Anda di halaman 1dari 16

.

Ibu Hamil dengan masalah Primi Muda

Primi Muda adalah ibu hamil yang pertama dengan umur 16 tahun atau kurang

Masalah :

1. Rahim ibu masih belum masak

- Di khawatirkan keselamatan, kesehatan dan pertumbuhan janin dalam

kandungan

2. Mental ibu belum dewasa

3. Adanya kemungkinan terjadinya kesulitan dan komplikasi daam persalinan

Pemecahan masalah / pertolongan yang dapat di berikan oleh ibu – ibu PKK, Kader

Posyandu dan masyarakat :

1. Komunikasi Informasi Edukasi / KIE kepada ibu hamil suami keluarga agar

melakukan perawatan kehamilan secara teratur, paling sedikit 4 kali : 1-1-2 kali

pada tiap tribulan, ibu mendapatkan 5 T : Tablet zat besi, imunisasi TT 2 kali,

Timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri untuk

memeriksa perkembangan dari kehamilan dan janinnya

2. Rujukan kehamilan – ibu primimuda kepada bidan di desa atau Bidan / Dokter

Puskesmas

3. Pengenalan dini adanya masalah lain yang kemudian hari muncul misalnya

penyakit ibu atau ada nya kelainan pada kehamilan, misalnya terjadi perdarahan,

tekanan darah tinggi dan kaki bengkak pada keracunan kehamilan / pre eklamsi
4. Merencanakan tempat dan penolong untuk persalinan aman oleh bidan di desa

bersama ibu hamil, suami dan keluarga

3.4.2.Ibu Hamil dengan masalah Primi Tua

Primi Tua adalah Ibu Hamil pertama kali pada umur 35 tahun atau lebih.

Masalah pada umur 35 tahun atau lebih :

1. Pada tubuh ibu terjadi perubahan dari jaringan alat – alat kandungan dan jalan

lahir oleh karena proses menjadi tua, ebih kaku

2. Ada kemungkinan lebih besar ibu hamil mendapatkan bayi dengan cacat

kelahiran

3. Pada Persalinan dapat terjadi komplikasi : Persalinan macet, perdarahan pasca

persalinan.

Pemecahan masalah / pertolongan yang dapat di berikan oleh ibu – ibu PKK, Kader

Posyandu dan masyarakat :

1. Komunikasi Informasi Edukasi / KIE kepada ibu hamil suami keluarga agar

melakukan perawatan kehamilan secara teratur, paling sedikit 4 kali : 1-1-2 kali

pada tiap tribulan

2. ibu mendapatkan 5 T : Tablet zat besi, imunisasi TT 2 kali, Timbang berat badan,

ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri

3. Melakukan rujukan kehamilan – ibu primimuda kepada bidan di desa atau Bidan /

Dokter Puskesmas
4. Membantu menemukan sedini mungkin adanya penyakit dari ibu maupun

masalah / faktor risiko dari kehamilan misalnya perdarahan, kaki bengkak

segera di rujuk ke puskesmas

5. Memberikan KIE kepada ibu hamil, suami, keluarga, membuat persiapan /

perencanaan persalinan aman agar melahirkan pada bidan di desa di polindes,

bidan, dokter di Puskesmas atau Rumah Sakit

3.4.3. Ibu Hamil dengan masalah Primi Tua Sekunder

Primi Tua Sekunder adalah dimana kehamilan dan kelahiran anak yang terkecil 10

tahun lalu atau lebih

Masalah pada Primi Tua Sekunder :

1. 10 tahun atau lebih ibu tidak pernah hamil dan melahirkan

2. Pengalaman hamil dan meahirkan sudah 10 tahun yang lalu, ibu sudah lupa, ibu

cemas dan khawatir membutuhkan pendamping dan penjelasan agar psikologis

tenang

3. Umur ibu sudah bertambah tua ada kemungkinan timbul penyakit – penyakit pada

tubuh ibu hamil atau timbul masalah karena kehamilannya, misanya kaki

bengkak, tekanan darah tinggi

4. Jalan lahir ibu sudah bertambah kaku, seolah – oah seperti melahirkan pertama

lagi

Pemecahan masalah / pertolongan yang dapat di berikan oleh ibu – ibu PKK, Kader

Posyandu dan masyarakat :


1. Komunikasi Informasi Edukasi / KIE kepada ibu hamil suami keluarga agar

melakukan perawatan kehamilan secara teratur, paling sedikit 4 kali : 1-1-2 kali

pada tiap tribulan sampai dekat akan menjelang melahirkan

2. Membantu menemukan sedini mungkin adanya penyakit dari ibu maupun

masalah / faktor risiko dari kehamilan misalnya perdarahan, kaki bengkak

segera di rujuk ke puskesmas

3. Merencanakan persalinan aman oleh ibu PKK, bidan di desa kepada ibu hamil,

suami, keluarga, membuat persiapan / perencanaan persalinan aman agar

melahirkan pada bidan di desa di polindes, bidan, dokter di Puskesmas atau

Rumah Sakit

4. Melakukan rujukan terencana dengan kesiapan mental, biaya dan transportasi

untuk melahirkan di Rumah Sakit

3.4.4. Ibu Hamil dengan masalah Grande Multi

Grande Multi adalah Ibu hamil yang telah pernah hamil dan melahirkan 4 kali atau

lebih. Masalah pada Grande Multi :

1. Kesehatan ibu hamil mudah terganggu kurang gizi, kurang darah atau anemia

2. Tampak ibu dengan perut menggantung disebabkan otot – otot perut

menjadi kendor, daam persalinan ada bahaya terjadi perdarahan pasca

persalinan, di sebabkan oleh dinding rahim dengan otot rahimnya kendor

Pemecahan masalah / pertolongan yang dapat di berikan oleh ibu – ibu PKK, Kader

Posyandu dan masyarakat :


1. Memberikan Informasi Edukasi / KIE kepada ibu hamil suami keluarga agar

melakukan perawatan kehamilan secara teratur, paling sedikit 4 kali : 1-1-2 kali

pada tiap tribulan sampai dekat akan menjelang melahirkan

2. Menganjurkan makan yang bergizi, kondisi ibu sehat mencegah terjadinya

anemia, agar tidak terjadinya perdarahan pasca persalinan atau persalinan macet

3. Merencanakan persalinan aman oleh ibu PKK, bidan di desa kepada ibu hamil,

suami, keluarga, membuat persiapan / perencanaan persalinan aman agar

melahirkan pada bidan di desa di polindes, bidan, dokter di Puskesmas atau

Rumah Sakit

4. Memberikan KIE untuk kesiapan rujukan tepat waktuke Rumah Sakit, bila terjadi

sewaktu – waktu komplikasi dalam persalinan dengan kesiapan mental, biaya

dan transportasi untuk melahirkan di Rumah Sakit

3.4.5 Ibu Hamil dengan masalah Tinggi Badan 145 cm atau kurang

Ibu hamil dengan tinggi badan 145 cm atau kurang memerlukan perhatian khusus, ada

2 kemungkinan :

1. Panggul ibu dengan ukuran jalan lahir didapatkan sempit

2. Panggul ibu ukuran luas normal tetapi janinnya / kepalanya besar, di sebut ada

ketidaksesuaian antara ukuran luas panggul ibu dan ukuran besar kepala bayi

dapat terjadi :

- Ukuran panggul norma pada bayi besar

- Besar bayi normal pada panggul sempit


Pemecahan masalah / pertolongan yang dapat di berikan oleh ibu – ibu PKK, Kader

Posyandu dan masyarakat :

1. Memberikan Informasi Edukasi / KIE kepada ibu hamil suami keluarga agar

melakukan perawatan kehamilan secara teratur, paling sedikit 4 kali : 1-1-2 kali

pada tiap tribulan sampai dekat akan menjelang melahirkan

2. Membantu menemukan adanya masalah / faktor risiko lain, misalnya adanya

kelainan letak, letak sungsang atau letak lintang

3. Persiapan / Perencenaan Persalinan Aman di bicarakan bersama bidan di desa

dengan ibu hamil, suami dan keluarga

4. Mencegah rujukan terlambat

3.4.6. Ibu Hamil dengan masalah Riwayat Obstetrik Jelek

Ibu hamil dengan riwayat obstetri jelek terjadi pada kehamilan ke II atau lebih,

kehamilan yang lalu 2 kali atau lebih mengalami keguguran atau Abortus :

- Bayi lahir belum cukup bulan / prematur, berat lahir bayi kurang dari

2500 gram

- Bayi lahir hidup, lalu mati dengan umur 7 hari atau kurang

- Bayi lahir ( tidak ada tanda – tanda hidup, tidak bernafas / tidak menangis

)
Masalah riwayat obstetrik jelek ada kemungkinan pada kehamilan ini terjadi

kegagalan kehamilan lagi, sangat membutuhkan upaya kelangsungan kehamilan dan

penyelamatan janin / bayi.

Pemecahan masalah / pertolongan yang dapat di berikan oleh ibu – ibu PKK, Kader

Posyandu dan masyarakat :

1. Memberikan Informasi Edukasi / KIE kepada ibu hamil suami keluarga agar

melakukan perawatan kehamilan secara teratur, paling sedikit 4 kali : 1-1-2 kali

pada tiap tribulan sampai dekat akan menjelang melahirkan

2. Rujukan kehamilan : ibu diperiksa di Rumah Sakit oleh Dokter Spsialis

Kebidanan untuk mencari penyebab dari kegagalan kehamilan yang lalu

3. Ibu suami keluarga sepakat melahirkan di RS, ada kesiapan mental, biaya,

transportasi

3.5.7. Ibu Hamil dengan masalah Bekas Seksio Sesaria

Ibu pernah hamil dan melahirkan bayinya dengan pertolongan operasi sesar, dapat

timbul bahaya pada kehamilan bekas seksio sesar seperti terjadi robekan rahim, sangat

berbahaya bagi ibu karena pada tepat robekan terjadi perdarahan banyak kemudian

terjadi infeksi dalam rongga perut ibu serta ibu dapat meninggal

Pemecahan masalah / pertolongan yang dapat di berikan oleh ibu – ibu PKK, Kader

Posyandu dan masyarakat :


1. Memberikan Informasi Edukasi / KIE kepada ibu hamil suami keluarga agar

melakukan perawatan kehamilan secara teratur, paling sedikit 4 kali : 1-1-2 kali

pada tiap tribulan, ke bidan terdekat dan mendapat 5 T

2. Merencanakan persalinan aman, dan melakukan pencegahan rujukan terlambat,

yang dapat berbahaya bagi ibu dan bayinya

3.4.8. Ibu Hamil dengan masalah Kurang Darah - Anemia

Adanya anemia ( kurang darah ) perlu di duga ibu hamil dengan keluhan lemas badan,

merasa cepat lelah, ibu tampak pucat pada muka, kelopak mata, lidah dan bibir, pada

pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar Haemoglobin ( HB ) dalam darah kurang

dari 10 gram persen

Pemecahan masalah / pertolongan yang dapat di berikan oleh ibu – ibu PKK, Kader

Posyandu dan masyarakat :

1. Membantu menemukan dini adanya anemia pada ibu hamil, segera merujuk ke

bidan terdekat

2. Memberikan KIE perawatan kehamian yang teratur ke Bidan di desa 4 kali ( 1-1-2

kali )

3. Memberikan KIE banyak istirahat dan kerja ringan, memberikan anjuran makan

makanan mengandung protein ( tahu, tempe dll ), sayuran hijau.

4. Melakukan rujukan kehamilan kepada Bidan di desa dan ke Dokter Puskesmas, Ibu

hamil sangat membutuhkan tablet zat besi dan pengobatan untuk penyakit ibu

yang menyebabkan anemia.


5. Membuat perencanaan persalinan aman dengan bidan di desa dan ibu hamil, suami,

keluarga untuk melahirkan di Puskesmas

3.4.9. Ibu Hamil dengan masalah Malaria

Adalah ibu hamil dengan penyakit malaria dengan keluhan : panas tinggi, menggigil,

sakit kepala, muntah – muntah. Pada pemeriksaan laboratorium pemeriksaan darah, di

temukan parasit malaria yang di sebut plasmodium malaria. Pengaruh malaria

terhadap kehamilan, yang di sebabkan oleh suhu yang tinggi pada waktu serangan,

dapat terjadi keguguran atau abortus, kematian janin dalam kandungan, persalinan

prematur

Pemecahan masalah / pertolongan yang dapat di berikan oleh ibu – ibu PKK, Kader

Posyandu dan masyarakat :

1. Membantu menemukan dini ibu hamil dengan penyakit malaria dan keluhan /

gejala dari anemia

1. Komunikasi, Informasi, Edukasi / KIE, bila mungkin tidur pakai kelambu

2. Memberikan Komunikasi, Informasi, Edukasi / KIE berobat ke Puskesmas

3. Komunikasi Informasi Edukasi / KIE kepada ibu hamil suami keluarga agar

melakukan perawatan kehamilan secara teratur, paling sedikit 4 kali : 1-1-2 kali

pada tiap tribulan, ibu mendapatkan 5 T : Tablet zat besi, imunisasi TT 2 kali,

Timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri untuk

memeriksa perkembangan dari kehamilan dan janinnya

4. Membuat perencanaan persalinan aman pada bidan di desa / Puskesmas rawat inap
5. Ibu hamil dengan malaria dan anemia berat di lakukan Rujukan Dini Berencana

untuk melahirkan di Rumah Sakit

3.4.10. Ibu Hamil dengan masalah Keracunan Kehamilan ( Pre Eklamsi Berat )

Pre Eklamsi berat terjadi apabila pre eklamsi ringan tidak di rawat dengan baik

dengan gejala : Oedem meluas pada muka, diding perut, tekanan darah meningkat

sekali, di sertai dengan keluhan : sakit kepala, pengihatan kabur, nyeri di ulu hati,

perasaan mual dan mau muntah, bila memburuk di sertai dengan kejang – kejang dan

koma sering mengakibatkan kematian ibu dan bayi

Pemecahan masalah / pertolongan yang dapat di berikan oleh ibu – ibu PKK, Kader

Posyandu dan masyarakat :

1. Membantu menemukan sedini mungkin tanda oedem / pembengkakan pada tungkai

/ pembengkakan pada tungkai

2. Merujuk dengan cepat ke Bidan di desa atau bidan / Dokter Puskesmas terdekat

3. Melakukan rujukan tepat waktu, pada ibu Eklampsi di antar oeh bidan dan keluarga

3.4.11. Ibu Hamil dengan masalah Hamil Kembar

Adalah ibu hamil dengan janin 2 atau lebih daam rahim ibu, masalah pada kehamilan

kembar dapat terjadi keracunan kehamilan, kembar air ( air ketuban banyak ), ibu

kurang darah / anemia

Pemecahan masalah / pertolongan yang dapat di berikan oleh ibu – ibu PKK, Kader

Posyandu dan masyarakat :


1. Membantu menemukan sedini mungkin adanya dugaan kehamilan kembar, yang di

sertai dengan tanda perut membesar dengan cepat tidak sesuai dengan umur

kehamilan

2. Bila ada dugaan hamil kembar, ibu PKK memberi KIE :

- Memeriksaan kehamilan kepada Bidan di desa atau Dokter untuk menentukan

apakah memang bayi kembar

- Pada kehamilan kembar agar periksa kehamilan, paling sedikit 4 kali : 1-1-2 kali

pada tiap tribulan, ibu mendapatkan 5 T : Tablet zat besi, imunisasi TT,

Timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, adanya

anemia dan preeklamsi

- Rujukan sedini mungkin bila ada tanda – tanda keracunan kehamilan dan kurang

darah

3.4.12 Ibu Hamil dengan masalah Hidramnion ( Kembar Air )

Adalah kehamilan dengan banyaknya air ketuban lebih dari 2 iter, perkembangan

hidramnion biasanya terjadi dalam tribulan III, bahaya yang terjadi pada kehamilan :

1. Keracunan Kehamilan – pre eklamsi / eklamsi

2. Cacat bawaan pada bayi / bayi kecil

3. Kelainan letak, letak sungsang / letak lintang

Bahaya yang terjadi pada persalinan :

1. Persalinan prematur, kurang bulan, berat lahir kurang dari 2500 gram
2. Setelah ketuban pecah dapat terjadi tali pusat membumbung

3. Perdarahan pasca persalinan

Pemecahan masalah / pertolongan yang dapat di berikan oleh ibu – ibu PKK, Kader

Posyandu dan masyarakat :

1. Bila ada dugaan hidramniom, yaitu perut ibu hamil sangat membesar kadang-

kadang disertai keluhan’sukar bernapas’, maka segera dirujuk ke Bidan di desa

atau ke puskesmas. (Dugaan; ada hamil kembar atau kembar air)

2. Memberi komunikasi, Informasi, Edukasi ( KIE) periksa hamil yang teratur

3. Membuat persiapan/ perencanaan untuk persalinan aman dengan ibu hamil, suami,

keluarga dan bidan di desa daam pengambilan keputusan untuk melahirkan di

rumah sakit.

4. Melakukan Rujukan Dini Berencana (RDB) ke rumah sakit, lebih-lebih bila

hidramnion menyebabkan ibu hamil sangat sesak nafas.

3.4.13. Ibu Hamil dengan masalah Janin mati dalam kandungan

Adalah ibu hamil dengan keluhan tidak merasa gerakan anak, perut dirasa mengecil

oleh karena rahim tidak membesar, payudara mengecil. Bahaya yang ditimbulkan

janin mati dalam kandungan lebih dari 4(empat) minggu adalah timbulnya gangguan

pembekuan darah ibu, disebabkan zat-zat berasal dari jaringan mati dari buah

kehamilan yang masuk dalam peredaran darah ibu.

Pemecahan masalah / pertolongan yang dapat di berikan oleh ibu – ibu PKK, Kader

Posyandu dan masyarakat :


1. Membantu menemukan dini adanya janin mati dalam kandungan dengan cara

mendengarkan keluhan dan menanyakan pada ibu hamil, seperti apakah

merasakan gerakan anak?, apakah perut sang ibu terasa mengecil atau tidak

membesar lagi? Apakah payudara ibu mengecil?

2. Memberikan KIE agar ibu hamil memeriksakan kehamilannya ke bidan di desa atau

puskesmas terdekat.

3. Membuat pengambillan keputusan dengan ibu hamil, suami dan keluarga, dan

bidan di desa untuk merujuk ke rumah sakit.

4. Menganjurkan si ibu untuk melahirkan janin yang telah mati lebih dari 4 minggu

dengan cara obat perangsang atau sering di sebut persalinan anjuran.

3.4.14 Ibu Hamil dengan masalah hamil lewat bulan / hamil serotinus

Hamil lewat bulan adalah umur kehamilan 42 minggu atau lebih, masalah dan bahaya

yang di timbulkan dari hamil lewat bulan : pada umur kehamilan 42 minggu atau

lebih, uri sebagai organ atau alat penyalur makanan zat asam dari ibu ke janin

mengalami proses menjadi tua, akibatnya fungsinya menurun timbul bahaya janin

kekurangan dan zat asam akibatnya :

1. Janin menjadi kurus, kulit mengkisut, lemak pada kulit sangat berkurang dan berat

lahir bayi menurun kurang dari 2500 gram

2. Janin dapat mati dalam rahim

Pemecahan masalah / pertolongan yang dapat di berikan oleh ibu – ibu PKK, Kader

Posyandu dan masyarakat :


1. Memberikan penyuluhan atau komunikasi Informasi Edukasi / KIE kepada ibu

hamil, suami dan keluarga mengenai :

- Pengertian kehamilan lebih bulan

- Bahaya pertolongan yang dibutuhkan oleh ibu dengan hamil serotinus

2. Membuat persiapan/ perencanaan untuk persalinan aman dengan ibu hamil,

suami, keluarga dan bidan di desa daam pengambilan keputusan untuk

melahirkan di rumah sakit.

3. Membantu kesiapan mental biaya transportasi, lebih – lebih untuk ibu hamil

serotinus dari keluarga miskin ( Gakin ) oleh masyarakat, melaui Gerakan

Sayang Ibu di kecamatan atau kelurahan dapat di koordinir adanya ambuans

desa dan dana sehat

3.4.15. Ibu Hamil dengan masalah kelainan letak / letak sungsang dan letak

lintang

Dalam kehamilan dengan letak normal kepala janin terletak di bagiab bawah rahim,

letak sungsang dan letak lintang biasanya pada kehamilan tua 8 – 9 bulan atau 36 – 38

minggu di dalam rahim

Pemecahan masalah / pertolongan yang dapat di berikan oleh ibu – ibu PKK, Kader

Posyandu dan masyarakat :

1. Menemukan dini adanya dugaan letak sungsang dan letak lintang


2. Merujuk ke bidan / puskesmas terdekat bila menduga letak sungsang atau

lintang

3. Memberi KIE kepada ibu hamil, suami dan keluarga agar : “ Tahu – Peduli –

Sepakat dan Gerak

4. Mencegah terjadinya Rujukan Terlambat

3.4.16. Ibu Hamil dengan masalah perdarahan ante partum

Perdarahan ante paartum adalah perdarahan yang terjadi sebelum bayi lahir,

perdarahan terjadi pada kehamilan tribulan terakhir setelah 28 minggu atau lebih,

perdarahan dapat keuar sedikit sedikit, sekaligus banyak sekali.

Bahaya perdarahan yang dapat timbul sebelum bayi lahir, bila perdarahan banyak :

1. Dapat membahayakan ibu menjadi kurang darah, shock dan ibu meninggal

2. Dapat membahayakan janinnya yaitu bayi mati dalam kandungan

3. Tindakan operasi sesar terpaksa di lahirkan walaupun kehamilan belum cukup

dalam upaya penyelamatan ibu dan bayi, bayi lebih prematur

Pemecahan masalah / pertolongan yang dapat di berikan oleh ibu – ibu PKK, Kader

Posyandu dan masyarakat :

1. Melapor atau merujukan dengan cepat kepada bidan di desa atau puskesmas

terdekat

2. Membantu bidan memasang infus agar ibu mendapat cairan selama perjalanan,

dan ibu tidak menjadi syok.


3. Memberikan penyuluhan KIE kepada ibu hamil, suami dan keluarga segera

merujuk sebagai Rujukan Tepat Waktu (RTW) ke rumah sakit.

4. Membantu kesiapan mental biaya dan transportasi agar ibu segera mendapat

pertolongan adekuat di rumah sakit dengan bantuan dan dukungan dari

masyarakat dalam koordinasi oleh kepala desa atau Gerakan Sayang Ibu

(GSI) kelurahan.

Anda mungkin juga menyukai