Anda di halaman 1dari 90

APLIKASI K3RS

DALAM STANDAR
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
MAKSUD & TUJUAN
Rumah Sakit mematuhi perundang – undangan yang berlaku
dan ketentuan tentang pemeriksaan fasilitas fisik, medis dan
peralatan lainnya secara efektif untuk :
• Mengurangi dan mengendalikan bahaya dan risiko
• Mencegah kecelakaan dan cidera
• Memelihara kondisi aman

Terdiri dari 11 Standar, 15 Sub Standar, dan 72 Elemen


Penilaian
KESELAMATAN
&
KEAMANAN
SISTEM BAHAN
UTILITAS BERBAHAYA &
BERACUN (B3)

6 BIDANG
MFK

PERALATAN PENCEGAHAN &


MEDIS PENANGGULANGAN
KEBAKARAN

DISASTER
KESELAMATAN DAN KEAMANAN
PENGERTIAN KESELAMATAN DAN
KEAMANAN
• Keselamatan :
suatu tingkatan keadaan tertentu dimana
gedung, halaman/ground dan peralatan
rumah sakit tidak menimbulkan bahaya .
• Keamanan :
proteksi dari kehlangan, pengrusakan dan
kerusakan, atau akses serta penggunaan
oleh mereka yang tidak berwenang.
Penempatan Petugas Keamanan
• 20 Pos Area, 33 petugas
PROGRAM KEAMANAN
Penggunaan Pengatur Akses Pintu & KESELAMATAN
• Akses server
• Akses kerja Unit Farmasi, Rekam
Medis dan Logistik Perbekes Penanganan
• Akses ruang Obsgyn Penanganan
Penculikan
Ancaman Bom
• Akses ruang NICU & PICU Anak

Pengawasan dan Pemantauan Sistem Pengamanan


Jarak Jauh (CCTV = Closed Circuit Alarm Huru-Hara
TeleVision)
• 97 titik CCTV Identifikasi Pengamanan
Personal Pelaksanaan
Konstruksi dan
Akses Kendaraan dan Kendaraan Renovasi
Barang Patroli Area Rumah
• sistem parkir dan diawasi 24 Sakit Orientasi dan
jam non-stop. Pelatihan
•12 titik area patrol
KEWASPADAAN TERHADAP KEHILANGAN BAYI
Melakukan laporan pergantian dinas setiap kali pergantian tugas, dipimpin
oleh komandan regu masing-masing.
Melakukan patroli terhadap seluruh ruangan perawatan bayi
Melakukan pendataan bayi yang dirawat inap meliputi identitas orang tua
bayi dengan memeriksa gelang/peneng yang digunakan ibu bayi dan
bayinya.

Jika petugas satpam menerima informasi ibu dan bayinya akan pulang dari
ruang ranap, petugas satpam melakukan pengecekan kembali kesesuaian
dan kebenaran ibu dan bayi dan menyaksikan penandatanganan serah
terima bayi dari perawat ke ibu bayi tersebut.
Pastikan ibu dan bayinya diantar oleh petugas P3C

Jika ada ibu dan bayi pulang tanpa diantar P3C, petugas satpam melakukan
investigasi kembali kepada pasien tersebut dipintu gerbang / pos jaga.

Pastikan bahwa bayi dan ibu tersebut sesuai dan dapat diizinkan pulang.
APABILA DIKETAHUI TERJADI PENCULIKAN ANAK

Pegawai RSIJCP atau Security setempat melapor ke Posko melalui HT atau


telepon ekstensi 0 (nol)/Central telephone.

Operator mengaktifkan Code Pink atas


komando PJ Keamanan.

Pimpinan Security menginstruksikan ke seluruh Pos untuk pencarian dengan


menginformasikan identitas pasien (Nama , Jenis kelamin, Umur , Ciri – ciri ,
Nomor kamar pasien)

Bila pelaku ditemukan


• Segera bawa ke Posko
• Bila telah terbukti segera laporkan ke managemen dan pihak
keluarga berikut berita acara
• Laporkan ke pihak Kepolisian bersama dengan pihak keluarga

Bila pelaku tidak ditemukan


• Laporkan juga ke pihak Kepolisian bersama dengan pihak keluarga
• Pihak Security mendampingi melapor ke pihak Kepolisian
SPO IDENTIFIKASI PENGUNJUNG

Identifikasi Penunggu Pasien Identifikasi Pengunjung Dalam Jam Besuk

Penunggu pasien harus Pengunjung ranap kelas VIP memiliki akses


menggunakan kartu tunggu langsung ke ruang pasien.
Mengisi formulir di ruang perawatan Di luar kelas VIP dibatasi 2 orang per
dan divalidasi Ka. Ruangan Perawatan pasien. Bila > 2 orang dilakukan
bergantian.
KARTU TUNGGU DIPEROLEH DI POS SELURUH PENGUNJUNG DI AREA RAWAT
SATPAM INDUK INAP MENGGUNAKAN KARTU
TUKAR KARTU IDENTITAS YANG PENGUNJUNG.
MASIH BERLAKU (KTP/SIM) DIPEROLEH DI POS KEAMANAN
SERAHKAN FORMULIR YANG TELAH INDUK DEPAN (EXT. 326.) DENGAN
DIISI MENUKAR KARTU IDENTITAS YANG
MASIH BERLAKU (KTP/SIM).
DIBERIKAN LEMBAR TATA TERTIB
PENGUNJUNG DAN PENUNGGU RSIJ CP. Anak <13 tahun TIDAK
Satu pasien maksimal 1 orang DIPERBOLEHKAN masuk ruang
penunggu. perawatan.
SPO IDENTIFIKASI PENGUNJUNG

Identifikasi Pengunjung di Luar Jam Besuk

HARUS MELAPORKAN KE POS SATPAM INDUK DAN MEMPEROLEH KARTU DENGAN MENUKARKAN
KARTU IDENTITAS.

MAKSIMAL 1 ORANG PER PASIEN.

Pengunjung Rajal (Radiologi & Diagnostik serta ODC) maksimal 1 pasien 1 orang kecuali kondisi
khusus.

Pengunjung perkantoran ataupun rekanan menggunakan KARTU VISITOR DI POS SATPAM


TERDEKAT.

Rekanan >1 HARI dibuatkan KARTU VISITOR PERMANEN DARI BAGIAN SDI dan dikembalikan setelah
selesai.
Unit kerja melaporkan ke Pos Satpam Induk untuk legalitas pekerjaan dan pengembalian kartu.

Pos Satpam Induk mencatat pengembalian kartu


SPO PENANGANAN PENCURIAN

Pelaku
diamankan
dan dibawa Catat
Jika pihak
Petugas ke kantor identitas
kepolisian
Satpam Satpam agar pelaku dan
Petugas tiba di RSIJCP,
menangkap tidak terjadi barang bukti
Satpam pelaku
pencuri atau hal-hal yang serta
melaporkan dibawa dan
menerima tidak penangkap
kepada didampingi
pencuri yang diinginkan pelaku jika
kepolisian petugas
tertangkap dan pelaku
setempat. Satpam dan
oleh penganiayaan ditangkap
saksi berikut
seseorang. oleh oleh
barang bukti.
seseorang seseorang.
atau banyak
orang.
ALUR PELAPORAN INSIDEN

Ya Tidak

Sosialisasi kejadian
insiden ke unit kerja
terkait yang punya
resiko sama
MANAJEMEN
BAHAN BERBAHAYA & BERACUN (B3)
DEFINISI
BAHAN BERBAHAYA & BERACUN

Zat, bahan kimia dan biologi ,baik dalam


bentuk tunggal maupun campuran yang
dapat membahayakan kesehatan &
lingkungan hidup secara langsung atau tidak
langsung dan mempunyai sifat : racun
(toksisitas), karsinogenik, teratogenik,
mutagenik, korosif dan iritasi
DENAH PENYIMPANAN B3 dan LIMBAH B3
PIKTOGRAM/SIMBOL B3
BAHAYA FISIK BAHAYA KESEHATAN BAHAYA
LINGKUNGAN
mudah toksisitas akut Bahaya
meledak Toksisitas Akut
dan Kronik
mudah Korosi,iritasi kulit, Pada
menyala iritasi kerusakan pada Lingkungan
mata Akuatik

gas, cairan, peringatan toksisitas


padatan akut, korosi/iritasi
pengoksidasi kulit/iritasi kerusakan
parah pada mata,
sensititasi pada kulit
gas bertekanan sensititasi sal.napas,
toksisitas terhadap
produksi, bahaya
aspirasi
korosif bahaya terhadap
terhadap kesehatan sampai
logam tingkat tertentu
PEMBUANGAN B3
 B3 dan limbahnya tidak boleh dibuang
sembarangan
 Limbah Bahan kimia : kantong plastik coklat
 Limbah Obat Kanker : kantong plastik ungu
 Limbah Radioaktif : kantong plastik merah
 Limbah infeksius : kantong plastik kuning
 Limbah tidak boleh dicampur (terutama
limbah radioaktif)
 Wadah limbah + Label/simbol Limbah B3
 Kirim ke ISP
SIMBOL LIMBAH B3
JENIS LIMBAH WARNA WADAH SIMBOL

Limbah Infeksius Kuning

Limbah benda tajam Kuning+ safety box

Limbah Obat Kanker Ungu

Limbah Radiologi Merah

Limbah Bahan Kimia Coklat


CYTOTOXIC
SPILL KIT

INFECTIOUS MACAM RADIOACTIVE


SPILL KIT SPILL KIT
SPILL KIT

CHEMICAL
SPILL KIT
Eye Wash

Eye wash adalah fasilitas untuk mengatasi kasus-kasus


kecelakaan kerja pada mata yang terkontaminasi zat berbahaya.
MATERIAL SAFETY DATA SHEETS / MSDS
LEMBAR DATA KEAMANAN BAHAN /LDKB

adalah lembar petunjuk


yang berisi informasi
bahan berbahaya tentang
sifat fisika, kimia, penyimpanan,
jenis bahaya yang
ditimbulkan, cara
penanganan,tindakan khusus
dalam keadaan darurat,
pengelolaan limbah bahan
berbahaya tsb, dll
PENCEGAHAN &
PENANGGULANGAN
KEBAKARAN
Petugas
Pertama yg melihat Api
- Lapor - ALUR PELAPORAN PENCEGAHAN
Penjab Unit Kerja
DAN
Tim teknik ruangan
melakukan :
PENANGGULANGAN KEBAKARAN
1.Aktifasi alarm area
2.Pemadaman sedini mungkin
dengan APAR

Ya
Selesai Api
Padam
Tidak

Tim Keamanan (Satpam) Tidak


Jam Dokter jaga
Kerja IGD (Siaga II)
Pemadaman api dengan
APAR dan Hydran Ya
K3 (Siaga II)

Operator Central :
Aktifasi Kode Merah

Tim Evakuasi
dinas Pemadam Kebakaran
Evakuasi Pasien
(Siaga II)
dan pengunjung ke
“assembling poin”
Api Padam
Tidak
Investigasi
Lengkap

Buat laporan semua kegiatan &


kondisi terakhir

REKAP oleh K3 Selesai


ALUR PELAPORAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN

Api
Pada
m

Selesai
Bagaimana Prosedur Evakuasi di RS ?

1. Bila terjadi bencana tetap tenang, jangan panik, jangan berlari, ikuti petunjuk
arah evakuasi atau dari petugas evakuasi.

2. Sebisa mungkin evakuasi secara horizontal dari pada vertical.

3. Jangan coba mengambil barang yang tertinggal.

4. Pasien yang masih bisa berjalan sendiri dan pengunjung melakukan


evakuasi secara mandiri dengan arahan petugas ruangan, lepaskan jika
memakai sepatu dengan haktinggi.

5. Evakuasi pasien yang masih dapat berdiri tetapi tidak dapat berjalan dengan
metode Human Crutch Metodh (dipapah)1. oleh petugas ruangan.
6. Pasien yang sama sekali tidak bisa berjalan dengan menggunakan metode
Pick a Back Methode (digendong), wheel chair methode atau bahkan bed yang
sudah beroda dibantu dorong oleh petugas.

7. Gunakan tangga darurat terdekat menuju jalur evakuasi.

8. Jangan gunakan lift, lift tidak bekerja sewaktu alarm berbunyi.

9. Jalan merangkak menuju tangga darurat, bila lorong dipenuhi asap.

10. Tutup hidung dan mulut dengan sapu tangan atau tissue yang telah
dibasahi air guna menghindari dari kemungkinan menghirup zat-zat beracun.

1.
11. Keluar menuju tempat berkumpul darurat yang aman (assembly point)
dimasing-masing area RSIJCP.
SARANA PROTEKSI AKTIF DI RS

a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR)


2 Jenis APAR:
Dry Chemical Powder Gas Co2

Outdoor Indoor
b. Sistem deteksi dan alarm kebakaran; Sistem deteksi
terhubung pada panel-panel alarm secara otomatis

Smoke Detector

Heat Detector
c. Sistem pipa tegak dan selang kebakaran serta
hidran halaman;

Hydrant Gedung

Hydrant Halaman
d. SISTEM SPRINGKLER OTOMATIS;
Alat pemancar
Alat pemancarairair
untuk
untukpemadaman
pemadamankebakaran
kebakaran
yangyang
mempunyai
mempunyai tudung
tudungberbentuk
berbentuk deflektor
deflektor
pada
padaujung mulut
ujung mulutpancarnya,
pancarnya,sehingga
sehinggaairairdapat
dapat
memancar kesemua
memancar arah secara
kesemua merata.
arah secara merata.
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)

DEFINISI :
Adalah alat pemadam kebakaran yang dapat dibawa
& dioperasikan oleh satu orang serta berdiri sendiri
Cara Menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Ingat P-A-S-S

1. Pegang dan tarik pin pengunci

2. Arahkan selang dengan jarak 1 - 1. 25 m


dari sumber api

3. Satukan pegangan atas


dan pegangan bawah

4. Sapukan ke arah Api dan


berlawanan arah angin
Alur Pelaporan Pegawai, Pasien, dan Pengunjung Merokok

Pegawai

Satgas anti rokok


No. Ext. 326 / 374

Mengamankan dan Melakukan


Penyuluhan Tentang Peraturan-Peraturan
KDM dan Bahaya Rokok

Menandatangani Form CekList


Kawasan Di Larang Merokok

Selesai
DISASTER
Struktur Organisasi Pencegahan dan Penanggulangan
Bencana (Disaster) RSI
Penanggung Jawab

Bencana Luar Direktur Utama

Bencana dalam Ka. Pedarat ( Dir yan klin )


Wakil (Ka. Manajemen Dokter Jaga
Risiko) UGD

Bendahara (Mjr. Keuangan) Sekretaris (Ka.Sie


Perkantoran)

Tim Informasi & Tim Teknis & Tim Evakuasi Tim Tim
Hubungan Luar Logistik Emergency/ Keamanan
(Mjr. (Manaj. Ranap Dan
Manaj. SDM) Medis (Manajer (Mjr. Yanum
(Ka. Humas & Pemeliharaan) YanSus) &
Legal) Perkantoran)

Sub Tim Sub Tim Penanggulangan


Penanggulangan Intern external ( Ka. DMC )
(Ka. Unit Kerja)
Tim A (DMC)

Evakuasi Teknis Penyelamat Tim B (DMC)


Staf Unit kerja Staf Unit Keja Staf Unit Kerja
Tim C (DMC)
SK Direktur Utama RSIJ CP No. 095/SK/ I/11/2009
Ketentuan Zona Aman Evakuasi
Di Rumah Sakit

Zona Aman I • Klinik Rajal Depan, Gedung Perkantoran, UGD,


(lapangan parkir Laboratorium, Radiologi, Diagnostik, ICU, Pav.
Zamzam, Shafa dan Arafah Atas.
gedung utama)

Zona Aman II • Paviliun Arafah Bawah, Multazam, Marwah,


(lapangan parkir Matahari Dua,, Melati, Badar, HCB, Muzdalifah dan
Gedung Raudhah.
Gedung Raudhah)

Zona Aman III (jalan • Ruang Perpustakaan, Dapur Gizi, Auditorium, Kantor
dan lapangan parkir Binroh, Gedung dan Masjid Arrahmah, Linen,
Kesling dan Gudang Perbekalan Umum.
Gedung Dapersi)
ZONA AMAN EVAKUASI

LAPANGAN PARKIR LAPANGAN


LAPANGAN PARKIR
GEDUNG UTAMA PARKIR GEDUNG
GEDUNG DAPERSI
RAUDHAH
Bagaimana Prosedur Evakuasi di RS ?

1. Bila terjadi bencana tetap tenang, jangan panik, jangan berlari, ikuti
petunjuk arah evakuasi atau dari petugas evakuasi.

2. Sebisa mungkin evakuasi secara horizontal dari pada vertical.

3. Jangan coba mengambil barang yang tertinggal.

4. Pasien yang masih bisa berjalan sendiri dan pengunjung


melakukan evakuasi secara mandiri dengan arahan petugas ruangan,
lepaskan jika memakai sepatu dengan haktinggi.
5. Evakuasi pasien yang masih dapat berdiri tetapi tidak dapat berjalan
dengan metode Human Crutch Metodh (dipapah) oleh petugas
ruangan. 1.
6. Pasien yang sama sekali tidak bisa berjalan dengan menggunakan
metode Pick a Back Metdhod (digendong), wheel chair method atau
bahkan bed yang sudah beroda dibantu dorong oleh petugas.

7. Gunakan tangga darurat terdekat menuju jalur evakuasi.

8. Jangan gunakan lift, lift tidak bekerja sewaktu alarm berbunyi.

9. Jalan merangkak menuju tangga darurat, bila lorong dipenuhi asap.

10. Tutup hidung dan mulut dengan sapu tangan atau tissue yang
telah dibasahi air guna menghindari dari kemungkinan menghirup zat-
zat beracun.
1.
11. Keluar menuju tempat berkumpul darurat yang aman (assembly
point) dimasing-masing area RSIJCP.
KODE DARURAT
HAL-HAL YANG PERLU DIWASPADAI KODE SIMBOL PANGGILAN DARURAT

Kebakaran MERAH

Henti jantung pada dewasa BIRU

Henti jantung pada anak-anak BIRU

Penculikan bayi / anak-anak PINK

Orang yang membahayakan ABU-ABU

Orang yang membahayakan dengan


PERAK
senjata

Ancaman bom Ungu

Evakuasi Hijau

Ekternal emergency Coklat

Internal emergency Kuning


PROSEDUR PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT BANJIR
DI DALAM JAM DINAS DI LUAR JAM DINAS
1. Dr. Jaga IGD yang bertugas,
bertindak sebagai koordinator
lapangan pengganti Wakil Pedarat
SIAGA III SIAGA II & I 2. Perawat DK yang bertugas
bertindak sebagai kepala tim
evakuasi menggantikan GM
Posko Tim Hub. Keperawatan
Banjir DKI Luar & 3. Petugas Keamanan yang
Informasi bertugas bertindak sebagai kepala
Ka Unit Tim evakuasi tim keamanan menggantikan
Kerja untuk siap Manager Yanum & Perkantoran
siaga Ketua Wakil Pedarat 4. Kepala Kelompok Unit Kerja yang
Pedarat (Koord. Lap) bertugas bertindak sebagai ketua
RSIJ tim penanggulangan Unit Kerja
menggantikan Kepala Unit Kerja.
Tim Evakuasi,
Teknis dan Ket.
Penyelamatan Wakil Pedarat Penanggung Tim
unit kerja sebagai Jawab Emergency/Medis, Tindakan
koordinator (Direksi RSIJ)) Tim Evakuasi, Tim
Lapangan Teknis & logistik, Perintah
dan Tim
keamamanan Informasi
Area Banjir
Unit Kerja Area Banjir Koordinasi
Seluruh Unit
Kerja Apabila Tim Pedarat sudah datang di
lokasi maka prosedur
penanggulangannya sama seperti di
dalam jam kerj
Foto Bencana Banjir di RS
PERALATAN MEDIS
TUJUAN PEMELIHARAAN

• Terlaksananya pemeliharaan peralatan yang medis


sesuai persyaratan mutu.
• Tercapainya kondisi peralatan medis yang selalu
dalam kondisi laik pakai dan dapat difungsikan
dengan baik.
• Keselamatan manusia dan lingkungan
• Usia pakai peralatan kesehatan yang lebih panjang .
• Terselenggaranya kegiatan pelayanan yang bermutu.
PEMELIHARAAN ALAT MEDIS
HARIAN
USER
PEMELIHARAAN Teknisi Rumah
PREVENTIVE Sakit
BERKALA
TEKNISI
PEMELIHARAAN Teknisi Pihak
TERENCANA Ketiga
PERBAIKAN
PEMELIHARAAN RINGAN
PEMELIHARAAN KOREKTIF
PERBAIKAN TOTAL
(OVERHAUL)

PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN
TIDAK TERENCANA DARURAT
1. Pemeliharaan Terencana : Pemeliharaan yang
dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
disusun.
2. Pemeliharaan Tidak Terencana : Pemeliharaan yang
bersifat mendesak dan tidak terduga.
3. Pemeliharaan preventif : Pemeliharaan yang bersifat
pencegahan berupa perawatan dengan
membersihkan fasilitas alat dan pengecekan fungsi
alat yang dilakukan secara harian dan berkala .
4. Pemeliharaan Korektif : Pemeliharaan yang bersifat
perbaikan terhadap peralatan yang mengalami
kerusakan dengan penggantian suku cadang.
PEMELIHARAAN PREVENTIF
A. Pemeliharaan Harian
Pemeliharaan Harian adalah pemeliharaan yang dilakukan
oleh user/Operator sebelum alat tersebut digunakan,
meliputi :
1. Persiapan, dilakukan sebelum alat digunakan seperti:
menyiapkan asecoris, pembersihan bagian luar komponen
alat dll.
2. Pemanasan Alat, dilakukan setiap pagi sebelum digunakan
untuk pelayanan, serta melakukan pengecekan fungsi
seperti indikator, saklar selektor, pergerakan dan fungsi
lainnya.
3. Pengemasan/penyimpanan, dilakukan setiap alat telah
selesai digunakan seperti mengatur kembali selector ke
posisi minimum, memutar tombol on/off ke posisi off,
melepaskan serta membersihkan elektroda dengan cairan
pembersih & memasang penutup debu.
B. Pemeliharaan Berkala.
Pemeliharaan berkala adalah pemeliharaan yang dilakukan
oleh teknisi setiap 3 bulan meliputi :
1. Pengecekan dan Pembersihan seluruh bagian alat.
2. Pengecekan suhu dan kelembaban ruangan .
3. Pembersihan sambungan kabel / soket.
4. Pengecekan fungsi :saklar , tombol , indikator , display, dll
5. Pengecekan sistem pergerakan mekanis, pelumasan
bagian yang bergerak.
6. Pengukuran tahanan kabel pembumian alat ( grounding ).
7. Pengukuran arus bocor.
9. Pengukuran catu daya.
10. Melakukan uji kinerja alat ,dll.
FORMULIR PENGECEKAN ALAT MEDIS HARIAN

RUANGAN : ARAFAH
ATAS
…../…./… …../…./… …../…./ …../…./ …../…./ …../…./ …../…./ …../…./… …../…./ …../…./ …../…./… …../…./ …../…./ …../…./…
NO NAMA ALAT .. .. ….. ….. …../…./….. ….. ….. ….. .. ….. ….. .. ….. ….. ..
P
r
B R Prf B R Prf B R Prf B R f B R Prf B R Prf B R Prf B R Prf B R Prf B R Prf B R Prf B R Prf B R Prf B R Prf B R Prf

1 NEBULIZER

2 SYRINGE PUMP

3 INFUSION WARMER

Keterangan : Berilah tanda cheklist ( √ ) pada kolom


B/R Jakarta,
B : Bila alat berfungsi Dengan
Baik Karu / Unit
R : Bila alat tidak berfungsi (
rusak )
Prf : Paraf
Pengechek
Bila alat tidak berfungsi dengan baik hubungi Teknik Medis
no Ext 382 ( )

FORM / CP / 03 / 03A / 007 Rev A


LEMBAR KERJA PENGECEKAN ALAT ( BAGIAN TEKNIK )

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA


SEKSI MEKANIKAL & ELEKTRIKAL

CHECK LIST PEMELIHARAAN ECG

RUANGAN :
MERK :
TYPE/MODEL :
NO.SERI :
TAHUN PEMAKAIAN :
LABEL KALIBRASI : Ada Tidak ada
SERTIFIKAT KALIBRASI : s/d

I PENGUKURAN KONDISI LINGKUNGAN


CATU DAYA : Volt
O
TEMPERATUR RUANGAN : C
KELEMBABAN RUANGAN : %
II PEMERIKSAAN KONDISI FISIK & KOMPONEN ALAT

Ha sil pe me riksa a n Ha sil Pe ngujia n


NO BAGIAN ALAT Fisik Fungsi KET
ada tdk ada baik tdk baik
1 Badan permukaan alat
2 Standar 1mV
3 Paper Speed
4 Lead Selector
5 Recorder
6 Filter
7 Kabel Patient
8 Kabel Power
9 Saklar
10 Screws
11 Battery
12 Display
13 Uji Kinerja alat

Mengetahui, Jakarta,……………
Karu/Unit Petugas Pelaksana

(……………………) (………………………….)
Contoh : Pemeliharaan Preventif Alat Elektrosurgery

N0 Komponen Kegiatan Pemeliharaan Periode Pelaksana kondisi


Harian Bulanan Tahunan user Teknisi Mati Hidup

1 Elektroda  Bersihkan dari √ √ √


Aktif kotoran dan debu.
 Sterilisasi dengan √ √ √
Autoclave.
 Simpan ditempat √ √ √
tertutup dan steril.

2 Elektroda  Bersihkan dari √ √ √


Netral kotoran dan debu.
 Sterilisasi Cukup √ √ √
dengan zat pencuci
hama.
√ √ √
 Simpan ditempat
tertutup dan steril.
N0 Kegiatan Periode Pelaksana kondisi
Komponen Pemeliharaan Harian 3 Bulanan Tahunan user Teknisi Mati Hidup

3 Main Unit  Bersihkan √ √ √


bagian dalam
dengan
vacumm
cleaner. √ √ √
 Periksa seluruh
soket dan √ √ √
konektor.
 Bersihkan
kipas
pendingin.
4 Foot  Bersihkan dari √ √ √
Switch kotoran dan
debu. √ √ √
 Periksa kondisi
kabel dan uji
fungsi
IDENTIFIKASI ALAT KESEHATAN
LABEL KALIBRASI
PERBAIKAN ALAT MEDIS
User Melaporkan kerusakan
Alat medis

Ka.sie Mekanikal Elektrikal


Melakukan Analisa laporan
Melakukan Analisa Sumber Daya

Ya Tidak
Kompetensi
Sumber daya

Perbaikan Alat Medis Perbaikan Alat Medis


swakelola Outsourching / Vendor
SISTEM UTILITAS LISTRIK
PEMASOK LISTRIK RS
Sumber Utama listrik RSIJCP adalah dari PLN dengan daya
terpasang sebesar 3.575 KVA.

Sebagai back up apabila terjadi pemutusan / gangguan suplai


listrik utama / PLN difungsikan listrik emergensi ( genset ).

Untuk perawatan khusus seperti kegiatan bedah, perawatan


ICU,ICCU disamping mendapat suplai listrik emergensi juga
mendapat backup listrik dari alat UPS ( Uninterupted Power
Supply ) sebagai sumber listrik pengganti pada saat ada jeda
waktu antara padamnya listrik utama ( PLN ) dengan sumber
listrik pengganti ( Genset ) .
KONDISI EMERGENSI

Adalah keadaan dimana suplai listrik reguler


( PLN ) terputus.

Teknik listrik melakukan koordinasi dengan PLN

Menghidupkan genset untuk menggantikan


suplai listrik PLN dengan lama pendistribusian
listrik genset < 10 detik
PASOKAN LISTRIK EMERGENSI RS
Secara umum pemenuhan / pendistribusian listrik emergensi
RSIJCP dibagi dalam 3 ( tiga) katagori yaitu :

1. Kebutuhan listrik RISIKO RENDAH

2. Kebutuhan listrik RISIKO SEDANG

3. Kebutuhan listrik RISIKO TINGGI


PETA DISTRIBUSI MANAJEMEN EMERGENSI
NO RISIKO RISIKO RISIKO SUMBER SUMBER SUMBER SUMBER
TINGGI SEDANG RENDAH UTAMA ALTERNATIF ALTERNATIF ALTERNATIF
1 2 3

1 KAMAR PLN UPS 20 KVA GENSET GENSET 720


BEDAH 1500 KVA KVA

2 HCU PLN UPS 10 KVA GENSET


1500 KVA
3 ICU PLN UPS 20 KVA GENSET
1500 KVA
4 ICCU PLN UPS 20 KVA GENSET
1500 KVA
5 PERINA PLN UPS 20 KVA GENSET
1500 KVA
6 R.STROKE PLN UPS 20 KVA GENSET
1500 KVA
7 R.CENTRAL PLN GENSET 720 GENSET
GAS KVA 1500 KVA
8 HD PLN GENSET 650
KVA
PETA DISTRIBUSI MANAJEMEN EMERGENSI
NO RISIKO RISIKO RISIKO SUMBER SUMBER SUMBER
TINGGI SEDANG RENDAH UTAMA ALTERNATIF 1 ALTERNATIF
2
1 IPAL PLN GENSET 650 KVA

2 PABX PLN GENSET 720 KVA

3 GEDUNG PLN GENSET 650 KVA


RAUDHAH

4 RADIOLOGI PLN GENSET 1500 KVA

5 DIAGNOSTIK PLN GENSET 1500 KVA

6 RANAP PLN GENSET 650 KVA

7 RAJAL PLN GENSET 1500 KVA


PETA DISTRIBUSI MANAJEMEN EMERGENSI
NO RISIKO RISIKO RISIKO SUMBER SUMBER SUMBER
TINGGI SEDANG RENDAH UTAMA ALTERNATIF 1 ALTERNATIF 2

1 Rekam PLN GENSET 720 KVA


medik
2 Dapur PLN GENSET 720 KVA

3 Gudang PLN GENSET 720 KVA

4 parkir PLN GENSET 720 KVA

5 Administra PLN GENSET 720 KVA


si

6 Parkir & PLN GENSET 720 KVA


taman
PANEL HUBUNG BAGI
PANEL HUBUNG BAGI
UPS 20 KVA
LVMDP(Low Voltage Main Distribution
Panel )
GENSET 720 KVA
GENSET 1500 KVA
GENSET 650 KVA
SISTEM UTILITAS AIR
SISTEM KUNCI AIR BERSIH
Bila > 4 jam,
Apabila Petugas teknik
maka bak
terjadi air
penampung Petugas
gangguan berkoordinasi Petugas
utama akan teknik air
pasokan dengan teknik air
mendapat melakukan
air bersih PT.AETRA melapork
suplai air pengecekkan
dari PAM untuk an ke
bersih dan siaga di
maka pengiriman Kasi.Sara
otomatis dari Bak
pihak PT. mobil tanki na Fisik
pompa air penampunga
AETRA kapasitas 5000 bahwa
artetis/sumur n air utama
menginfor liter sebanyak 4 kondisi
dalam yang sampai
masi kan mobil tanki suplai air
terletak di kondisi suplai
ke bagian yang mensuplai sudah
dekat Dapur air dari PAM
teknik air air bersih di normal.
Gizi sampai normal.
melalui RSIJCP selama
dengan PAM
telpon/fax. 4 jam.
normal.
SISTEM UTILITAS GAS MEDIK
STANDAR DAN KETENTUAN
• Perencanaan sistem gas medik di Rumah sakit
• Sistem Jaringan gas medik di Rumah Sakit
• Sumber sistem gas medik di Rumah sakit
• Kebutuhan outlet gas medik ruang-ruang di
Rumah sakit
• Maintenance gas medik di Rumah sakit
RAMBU-RAMBU PERINGATAN DI RUANG SENTRAL
GAS MEDIS

• Yang tidak berkepentingan


Dilarang masuk
• Dilarang merokok
• Jauhkan dari panas dan oli
KODE WARNA PIPA GAS
• WARNA PUTIH : OKSIGEN
• WARNA KUNING : SUCTION/VACUM
• WARNA BIRU : N2O
• WARNA HIJAU : UDARA TEKAN
KEGAGALAN GAS OKSIGEN

SUPLAI GAS OKSIGEN


TERHENTI

Ya ISI TANKI Tidak


LIQUIT
KOSONG
Ya Panel Tidak
gas
oksigen Tida
Perbaiki Ya Cek k
kebocor
Telpon PT. ANEKA GAS Ya an pipa
Back UP dengan VGL Tidak
Atau Manipold Oksigen
cek peralatan
Perbaiki
MESIN CENTRAL GAS
MESIN CENTRAL GAS MEDIS

• 2 BUAH COMPRESOR / UDARA TEKAN


• 6 BUAH SUCTION /VACUUM
• 1 BUAH AIR DRYER
• 1 BUAH MANIPOLD N2O ( NITROUS OXIDE)
• 1 BUAH MANIPOLD 02 (OKSIGEN)
CONSOLE UNIT/ BEDHEAD
AGSS
• ANESTHESI GAS
SCAVANGING UNIT/
• BUANGAN SISA GAS
ANESTHESI
• ~ UNTUK
MENGHISAP DAN
MEMBUANG SISA-
SISA GAS
ANESTHESI DARI
MESIN ANESTHESI
Indikator
tekanan
gas
SHUT OFF VALVE Bila terjadi
kebocoran gas
medis harus
ditutup.

Posisi Tertutup Cover Posisi Terbuka


MANIPOLD OKSIGEN
TANKI LIQUID 1500 GALON
PANEL ALARM GAS
SISTEM KUNCI
SISTEM KUNCI
• Suatu sistem untuk menjamin sistem pendukung di rumah
sakit secara aman, efektif dan efisien perlu/esensial bagi
keselamatan pasien, keluarga, staf dan pengunjung serta
untuk memenuhi kebutuhan asuhan pasien.

• Contoh :
 kontaminasi limbah di area persiapan makanan,
 ventilisasi yang tidak adekuat di laboratorium klinis,
penyimpanan tabung oksigen yang tidak aman,
 kebocoran pipa oksigen dan kabel listrik bertegangan
berjumbai dan kesemuanya bisa menimbulkan bahaya
 dsb.

Anda mungkin juga menyukai