Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Usaha Kesehatan Sekolah

Sub Pokok Bahasan : Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Sekolah

Pemateri : Sintya Okta Pancawardani

Sasaran : Siswa-siswi kelas 6 SD

Waktu :

Tempat : Aula SD Negeri 1 Kebondalem

Latar Belakang :

Kecelakaan dapat terjadi di mana-mana, di rumah, di perjalanan, di tempat kerja,

di sekolah, dan di tempat lainnya. Sebagai akibat dari kecelakaan korban dapat

mengalami cidera ringan atau berat, pingsan, cacat seumur hidup atau bahkan sampai

meninggal dunia. Bagi korban yang meninggal dunia tentu tidak memerlukan suatu

bentuk pertolongan yang cepat, tetapi bagi korban kecelakaan yang masih hidup

memerlukan suatu pertolongan yang cepat dan tepat agar korban dapat terhindar dari

bahaya maut.

Guru Sekolah Dasar adalah seorang yang bertanggungjawab secara penuh akan

keberadaan siswa di sekolah. Bentuk dari tanggungjawab tersebut adalah dengan

memberikan pelayanan yang bagus selama proses belajar yaitu berupa pendidikan

maupun keselamatan siswa. Siswa sekolah dasar yang berkisar antara usia 6 sampai 12

tahun adalah kelompok usia yang masih mempunyai keinginan untuk selalu bergerak

karena pada masa itu anak mempunyai kelebihan energi sehingga disalurkan melalui
bergerak. Sering didapatkan ketika bermain terjadi suatu kecelakaan besar maupun kecil

sehingga kadang-kadang menyebabkan kepanikan bagi pihak sekolah. Untuk itu guru

sebagai orang pertama yang bertagungjawab diharapkan mampu memberikan serta

mengajarkan kepada siswa tentang pertolongan pertama agar siswa dapat mempraktekan

secara langsung dan tidak terjadi akibat yang lebih buruk.

Tujuan :

1. Tujuan Intruksional Umum

Setelah melakukan penyuluhan kesehatan dalam waktu 35 menit diharapkan siswa-

siswi mampu memahami dan mengerti tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

(P3K).

2. Tujuan Intruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan siswa-siswi di sekolah dapat :

a. Menjelaskan pengertian tentang P3K di sekolah.

b. Menjelaskan tujuan P3K di sekolah.

c. Menjelaskan keadaan trauma dan cara penanganan cedera dalam P3K di sekolah.

Metode :

1. Ceramah

2. Diskusi dan tanya jawab

Media :

1. Leaflet

2. PowerPoint
Proses Penyuluhan :

No Kegiatan Peserta Waktu

1. Kegiatan pembuka :

a. Mengucap salam a. Menjawab salam

b. Memperkenalkan diri b. Mengenal pemateri

c. Menggali pengetahuan tentang penyuluhan

P3K c. Mengemukakan 5 menit

d. Menjelaskan tujuan atau tema pendapat sesuai

penyuluhan dengan apa yang

diketahui

d. Menyimak penjelasan

2. Kegiatan isi :

a. Menjelaskan tentang pengertian a. Siswa mendengarkan

P3K di sekolah dan menyimak

b. Menjelaskan tujuan P3K di penjelasan dengan 25 menit

sekolah seksama

c. Menjelaskan keadaan trauma

dan cara penanganan cedera

dalam P3K di sekolah

3. Kegiatan penutup :

a. Tanya jawab a. Siswa bertanya

b. Mengevaluasi b. Siswa dapat menjawab 10 menit

c. Memberikan kesimpulan pertanyaan yang telah

d. Mengucapkan salam penutup diberikan


c. Mendengarkan

kesimpulan

d. Menjawab salam

Evaluasi :

1. Apa yang dimaksud dengan P3K di sekolah ?

2. Jelaskan tujuan dari adanya P3K di sekolah ?

3. Apa saja keadaan trauma dan cara penanganan cedera dalam P3K di sekolah ?

Buku Sumber :
Lampiran Materi :

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI SEKOLAH

A. Pengertian Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Sekolah

B. Tujuan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di Sekolah

1. Mencegah agar tidak semakin parah

2. Mencegah cacat

3. Mencegah infeksi

C. Keadaan Trauma dan Cara Penanganan cedera dalam Pertolongan Pertama pada

Kecelakaan di Sekolah

Berikut adalah beberapa keadaan trauma dan cara penanganan cederanya yaitu :

1. Pingsan

a. Pengertian

Pingsan adalah hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan

oksigen, lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga, dehidrasi (kekurangan

cairan tubuh), hiploglikemia, dan anemia.

b. Gejala

1) Penderita tidak mau menyahut apabila dipanggil dan tidak ada reaksi

terhadap rangsangan misalnya seperti dicubit atau digoyang-goyang.

2) Biasanya penderita terbaring dengan tidak bergerak atau terkadang

penderita sangat gelisah.

3) Pernafasan ada, denyut nadi dapat diraba tetapi terasa lambat.


4) Pandangan berkunang-kunang, telinga berdenging, nafas tidak teratur,

muka pucat, pupil mata melebar, lemas, keringat dingin, dan menguap

berlebihan.

c. Pertolongan

1) Baringkan penderita di tempat yang teduh dan udara segar.

2) Apabila mukanya merah, kepala ditinggikan tetapi jika mukanya pucat

maka baringkan tanpa bantal.

3) Hendaknya kepala dimiringkan dengan tujuan jika penderita muntah, apa

yang dimuntahkannya mudah keluar dari mulut dan lidahnyapun tidak jatuh

kebelakang agar pernafasan tidak terhalang.

4) Isi mulut seperti makanan, gigi palsu, bekas muntahan harus dikeluarkan.

5) Pakaian yang menjepit seperti dasi, kerah pada baju, bra, ikat pinggang, dsb

dikendorkan.

6) Penderita dipakaikan selimut agar tidak kedinginan.

7) Jangan berikanan makanan atau minuman pada penderita yang pingsan.

8) Jangan tinggal penderita yang pingsan seorang diri, terutama apabila ia

gelisah perlu dijaga supaya tangan, kaki atau kepalanya tidak terbentur pada

benda-benda yang keras. Gerak kaki atau tangan penderita jangan ditahan

secara paksa.

9) Serahkan secepatnya penderita pada dokter atau rumah sakit.

2. Mimisan

a. Pengertian

Mimisan adalah pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu

ekstrim terlalu panas atau terlalu dingin, kelelahan, dan benturan.


b. Gejala

Dari lubang hidung keluar darah dan terasa nyeri, korban sulit bernafas dengan

hidung karena lubang hidung tersumbat oleh darah, kadang disertai pusing.

c. Pertolongan

1) Bawa penderita ke tempat sejuk atau nyaman.

2) Tenangkan penderita.

3) Penderita diminta menunduk sambil menekan cuping hidung atau masukkan

tampon menggunakan kain bersih atau kassa.

4) Bisa dikompres dengan es pada hidung bagian luar.

5) Penderita diminta bernafas lewat mulut.

6) Bersihkan hidung luar dari darah.

7) Buka tekanan atau tampon setiap 5-10 menit. Jika masih keluar ulangi

tindakan. Pertolongan pertama sambil menghubungi dokter atau para medis.

3. Kram kaki

a. Pengertian

Kram kaki adalah terjadinya kontraksi yang berlebihan dari otot yang

mengejang biasanya disebabkan kelelahan pada otot terutama bagian kaki,

dehidrasi atau kurangnya cairan yang masuk ke dalam tubuh, penumpukan asam

laktat, terganggunya sirkulasi darah yang mengalir ke otot, penggunaan otot

kaki yang berlebihan, terganggunya oksigen pada jaringan otot kaki.

b. Gejala

Otot mengejang, nyeri, susah untuk digerakkan terkadang diikuti bengkak.

c. Pertolongan

1) Lepaskan alas kaki penderita jika ada.


2) Bantu penderita untuk duduk angkat tungkainya lurus ke lutut, tahan jari-

jari ke atas untuk meregangkan otot.

3) Lakukan pemijatan perlahan tapi keras pada bagian otot kaki yang kram

dengan jari-jari sampai kejang betul-betul hilang.

4) Lakukan kompres dengan air hangat, untuk mengurangi rasa sakit.

Meningkatkan aliran darah dan metabolisme sehingga mengurangi kram

pada otot penderita.

5) Lakukan peregangan atau stretching. Peregangan merupakan solusi jangka

pendek untuk kram. Arah yang harus dilakukan untuk menahan peregangan

tergantung dari otot mana yang mengalami kram.

6) Berikan minum, salah satu penyebab kram pada kaki adalah dehidrasi atau

kurangnya cairan yang masuk ke dalam tubuh. Saat penderita banyak

melakukan aktifitas yang menimbulkan suhu tubuh meningkat sebaiknya

perbanyak minum air putih guna menghindari kram karena dehidrasi.

7) Apabila langkah pertolongan pertama kram kaki pada penderita di atas telah

di lakukan namun ada keluhan lanjutan, segera bawa ke dokter guna

pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

4. Memar

a. Pengertian

Memar adalah perdarahan yang terjadi di lapisan bawah kulit karena beberapa

hal seperti terjatuh atau terkena pukulan ke badan yang menyebabkan beberapa

pembuluh darah pecah di bawah permukaan kulit. Perubahan warna dan

pembengkakan pada kulit timbul karena adanya rembesan darah ke dalam

jaringan.
b. Gejala

Daerah yang terkena terasa sakit, kulit memerah lalu berubah warna menjadi

biru atau hijau, terkadang timbul bengkak atau benjolan.

c. Pertolongan

Memar biasanya dapat sembuh dengan sendirinya, akan tetapi perlu dilakukan

pertolongan pertama supaya memar tersebut dapat sembuh lebih cepat.

1) Lakukan kompres menggunakan es atau air dingin untuk mengurangi

bengkak dan rasa sakit. Jangan menggunakan zat yang bersifat panas,

balsem misalnya.

2) Jangan dilakukan pemijatan pada area memar karena akan memperparah

perdarahan.

3) Angkatlah bagian yang memar (jika memungkinkan) lebih tinggi dari

jantung untuk mengurangi aliran darah di tempat tersebut.

4) Setelah 24 jam maka kompreslah dengan air hangat supaya membantu

penyembuhan luka. Kompresan hangat akan membuka pembuluh darah

sehingga memperlancar sirkulasi darah pada area tersebut.

5) Bila memar bertambah parah atau bengkak dengan rasa sakit tak

tertahankan, segera bawa ke rumah sakit karena ada kemungkinan patah

tulang atau luka lainnya.

5. Kesleo

a. Pengertian

Kesleo adalah cedera berupa peregangan dan atau robekan pada otot, tendon

(jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang) atau ligamen (jaringan

yang menghubungkan tulang dengan tulang lainnya). Biasanya disebabkan

karena olahraga atau kegiatan fisik yang terlalu berat.


b. Gejala

Nyeri, bengkak, memar, dingin atau mati rasa di kaki, ketidakmampuan untuk

berjalan atau menanggung berat pada sendi.

c. Pertolongan

1) Istirahatkan bagian tubuh yang mengalami keseleo.

2) Berikan kompres es atau air dingin pada daerah yang mengalami keseleo.

Kompres dilakukan 5-10 menit kemudian angkat es, biarkan 15-30 menit,

begitu seterusnya, lakukan berulang selama 24 jam.

3) Jangan dilakukan pemijatan atau pengurutan karena akan memperparah

cedera.

4) Bungkus daerah yang terkilir dengan perban elastik atau kain yang

tersedia. Tujuannya untuk mengurang pergerakan daerah yang mengalami

cedera atau terkilir dan juga mencegah terjadinya pembengkaan, lakukan 2

hari sampai 1 minggu. Pembungkusan dilakukan dengan rapi dan jangan

terlalu kuat.

5) Posisikan daerah yang mengalami cedera lebih tinggi dari jantung.

Tujuannya untuk mengurangi pembengkakan.

6. Luka

a. Pengertian

Luka adalah suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba-tiba

karena kekerasan atau injury.

b. Gejala

Terbukanya kulit, pendarahan, dan rasa nyeri.


c. Pertolongan

1) Bersihkan luka dengan antiseptik (alcohol/boorwater), atau air bersih

yang mengalir.

2) Tutup luka dengan kain bersih/kasa steril/plester (jangan dengan kapas

atau kain berbulu).

3) Lakukan balut tekan (jika pendarahannya besar).

4) Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka.

5) Periksa luka, adakah benda asing, bila ada keluarkan tanpa

menyinggung luka.

6) Evakuasi korban ke pusat kesehatan.

7) Bila sudah ada bekuan darah pada suatu luka, berarti luka mulai

menutup. Bekuan ini tidak boleh dibuang, jika dibuang maka luka akan

berdarah lagi.

7. Keracunan Makanan dan Minuman

a. Pengertian

Keracunan makanan dan minuman adalah keracunan yang banyak dihadapi

terjadi melalui makanan ialah racun yang dimakan dengan sengaja atau racun

yang termakan tanpa diketahui. Racun yang dimakan tidak dengan sengaja ialah

bagi anak-anak yang suka jajan sembarangan seperti makanan atau minuman

yang memakai pewarna tekstil, minuman yang menggunakan air belum matang,

makanan basi, dan makanan atau minuman yang dicampur zat berbahaya

lainnya.

b. Gejala

Rasa sakit, rasa terbakar pada selaput lendir mulut, kerongkongan dan lambung.

Terjadinya lepuhan pada selaput lendir yang bisa menyebabkan sesak nafas jika
menyerang jalan nafas. Pembengkakan selaput lendir kerongkongan dapat

menyumbat pernafasan dengan bahaya pencekikan.

c. Pertolongan

1) Bersihkan mulut penderita dari sisa-sisa racun dengan air bersih.

2) Apabila penderita masih bisa disuruh minum, berikan setengah liter air atau

susu untuk melemahkan daya racun yang telah tertelan.

3) Usahakan agar penderita dapat muntah dengan memasukkan jari yang

digoyang-goyangkan ke dalam tenggorokan penderita. Akan tetapi bila

racun sudah lebih dari setengah jam dimakan/diminum jangan coba

menimbulkan mutah. Oleh karena dikuatirkan setelah sekian lama racun

bekerja terhadap selaput lendir, menyebabkan dinding lambung menjadi

lemah sehingga dapat robek akibat gerakan-gerakan muntah. Apabila

demikian halnya, maka cukup dengan memberikan Norit (carbo adsorbent)

sebanyak 50 gram dalam segelas air.

4) Bila penderita dalam keadaan pingsan, berikan pertolongan sesuai tata cara

menolong orang pingsan.

5) Usahakan pengangkutan secepatnya ke dokter atau paramedis.

8. Gigitan atau Sengatan Binatang

a. Pengertian

Gigitan binatang dan sengatan, biasanya merupakan alat dari binatang tersebut

untuk mempertahankan diri dari lingkungan atau sesuatu yang mengancam

keselamatan jiwanya. Gigitan binatang terbagi menjadi dua jenis yaitu yang

berbisa (beracun) dan yang tidak memiliki bisa. Pada umumnya resiko infeksi

pada gigitan binatang lebih besar daripada luka biasa.


b. Gejala

Jika gigitan/sengatan binatang tersebut mengandung racun, biasanya didapat

gejala sesak/susah nafas, gangguan syaraf, nyeri dan bengkak pada bekas

gigitan/sengatan, timbul bercak-bercak merah di tubuh.

c. Pertolongan

1) Cucilah bekas gigitan/sengatan dengan air hangat yang mengalir.

2) Jika terjadi perdarahan, pasang perasat darah/ikat antara luka dan jantung.

3) Penderita jangan banyak bergerak.

4) Dapat dilakukan penghisapan pada luka secara berulang dan ludahkan

darahnya keluar supaya racun bisa dikeluarkan dari tubuh.

5) Tutup luka dengan kain bersih atau kassa steril, balut.

6) Usahakan selekasnya pengangkutan ke dokter atau rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai