Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

D I NAS K E S E HATAN
PUSKESMAS LENEK
Jln. ry mataram-Lb.lombok desaLenek, Kec. Aikmel Kab. Lombok Timur. K P : 83612
KEPUTUSAN

LAPORAN HASIL KEGIATAN PERBAIKAN ALUR KERJA DALAM PELAKSANAAN PROGRAM DAN
PELAYANAN MENEJEMEN TERPADU BALITA SAKIT (MTBS) PLUS
DI PUSKESMAS LENEK

1. Dasar pertimbangan
a. Pasien bayi dan balita bersama pasien umum bersatu tempat pemeriksaannya.
b. Kematian bayi dan balita dipuskesmas lenek cukup tinggi pada tahun 2015.
Jumlah bayi meninggal= 13 orang tahun 2015, jumlah balita meninggal 4 orang.
c. Untuk menunggu antrian bayi dan balita yang berobat membutuhkan waktu yang cukup lama.
d. Sumber penularan penyakit akan lebih cepat.
e. Bayi dan balita sangat rewel, bila terlalu lama menunggu giliran untuk diperiksa.

2. Proses/Mekanisme
a. Pemegang program anak berkonsultasi dengan kepala puskesmas
b. Mengadakan pertemuan membahas ruangan MTBS dengan program lainnya.
c. Pasien Bayi dan Balita lebih cepat dilayani
d. Pasien Bayi dan Balita akan terhindar dari sumber pencemaran penyakit
e. Akan lebih mudah mendapatkan konseling dari petugas yang bersangkutan
f. Pemeriksaan akan lebih fokus
g. Tidak terganggu dengan pasien lainnya (pasien umum)

3. Hasil Perbaikan Alur Kerja Program dan Pelayanan


a. Pasien akan lebih cepat terlayani secara khusus
b. Pasien Bayi dan Balita akan terhindar dari pencemaran
c. Angka kematian Bayi dan Balita menurun
d. Keluarga pasien lebih leluasa mendapatkan konseling
e. Tidak terlalu lama mendapatkan anterian
ALUR PELAYANAN PASIEN DARI LOKET KE MTBS PLUS

A. ALUR PELAYANAN PASIEN SEBELUM MENJADI MTBS PLUS


Dari loket pasien langsung ke ruang MTBS kemudian di terima bidan, oleh bidan di lakukan anamnesa,
pemeriksaan sampai terapi. Kalau pasien perlu penanganan lebih lanjut maka bidan berkolaborasi dengan
dokter.

LOKET BIDAN DOKTER

B. ALUR PELAYANAN PASIEN DARI LOKET KE MTBS PLUS


Dari loket di antar oleh petugas loket ke ruang MTBS, kemudian di terima oleh bidan dilakukan anamnesa,
pemeriksaan sampai dengan terapi. Jika keluhan pasien berkaitan dengan gizi maka bidan berkolaborasi
dengan petugas gizi,begitu juga selanjutnya jika berkaitan dengan lingkungan maka petugas kesehatan
berkolaborasi dengan petugas lingkungan. Jika pasien perlu penanganan lebih lanjut maka bidan
berkolaborasi dengan dokter, kalau harus rawat inap maka dokter berkolaborasi dengan petugas UGD. Jika
pasien membutuhkan pelayanan lebih lanjut maka petugas UGD, bidan, dokter berkolaborasi dan merujuk ke
sarana lebih tinggi.

PETUGAS
GIZI

LOKET BIDAN DOKTER


PETUGAS
KESLING

C. PELAKSANAAN MTBS PLUS


Pelaksanaan MTBS Plus di awali dengan pelatihan bidan dan dokter bulan Juni 2015 kemudian di lakukan
sosialisasi tingkat puskesmas yang di ikuti oleh semua bidan baik bidan puskesmas maupun bidan desa,
perawat, petugas pustu,petugas gizi, petugas Kesling. Setelah itu pelaksaan MTBS Plus di dalam ruangan
MTBS Plus harus ada dokter,bidan, petugas gizi, dan petugas Kesling. Pelakanaannya di mulai tanggal 03
Agustus 2015.

Lenek, 2016
Penanggung Jawab UKM Essensial
dan Perkesmas

H. Hamdi Mazkur, S.Kep


NIP. 19741231 199303 1 009

Anda mungkin juga menyukai