(RPP)
D. Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari indikator (KD 3.1)
Melalui diskusi dan menggali informasi peserta didik mampu :
1. Menjelaskan prinsip sel elektrolisis dengan cermat.
2. Membedakan reaksi redoks pada larutan dan lelehan berdasarkan data percobaan sel
elektrolisis dengan elektroda inert dengan teliti dan cermat.
3. Menjelaskan reaksi redoks pada sel elektrolisis larutan dengan elektroda tidak inert
berdasarkan data percobaan dengan teliti dan benar.
4. Menganalisis reaksi redoks yang terjadi pada proses penyepuhan logam, pemurnian
logam dan pembuatan senyawa dengan teliti.
5. Mejelaskan hukum faraday pada elektrolisis dengan benar.
6. Menjelaskan kegunaan sel elektrolisis dengan cermat dan bertanggung jawab.
7. Memberikan contoh produk industri hasil proses elektrolisis dengan cermat.
Tujuan dari indikator (KD 4.1)
Melalui diskusi dan menggali informasi peserta didik mampu :
1. Merancang perangkat sel elektrolisis untuk proses penyepuhan dengan teliti
2. Merancang kegiatan praktik penyepuhan logam dengan benar dan teliti.
3. Melakukan penyepuhan benda-benda dari logam sesuai rancangan dengan
bertanggung jawab dan teliti.
4. Membuat laporan tugas proyek penyepuhan logam dengan benar dan bertanggung
jawab.
E. Materi Pembelajaran
Elektrolisis artinya penguraian suatu zat akibat arus listrik. Zat yang terurai dapat
berupa padatan, cairan, atau larutan. Arus listrik yang digunakan adalah arus searah. Tempat
berlangsungnya reaksi reduksi dan oksidasi dalam selelektrolisis sama seperti pada sel volta,
yaitu anoda (reaksi oksidasi) dan katoda (reaksi reduksi). Perbedaan sel elektrolisis dan sel
volta terletakpada kutub elektroda. Pada sel volta, anoda (–) dan katoda (+), sedangkanpada
sel elektrolisis sebaliknya, anoda(+) dan katoda(–). Pada sel elektrolisis anode dihubungkan
dengan kutub positif sumber energi listrik, sedangkan katoda dihubungkan dengan kutub
negatif.
Secara umum, elektrolisis lelehan senyawa ionik melibatkan reaksi redoks yang lebih
sederhana. Hal ini dikarenakan tanpa adanya air, kation akan direduksi di katode dan anion
akan dioksidasi di anoda. Sebagai contoh, pada elektrolisis lelehan MgBr2, ion Mg2+ akan
tereduksi di katode membentuk logam Mg dan ion Br− akan teroksidasi di anode membentuk
gas Br2.
Namun, jika reaksi elektrolisis berlangsung dalam sistem larutan, ada beberapa reaksi
redoks yang bersaing sehingga reaksi cenderung agak kompleks. Beberapa faktor yang
menentukan reaksi elektrolisis larutan elektrolit antara lain sebagai berikut.
spesi yang tereduksi adalah spesi dengan potensial reduksi lebih positif
spesi yang teroksidasi adalah spesi dengan potensial reduksi lebih negatif (potensial
oksidasi lebih positif)
elektrode inert adalah elektrode yang tidak terlibat dalam reaksi redoks elektrolisis.
Contoh: platina (Pt), emas (Au), dan grafit (C)
elektrode aktif adalah elektrode yang dapat terlibat dalam reaksi redoks elektrolisis.
Contoh: tembaga (Cu), krom (Cr), dan nikel (Ni)
Contoh soal :
Pada katode, spesi yang mengalami reduksi adalah Ag+. Hal ini dikarenakan Ag tidak
termasuk logam aktif yang potensial reduksinya lebih negatif dari potensial reduksi air.
Pada anode, elektrode grafit termasuk elektrode inert sehingga tidak teroksidasi. Spesi
NO3− merupakan sisa asam oksi yang sukar teroksidasi, akibatnya air yang akan teroksidasi.
Pada katode, spesi yang mengalami reduksi adalah Ag+. Spesi yang tereduksi di katode tidak
bergantung pada elektrode yang digunakan, namun hanya bergantung pada jenis kation
larutan elektrolit.
Pada anode, elektrode Ag tidak termasuk elektrode inert sehingga akan teroksidasi.
Hukum Faraday I berbunyi Jumlah massa zat yang dihasilkan pada katoda atau anoda
berbanding lurus dengan jumlah listrik yang digunakan selama elektrolisis.
Apabila arus listrik sebesar 1 Faraday ( 1 F ) dialirkan ke dalam sel maka akan dihasilkan :
Keterangan :
C = muatan listrik ( Coloumb )
I = arus listrik ( Ampere )
t = waktu ( sekon )
Hukum faraday 2 berbunyi Apabila 2 sel atau lebih dialiri arus listrik dalam jumlah
yang sama (disusun seri) maka perbandingan massa zat-zat yang dihasilkan sebanding
dengan massa ekivalen zat – zat tersebut.
Keterangan :
m = massa zat dalam gram
e = massa ekivalen zat
Ar = massa molekul relatif
n = muatan ion positif zat/kation
Kegunaan elektrolisis
Sel elektrolisis banyak digunakan dalam industri pembuatan gas misalnya pembuatan
gas oksigen, gas hidrogen, atau gas klorin. Untuk menghasilkan gas oksigen dan hidrogen,
Anda dapat menggunakan larutan elektrolit dari kation golongan I A, (K +, Na+), golongan II
A, (Ca2+, Mg2+), Al3+, Mn2+ dan anion yang mengandung oksigen (SO42-, CO32-, NO3-, PO43-,
ClO4-) dengan elektrode Pt atau karbon. Reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas, misalnya
elektrolisis larutan Na2SO4 menggunakan elektrode karbon.
Karena pada katode dan anode yang bereaksi adalah air, semakin lama air semakin berkurang
sehingga perlu ditambahkan. Perlu diingat bahwa walaupun yang bereaksi air, tidak berarti
elektrolit Na2SO4 tidak diperlukan. Elektrolit ini berguna sebagai penghantar arus listrik.
Proses penyepuhan
Penyepuhan suatu logam emas, perak, atau nikel, bertujuan menutupi logam yang
penampilannya kurang baik atau menutupi logam yang mudah berkarat. Logam-logam ini
dilapiasi dengan logam lain yang penampilan dan daya tahannya lebih baik agar tidak
berkarat. Misalnya mesin kendaraan bermotor yang terbuat dari baja umumya dilapisi
kromium agar terhindar dari korosi . Beberapa alat rumah tangga juga disepuh dengan perak
sehingga lebih awet dan penampilannya tampak lebih baik. Badan sepede titanium dilapisi
titanium oksida (TiO2)yang bersifat keras dan tidak dapat ditembus oleh oksigen atau uap air
sehingga terhindar dari reaksioksida yang menyebabkan korosi.Prinsip kerja proses
penyepuhan adalah penggunaan sel dengan elektrolit larutan dan electrode reaktif. Contoh
jika logam atau cincin dari besi akan dewlaps emas digunakan larutan elektrolit AuCl 3(aq).
Logam besi (Fe) dijadikan sebagai katode, sedangkan logam emasnya (Au) sebagai anode.
Apa yang terjadi jika kedua logam ini ditukar posisinya? Mengapa? Reaksi yang berlangsung
dalam proses penyepuhan besi dengan emas yaitu :
Proses yang terjadi yaitu oksidasi logam emas (anode) menjadi Au 3+(aq) Kation ini akan
bergerak ke katode menggantikan kation Au3+ yang direduksidi katode. Kation Au3+ di katode
direduksi membentuk endapan logam emas yang melapisi logam atau cincin besi. Proses ini
cukup murah karena emas yang melapisi besihanya berupa lapisan tipis.
Logam nikel yang kotor pada anode dioksidasi menjadi ion Ni 2+. Kemudian, ion Ni2+ pada
katode direduksi membentuk logam Ni dan bergabung dengan katode yang merupakan logam
murni. Kation Ni2+ di anode bergerak ke daerah katode menggantikan kation yang direduksi.
Untuk mendapatkan logam nikel murni (di katode) harus ada penyaringan sehinggga kotoran
(tanah, pasir, dan lain-lain) hanya berada di anode dan tidak berpindah ke katode sehingga
daerah di katode merupakan daerah yang bersih.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke – 1
Indikator
Menjelaskan prinsip sel elektrolisis dengan cermat.
Membedakan reaksi redoks pada larutan dan lelehan berdasarkan data percobaan sel
elektrolisis dengan elektroda inert dengan teliti dan cermat.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum 15
memulai pelajaran menit
2. Guru mengajak siswa menyanyikan lagu Indonesia raya
3. Guru memberikan pesan moral dengan cara mengajak
siswa untuk bersyukur kepada Tuhan
4. Guru mengecek kehadiran peserta didik
5. Guru memberikan motivasi peserta didik dengan
menayangkan video
6. Guru menyampaikan indikator/tujuan pembelajaran
(melalui slide)
7. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya
mempelajari materi Sel elektrolisis
8. Guru menyampaikan model pembelajaran discovery
Learning yang digunakan teknik penilaian lalu membagi
siswa ke dalam 6 kelompok
(masing-masing di beri LKPD)
Inti 1. Stimulus (Pemberian Rangsangan) 60
Siswa mengamati Guru yang menjelaskan Materi prinsip menit
sel elektrolisis
Siswa mengamati Guru saat membedakan reaksi redoks
pada larutan dan lelehan berdasarkan data percobaan
sel elektrolisis dengan elektroda inert dengan teliti dan
cermat.
2. Problem Statemen(Identifikasi Masalah)
Siswa bertanya tentang pengertian sel elektrolisis
dengan santun
Siswa bertanya tentang reaksi redoks pada larutan dan
lelehan berdasarkan data percobaan sel elektrolisis
dengan elektroda inert
(Dituliskan di dalam LKPD)
3. Data Collecting (Mengumpulkan Data)
Siswa menggunakan berbagai sumber bahan ajar seperti
buku teks dan internet untuk mengkaji tentang prinsip
sel elektrolisis dan reaksi redoks pada larutan dan
lelehan berdasarkan data percobaan sel elektrolisis
dengan elektroda inert.
4. Data Processing (Mengolah data)
Siswa menggunakan berbagai sumber bahan ajar seperti buku
teks dan internet untuk mengkaji tentang:
Pengertian sel elektrolisis
reaksi redoks pada larutan dan lelehan berdasarkan
data percobaan sel elektrolisis dengan elektroda inert
5. Verifikasi Data (Menguji Hasil)
Siswa dengan teliti mengaitkan reaksi redoks pada
elektrolisis dengan reaksi redoks pada sel volta.
6. Generalization (Menyimpulkan)
Siswa membuat kesimpulan tentang :
Pengertian sel elektrolisis
reaksi redoks pada larutan dan lelehan berdasarkan
data percobaan sel elektrolisis dengan elektroda inert
Siswa mengkomunikasikan kesimpulan yang telah diperoleh
dengan komunikatif
Penutup 1. Guru menguatkan hasil kesimpulan/umpan balik peserta 15
didik menit
2. Guru mengadakan penilaian dengan cara meminta siswa
mengerjakan Evaluasi yang terdapat di LKPD
3. Guru menayangkan Power point sesuai materi yg akan
dibahas
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan membaca do’a
dan memberikan pesan untuk selalu rajin belajar dan
membaca buku.
5. Guru dan Peserta didik bersama-sama menyanyikan lagu
“Padamu Negeri”.
6. Generalization (Menyimpulkan)
Siswa membuat kesimpulan tentang :
Konsep penentuan huku faraday
Macam-macam ontoh produk hasil proses elektrolisis
Berbagai kegunaan sel elektrolisis.
Lampiran Soal
1. Satu liter AgNO 3 dielektrolisis menggunakan elektrode platina. Apabila pada saat
elektrolisis dilewatkan muatan listrik 965 coulomb, maka ph larutan adalah...
A. 4
B. 5
C. 3
D. 2
E. 6
+¿
2. Arus listrik tertentu mengendapkan 0,54 gram perak ( Ar =108 ) dari larutan Ag ¿ .
2+¿
jika arus tersebut dilewatkan melalui larutan , maka berapakah masa logam X
X¿
( Ar X = 40 ) akan mengendap?
A. 0,1 gram
B. 0,2 gram
C. 0,3 gram
D. 0,4 gram
E. 0,01 gram
3. Pada elektrolisis larutan asam nitrat dengan elktroda karbon, ternyata menggunakan
arus listrik sebanyak 0,2 faraday. Berapa liter gas yang terbentuk di anode bila diukur
1 liter O2 = 1,28 gram ?
A. 0,25
B. 1,25
C. 1,00
D. 2,00
E. 1,20
4. Pada elektrolisis larutan MSO4 dikatode terbentuk 0,295 gram logam M. Larutan
hasil elektrolisis dapat dinetralkan oleh 50 ml larutan NaOH 0,2 M. Massa atom
realatif logam M adalah...
A. 50
B. 55
C. 60
D. 61
E. 59
5. Pada reaksi elektrolisa larutan NiSO4 dengan elektroda Ag, reaksi yang terjadi pada
anoda adalah....
2+¿
A. (aq) + 2e → Ni(s)
¿¿
+¿
B. Ag(aq) → Ag ¿ (aq) + e
2+¿
C. Ni(s) → ¿ (aq) + 2e
¿
6. Zat yang terbentuk di kutub negatif dari elektrolisis larutan NaCl dengan elektroda
grafit adalah...
A. LogamNa
B. gasCl2
C. OH− danH2
D. H2O
E. H+ danO2
7. Dalam elektrolisis larutan LSO4 dengan elektroda inert dihasilkan 448 ml gas di
anoda (STP) dan 2,56 gram endapan logam L di katoda. Ar L adalah….
A. 32,0
B. 63,5
C. 64,0
D. 65,0
E. 127,0
9. Pada elektrolisis larutan KI dengan electrode Pt, di ruang katode terjadi peristiwa
reduksi yang reaksinya dapat ditulis ….
A.K+(aq) + e --> K(s)
K+(aq) + eB.K(s)
C.2H2O(l) + 2e --> 2OH (aq) + H2(g)
D.2H2O(l) --> 4H+ (aq) + O2(g) + 4e
E.2I- (aq) --> I2(g) + 2e
10. Pada elektrolisis larutan NiSO4 selama 45 menit menghasilkan endapan Ni sebanyak
9,75 gram. Berapa gram Ag yang dihasilkan jika arus dalam waktu yang sama
dialirkan pada elektrolisis larutan AgNO3? (Ar Ni = 58,5; Ag = 108)
A. 38 gram
B. 40 gram
C. 39 gram
D. 36 gram
E. 41 gram
Lampiran Jawaban
1. D
2. A
3. C
4. E
5. B
6. C
7. C
8. B
9. C
10. D