TUGAS MANDIRI

KONSEP INOVASI

OLEH :

PESERTA : PIM III ANGKATAN IV

NAMA : I H W A N, MT
INSTANSI : DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN
RUANGKOTA LUBUKLINGGAU

PEMERINTAH KOTA LUBUK LINGGAU

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA

DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN IV

TAHUN 2017
PERTANYAAN :
PENJELASAN :
Gagasan rancangan proyek perubahan yang akan saya laksanakan sudah memenuhi kriteria
inovasi.Rancangan Proyek Perubahan yang akan saya lakukan yaitu :
“Si eMPe3Ka(Sistem Informasi Monitoring Progres Pelaksanan Pekerjaan
Konstruksi)”.
Berdasarkan 5 kriteria inovasi konsep perubahan yang akan saya lakukan sudah memenuhi
kriteria, penjelasannya :

1. Kebaruan
Saat ini pelaksanan pekerjaan konstruksi diawasi dan dilaporkan satu persatu secara
manual, belum ada system informasi yang bisa memonitor dan mengevaluasi pelaksaan
pekerjaan konstruksi secara bersamaan dan memberikan gambaran lokasi pekerjaan
secara cepat, kondisi ini memiliki kesulitan dalam memonitor dan mengevaluasi
pekerjaan konstruksi yang sedang berjalan, yang mengakibatkan terlambatnya
penanganan pelakasanaan pekerjaan yang bermasalah.
Sistem Informasi iniakan menyediakan database informasi pekerjaan konstruksi yang
terintegrasi yang mudah di akses, menyediakan informasi kemajuan pelaksanaan
pekerjaan yang sedang berjalan dan menyediakan format monitoring yang dapat di cetak
sebagai laporan tertulis,sehingga dapat memberikan informasi secara cepat serta
mempermudah dalam memonitor dan mengevaluasi perkembangan pelaksanan pekerjaan
konstruksi di lapangan.

2. Dampak Positif
Dengan adanya “Sistem Informasi Monitoring Progres Pekerjaan Konstruksi”,
makamonitoring dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dapat dilakukan secara
mudah dan cepat karena dilakukan secara online, sehingga memudahkan dalam
melakukan kontroling terhadap progress pekerjaan konstruksi dilapangan, dampak
lainnya :
a. Menghemat waktu yang dibutuhkan untuk pelaporan dan koordinasi, karena
penyampaian laporan progress fisik di lapangan dapat dilakukan dengan menginput
langsung secara online tanpa harus dating ke Kantor Dinas PUPR
 b. Adanyan transfaransi data dan informasi kegiatan konstruksi sehingga dapat memicu
budaya malu jika kegiatan konstruksi mengalami fase kontrak kritis karena informasi
ini dapat dipantau oleh stakeholder terkait melalui system.
c. Menjadi salah satu faktor pendorong perubahan budaya kerja penyedia jasa yang
biasanya tidak mengelola waktu dengan baik sejak tahap awal pelaksaaan pekerjaan
yang mengakibatkan capaian fisik kegiatan terlambat dari target

3. Mampu Memberi Solusi

Si eMPe3Ka akan memberikan informasi yang kekinian dengan mudah dan cepat
terhadap kondisi pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan, sehingga prioritas
penanganan terhadap pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang bermasalah menjadi lebih
muda, maka dengan sendirinya keterlambatan pelaksanaan pekerjaan konstruksi dapat
segera diantisipasi dan tidak terakumulasi sampai fase kritis

4. Berkesinambungan
Seperti pengembangan system aplikasi pada umumnya, Si eMPe3Ka berprinsip “release
early release often” (RERO), luncurkan sedini mungkin, luncurkan sesering mungkin,
artinya meluncurkan aplikasi bahkan sebelum aplikasi itu telah sempurna, meluncurkan
aplikasi secara lebih sering yang bertujuan untuk feedback jauh lebih awal yang biasa
dipakai dalam proses pengembangan aplikasi itu sendiri selanjutnya. Kesempurnaan
sebuah aplikasi adalah sebuah proses, dan ketika dirilis aplikasi ini akan diperbaharui
dengan versi yang lebih baik dalam tempo yang cukup cepat, hasilnya adalah sebuah
aplikasi yang lebih baik setiap saat.Dengan berpijak dari Sistem ini maka akan terbuka
adaptasi/ peningkatan terhadap kebutuhan yang lebih luas pengembangan cakupan
layanan yang dibutuhkan, dengan manfaaat utama yang ingin dicapai
Pencapaian utama yang diinginkan dari semua pencapaian tujuan ini adalah reformasi
system Pengawasan Pelaksanaan Pekrejaan Konstruksi yang mampu menciptakan
system pengendalian kegiatan konstruksi yang optimal, efektif dan efisien.
Dampak yangsesungguhnya memang akan terasa dalam jangka menengah danpanjang,
ketika lama-kelamaan data kinerja pelaksana pekerjaan konstruksi sudah semakin baik,
sehingga kunci untuk mensukseskan proyekperubahan ini adalah memastikan adanya
“keberlanjutan”.
Diperlukan upaya banyak pihak untuk terlibat dalam kelanjutan proyek ini, sehingga
akanmenjadi percepatan tersendiri untuk penguatan proyek ini secaraberkelanjutan.
 Salah satu caranya adalah memasukan pencapaianproyek perubahan ini sebagai baseline
pencapaian Renstra organisasi berikutnya. Selain itu Si eMPe3Ka perlu dibawa menjadi
prioritas Organisasi Perangkat Daerah bahkan prioritas daerah sehingga menjadi
perhatian seluruh unsur organisasi serta menjadi perhatian daerah.

5. Memiliki Kesesuaian/ Tidak Melanggar Sistem

Prioritas pertama pembangunan Pitalebar Indonesia sesuai dengan Peraturan Presiden
No. 96 tahun 2014 tentang Pitalebar Indonesia tahun 2014-2019 adalah e-Government
atau ketatapemerintahan yang berbasis elektronik,sesuai dengan Instruksi Presiden No. 3
Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-
Government,sebagai upaya untuk mengembangakan penyelenggaran e-Government
dalam rangka meningkatkan kualitas layanan public secara efektifdan efisien,penataan
system manajeman dan proses kerja di lingkungan pemerintah denga
mengoptimalisasikan pemanfaatan teknologi informasi merupakan suatu kebutuhan.
Teknologi informasi yang bangun dalam Si eMPe3Ka telah sesuai dengan prioritas
Pembangunan Pitalebar Indonesia dan Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
E-Government, karena akan membentuk sebuah system pengolahan data, pengolahan
informasi, system manajemen dan proses kerja secara elektronik dengan memanfaatkan
kemajuan tekhnologi informasi agar pelayanan public dapat diakses secara mudah dan
cepatguna meningkatkan efisiensi, efektifitas, transfaransi dan akuntabiltas
penyelenggaraan pemerintan dibidang pelaksanan pekerjaan kontruksi.

Demikianlah konsep perubahan yang akan saya ajukan diuraikan dengan kriteria inovasi.