Summari Praktikum Ipa SD Ut Simalanggang Kalor Dan Gelombang
Summari Praktikum Ipa SD Ut Simalanggang Kalor Dan Gelombang
Mencair
Mencair adalah peristiwa perubahan wujud dari zat padat menjadi cair. Proses ini membutuhkan/
menyerap kalor. Contoh mencair adalah es batu yang dipanaskan akan mencair, susu coklat padat
yang dipanaskan juga akan mencair, gula pasir kalau dipanaskan akan mencair.
Membeku
Membeku adalah peristiwa perubahan wujud dari zat cair menjadi padat. Pada proses ini
melepaskan kalor. Contoh membeku adalah air yang didinginkan akan menjadi es batu, coklat cair
jika didinginkan akan menjadi padat, mentega cair didinginkan akan menjadi padat, pembuatan gula
aren atau gula merah setelah pada waktu panas bentuknya cair kemudian setelah didinginkan akan
menjadi gula merah yang padat.
Menguap
Menguap adalah peristiwa perubahan wujud dari zat cair menjadi gas. Proses ini membutuhkan/
menyerap kalor. Contoh menguap adalah air yang dipanaskan akan menguap, spirtus yang dibiarkan
terbuka akan menguap, bensin yang dibiarkan terbuka akan menguap, minyak kayu putih yang
dioleskan di badan akan menguap, minyak wangi yang disemprotkan pada baju akan menguap.
Mengembun
Mengembun adalah peristiwa perubahan wujud dari zat gas menjadi zat cair. Proses ini melepaskan
atau membuang kalor. Contoh mengembun adalah pada waktu pagi hari terdapat titik embun di atas
daun, pada dinding gelas yang berisi es akan terdapat butiran-butiran air karena ada pengembunan,
pada kaca mobil bagian dalam pada waktu hujan akan mengembun dan harus di lap karena
mengganggu penglihatan.
Menyublim
Menyublim adalah peristiwa perubahan wujud dari zat padat menjadi gas. Proses ini membutuhkan/
menyerap kalor. Contoh menyublim adalah kapur barus yang menguap akan menjadi kecil dan
hilang, pengharum ruangan akan menguap dan menjadi kecil dan habis, pengharum kamar mandi
lama-kelamaan akan menjadi kecil dan habis karena menguap.
Mengkristal adalah peristiwa perubahan wujud dari zat gas menjadi zat padat. Proses ini melepaskan
kalor. Contoh mengkristal adalah hujan salju, gas karbondioksida yang didinginkan akan menjadi
padat, gas oksigen yang dinginkan akan menjadi padat.
Kesimpulan : peristiwa yang melepaskan kalor adalah membeku, mengembun, dan mengkristal,
sedangkan peristiwa yang membutuhkan atau menyerap kalor adalah mencair, menguap, dan
menyublim.
Berarti jika suatu benda diberi kalor yang cukup dapat terjadi kedua perubahan itu. Perubahan
benda ini dapat digambarkan dengan bantuan grafik Q-T. Contoh perubahan ini dapat digunakan
perubahan air dari bentuk padat (es) hingga bentuk gas (uap). Grafik Q-T nya dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Pada gambar grafik di atas, terlihat bahwa air dapat mengalami tiga kali perubahan suhu dan dua
kali perubahan wujud. Pada saat mencair (Q2) dan menguap (Q4) membutuhkan kalor perubahan
wujud Q = mL. Sedangkan kalor Q1, Q3 dan Q5 merupakan kalor perubahan suhu Q = mcΔT.
Perpindahan Kalor Secara Konduksi Konveksi dan Radiasi
1) Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat padat yang tidak ikut
mengalami perpindahan. Artinya, perpindahan kalor pada suatu zat
tersebut tidak disertai dengan perpindahan partikel-partikelnya.
Contoh:
Benda yang terbuat dari logam akan terasa hangat atau panas jika
ujung benda dipanaskan, misalnya ketika memegang kembang api
yang sedang dibakar.
Tutup panci menjadi panas saat dipakai untuk menutup rebusan air.
2) Konveksi
Contoh:
Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai dan lainnya ketika
dipanaskan.
3) Radiasi
Contoh radiasi:
Pada bab ini kamu akan mempelajari Pemuaian, Pemuaian Zat, pemuaian zat Padat, pemuaian zat Cair,
pemuaian Gas, jenis zat, jenis pemuaian, muai panjang, muai luas, muai volume, contoh-contoh muai.
Pemuaian
Pernahkah kamu memerhatikan bingkai jendela kaca di rumahmu? Bingkai jendela kaca harus diberi celah
agar saat kaca memuai di siang hari yang panas, kaca tersebut tidak pecah.
Bagaimana proses pemuaian dapat terjadi dan apakah manfaat atau kerugian dari pemuaian ini dalam
kehidupan sehari-hari. Marilah kita pelajari lebih lanjut.
Getaran yang dialami partikel ini bergantung pada besar kecilnya suhu benda tersebut. Semakin besar
suhunya, getaran partikel semakin besar.
Sebaliknya, semakin kecil suhunya getaran partikel semakin lemah. Akibat getaran partikel-partikel inilah
suatu benda jika dipanaskan akan mengalami pemuaian.
Pemuaian dapat terjadi pada ketiga wujud zat, yaitu zat padat, zat cair, dan zat gas.
1) Muai Panjang
Muai panjang dapat kamu amati pada benda padat yang berbentuk batang. Pertambahan panjang suatu
benda ketika dipanaskan dapat ditentukan dengan persamaan berikut.
2) Muai Luas
Pemuaian luas terjadi jika benda padat yang memuai berbentuk kepingan persegi (plat). Berbeda dengan
pemuaian panjang yang hanya memperhitungkan muai panjang, pada pemuaian luas muai lebar juga ikut
diperhitungkan.
Koefisien muai luas adalah dua kali koefisien muai panjang. Secara matematis koefisien muai luas
dituliskan sebagai berikut.
Contoh
Sebuah plat aluminium yang berbentuk persegi mempunyai sisi 10 cm dan suhu 30 °C. Kemudian, plat
tersebut dipanaskan hingga mencapai suhu 80 °C. Jika, koefisien muai panjang aluminium 0,0000255 °C-
1, tentukanlah pertambahan luasnya!
3) Muai Volume
Jika zat padat yang dipanaskan berbentuk bangun ruang, seperti bola, kubus, atau balok, maka bangun
ruang tersebut mengalami pemuaian yang disebut muai volume. Pada muai volume, pemuaiannya
dianggap kesemua arah.
Untuk menentukan pemuaian volume zat padat, koefisien muainya adalah tiga kali koefisien muai panjang,
atau secara matematis dituliskan sebagai berikut.
Contoh
Sebuah aluminium berbentuk kubus dengan rusuk 3 cm dipanaskan dari 20 °C sampai 80 °C. Jika
koefisien muai aluminium 0,0000255°C-1, tentukanlah pertambahan volumenya!
Jika zat cair, seperti raksa dipanaskan, akan terjadi pertambahan volume pada zat cair tersebut. Prinsip ini
digunakan dalam termometer untuk mengukur suhu suatu benda atau ruang.
Pertambahan volume pada zat cair yang dipanaskan ini dinamakan muai ruang atau muai volume. Jadi
pada zat cair hanya berlkau pemuaian zat cair.
Hal ini menyebabkan massa jenis udara yang berada di dalam balon berkurang sehingga menjadi lebih
ringan daripada udara di sekitarnya. Kondisi ini mengakibatkan balon dapat mengudara dan mengangkat
beban yang dibawanya.
Pemuaian yang terjadi pada zat gas sama halnya dengan pemuaian yang terjadi pada zat cair, yaitu hanya
mengalami muai ruang saja.
Pemuaian zat gas ini lebih besar daripada zat cair. Untuk menghitung besarnya pemuaian volume gas dapat
menggunakan persamaan berikut.
Contoh
Suatu ruangan berisi 50 m3 udara pada suhu 25 °C. Berapakah volume udara dalam ruangan tersebut jika
suhunya naik menjadi 40 °C (koefisien muai volume udara adalah 0,00367 °C-1)?
Gelombang Stasioner.
Gelombang Berjalan merupakan jenis gelombang yang memiliki amplitudo yang berubah – ubah antara
nol sampai nilai maksimum tertentu.
Gelombang stasioner dibagi menjadi dua, yaitu gelombang stasioner akibat pemantulan pada ujung terikat
dan gelombang stasioner pada ujung bebas.
Persamaan umum gelombang Stasioner :
Karena gelombang stasioner terdiri lebih dari satu gelombang baik yang dapat maupun terpantul maka
persamaannya mengalami berbagai perubahan .
y1= A sin 2π/T (t- (l-x)/v) untuk gelombang datang,
y2= A sin 2π/T (t- (l+x)/v+ 1800) untuk gelombang pantul
untuk gelombang stasioner dengan ujung terikat :
y = 2 A sin kx cos ωt .
untuk gelombang stasioner dengan ujung bebas :
y = 2 A cos kx sin ωt.
Macam-Macam Gelombang
1. Gelombang Tranversal
Yang pertama akan kita bahasa adalah gelombang tranversal dimana gelombang ini memiliki arah
getaran tegak lurus terhadap arah perrambatan, contoh dari gelombang tranversal ini adalah jika
anda menjumpai gelombang air di lautan ataupun gelombang tali, dikarenakan arah getarannya
tegak lurus dengan arah dari getaran maka bentuk dari gelombang ini seperti gunung dan juga
lembah yang berurutan, dan dibawah ini adalah ilustrasi dan juga istilah yang ada di gelombang
transversal
2. Gelombang Longitudinal
Dan yang kedua adalah gelombang longitudinal, gelombang longitudinal adalah gelombang yang
getarannya memiliki arah yang sama dengan arah perambatannya, dan di gelombang longitudinal ini
gerakan dari medium gelombang searah dengan propagasi gelombang, gelombang bunyi itu adalah
salah satu contoh dari gelombang longitudinal di gelombang bunyi yang menjadi medium
perantaranya itu adalah udara, medium tersebut secara bergantian akan merapat dan juga
merenggang karena adanya pergeseran getaran atau berpindah tempat, dan berikut ini adalah
beberapa istilah dari gelombang longitudinal
Rapatan : adalah daerah di sepanjang gelombang yang memiliki rapatan atau tekanan molekul yang
lebih tinggi
Renggangan : adalah daerah di sepanjang gelombang yang memiliki rapatan molekul lebih rendah
Panjang 1 Gelombang : adalah jarak antara dua buah rapatan atau antara dua buah renggangan yang
saling berdekatan
Berdasarkan amplitudonya
1. Pemantulan
Pemantulan (refleksi) adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian dari suatu berkas partikel atau
gelombang bila berkas tersebut bertemu dengan bidang batas antara dua medium.
Suatu garis atau permukaan dalam medium dua atau tiga dimensi yang dilewati gelombang disebut
muka gelombang. Muka gelombang ini merupakan tempat kedudukan titik-titik yang mengalami gangguan
dengan fase yang sama, biasanya tegak lurus arah gelombang dan dapat mempunyai bentuk, misalnya
muka gelombang melingkar dan muka gelombang lurus, seperti yang terlihat pada Gambar berikut:
Muka gelombang melingkar dan gelombang datar.
Pada jarak yang sangat jauh dari suatu sumber dalam medium yang seragam, muka gelombang
merupakan bagian-bagian kecil dari bola dengan jari-jari yang sangat besar, sehingga dapat dianggap
sebagai bidang datar. Misalnya, muka gelombang sinar matahari, yang tiba di Bumi merupakan bidang
datar.
Pada peristiwa pemantulan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar dibawah, berlaku suatu hukum yang
berbunyi:
1.
sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terhadap bidang batas pemantul pada titik jatuh,
semuanya berada dalam satu bidang,
2.
3.
sudut datang ( θi ) sama dengan sudut pantul ( θr ). Hukum tersebut dinamakan “Hukum
Pemantulan”.
4.
2. Pembiasan (Refraksi)
Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru yang mengakibatkan gelombang
bergerak dengan kelajuan yang berbeda disebut pembiasan. Pada pembiasan terjadi perubahan laju
perambatan. Panjang gelombangnya bertambah atau berkurang sesuai dengan perubahan kelajuannya,
tetapi tidak ada perubahan frekuensi. Peristiwa ini ditunjukkan pada Gambar berikut
Pembiasan Gelombang.
Pada gambar tersebut kecepatan gelombang pada medium 2 lebih kecil daripada medium 1. Dalam hal ini,
arah gelombang membelok sehingga perambatannya lebih hampir tegak lurus terhadap batas. Jadi, sudut
pembiasan ( θ2 ), lebih kecil daripada sudut datang ( θ1 ).
Gelombang yang datang dari medium 1 ke medium 2 mengalami perlambatan. Muka gelombang A, pada
waktu yang sama t di mana A1 merambat sejauh l1 = v1t, terlihat bahwa A2 merambat sejauh l2 = v2t.
Kedua segitiga yang digambarkan memiliki sisi sama yaitu a. Sehingga:
(1.0)
Perbandingan v1/v2 menyatakan indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1, n, sehingga:
(1.1)
Dari persamaan (1.0) dan (1.1) akan diperoleh:
(1.2)
atau
(1.3)
Persamaan (1.3) merupakan pernyataan Hukum Snellius.
3. Difraksi
Difraksi merupakan peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang pada saat gelombang tersebut
melintas melalui bukaan atau mengelilingi ujung penghalang. Besarnya difraksi bergantung pada ukuran
penghalang dan panjang gelombang, seperti pada Gambar berikut.
Difraksi gelombang:
(a) pada celah lebar, (b) pada celah sempit.
Makin kecil panghalang dibandingkan panjang gelombang dari gelombang itu, makin besar
pembelokannya.
4. Interferensi
Interaksi antara dua gerakan gelombang atau lebih yang memengaruhi suatu bagian medium yang sama
sehingga gangguan sesaat pada gelombang paduan merupakan jumlah vektor gangguan-gangguan
sesaat pada masing-masing gelombang merupakan penjelasan fenomena interferensi. Interferensi terjadi
pada dua gelombang koheren, yaitu gelombang yang memiliki frekuensi dan beda fase sama.
Pada gelombang tali, jika dua buah gelombang tali merambat berlawanan arah, saat bertemu keduanya
melakukan interferensi. Setelah itu, masing-masing melanjutkan perjalanannya seperti semula tanpa
terpengaruh sedikit pun dengan peristiwa interferensi yang baru dialaminya. Sifat khas ini hanya dimiliki
oleh gelombang.
Interferensi gelombang tali.
Jika dua buah gelombang bergabung sedemikian rupa sehingga puncaknya tiba pada satu titik secara
bersamaan, amplitudo gelombang hasil gabungannya lebih besar dari gelombang semula. Gabungan
gelombang ini disebut saling menguatkan (konstruktif ). Titik yang mengalami interferensi seperti ini disebut
perut gelombang. Akan tetapi, jika puncak gelombang yang satu tiba pada suatu titik bersamaan dengan
dasar gelombang lain, amplitudo gabungannya minimum (sama dengan nol). Interferensi seperti ini disebut
interferensi saling melemahkan (destruktif). Interferensi pada gelombang air dapat diamati dengan
menggunakan tangki riak dengan dua pembangkit gelombang lingkaran. Analisis interferensi gelombang
air digunakan seperti pada Gambar berikut.
Di antara garis-garis agak gelap, terdapat pita- pita yang sangat terang dan gelap secara bergantian. Pita
sangat terang terjadi jika puncak dua gelombang bertemu (perpotongan garis tebal), dan pita sangat gelap
terjadi jika dasar dua gelombang bertemu (perpotongan garis putus-putus). Titik-titik yang paling terang
pada pita terang dan titik-titik yang paling gelap pada pita gelap merupakan titik-titik hasil interferensi saling
menguatkan.
5. Dispersi
Dispersi adalah peristiwa penguraian sinar cahaya yang merupakan campuran beberapa panjang
gelombang menjadi komponen-komponennya karena pembiasan. Dispersi terjadi akibat perbedaan deviasi
untuk setiap panjang gelombang, yang disebabkan oleh perbedaan kelajuan masing- masing gelombang
pada saat melewati medium pembias.
Apabila sinar cahaya putih jatuh pada salah satu sisi prisma, cahaya putih tersebut akan terurai menjadi
komponen-komponennya dan spektrum lengkap cahaya tampak akan terlihat.
6. Polarisasi
Polarisasi merupakan proses pembatasan getaran vektor yang membentuk suatu gelombang transversal
sehingga menjadi satu arah. Polarisasi hanya terjadi pada gelombang transversal saja dan tidak dapat
terjadi pada gelombang longitudinal. Suatu gelombang transversal mempunyai arah rambat yang tegak
lurus dengan bidang rambatnya. Apabila suatu gelombang memiliki sifat bahwa gerak medium dalam
bidang tegak lurus arah rambat pada suatu garis lurus, dikatakan bahwa gelombang ini terpolarisasi linear.
Sebuah gelombang tali mengalami polarisasi setelah dilewatkan pada celah yang sempit. Arah bidang
getar gelombang tali terpolarisasi adalah searah dengan celah.
7. Efek Doppler
Jika suatu sumber gelombang dan penerima bergerak relatif satu sama lain,
frekuensi yang terdeteksi oleh penerima tidak sama dengan frekuensi sumber.
Ketika keduanya bergerak saling mendekati, frekuensi yang terdeteksi lebih
besar daripada frekuensi sumber. Ini disebut efek Doppler.
Contoh penggunaan efek Doppler adalah penggunaan radar oleh polisi untuk
mengukur kelajuan mobil. Penerapan yang penting adalah dalam bidang
astronomi. Salah satu contohnya adalah dalam menentukan kecepatan galaksi
yang jauh. Kecepatan ini dapat ditentukan dari pergeseran Doppler yang disebut
dengan pergeseran merah (red shift) pada cahaya dari galaksi-galaksi yang jauh
itu.
Getaran
a. Pengertian getaran
Setiap benda yang bergetar selalu memiliki frekuensi dan periode getar. Apakah yang di
maksud dengan frekuensi getaran? Dan apakah yang di maksud dengan periode getaran?
Bagaimana hubungan antara frekuensi dan periode getaran?
Periode adalah waktu yang di perlukan benda untuk melakukan satu kali getaran.Periode
dinyatakan dalam satuan sekon.
Ferkuensi adalah jumlah getran dalam satu sekon. Satuan ferkuensi adalh hertz
(Hz) Frekuensi dapat dinyatakan dalam satuaan matematika
sebagai berikut:
F= 1/T
T =1/f
GETARAN HARMONIS
Gambar 1
Gambar 2
Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya,
maka benda akan diam di titik keseimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A
dan dilepaskan, maka beban akan bergerak ke B, C, lalu kembali lagi ke
A.Gerakan beban akan terjadi berulang secara periodik, dengan kata lain
beban pada ayunan di atas melakukan gerak harmonik sederhana.
Gambar 3
Gambar 4
c. Amplitudo
e. Simpangan
Simpangan adalah jarak massa dari titik setimbang pada setiap saat. Jika
arahnya merupakan vertikal maka dilambangkan dengan huruf Y, dan apabila
ia horizontal maka lambangnnya adalah X.Satuan dari simpangan adalah
meter (m).
f. Siklus
Satu siklus mengacu pada gerak bolak-balik yang lengkap dari satu titik awal,
kemudian kembali ke titik yang sama.
Agar getaran terjadi pada benda yang bergetar memiliki gaya pemulih, yakni
gaya dengan arah sedemikian rupa sehingga selalu mendorong atau menarik benda
ke kedudukan setimbangnya atau bisa disebut juga dengan gaya yang besarnya
sebanding dengan simpangan dan selalu berlawanan arah dengan arah simpangan
(posisi).
Gambar 5
Gaya Pemulih Pada Pegas
Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh sifat elastisnya ini,
suatu pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali pada keadaan
setimbangnya mula- mula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan.Gaya
pemulih pada pegas banyak dimanfaatkan dalam bidang teknik dan kehidupan
sehari- hari. Misalnya di dalam shockbreaker danspringbed. Sebuah pegas
berfungsi meredam getaran saat roda kendaraan melewati jalan yang tidak rata.
Pegas - pegas yang tersusun didalam springbed akan memberikan kenyamanan
saat orang tidur.
F=-kx
dengan : k =
tetapan pegas (N / m)
Tanda
(-) diberikan karena arah gaya pemulih pada pegas berlawanan dengan arah
gerak
pegas tersebut.
Hukum Hook
Ilmuan yang pertama kali meneliti tentang ini adalah Robert Hooke. Dia
menyimpulkan bahwa jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan,
pegas tersebut akan kembali ke keadaan semula dan sifat elastisitas pegas
tersebut ada batasnya dan besar gaya pegas sebanding dengan pertambahan
panjang pegas. Suatu pegas apabila ditarik dengan gaya tertentu di daerah yang
berada dalam batas kelentingannya akan bertambah panjang sebesar x
dan juga didapatkan bahwa besar gaya pegas pemulih sebanding dengan
pertambahan panjang pegas. Dan secara matematis, pernyataan tersebut dapat
dituliskan sebagai berikut :
dengan k =
tetapan pegas (N/m).
Tanda negatif (-) diberikan karena arah gaya pemulih pada pegas selalu
berlawanan arah gerak pegas tersebut.
Dari grafik dapat kita tentukan tetapan pegas ( k ) pada batas linealitas pegas
yaitu :
Contoh soal :
2. Susunan Pegas
Konstanta pegas dapat berubah nilainya, apabila pegas – pegas tersebut disusun
menjadi rangkaian. Besar konstanta total rangkaian pegas bergantung pada jenis
rangkaian pegas, yaitu rangkaian pegas seri atau paralel.
Jika rangkaian pegas ditarik dengan gaya sebesar F, setiap pegas akan
mengalami gaya tarik sebesar F1 dan F2, pertambahan panjang sebesar dan.
Secara umum, konstanta total pegas yang dirangkai paralel dinyatakan
dengan persamaan:
ktotal = k1
+ k2 + k3 +….+ kn,
dengan kn =
konstanta pegas ke – n.
F = mgsinθ
Gambar 6
Energi Kinetik
07.21
Sifat – sifat gelombang bunyi sama dengan sifat – sifat gelombang pada umumnya. Seperti
yang sudah kita ketahui gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal yang terdiri
dari rapatan dan renggangan. Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik yaitu
gelombang yang merambat melalui medium, gelombang bunyi merambat melalui zat padat
zat cair dan zat gas. Jika berada di ruang hampa udara kita tidak mendengar suara apapun.
Astronot yang berada di ruang angkasa menggunakan telepon untuk berkomunikasi.
Gema dan gaung keduanya sama-sama jenis bunyi pantul. Lalu apa beda keduanya? Beda
gaung dan gema bisa sobat temukan di penjelasan di bawah ini. Check this out!
a. Gaung
Bunyi dapat merambat melalui berbagai macam medium. Medium bisa berupa padat, cair,
dan gas. Ketika bunyi merambat ia memerlukan waktu. Nah, ketika di ruangan besar tertutup
ada yang namanya dinding. Dinding tersebut berjarak cukup jauh dari sumber bunyi.
Akibatnya, jika bunyi yang terpancar akan dipantulkan oleh dinding ruangan tersebut. Bunyi
pantul tersebut datang terlambat dan hanya sebagian yang bersamaan dengan bunyi asli
sehingga menyebabkan bunyi asli terdengar tidak jelas.
Misal
b. Gema
Ketika sobat naik gunung, kemudian menjumpai sebuah tebing di sekitar lereng cobalah
berteriak sekeras mungkin. Apa yang terjadi? Sobat akan mendengar seolah-olah ada yang
menirukan suara sobat sehingga suarat tersebut terdengar kembali dengan cukup jelas. Apa
sebab peristiwa ini terjadi? Tebing merupakan medium padat yang dapat menjadi dinding
pemantul buyi. Karena jarkanya jauh dari sumber bunyi maka bunyi yang dipantulkan akan
datang terlambat sampai ke telinga kita. Akibatnya, bunyi pantul tersebut akan terdengar jelas
ke telinga kita setelah bunyi asli selesai diucapkan. Nah, bunyi pantul yang seperti inilah
yang disebut dengan gema atau yang dalam bahasa inggris disebut dengan echo. Jadi gema
adalah bunyi pantul yang terdengar sesaat setelah bunyi asli selesai diucapkan.
Bunyi pantul gema yang terjadi bisa sobat gunakan untuk memperkirakan jarak tebing
dengan posisi sobat. Berikut ilustrasinya.
Sesorang mengucapkan 2 suku kata di sekitar tebing di lereng gunung.. Setelah selesai
mengucapkan suku kata kedua datanglah buyi pantul dari suku pertama. Jika dalam 2 sekon
diucapkan 2 suku kata, hitunglah jarak orang tersebut terhadap teping (media pematul).
Diketahui cepat rambat bunyi di udara 340 m/s
Jawab
Diketahui
v = 340 m/s
t = 2 detik / 2 = 1 s
Ditanya
S = …?
Jawab
S = 1/2 v.t = 1/2 . 340 . 1 = 170 m
Selain pemanfaatan seperti ilustrasi di atas, bunyi pantul juga dapat dimanfaatkan untuk
mengetahui kedalaman air laut atau panjang sebuah lubang atau goa. Bagaimana cara
mengukur kedalaman laut dengan menggunakan bunyi pantul ini? Untuk mengukur
kedalaman laut di kapal dipasang dua alat yaitu osilator (menghasilkan bunyi) dan hidrofon
yang berfungsi sebagai penerima. Gelombang akan ditembakkan ke arah kedalaman laut
menggunakan osilator. Gelombang tersebut merambat melalui air laut dan dipantulkan
kembali oleh dasar laut untuk diterima oleh hidrofon. Selang waktu antara penembakan
gelombang sampai gelombang tersebut diterima kembali dihitung menggunakan alat khusus.
Setelah ketemu selang waktu dan kecepatan rambat bunyi di air laut maka kedalaman laut
tersebut bisa ditentukan dengan rumus seperti di atas.
Contoh Soal
Itulah tadi sobat dua jenis bunyi pantul, gaung dan gema. Jadi dapat disimpulkan bahwa dari
kedua jenis bunyi pantul tersebut ada perbedaan yang mencolok dari segi kapan datangnya
bunyi pantul. Gaung datang sebagian dan mengganggu bunyi asli sedangkan gema datang
setelah bunyi asli sehingga terdengar ada pengulangan bunyi asli. Gaung sangat merugikan
dan gema punya manfaat untuk mengestimasi jarak. Sekian semangat belajarnya.
berbeda. Contoh
peristiwa pembiasan gelombang bunyi pada malam hari kita mendengar suara petir lebih
keras daripada siang hari. Hal ini disebabkan pada malam hari suhu udara lapisan atas lebih
panas daripada suhu lapisan bawah. Sehingga bunyi merambat dari lapisan atas ke lapisan
bawah. Cepat rambat bunyi pada suhu udara dingin lebih kecil dibandingkan pada suhu panas,
sehingga pada medium atas lebih cepat daripada pada suhu bawah.
Pengertian Resonansi
Pengertian Resonansi | Apa itu resonansi? Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda
karena pengaruh getaran benda lain. Syarat terjadinya resonansi adalah frekuensi alami kedua sumber
bunyi harus sama atau kelipantannya. Sebagai contoh. Seutas dawai bergetar sehingga
menghasilkan bunyi dengan frekuensi fo di dekat lubang sebuah pipa organa terbuka yang memiliki
frekuensi alamiah fi maka resonansi terjadi jika fo = fi. Percobaan mengenai resonansi yang umum
dilakukan adalah dengan menggunakan dua garpu tala. Dua garputala tersebut mempunyai frekuensi
sama. Jika garputala A digetarkan, maka garputala B akan ikut bergetar karena adanya resonansi.
Percobaan Garputala
Percobaan lainnya untuk membuktikan terjadinya resonansi adalah dengan mencelupkan tabung yang
kedua ujungnya terbuka ke dalam air secara vertikal. Rumus resonansi pada tabung air adalah:
L = (2n-1) . λ / 4
Keterangan:
L = panjang kolom udara pada tabung air (cm)
n = 1, 2, 3, ….
n = 1 jika terjadi resonansi pertama
n = 2 jika terjadi resonansi kedua
λ = panjang gelombang
Susunan Telinga – Manusia memiliki panca indra, salah satunya adalah telinga. taukah kalian
bahwa telinga memiliki bagian dan banyak fungsi penting bagi kehidupan kita, kehidupan
bersosial pada umumnya, jika kalian ingin mengetahuinya kami akan menjelaskannya secara
mendetail disini.
Ketiga bagian telinga manusia yang akan kita bahas yaitu telinga luar atau sering disebut
Outer ear, telinga tengah atau sering disebut middle eart, dan yang terakhir telinga bagian
dalam atau sering disebut inner ear. perhatikan penjelasan berikut ini :
Terdiri dari beberapa bagian yaitu Daun telinga, Lubang telinga, Liang telinga, berikut
penjelasan mendetailnya :
Daun telinga
Fungsi daun telinga yaitu untuk menampung suara. Daun telinga juga berfungsi memperbesar
suara dan menyalurkannya ke saluran telinga. Ketika suara dipantulkan pada daun telinga,
suara juga mengalami proses penyaringan yang akan memberikan informasi mengenai letak
posisi suara, bagian daun telinga juga terdiri dari Heliks, Spiral, Antiheliks, Fosa skafoid,
Fosa segitiga, Crura antiheliks, Antitragus, Lobule,
Tragus.
Lubang telinga
Lubang telinga fungsinya untuk meneruskan proses getaran bunyi ke dalam gendang
telinga.lubang telinga terbentuk dari tulang rawan dan tulang temporal
Gendang telinga
Gendang telinga berfungsi untuk memperjelas getaran bunyi yang masuk dan Menerima
Rangsangan Bunyi kemudian Timbul Getaran pada Gendang Telinga kemudian diteruskan
lagi Ke Bagian yg Lebih dalam pada telinga.
Telinga tengah atau middle ear
Berfungsi menghantarkan suara yang telah dikumpulkan dan ditampung auricula ketelinga
bagian dalam dan dipisahkan oleh memberan timpani dari telinga luar kemudian terdiri dari
pars flaccida dan pars tensa yang terbentuk dari bagian tinggi dari umbo dan sisa dari bagian
umbo.
Ada tiga saraf sensori pada memberan timpani yaitu saraf auriculotemporal,saraf arnold,dan
cabang saraf timpanik. Pada permukaan dalam membran timpani terdapat rantai tulang yang
bergerak disebut ossicles, yaitu malleus atau palu, incus atau landasan, stapes atau sanggurdi.
Unsur-unsur tulang ini berfungsi untuk menghantarkan dan memperkuat gelombang suara
hingga 10 kali lebih kuat dari udara ke telinga dalam.
Selain itu, terdapat saluran eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan bagian
hulu kerongkongan dan hidung atau nasofaring. Fungsinya untuk menyamakan tekanan udara
dengan gerakan buka tutup. Otot penting yang terdapat di telinga tengah meliputi otot
stapedius dan tendon tensor tympani.
Bagian telinga ini disebut dengan rongga labirin yang berfungsi membantu keseimbangan
dan menyalurkan suara ke sistem saraf pusat. Rongga ini terbentuk dari labirin osseus, yaitu
rangkaian tulang temporal dan labirin membran atau kantung dan saluran membran. Labirin
membran juga memiliki komponen koklea, vestibular, dan semisirkular (setengah lingkaran).
Koklea atau cohclea adalah organ penting pada teling dalam yang berbentuk cangkang siput.
Bentuknya seperti tabung yang membengkok ke arah belakang sekitar dua setengah lingkaran
dengan bentuk kerucut di ujungnya. Bagian ini memiliki tiga bilik, yaitu skala vertibuli,
saluran koklear, dan skala timpani. Pada koklea ini, terdapat organ korti yang berfungsi
mengubah gelombang suara menjadi impuls saraf.
Vestibuli merupakan bagian penghubung antara koklea dan saluran semisirkular. Ini terdiri
dari sakula dan utrikula, yaitu sel rambut yang menjaga keseimbangan posisi kepala terhadap
gaya gravitasi pada saat tubuh dalam keadaan diam.
Sementara semisirkular adalah saluran setengah lingkaran dari tiga saluran berbeda, yaitu
kanalis semisirkularis horizontal, kanalis semisirkularis vertikal atas, dan kanalis
semisirkularis vertikal belakang yang berisi ampula. Ini berfungsi untuk menentukan
kesadaran posisi kepala saat terjadi gerakan rotasi atau memutar.
Rumah siput menghantarkan getaran melalui cairan yang memenuhi rumah siput sehingga
dapat ditangkap oleh sel-sel saraf rambut getar dalam rumah siput.
Sel-sel saraf rambut getar di rumah siput menghantarkan sinyal listrik akibat getarannya ke
saraf pendengaran.
Begitulah, urutan cara kerja telinga. Berikutnya akan diberikan tips cara merawat telinga agar
tetap memiliki kondisi yang baik.