Anda di halaman 1dari 34

Perhatikan diagram perubahan wujud benda berikut :

Mencair

Mencair adalah peristiwa perubahan wujud dari zat padat menjadi cair. Proses ini membutuhkan/
menyerap kalor. Contoh mencair adalah es batu yang dipanaskan akan mencair, susu coklat padat
yang dipanaskan juga akan mencair, gula pasir kalau dipanaskan akan mencair.

Membeku

Membeku adalah peristiwa perubahan wujud dari zat cair menjadi padat. Pada proses ini
melepaskan kalor. Contoh membeku adalah air yang didinginkan akan menjadi es batu, coklat cair
jika didinginkan akan menjadi padat, mentega cair didinginkan akan menjadi padat, pembuatan gula
aren atau gula merah setelah pada waktu panas bentuknya cair kemudian setelah didinginkan akan
menjadi gula merah yang padat.

Menguap

Menguap adalah peristiwa perubahan wujud dari zat cair menjadi gas. Proses ini membutuhkan/
menyerap kalor. Contoh menguap adalah air yang dipanaskan akan menguap, spirtus yang dibiarkan
terbuka akan menguap, bensin yang dibiarkan terbuka akan menguap, minyak kayu putih yang
dioleskan di badan akan menguap, minyak wangi yang disemprotkan pada baju akan menguap.

Mengembun

Mengembun adalah peristiwa perubahan wujud dari zat gas menjadi zat cair. Proses ini melepaskan
atau membuang kalor. Contoh mengembun adalah pada waktu pagi hari terdapat titik embun di atas
daun, pada dinding gelas yang berisi es akan terdapat butiran-butiran air karena ada pengembunan,
pada kaca mobil bagian dalam pada waktu hujan akan mengembun dan harus di lap karena
mengganggu penglihatan.
Menyublim

Menyublim adalah peristiwa perubahan wujud dari zat padat menjadi gas. Proses ini membutuhkan/
menyerap kalor. Contoh menyublim adalah kapur barus yang menguap akan menjadi kecil dan
hilang, pengharum ruangan akan menguap dan menjadi kecil dan habis, pengharum kamar mandi
lama-kelamaan akan menjadi kecil dan habis karena menguap.

Mengkristal atau deposisi

Mengkristal adalah peristiwa perubahan wujud dari zat gas menjadi zat padat. Proses ini melepaskan
kalor. Contoh mengkristal adalah hujan salju, gas karbondioksida yang didinginkan akan menjadi
padat, gas oksigen yang dinginkan akan menjadi padat.

Kesimpulan : peristiwa yang melepaskan kalor adalah membeku, mengembun, dan mengkristal,
sedangkan peristiwa yang membutuhkan atau menyerap kalor adalah mencair, menguap, dan
menyublim.

Berarti jika suatu benda diberi kalor yang cukup dapat terjadi kedua perubahan itu. Perubahan
benda ini dapat digambarkan dengan bantuan grafik Q-T. Contoh perubahan ini dapat digunakan
perubahan air dari bentuk padat (es) hingga bentuk gas (uap). Grafik Q-T nya dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.

Pada gambar grafik di atas, terlihat bahwa air dapat mengalami tiga kali perubahan suhu dan dua
kali perubahan wujud. Pada saat mencair (Q2) dan menguap (Q4) membutuhkan kalor perubahan
wujud Q = mL. Sedangkan kalor Q1, Q3 dan Q5 merupakan kalor perubahan suhu Q = mcΔT.
Perpindahan Kalor Secara Konduksi Konveksi dan Radiasi

1) Konduksi

Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat padat yang tidak ikut
mengalami perpindahan. Artinya, perpindahan kalor pada suatu zat
tersebut tidak disertai dengan perpindahan partikel-partikelnya.

Contoh:

 Benda yang terbuat dari logam akan terasa hangat atau panas jika
ujung benda dipanaskan, misalnya ketika memegang kembang api
yang sedang dibakar.

 Knalpot motor menjadi panas saat mesin dihidupkan.

 Tutup panci menjadi panas saat dipakai untuk menutup rebusan air.

 Mentega yang dipanaskan di wajan menjadi meleleh karena panas.

Contoh Konduksi (Sumber: belajarbagus.net)

2) Konveksi

Konveksi adalah perpindahan panas melalui aliran yang zat


perantaranya ikut berpindah. Jika partikel berpindah dan mengakibatkan
kalor merambat, terjadilah konveksi. Konveksi terjadi pada zat cair dan gas
(udara/angin).

Contoh:

 Gerakan naik dan turun air ketika dipanaskan.

 Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai dan lainnya ketika
dipanaskan.

 Terjadinya angin darat dan angin laut.

 Gerakan balon udara.

 Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi.

Contoh konveksi (Sumber: wonderfulengineering.com)

3) Radiasi

Perpindahan kalor tanpa zat perantara merupakan radiasi. Radiasi adalah


perpindahan panas tanpa zat perantara. Radiasi biasanya disertai
cahaya.

Contoh radiasi:

 Panas matahari sampai ke bumi walau melalui ruang hampa.


 Tubuh terasa hangat ketika berada di dekat sumber api.

 Menetaskan telur unggas dengan lampu.

 Pakaian menjadi kering ketika dijemur di bawah terik matahari.

Pemuaian pada Zat Padat, Cair, dan Gas


Unknown Friday, February 10, 2017 IPA

Pada bab ini kamu akan mempelajari Pemuaian, Pemuaian Zat, pemuaian zat Padat, pemuaian zat Cair,
pemuaian Gas, jenis zat, jenis pemuaian, muai panjang, muai luas, muai volume, contoh-contoh muai.

Pemuaian
Pernahkah kamu memerhatikan bingkai jendela kaca di rumahmu? Bingkai jendela kaca harus diberi celah
agar saat kaca memuai di siang hari yang panas, kaca tersebut tidak pecah.
Bagaimana proses pemuaian dapat terjadi dan apakah manfaat atau kerugian dari pemuaian ini dalam
kehidupan sehari-hari. Marilah kita pelajari lebih lanjut.

Pemuaian pada Zat Padat, Cair, dan Gas


Tahukah kamu mengapa benda-benda jika dipanaskan akan memuai? Setiap benda tersusun atas partikel-
partikel yang sangat kecil. Jika partikel-partikel tersebut dipanaskan, partikel-partikel tersebut akan
bergetar.

Getaran yang dialami partikel ini bergantung pada besar kecilnya suhu benda tersebut. Semakin besar
suhunya, getaran partikel semakin besar.

Sebaliknya, semakin kecil suhunya getaran partikel semakin lemah. Akibat getaran partikel-partikel inilah
suatu benda jika dipanaskan akan mengalami pemuaian.
Pemuaian dapat terjadi pada ketiga wujud zat, yaitu zat padat, zat cair, dan zat gas.

a. Pemuaian Zat Padat Umumnya zat padat akan memuai


jika dipanaskan.
Besarnya pemuaian untuk setiap zat tidak sama, hal ini bergantung pada jenis zatnya.

1) Muai Panjang
Muai panjang dapat kamu amati pada benda padat yang berbentuk batang. Pertambahan panjang suatu
benda ketika dipanaskan dapat ditentukan dengan persamaan berikut.
2) Muai Luas
Pemuaian luas terjadi jika benda padat yang memuai berbentuk kepingan persegi (plat). Berbeda dengan
pemuaian panjang yang hanya memperhitungkan muai panjang, pada pemuaian luas muai lebar juga ikut
diperhitungkan.

Koefisien muai luas adalah dua kali koefisien muai panjang. Secara matematis koefisien muai luas
dituliskan sebagai berikut.
Contoh
Sebuah plat aluminium yang berbentuk persegi mempunyai sisi 10 cm dan suhu 30 °C. Kemudian, plat
tersebut dipanaskan hingga mencapai suhu 80 °C. Jika, koefisien muai panjang aluminium 0,0000255 °C-
1, tentukanlah pertambahan luasnya!

3) Muai Volume
Jika zat padat yang dipanaskan berbentuk bangun ruang, seperti bola, kubus, atau balok, maka bangun
ruang tersebut mengalami pemuaian yang disebut muai volume. Pada muai volume, pemuaiannya
dianggap kesemua arah.
Untuk menentukan pemuaian volume zat padat, koefisien muainya adalah tiga kali koefisien muai panjang,
atau secara matematis dituliskan sebagai berikut.

Contoh
Sebuah aluminium berbentuk kubus dengan rusuk 3 cm dipanaskan dari 20 °C sampai 80 °C. Jika
koefisien muai aluminium 0,0000255°C-1, tentukanlah pertambahan volumenya!

b. Pemuaian Zat Cair


Pernahkah kamu mengamati kenaikan permukaan raksa dalam termometer ketika mengukur suhu air yang
dipanaskan?

Jika zat cair, seperti raksa dipanaskan, akan terjadi pertambahan volume pada zat cair tersebut. Prinsip ini
digunakan dalam termometer untuk mengukur suhu suatu benda atau ruang.

Pertambahan volume pada zat cair yang dipanaskan ini dinamakan muai ruang atau muai volume. Jadi
pada zat cair hanya berlkau pemuaian zat cair.

c. Pemuaian Zat Gas


Balon udara dapat terbang menggunakan prinsip pemuaian pada zat gas. Pada saat udara dipanaskan, udara
di dalam balon memuai.

Hal ini menyebabkan massa jenis udara yang berada di dalam balon berkurang sehingga menjadi lebih
ringan daripada udara di sekitarnya. Kondisi ini mengakibatkan balon dapat mengudara dan mengangkat
beban yang dibawanya.

Pemuaian yang terjadi pada zat gas sama halnya dengan pemuaian yang terjadi pada zat cair, yaitu hanya
mengalami muai ruang saja.

Pemuaian zat gas ini lebih besar daripada zat cair. Untuk menghitung besarnya pemuaian volume gas dapat
menggunakan persamaan berikut.

Contoh
Suatu ruangan berisi 50 m3 udara pada suhu 25 °C. Berapakah volume udara dalam ruangan tersebut jika
suhunya naik menjadi 40 °C (koefisien muai volume udara adalah 0,00367 °C-1)?

GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER


GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STASIONER
Gelombang Berjalan.
Gelombang berjalan merupakan jenis gelombang yang memiliki sifat amplitudo yang sama pada setiap
titik yang dilalui.
p X q
Gelombang berjalan memiliki persamaan :
y = A sin (ωt – kx) .
Persamaan ini didapat dari persamaan umum gelombang yaitu y= A sin ωt dan ω = 2π/ T.
Sehingga y = A sin (2π t/T). Dari persamaan y = A sin (2π t/T), yang dimaksud t adalah waktu. Karena
gelombang berjalan mengalami perubahan kecepatan, jarak dan waktu sehinnga dapat diambil kesimpulan
persamaan gelombang y = A sin (2 π (t2-t1)/T) , kemudian
t2 = x/v, sehingga
y = A sin 2πt/T – 2πx/T.v karena v = λ.f , v = λ/T maka λ = T.v
y = A sin 2πt/T – 2π.x/ λ k = konstanta gelombang = 2π/ λ ,
y = A sin 2πt/T – kx
y = A sin (ωt – kx) .

Gelombang Stasioner.
Gelombang Berjalan merupakan jenis gelombang yang memiliki amplitudo yang berubah – ubah antara
nol sampai nilai maksimum tertentu.
Gelombang stasioner dibagi menjadi dua, yaitu gelombang stasioner akibat pemantulan pada ujung terikat
dan gelombang stasioner pada ujung bebas.
Persamaan umum gelombang Stasioner :
Karena gelombang stasioner terdiri lebih dari satu gelombang baik yang dapat maupun terpantul maka
persamaannya mengalami berbagai perubahan .
y1= A sin 2π/T (t- (l-x)/v) untuk gelombang datang,
y2= A sin 2π/T (t- (l+x)/v+ 1800) untuk gelombang pantul
untuk gelombang stasioner dengan ujung terikat :
y = 2 A sin kx cos ωt .
untuk gelombang stasioner dengan ujung bebas :
y = 2 A cos kx sin ωt.

Kejadian Pemanfaatan Gelombang Stasioner :


1. Dawai gitar.
Saat memetik dawai maka terjadi sebuah gelombang dan kemudian dipantulkan pada ujung dawai yang
terikat pada kedua ujungnya.
2. Permukaan Kulit Gendang atau Drum.
Ketika kita memukul sebuah gendang maka timbulah gelombang stasioner yang mengalami superposisi
dan pemantulan gelombang pada ujung permukaan gendang.
3. Gelombang Radio dan Telepon Seluler.
Pada pemancar radio atau sinyal telepon seluler, gelombang dikirim dari stasiun pemancar ke stasiun
pemancar lain sehingga terjadi pemantulan dan superposisi gelombang.
4. Gelombang Air Laut.
Gelombang air laut adalah jenis gelombang tetap atau stasioner dan mengalami pemantulan ujung bebas.
Gelombang air laut akhir-akhir ini sering dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang.
Hal ini memanfaatkan gerak air laut untuk menggerakan motor dengan sistem fluida hidrolik.
Peralatan Pembangkit Gelombang Stasioner :
1. Osilator.
Alat Osilator adalah jenis alat yang dimanfaatkan dalam membangkitan gelombang Radio. Pada Osilator
terdapat rangkaian elektronika yang dapat membangkitkan muata-muatan listrik yang nantinya muatan-
muatan tersebut menghasilkan gelombang.

Macam-Macam Gelombang

Dari Arah Rambat:

1. Gelombang Tranversal
Yang pertama akan kita bahasa adalah gelombang tranversal dimana gelombang ini memiliki arah
getaran tegak lurus terhadap arah perrambatan, contoh dari gelombang tranversal ini adalah jika
anda menjumpai gelombang air di lautan ataupun gelombang tali, dikarenakan arah getarannya
tegak lurus dengan arah dari getaran maka bentuk dari gelombang ini seperti gunung dan juga
lembah yang berurutan, dan dibawah ini adalah ilustrasi dan juga istilah yang ada di gelombang
transversal

Puncak Gelombang {gunung }: adalah titik tertinggi di gelombang


Dasar Gelombang {lembah}: adalah titik dasar atau yang terendah di suatu gelombang
Bukit Gelombang : adalah bagian dari gelombang yang menyerupai gunung dengan titik yang
tertinggi atau puncak dari gelombang
Panjang Gelombang : adalah jarak antara dua puncak atau bisa juga dua lembah gelombang
Amplitudo {A} : adalah simpangan yang terjauh dari garis keseimbangan
Periode {T} : Waktu yang diperlukan utnuk bisa menempuh jarak dua puncak atau dua buah lembah
yang berurutan, atau lebih gampangnnya anda bisa sebut kalau waktu yang diperlukan untuk
membentuk suatu gelombang

2. Gelombang Longitudinal

Dan yang kedua adalah gelombang longitudinal, gelombang longitudinal adalah gelombang yang
getarannya memiliki arah yang sama dengan arah perambatannya, dan di gelombang longitudinal ini
gerakan dari medium gelombang searah dengan propagasi gelombang, gelombang bunyi itu adalah
salah satu contoh dari gelombang longitudinal di gelombang bunyi yang menjadi medium
perantaranya itu adalah udara, medium tersebut secara bergantian akan merapat dan juga
merenggang karena adanya pergeseran getaran atau berpindah tempat, dan berikut ini adalah
beberapa istilah dari gelombang longitudinal

Rapatan : adalah daerah di sepanjang gelombang yang memiliki rapatan atau tekanan molekul yang
lebih tinggi
Renggangan : adalah daerah di sepanjang gelombang yang memiliki rapatan molekul lebih rendah
Panjang 1 Gelombang : adalah jarak antara dua buah rapatan atau antara dua buah renggangan yang
saling berdekatan

Dari medium rambat

Berdasarkan mediumnya, gelombang juga dapat dibagi menjadi dua.

1. Gelombang mekanik adalah gelombang yang membutuhkan media dalam


merambat. Contohnya gelombang tali dan bunyi. Apa yang terjadi jika
ada dua orang astronot yang bercakap-cakap diruang hampa? Jawabnya
tentu tidak bisa secara langsung dari percakapan antar bunyi dari
mulutnya.
2. Sedangkan adalagi gelombang yang tidak membutuhkan media dalam
merambat. Gelombang ini dinamakan gelombang elektromagnetik.
Contohnya cahaya, gelombang radio dan sinar-X.

Berdasarkan amplitudonya

Berdasarkan amplitudonya, gelombang dapat dibedakan menjadi dua, yakni


gelombang berjalan dan gelombang diam/berdiri.

1. Gelombang Berjalan, adalah gelombang yang amplitudonya tetap pada


setiap titik yang dilalui gelombang, misalnya gelombang pada tali.
2. Gelombang Stasioner (diam/)berdiri, adalah gelombang yang
amplitudonya berubah, misalnya gelombang pada senar gitar yang
dipetik.

1. Pemantulan
Pemantulan (refleksi) adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian dari suatu berkas partikel atau
gelombang bila berkas tersebut bertemu dengan bidang batas antara dua medium.

Suatu garis atau permukaan dalam medium dua atau tiga dimensi yang dilewati gelombang disebut
muka gelombang. Muka gelombang ini merupakan tempat kedudukan titik-titik yang mengalami gangguan
dengan fase yang sama, biasanya tegak lurus arah gelombang dan dapat mempunyai bentuk, misalnya
muka gelombang melingkar dan muka gelombang lurus, seperti yang terlihat pada Gambar berikut:
Muka gelombang melingkar dan gelombang datar.
Pada jarak yang sangat jauh dari suatu sumber dalam medium yang seragam, muka gelombang
merupakan bagian-bagian kecil dari bola dengan jari-jari yang sangat besar, sehingga dapat dianggap
sebagai bidang datar. Misalnya, muka gelombang sinar matahari, yang tiba di Bumi merupakan bidang
datar.

Pada peristiwa pemantulan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar dibawah, berlaku suatu hukum yang
berbunyi:

Pemantulan gelombang oleh bidang.

1.
sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terhadap bidang batas pemantul pada titik jatuh,
semuanya berada dalam satu bidang,
2.
3.
sudut datang ( θi ) sama dengan sudut pantul ( θr ). Hukum tersebut dinamakan “Hukum
Pemantulan”.
4.

2. Pembiasan (Refraksi)
Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru yang mengakibatkan gelombang
bergerak dengan kelajuan yang berbeda disebut pembiasan. Pada pembiasan terjadi perubahan laju
perambatan. Panjang gelombangnya bertambah atau berkurang sesuai dengan perubahan kelajuannya,
tetapi tidak ada perubahan frekuensi. Peristiwa ini ditunjukkan pada Gambar berikut

Pembiasan Gelombang.
Pada gambar tersebut kecepatan gelombang pada medium 2 lebih kecil daripada medium 1. Dalam hal ini,
arah gelombang membelok sehingga perambatannya lebih hampir tegak lurus terhadap batas. Jadi, sudut
pembiasan ( θ2 ), lebih kecil daripada sudut datang ( θ1 ).

Gelombang yang datang dari medium 1 ke medium 2 mengalami perlambatan. Muka gelombang A, pada
waktu yang sama t di mana A1 merambat sejauh l1 = v1t, terlihat bahwa A2 merambat sejauh l2 = v2t.
Kedua segitiga yang digambarkan memiliki sisi sama yaitu a. Sehingga:

Dari kedua persamaan tersebut diperoleh:

(1.0)
Perbandingan v1/v2 menyatakan indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1, n, sehingga:

(1.1)
Dari persamaan (1.0) dan (1.1) akan diperoleh:

(1.2)
atau
(1.3)
Persamaan (1.3) merupakan pernyataan Hukum Snellius.

3. Difraksi
Difraksi merupakan peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang pada saat gelombang tersebut
melintas melalui bukaan atau mengelilingi ujung penghalang. Besarnya difraksi bergantung pada ukuran
penghalang dan panjang gelombang, seperti pada Gambar berikut.

Difraksi gelombang:
(a) pada celah lebar, (b) pada celah sempit.

Makin kecil panghalang dibandingkan panjang gelombang dari gelombang itu, makin besar
pembelokannya.

4. Interferensi
Interaksi antara dua gerakan gelombang atau lebih yang memengaruhi suatu bagian medium yang sama
sehingga gangguan sesaat pada gelombang paduan merupakan jumlah vektor gangguan-gangguan
sesaat pada masing-masing gelombang merupakan penjelasan fenomena interferensi. Interferensi terjadi
pada dua gelombang koheren, yaitu gelombang yang memiliki frekuensi dan beda fase sama.

Pada gelombang tali, jika dua buah gelombang tali merambat berlawanan arah, saat bertemu keduanya
melakukan interferensi. Setelah itu, masing-masing melanjutkan perjalanannya seperti semula tanpa
terpengaruh sedikit pun dengan peristiwa interferensi yang baru dialaminya. Sifat khas ini hanya dimiliki
oleh gelombang.
Interferensi gelombang tali.
Jika dua buah gelombang bergabung sedemikian rupa sehingga puncaknya tiba pada satu titik secara
bersamaan, amplitudo gelombang hasil gabungannya lebih besar dari gelombang semula. Gabungan
gelombang ini disebut saling menguatkan (konstruktif ). Titik yang mengalami interferensi seperti ini disebut
perut gelombang. Akan tetapi, jika puncak gelombang yang satu tiba pada suatu titik bersamaan dengan
dasar gelombang lain, amplitudo gabungannya minimum (sama dengan nol). Interferensi seperti ini disebut
interferensi saling melemahkan (destruktif). Interferensi pada gelombang air dapat diamati dengan
menggunakan tangki riak dengan dua pembangkit gelombang lingkaran. Analisis interferensi gelombang
air digunakan seperti pada Gambar berikut.

Interferensi gelombang air.


Berdasarkan gambar, S1 dan S2 merupakan sumber gelombang lingkaran yang berinterferensi. Garis tebal
(tidak putus-putus) menunjukkan muka gelombang yang terdiri atas puncak-puncak gelombang,
sedangkan garis putus-putus menunjukkan dasar-dasar gelombang. Perpotongan garis tebal dan garis
putus-putus diberi tanda lingkaran kosong (O). Pada tangki riak, garis sepanjang titik perpotongan itu
berwarna agak gelap, yang menunjukkan terjadinya interferensi yang saling melemahkan (destruktif).

Di antara garis-garis agak gelap, terdapat pita- pita yang sangat terang dan gelap secara bergantian. Pita
sangat terang terjadi jika puncak dua gelombang bertemu (perpotongan garis tebal), dan pita sangat gelap
terjadi jika dasar dua gelombang bertemu (perpotongan garis putus-putus). Titik-titik yang paling terang
pada pita terang dan titik-titik yang paling gelap pada pita gelap merupakan titik-titik hasil interferensi saling
menguatkan.

5. Dispersi
Dispersi adalah peristiwa penguraian sinar cahaya yang merupakan campuran beberapa panjang
gelombang menjadi komponen-komponennya karena pembiasan. Dispersi terjadi akibat perbedaan deviasi
untuk setiap panjang gelombang, yang disebabkan oleh perbedaan kelajuan masing- masing gelombang
pada saat melewati medium pembias.

Apabila sinar cahaya putih jatuh pada salah satu sisi prisma, cahaya putih tersebut akan terurai menjadi
komponen-komponennya dan spektrum lengkap cahaya tampak akan terlihat.

6. Polarisasi
Polarisasi merupakan proses pembatasan getaran vektor yang membentuk suatu gelombang transversal
sehingga menjadi satu arah. Polarisasi hanya terjadi pada gelombang transversal saja dan tidak dapat
terjadi pada gelombang longitudinal. Suatu gelombang transversal mempunyai arah rambat yang tegak
lurus dengan bidang rambatnya. Apabila suatu gelombang memiliki sifat bahwa gerak medium dalam
bidang tegak lurus arah rambat pada suatu garis lurus, dikatakan bahwa gelombang ini terpolarisasi linear.

Sebuah gelombang tali mengalami polarisasi setelah dilewatkan pada celah yang sempit. Arah bidang
getar gelombang tali terpolarisasi adalah searah dengan celah.

7. Efek Doppler

Jika suatu sumber gelombang dan penerima bergerak relatif satu sama lain,
frekuensi yang terdeteksi oleh penerima tidak sama dengan frekuensi sumber.
Ketika keduanya bergerak saling mendekati, frekuensi yang terdeteksi lebih
besar daripada frekuensi sumber. Ini disebut efek Doppler.

Contoh penggunaan efek Doppler adalah penggunaan radar oleh polisi untuk
mengukur kelajuan mobil. Penerapan yang penting adalah dalam bidang
astronomi. Salah satu contohnya adalah dalam menentukan kecepatan galaksi
yang jauh. Kecepatan ini dapat ditentukan dari pergeseran Doppler yang disebut
dengan pergeseran merah (red shift) pada cahaya dari galaksi-galaksi yang jauh
itu.
Getaran

a. Pengertian getaran

Getraran adalah:gerak bolak-balik benda secara teratur melalui titik keseimbangan.Salah


satu cirri getaran adalah adanya mplitude ( simpang terbesar suatu getaran ).

b. Periode dan frekuensi getaran

Setiap benda yang bergetar selalu memiliki frekuensi dan periode getar. Apakah yang di
maksud dengan frekuensi getaran? Dan apakah yang di maksud dengan periode getaran?
Bagaimana hubungan antara frekuensi dan periode getaran?

Periode adalah waktu yang di perlukan benda untuk melakukan satu kali getaran.Periode
dinyatakan dalam satuan sekon.

Periode dapat di nyatakan dalam rumus matematika sebagai berikut.

Periode getaran (T)= waktu getar /Jumlah getaran (n)

Ferkuensi adalah jumlah getran dalam satu sekon. Satuan ferkuensi adalh hertz
(Hz) Frekuensi dapat dinyatakan dalam satuaan matematika
sebagai berikut:

Frekuensi (f) = Jumlah getaran / Waktu getaran (t)

Hubungan antara frekuensi da periode dinyatakan sebagai berikut:

F= 1/T

T =1/f

Keterangan : f= ferekuensi T=periode

GETARAN HARMONIS

A.Karakteristik Getaran Harmonis

1.Pengertian Gerak Dan Getaran Harmonis


Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu titik
keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu
konstan. Contoh lain sistem yang melakukan getaran harmonik, antara lain, dawai
pada alat musik, gelombang radio, arus listrik AC, dan denyut jantung. Galileo di
duga telah mempergunakan denyut jantungnya untuk pengukuran waktu dalam
pengamatan gerak.

Benda yang melakukan gerak lurus berubah beraturan, mempunyai percepatan


yang tetap, Ini berarti pada benda senantiasa bekerja gaya yang tetap baik arahnya
maupun besarnya. Bila gayanya selalu berubah-ubah, percepatannyapun berubah-ubah
pula.
Gerak yang berulang dalam selang waktu yang sama disebut Gerak
Periodik. Gerak periodik ini selalu dapat dinyatakan dalam fungsi sinus atau cosinus,
oleh sebab itu gerak periodik disebut Gerak Harmonik. Jika gerak yang periodik ini
bergerak bolak-balik melalui lintasan yang sama disebut Getaran atauOsilasi.
Ketika sebuah getaran atau osilasi terulang sendiri, kedepan dan kebelakang,
pada lintasan yang sama, gerakan tersebut yang disebut periodik.

2. Macam-Macam Getaran Harmonis

a. Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian,


yaitu:Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya penghisap
dalam silinder gas, gerak osilasi air raksa / air dalam pipa U, gerak
horizontal / vertikal dari pegas, dan sebagainya.
b. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul/
bandul fisis, osilasi ayunan torsi, dan sebagainya.
Beberapa Contoh Gerak Harmonik Sederhana
a. Getaran Harmonik Pada Bandul

Gambar 1

Gambar 2
Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya,
maka benda akan diam di titik keseimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A
dan dilepaskan, maka beban akan bergerak ke B, C, lalu kembali lagi ke
A.Gerakan beban akan terjadi berulang secara periodik, dengan kata lain
beban pada ayunan di atas melakukan gerak harmonik sederhana.

b. Gerak harmonik pada pegas

Gambar 3

Gambar 4

Semua pegas memiliki panjang alami sebagaimana tampak pada


gambar. Ketika sebuah benda dihubungkan ke ujung sebuah pegas, maka
pegas akan meregang (bertambah panjang) sejauh y. Pegas akan mencapai
titik kesetimbangan jika tidak diberikan gaya luar (ditarik atau digoyang).

3. Istilah-Istilah Pada Gerak Dan Getaran Harmonis Adalah :


a. Periode (T)

Benda yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan memiliki periode.


Periode (T) adalah waktu yang diperlukan benda untuk melakukan satu
getaran. Benda dikatakanmelakukan satu getaran jika benda bergerak dari titik
di mana benda tersebutmulai bergerak dan kembali lagi ke titik tersebut.Satuan
periode adalahsekon atau detik (s).
b. Frekuensi (f)

Frekuensi adalahbanyaknya getaran yang dilakukan oleh benda selama satu


detik, yang dimaksudkandengan getaran di sini adalah getaran lengkap.Satuan
frekuensi adalah Hertz (Hz).

c. Amplitudo

Amplitudo adalahperpindahan maksimum dari titik kesetimbangan.Satuan


amplitudo adalah meter (m).

d. Frekuensi sudut (anguler frequency)

e. Simpangan

Simpangan adalah jarak massa dari titik setimbang pada setiap saat. Jika
arahnya merupakan vertikal maka dilambangkan dengan huruf Y, dan apabila
ia horizontal maka lambangnnya adalah X.Satuan dari simpangan adalah
meter (m).

f. Siklus

Satu siklus mengacu pada gerak bolak-balik yang lengkap dari satu titik awal,
kemudian kembali ke titik yang sama.

B. Gaya Pemulih (Restoring Force)

Agar getaran terjadi pada benda yang bergetar memiliki gaya pemulih, yakni
gaya dengan arah sedemikian rupa sehingga selalu mendorong atau menarik benda
ke kedudukan setimbangnya atau bisa disebut juga dengan gaya yang besarnya
sebanding dengan simpangan dan selalu berlawanan arah dengan arah simpangan
(posisi).

a.Gaya Pemulih pada Pegas

Gambar 5
Gaya Pemulih Pada Pegas

Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh sifat elastisnya ini,
suatu pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali pada keadaan
setimbangnya mula- mula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan.Gaya
pemulih pada pegas banyak dimanfaatkan dalam bidang teknik dan kehidupan
sehari- hari. Misalnya di dalam shockbreaker danspringbed. Sebuah pegas
berfungsi meredam getaran saat roda kendaraan melewati jalan yang tidak rata.
Pegas - pegas yang tersusun didalam springbed akan memberikan kenyamanan
saat orang tidur.

Gaya pemulih yang dilakukan pada pegas :

F=-kx

dengan : k =
tetapan pegas (N / m)

Tanda
(-) diberikan karena arah gaya pemulih pada pegas berlawanan dengan arah
gerak
pegas tersebut.

Hukum Hook

Ilmuan yang pertama kali meneliti tentang ini adalah Robert Hooke. Dia
menyimpulkan bahwa jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan,
pegas tersebut akan kembali ke keadaan semula dan sifat elastisitas pegas
tersebut ada batasnya dan besar gaya pegas sebanding dengan pertambahan
panjang pegas. Suatu pegas apabila ditarik dengan gaya tertentu di daerah yang
berada dalam batas kelentingannya akan bertambah panjang sebesar x
dan juga didapatkan bahwa besar gaya pegas pemulih sebanding dengan
pertambahan panjang pegas. Dan secara matematis, pernyataan tersebut dapat
dituliskan sebagai berikut :

dengan k =
tetapan pegas (N/m).

Tanda negatif (-) diberikan karena arah gaya pemulih pada pegas selalu
berlawanan arah gerak pegas tersebut.

Dari grafik dapat kita tentukan tetapan pegas ( k ) pada batas linealitas pegas
yaitu :
Contoh soal :

2. Susunan Pegas

Konstanta pegas dapat berubah nilainya, apabila pegas – pegas tersebut disusun
menjadi rangkaian. Besar konstanta total rangkaian pegas bergantung pada jenis
rangkaian pegas, yaitu rangkaian pegas seri atau paralel.

(1) Seri / Deret


Gaya yang bekerja pada setiap pegas adalah sebesar F, sehingga pegas akan
mengalami pertambahan panjang sebesar x1dan x2. Secara umum, konstanta
total pegas yang disusun seri dinyatakan dengan persamaan:

dengan kn = konstanta pegas ke – n.


(2) Paralel

Jika rangkaian pegas ditarik dengan gaya sebesar F, setiap pegas akan
mengalami gaya tarik sebesar F1 dan F2, pertambahan panjang sebesar dan.
Secara umum, konstanta total pegas yang dirangkai paralel dinyatakan
dengan persamaan:

ktotal = k1
+ k2 + k3 +….+ kn,

dengan kn =
konstanta pegas ke – n.

b. Gaya Pemulih pada Ayunan Bandul Matematis


Ayunan matematis merupakan suatu partikel massa yang tergantung pada suatu
titik tetap pada
seutas tali, di mana massa tali dapat diabaikan dan tali tidak dapat bertambah
panjang. terdapat sebuah beban bermassa m tergantung pada seutas kawat halus
sepanjang l dan massanya dapat diabaikan. Apabila bandul itu bergerak vertikal
dengan membentuk sudut θ, gaya pemulih bandul tersebut adalahmgsinθ. Secara
matematis dapat dituliskan:

F = mgsinθ

Gambar 6

Gaya Pemulih Pada


Bandul

c. Energi, Kecepatan, dan Percepatan pada Getaran Harmonik

Energi Kinetik

dimana Ek = Energi Kinetik (Joule)

m = Massa benda (kg)

v = Kecepatan Benda (m/s)


Sifat – sifat Gelombang Bunyi

07.21

Sifat – sifat gelombang bunyi sama dengan sifat – sifat gelombang pada umumnya. Seperti
yang sudah kita ketahui gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal yang terdiri
dari rapatan dan renggangan. Gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik yaitu
gelombang yang merambat melalui medium, gelombang bunyi merambat melalui zat padat
zat cair dan zat gas. Jika berada di ruang hampa udara kita tidak mendengar suara apapun.
Astronot yang berada di ruang angkasa menggunakan telepon untuk berkomunikasi.

Sifat – Sifat Gelombang Bunyi


1. Gelombang bunyi dapat di pantulkan
Karena bunyi merupakan gelombang maka bunyi juga dapat dipantulkan. Gelombang bunyi
akan dipantulkan jika mengenai permukaan yang keras. Pemantulan bunyi dalam ruang
tertutup dapat menimbulkan gaung yaitu bunyi pantul yang terdengar sebelum bunyi asli
berhenti. Untuk menghindari gaung di dalam gedung biasanya dipasang peredam suara.
Peredam suara terbuat dari kain wool, kapas, karet.

Gema dan gaung keduanya sama-sama jenis bunyi pantul. Lalu apa beda keduanya? Beda
gaung dan gema bisa sobat temukan di penjelasan di bawah ini. Check this out!

a. Gaung

Bunyi dapat merambat melalui berbagai macam medium. Medium bisa berupa padat, cair,
dan gas. Ketika bunyi merambat ia memerlukan waktu. Nah, ketika di ruangan besar tertutup
ada yang namanya dinding. Dinding tersebut berjarak cukup jauh dari sumber bunyi.
Akibatnya, jika bunyi yang terpancar akan dipantulkan oleh dinding ruangan tersebut. Bunyi
pantul tersebut datang terlambat dan hanya sebagian yang bersamaan dengan bunyi asli
sehingga menyebabkan bunyi asli terdengar tidak jelas.

Misal

Bunyi asli diucapkan : be-la-jar

Bunyi yang terdengar : be-….(bunyi tak jelas)….-jar


Kata yang diucapkan ada 3 suku kata tapi yang terdengar jelas kurang dari itu. Bunyi pantul
yang demikian itu dinamakan gaung atau juga disebut kerdam (reveveration : inggris). Jadi
gaung atau kerdam adalah bunyi pantul yang hanya sebagian bersamaan dengan bunyi asli
sehingga menyebabkan bunyi asli terdengar tidak jelas. Bunyi pantul ini sangat merugikan
terutama untuk acara seminar atau konser di dalam ruangan. Untuk mengatasi gaung, bisanya
gedung-gedung yang mempunyai ruangan yang cukup luas dindingnya dilapisi dengan bahan
yang mampu meredam bunyi. Bahan perdam ini biasanya terbuat dari bahan lunak dan
bersifat menyerap bunyi seperti karpet, styrofoam (gabus), karet, karet busa, kardus, karton,
kain, dan juga kapas. Jadi sebuah gedung pertemuan yang baik pasti tidak akan timbul gaung
di dalamnya.

b. Gema

Ketika sobat naik gunung, kemudian menjumpai sebuah tebing di sekitar lereng cobalah
berteriak sekeras mungkin. Apa yang terjadi? Sobat akan mendengar seolah-olah ada yang
menirukan suara sobat sehingga suarat tersebut terdengar kembali dengan cukup jelas. Apa
sebab peristiwa ini terjadi? Tebing merupakan medium padat yang dapat menjadi dinding
pemantul buyi. Karena jarkanya jauh dari sumber bunyi maka bunyi yang dipantulkan akan
datang terlambat sampai ke telinga kita. Akibatnya, bunyi pantul tersebut akan terdengar jelas
ke telinga kita setelah bunyi asli selesai diucapkan. Nah, bunyi pantul yang seperti inilah
yang disebut dengan gema atau yang dalam bahasa inggris disebut dengan echo. Jadi gema
adalah bunyi pantul yang terdengar sesaat setelah bunyi asli selesai diucapkan.

Bunyi pantul gema yang terjadi bisa sobat gunakan untuk memperkirakan jarak tebing
dengan posisi sobat. Berikut ilustrasinya.

Sesorang mengucapkan 2 suku kata di sekitar tebing di lereng gunung.. Setelah selesai
mengucapkan suku kata kedua datanglah buyi pantul dari suku pertama. Jika dalam 2 sekon
diucapkan 2 suku kata, hitunglah jarak orang tersebut terhadap teping (media pematul).
Diketahui cepat rambat bunyi di udara 340 m/s

Jawab
Diketahui
v = 340 m/s
t = 2 detik / 2 = 1 s
Ditanya
S = …?
Jawab
S = 1/2 v.t = 1/2 . 340 . 1 = 170 m

Jadi jarak oranng tersebut dari tebing adalah 170 m.

Selain pemanfaatan seperti ilustrasi di atas, bunyi pantul juga dapat dimanfaatkan untuk
mengetahui kedalaman air laut atau panjang sebuah lubang atau goa. Bagaimana cara
mengukur kedalaman laut dengan menggunakan bunyi pantul ini? Untuk mengukur
kedalaman laut di kapal dipasang dua alat yaitu osilator (menghasilkan bunyi) dan hidrofon
yang berfungsi sebagai penerima. Gelombang akan ditembakkan ke arah kedalaman laut
menggunakan osilator. Gelombang tersebut merambat melalui air laut dan dipantulkan
kembali oleh dasar laut untuk diterima oleh hidrofon. Selang waktu antara penembakan
gelombang sampai gelombang tersebut diterima kembali dihitung menggunakan alat khusus.
Setelah ketemu selang waktu dan kecepatan rambat bunyi di air laut maka kedalaman laut
tersebut bisa ditentukan dengan rumus seperti di atas.

Contoh Soal

Itulah tadi sobat dua jenis bunyi pantul, gaung dan gema. Jadi dapat disimpulkan bahwa dari
kedua jenis bunyi pantul tersebut ada perbedaan yang mencolok dari segi kapan datangnya
bunyi pantul. Gaung datang sebagian dan mengganggu bunyi asli sedangkan gema datang
setelah bunyi asli sehingga terdengar ada pengulangan bunyi asli. Gaung sangat merugikan

dan gema punya manfaat untuk mengestimasi jarak. Sekian semangat belajarnya.

2. Gelombang bunyi dapat dibiaskan


Sama halnya dengan gelombang, sifat gelombang bunyi akan dibiaskan ketika melewati dua
medium yang kerapatannya

berbeda. Contoh
peristiwa pembiasan gelombang bunyi pada malam hari kita mendengar suara petir lebih
keras daripada siang hari. Hal ini disebabkan pada malam hari suhu udara lapisan atas lebih
panas daripada suhu lapisan bawah. Sehingga bunyi merambat dari lapisan atas ke lapisan
bawah. Cepat rambat bunyi pada suhu udara dingin lebih kecil dibandingkan pada suhu panas,
sehingga pada medium atas lebih cepat daripada pada suhu bawah.

3. Gelombang bunyi dapat dilenturkan


Gelombang akan mengalami difraksi atau pelenturan ketika melewati suatu penghalang.
Begitupun edengan gelombang bunyi. Sifat gelombang bunyi dapat dilenturkan. Gelombang
bunyi di udara memiliki panjang gelombang yang pendek hanya dalam satuan sentimeter dan
meter. Contoh peristiwa pelenturan gelombang bunyi ketika berada di tikungan kita sudah
mendengar suara klakson motor walaupun kita belum melihat motor tersebut. Hal ini terjadi
arena gelombang bunyi terhalang oleh gedung maupun egunungan yang ada di tikungan
sehingga gelombang bunyi mengalami pelenturan.

4. Gelombang bunyi dapat dipadukan (interferensi)


Sama halnya dengan gelombang. Interferensi gelombang bunyi juga dibedakanmenjadi dua
yaitu interferensi konstrukstif dan interferensi desdruktif.
a. Interferensi konstrukstif disebut juga dengan penguatan bunyi.
b. Interferensi desdruktif disebt juga peemahan bunyi
Contoh interferensi bunyi terjadi saat kita berada di dekat loud speaker maka kita akan
mendengar bunyi kuat dan bunyi lemah secara bergantian.

Pengertian Resonansi
Pengertian Resonansi | Apa itu resonansi? Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda
karena pengaruh getaran benda lain. Syarat terjadinya resonansi adalah frekuensi alami kedua sumber
bunyi harus sama atau kelipantannya. Sebagai contoh. Seutas dawai bergetar sehingga
menghasilkan bunyi dengan frekuensi fo di dekat lubang sebuah pipa organa terbuka yang memiliki
frekuensi alamiah fi maka resonansi terjadi jika fo = fi. Percobaan mengenai resonansi yang umum
dilakukan adalah dengan menggunakan dua garpu tala. Dua garputala tersebut mempunyai frekuensi
sama. Jika garputala A digetarkan, maka garputala B akan ikut bergetar karena adanya resonansi.

Percobaan Garputala

Percobaan lainnya untuk membuktikan terjadinya resonansi adalah dengan mencelupkan tabung yang
kedua ujungnya terbuka ke dalam air secara vertikal. Rumus resonansi pada tabung air adalah:
L = (2n-1) . λ / 4

Keterangan:
 L = panjang kolom udara pada tabung air (cm)
 n = 1, 2, 3, ….
 n = 1 jika terjadi resonansi pertama
 n = 2 jika terjadi resonansi kedua
 λ = panjang gelombang

Anatomi Telinga Manusia Dan Fungsi Lengkap Dengan Gambarnya

Susunan Telinga – Manusia memiliki panca indra, salah satunya adalah telinga. taukah kalian
bahwa telinga memiliki bagian dan banyak fungsi penting bagi kehidupan kita, kehidupan
bersosial pada umumnya, jika kalian ingin mengetahuinya kami akan menjelaskannya secara
mendetail disini.

Memahami anatomi bagian dan fungsi telinga

Ketiga bagian telinga manusia yang akan kita bahas yaitu telinga luar atau sering disebut
Outer ear, telinga tengah atau sering disebut middle eart, dan yang terakhir telinga bagian
dalam atau sering disebut inner ear. perhatikan penjelasan berikut ini :

Telinga luar atau outer ear

Terdiri dari beberapa bagian yaitu Daun telinga, Lubang telinga, Liang telinga, berikut
penjelasan mendetailnya :

Daun telinga

Fungsi daun telinga yaitu untuk menampung suara. Daun telinga juga berfungsi memperbesar
suara dan menyalurkannya ke saluran telinga. Ketika suara dipantulkan pada daun telinga,
suara juga mengalami proses penyaringan yang akan memberikan informasi mengenai letak
posisi suara, bagian daun telinga juga terdiri dari Heliks, Spiral, Antiheliks, Fosa skafoid,
Fosa segitiga, Crura antiheliks, Antitragus, Lobule,
Tragus.

Lubang telinga

Lubang telinga fungsinya untuk meneruskan proses getaran bunyi ke dalam gendang
telinga.lubang telinga terbentuk dari tulang rawan dan tulang temporal

Gendang telinga

Gendang telinga berfungsi untuk memperjelas getaran bunyi yang masuk dan Menerima
Rangsangan Bunyi kemudian Timbul Getaran pada Gendang Telinga kemudian diteruskan
lagi Ke Bagian yg Lebih dalam pada telinga.
Telinga tengah atau middle ear

Baca Juga : Fungsi Trakea Pada Manusia Serta Struktur Trakea

Berfungsi menghantarkan suara yang telah dikumpulkan dan ditampung auricula ketelinga
bagian dalam dan dipisahkan oleh memberan timpani dari telinga luar kemudian terdiri dari
pars flaccida dan pars tensa yang terbentuk dari bagian tinggi dari umbo dan sisa dari bagian
umbo.

Ada tiga saraf sensori pada memberan timpani yaitu saraf auriculotemporal,saraf arnold,dan
cabang saraf timpanik. Pada permukaan dalam membran timpani terdapat rantai tulang yang
bergerak disebut ossicles, yaitu malleus atau palu, incus atau landasan, stapes atau sanggurdi.
Unsur-unsur tulang ini berfungsi untuk menghantarkan dan memperkuat gelombang suara
hingga 10 kali lebih kuat dari udara ke telinga dalam.

Selain itu, terdapat saluran eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan bagian
hulu kerongkongan dan hidung atau nasofaring. Fungsinya untuk menyamakan tekanan udara
dengan gerakan buka tutup. Otot penting yang terdapat di telinga tengah meliputi otot
stapedius dan tendon tensor tympani.

Telinga bagian dalam atau inner ear

Bagian telinga ini disebut dengan rongga labirin yang berfungsi membantu keseimbangan
dan menyalurkan suara ke sistem saraf pusat. Rongga ini terbentuk dari labirin osseus, yaitu
rangkaian tulang temporal dan labirin membran atau kantung dan saluran membran. Labirin
membran juga memiliki komponen koklea, vestibular, dan semisirkular (setengah lingkaran).

Koklea atau cohclea adalah organ penting pada teling dalam yang berbentuk cangkang siput.
Bentuknya seperti tabung yang membengkok ke arah belakang sekitar dua setengah lingkaran
dengan bentuk kerucut di ujungnya. Bagian ini memiliki tiga bilik, yaitu skala vertibuli,
saluran koklear, dan skala timpani. Pada koklea ini, terdapat organ korti yang berfungsi
mengubah gelombang suara menjadi impuls saraf.
Vestibuli merupakan bagian penghubung antara koklea dan saluran semisirkular. Ini terdiri
dari sakula dan utrikula, yaitu sel rambut yang menjaga keseimbangan posisi kepala terhadap
gaya gravitasi pada saat tubuh dalam keadaan diam.

Baca Juga : Proses Pembentukan Urine - Skema Dan Gangguannya

Sementara semisirkular adalah saluran setengah lingkaran dari tiga saluran berbeda, yaitu
kanalis semisirkularis horizontal, kanalis semisirkularis vertikal atas, dan kanalis
semisirkularis vertikal belakang yang berisi ampula. Ini berfungsi untuk menentukan
kesadaran posisi kepala saat terjadi gerakan rotasi atau memutar.

Kesimpulannya cara kerja telinga sebagai berikut :

Suara ditangkap daun telinga dan diarahkan melalui saluran telinga.

Getaran suara ditangkap gendang telinga dan diteruskan ke telinga tengah.

Getaran diteruskan oleh tulang sanggurdi ke rumah siput (koklea).

Rumah siput menghantarkan getaran melalui cairan yang memenuhi rumah siput sehingga
dapat ditangkap oleh sel-sel saraf rambut getar dalam rumah siput.

Sel-sel saraf rambut getar di rumah siput menghantarkan sinyal listrik akibat getarannya ke
saraf pendengaran.

Saraf pendengaran menghantarkan sinyal listrik ke otak.

Otak menerjemahkan sinyal listrik sebagai sensasi bunyi .

Begitulah, urutan cara kerja telinga. Berikutnya akan diberikan tips cara merawat telinga agar
tetap memiliki kondisi yang baik.

Anda mungkin juga menyukai