Anda di halaman 1dari 2

Bahan yang Berkhasiat atau bahan aktif

1. Obat dengan dosis rendah (<10 mg) jarang diformulasi ke dalam kapsul
karena menimbulkan masalah keseragaman kandungan dan mencarí bahan
pengisi yang sesuai dan baik untuk zat berkhasiat tersebut.
2. Ditinjau dari pelepasan obat, obat yang mudah larut dalam air yang
menimbulkan masalah pelepasan dari bentuk sediaan.
3. Bahan yang sukar larut dapat ditingkatkan kelarutannya dengan cara
mikronisasi, mikronisasi sering menimbulkan masalah pada proses
pencampuran dan sifat aliran campuran dapat diatasi dengan cara mencampur
secara berurutan.
Bahan Tambahan yang digunakan dalam kapsul
1) Pengisi .
 Bahan pengisi digunakan untuk mengisi massa kapsul sampai bobot yang
di inginkan, sifatnya harus inert .
 Faktor pertama dalam pemilihan bahan pengisi ialah kecocokan antara
bahan aktif dan bahan pengisi. –
 Faktor kelarutan, kelarutan bahan berkhasiat didalam bahan pengisi,
misalnya karena terjadi reaksi akan terbentuk senyawa tidak larut atau
penguraian bahan aktif.
Contoh pengisi yang lazim sering digunakan adalah laktosa, amilum,
dikarbon fosfat.
2) Glidan (senyawa silika koloidal seperti aerosol, cab-o- sil)
Bahan glidan digunakan untuk menghasilkan aliran serbuk atau granul contohnya
magnesium stearat. Konsentrasi sangat berpengaruh < 1 % dan untuk zat- zat
tertentu hanya 0,025-0,50 % .
3) Lubrikan (logam stearat atau asam stearat) Lubrikan sangat penting untuk
menaikkan sifat aliran dari granul, menurunkan rcaksi antara partikel dan
mencegah adhesi bahan dengan penambahan logam pada mesin pengisian kapsul,
digunakan untuk mengurangi adanya gesekan pada alat.
Lubrikan sering menyebabkan terbentuk suatu lapisan tipis penyalut yang
menolak air dikelilingi granul. Lubrikan sering menghalangi proses pembasahan
granul, menurunkan kemampuan penetrasi medium disolusi ke dalam granul
yang berarti mengurangi permukaan efektif kontak dengan partikel sehingga
memperlama proses disolusi. Dalam proses pengerjaannya perlu diperhatikan
waktu dan intensitas pencampuran harus dihindari pencampuran yang berlebihan
(over mixing) dalam produksi.
4) Penghancur (Disintegran) Penghancur bekerja dengan cara mempermudah
penetrasi cairan dan desentegrasi karena pengem- bangan penghancur. Efisiensi
dari penghancur sering meningkat dengan meningkatnya daya pemampatan
tergantung kepada kelarutan dari bahan berkhasiat, pengisi, dan lubrigan yang
digunakan. Konsentrasi bahan penghancur yang digunakan 3.10 % contohnya
Natrium-starch glukolate, cros carmellose.
5) Surfaktan Penambahan surfaktan sangat penting sekali untuk bahan berkhasiat
hidrofob, karena surfaktan akan meningkatkan pembasahan massa serbuk untuk
mengatasi efek menolak air dari lubrikan hidrofob ng digunakan surfaktan yang
dapat meningkatkan disolusi dari sediaan bentuk kapsul.
6) Hidrofilisasi merupakan upaya agar supaya bahan berkhasiat hidrofil dan lebih
mudah dibasahi sehingga tidak menolak air atau mengembang dalam medium
disolusi pada waktu pengujian disolusi. Hidrofilisasi dapat dilakukan dengan cara
penyalutan bahan berkhasiat dengan koloid hidrofil seperti metil sukrose,
penyalutan obat dengan surfaktan atau dengan cara membuat zat berkhasiat
dalam bentuk dispersi padat menggunakan zat hidropilik sebagai matrix, variabel
ini (diatas) dapat berlaku untuk granul, campur serbuk, tablet.

Anda mungkin juga menyukai