BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang
PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang
Gerak benda seperti bola kasti, mobil, pelari, bahkan matahari dan bulan
merupakan bagian dari kejadian nyata dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun
manusia purba memiliki pemahaman yang baik mengenai gerak, baru pada
waktu yang relatif belum lama, pada abad ke-16 dan ke-17, pengertian modern
mengenai gerak ditetapkan. Banyak yang berperan dalam terbentuknya
pemahaman ini. Tetapi, sebagaimana akan segera kita lihat, ada dua orang yang
lebih menonjol daripada yang lainnya: Galileo Galilei (1564 – 1642) dan Issac
Newton (1642 – 1727)1.
Studi mengenai gerak benda, konsep-konsep gaya dan energi yang
berhubungan, membentuk satu bidang yang disebut mekanika. Mekanika
biasanya dibagi menjadi dua bagian: kinematika yang merupakan penjelasan
bagaimana benda bergerak, dan dinamika yang mengenai masalah gaya dan
menjelaskan mengapa benda bergerak sedemikian rupa.
I. 2 Pembatasan Masalah
Percobaan ini dibatasi dengan bagaimana praktikan melakukan percobaan
dengan menentukan kecepatan dan percepatan.
I. 3 Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah menentukan kecepatan dan percepatan.
I. 4 Metodologi
Adapun metodologi yang penulis gunakan dalam laporan praktikum ini
adalah berbentuk eksperimen di laboratorium dan perhitungan secara kuantitatif.
I. 5 Sistematika Penulisan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
I. 1 Latar belakang
I. 2 Pembatasan masalah
I. 3 Tujuan percobaan
1 Giancoli. 2001. Fisika Jilid 1. Hlm 22
1
I. 4 Metodologi
I. 5 Sistematika penulisan
BAB II
KERANGKA TEORI
2
Atau
Δx
Untuk kecepatan dalam arah sumbu x v´ x =
Δt
Δy
Untuk kecepatan dalam arah sumbu y v´y =
Δt
Keterangan :
v́ = kecepatan rata-rata (m/s)
t = waktu tempuh (s)
Δx = perpindahan dalam arah sumbu x (m)
Δy = perpindahan dalam arah sumbu y (m)
b. Kecepatan sesaat
Untuk gerak satu dimensi, kecepatan sesaat dapat dituliskan sebagai:
Δr dr
v =lim =
Δt dt
Untuk gerak dalam arah sumbu x, persamaan kecepatan sesaat dapat ditulis
sebagai :
Δx
v =lim
Δt
Untuk gerak dalam arah sumbu y, persamaan kecepatan sesaat dapat ditulis
sebagai :
Δy
v =lim
Δt
Kecepatan sesaat (v) untuk benda yang bergerak dalam suatu bidang dapat
diperoleh dari persamaan kecepatan rata-rata dengan membuat Δt sekecil
mungkin (Δt 0)
Δr dr
v =lim =
Δt dt
Bila selang waktu perubahan kedudukan suatu partikel (Δt) kecil maka Δr
juga kecil maka kecepatan rata-rata menjadi kecepatan sesaat. Kecepatan
sesaat dapat pula diuraikan atas komponen-komponennya dalam arah
sumbu x dan sumbu y sehingga diperoleh persamaan :
dr
v=
dt
d ( x i+ y j ) dx dx
v= = i + j
dt dt dt
3
v = vx i + vy j
v =√(v x )2 +( v y )2
II. 2 Hipotesis
1. Semakin berat beban pada pengait maka mobil akan bergerak semakin
cepat.
2. Semakin jauh jarak tempuhnya, maka waktu yang diperlukan juga semakin
banyak.
BAB III
III. 1 Persiapan
III. 1. 1 Alat dan Bahan
Adapun peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam
percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Mobil-mobilan 2. Katrol
50
100
5. Mistar 6. Stopwatch
4
III. 2 Pelaksanaan
III. 2. 1 Cara kerja
Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam
melaksanakan praktikum.
(cm) t1 t2 t3 t1 t2 t3
5
BAB IV
t=
Σ t 2,9
n
=
3
=0,97 s ∆ t=
√ 0,02
18
= √ 0,0011=0,03 s
t=( t ± ∆ t ) sekon
t=( 0,97 ± 0,03 ) sekon
6
∆t
KR= x 100 KC=100 −KR
t
0,03
KR= x 100 KC=100 −3,1
0,97
KR=3,1 KC=96,9
B. Menghitung waktu yang ditempuh pada jarak 150 cm dengan massa 100
gram.
Σt ¿ 2
No t t2 ¿
1 0,9 0,81 n . Σ t 2−¿
2 0,9 0,81 ¿
3 0,7 0,49 ∆ t=√¿
2
Σ 2,5 2,11 2,5 ¿
¿
3 .2,11−¿
¿
∆ t=√ ¿
∆ t=
√ 6,33−6,25
9(2)
t=
Σ t 2,5
n
=
3
=0,83 s
t=( t ± ∆ t ) sekon
∆ t=
√ 0,08
18
=√ 0,0044=0,07 s
7
∆ t=
√ 3,75−3,61
9(2)
t=
Σ t 1,9
n
=
3
=0,63 s ∆ t=
√ 0,14
18
=√ 0,0077=0,09 s
t=( t ± ∆ t ) sekon
t=( 0,63 ± 0,09 ) sekon
D. Menghitung waktu yang ditempuh pada jarak 100 cm dengan massa 100
gram.
Σt ¿ 2
No t t2 ¿
1 0,4 0,16 n . Σ t 2−¿
2 0,4 0,16 ¿
3 0,5 0,25 ∆ t=√¿
2
Σ 1,3 0,57 1,3 ¿
¿
3 . 0,57−¿
¿
∆ t= √¿
∆ t=
√ 1,71−1,69
9(2)
t=
Σ t 1,3
n
=
3
=0,43 s ∆ t=
√ 0,02
18
= √ 0,0011=0,03 s
t=( t ± ∆ t ) sekon
t=( 0,43 ± 0,03 ) sekon
8
0,03
KR= x 100 KC=100 −6,98
0,43
KR=6,98 KC=93,02
dv 1 1
= = =1,03
ds t 0,97
dv −s −1,5 −1,5
= = = =−1,6
dt t 2 0,972 0,941
√|
2 2 2
∆ v= || | | |
dV
dS
2
3
∆S +
dV
dt
|∆ t|
2
√
2
∆ v= |1,03| | 0,05| +|1,6| |0,03|
2 2 2 2
∆ v=√|1,06||0,001|+|2,56||9 x 10 |
−4
b. Kecepatan pada jarak 150 cm dengan massa 100 gram pada waktu 0,83 s.
s 1,5
v= = =1,8 m/s
t 0,83
9
dv 1 1 dv −s −1,5 −1,5
= = =1,2 = = = =−2,2
ds t 0,83 dt t 2 0,832 0,69
√|
2 2 2
∆ v= || | | |
dV
dS
2
3
∆S +
dV
dt
|∆ t|
2
√
2
∆ v= |1,2| | 0,05| +|2,2| |0,03|
2 2 2 2
∆ v=√|1,44||0,001|+|4,84||9 x 10 |
−4
c. Kecepatan pada jarak 100 cm dengan massa 50 gram pada waktu 0,63 s.
s 1
v= = =1,6 m/s
t 0,63
dv 1 1 dv −s −1 −1
= = =1,6 = = = =−2,5
ds t 0,63 dt t 2 0,632 0,4
√|
2 2 2
∆ v=
dV
dS || | | | 2
3
∆S +
dV
dt
|∆ t|
2
√
2
∆ v= |1,6| | 0,05| +|2,5| |0,03|
2 2 2 2
∆ v=√|2,56||0,001|+|6,25||9 x 10−4|
∆ v=√ 2,56 x 10−3 +5,63 x 10−3
∆ v=√ 81,9 x 10−4
−2
∆ v=9,04 x 10 m/ s
10
Kesalahan Relatif Kecermatan Relatif
∆v
KR= x 100 KC=100 −KR
v
9,04 x 10−2
KR= x 100 KC=100 −5,65
1,6
KR=5,65 KC=94,35
d. Kecepatan pada jarak 100 cm dengan massa 100 gram pada waktu 0,43 s.
s 1
v= = =2,3 m/s
t 0,43
dv 1 1 dv −s −1 −1
= = =2,3 = 2= = =−5,4
ds t 0,43 dt t 0,43 0,185
2
√|
2 2 2
∆ v=
dV
dS || | | |
2
3
∆S +
dV
dt
|∆ t|
2
√
2
∆ v= |2,3| | 0,05| +|5,4| |0,03|
22 2 2
∆ v=√|5,29||0,001|+|29,16||9 x 10−4|
∆ v=√ 5,29 x 10−3 +26 x 10−3
∆ v=√ 312,9 x 10−4
∆ v=17,6 x 10−2 m/s
2. Percepatan
a. Percepatan pada jarak 150 cm dengan massa 50 gram pada waktu 0,97 s
dan kecepatan 1,55 m/s.
v 1,55 2
a= = =1,6 m/s
t 0,97
11
da 1 1
= = =1,03
dv t 0,97
da −v −1,55 −1,55
= = = =−1,6
dt t 2 0,97
2
0,941
√|
2 2
∆ a=
da
dv| 2
|∆ v| + | |
da
dt
|∆ t |
2
√ 2 2
∆ a= |1,03| |3,2 x 10−2| +|1,6| |0,03|
2 2
da 1 1 da −v −1,55 −1,8
= = =1,2 = = = =−2,6
dv t 0,83 dt t 2 0,83
2
0,7
√|
2 2
∆ a=
da
dv| 2
|∆ v| + | |
da
dt
|∆ t |
2
√ 2 2
∆ a= |1,2| |7,6 x 10−2| +|2,6| |0,07|
2 2
12
∆ a=20,35 x 10−2 m/s
c. Percepatan pada jarak 100 cm dengan massa 50 gram pada waktu 0,63 s
dan kecepatan 1,6 m/s.
v 1,6
a= = =2,54 m/s 2
t 0,63
da 1 1 da −v −1,6 −1,6
= = =1,6 = = = =−4
dv t 0,63 dt t 2 0,632 0,4
√|
2 2
∆ a=
da
dv| 2
|∆ v| +| |
da
dt
|∆ t |
2
√ 2 2
∆ a= |1,6| |9,04 x 10−2| +|4| |0,09|
2 2
d. Percepatan pada jarak 100 cm dengan massa 100 gram pada waktu 0,43 s
dan kecepatan 2,3 m/s.
v 2,3
a= = =5,34 m/s 2
t 0,43
13
da 1 1 da −v −2,3 −2,3
= = =2,32 = = = =−12,4
dv t 0,43 dt t 2 0,432 0,185
√|
2 2
∆ a=
da
dv | 2
|∆ v| +
da
dt | |
|∆ t |
2
√ 2 2 2
∆ a= |2,32| |17,6 x 10−2| +|12,4| |0,03|
2
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V. 1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dan data-data yang telah diperoleh
dapat disimpulkan bahwa suatu kecepatan itu bergantung pada jarak dan selang
waktu. Sedangkan untuk percepatan sangat bergantung pada besarnya
percepatan terhadap selang waktu. Jadi, semakin besar jarak yang ditempuh
maka semakin besar pula waktu yang dibutuhkan.
V. 2 Saran
Alat peraga atau yang berhubungan dengan praktikum agar lebih
disempuranakan, dilengkapi, dan di perbanyak lagi, sehingga dalam praktikum
seorang praktikan mendapatkan hasil yang sebaik mungkin.
14