Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH OSEANOGRAFI

FENOMENA ALAM YANG TERJADI DILAUT

Kelompok IV :

AINTOLI F. MELLA 1606060087

ASNIATI WOLI 1606060024

BALBINA E. R. REPI 1606060087

FRANSISKA JUM 1606060087

SEPRIANUS SNAE 1606060054

SRIWENDA RENGU LANGU 1606060087

UMBU JODI MERANG 1606060087

YOHANES BOLI BURA 1606060064

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2018
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laut adalah sebuah tubuh air asin besar yang dikelilingi secara menyeluruh
atau sebagian oleh daratan. Dalam arti yang lebih luas, "laut" adalah sistem
perairan samudra berair asin yang saling terhubung di Bumi yang dianggap sebagai
satu samudra global atau sebagai beberapa samudra utama. Laut mempengaruhi iklim
Bumi dan memiliki peran penting dalam siklus air, siklus karbon, dan siklus nitrogen.
Meskipun laut telah dijelajahi dan diarungi sejak zaman prasejarah, kajian ilmiah
modern terhadap laut yaitu oseanografi baru dimulai pada masa ekspedisi
HMS Challenger dari Britania Raya pada tahun 1870-an. Laut pada umumnya dibagi
menjadi lima samudra besar yang meliputi empat samudra yang diakui Organisasi
Hidrografi Internasional (Samudra Atlantik, Pasifik, Hindia, dan Arktik) dan Samudra
Selatan; serta bagian yang lebih kecil, seperti Laut Tengah, yang dikenal sebagai laut.
Arus laut adalah pergerakan massa air di laut baik itu secara vertikal atau
secara horizontal sehingga membentuk gerakan seimbang yang sangat luas di seluruh
lautan di dunia. Ada beberapa penyebab dari muncul nya air laut, diantaranya adalah
tiupan angin atau perbedaan densitas atau pergerakan dari gelombang laut.
Pasang merupakan kondisi atau keadaan dimana air laut naik daripada
biasanya. Sementara surut merupakan kondisi dimana permukaan air laut turun
daripada biasanya.
Gelombang laut adalah gerakan naik turunnya air laut tanpa disertai dengan
perpindahan massa airnya. Ada beberapa penyebab terjadinya gelombang laut, tetapi
yang paling sering adalah karena adanya tiupan angin. Gelombang laut memiliki
dimensi berupa periode gelombang (T), panjang gelombang, Tinggi gelombang, dan
Cepat rambat gelombang.
B. Tujuan
1. Menjelaskan apa itu pasang surut air laut ?
2. Menjelaskan apa itu arus laut ?
3. Menjelaskan apa itu gelombang laut ?

C. Rumusan Masalah
1. Mengidentifikasi apa itu pasang surut air laut ?
2. Mengidentifikasi apa itu arus laut ?
3. Mengidentifikasi apa itu gelombang laut ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Laut
Laut adalah sebuah tubuh air asin besar yang dikelilingi secara menyeluruh
atau sebagian oleh daratan. Dalam arti yang lebih luas, "laut" adalah sistem
perairan samudra berair asin yang saling terhubung di Bumi yang dianggap sebagai
satu samudra global atau sebagai beberapa samudra utama. Laut mempengaruhi iklim
Bumi dan memiliki peran penting dalam siklus air, siklus karbon, dan siklus nitrogen.
Meskipun laut telah dijelajahi dan diarungi sejak zaman prasejarah, kajian ilmiah
modern terhadap laut yaitu oseanografi baru dimulai pada masa ekspedisi
HMS Challenger dari Britania Raya pada tahun 1870-an. Laut pada umumnya
dibagi menjadi lima samudra besar yang meliputi empat samudra yang
diakui Organisasi Hidrografi Internasional (Samudra Atlantik, Pasifik, Hindia,
dan Arktik) dan Samudra Selatan; serta bagian yang lebih kecil, seperti Laut Tengah,
yang dikenal sebagai laut.
Akibat pergeseran benua, saat ini Belahan Bumi Utara memiliki rasio antara
luas daratan dan laut yang lebih seimbang (sekitar 2:3) daripada Belahan Bumi
Selatan yang nyaris keseluruhan merupakan samudra (1:4,7). Kadar salinitas di
samudra lepas secara umum bernilai sekitar 3,5%, tetapi variasi dapat ditemukan di
perairan yang lebih dikelilingi daratan, di dekat muara sungai besar, atau di
kedalaman besar. Sekitar 85% dari zat yang terlarut di lautan lepas adalah natrium
klorida. Perbedaan salinitas dan suhu di antara wilayah-wilayah laut menimbulkan
arus termohalin. Pengaruh ombak, yang dihasilkan oleh angin dan oleh pasang surut
laut, menimbulkan arus permukaan. Arah aliran arus diatur oleh daratan di permukaan
dan bawah laut serta oleh efek Coriolis akibat rotasi Bumi.
Laut adalah sebuah tubuh air asin besar yang dikelilingi secara menyeluruh atau
sebagian oleh daratan. Dalam arti yang lebih luas, "laut" adalah sistem
perairan samudra berair asin yang saling terhubung di Bumi yang dianggap sebagai
satu samudra global atau sebagai beberapa samudra utama. Laut mempengaruhi iklim
Bumi dan memiliki peran penting dalam siklus air, siklus karbon, dan siklus nitrogen.

Air di laut diduga berasal dari gunung berapi di Bumi, mulai dari 4 miliar
tahun yang lalu melalui proses pengeluaran gas dari lelehan batuan. Beberapa
penelitian lain menyebutkan bahwa sebagian besar air di Bumi berasal dapat dari
komet. Ciri khas utama air laut adalah sifatnya yang asin. Walaupun tingkat
keasinannya (salinitas) dapat beragam, sekitar 90% air di samudra memiliki 34–35 g
zat padat yang terlarut per liter, sehingga menghasilkan tingkat salinitas sebesar 3,4-
3,5%. Agar dapat lebih mudah mendeskripsikan perbedaan-perbedaan yang kecil,
salinitas umumnya dinyatakan dalam satuan permil (‰) atau perseribu (part per
thousand, ppt). Salinitas permukaan air laut di Belahan Bumi Utara pada umumnya
mendekati angka 34‰, sementara di Belahan Bumi Selatan mencapai 35‰. Salinitas
di Laut Tengah sedikit lebih tinggi dari laut pada umumnya yaitu senilai 38‰
sementara salinitas di Laut Merah bagian utara bahkan dapat mencapai 41‰. Air laut
terlalu asin untuk diminum oleh manusia dan ginjal manusia tidak dapat
mengeluarkan urin yang seasin air laut.
Walaupun jumlah garam di samudra relatif konstan selama jutaan tahun,
beberapa faktor dapat mempengaruhi perubahan salinitas air laut. Faktor yang dapat
meningkatkan salinitas adalah evaporasi dan pembentukan es laut (karena saat es
terbentuk, garam yang terlarut tidak akan ikut beku sehingga bercampur dengan air
laut di bawah es) dapat meningkatkan salinitas sementara faktor yang dapat
menurunkan salinitas adalah presipitasi, pelelehan es, serta air tawar yang masuk
dari sungai dan aliran permukaan (runoff). Sebagai contoh, air di Laut Baltik
memiliki tingkat keasinan yang sangat rendah hingga dapat tergolong sebagai air
payau karena ada banyak sungai yang mengalir ke laut ini. Sementara itu, air Laut
Merah memiliki salinitas yang tinggi akibat tingkat evaporasinya yang juga tinggi

.
Suhu laut bergantung pada tingkat radiasi matahari yang diterima. Di wilayah
tropis, matahari hampir berada tepat di atas kepala, sehingga suhu di permukaan dapat
naik hingga lebih dari 30 °C. Sementara itu, di dekat wilayah kutub, suhu permukaan
yang berada dalam keseimbangan dengan es laut tercatat sekitar -2°C. Perbedaan suhu
tersebut menjadi faktor yang mendorong sirkulasi arus air di samudra. Arus hangat di
permukaan mengalami pendinginan seiring pergerakannya menjauhi wilayah tropis
sehingga airnya menjadi lebih padat dan bergerak ke kedalaman yang lebih dalam.
Sementara itu, air dingin bergerak ke arah khatulistiwa dari dasar laut, didorong oleh
perubahan suhu dan kepadatan air, dan akhirnya naik lagi ke permukaan. Air di laut
dalam memiliki suhu sekitar -2°C hingga 5°C di seluruh dunia.

Rata-rata tingkat oksigen di permukaan laut pada tahun 2009, dari 0,15 (nila muda)
hingga 0,45 (merah muda) mol O₂ per meter kubik.
Kadar oksigen di dalam air laut tergantung pada organisme fotosintesis yang
tinggal di dalamnya, terutama alga, fitoplankton, dan tumbuhan seperti rumput laut.
Pada siang hari, organisme-organisme ini melakukan fotosintesis dan menghasilkan
oksigen yang larut ke dalam air laut. Oksigen terlarut ini lalu dimanfaatkan oleh
hewan-hewan laut. Fotosintesis terhenti pada malam hari dan jumlah oksigen yang
terlarut pun mengalami penurunan. Cahaya sangat penting untuk proses fotosintesis.
Sudut matahari, kondisi cuaca, dan kekeruhan air menentukan jumlah cahaya yang
dapat menembus laut. Kebanyakan cahaya dipantulkan di permukaan, dan cahaya
merah akan terserap di bagian atas. Cahaya kuning dan hijau dapat menjangkau
kedalaman yang lebih besar, sementara cahaya biru dan nila bisa menembus
kedalaman hingga 1.000 m. Di bawah kedalaman 200 m, tidak terdapat cukup cahaya
untuk melakukan fotosintesis. Maka dari itu, di laut dalam, sangat sedikit oksigen
terlarut yang tersedia. Sebagai gantinya, bakteri anaerobik mengurai materi organik
yang jatuh dari atas untuk menghasilkan hidrogen sulfida (H₂S). Namun, diperkirakan
pemanasan global akan mengurangi oksigen di permukaan laut dan di perairan dalam,
karena kelarutan oksigen akan mengalami penurunan jika suhu naik.

B. Pasang Surut Air Laut


1. Pengertian pasang surut
Pasang surut adalah naik atau turunya posisi permukaan perairan atau samudera yang
disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi bulan dan matahari. Ada tiga sumber gaya
yang saling berinteraksi: laut, Matahari, dan bulan. Pasang laut menyebabkan
perubahan kedalaman perairan dan mengakibatkan arus pusaran yang dikenal sebagai
arus pasang, sehingga perkiraan kejadian pasang sangat diperlukan dalam navigasi
pantai. Wilayah pantai yang terbenam sewaktu pasang naik dan terpapar sewaktu
pasang surut, disebut mintakat pasang. Periode pasang laut adalah waktu antara
puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya.
Panjang periode pasang surut bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50
menit.

Pasang naik (biru) di titik terdekat dan terjauh Bumi dari Bulan
turunnya permukaan air di laut yang disebabkan oleh pengaruh gravitasi Bulan dan
Matahari serta rotasi Bumi. Setiap kali terjadi pasang laut, permukaan laut akan
mencapai ketinggian maksimum yang dikenal dengan sebutan "pasang naik", dan
lalu kembali ke ketinggian minimum yang disebut "pasang surut". Saat air sedang
surut, akan ada semakin banyak wilayah yang berada di atas air, yang juga dikenal
dengan istilah mintakat pasang surut. Perbedaan ketinggian antara pasang naik dengan
pasang surut disebut tunggang pasang surut.
Kebanyakan tempat mengalami dua pasang naik setiap harinya dengan selang
waktu sekitar 12 jam 25 menit, atau setengah dari jangka waktu yang diperlukan oleh
Bumi untuk melakukan perputaran penuh dan mengembalikan Bulan ke posisi semula
relatif terhadap pengamatnya. Massa Bulan tercatat sekitar 27 juta kali lebih kecil
ketimbang Matahari, tetapi jaraknya 400 kali lebih dekat dengan Bumi. Gaya pasang
surut akan semakin rendah jika jarak semakin jauh, sehingga pengaruh Bulan terhadap
pasang laut dua kali lebih besar ketimbang Matahari. Sebuah tonjolan akan terbentuk
di samudra, tepatnya di tempat ketika Bumi berada di titik paling dekat dengan Bulan,
karena ini juga merupakan tempat yang paling terkena pengaruh gravitasi Bulan.
Sementara itu, di sisi yang berlawanan dengan tempat tersebut di Bumi, gaya dari
bulan ada pada titik terlemahnya, sehingga tonjolan lain juga ikut terbentuk. Bulan
berputar mengelilingi Bumi, sehingga tonjolan samudra ini juga ikut bergerak di
sekitaran Bumi. Gaya gravitasi Matahari juga berdampak terhadap laut, tetapi tidak
sekuat Bulan. Ketika Matahari, Bulan, dan Bumi saling sejajar, akan dihasilkan
"pasang laut purnama". Di sisi lain, jika Matahari berada di sudut 90° dari Bulan
saat dilihat dari Bumi (membentuk sudut tegak lurus), pengaruh gravitasi gabungan
dari keduanya terhadap pasang laut menjadi lebih rendah, sehingga terjadilah "pasang
laut perbani".
Pasang laut menghadapi resistensi dari inersia air dan dapat dipengaruhi oleh
daratan. Di tempat-tempat seperti Teluk Meksiko, daratan membatasi pergerakan
tonjolan, sehingga hanya satu pasang laut yang terjadi setiap harinya. Sementara itu,
di dekat pantai suatu pulau bisa terjadi empat pasang naik dalam sehari. Selat di dekat
Halkis, Euboea, bahkan menghadapi arus pasang surut yang kuat yang dapat secara
mendadak berganti arah, biasanya empat kali per hari tetapi bisa mencapai dua belas
kali per hari saat Bulan dan Matahari membentuk sudut tegak lurus.Apabila terdapat
teluk atau muara yang berbentuk seperti corong, tunggang pasang surut dapat
membesar. Contohnya adalah Teluk Fundy yang dapat mengalami pasang laut
purnama dengan ketinggian 15 m. Walaupun pasang laut terjadi secara berkala dan
dapat diprediksi, ketinggian pasang naik dapat diturunkan oleh angin di lepas pantai
dan dinaikkan oleh angin di darat. Tekanan tinggi di pusat sebuah antisiklin
mendorong air ke bawah dan terkait dengan pasang surut yang abnormal, sementara
kawasan bertekanan rendah dapat mengakibatkan pasang naik yang ekstrim. Pusuan
ribut dapat terjadi ketika angin kencang mengakibatkan akumulasi air di kawasan
pesisir yang dangkal, dan pusuan ribut jika diiringi dengan sistem bertekanan rendah
dapat meningkatkan permukaan laut secara signifikan selama peristiwa pasang naik.
Pada tahun 1900, Galveston, Texas, mengalami pusuan ribut setinggi 15 kaki (5 m)
selama peristiwa angin ribut yang menewaskan lebih dari 3.500 orang dan
menghancurkan 3.636 rumah.

2. Tipe Pasang Air Laut

a. Pasang surut harian ganda (semi diurnal tide)

Dalam satu hari terjadi dua kali pasang dan dua kali air surut dengan tinggi yang
hamper sama dan pasang surut terjadi secara berurutan secara teratur. Periode
pasang surut adalah 24 jam 50 menit. Pada jenis harian ganda misalnya terdapat di
perairan Selat Malaka sampai ke Laut Andaman

b. Pasang surut harian tunggal (diurnal tide)

Dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut. Periode pasang
surut rata-rata adalah 12 jam 24 menit. Jenis harian tunggal misalnya terdapat di
perairan sekitar selat Karimata, antara Sumatra dan Kalimantan.

c. Pasang surut campuran condong ke harian ganda (mixed tide prevailing semidiurnal)

Dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut, tetapi tinggi dan
periodenya berbeda. Pada pasang-surut campuran condong ke harian ganda (mixed
tide, prevailing semidiurnal) misalnya terjadi di sebagian besar perairan Indonesia
bagian timur.

d. Pasang surut campuran condong ke harian tunggal (mixed tide prevailing diurnal)

Pada tipe ini dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut, tetapi
kadang-kadang untuk sementara waktu terjadi dua kali pasang dan dua kali surut
dengan tinggi dan periode yang sangat berbeda. Sedangkan jenis campuran condong
ke harian tunggal (mixed tide, prevailing diurnal) contohnya terdapat di pantai selatan
Kalimantan dan pantai utara Jawa Barat.

3. Penyebab pasang laut

Dalam sebulan, variasi harian dari rentang pasang laut berubah secara
sistematis terhadap siklus bulan. Rentang pasang laut juga bergantung pada bentuk
perairan dan konfigurasi lantai samudera.

Pasang laut merupakan hasil dari gaya gravitasi dan efek sentrifugal. Efek
sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi (bumi). Gravitasi bervariasi
secara langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun
ukuran bulan lebih kecil dari Matahari, namun gaya gravitasi bulan dua kali lebih
besar daripada gaya tarik Matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena
jarak bulan lebih dekat daripada jarak Matahari ke bumi. Gaya gravitasi menarik air
laut ke arah bulan dan Matahari dan menghasilkan dua tonjolan pasang surut
gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi,
sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan Matahari.

 Pasang laut purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan Matahari berada
dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik yang sangat tinggi
dan pasang surut yang sangat rendah. Pasang laut purnama ini terjadi pada saat bulan
baru dan bulan purnama.

 Pasang laut perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan Matahari membentuk
sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik yang rendah dan pasang
surut yang tinggi. Pasang laut perbani ini terjadi pada saat bulan kuarter pertama dan
kuarter ketiga.

 Menurut teori keseimbangan, pasang surut air laut dipengaruhi oleh:


a) Rotasi Bumi pada sumbunya
Rotasi bumi merupakan peristiwa berputarnya bumi pada porosnya atau sumbunya.
Ketika Bumi berputar, maka waktu dimana posisi suatu wilayah laut menghadap
bulan, dan ada waktu dimana posisi menghadap matahari. Air laut akan bertemu
dengan bulan pada waktu malam hari. oleh karena sebelumnya sudah dikatakan
bahwasannya gaya tarik bulan lebih besar dua kali lipat daripada gaya tarik matahari,
maka tidak heran apabila banya air laut mengalami pasang ketika malam hari.

b) Rovolusi Bumi pada sumbunya

Revolusi merupakan peristiwa berputarnya benda langit mengelilingi benda langit


lainnya yang menjadi pusatnya. Salah satu benda yang melakukan revolusi adalah
planet, termasuk bumi. Planet- planet melakuka revolusi terhadap matahari yang
merupakan pusat dari tata surya. Dengan adanya revolusi ini maka kita bisa
mempunyai tahun. Revolusi bumi terhadap matahari menjadi salah satu faktor
penyebab pasang surut air laut karena ada masanya bumi dekat dengan matahari dan
adakalanya bumi jauh dari matahari. Hal ini salah satunya karena lintasan atau orbit
bumi berbentuk oval.

c) Revolusi bulan terhadap matahari

Masih soal revolusi. Jika sebelumnya adalah revolusi bumi terhadap matahari, maka
faktor penyebab pasang surut yang lainnya adalah revolusi bulan terhadap matahari.
Bulan yang merupakan satelit alam dari bumi, ternyata mempunyai revolusi ganda,
yakni dengan bumi dan juga dengan matahari. Ketika mengalami revolusi bersama-
sama dengan Bumi, maka ada satu kemungkinan dimana matahari dan bulan berada
dalam satu titik yang berdekatan. Dengan demikian kekuatan gaya tarik keduanya
akan bergabung dan dapat menarik permukaan air laut daripada kondisi yang
biasanya.
 Menurut teori dinamis, pasang surut air laut dipengaruhi oleh:
a) Kedalaman dan luas perairan
Kedalaman satu wilayah laut dengan lainnya mempunyai kedalaman dan juga luas
yang berbeda- beda. Tidak hanya itu saja, terkadang laut- laut tersebut mempunyai
keadaan topografi dasar laut yang berbeda- beda. Kedalaman dan juga luas air laut ini
ternyata cukup memberikan dampak yang mempengaruhi terjadinya pasang surut air
laut, dimana laut yang kedalamannya lebih dalam akan berbeda dengan laut yang
lebih dangkal. Juga laut yang ukurannya luas akan berbeda dengan laut yang lebih
sempit.
b) Pengaruh rotasi Bumi

Rotasi bumi merupakan peristiwa berputarnya bumi pada porosnya atau sumbunya.
Ketika Bumi berputar, maka waktu dimana posisi suatu wilayah laut menghadap
bulan, dan ada waktu dimana posisi menghadap matahari. Air laut akan bertemu
dengan bulan pada waktu malam hari. oleh karena sebelumnya sudah dikatakan
bahwasannya gaya tarik bulan lebih besar dua kali lipat daripada gaya tarik matahari,
maka tidak heran apabila banya air laut mengalami pasang ketika malam hari.

c) Gesekan dasar
Menurit teori dinamis, pasang surut air laut dipengaruhi oleh adanya gesekan yang
ada di dasar laut. Gesekan ini tentu saja terjadi pada lempang- lempeng yang ada di
samudera. Ketika lempeng- lempeng bumi bergesekan antara satu dengan lainnya
terjadang lempeng tersebut menimbulkan semacam rongga yang dapat menyerap air
laut. Ketika air laut ini terserap atau tersedot, maka di permukaan akan tampak air
tersebut surut. Sebaliknya apabila air tersebut keluar lagi maka akan seperti
disetakkan dan air tersebut akan meninggi jika dilihat dari permukaan.
d) Topografi dasar laut
Topografi dasar laut merupakan kedaan bentang alam yang ada di dasar suatu
samudera atau lautan. Keadaan bentang alam ini ternyata sangat mempengaruhi
terjadinya pasang surut air laut. Topografi yang rata, intensitas dan juga besarnya
pasang surut tentu tidak akan sama dengan laut yang topografinya beraneka ragam,
seperti ada tonjolan maupun ada cekungan.
e) Lebar selat
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi terjadinya pasang surut air laut adalah lebar
selat. Selat merupakan perairan yang memisahkan dua pulau. Selat biasanya
berukuran lebih sempit daripada lautan karena diapit oleh dua pulau. Dan lebar dari
selat ini dipercaya memberikan pengaruh terhadap suatu laut dalam mengalami
peristiwa pasang surut.
f) Bentuk teluk
Teluk merupakan bagian dari daratan dimana air laut lebih menjorok ke dalam
daratan. sehingga apabila kita lihat, teluk ini seperti kue yang sudah digigit dan ada
bagian yang lebih menjorok ke daratan. bentuk dari teluk ternyata juga mempengaruhi
terjadinya pasang surut. Teluk yang berupa pantai landai akan berbeda dengan teluk
yang berupa tebing curang. Terlebih ketika pasang terjadi. Pantai yang landai akan
lebih terlihat pasang apabila dibadingkan dengan dinding jurang yang curam karena
ditahan oleh dinding jurang tersebut.

C. Arus Laut
A. Pengertian arus laut

Arus laut adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horizontal menuju
keseimbangan atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan di
dunia. Arus adalah gerakan mengalirnya massa air karena tiupan angin, perbedaan
densitas maupun pergerakan gelombang panjang.
B. Jenis-Jenis Arus Laut
1. Berdasarkan Proses Terjadinya
Berdasarkan proses terjadinya, arus laut dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu:
• Arus Ekman yaitu Arus yang dipengaruhi oleh angin.
• Arus Termohaline yaitu Arus yang dipengaruhi oleh densitas serta gravitas.
• Arus Pasut yaitu Arus yang dipengaruhi oleh adanya pasut.
• Arus Geostropik yaitu Arus yang dipengaruhi oleh adanya gradien tekanan mendatar
serta juga gaya corolis.
• Arus Wind Driven Current yaitu Arus yang dipengaruhi oleh adanya pola
pergerakan angin serta terjadi pada lapisan permukaan.
2. Berdasarkan Tingkat Kedalaman
Berdasarkan tingkat kedalamannya, arus dibedakan menjadi:
 Arus permukaan yaitu arus yang terjadi dibeberapa ratus meter dari permukaan,
dengan arah gerak horizontal serta dipengaruhinya oleh pola sebaran angin.
 Arus dalam yaitu arus yang terjadi jauh di dasar kolom peraran, arah pergerakannya
tidak dipengaruhi adanya pola sebaran angin serta membawa massa air dari daerah
kutub ke daerah yang ekuator.
3. Berdasarkan Temperatur
Berdasarkan temperaturnya, arus dibedakan menjadi:
 Arus panas yaitu arus laut dengan temperatur lebih tinggi atau panas daripada
temperatur air laut yang didatangi. Contohnya yaitu Arus Teluk dan Kuroshiwo. Arus
tersebut datang dari daerah tropis ke daerah sedang.
 Arus dingin yaitu arus laut yang temperatur airnya lebih rendah atau dingin daripada
temperatur air laut yang didatangi. Contohnya yaitu Arus Labrador, Arus Benguela,
Arus Peru dan Arus Oyashiwo.
4. Berdasarkan Letak
Berdasarkan letaknya, arus dibedakan menjadi:
 Arus atas yaitu arus laut yang bergerak sebagai arus yang berada di permukaan laut.
Contohnya: semua arus laut yang disebabkan angin.
 Arus bawah yaitu arus laut yang bergerak sebagai arus laut yang berada di dasar laut.
Apabila arah gerakan berubah ke arah vertikal, maka arus ini akan menjadi up welling
dan sinkin pada beberapa pantai.
• Long Shore Current yaitu arah aliran arus yang sejajar dengan garis pantai.
• Rip Current yaitu arus yang berada di pantai berpasir halus dan bergelombang
agak besar. Arah gerakannya tegak lurus dengan garis pantai.
C. Faktor Penyebab Terjadinya Arus Laut
Arus di lautan terjadi disebabkan oleh dua faktor utama yaitu faktor internal dan
faktor eksternal.
 Faktor internal yang menyebabkan terjadinya arus laut yaitu perbedaan densitas air
laut, gradien tekanan mendatar dan gesekan lapiasn air.
 Faktor eksternal yang menyebabkan terjadinya arus yaitu gaya tarik matahari dan
bulan yang dipengaruhi oleh tahanan dasar laut dan gaya coriolis, perbedaan tekanan
udara, gaya gravitasi, gaya tektonik, dan angin.
D. Persebaran Arus Di Seluruh Dunia
a) Di Samudra Hindia
Sebelah Utara Khatulistiwa
Arus laut samudra hindia memiliki keadaan yang berbeda dengan samudra lain, hal
tersebut dikarenakan arah gerakan arusnya yang tidak tetap melainkan berganti arah
setiap setengah tahun, tergantung dengan gerakan angin musim yang
menyebabkannya. Arus tersebut antara lain:
 Arus Musim Barat Daya yaitu arus panas yang mengalir menuju arah timur melewati
laut arab serta Teluk Benguela. Arus ini ditimbulkan atau didorong oleh angin musim
barat daya. Arus ini mengalir kurang kuat karena mendapat hambatan dari gerakan
angin pasat timur laut.
 Arus Musim Timur Laut yaitu arus panas yang mengalir menuju arah barat melewati
teluk Benguela dan juga Laut Arab. Arus ini ditimbulkan atau didorong oleh angin
musim timur laut. Arus ini bergerak lumayan kuat karena terdapat dorongan dari 2
anginyaitu angin pasat timur laut dan angin musim timur laut.
Sebelah Selatan Khatulistiwa
Arus Khatulistiwa Selatan yaitu arus panas yang mengalir menuju arah barat sejajar
dengan garis khatulistiwa yang nantinya akan pecah menjadi dua ( Arus Maskarena
dan arus Agulhas setelah sampai di timur madagaskar). Arus ini ditimbulkan atau
didorong oleh angin pasat tenggara.
Arus Angin Barat yaitu arus lanjutan dari sebagian arus angin barat yang mengalir ke
arah sebelah utara yang melewati pantai barat benua Australia. Arus ini termasuk arus
menyimpang dan juga merupakan arus dingin yang akhirnya kembali menjadi Arus
Khatulistiwa Selatan.
b) Samudra Pasifik
Sebelah Utara Khatulistiwa
Arus Khatulistiwa Utara adalah arus panas yang mengalir menuju ke barat yang
sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan atau di dorong oleh angin
pasat timur laut.
Sebelah Selatan Khaulistiwa
Arus Khatulistiwa Selatan adalah arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar
dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan atau didorong oleh angin pasat
tenggara.
c) Samudra Atlantik
Sebelah Utara Khatulistiwa
Arus Khatulistiwa Utara adalah arus panas yang mengalir menuju arah barat sejajar
dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan atau didorong oleh angin pasat timur
laut.
Sebelah Selatan Khatulistiwa
Arus Khatulistiwa Selatan adalah arus panas yang mengalir menuju arah barat, sejajar
dengan garis khatulistiwa. Sebagian arus tersebut masuk ke utara sedangkan yang
sebagian lagi itu mengarah ke selatan. Arus ini ditimbulkan atau didorong oleh angin
pasat tenggara.
E. Faktor yang mempengaruhi terjadinya arus laut
a) Bentuk topografi (permukaan) dasar lautan dan pulau
Lautan yang dibatasi banyak massa daratan akan menghasilkan suatu sistem yang
cenderung terbuka dan membuat aliran mengarah dalam suatu bentuk seperti
melingkari daratan tersebut.
b) Perbedaan densitas
Perbedaan densitas yang paling mudah diamati adalah pada laut dalam didaerah
kutub selatan dan kutub utara yang mengalir ke daerah tropik
c) Angin
Hembusan angin dipermukaan akan membuat terjadinya gelombang (ombak)
dilautan. Ternyata angin ini juga mengakibatkan terbentuknya gerakan air laut yang
disebut arus. Arus laut yang terbentuk nantinya akan mengikuti kuatnya
hembusan,jarak tempuh angin,arah angin dan lamanya hembusan.
d) Kadar garam diair laut
Kadar atau berat jenis air laut yang berbeda juga akan menyebabkan terbentuknya
arus laut. Pada bagian permukaan,air yang berat jenisnya besar. Sedangkan dibagian
laut dalam,air yang memiliki berat jenis besar akan mengalir ke air yang berat
jenisnya rendah.
e) Temperatur dan cahaya matahari
Perbedaan temperatur pada kedalaman laut tidak lepas dari pengaruh sinar matahari.
Panas sinar matahari ini dapat masuk ke laut hingga kedalaman 50 -70 m. Nah
struktur lapisan yang terkena sinar matahari dengan lapisan laut yang tidak
terpengaruh oleh sinar matahari akan berbeda, oleh karena itu keadaan ini akan
mempengaruhi arus lautnya.
D. Gelombang Laut
A. PENGERTIAN GELOMBANG LAUT
Gelombang laut adalah gerakan naik turunnya air laut tanpa disertai dengan
perpindahan massa airnya. Ada beberapa penyebab terjadinya gelombang laut, tetapi
yang paling sering adalah karena adanya tiupan angin. Gelombang laut memiliki
dimensi berupa periode gelombang (T), panjang gelombang, Tinggi gelombang, dan
Cepat rambat gelombang. Gelombang laut ini merupakan fenomena penaikan dan
penurunan air secara periodik yang dapat ditemukan di hampir seluruh tempat di
dunia.
Gelombang laut terjadi berdasarkan prinsip fisika yaitu jika ada dua massa benda
berbeda kerapatannya (densitas) bergesekan satu sama lain, maka ada bidang geraknya
akan terbentuk gelombang.

Saat memasuki perairan dangkal, ombak akan melambat dan amplitudonya juga
bertambahAngin yang berhembus di atas permukaan laut membentuk ombak yang
tegak lurus terhadap arah angin. Gaya gesek antara angin sepoi-sepoi dengan air di
kolam akan membentuk riak, tetapi angin yang kencang di samudra akan
menghasilkan ombak yang lebih besar. Ombak akan mencapai ketinggian maksimal
ketika kecepatannya hampir menyamai kecepatan angin. Apabila angin berhembus
secara terus menerus di perairan terbuka (seperti angin Roaring Forties di Belahan
Selatan), akan terbentuk gelombang besar (swell). Apabila angin mereda,
pembentukan ombak juga berkurang, tetapi ombak yang sudah terbentuk akan terus
bergerak ke daratan. Besarnya ombak bergantung pada fetch (jarak perjalanan tempuh
gelombang dari awal pembentukannya) serta pada kekuatan dan durasi angin. Jika
ombak bertemu dengan ombak lain dari arah yang berbeda, akan terjadi interferensi di
antara keduanya, yang membuat ombak di laut menjadi sulit diprediksi.Interferensi
konstruktif dapat menghasilkan gelombang raksasa (rogue waves). Sebagai catatan,
kebanyakan ombak tingginya tidak melebihi 3 m dan saat terjadi badai tingginya bisa
naik dua atau tiga kali lipat. Namun, tinggi gelombang raksasa telah tercatat di atas
angka 25 m.

Bagian atas ombak disebut "puncak", sementara bagian terbawah yang terletak di
antara dua ombak disebut "dasar", dan jarak di antara kedua puncak dijuluki "panjang
gelombang". Angin mendorong ombak di permukaan laut, tetapi sebenarnya ini
merupakan perpindahan energi dan bukanlah pergerakan air secara horizontal. Saat
ombak mendekati air dangkal, perilakunya akan berubah. Definisi "air dangkal"
tergantung pada besar ombaknya; jika kedalaman sama dengan setengah panjang
gelombang, ombak akan mulai "merasakan" dasar laut. Pergesekan antara dasar laut
dengan air akan mengubah kecepatan, arah, dan bentuk ombak. Ombak akan
melambat dan panjang gelombang berkurang. Jika ombak mendekat dengan sudut
tertentu atau garis pantai yang didekati tidak merata, beberapa bagian akan melambat
terlebih dahulu setelah "merasakan" dasar laut, sehingga ombak pun mengalami
refraksi dan menyelimuti daerah tanjung. Saat perairan menjadi semakin dangkal,
energi di ombak tidak dapat bergerak ke bawah dan malah mengarah ke atas, sehingga
meningkatkan tinggi ombak. Bagian puncak ombak pun condong ke arah depan, dan
akhirnya ombak pecah di pesisir.

B. Teori pergerakan gelombang laut

Ketika dilakukan pengamatan spesifik terhadap gerakan gelombang laut, ternyata


didapatkan bahwa air gelombang tidak bergerak maju, melainkan bergerak melingkar,
sehingga air hanya bergerak naik turun ketika gelombang melintas. Gelombang dapat
bergerak untuk jarak yang jauh, tetapi mediumnya (cair, padat atau gas) hanya dapat
bergerak terbatas. Dalam usaha menjelaskan tentang gerakan gelombang laut, ada
banyak teori yang diperkenalkan, tetapi hanya ada 2 teori yang dianggap paling tepat
dan saling melengkapi, yaitu :

1. Teori oleh Phillips


Turbulensi dalam angin menyebabkan fluktuasi acak permukaan lau sehingga
menghasilkan gelombang-gelombang kecil dengan panjang gelombang beberapa
sentimeter (cm). Gelombang-gelombang kecil ini kemudian tumbuh semakin besar
melalui proses resonansi dengan fluktuasi tekanan turbulensi.
2. Teori oleh Miles

Teori ini dikenal dengan teori ketidakstabilan atau teori mekanisme arus balik (feed-
back mechanisme) yang menyatakan bahwa : Ketika ukuran gelombang-gelombang
kecil yang sedang tumbuh mulai mengganggu aliran udara di atasnya, angin yang
bertiup akan memberikan tekanan yang semakin kuat seiring dengan meningkatnya
ukuran gelombang, sehingga gelombang semakin besar. Proses pemindahan energi ini
berlangsung secara tidak stabil, semakin besar ukuran gelombangnya, ketidakstabilan
menyebabkan gelombang tumbuh secara eksponensial.
C. PENYEBAB DAN PROSES TERJADINYA GELOMBANG LAUT
1. Angin
Angin adalah aliran udara dalam jumlah yang besar diakibatkan oleh rotasi bumi dan
karena adanya perbedaan tekanan udara. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara
tinggi ke tempat bertekanan udara rendah. Pergerakan angin akan membuat terjadinya
pergerakan pada air laut. Tinggi rendahnya gelombang yang disebabkan oleh angin
tergantung kecepatan dan kekuatan angin yang mengenai permukaan laut tersebut.
2. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi
dari dalam bumi secara tiba-tiba. Biasanya gempa bumi disebabkan oleh pergerakan
kerak bumi. Bayangkan jika anda memiliki mangkuk yang berisi air, apabila mangkuk
tersebut digoyangkan maka air dalam mangkuk juga akan bergerak. Nah inilah
hubungan antara gelombang air laut dengan gempa bumi. Pergerakan dari dalam bumi
dapat membuat terbentuknya gelombang laut.
3. Aktivitas Gravitasi Bulan dan Matahari

Ativitas matahari dan bulan akan menghasilkan gelombang laut tipe pasang surut air
laut.

4. Kedalaman dasar laut

Gelombang akan sangat terlihat da terasa ketika ada di pantai. Hal ini terjadi karena
volume dasar laut dan permukaan air menyempit, sehingga massa air yang telah
memiliki gaya gerak akan terdorong ke atas permukaan dan menciptakan gelombang.

D. Klasifikasi macam – macam jenis gelombang laut

1. Berdasarkan sifatnya, ada dua macam gelombang laut, yaitu :


 Gelombang Laut Pembangun/Pembentuk Pantai (Constructive Wave), merupakan
gelombang yang ketinggiannya kecil kecepatannya rendah, dan saat gelombang
tersebut pecah di pantai akan mengangkut sedimen (material pantai).
 Gelombang Laut Perusak Pantai (Destructive wave), merupakan gelombang laut
dengan ketinggian dan kecepatan rambat yang besar, dan ketika gelombang ini
menghantam pantai akan ada banyak volume air yang terkumpul dan mengangkut
material pantai ke tengah laut.
2. Berdasarkan ukuran dan penyebabnya
Gelombang kapiler (capillary wave), gelombang kapiler ini adalah gelombang yang
biasa kita sebut dengan riak, gelombang kapiler memiliki panjang gelombang sekitar
1,7 meter, periode kurang dari 0,2 detik dan disebabkan karena tegangan permukaan
dan tiupan angin yang tidak terlalu kuat.
Gelombang angin (seas/wind wave), merupakan gelombang dengan panjang
gelombang mencapai 130 meter, periode 0,2-0,9 detik, dan disebabkan oleh angin
kencang.
Gelombang Alun (Swell wave), merupakan gelombang yang panjang gelombangnya
dapat mencapai ratusan meter, periodenya sekitar 0,9 – 15 detik, dan disebabkan oleh
angin yang bertiup lama.
Gelombang Pasang Surut (Tidal Wave), merupakan gelombang yang panjang
gelombangnya dapat mencapai beberapa kilometer, periodenya antara 5 – 25 jam, dan
disebabkan oleh fluktuasi gaya gravitasi matahari dan bulan.
D. MANFAAT GELOMBANG LAUT
 Menjaga kestabilan suhu dan iklim dunia
 Melalui permukaan ombak terjadi pertukaran gas
 Meningkatkan kemampuan adaptasi dan keanekaragaman makhluk hidup
 Membantu terbektuk dan terjaganya pantai
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Laut adalah sebuah tubuh air asin besar yang dikelilingi secara menyeluruh atau
sebagian oleh daratan. Dalam arti yang lebih luas, "laut" adalah sistem
perairan samudra berair asin yang saling terhubung di Bumi yang dianggap sebagai
satu samudra global atau sebagai beberapa samudra utama.
2. Pasang surut adalah naik atau turunya posisi permukaan perairan atau samudera yang
disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi bulan dan matahari. Ada tiga sumber gaya
yang saling berinteraksi: laut, Matahari, dan bulan.
3. Arus laut adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horizontal menuju
keseimbangan atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan di
dunia. Arus adalah gerakan mengalirnya massa air karena tiupan angin, perbedaan
densitas maupun pergerakan gelombang panjang.

4. Gelombang dihasilkan dilaut, angin mulai membuat riak kecil dipermukaan air yang
dari waktu ke waktu menciptkan gelombang. Riak sukses berubah menjadi
gelombang tergantung pada durasi dan kekuatan angin disamping mengambil
(jarak)nya. Misalnya semakin kuat angin bertiup semakin besar gelombang terutama
jika badai berlangsung lama dan angin terus bertiup lebih dari jarak yang sangat jauh.

Gelombang bergerak ditransfer dari angin ke dalam air. Gulungan energi melalui air
dalam gerakan melingkar membuat puncakgelombang di bagian atas dan palung di
bagianbawah seperti berputar. ombak cenderung besar dan energi yang dilepaskan me
njadi gelombang pecah di pantai.

B. Saran
1. Bagi pembaca, sekiranya makalah ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk
menambah pengetahuan mengenai oseanografi atau lebih khusus pada materi pasang
surut,arus laut dan juga gelombang laut
2. Bagi penulis, agar dapat dijadikan pembelajaran dalam pembuatan makalah
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/laut/laut-pasang-surut

https://www.pelajaran.id/.../pengertian-arus-laut-jenis-jenis-dan-penyebab- terjadinya-arus-laut.html

https://www.sepengetahuan.co.id/.../pengertian-laut-sejarah-jenis-jenis- manfaat.html

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/laut/laut-pasang-suru

Anda mungkin juga menyukai

  • Anatomi Katak
    Anatomi Katak
    Dokumen45 halaman
    Anatomi Katak
    Martin Langga
    Belum ada peringkat
  • Mef 7
    Mef 7
    Dokumen18 halaman
    Mef 7
    Martin Langga
    Belum ada peringkat
  • Mef 7
    Mef 7
    Dokumen18 halaman
    Mef 7
    Martin Langga
    Belum ada peringkat
  • Mef 9
    Mef 9
    Dokumen4 halaman
    Mef 9
    Martin Langga
    Belum ada peringkat
  • Hukum Coulomb
    Hukum Coulomb
    Dokumen32 halaman
    Hukum Coulomb
    Martin Langga
    Belum ada peringkat