393.500,50 17,11 5,71 15,97
2006 71,85 839.996 10,28 403.719,20 6,6 5,5 17,75
2007 69,1 908.834 9,11 441.361,50 6,59 6,35 16,58
2008 66,76 976.923 8,39 493.822,30 11,06 6,01 15,42
2009 66,32 1.103.234 7,87 510.100,20 2,78 4,58 15,15
2010 69,03 1.206.054 7,14 553.444,30 6,96 6,1 13,33
2011 70,69 1.529.161 6,56 602.146,70 3,79 6,6 12,49
2012 70,1 1.088.903 6,13 116.746,68 4,36 6,03 10,58
2013 70,9 1.296.908 6,17 156.768,06 8,38 5,56 10,48
2014 71,5 1.584.391 5,94 184.655,86 8,36 5,01 10,43
2015 72 1.790.342 6,18 208.741,81 3,35 4,88 10,63
2016 72,2 1.997.819 5,61 245.194,90 3,02 5,02 10,41

2. Hasil uji menggunakan Eviews 8


a. Uji autokorelasi

- Persamaan kemiskinan

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 0.491496 Prob. F(2,10) 0.6257


Obs*R-squared 1.521522 Prob. Chi-Square(2) 0.4673

- Persamaan pertumbuhan ekonomi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 2.343256 Prob. F(2,11) 0.1420


Obs*R-squared 5.078931 Prob. Chi-Square(2) 0.0789

b. Uji simultan dengan 2SLS

- Persamaan kemiskinan

Dependent Variable: LOGY1


Method: Two-Stage Least Squares
Date: 12/13/18 Time: 11:27
Sample: 2000 2016
Included observations: 17
Instrument specification: LOGX1 LOGX2 LOGX3 Y2RESID
Constant added to instrument list

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LOGX1 -0.231763 168.2392 1.385981 0.1910


LOGX2 -0.502100 0.095549 -5.254888 0.0002
LOGX3 -0.924524 715.7326 -1.388022 0.1904
Y2RESID 0.063742 0.066221 0.962565 0.3548
C 455.6619 320.0812 1.423582 0.1800

R-squared 0.845141 Mean dependent var 2.660012


Adjusted R-squared 0.793521 S.D. dependent var 0.231575
S.E. of regression 0.105228 Sum squared resid 0.132874
F-statistic 16.37240 Durbin-Watson stat 1.378440
Prob(F-statistic) 0.000084 Second-Stage SSR 0.132874
J-statistic 0.000000 Instrument rank 5

- Persamaan pertumbuhan ekonomi

Dependent Variable: LOGY2


Method: Two-Stage Least Squares
Date: 12/13/18 Time: 13:01
Sample: 2000 2016
Included observations: 17
Instrument specification: LOGX4 LOGX5 Y1RESID
Constant added to instrument list

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LOGX4 0.168310 0.095353 1.765127 0.1010


LOGX5 0.086499 0.098513 0.878049 0.3959
Y1RESID -0.047001 0.017719 -2.652552 0.0199
C 0.027492 1.173069 0.023436 0.9817

R-squared 0.398747 Mean dependent var 1.631476


Adjusted R-squared 0.259996 S.D. dependent var 0.195346
S.E. of regression 0.168043 Sum squared resid 0.367100
F-statistic 2.873840 Durbin-Watson stat 0.684617
Prob(F-statistic) 0.076855 Second-Stage SSR 0.367100
J-statistic 0.000000 Instrument rank 4

Anda mungkin juga menyukai