Tentang
PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN OBAT
POLKES 05.09.03 BLITAR
Kefarmasian.
Ditetapkan di : Blitar
Pada Tanggal : Mei 2018
Kepala Poliklinik Kesehatan 05.09.03 Blitar,
Woro Sumantri
Pembantu Letnan Dua NRP 21950226170273
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH MADIUN Lampiran SK KaPolkes 05.09.03 Blitar
POLKES 05.09.03 BLITAR Nomor : SK/ / /
Tanggal : Mei 2018
Q= SK + SP (WT x D) SS
Keterangan:
Q = jumlah obat yang dipesan
SK = stok kerja
SP = stok pengaman
WT = waktu tunggu
SS = sisa stok
D = pemakaian rata-rata per minggu/ per bulan
Agar tidak terjadi kekosongan obat dalam persediaan, maka hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah:
a. Mencantumkan jumlah stok optimum pada kartu stok
b. Melaporkan kepada penanggung jawab kamar obat apabila terdapat pemakaian yang
melebihi rencana.
c. Membuat laporan secara sederhana dan berkala kepada Kepala Poskes tentang
pemakaian obat tertentu yang banyak dan obat lainnya masih mempunyai persediaan
banyak.
Pemeriksaan besar (pencacahan) dimaksudkan untuk mengetahui kecocokan antara
kartu stok obat dengan fisik obat yaitu jumlah setiap jenis obat. Pemeriksaan ini
dilakukan setiap bulan.
2) Pengendalian Penggunaan
Tujuan dilaksanakannya pengendalian penggunaan adalah untuk menjaga kualitas
pelayanan obat dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan dan obat.
Pengendalian penggunaan meliputi:
a. Prosentase penggunaan antibiotik.
b. Prosentase penggunaan injeksi.
c. Prosentase rata- rata jumlah R/.
d. Prosentase Obat penggunaan obat generic.
e. Kesesuaian dengan Pedoman.
3) Penanganan Obat Hilang, Obat Rusak dan Kadaluwarsa
a. Penanganan obat Hilang
Tujuan dilaksanakan penanganan obat hilang adalah sebagai
bukti pertanggungjawaban Kepala Poskes sehingga diketahui persediaan obat saat
itu. Obat juga dinyatakan hilang apabila jumlah obat dalam tempat penyimpanannya
ditemukan kurang dari catatan sisa stok pada kartu stok. Pengujian silang antara
jumlah obat dalam tempat penyimpanan dengan catatan sisa stok dilakukan secara
berkala satu tahun sekali oleh kepala Poskes.
Dalam menangani obat hilang, maka langkah- langkah yang harus dilakukan adalah:
1) Petugas pengelola obat menyusun daftar jenis dan jumlah obat yang hilang untuk
dilaporkan kepada kepala Polkes.
2) Kepala Polkes memeriksa dan memastikan kejadian tersebut kemudian menerbitkan
Berita Acara Obat Hilang
3) Kepala Polkes menyampaikan laporan kejadian tersebut kepada penanggung jawab
kamar obat disertai Berita Acara Obat Hilang.
4) Petugas pengelola obat mencatat jenis dan jumlah obat yang hilang pada kartu stok.
5) Apabila jumlah obat yang tersisa tidak mencukupi kebutuhan pelayanan, maka
petugas pengelola obat segera mengajukan permintaan obat kepada penanggung
jawab kamar obat dengan menggunakan LPLPO
6) Apabila hilangnya obat karena pencurian, maka dilaporkan kepada Kepolisian.
b. Penanganan Obat Rusak/Kadaluwarsa
Tujuan dilaksanakannya penanganan obat rusak adalah untuk
melindungi pasien dari efek samping penggunaan obat rusak/kadaluwarsa.
Dalam menangani obat rusak/kadaluwarsa, maka langkah- langkah yang harus
dilakukan adalah:
1) Petugas pengelola obat mengumpulkan obat rusak dalam gudang obat.
2) Obat yang rusak/kadaluarsa dikurangkan dari catatan sisa stok pada kartu stok oleh
petugas pengelola obat.
3) Petugas pengelola obat melaporkan obat rusak/kadaluarsa kepada kepala Poskes.
4) Kepala Poskes melaporkan dan mengirimkan kembali obat rusak/kadaluarsa ke
rekanan.
Ditetapkan di : Blitar
Pada Tanggal : Mei 2019
Anom Wiryono
Pembantu Letnan Dua NRP 21960279200177