PENDAHULUAN
1
3. Bagaimana langkah-langkah chang process?
4. Apa saja jenis dari change process?
2
BAB II
TINJAUAN TEORI LEADERSHIP
A. LEADERSHIP
1. Pengertian
Kepemimpinan adalah seni membuat orang lain melakukan sesuatu yang Anda
inginkan dilakukan karena dia ingin melakukannya (Successful & Dynamics, n.d.).
Sedangkan pengertian Kepemimpinan adalah kompleks yang menggabungkan inovasi,
ketrampilan, nilai, etika, perubahan, hasil, dan dukungan pengikut (Successful &
Dynamics, n.d.). Menurut (Patronis Jones, 2007) Kepemimpinan sebagai proses
membayangkan yang baru dan lebih baik dunia, mengkomunikasikan visi itu kepada
orang lain, memotivasi orang lain dan menarik mereka untuk bergabung dalam upaya
untuk mewujudkan visi, berpikir dengan cara yang berbeda, menantang status quo,
mengambil risiko, dan memfasilitasi ubah, menurut (Rori Burke AND Steve Barron
2007, n.d.) Kepemimpinan adalah proses dimana pemimpin dapat mengarahkan
,memandu ,dan mempengaruhi perilaku untuk mencapai suatu tujuan. Kemudian
pengertian Kepemimpinan keperawatan adalah sejumlah energy yang sangat besar
untuk mewujudkan visi misi, pengikut terlibat secara efektif dalam pencarian, telah
pasif tentang masa depan mereka berharap untuk menciptakan dan menyerap kritik,
kemunduran, dan pertentangan pada jalan menuju kesuksesan. (Patronis Jones, 2007)
2. Gaya kepemimpinan
1) Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan
yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan
tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para
bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.
3
kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas
serta tanggung jawab para bawahannya.
3) Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para
bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang
dihadapi.
4
d. Menjalin hubungan kerja manusiawi (Human relation attitudes)
5
5. Mengkoordinasikan kegiatan ( Coordinating Activities)
Mengkoordinasikan kegiatan dalam suatu unit/ruangan merupakan kegiatan
yang penting dalam kepemimpinan keperawatan. diinformasikan kepada perawat
tentang kegiatan yang ada diruangan, dibutuhkan juga laporan tentang pencapaian
pekerjaan oleh staf perawat.
6
BAB III
TINJAUAN TEORI MANAGEMENT
A. MANAGEMENT
1. Definisi
Manajemen adalah progam untuk mencapai tujuan strategis dan manfaat progam
itu tidak dapat dicapai melalui satu proyek. Ini melibatkan beberapa proyek untuk mencapi
tujuan. (Successful & Dynamics, n.d.) sedangkan pengertian manajemen menurut
(Garrison, Morgan, dan Johnson). (Patronis Jones, 2007) Manajemen, salah satu tanggung
jawabnya kepemimpinan, adalah proses lima langkah yang terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, dan mengendalikan, menurut . (Rori Burke
AND Steve Barron 2007, n.d.) Manajemen adalah salah satu teknik manajemen khusus
yang memungkinkan manajer untuk memimpin dan mengolah tim , memangku
kepentingan dan peserta lainnya, sedangkan menurut (Rori Burke AND Steve Barron 2007,
n.d.) Manajemen adalah sebuah proses dimana seorang manajer dapat mengarahkan,
memandu, dan mempengaruhi perilaku dan pekerjaan untuk mencapai tujuan . oleh karena
itu, penting bahwa manajer memahami karakteristik dan fitur manajemen untuk dapat
menerapkan proses secara efektif. Menurut (Patronis Jones, 2007) Manajemen
keperawatan adalah peran informal yang melibatkan pembentukan tim, pembuatan
keputusan, komunikasi, negosiasi, delegasi, dan bimbingan. Tugas-tugas ini adalah untuk
memimpin dan mengelola dengan sukses.
2. Prinsip
Prinsip manajemen adalah dasar-dasar atau pedoman kerja yang bersifat pokok yang
tidak boleh diabaikan okeh setiap pimpinan dalam prakteknya harus diusahakan agar
prinsip-prinsip hendaknya tidak kaku melainkan harus luwes, yaitu bisa saja diubah-
ubah sesuai kebutuhan. Prinsip manajemen terdiri atas :
1. Pembagian kerja yang berimbang
Dalam membagi bagikan tugas dan jenisnya kepada semua kerabat kerja, semua
manajer hendaknya bersifat adil yaitu harus bersikap sama baik dan memberikan
beban kerja yang berimbang
2. Pemberian kewenangan
7
Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan jelas setiap
kerabat kerja atau karyawan hendaknya diberi wewenang sepenuhnya untuk
melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab kepada atasan secara
langsung
3. Disiplin
Disiplin adalah kesediaan untuk melakukan usaha atau kegiatan nyata (bekerja
sesuai dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya)
berdasarkan rencana, peraturan dan waktu yang telah ditetapkan
4. Kesatuan perintah
Setiap karyawan atau kerabat kerja hendaknya hanya menerima satu jenis perintah
dari seorang atasan langsung, bukan dari beberapa orang yang sama-sama merasa
menjadi atasan para karyawan/kerabata kerja tersebut
5. Kesatuan arah
Kegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan di pimpin oleh seorang
atasan langsung serta didasarkan pada rencana kerja yang sama (satu tujuan, satu
rencana, satu pimpinan)
3. Filosofi
Filosofi keperawatan adalah pernyataan keyakinan tentang keperawatan dan
manifestasi dari nilai-nilai dalam keperawatan yang digunakan untuk berfikir dan
bertindak (chitty,1997). Filosofi keperawatan di bangun diatas kepercayaan tentang
manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan sebagaimana terdapat dalam
paradigma keperawatan. Dari pengertian filosofi tersebut, maka dalam manajemen
keperawatan juga menekankan pada unsur-unsur paradigma keperawatan dalam
melakukan pengelolaan terhadap pasien, ketenagaan, peralatan, administrasi, dan lain-
lain yang berhubungan dengan pengelolaan organisasi dipelayanan, pendidikan dan
atau institusi pemerintah.
Total quality menegement (TQM) menurut W. Edwars Deming (2002) adalah
suatu dari filosofi manajemen, karakteristik filosofi tersebut meliputi :
8
1. Institusi diberikan keleluasaan, kewenangan dalam menentukan tujuan yang
hendak dicapai dan staf mempunyai otonomi dalam pengambilan keputusan
tentang tugas yang embankan
2. Institusi diajarkan untuk membuat keputusan dalam meningkatkan kualitas
kerja dan produktivitas kerja
3. Penekana TQM adalah memonitor kualitas dimana secara terus menerus
mengumpulkan data dengan pendekatan ilmiah kearah peningkatan kualitas
4. Rencana strategis untuk masa depan dapat melalui pembentukan suatu
komitmen tentang kualitas dan produktifitas
5. TQM terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat (Pasar) : baik secara
kualitas dan produktifitas untuk mencapai suatu kesepakatan dengan pihak
customer (internal dan eksternal)
9
yang ada. Pelayanan kesehatan yang memadai ditentukan sebagian besar oleh
gambaran pelayanan keperawatan yang terdapat didalamnya.
Keperawatan merupakan disiplin praktek klinis. Manajer keperawatan yang
efektif seyogyanya memahami hal ini dan memfasilitasi pekerjaan perawat
pelaksana. Kegiatan perawat pelaksana meliputi:
a. Menetapkan penggunakan proses keperawatan
b. Melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan diagnose
c. Menerima akuntabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh
perawat
d. Menerima akuntabilitas untuk hasil – hasil keperawatan
e. Mengendalikan lingkungan praktek keperawatan
10
Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang
menggunakan konsep – konsep manajemen didalamnya seperti perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau evaluasi
11
BAB IV
TINJAUAN TEORI CHANGE PROCESS
B. CHANGE PROCESS
1. Pengertian
Menurut wibowo, dalam bukunya manajemen perubahan, manajemen
perubahan adalah suatu proses secara sistematis dalam menerapkan pengetahuan,
sarana dan sumber daya yang dipelukan untuk mengetahui perubahan pada orang yang
akan terkena dampak dari proses tersebut (Wibowo,2006) hlm.193)
12
dalam melihat sesuatu. Tujuannya adalah membantu karyawan dalam
mempelajari konsep atau titik pandang baru.
3) Model Perubahan Kreitner dan Kinicki Pendekatan sistem Kreitner dan Kinicki
(2001)
merupakan kerangka kerja perubahan organisasional yang terdiri dari tiga
komponen, yaitu:
a. Inputs Merupakan masukan dan sebagai pendorong bagi terjadinya proses
perubahan. Semua perubahan organisasional harus konsisten dengan visi, misi,
dan rencana strategis.Di dalamnya terkandung unsur masukan internal dan
masukan eksternal yang keduanya memiliki kekuatan, kelemahan, peluang dan
tantangan. Kondisi masukan ini sangat mempengaruhi jalannya proses
perubahan.
13
b. Target element of change Mencerminkan elemen di dalam organisasi yang
dalam proses perubahan. Sasaran perubahan diarahkan pada pengaturan
organisasi, penetapan tujuan, faktor sosial, metode, desain kerja dan teknologi,
dan aspek manusia.
14
8. Model Perubahan Conner
a. Daya tahan (resilience)
b. Sifat perubahan (the nature of change)
c. Proses perubahan (process of change)
10. Model Perubahan Bridges dan Mitchell Bridges dan Mitchell (dalam Wibowo,
2006)
Berpendapat, bahwa perubahan memerlukan tahapan transisi reorientasi
psikologis yang berlangsung lambat, yaitu melalui tiga proses, sebagai berikut :
a. Saying goodbye Mengucapkan selamat tinggal pada cara lama. Di atas kertas
adalah logis bergeser ke arah self-managed team, tetapi hal ini mengakibatkan
orang tidak percaya lagi pada supervisor untuk membuat keputusan.
b. Shifting into neutral Merupakan tahap yang sulit, penuh ketidakpastian dan
kabingungan.Tahap sulit selama ini merupakan tahap yang sulit, terutama pada
saat merger dan akuisisi, dimana keputusan karier kebijakan dan aturan main
ditinggalkan, sedangkan dua kepemimpinan mengerjakan masalah kekuasaan
dan pengambilan keputusan.
15
c. Moving forward Merupakan tindakan bergeser ke depan dan berprilaku dengan
cara baru. Fase ini memerlukan orang yang memulai berprilaku baru,
meletakkan kompetensi dan nilai risiko.
11. Model Perubahan Kotter Untuk mengatasi kesalahan, proses perubahan dilakukan
melalui delapan tahap,yaitu sebagai berikut :
a. Menumbuhkan rasa urgensi
b. Menciptakan koalisi pengarahan
c. Membangin visi dan strategi
d. Mengkomunikasikan visi baru
16
5) Identifikasi pendukung atau penentang.
6) Bangun koalisi pendukung.
7) Bantu orang mempersiapkan diri untuk perubahan.
8) Bersiaplah untuk menangani resistensi.
9) Berikan mekanisme umpan balik untuk membuat setiap orang mendapat informasi
tentang kemajuan perubahan.
10) Evaluasi keefektifan perubahan dan, jika berhasil, stabilkan perubahan.
(kepemimpinan dan manajemen yang efektif dalam keperawatan)
4. Jenis perubahan
a. Perubahan terencana (planned change) dan perubahan tidak terencana
b. Menurut sifatnya yaitu: increamental change dan fundamental change
c. Tempered radical change
d. Structural change dan cyclical change
e. Planned change dan emergechange. (Nasution, 2010)
17
BAB V
PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Leadership, management, dan change process akan selalu berkaitan, karena sebuah
kepemimpinan tidak akan berjalan dengan baik apa bila tidak terdapat seorang pemimpin yang
bertanggung jawab, ulet teliti dan tegas, serta selalu mengikuti prinsip yang sudah ditetapkan.
Selain itu sebuah proses perubahan sangatlah penting terhadap kepemimpinan agar hasil yang
sudah di kerjakan seorang pemimpin dan juga timnya dapat lebih maju dan berkembang.
18
DAFTAR PUSTAKA
Confusion, T., Enabling, F., Practice, A., & Role, N. (2010). Nursing Leadership.
Patronis Jones, R. a. (2007). Nursing leadership and management: Theories, processes and
practices.
19