2. KLASIFIKASI
“The Sixth Report of The Join National Committee, Prevention,
Detection and Treatment of High Blood Pressure “ (JNC – VI, 1997)
No Kategori Sistolik(mmHg) Diastolik(mmHg)
4. Hipertensi
LP HIPERTENSI
Elsayanti Palimbongan, S. Kep Page 1
Kalsifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi
2 golongan besar yaitu :
a. Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak
diketahui penyebabnya
b. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh
penyakit lain.
3. ETIOLOGI
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik
(idiopatik). Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output
atau peningkatan tekanan perifer. Namun ada beberapa faktor yang
mempengaruhi terjadinya hipertensi:
LP HIPERTENSI
Elsayanti Palimbongan, S. Kep Page 2
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya,
data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering
menyebabkan terjadinya hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut:
a. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki
kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya
adalah penderita hipertensi
b. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:
1) Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )
2) Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )
3) Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
c. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah:
1) Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr )
2) Kegemukan atau makan berlebihan
3) Stress
4) Merokok
5) Minum alcohol
6) Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah :
a. Ginjal
1) Glomerulonefritis
2) Pielonefritis
3) Nekrosis tubular akut
4) Tumor
b. Vascular
1) Aterosklerosis
2) Hiperplasia
3) Trombosis
4) Aneurisma
LP HIPERTENSI
Elsayanti Palimbongan, S. Kep Page 3
5) Emboli kolestrol
6) Vaskulitis
c. Kelainan endokrin
1) DM
2) Hipertiroidisme
3) Hipotiroidisme
4) Saraf
5) Stroke
6) Ensepalitis
7) SGB
8) Obat – obatan
9) Kontrasepsi oral
10) Kortikosteroid
LP HIPERTENSI
Elsayanti Palimbongan, S. Kep Page 4
4. PATHWAY
LP HIPERTENSI
Elsayanti Palimbongan, S. Kep Page 5
5. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :
1. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan
peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang
memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa
jika tekanan arteri tidak terukur.
b. 2. Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi
meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan
gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari
pertolongan medis.
Menurut Rokhaeni,manifestasi klinis beberapa pasien yang
menderita hipertensi yaitu :
1) Mengeluh sakit kepala, pusing
2) Lemas, kelelahan
3) Sesak nafas
4) Gelisah
5) Mual
6) Muntah
7) Epistaksis
8) Kesadaran menurun
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hemoglobin / hematokrit
Untuk mengkaji hubungan dari sel – sel terhadap volume cairan (
viskositas ) dan dapat mengindikasikan factor – factor resiko seperti
hiperkoagulabilitas, anemia.
2. BUN : memberikan informasi tentang perfusi ginjal
LP HIPERTENSI
Elsayanti Palimbongan, S. Kep Page 6
3. Glukosa
Hiperglikemi ( diabetes mellitus adalah pencetus hipertensi ) dapat
diakibatkan oleh peningkatan katekolamin ( meningkatkan hipertensi )
4. Kalium serum
Hipokalemia dapat megindikasikan adanya aldosteron utama ( penyebab )
atau menjadi efek samping terapi diuretik.
5. Kalsium serum
Peningkatan kadar kalsium serum dapat menyebabkan hipertensi
6. Kolesterol dan trigliserid serum
Peningkatan kadar dapat mengindikasikan pencetus untuk /
adanya pembentukan plak ateromatosa ( efek kardiovaskuler )
7. Pemeriksaan tiroid
Hipertiroidisme dapat menimbulkan vasokonstriksi dan hipertensi
8. Kadar aldosteron urin/serum
Untuk mengkaji aldosteronisme primer ( penyebab )
9. Urinalisa
Darah, protein, glukosa mengisyaratkan disfungsi ginjal dan atau adanya
diabetes.
10. Asam urat
Hiperurisemia telah menjadi implikasi faktor resiko hipertensi
11. Steroid urin
Kenaiakn dapat mengindikasikan hiperadrenalisme
12. IVP
Dapat mengidentifikasi penyebab hieprtensiseperti penyakit parenkim
ginjal, batu ginjal / ureter
13. Foto dada
Menunjukkan obstruksi kalsifikasi pada area katub, perbesaran jantung
14. CT scan
Untuk mengkaji tumor serebral, ensefalopati
15. EKG
LP HIPERTENSI
Elsayanti Palimbongan, S. Kep Page 7
7. PENATALAKSANAAN
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan
mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan
pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.
Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi :
Terapi tanpa Obat
Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan
sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. Terapi tanpa
obat ini meliputi :
a. Diet
b. Latihan Fisik
c. Edukasi Psikologis
d. Pendidikan Kesehatan ( Penyuluhan )
LP HIPERTENSI
Elsayanti Palimbongan, S. Kep Page 8
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a. Aktivitas / istirahat
Gejala :Kelemahan, Letih, Napas pendek, Gaya hidup monoton
Tanda :Frekuensi jantung meningkat,Perubahan irama jantung,Takipnea
b. Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner atau
katup, penyakit serebrovaskuler
Tanda :Kenaikan TD, Nadi : denyutan jelas,Frekuensi / irama : takikardia,
berbagai disritmia, Bunyi jantung : murmur, Distensi vena
jugularis, Ekstermitas Perubahan warna kulit, suhu dingin(
vasokontriksi perifer ), pengisian kapiler mungkin lambat
c.Integritas Ego
Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria,
marah, faktor stress multiple ( hubungsn, keuangan, pekerjaan )
Tanda :Letupan suasana hati,Gelisah,Penyempitan kontinue perhatian,
Tangisan yang meledak,otot muka tegang ( khususnya sekitar
mata ), Peningkatan pola bicara
d. Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu ( infeksi,
obstruksi, riwayat penyakit ginjal )
e. Makanan / Cairan
Gejala :Makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam,
lemak dan kolesterol, Mual, Muntah, Riwayat penggunaan diuretik
Tanda :BB normal atau obesitas, Edema, Kongesti vena, Peningkatan JVP,
glikosuria
f. Neurosensori
Gejala :Keluhan pusing / pening, sakit kepala, Episode kebas, Kelemahan
pada satu sisi tubuh, Gangguan penglihatan ( penglihatan kabur,
diplopia ), Episode epistaksis
LP HIPERTENSI
Elsayanti Palimbongan, S. Kep Page 9
Tanda : Perubahan orientasi, pola nafas, isi bicara, afek, proses pikir atau
memori ( ingatan ), Respon motorik : penurunan kekuatan
genggaman, Perubahan retinal optik
g. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : nyeri hilang timbul pada tungkai, sakit kepala oksipital berat, nyeri
abdomen
h.Pernapasan
Gejala :Dispnea yang berkaitan dengan aktivitas, Takipnea, Ortopnea,
Dispnea nocturnal proksimal, Batuk dengan atau tanpa sputum,
Riwayat merokok
Tanda :Distress respirasi/ penggunaan otot aksesoris pernapasan, Bunyi
napas tambahan ( krekles, mengi ),Sianosis
i. Keamanan
Gejala : Gangguan koordinasi, cara jalan
Tanda : Episode parestesia unilateral transien
j.Pembelajaran / Penyuluhan
Gejala :Factor resiko keluarga ; hipertensi, aterosklerosis, penyakit
jantung, DM , penyakit serebrovaskuler, ginjal, Faktor
resiko etnik, penggunaan pil KB atau hormon lain,
Penggunaan obat / alkohol
LP HIPERTENSI
Elsayanti Palimbongan, S. Kep Page 10
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b/d peningkatan afterload,
vasokonstriksi, hipertrofi/rigiditas ventrikuler, iskemia miokard
2) Nyeri b/d resistensi pembuluh darah otak
3) Intoleransi aktivitas b/d penurunan curah jantung
4) Ganggguan pola tidur b/d resistensi pembuluh darah otak menurun
LP HIPERTENSI
Elsayanti Palimbongan, S. Kep Page 11
DAFTAR PUSTAKA
LP HIPERTENSI
Elsayanti Palimbongan, S. Kep Page 12