Anda di halaman 1dari 4

Panji Renaisan Fikri

28/XII IIS 2

Tawuran di Kebayoran Lama, Ramadhan Tewas Mengenaskan

Ari Sandita Murti

Selasa, 16 Mei 2017 - 09:08 WIB

Tawuran warga di Jakarta. Foto/Ilustrasi/SINDOphoto

JAKARTA - Tawuran antarkelompok remaja pecah di Pondok Pinang, Kebayoran Lama,


Jakarta Selatan. Akibat tawuran tersebut, satu Anak Baru Gede (ABG), Ramadhan (15) tewas
dibacok menggunakan senjata tajam jenis arit.

Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Ardi Rahananto mengatakan, peristiwa terjadi pada Senin
15 Mei 2017 yang mana melibatkan dua kelompok remaja tanggung. Akibat tawuran tersebut,
satu anak remaja yang berusia 15 tahun tewas mengenaskan.

"Peristiwa itu dipicu saling ejek, kedua kelompok remaja itu lantas terlibat tawuran dengan
membawa-bawa senjata tajam," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (16/5/2017).

Menurutnya, korban tewas karena dikeroyok dan terkena bacokan arit hingga lukanya menembus
ke dada kiri. Korban pun sempat tergeletak dijalanan hingga akhirnya dibawa ke Puskesmas
Kebayoran Lama, hanya saja nasibnya tak tertolong.

"Korban akhirnya meninggal dunia, jenazahnya lalu dibawa ke RS Fatmawati untuk diautopsi.
Pelaku yang kami amankan itu masih kami periksa lebih lanjut," tuturnya.

ANALISIS

1. Isi berita
Tawuran antarkelompok remaja pecah di Pondok Pinang, Kebayoran Lama,
Jakarta Selatan. Akibat tawuran tersebut, satu Anak Baru Gede (ABG), Ramadhan (15)
tewas dibacok menggunakan senjata tajam jenis arit. Peristiwa terjadi pada Senin 15 Mei
2017 yang mana melibatkan dua kelompok remaja tanggung itu dipicu saling ejek, kedua
kelompok lantas terlibat tawuran dengan membawa-bawa senjata tajam, Selasa
(16/5/2017). Akibat tawuran tersebut, satu anak remaja yang berusia 15 tahun tewas
mengenaskan.

2. Hikmah

Tawuran sangat disayangkan bagi para pelajar. Mereka hendaknya menjadi


harapan bangsa Indonesia. Namun kini tawuran agaknya dijadikan sebagai ajang gengsi
bagi para pelajar.

Dalam hal ini peran orang tua sangat dibutuhkan. Orang tua hendaknya lebih ketat
dalam mengawasi pergaulan sang anak. Keharmonisan keluarga dan penanaman nilai
iman yang kuat harus ditanamkan dalam diri anak sedini mungkin.

Pihak sekolah juga sangat dihimbau untuk lebih memberikan peraturan-peraturan


tegas bagi para pelaku yang terlibat tawuran. Sekolah hendaknya menjadi rumah kedua
untuk mendidik karakter siswa sesuai seharusnya.

Pemerintah dalam hal ini Kemendikbud maupun Komnas Perlindungan Anak


dapat memberi penyuluhan atau aturan-aturan yang memungkinkan untuk menghapuskan
atau setidaknya mengurangi tawuran.
Bentrok Dua Kelompok Warga di Leihitu
Maluku, 3 Orang Tewas
Chanry Andrew Suripatty

Senin, 26 Juni 2017 - 09:19 WIB

Ilustrasi. Foto/SINDOnews

MALUKU - Tiga orang warga desa Hitu Mesing dilaporkan meninggal dunia dan beberapa
warga desa lainnya luka-luka dalam bentrok antar dua warga Desa Hitu dan Desa Wakal
Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah, Minggu (25/6/2017).

Ketiga orang warga yang meninggal dunia, adalah Ahmad Wailussy, mengalami luka robek di
bagian pipi kiri, pipi kanan, dagu kanan, bibir bawah kanan, kaki kiri, betis kanan dan lengan
kanan. Ismail Hurasan, mengalami luka robek pada punggung kiri (diperkirakan luka tembak).
Dan Sulaiman Wailussy mengalami luka robek di bagian dada kiri (diperkirakan luka tembak)
dan luka lecet di dahi.

Sebelumnya ketiga korban dibawa ke IGD RSKD Desa Negeri Lama Kecamatan Baguala Kota
Ambon untuk mendapatkan perawatan intensif. Namun, menurut keterangan pihak rumah sakit
bahwa ketiga korban yang di bawa ke RSKD dinyatakan telah meninggal dunia sebelum tiba di
RSKD.
Usai dibersihkan, ketiga korban meninggal dunia akibat bentrokan antar warga tersebut
dipulangkan dari RSKD ke rumah duka oleh pihak keluarga dengan menggunakan mobil
ambulance dan mobil angkutan jurusan Hila dan dikawal oleh anggota Brimob Kompi 1 Den A
Polda Maluku yang dipimpin oleh Danton Aiptu Dani Noya.

Hingga berita ini diturunkan belum diketahui penyebab pasti bentrokan antara dua desa tersebut.
Pihak kepolisian setempat belum dapat dikonfirmasi terkait bentrokan dua desa tersebut.

ANALISIS

1. Isi berita
Tiga orang warga desa Hitu Mesing dilaporkan meninggal dunia dan beberapa
warga desa lainnya luka-luka dalam bentrok antar dua warga Desa Hitu dan Desa Wakal
Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah, Minggu (25/6/2017).
Sebelumnya ketiga korban dibawa ke IGD RSKD Desa Negeri Lama Kecamatan
Baguala Kota Ambon untuk mendapatkan perawatan intensif. Namun, menurut
keterangan pihak rumah sakit bahwa ketiga korban yang di bawa ke RSKD dinyatakan
telah meninggal dunia sebelum tiba di RSKD.
Hingga berita ini diturunkan belum diketahui penyebab pasti bentrokan antara dua
desa tersebut. Pihak kepolisian setempat belum dapat dikonfirmasi terkait bentrokan dua
desa tersebut.

2. Hikmah
Seharusnya semua masalah dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Semua
pihak hendaknya mampu menahan emosi agar tidak terjadi bentrokan yang memakan
korban jiwa.
Selain itu pemerintah juga harus bertindak tegas dalam menyikapi masalah-
masalah yang dapat memicu terjadinya bentrokan. Seperti melakukan patroli keamanan
di daerah rawan konflik. Serta menciptakan suasana yang damai aman dan sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai