Hair Growth Activity Test of Male Rabbit with Hair Tonic Preparation which Contains
Ethanol Extract of Nothopanax scutellarium L.
Qurrota Aini
Abstract
Preparation stimulating hair growth (hair tonic) is cosmetic preparations used for
volumizing hair growth or stimulate hair growth on balding or hair loss. This research
aims to formulate hair tonic preparation of extract Nothopanax scutellarium and
determine the effect of dosage formulation hair tonic N. scutellarium towards the
growth of male rabbit. This research makes five sample formula with active ingredients
extract N. scutellarium with concentration 0% (basic hair tonic), 25%, 35%, 45% and
positive control (hair tonic preparations containing minoxidil). The treatment is done
every day with the volume every time the basting of one mili liter each plot every day
for twenty one days. Hair Length measurements performed on days 8th, 15th and 22nd
using calipers and the hair weight measurements performed on day 22 by way of
shaved hair grows and then weighed. Data were analyzed using ANOVA test. The data
length and weight of the negative control hair, formula-A (25%), formula-B (35%),
formula-C (45%) and positive control at day 22 in a row is 11.56, 16.19, 14.60, 14.10,
18.58 mm and 387.325, 390.85, 386.9, 387.275, 392.1 mg. Dosage formulations hair
tonic of N. scutellarium extract can increase hair growth male rabbits.
Abstrak
Sediaan perangsang pertumbuhan rambut (hair tonic) adalah sediaan kosmetik yang
digunakan untuk merangsang pertumbuhan rambut pada kebotakan atau rambut
rontok. Penelitian ini bertujuan membuat formulasi sediaan hair tonic dari ekstrak
etanol daun mangkokan dan mengetahui efek formulasi sediaan hair tonic ekstrak
etanol daun mangkokan terhadap pertumbuhan rambut kelinci jantan ditinjau dari
panjang dan bobot rambut. Penelitian ini membuat 5 formula sampel dengan bahan
aktif ekstrak etanol daun mangkokan dengan konsentrasi 0% (Kontrol negatif), 25%,
35%, 45% dan kontrol positif (sediaan hair tonic yang mengandung minoxidil).
Perlakuan dilakukan setiap hari dengan volume pengolesan 1 ml setiap konsentrasi
selama 21 hari. Pengukuran panjang rambut dilakukan pada hari ke 8, 15 dan 22
menggunakan jangka sorong dan pengukuran bobot rambut dilakukan pada hari ke 22
dengan cara mencukur rambut yang tumbuh kemudian ditimbang. Data dianalisis
menggunakan uji ANOVA. Data panjang dan bobot rambut kontrol negatif, formula A
(25%), formula B (35%), formula C (45%) dan kontrol positif pada hari ke- 22 berturut-
turut adalah 11.56, 16.19, 14.60, 14.10, 18.58 mm dan 387.325, 390.85, 386.9,
387.275, 392.1 mg. Hasil uji ANOVA menjelaskan bahwa formulasi sediaan hair tonic
ekstrak etanol daun mangkokan memiliki efek dapat meningkatkan pertumbuhan
rambut kelinci jantan.
1
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol 6. No.2 Desember 2017
2
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol 6. No.2 Desember 2017
3
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol 6. No.2 Desember 2017
Kontrol
No Bahan Formula A Formula B Formula C
negatif
Ekstrak daun
1 - 25 g 35 g 45 g
mangkokan
2 Etanol 96% 20 ml 20 ml 20 ml 20 ml
3 Propilen Glikol 15 ml 15 ml 15 ml 15 ml
4 Metil Paraben 0,1 g 0,1 g 0,1 g 0,1 g
5 Pewarna Hijau qs Qs qs qs
6 Parfum Jasmine qs Qs qs qs
7 Aquadest Ad 100 ml Ad 100 ml Ad 100 ml Ad 100 ml
4
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol 6. No.2 Desember 2017
Hasil Penelitian
Uji determinasi
5
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol 6. No.2 Desember 2017
Viskositas (Poise)
Formula
Minggu ke-8 Minggu ke-8 Minggu ke-8
Minggu ke- 0
suhu tinggi suhu kamar suhu rendah
Formula A 0.0199 0.0208 0.0203 0.0199
Formula B 0.0210 0.0188 0.0189 0.0183
Formula C 0.0226 0.0195 0.0192 0.0192
Uji cycling test merupakan uji yang sediaan tetap hijau sampai minggu
dilakukan dengan cara menyimpan ke-8. Namun, formula C terjadi
sediaan hair tonic pada suhu 4 oC pengendapan pada minggu ke-2 dan
selama 24 jam kemudian dipindahkan terjadi perubahan warna sediaan
pada suhu 40 oC selama 24 jam (satu pada minggu ke-6.
siklus) yang dilakukan sebanyak 6
siklus. Sediaan disimpan pada suhu kamar
(25 oC ± 2 oC) selama 8 minggu
Setelah dilakukan cycling test formula dilakukan evaluasi fisik setiap 2
A memiliki kestabilan yang baik dari minggu. Formula A, formula B dan
pada formula B dan C. Hal ini formula C memiliki kestabilan warna
disebabkan terbentuknya endapan yang baik pada penyimpanan suhu
pada formula B dan C setelah kamar, namun dari homogenitas
dilakukan cycling test. formula A lebih baik karena homogen
sampai minggu ke-8 sementara
Sediaan yang disimpan pada suhu formula B terbentuk endapan pada
tinggi (suhu 40 oC ± 2 oC) selama 8 minggu ke-4 dan formula C terbentuk
minggu yang selanjutnya dilakukan endapan pada minggu ke-2.
evaluasi fisik setiap 2 minggu.
Formula A memiliki kestabilan yang Sediaan disimpan pada suhu rendah
cukup baik pada penyimpanan suhu (4 oC ± 2 oC) selama 8 minggu
tinggi, dimana pada minggu ke-2 kemudian dilakukan evaluasi fisik
sampai minggu ke-8 warna dan setiap 2 minggu. Formula A tetap
homogenitas tetap. Sementara stabil pada penyimpanan suhu rendah
formula B pada minggu ke-2 terjadi dengan tidak mengalami perubahan
pengendapan meskipun warna warna hijau, sama halnya dengan
formula A, formula B dan formula C
6
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol 6. No.2 Desember 2017
7
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol 6. No.2 Desember 2017
8
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol 6. No.2 Desember 2017
Pemilihan etanol sebagai pelarut pada Poise, dan bobot jenis 1.104 g/ml.
maserasi didasarkan bahwa etanol Formula B warna hijau, bau jasmine,
dapat melarutkan basa, minyak atsiri, homogen, pH 5.,11, viskositas
glikosida, kurkumin, kumarin, 0.02105 Poise, dan bobot jenis 1.11
antrakinon, flavonoid, steroid, damar g/ml. Formula C warna hijau, bau
dan klorofil. Selanjutnya, maserat jasmine, homogen, pH 5.2, viskositas
dipekatkan menggunakan rotary 0.02261 Poise, dan bobot jenis 1.114
evaporator menghasilkan ekstrak g/ml.
kental sebanyak 242 g. Rotary
evaporator digunakan tekanan 123 Setelah dilakukan uji stabilitas yaitu
milibar, suhu 50 ˚C dan kecepatan cycling test, penyimpanan suhu tinggi,
putar 120 rpm. Penggunaan suhu penyimpanan suhu kamar dan
rendah didasarkan karena senyawa penyimpanan suhu rendah selama 8
metabolit sekunder mudah rusak pada minggu, hasil pengamatan
suhu tinggi [8]. organoleptis menunjukkan formula A
lebih stabil diberbagai suhu
Pada pembuatan hair tonic ekstrak penyimpanan dari formula B dan
daun mangkokan digunakan basis formula C ini ditandai dengan warna,
yang terdiri dari etanol 96%, propilen bau dan homogenitas sediaan yang
glikol, metil paraben, pewarna hijau, tetap yaitu warna hijau, bau jasmine
parfum jasmine dan aquadest. Etanol dan homogen saat evaluasi awal
96% digunakan sebagai pelarut dari maupun evaluasi tiap 2 minggu
metil paraben dan sebagai dimasing-masing suhu penyimpanan.
antimikroba [9]. Propilen glikol Sementara formula B dan formula C
digunakan sebagai kosolven, mengalami perubahan homogenitas
humektan dan plastisizer. Metil yaitu terbentuknya endapan pada
paraben sebagai pengawet digunakan minggu ke-2 diberbagai suhu
karena adanya kandungan air dapat penyimpanan, meskipun formula B
menjadi media pertumbuhan mikroba. masih homogen pada minggu ke-2
Pada penelitian ini, dibuat formulasi penyimpanan suhu kamar namun
dengan variasi pada konsentrasi pada minggu ke-4 penyimpanan suhu
ekstrak dengan basis yang sama, ini kamar terjadi pengendapan juga pada
bertujuan untuk mencari formulasi formula B.
terbaik untuk meningkatkan
pertumbuhan rambut dan stabil pada Selain mengalami perubahan
saat penyimpanan. homogenitas terjadi perubahan warna
pada formula C yang terjadi pada
Setelah sediaan hair tonic dibuat, minggu ke-6 dan ke-8 penyimpanan
maka dilakukan evaluasi awal meliputi suhu tinggi yang semula hijau pada
organoleptis sediaan, pH, viskositas minggu ke-4 menjadi hijau coklat
dan bobot jenis sediaan. Evaluasi pada minggu ke-6 dan coklat pada
awal ini dimaksudkan sebagai minggu ke-8.
pembanding ketika sediaan tersebut
dilakukan uji stabilitas sehingga dapat Selanjutnya pH formula A, formula B
dilihat perubahan organoleptis, pH, dan formula C mengalami kenaikan
viskositas dan bobot jenis sediaan ditiap suhu peyimpanan. Kenaikan pH
sebelum dan sesudah uji stabilitas. ini dikarenakan menguapnya
sebagian etanol sehingga sediaan
Hasil evaluasi awal formula A yaitu semakin pekat, kandungan alkaloid
memiliki warna hijau, bau jasmine, pada ekstrak yang bersifat basa
homogen, pH 5.09, viskositas 0,01999 merupakan penyebab terjadinya
9
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol 6. No.2 Desember 2017
kenaikan pH. Kenaikan pH ini tidak panjang rambut hari ke-8 dapat
begitu menjadi masalah karena masih disimpulkan bahwa terdapat
dalam rentan pH aman kulit kepala perbedaan yang nyata antar
yaitu 4,5-6,5. perlakuan, untuk mengetahui letak
perbedaan nyata tersebut dilakukan
Viskositas formula A, formula B dan uji BNT Kontrol negatif tidak berbeda
formula C setelah dilakukan uji nyata terhadap blanko namun
stabilitas dapat dilihat pada Tabel 2. berbeda nyata terhadap formula A,
Pada penyimpanan suhu tinggi dan formula B dan formula C. Maka
suhu kamar pada formula A terjadi disimpulkan bahwa basis tidak
kenaikan viskositas ini disebabkan memiliki pengaruh yang nyata
adanya penguapan etanol namun terhadap pertumbuhan rambut ditinjau
pada suhu rendah viskositas lebih dari panjang rambut pada hari ke-8.
stabil. Sementara viskositas formula B Selanjutnya formula A, formula B dan
dan formula C mengalami penurunan formula C tidak nyata perbedaannya
diberbagai suhu penyimpanan ini namun formula A dan B terhadap
disebabkan banyaknya partikel kontrol positif memiliki perbedaan
ekstrak yang mengendap sehingga yang nyata tidak seperti formula C
menurunkan kekentalan dari kedua yang tidak berbeda nyata terhadap
sediaan ini. kontrol positif.
10
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol 6. No.2 Desember 2017
11
JFL
Jurnal Farmasi Lampung Vol 6. No.2 Desember 2017
[2] Mc Evoy, G.K. 1999. AHFS Drug [9] Rowe, R.C., Sheskey, P.J.,
Information, Bethesda, American Owen, S.C. 2009. Hand Book of
Society of Health - System Pharmaceutical Exipient, Sixth
Pharmacist. edition. American Pharmaceutical
Association, London.
[3] Dalimartha, S., Soedibyo, M.
1999. Perawatan Rambut dengan [10] Djuanda, A. 2005. Ilmu
Tumbuhan Obat dan Diet Penyakit Kulit dan Kelamin,
Suplemen, Swadaya, Jakarta, 1- Edisi IV, Fakultas Kedokteran
10 dan 33. Universitas Indonesia, Jakarta.
12