Anda di halaman 1dari 15

1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


TINGKAT KEPUASAN NASABAH PADA
BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) CABANG POLEWALI

Muhammad Aslam Ahmad**

Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Makassar


e-mail: aslamraz11@gmail.com

ABSTRAK

Kualitas pelayanan (reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangible) sangatlah


penting dalam dunia perbankan. Dengan memberikan layanan yang berkualitas tinggi adalah suatu
keharusan untuk mencapai kepuasan nasabah. Untuk meningkatkan kepuasan nasabah, terlebih dahulu
harus diketahui apakah pelayanan yang telah diberikan kepada nasabah selama ini telah sesuai harapan
atau belum. Jika kualitas pelayanan yang diberikan sesuai harapan maka kepuasan yang dirasakan nasabah
juga meningkat. Begitu juga sebaliknya, jika kualitas pelayanan yang diberikan tidak sesuai harapan maka
kepuasan yang dirasakan nasabah juga menurun. Oleh karena itu rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah: (i) apakah faktor yang terdiri dari variabel reliability, responsiveness, assurance, empathy dan
tangible mempunyai pengaruh baik secara simultan maupun secara parsial terhadap tingkat kepuasan
nasabah pada Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Polewali? (ii) variabel apa yang paling dominan
mempengaruhi tingkat kepuasan nasabah pada Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Polewali?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (i) pengaruh variabel yang terdiri atas dimensi
reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangible terhadap tingkat kepuasan nasabah baik
secara simultan maupun secara parsial pada Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Polewali, (ii) variabel
yang paling dominan mempengaruhi tingkat kepuasan nasabah pada Bank Syariah Mandiri (BSM)
Cabang Polewali.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (i) variabel reliability, responsiveness, assurance, empathy
dan tangible mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap satisfaction atau tingkat kepuasan
nasabah pada Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Polewali baik secara simultan maupun secara parsial.
Artinya, menurut nasabah variabel tersebut dianggap penting ketika akan melayani nasabah di bank dan
dipercaya dapat meningkatkan kepuasan nasabah. (ii) variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap
tingkat kepuasan nasabah adalah assurance. Dengan meningkatkan kepercayaan pada nasabah dapat
membuat nasabah merasa aman dan nyaman baik menyimpan uang atau melakukan transaksi pada Bank
Syariah Mandiri (BSM) Cabang Polewali.

Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pelanggan

* Penelitian ini Dilakukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Derajat Magister di


Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar
** Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar
2

ABSTRACT

The Service Quality (reliability, responsiveness, assurance, empathy and tangible) is indeed
necessary in Banking Bussines. Providing high quality service is a must to achieve customers’
satisfaction. In order to increase customers’ satisfaction, it is essential to acknowledge wheter the service
given to the customers’s is already satisfied them as expected or not so far. If the service quality given is
as expected, then customers’ satisfaction is also increase. Likewise, if the service quality given is not as
expected, then customers’ satisfaction is also decrease. Therefore, the problem statements of the study are
(i) wheter the factors of reliability, responsiveness, assurance, empathy and tangible variables have good
influence simultaneously and partially on the level customers’ satisfaction at Bank Syariah Mandiri of
Polewali Branch? (ii) what is the dominant factor affecting the level customers’ satisfaction at Bank
Syariah Mandiri of Polewali Branch?
The study aims at discovering (i) the influence of variables consisted of reliability,
responsiveness, assurance, empathy and tangible dimensions on the level of customers’ satisfaction both
simultaneously and partially at Bank Syariah Mandiri of Polewali Branch, (ii) the dominant factor
affecting the level of customers’ satisfaction at Bank Syariah Mandiri of Polewali Branch.
The results of the study reveal that (i) variables of reliability, responsiveness, assurance, empathy
and tangble have positive and significant influence on satisfaction or the level of customers’ satisfaction at
Bank Syariah Mandiri of Polewali Branch both simultaneously and partially, meaning that according to
the customers, the aforementioned variables are consired as important when it is about to give service to
customers and it is believed able to increase customers’ satisfaction, (ii) the most dominant variable
affecting the level of customers’ satisfaction is assurance. Increasing trust to customers can make
customers feel secure and comfortable wheter in saving the money or conducting the transaction at Bank
Syariah Mandiri of Polewali Branch.

Key Word: Service Quality, Customer Satisfaction


3

PENDAHULUAN banking system), dan juga melakukan


Belakangan ini peranan perbankan konsolidasi membentuk Tim Pengembangan
dalam memajukan perekonomian suatu negara Perbankan Syariah yang bertujuan untuk
sangatlah besar. Lembaga perbankan merupakan mengembangkan layanan Perbankan Syariah di
inti dari sistem keuangan suatu Negara. Hampir kelompok Perusahaan PT Bank Mandiri
semua sektor yang berhubungan dengan kegiatan (Persero) tbk. Tim Pengembangan Perbankan
keuangan selalu membutuhkan jasa banker. Syariah memandang bahwa pemberlakuan UU
Kualitas pelayanan dalam hal ini sangat penting tersebut merupakan momentum yang tepat untuk
untuk membangun bisnis perbankan. Penilaian melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari
masyarakat terhadap bank dipengaruhi oleh bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh
bagaimana masyarakat tersebut memaknai karenanya, Tim Pengembangan Perbankan
produk Bank yang diterima. Menurut Iriana Syariah segera mempersiapkan sistem dan
(2010) memberikan layanan yang berkualitas infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB
tinggi adalah suatu keharusan untuk mencapai bertransformasi dari bank konvensional menjadi
kepuasan pelanggan. Untuk dapat meningkatkan bank yang beroperasi berdasarkan prinsip
kepuasan pelanggan, terlebih dahulu harus syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri
diketahui apakah pelayanan yang telah diberikan (BSM) sebagaimana tercantum dalam Akta
kepada pelanggan selama ini telah sesuai dengan Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8
harapan atau belum. Hal ini penting dilakukan September 1999.
sebagai acuan dalam pembenahan pelayanan Di Negara-negara seperti Indonesia,
agar dapat memberikan kepuasan optimal. peranan bank cenderung lebih penting dalam
Secara sederahana kinerja keuangan pembangunan karena bukan hanya sebagai
sesungguhnya bersumber pada kesetiaan sumber pembiayaan untuk kredit investasi kecil,
pelanggan. Pelanggan dianggap menjadi salah menengah dan besar tetapi juga mampu
satu stakeholder yang paling penting dalam mempengaruhi siklus usaha dalam dalam
setiap organisasi karena tanpa mereka, organisasi perekonomian secara keseluruhan (Setyari,
tidak mungkin untuk berhasil (Olukemi 2007).
Lawanson, 2012). Hal ini merupakan tantangan Dalam kondisi persaingan yang ketat,
tersendiri bagi dunia perbankan dalam hal utama yang harus diprioritaskan adalah
menciptakan persaingan, yaitu bagaiamana kepuasan konsumen (customer satisfaction) yang
menciptakan keinginan pelanggan untuk diharapkan menarik minat pelanggan untuk
menggunakan produk dan jasa perusahaan serta membeli ulang suatu produk, sehingga
menjalin hubungan yang dekat dengan perusahaan dapat bertahan, besaing dan
pelanggannya. menguasai pasar. Minat beli ulang suatu produk
Bisnis perbankan merupakan bisnis dipengaruhi langsung kepuasan konsumen pada
kepercayaan, oleh karena itu sistem pengelolaan merk yang diakumulasikan melalui waktu
wajib didasarkan pada prinsip kehati-hatian agar (Herman, 2012:87). Berikut data yang diperoleh
kesehatan perusahaan tetap terjaga demi penulis setelah melakukan observasi.
kepentingan masyarakat pada umumnya dan
nasabah penyimpanan pada khususnya.
Keberadaan Bank sangat penting dalam
menopang dan membantu meningkatkan
perekonomian masyarakat. Pertumbuhan
ekonomi yang terus berkembang menuntut
eksistensi dari Bank untuk melayani masyarakat. Berdasarkan gambar di atas, dapat
Kini banyak bermunculan bank-bank baru yang terlihat pada tahun 2011-2012 terjadi kenaikan
menjamur di Indonesia salah satunya Bank jumlah nasabah sebesar 104 orang, selanjutnya
Syariah Mandiri di Cabang Polewali. pada tahun 2012-2013 terjadi kenaikan sebesar
Berdasarkan Undang-Undang No. 10 222 nasabah, kemudian 2013-2014 terjadi
tahun 1998 yang memberi peluang bagi bank kenaikan sebesar 195 nasabah dan pada tahun
umum untuk melayani transaksi syariah (dual 2014-2015 kenaikan jumlah nasabah baru 101
4

orang. Dari data jumlah nasabah yang menabung Namun tidak banyak juga bank di
pada Bank Syariah Mandiri (BSM) di atas tahun Indonesia ini yang telah meningkatkan mutu
2011-2016 terdapat kenaikan meskipun pada pelayanan seperti yang terjadi di Bank Syariah
tahun 2013-2014 (195 nasabah) dan 2014-2015 Mandiri Cabang Polewali. Pada Bank Syariah
(101 nasabah) terjadi peningkatan jumlah Mandiri, ada beberapa keluhan yang sering
nasabah yang tidak terlalu menanjak seperti pada dikemukakan oleh pelanggan atau nasabah, hal
tahun 2012-2013 kenaikan jumlah nasabahnya ini merupakan celah yang bersifat negatif
222 orang. Faktor itu kemungkinan besar terhadap perkembangan Bank kedepannya.
disebabkan oleh kurangnya perhatian terhadap Seperti kehandalan (reliability) yang
kualitas pelayanan yang diberikan kepada diberikan oleh karyawan kepada nasabah
nasabah. terkadang kurang tanggap, kurang simpatik dan
Untuk meningkatkan kepuasan nasabah itu sudah memberikan kesan negatif terhadap
ada bebearapa aspek yang perlu diperhatikan, pelanggan atau nasabah.
salah satunya yaitu kualitas pelayanan. Dengan Terkadang kemauan dari karyawan
baiknya kualitas pelayanan yang diberikan oleh untuk membantu pelanggan dan memberikan
suatu Bank secara tidak langsung akan jasa dengan cepat serta mendengar dan
memberikan kepuasan kepada para nasabahnya. mengatasi keluhan yang diajukan
Menurut Parasuraman et all., (Tjiptono 2011:69) pelanggan/nasabah, misalnya kesigapan
Ada 5 dimensi Kualitas pelayanan yang sangat pelanggan dalam melayani pelanggan
membantu dalam meningkatkan kepuasan (responsiveness) yang dibutuhkan nasabah.
nasabah: a) Reliability yang merupakan Kualitas keramah-tamahan, perhatian
kemampuan memberikan pelayanan yang dan kesopanan dalam memberikan pelayanan,
dijanjikan dengan segera dan memuaskan, b) keterampilan dalam memberikan informasi,
Responsiveness yaitu sikap tanggap pegawai kemampuan dalam memberikan keamanan
dalam memberikan pelayanan yang dibutuhkan didalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan,
dan dapat menyelesaikan masalah dengan cepat. dan kemampuan dalam menanamkan
Kecepatan pelayanan yang diberikan merupakan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan
sikap tanggap dari petugas dalam memberikan juga masih kurang diperhatikan (assurance).
pelayanan sesuai yang dibutuhkan, c) Assurance
yaitu mencakup pengetahuan, kemampuan, TINJAUAN PUSTAKA
kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang
dimiliki pegawai, bebas dari bahaya, resiko dan A. Satisfaction
keragu-raguan. Jaminan adalah upaya Kepuasan atau “satisfaction” berasal
perlindungan yang disajikan untuk masyarakat dari bahasa latin “satis” yang artinya cukup baik
bagi warganya terhadap resiko yang apabila dan “facio” yang artinya melakukan atau
resiko itu terjadi akan dapat mengakibatkan membuat. Menurut Tjiptono (2011) kepuasan
gangguan dalam struktur kehidupan yang bisa diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu
normal, d) Empathy yaitu meliputi kemudahan atau membuat sesuatu menjadi memadai.
dalam melakukan hubungan, komunikasi yang Menurut Kaboli (2011) kepuasan
baik dan memahami kebutuhan pelanggan. pelanggan adalah evaluasi oleh pelanggan
Empati merupakan individualized attention to setelah membeli barang industry dan jasa.
customer. Empati juga merupakan perhatian
Adapun menurut Wilkie kepuasan sebagai suatu
yang dilaksanakan secara personal terhadap
pelanggan dengan menempatkan dirinya pada tanggapan emosional pada evaluasi terhadap
situasi pelanggan, e) Tangible yaitu meliputi pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa.
fasilitas fisik, perlengkapan pegawai dan sarana Kepuasan adalah konsumen terhadap evaluasi
komunikasi serta kendaraan operasional. Dengan yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan
demikian tangible suatu indikator yang paling kinerja actual produk yang dirasakan setelah
konkrit. Wujudnya berupa segala fasilitas yang pemakaiannya Tjiptono (2011).
dapat dilihat secara nyata.
5

Menurut Irina (2010) kepuasan adalah menumbuhkan rasa percaya pelanggan


adanya interaksi antara penyedia jasa dan kepada perusahaan.
pelanggan dimana selama interaksi tersebut d. Empathy yaitu memberikan perhatian yang
pelanggan bisa mendapatkan kesan atau tulus dan bersifat individual atau pribadi yang
pelayanan yang diberikan penyedia jasa dan diberikan kepada pelanggan dengan berupaya
bertujuan bersama-sama membentuk memahami keinginan konsumen dimana
pengalaman. suatu perusahaan diharapkan memiliki suatu
Menurut Kotler (2011) definisi kepuasan pengertian dan pengetahuan tentang
adalah perasaan senang atau kecewa seseorang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan
yang muncul setelah membandingkan antara secara spesifik serta memiliki jam operasional
kinerja yang dipikirkan terhadap kinerja yang yang nyaman.
diharapkan. Jika kinerja di bawah harapan, maka e. Tangible yaitu kemampuan suatu perusahaan
pelanggan tidak akan puas begitupun sebaliknya. dalam menunjukkan eksistensinya pada pihak
Jika kinerja melebihi harapan maka pelanggan eksternal. Penampilan dan kemampuan
akan merasa puas. kemampuan sarana dan prasarana fisik
Berdasarkan definisi di atas dapat perusahaan dan keadaan lingkungan
disimpulkan bahwa kepuasan adalah harapan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan
yang diberikan pelanggan kepada perusahaan yang diberikan oleh pemberi jasa.
Berdasarkan uraian di atas mengenai
atas kinerja yang diberikan. Jika kinerja yang
kepuasan dan pengukuran kepuasan dapat
diberikan perusahaan sesuai dengan harapan
disimpulkan indikator dari satisfaction kepuasan
pelanggan maka pelanggan akan merasa puas
pelanggan yaitu : (a) Pelayanan yang diterima
begitupun sebaliknya. Jika kinerja yang
baik, (b) Puas terhadap produk yang diberikan,
diberikan perusahaan tidak sesuai dengan
(c) Penilaian puas atas seluruh pelayanan.
harapan pelanggan maka pelanggan akan merasa
tidak puas. B. Reliability
a. Kualitas pelayanan juga mempunyai Kualitas pelayanan harus dimulai dari
pengaruh dalam meningkatkan kepuasan, dan kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi
dimensi dari kualitas pelayanan atau metode pelanggan dimana persepsi pelanggan merupakan
SERVQUAL ini akan menjadi faktor-faktor penilaian yang baik bukan berdasarkan sudut
utama dalam meningkatkan kepuasan. Faktor- pandang atau persepsi pihak penyedia jasa Kottler
faktor kualitas pelayanan yang mempengaruhi (1991). Melayani pelanggan dengan sebaik-
kepuasan menurut Parasuraman, et al. (1991) baiknya demi untuk memberikan kepuasan
yaitu : Reliability atau kehandalan yaitu kepada pelanggan tak luput juga dari yang
kemampuan perusahaan untuk memberikan namanya Reliability (kehandalan), reliability dari
pelayanan sesuai yang dijanjikan secara perusahaan dalam menunjukkan atau memberikan
akurat dan terpercaya. Harus seseuai dengan kualitas pelayanan terbaiknya sehingga konsumen
harapan pelanggan berarti kinerja yang tepat akan merasa terpuaskan dan tidak merasa
waktu dan dapat dipercaya. melakukan kesalahan memilih jasa dari
b. Responsiveness atau daya tanggap yaitu perusahaan tersebut. Definisi dari reliability itu
kemauan untuk membantu dan memberikan sendiri menurut Parasuraman (2011) yaitu
pelayanan yang cepat, penyampaian kemampuan perusahaan untuk memberikan
informasi yang jelas. Membeiarkan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat
konsumen menunggu tanpa alas an yang je;as dan terpercaya atau setiap pegawai memiliki
menyebabkan persepsi negatif dalam kemampuan yang handal, mengetahui tentang
pemberian pelayanan. seluk beluk prosedur kerja, mekanisme kerja,
c. Assurance atau jaminan dan kepastian yaitu memperbaiki berbagai kekurangan atau hal yang
pengetahuan, kesopan santunan, dan menyimpang pada prosedur kerja dan mampu
kemampuan para pegawai perusahaan untuk memberikan arahan yang benar kepada setiap
bentuk pelayanan yang belum dimengerti oleh
6

pelanggan, sehingga bisa memberikan dampak dipahami, penjelasan yang mendetail, penjelasan
positif dari setiap pelayanan yang diberikan yang mengarahkan atau yang bersifat membujuk,
kepada pelanggan. Bila kinerja pada suatu attribut apabila hal tersebut dapat secara jelas dimengerti
meningkat lebih besar daripada ekspektasi atas oleh pelanggan maka bisa dikatakan pelayanan
attribut bersangkutan, maka persepsi terhadap dari segi “daya tanggap” berhasil Zulkifli
kualitas jasa akan positif dan dapat meningkatkan (2012).
kepuasan pada pelanggan Tciptono (2011:215). Berdasarkan uraian di atas dapat
Dimensi reliability dalam indikator disimpulkan indikator dari responsiveness yaitu:
kualitas pelayanan merupakan hal yang penting (a) pelayanan yang diberikan cepat, (b)
dan vital bagi perusahaan dalam menunjukkan Penyediaan tempat pengaduan, dan (c) Respon
cepat terhadap keluhan pelanggan.
kinerjanya. Karena kehandalan merupakan ciri
D. Assurance
khas atau karakteristik dari pegawai yang Assurance merupakan kemampuan para
memiliki prestasi tinggi (Zoeldhan, 2012). karyawan menumbuhkan kepercayaan nasabah
Banyak perusahaan berlomba-lomba dalam terhadap perusahaan dan perusahaan bisa
meningkatkan dimensi kehandalan dalam kinerja menciptakan rasa aman bagi para nasabahnya.
mereka. Kehandalan yang dimaksud dapat Jaminan juga berarti bahwa para karyawan selalu
meliputi bagaimana kualitas kinerja karyawan, bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani
kehandalan dalam menggunakan skill mereka
setiap pertanyaan atau masalah nasabah.
saat melayani pelanggan. Assurance menurut Abbas Salim (2011),
Berdasarkan uraian di atas dapat yaitu kemauan untuk menetapkan kerugian-
disimpulkan bahwa indikator dari reliability kerugian kecil yang sudah pasti sebagai
yaitu: (a) kinerja yang tepat waktu, (b) pengganti kerugian-kerugian besar yang belum
Pelayanan yang diberikan tepat, dan (c) terjadi.
Penjelasan yang diberikan mudah dipahami Assurance adalah suatu persetujuan,
dimana penanggung kerugian diri kepada
C. Responsiveness tertanggung mendapatkan premi untuk
Responsiveness yaitu keinginan para mengganti kerugian. Karena kehilangan
staff dan karyawan untuk membantu para kerugian atau tidak diperolehnya suatu
pelanggan serta dan memberikan pelayanan keuntungan yang diharapkan, yang dapat diderita
dengan tanggap (Tciptono, 2011). Tanggap yang karena peristiwa yang tidak diketahui lebih dulu.
dimaksud dalam kasus ini yaitu dalam bentuk Berdasarkan uraian di atas dapat
respon perusahan terhadap segala hal yang disimpulkan indikator dari assurance yaitu: (a)
berhubungan dengan pelanggan. Respon yang Memberikan rasa aman pada setiap transaksi, (b)
diterima perusahaan dari pelanggan seperti Akses Informasi terhadap produk perusahaan
permintaan, keluhan, saran, kritik dan mudah, dan (c) Pelayanan yang diberikan
sebagainya atas produk atau pelayanan yang karyawan meyakinkan.
diterima pelanggan.
Suatu perusahaan harus bisa menyadari E. Empathy
dan menyikapi bahwa betapa pentingnya kualitas Pelayanan akan berjalan dengan lancar
pelayanan dengan daya tanggap terhadap dan berkualitas apabila setiap pihak yang
pelanggan atau konsumen, karena dengan berkepentingan dengan pelayanan memiliki
memberikan bentuk daya tanggap yang sesuai adanyarasa empati dalam menyelesaikan atau
dengan keinginan pelanggan maka pelanggan mengurus komitmen yang sama terhadap
tersebut merasa bahwa dia dihargai dan pelayanan Oliver 1997 (Tciptono:2011).
dimengerti oleh perusahaan. Oleh sebab itu, Adapun definisi empathy dalam
dibutuhkan komitmen yang penuh dari pemasaran menurut Nursodik (2010) adalah
perusahaan dalam menanggapi permasalahan perhatian secara individual yang diberikan
tersebut. Apabila pelayanan daya tanggap perusahaan kepada pelanggan seperti kemudahan
dianggap baik dengan penjelasan yang mudah dalam menghubungi perusahaan, kemapuan
7

karyawan untuk berkomunikasi dengan & prasarana fisik yang baik, dan (c) Akses ke
pelanggan, dan kebutuhan pelanggannya. perusahaan mudah.
Pelayanan akan berjalan dengan lancar dan
berkualitas apabila setiap pihak yang METODE PENELITIAN
berkepentingan dengan pelayanan memiliki
adanya rasa empathy dalam menyelesaikan atau Jenis penelitian yang penulis lakukan
mengurus komitmen yang sama terhadap adalah penelitian kuantitatif. Penelitian
pelayanan (Parasuraman, 2011). kuantitatif adalah suatu proses menemukan
Sedangkan menurut Zoeldhan (2012) pengetahuan yang menggunakan data berupa
mengatakan bahwa empathy dalam suatu angka sebagai alat menemukan keterangan
pelayanan adalah adanya suatu perhatian, mengenai apa yang ingin kita ketahui. Penelitian
keseriusan, simpatik, pengertian, dan keterlibatan ini dilakukan untuk mengaetahui faktor-faktor
pihka-pihak yang berkepentingan dengan yang mempengaruhi tingkat kepuasan nasabah
pelayanan untuk mengembangkan dan melakukan pada Bank Syariah Mandiri Cabang Polewali.
aktivitas pelayanan sesuai dengan tingakt Menurut Arikunto (2006:117) populasi
pengertian dan pemahaman dari masing-masing merupakan keseluruhan obyek yang dijadikan
pihak. pengamatan untuk dilakukan penarikan sampel.
Berdasarkan uraian di atas dapat Populasi penelitian ini adalah pelanggan atau
disimpulkan indikator dari Empathy yaitu: (a) nasabah Bank Syariah Mandiri cabang Polewali
memberikan pelayanan yang ramah, (b) Mandar pada tahun 2015 yang berjumlah 1. 574
karyawan dapat memahami dengan baik orang dengan menggunakan rumus slovin maka
kebutuhan nasabah, dan (c) Karyawan peka menghasilkan jumlah sampel sebanyak 94 orang.
terhadap masalah yang dihadapi pelanggan. Teknik pengumpulan data yang
digunakan penulis adalah:
F. Tangible
Kualitas pelayanan dalam bentuk 1. Observasi.
aktualisasi nyata secara fisik dan dapat terlihat Observasi yaitu melakukan pengamatan
atau digunakan pegawai sesuai dalam secara langsung pada Bank Syariah Mandiri
penggunaannya dan pemanfaatannya yang dapat (BSM) Cabang Polewali, khususnya mengenai
dirasakan membantu pelayanan kepada faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
pelanggan, sehingga pelanggan akan merasa kepuasan nasabah yang diberikan karyawan.
puas atas pelayanan yang diberikan perusahaan 2. Wawancara.
Parasuraman dalam Tciptono (2011). Wawancara adalah teknik pengumpulan
Menurut Zoeldhan (2012) Tangible data yang dilakukan secara tidak langsung
berupa bentuk pelayanan berupa sarana dan sebagai usaha untuk mengumpulkan informasi
prasarana yang disediakan perusahaan untuk dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara
memberikan kepuasan pada pelanggan. lisan untuk dijawab secara lisan pula, sebagai
Adi Kuswanto (2011) mengungkapkan bentuk penggalian secara mendalam terhadap
bahwa prestasi kerja yang ditunjukkan oleh informasi yang dibutuhkan dari responden.
individu atau SDM, yang menjadi penilaian 3. Kuesioner.
dalam mengaplikasikan aktivitas kerjanya yang Kuesioner atau Quistionare yaitu daftar
dinilai dari bentuk pelayanan fisik yang pertanyaan yang ditujukan kepada nasabah yang
ditunjukkan. Bentuk pelayanan fisik yang melakukan transaksi ketika penelitian
dimaksud yaitu, bagaimana cara memaksimalkan berlangsung pada Bank Syariah Mandiri (BSM)
kondisi, fasilitas, kemampuan, baik yang Cabang Polewali menyangkut berbagai hal,
dirasakan perusahaan maupun pelanggan. khusunya berkaitan dengan factor-faktor yang
Berdasarkan uraian di atas dapat mempengaruhi tingkat kepuasan nasabah. Daftar
disimpulkan indikator dari tangible yaitu: (a) pertanyaan yang diisi oleh para responden
Karyawan berpenampilan yang sopan, (b) Sarana merupakan pendapat atau jawaban atas
pertanyaan yang diajukan, dan dalam kuisioner
8

ini digunakan skala likert (1-5 point) yakni tingkat kepuasan nasabah pada Bank Syariah
criteria seperti di atas tadi. Mandiri (BSM) Cabang Polewali.
4. Dokumentasi. 4. Analisis Koefisien Determinasi.
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data Analisis koefisien determinasi digunakan
atas sejumlah pencatatan-pencatatan dari untuk mengetahui persentase sumbangan
dokumen-dokumen yang terdapat pada lokasi pengaruh variabel independen reliability,
penelitian. responsiveness, assurance, empathy dan tangible
Metode analisis yang digunakan untuk secara bersama-sama terhadap variabel dependen
menganilisi data yang diperoleh sekaligus untuk tingkat kepuasan nasabah pada Bank Syariah
menguji hipotesis yang telah diajukan dalam Mandiri Cabang Polewali.
penelitian ini adalah sebagai berikut: HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Uji Asumsi Klasik. A. Hasil Penelitian
Uji asumsi klasik digunakan sebelum 1. Statistik Deskriptif
melakukan pengujian hipotesis untuk mendeteksi a. Deskripsi Responden
ada atau tidaknya penyimpangan. Regresi yang Hasil penelitian yang dimuat dalam
baik adalah memiliki data yang terdistribusi kuesioner berdasarkan sampel penelitian
normal dan bebas multikolinearitas. sebelumnya adalah sebanyak 94 responden.
2. Analisis Regresi Linear Berganda. Dalam penelitian ini, pihak yang menjadi
Suatu teknik analisis untuk melihat responden adalah nasabah Bank Syariah Mandiri
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat (BSM) Cabang Polewali. Deskripsi tersebut
kepuasan nasabah dengan menggunakan rumus masing-masing akan diuraikan sebagai berikut:
Sugiyono (2009 : 243) 1) Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis
3. Pengujian Hipotesis. Kelamin
Hipotesis yang diajukan dalam Dari 94 nasabah perempuan menjadi
penelitian ini dapat diuji melalui dua cara yaitu: nasabah terbanyak berjumlah 50 dengan
a. Uji Simultan (Uji F) persentase 53,2%. Sesuai dengan kodrat seorang
Uji F digunakan untuk mengetahui wanita yang pandai mengurus urusan keuangan
apakah seluruh variabel independen secara dalam rumah tangga. Umumnya perempuan
bersama-sama mempunyai pengaruh yang memang dianggap sebagai pengelola keuangan
bermakna terhadap variabel dependen. Pengujian yang baik.
dilakukan dengan menggunakan program SPSS Survey on Financial Inclusial and Acces
Versi 20. Dengan kriteria jika p-value < 0.05 (SOFIA) hasil inisiasi antara Indonesia,
maka H0 ditolak, yang berarti bahwa variabel Australia, dan Swiss mengungkapkan bahwa
reliability (X1), responsiveness (X2), assurance perempuan dianggap lebih handal dalam
(X3), empathy (X4) dan tangible (X5) memiliki mengelola keuangan. SOFIA bahkan
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel merekomendasikan lembaga keuangan dapat
satisfaction (Y) atau tingkat kepuasan nasabah lebih melibatkan banyak peran perempuan di
pada Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Lembaga tersebut (Tirto.id). Dengan demikian
Polewali. dapat disimpulkan bahwa jumlah responden
b. Uji Parsial (Uji T) wanita lebih banyak dari pada jumlah responden
Uji T digunakan untuk mengetahui pria pada Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang
apakah seluruh variabel independen secara Polewali.
parsial atau individual mempunyai pengaruh 2) Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
yang bermakna terhadap variabel dependen. Responden terbanyak adalah berusia
Pengujian dilakukan dengan menggunakan antara 31-49 tahun sebanyak 40 orang dengan
program SPSS Versi 20. Dengan kriteria jika p- persentase 42,6%. Jika ditinjau dari identitas
value < 0.05 maka H0 ditolak, yang berarti responden pada Bank Syariah Mandiri (BSM)
bahwa variabel reliability (X1), responsiveness Cabang Polewali, rentang usia 21-30 tahun dan
(X2), assurance (X3), empathy (X4) dan tangible 31-49 tahun yang paling mendominasi. Faktor
(X5) memiliki pengaruh secara parsial atau mempunyai pekerjaan sangat mempengaruhi
individual terhadap variabel satisfaction (Y) atau untuk memiliki tabungan, meskipun ada
9

beberapa kasus lain orang yang tidak > 0,05 maka residual terdistribusi secara normal.
mempunyai pekerjaan dan punya tabungan di Uji normalitas di sini dengan bantuan program
bank itu masih sedikit. SPSS Versi 20. Hasil Uji Normalitas dapat
3) Deskripsi Responden Berdasarkan
dilihat pada tabel di bawah ini:
Pekerjaan
Responden dengan pekerjaan terbanyak
adalah Mahasiswa sebanyak 26 orang dengan
persentase 27,7%. Hal ini dikarenakan adanya
wujud kerja sama pihak kampus dan Bank
Syariah Mandiri (BSM) dalam bidang
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Dengan adanya kerja sama tersebut
dapat menimbulkan citra positif Bank Syariah
Mandiri di mata masyarakat. Berdasarkan tabel di atas nilai Asymp.
4) Deskripsi Responden Berdasarkan Sig. (2tailed) sebesar 0,297. Jika nilai
Pendidikan Terakhir signifikansi > 0,05 Nilai tersebut berdistribusi
Responden terbanyak dalam pendidikan normal. 0,297 > 0,05 sehingga disimpulkan
terakhir adalah SMA sebanyak 41 orang dengan bahwa data residual berdistribusi normal.
persentase 41%. Berdasarkan data responden 2) Uji Multikolinearitas
yang telah dijelaskan sebelumnya jumlah Uji Multikoliniearitas digunakan untuk
responden berstatus mahasiswa yang paling mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan
dominan sehingga berpengaruh juga pada jumlah asumsi klasik multikolinearitas yaitu adanya
responden berdasarkan pendidikan terakhir. hubungan linear antar variabel independen
dalam model regresi. Model regresi yang baik
2. Statistik Infrensial seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi
Statistik Infrensial adalah teknik analisis diantara variabel bebas. Metode pengujian yang
data yang digunakan untuk menentukan sejauh digunakan yaitu dengan melihat nilai Inflation
mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari Factor (VIF) dan Tolerance pada model regresi.
suatu sampel dengan hasil yang akan didapat Jika nilai VIF kurang dari 10,00 dan Tolerance
pada populasi secara keseluruhan. Ada beberapa lebih dari 0,1 maka model regresi bebas dari
jenis uji pada statistik Infrensial, misalnya Uji multikolinearitas. Uji Multikolinearitas di sini
Asumsi Klasik, Regresi Liniear Berganda, dengan menggunakan SPSS versi 20. Hasil uji
Analisis Koefisien Determinasi (Adjusted R2). multikolinearitas dapat dilihat pada tabel sebagai
Untuk lebih jelasnya seperti penjelasan di bawah berikut :
ini:
a. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Uji normalitas residual digunakan untuk
menguji apakah nilai residual yang dihasilkan
dari model regresi tersebut berdistribusi secara
Hasil pengujian multikolinearitas
norma atau tidak. Jadi, dalam hal ini yang diuji
dengan menggunakan SPSS deperoleh nilai
normalitas bukan masing-masing variabel Tolerance untuk variabel Reliability (X1) 0,476;
independen dan dependen tetapi nilai residual untuk variabel Responsivensess (X2) sebesar
yang dihasilkan dari model regresi. Model 0,564; untuk variabel Assurance (X3) sebesar
regresi yang baik adalah yang memiliki nilai 0,540; untuk variabel Empathy (X4) sebesar
residual yang terdistribusi secara normal. Cara 0,462; dan untuk variabel Tangible (X5) sebesar
untuk mendeteksinya adalah dengan melihat 0,535. Sementara itu, nilai VIF untuk kelima
variabel tersebut kurang dari 10,00. Karena nilai
nilai signifikansi residual. Jika nilai signifikansi
Tolerance > 0,1 dan juga nilai VIF < 10,00 maka
10

dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi variabel independen yang digunakan dalam
Multikolinearitas terhadap data yang diuji. model mampu menjelaskan sebesar 70,3%
b. Analisis Regresi Linear Berganda variasi variabel dependen. Sedangkan sisanya
Analisis regresi Berganda menurut dipengaruhi oleh variabel lain yang yang tidak
Sugiyono (2012:261) didasarkan pada hubungan dimasukkan dalam model penelitian ini.
fungsional kedua vaiabel ataupun kausal dua d. Pengujian Hipotesis
variabel independen dengan satu variabel Hipotesis ini diuji dengan menggunakan
dependen. uji F dan uji T, tujuannya adalah untuk
Analisis regresi linear berganda pada mengetahui pengaruh dan variabel yang paling
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- dominan antara variabel reliability (X1),
faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan responsivenees (X2), assurance (X3), empathy
nasabah pada Bank Syariah Mandiri (BSM) (X4) dan tangible (X5) terhadap satisfaction (Y)
cabang Polewali. Hasil pengujian statistik regresi di Bank Syariah Mandiri Cabang Polewali baik
linear berganda dengan menggunakan SPSS 20, secara simultan maupun secara parsial.
dapat dilihat pada tabel berikut: 1) Uji Parsial (Uji T)
Uji T digunakan untuk mengetahui
pengaruh secara “parsial” sendiri variabel
independen reliability (X1), responsivenees (X2),
assurance (X3), empathy (X4) dan tangible (X5)
terhadap variabel dependen satisfaction (Y).
Kriteria uji parsial adalah jika nilai p-value <
0,05 dengan taraf signifikansi taraf signifikan
Bila dimasukkan dalam persamaan
yang digunakan (α) 0,05, maka hasil analisis
maka hasilnya adalah sebagai berikut: secara parsial memiliki pengaruh yang
signifikan. Jika hasil yang diperoleh adalah
Ŷ = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e sebaliknya maka analisis tersebut tidak memiliki
Ŷ = 2.729 + 0, 156 X1 + 0,133X2 + 0, 164 X3 + pengaruh yang signifikan secara parsial. Untuk
0,131X4 – 0,109X5 lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
c. Analisis Koefisien Determinasi
Analisis koefisien determinasi
digunakan untuk mengetahui persentase
sumbangan pengaruh variabel reliability (X1),
responsiveness (X2), assurance (X3), empathy
(X4) dan tangible (X5) terhadap satisfaction (Y).
Hasil analisis koefisien determinasi dapat dilihat
pada output Model Summary berikut ini: Berdasarkan tabel 4.16 di atas, hasil
output kelima variabel independen reliability
(X1), responsivenees (X2), assurance (X3),
empathy (X4) dan tangible (X5) < 0,05 maka H0
Menurut Santoso (2001) bahwa untuk ditolak yang berarti bahwa secara parsial
regresi dengan lebih dari dua variabel bebas memiliki pengaruh positif dan signifikan
digunakan Adjusted R2 sebagai koefisien terhadap Satisfaction atau tingkat kepuasan
determinasi. Adjusted R Square adalah nilai R
nasabah pada Bank Syariah Mandiri (BSM)
square yang telah disesuaikan. Berdasarkan
output dari tabel 4.15 diperoleh angka Adjusted Cabang Polewali.
R Square sebesar 0,703 (70,3%). Hal ini
menunjukkan bahwa persentase sumbangan 2) Uji Simultan (Uji F)
pengaruh variabel reliability (X1), Uji F dilakukan untuk mengetahui
responsiveness (X2), assurance (X3), empathy secara bersama-sama “simultan” pengaruh
(X4) dan tangible (X5) terhadap variabel variabel independen reliability (X1),
satisfaction (Y) sebesar 70,3% atau variasi responsivenees (X2), assurance (X3), empathy
11

(X4) dan tangible (X5) terhadap variabel berdasarkan sudut pandang atau persepsi pihak
dependen satisfaction (Y). Kriteria uji simultan penyedia jasa. Peran memberikan pelayanan
adalah jika nilai nilai p-value < 0,05 maka secara handal juga mampu meningkatkan
secara simultan atau bersama-sama memiliki kepuasan pelanggan.
pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat Dari penjelasan tersebut dapat
kepuasan nasabah atau satisfaction pada Bank disimpulkan bahwa reliability mempengaruhi
Syariah Mandiri (BSM) Cabang Polewali. Hasil tingkat kepuasan nasabah. Artinya jika reliability
Uji F dapat dilihat pada tabel berikut: yang diberikan meningkat maka satisfaction atau
kepuasan juga akan meningkat, begitu juga
sebaliknya jika reliability yang diberikan buruk
maka satisfaction juga akan mengalami
penurunan.
b. Responsiveness (X2)
Dari tabel Anova menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
nilai p-value atau signifikan sebesar 0,000. bahwa Responsiveness atau daya tanggap
Karena nilai p-value < 0,05 maka H0 ditolak dan berpengaruh positif dan signikan terhadap
H1 diterima, yang artinya secara simultan Satisfaction atau tingkat kepuasan nasabah pada
terdapat pengaruh yang signifikan antara Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Polewali.
variabel Reliability (X1), Responsiveness (X2), Hal ini sesuai dengan teori dari Tciptono
Assurance (X3), Empathy (X4) dan Tangible (X5) (2011) yang mendefinisikan Responsiveness
secara bersama-sama atau simultan terhadap yaitu keinginan para staff dan karyawan untuk
variabel terikat Satisfaction (Y). membantu para pelanggan serta dan memberikan
Berdasarkan tabel di atas dapat pelayanan dengan tanggap. Tanggap yang
disimpulkan bahwa variabel Reliability (X1), dimaksud dalam kasus ini yaitu dalam bentuk
variabel Responsivenesss (X2), variabel respon perusahan terhadap segala hal yang
Assurance (X3), variabel Empathy (X4) dan berhubungan dengan pelanggan. Respon yang
variabel Tangible (X5) berpengaruh signifikan diterima perusahaan dari pelanggan seperti
secara simultan maupun secara parsial terhadap permintaan, keluhan, saran, kritik dan
sebagainya atas produk atau pelayanan yang
Satisfaction (X5) dan variabel Assurance (X3)
diterima pelanggan. Hal inilah yang dapat
merupakan variabel yang paling dominan menimbulkan kemungkinan rasa satisfaction
mempengaruhi tingkat kepuasan nasabah pada pelanggan meningkat.
Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Polewali. Menurut Zulkifli (2012) Apabila
3. PEMBAHASAN pelayanan responsiveness atau daya tanggap
a. Reliability (X1) dianggap baik dengan penjelasan yang mudah
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan dipahami, penjelasan yang mendetail, penjelasan
bahwa Reliability atau kehandalan berpengaruh yang mengarahkan atau mudah bersifat
positif dan signifikan terhadap Satisfaction atau membujuk. Apabila hal tersebut dapat secara
kepuasan nasabah pada Bank Syariah Mandiri jelas dimengerti oleh pelanggan maka bisa
(BSM) Cabang Polewali. dikatakan pelayanan dari segi ‘daya tanggap’
Hasil penelitian ini sesuai dengan berhasil.
pendapat dari Tciptono (2011:215) “Bila kinerja Dari penjelasan tersebut dapat
pada suatu attribut meningkat lebih besar dirumuskan bahwa responsiveness
daripada ekspektasi atas attribut bersangkutan, mempengaruhi tingkat kepuasan nasabah.
maka persepsi terhadap kualitas jasa akan positif Artinya jika responsiveness yang diberikan
dan dapat meningkatkan kepuasan”. meningkat maka satisfaction atau kepuasan juga
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
akan meningkat, begitu juga sebaliknya jika
teori Kottler (1991) “Kualitas pelayanan harus
dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir responsiveness yang diberikan buruk maka
pada persepsi pelanggan” dimana persepsi satisfaction juga akan mengalami penurunan.
pelanggan merupakan penilaian yang baik bukan c. Assurance (X3)
12

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan kepuasan juga akan meningkat, begitu juga
bahwa Assurance atau jaminan mempunyai sebaliknya jika empathy yang diberikan buruk
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap maka satisfaction juga akan mengalami
Satisfaction atau tingkat kepuasan nasabah pada penurunan.
Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Polewali. e. Tangible (X5)
Begitu juga dengan pendapat Abbas Berdasarkan hasil penelitian
Salim (2011) adanya kemauan untuk menunjukkan bahwa Tangible atau bukti fisik
menetapkan kerugian-kerugian kecil yang sudah mempunyai pengaruh yang positif dan siginikan
pasti sebagai pengganti kerugian-kerugian besar terhadap Satisfaction atau tingkat kepuasan
yang belum terjadi akan menimbulkan rasa aman nasabah pada Bank Syariah Mandiri (BSM)
terhadap pelanggan. Cabang Polewali.
Dari penjelasan tersebut dapat Hasil penelitian ini juga sesuai dengan
dirumuskan bahwa assurance mempengaruhi teori Parasuraman dalam Tciptono (2011)
tingkat kepuasan nasabah. Artinya jika Kualitas pelayanan dalam bentuk aktualisasi
assurance yang diberikan meningkat maka nyata secara fisik dan dapat terlihat atau
digunakan pegawai sesuai dalam penggunaannya
satisfaction atau kepuasan juga akan meningkat,
dan pemanfaatannya yang dapat dirasakan
begitu juga sebaliknya jika assurance yang membantu pelayanan kepada pelanggan,
diberikan buruk maka satisfaction juga akan sehingga pelanggan akan merasa puas atas
mengalami penurunan. pelayanan yang diberikan perusahaan.
d. Empathy (X4) Hal ini juga sependapat dengan
Berdasarkan hasil penelitian Zoeldhan (2012) Tangible berupa bentuk
menunjukkan bahwa Empathy mempunyai pelayanan adalah sarana dan prasarana yang
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap disediakan perusahaan untuk memberikan
Satisfaction atau tingkat kepuasan nasabah pada kepuasan pada pelanggan.
Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Polewali. Begitu juga dengan pendapat Adi
Senada dengan teori Oliver (1997) Kuswanto (2011) yang mengungkapkan bahwa
Pelayanan akan berjalan dengan lancar dan prestasi kerja yang ditunjukkan oleh individu
berkualitas apabila setiap pihak yang atau SDM, yang menjadi penilaian dalam
berkepentingan dengan pelayanan memiliki mengaplikasikan aktivitas kerjanya yang dinilai
adanya rasa empathy dalam menyelesaikan atau dari bentuk pelayanan fisik yang ditunjukkan.
mengurus komitmen yang sama terhadap Bentuk pelayanan fisik yang dimaksud yaitu,
pelayanan. bagaimana cara memaksimalkan kondisi,
Begitupun pendapat dari Zoeldhan fasilitas, kemampuan, baik yang dirasakan
(2014) bahwa empathy dalam suatu pelayanan perusahaan maupun pelanggan. Karena orang
adalah adanya suatu perhatian, keseriusan, yang melihat pelayanan yang diberikan
simpatik, pengertian, dan keterlibatan pihak- perusahaan tersebut dapat dinilai langsung.
pihak yang berkepentingan dengan pelayanan Bagaimana kinerja perusahaan, dan pada
untuk mengembangkan dan melakukan aktivitas akhirnya mendapatkan respon positif dari
pelayanan sesuai dengan tingkat pengertian dan pelanggan. Hal inilah yang memungkinkan
pemahaman dari masing-masing pihak. Empathy untuk meningkatkan kepuasan
membutuhkan adanya saling mengerti satu sama PENUTUP
yang lain antara karyawan atau yang melayani A. Kesimpulan
dan yang dilayani agar tecipta suatu hubungan Kesimpulan hasil penelitian ini dapat
yang balance dalam perusahaan tersebut. Hal dikemukakan sebagai berikut :
inilah yang dapat menimbulkan rasa satisfaction
pelanggan meningkat. 1. Pada hasil Uji F simultan atau bersama-
Dari penjelasan tersebut dapat sama, hasil penelitian membuktikan bahwa
disimpulkan bahwa empathy mempengaruhi semua variabel independen Reliability (X1),
tingkat kepuasan nasabah. Artinya jika empathy Responsiveness (X2), Assurance (X3),
yang diberikan meningkat maka satisfaction atau Empathy (X4) dan Tangible (X5) secara
13

simultan mempunyai pengaruh yang Tangible) supaya dapat semakin


signifikan terhadap variabel dependen meningkatkan Satisfaction atau peningkatan
Satisfaction. Begitu juga pada hasil Uji T kepuasan nasabah. Sehingga mampu
parsial atau sendiri, hasil penelitian meningkatkan laju pertumbuhan Bank
membuktikan bahwa variabel independen Syariah Mandiri Cabang Polewali dan
Reliability (X2), Responsiveness (X2), semakin mampu bersaing dengan
Assurance (X3), Empathy (X4) dan Tangible perusahaan lain yang bergerak dalam bidang
(X5) mempunyai pengaruh positif terhadap sejenisnya.
variabel dependen yaitu Satisfaction. Artinya 2. Setelah mengetahui bahwa variabel
menurut konsumen atau nasabah variabel Assurance yang menjadi variabel yang
tersebut dianggap penting ketika akan paling dominan dalam meningkatkan
melayani nasabah di bank dan dipercaya kepuasan nasabah pada penelitian kali ini.
dapat meningkatkan kepuasan nasabah Diharapkan upaya selanjutnya dari pihak
sejalan dengan hasil penelitian yang Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang
dilakukan oleh Darmawi (2014), dari kelima Polewali, agar lebih memperhatikan dan
variabel indenpenden Reliability, meningkatkan lagi knowledge atau
Responsiveness, Assurance, Empathy dan pengetahuan, kesopan-santunan dan
Tangible berpengaruh positif dan signifikan kemampuan para pegawainya untuk
terhadap Satisfaction atau kepuasan nasabah. menumbuhkan rasa percaya pada
Dapat dikatakan bahwa Reliability,
Responsiveness, Assurance, Empathy dan
Tangible berbanding lurus dengan DAFTAR PUSTAKA
Satisfaction. Semakin baik Reliability,
Responsiveness, Assurance, Empathy dan Alida, Paliati. 2007. Pengaruh Nilai Pelanggan
Tangible yang diberikan pihak Bank Syariah Kepuasan Terhadap Loyalitas Nasabah
Mandiri maka semakin meningkat pula Tabungan Perbankan. (Online) Vol. 9,
Satisfaction yang dirasakan nasabah. No 1 (2007).
2. Berdasarkan hasil analisis data penelitian http://ced.petra.ac.id/index.php/man/artic
menunjukkan bahwa variabel yang paling le/view/16637,
dominan berpengaruh terhadap tingkat Diakses pada 2 Januari 2016.
kepuasan nasabah adalah assurance. Sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ankit, Syah 2011. Factors Influencing Online
Emmy Azis (2014), dari kelima variabel Banking Customer Satisfaction and
dependen Reliability, Responsiveness, Their Importance in Improving Overall
Assurance, Empathy dan Tangible Retention Levels : an Indian Banking
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perspective. (Online) Vol. 1, No 1
Satisfaction atau tingkat kepuasan nasabah. (2011).
http://journal-archieves8.webs.com/467-
B. SARAN 480.pdf,
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di Diakses pada 2 Maret 2016.
atas, maka diajukan saran-saran sebagai
pelengkap terhadap hasil penelitian yang dapat Aviliani & Wilfridus. 2011. Membangun
diberikan sebagai berikut : Kepuasan Pelanggan Melalui Kualitas
1. Upaya selanjutnya dilaksanakan oleh Bank Pelayanan, Jakarta : Penerbit Andi.
Syariah Mandiri Cabang Polewali dalam Azis, Emmy. 2014. Faktor-faktor yang
meningkatkan kepuasan nasabah dalam mempengaruhi tingkat kepuasan
rangka mewujudkan visi dan misi nasabah pada bank BRI cabang bone.
perusahaan tersebut diharapkan lebih Program Pascasarjana Universitas
memperhatikan dan meningkatkan lagi Negeri Makassar.
penerapan kualitas pelayanan (Reliability,
Responsiveness, Assurance, Empathy dan
14

Bagus, Ario 2008. Analisis Faktor yang Jasim, Mahmod 2012. The Factors Influencing
Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Nasabah Cunsomer’s Satisfaction and Continuity
Bank Mandiri. (Online) Vol. 9, No 1 (2007). to Deal With E-Banking Service in
http://ced.petra.ac.id/index.php/man/article/view/ Jordan. (Online) Vol. 12, No 1 (2012).
16637, http://www.zuj.edu.jo/wp-content/staff-
Diakses pada 2 Januari 2016. research/economic/dr.mohmood-
Jasim/8.pdf,
Bena, Irina 2010. Evaluating Customer Diakses pada 2 Maret 2016.
Satisfaction in Banking Services.
(Online) Vol. 5, No 10 (2007). Kaboli, Majid. 2011. An Analysis on Customer’s
http://www.managementmarketing.ro/pd Satisfaction in Terajat Bank Branches in
f/article/188.pdf, Isfahan City. (Online) Vol. 3, No 5
Diakses pada 2 Maret 2016. (2011).
http://ced.petra.ac.id/index.php/man/artic
Caruana, Albert. 1997. Service Quality and le/view/16637,
Satisfaction the Moderating Role of Diakses pada 2 Maret 2016.
Value, European Journal of Marketing,
Vol 34, 11-12. Kompas. 28 April, 2017. Alasan Pembiayaan
www.emeraldinsight.com/doi/abs/10.11 Macet Perbankan Syariah Cukup Tinggi.
08/03090560010764432
Diakses pada 12 Januari 2016. Kuswanto, Adi. 2013. Pengaruh Kualitas
Darmawi. 2014. Analisis Faktor-faktor yang Pelayanan Terhadap tingkat kepuasan.
mempengaruhi tingkat kepuasan Sekretariat Program Doktor Universitas
nasabah pada bank BRI cabang Gunadarma.
sengkang. Program Pascasarjana
Universitas Hasanuddin Makassar. Kottler, Philip. 2011. Manajemen Pemasaran.
Edisi ketiga belas. Jilid kedua. Jakarta:
Debora, Yantina. 24 Mei, 2017. Survei: Penerbit Jakarta.
Perempuan Lebih Pintar Menabung
Ketimbang Laki-Laki. Tirto.id.

Duwi Priyatno. 2016. SPSS Handbook, _________________. Manajemen Pemasaran.


Yogyakarta : Penerbit MediaKom. Edisi ketiga belas. Jilid tiga. Jakarta:
Penerbit Jakarta.
Firdaus, Muhammad. 2004. Ekonometrika Suatu
Pendekatan Alternatif, Jakarta : Penerbit Lawenson, Olukemi. 2012. Costumer
Bumi Aksara. Satisfaction and its Implications for
Bank Performance in Nigeria, Vol 5,
Herman. 2012. Manajemen Perbankan. Edisi No.1.
ketiga belas. Jakarta: Penerbit Bumi www.emeraldinsight.com/doi/abs/10.11
Aksara. 08/03090560010764432
Diakses pada 17 Maret 2016.
Irawan, Handi. 2009. 10 Prinsip Kepuasan
Pelanggan, Jakarta: Penerbit PT Elex
Media Kompetindo.
15

Mistry, Shenalkumar 2013. Measuring Customer


Satisfaction in Banking Sector : With
SpecialReference to Banksof Surat City.
(Online) Vol. 2, No (2013).
http://indianresearchjournals.com/pdf/A
PJMMR/2013/July/13.pdf,
Diakses pada 2 Maret 2016.

Nursodik Gunarjo, Kanti Walujo. 2015. Wayang


Sebagai Media Komunikasi & Inspirasi.
Bandung: Pustaka Stsi.

Rachmad Hidayat. 2009. Pengaruh Kualitas


Layanan, Kualitas Produk dan Nilai
Nasabah Bank
Mandiri._________________________
________ (Online),
http://cpanel.petra.ac.id/ejournal/index.p
hp/man/article/viewArticle/17746.
Diakses pada 12 Desember 2015.

Riduwan. 2013. Metode dan Teknik Menyusun


Tesis. Edisi ketiga belas. Jakarta:
Penerbit Alfabeta.

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Cetakan


ketiga. Edisi keenam. Bandung: Penerbit
Tarsito.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian kombinasi


(Mixed Methods)
Bandung: Alfabeta.

Zoeldan. 2012. Pengertian Keputusan


Pembelian (Online), http://zoeldan-
informatika.blogspot.com/2012/02/peng
ertian-keputusan-pembelian.html.

Tirto.id. 24, Mei 2017. Survei Perempuan Lebih


Pintar Menabung Ketimbang Laki-laki

Syukur, Zulkifli. 2012. Faktor-faktor yang


mempengaruhi tingkat kepuasan dan
loyalitas nasabah pada bank BNI
cabang bone. Program Pasca Sarjana
Universitas Hasanuddin Makassar.

Anda mungkin juga menyukai