NPM : 165060022
Kelas : 6-A
Soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Hubungan Masyarakat / Public Relations (PR)?
2. Edward L Bernay pakar Public Relations memberikan pengertian tentang
fungsi Humas!Sebutkan?
3. Apa saja ruang lingkup dalam tugas dan fungsi Humas?
4. Dalam persepsi komunikasi dasar manusia ada yang sebut dengan “situasi
komunikasi manusia” yang meliputi :komunikasi antar pribadi, komunikasi
kelompok, komunikasi Organisasi, Komunikasi Publik dan Komunikasi
Massa!jelaskan pendekatan situasional terhadap konteks komunikasi dari kelima
jenis komunikasi tersebut?
5. Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan, dalam komunikasi terdapat
beberapa unsur sesuatu hal dikatakan sebagai proses komunikasi!jelaskan 4
unsur komunikasi tersebut?
6. Dalam kerangka komunikasi efektif, Aristoteles menyatakan ada tiga faktor yang
bisa mempengaruhi orang lain dalam proses komunikasi, yaitu etos,patos dan
logos!jelaskan ketiga faktor tersebut?
7. Berikan satu buah dalil agamamu tentang pentingnya manusia melakukan
komunikasi,serta jelaskan maksud dari dalil tersebut?
Jawaban
1. Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan,
direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling pengertian antara
sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat. Humas (PR) adalah sebuah seni sekaligus
ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya,
memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan program-
1
program terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi maupun lembaga
tersebut maupun masyarakat yang terkait.
b. Melakukan persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik
c. Upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga sesuai dengan sikap dan
perbuatan masyarakat, atau sebaliknya.
Dengan kegiatan opini masyarakat menjadi positif dan kepercayaan masyarakat juga
semakin baik. Untuk itu perlu melakukan strategi-strateginya, seperti komunikasi yang
bagus dengan para media, melakukan komunikasi dengan semua saluran komunikasi bisa
dalam bentuk elektronik, media cetak atau mungkin juga institusi-institusi kredibel yang
melakukan riset dan survei. Itu salah satu komunikasi publik yang bisa disampaikan dan
2
intinya memang informasi tersebut harus transparan dan akuntable untuk disampaikan ke
publik.
b. komunikasi kelompok
3
mempunyai peran berbeda. Contoh adalah keluarga, tetangga, kawan-kawan terdekat;
kelompok diskusi; kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah
berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dengan demikian, komunikasi kelompok
biasanya merujuk pada komunikasi yang dilakukan kelompok kecil (small group
communication), bersifat tatap muka. Umpan balik dari seseorang perserta dalam
komunikasi kelompok masih bisa diidentifikasi dan ditanggapi langsung oleh peserta
lainnya. Komunikasi kelompok dengan sendirinya melibatkan juga komunikasi
antarpribadi, karena banyak dari teori komunikasi antarpribadi berlaku juga bagi
komunikasi kelompok.
c. komunikasi Organisasi
d. Komunikasi Publik
4
disampaikan pendakwah kodang seperti Ust Arifin Ilham adalah contoh dari
komunikasi publik yang paling mengena.
Komunikasi ini biasanya berlangsung lebih formal dan lebih sulit daripada
komunikasi antarpribadi atau komunikasi kelompok, karena komunikasi publik
menuntut persiapan pesan yang cermat, keberanian dan kemampuan menghadapi
sejumlah besar orang. Daya tarik fisik pembicara bahkan sering merupakan faktor
penting untuk menentukan efektivitas pesan, selain keahlian dan kejujuran pembicara.
e. Komunikasi Massa
5. Unsur komunikasi :
a. Sumber, Semua peristiwa komunikasi akan melinatkan sumber sebagai pembuat
atau pengirim ineormasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari
satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau
lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam bahasa
Inggrisnya disebut source, sender, atau encoder.
b. Pesan, Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang
disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap
muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan,
informasi, nasihat atau propaganda. Dalam bahasa inggris pesan biasanya
diterjemahkan dengan kata massage, content atau informasi .
c. Media, Media adalah alat sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa
5
dalam komunikasi antarmanusia, media yang paling dominan dalam berkomunikasi
adalah pancaindra manusia seperti mata dan teliga. Pesan-pesan yang diterima
pancaindra selanjutnya diproses dalam pikiran manusia untuk mengontrol dan
menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. Akan
tetapi, media yang dimaksud dalam buku ini, ialah media yang digolongan atas
empat macam, yakni: Media antarpribadi, untuk hubungan perorang (antarpribadi)
media yang tepat digunakan ialah kurir /utusan, surat, dan telpon. Media
kelompok, Dalam aktivitasa komunikasi yang melibatkan khlayak lebih dari 15
orang, maka media komunikasi yang banyak digunakan adalah media kelompok,
misalnya, rapat, seminar, dan konperensi. Rapat biasanya digunakan untuk
membicarakan hal-hal penting yang dihadapi oleh suatu organisasi. Seminar adalah
media komunikasi kelompok yang biasa dihadiri 150 orang. Konferensi adalah
media komunikasi yang dihadiri oleh anggota dan pengurus dari organisasi tertentu.
Ada juga orang dari luar organisasi, tapi biasanya dalam status peninjau. Media
publik, kalau khalayak lebih dari 200-an orang, maka media komunikasi yang
digunakan biasanya disebut media publik. Misalnya rapat akbar, rapat raksasa dan
semacamnya. Media massa, jika khalayak tersebar tanpa diketahui di mana mereka
berada, maka biasanya digunakan media massa. Media massa adalah alat yang
digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima)
dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio,
dan televisi .
d. Penerima, Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh
sumber. Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelempok,
partai atau negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti
khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggris
disebut audience atau receiver. Dalam proses komunikasi telah dipahami bahwa
keberadaan penerima adalah akibat karena adanya sumber. Tidak adanya penerima
jika tidak ada sumber. Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi,
karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima
oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali
menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau saluran.
e. Pengaruh atau efek, Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang
dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima
pesan. Pengaruh ini biisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku
6
seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau
pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.
6. a. Ethos
Ethos adalah komponen di dalam argumen yang menegakkan kepercayaan pendengar
terhadap kompetensi sang pembicara. Dalam prinsip persuasi bisa termasuk ke dalam
prinsip otoritas dan rasa suka. Wawasan, etika dan karakter orang yang
menyampaikan argumen haruslah meyakinkan.
Ada tiga kategori ethos, yaitu phronesis atau kemampuan dan kebijaksanaan yang
berarti kepakaran dan kecerdasan sang pembicara. Yang kedua adalah arete atau
kebaikan dan kehebatan sang pembicara yang dinilai sebagai kredibilitas serta
reputasinya. Dan yang terakhir adalah eunoia atau niat baik komunikator
b. Logos
Logos adalah isi dari argumen yang menarik dari sisi logika.Data-data yang disajikan
haruslah akurat dan tidak membingungkan. Informasi yang mendalam namun mudah
dipahami akan semakin meningkatkan dimensi ethosdari sang pembicara.
Struktur bahasa yang rasional dan proporsional akan ditangkap dengan jelas oleh
pikiran para pendengar. Kejelasan dari alasan-alasan serta bukti-bukti yang kuat akan
mendorong pesan dan argumen menjadi semakin persuasif (dapat meyakinkan orang
lain). Persiapan yang matang adalah kuncinya.
3. Phatos
Phatos adalah sisi daya tarik emosional yang menyertai isi argumen dari
sisi logos dan kompetensi komunikator dari sisi ethos. Penyampaian argumentasi
dengan pathos inilah yang menguatkan unsur persuasinya. Pathosadalah penentu dari
persetujuan pendengar pada pemaparan sang pembicara.
Contoh : Jokowi berpidato tentang bahaya korupsi di universitas.
7
“Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun karena benar-benar dia telah melampaui batas.
Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut,
mudah-mudahan dia sadar atau takut”.
Dari ayat tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Qaulan Layina berarti
pembicaraan yang lemah-lembut, dengan suara yang enak didengar, dan penuh
keramahan, sehingga dapat menyentuh hati maksudnya tidak mengeraskan suara, seperti
membentak, meninggikan suara. Siapapun tidak suka bila berbicara dengan orang-orang
yang kasar. Rasullulah selalu bertuturkata dengan lemah lembut, hingga setiap kata yang
beliau ucapkan sangat menyentuh hati siapapun yang mendengarnya. Dalam Tafsir Ibnu
Katsir disebutkan, yang dimaksud layina ialah kata kata sindiran, bukan dengan kata kata
terus terang atau lugas, apalagi kasar.
Ayat di atas adalah perintah Allah SWT kepada Nabi Musa dan Harun agar berbicara
lemah-lembut, tidak kasar, kepada Fir’aun. Dengan Qaulan Layina, hati komunikan
(orang yang diajak berkomunikasi) akan merasa tersentuh dan jiwanya tergerak untuk
menerima pesan komunikasi kita.
Dengan demikian, dalam komunikasi Islam, semaksimal mungkin dihindari kata-kata
kasar dan suara (intonasi) yang bernada keras dan tinggi. Allah melarang bersikap keras
dan kasar dalam berdakwah, karena kekerasan akan mengakibatkan dakwah tidak akan
berhasil malah ummat akan menjauh. Dalam berdoa pun Allah memerintahkan agar kita
memohon dengan lemah lembut, “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan
suara yang lemahlembut, sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui
batas,” (Al A’raaf ayat 55)