CRS Bukittinggi Aspirasi Mekonium
CRS Bukittinggi Aspirasi Mekonium
6 Gambaran Klinis
Pada pernapasan pertama, mekonium yang kental teraspirasi ke dalam
paru bayi, mengakibatkan obstruksi jalan napas kecil yang dapat menimbulkan
gejala takipnea, retraksi, stridor, dan sianosis pada bayi dengan kasus berat.
klinis pada bayi baru lahir sangat tergantung pada banyak sedikitnya cairan
jalan nafas. Pada pemeriksaan dapat dijumpai pernafasan yang sulit yang
hanya ditandai oleh takikardia tanpa retraksi. Pada kondisi gawat nafas, dapat
terjadi distensi dada yang berat yang membaik dalam 72 jam akan tetapi bila
2.7 Diagnosis
ketuban yang berwarna kehijauan pada ibu hamil sebelum atau selama
biasanya lahir cukup bulan atau lebih bulan. Pada pemeriksaan akan
atas. Kulit bayi terlihat terwarnai oleh mekoneum. Bayi tampak mengalami
kasar).
menunjukkan patchy opacities yang disebabkan oleh cairan pada paru yang dalam
proses resorpsi. Foto radiografi kontrol akan menunjukkan infiltrate yang menghilang,
dan efusi pleura yang ditemukan pada 2/3 kasus. Volume paru normal namun
gambaran radiopaque yang seragam, ground-glass dan penurunan volume paru karena
terjadi kolaps alveolus. Gambaran air bronchogram juga dapat dilihat namun efusi
pleura jarang terjadi. Sindrom ini biasanya terjadi pada bayi preterm yang berbeda
Foto radiografi dada bersifat khas ditandai dengan bercak-bercak infiltrat, corakan
mendatar. Foto x-ray dada normal pada bayi dengan hipoksia berat dan tidak adanya
dapat rendah pada penyakit lain, dan jika terjadi hipoksia, biasanya ada asidosis
metabolik. 1
Secara umum, konsistensi mekoneum dibagi dua katagori, yaitu encer dan
pekat. Mekoneum yang encer berwarna kuning hingga hijau terang dan cair.
Sebaliknya, mekoneum pekat bersifat pasta atau bergranul dan memiliki sejumlah
warna termasuk coklat gelap dan bahkan hitam. Mekoneum yang encer terdapat dalam
10-40% kasus pada pengeluaran mekoneum. Mekoneum yang pekat pada awal
persalinan, secara umum menunjukkan kurangnya cairan amnion dan merupakan
faktor risiko untuk terjadinya morbiditas dan mortalitas bayi.
Bayi dengan mekoneum encer lebih sering fisiologis, dan menunjukkan proses
maturitas bayi, sekaligus lebih sehat saat lahir. Baik mekoneum encer maupun pekat
dapat ditemukan saat persalinan atau bahkan sebelum persalinan. Mekoneum yang
ditemukan saat persalinan setelah cairan jernih keluar menunjukkan kondisi
pencemaran ketuban dengan mekoneum yang bersifat akut. Resiko morbiditas dan
mortalitas perinatal berada pada resiko tinggi jika berhubungan dengan pengeluaran
mekoneum yang pekat. Sebaliknya, menjadi resiko rendah jika dihubungkan dengan
pengeluaran mekoneum encer sebelum ketuban pecah.