2388 - Imunologi Klinik
2388 - Imunologi Klinik
Pada saat ini belum dapat diperoleh vaksin yang cukup efektif untuk terapi AIDS.
Dan belum ada yang dicoba kepada manusia dengan hasil efektif terhadap infeksi
HIV. AIDS pada kera yang disebabkan oleh infeksi SIV. Diharapkanmerupakan
model yang baik untuk pengembangan usaha usaha profilaksis dan terapi terhadap
indeksi HIV. Namun demikian, sambil menunggu dengan harapan didapatkannya
cara profilaksis dan terapi yang efektif menjadi suatu kenyataan.perlu digalakkan
usaha usaha pencegahan umum seperti perlindungan sewaktu mengadakan hubungan
seksual , menghindari gangguan obat melalui suntikan, pengujian bahan bahan
tranfusi sebelum dipakai terhadap protein protein virus atau anti body antivirus. Hal
hal tersebut malah tetap merupakan cara cara utama untuk mempertahankan diri
terhadap serangan AIDS.
Multiple myeloma
Penyakit ini paling banyak ditemukan diantara penyakit penyakit yang termasuk
gemopathy dan merupakan manifestasi dan isotope ( protein M) dengan rantai lamda
atau k. pada multiple myeloma mungkin jga terdapat rantai rantai ringan lamda atau k
dalam keadaan bebas serum atau urine. Protein protein ini biasa dinamakan protein
bence-jones.
Oleh karena sel sel plasma yang ganas dapat berada diberbagai organ tubuh,
maka penyakit ini dapat menyerang berbagai organ seperti karangka tulang, system
saraf, sum sum tulang dan ginjal pada pengamatan dengan sinir s. nyak tulang tulang
menunjukkan adanya osteolisis.
Macroglobullinaemia
Ciri khas daru penyakit ini selaind ari kelebihan IgM. Selalu dibarengi dengan
menurunnya sintesis Ig lain sehingga terjadi hipo gamaglobullinemia dengan segala
akibat yang merugikan.
Seperti gemopathy yang debabkan oleh keganasan sel sel plasma, maka hal
tersebut dapat dijumpai pula adanya keganasan sel T ataupun sel B yang lebih muda.
Penapisan awal
3. Fagositosis
a) Mengukur jumlah netrofil
b) Mengukur fungsi metabolic netrofil/makrofag
c) Uji ppembunuhan intraseluler
d) Uji NBT
4. Komplemen
a) Mengukur aktivitas komplemen (CH50)
b) Mengukur jumlah komplemen komplemen yang penting (C3)
STRUKTUR ANTIBODI
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Nutrisi
4. Penyakit kanker
5. Kelainan organ lain
6. Factor factor psikoneuro – imunologik
7. Obat obatan
8. Radiasi
PENYAKIT IMMUNODEFISIENSI
Jika suatu infeksi terjadi secara berulang dan berat 9 pada bayi baru lahir,
anak anak maupun dewasa), serta tidak memberikan respons terhadap antibiotic,
maka kemungkinan masalahnya terletak pada system kekebalan. Gangguan pada
system kekebalan juga menyebabkan kenker atau infeksi virus, jamur atau bakteri
yang tidak biasa.
DEFISIENSI NUTRISI
Pasien yang rentan terhadap defisiensi nutrisi adalah orang tua menjalankan diet ketat
dan pecandu alcohol yang menjalankan diet tidak berimbang serta sindrom mal
absorbsi.
DEFISIENSI VITAMIN A
Pada tikus defisiensi vitamin A menyebabkan sel sel kolumnar menjadi tipe
squamosal dan berkeratinisasi, sel sel sekretori kelenjar saliva juga menjadi sel
squamosa dan berkeratinasi. Tapi tidak ada bukti bahwa difisiensi vitamin A pada
manusia menyebabkan perubahan besar
DEFISIENSI RIBOFLAVIN
Pada beberapa kasus terdapat stomatitis angularis berupa fissure merah pada sudut
mulut sakit dan membrane mukosa bewarna merah mengkilap. Lidah biasanya sakit.
Pengobatan dengan pemberian riboflavin 5 mg 3 kali sehari.
Penderita akan kehilangan nafsu makan diikuti oleh glossitis atau stomatitis dan
dermatitis bagian ujung dan lateral margin lidah menjadi merah. Bagian dorsum lidah
dilapisi bulu ke abu-abuan. Gingival mergin menjadi merah, bengkak dan memborok.
DEFISIENSI VITAMIN C
Penyakit yang terjadi adalah scurvy. Dampak utama adalah dermatitis dan purpura,
pada kasus berat anemia penyembuhan yang lambat pada luka dan gusi bengkak
berdarah juga dapat terjadi.
DIFISIENSI VITAMIN D
Pada masa pertumbuhan tulang akan menyebabkan penyakit ricket. Factor penyebab
adalah kurangnya cahaya matahari, makanan berkarbohidrat tinggi dan kemungkinan
penggunaan tepung yang terlalu banyak menyebabkan berkurangnya pennyerapan
kalsium.
Anorexia nervosa adalah penolakan terhadap makanan secara tegas dan terus menerus
yang berakibat pada tubuh kurus bahkan kematian. Bulimia adlah keadaan dimana
seseorang setelah makan kemudian di muntahkan kembali. Akibatnya adalah
terjadinya sealadenitis dan erosi gigi akibat muntah yang dipaksakan.
Agammaglobulinemia X – Linked
Bayi akan menderita infeksi paru paru, sinus dan tulang. Biasanya karena
bakteri( misalnya hemophilius dan streptococcus) dan bisa terjadi infeksi virus yang
tidak biasa di otak. Tetapi infeksi biasanya baru terjadi setelah 6 bulan karena
sebelunya bayi memiliki antibody perlindungan di dalam darahnya yang berasal dari
ibunya. Jika tidak mendapatkan faksinasi polio, anak anak bisa menderita polio,
mereka juga bisa menderita artritis. Suntikan atau infus immunoglobulin diberikan
selama hidup penderita agar penderita memiliki antibody sehingga bisa membantu
mencegah infeksi. Jika terjadi infeksi bakteri diberikan antibiotic. Anak laki laki
penderita agammanoglobulinemia X – linked banyak yang menderita infeksi sinus
dan paru paru menahun dan cenderung menderita kanker.
Immunodefisiensi yang berubah ubah terjadi pada pria dan wanita pada usia
berapapun, tetap biasanya baru muncul pada usia 10 – 20 tahun. Penyakit ini terjadi
akibat sangat rendahnya kadar antibody meskipun jumlah limfosit B nya normal.
Pada beberapa penderita limfosit T berfungsi secara normal, sedangkan pada
penderita lainnya tidak.
Pada penyakit ini, kadar antibody total adalah normal, tetapi terdapat
kekurangan antibody jenis tertentu. Yang paling sering terjadi adalah kekurangan
IgA. Kadang kekurangan IgA sifatnya diturunkan, tetapi penyakit ini lebis sering
terjadi tanpa penyebab yang jelas penyakit ini juga bisa timbul akibat pemakian
fenitoin ( obat antu kejang). Sebagian besar penderita kekurangan IgA tidak
mengalami gangguan atau hanya mengalami gangguan rinagn, tetapi penderita
lainnya bisa mengalami infeksi pernafasan menahun dan alergi. Jika diberikan
tranfusi darah, plasma atau immunoglobulin yang mengandung IgA, beberapa
penderita menghsilkan antibody anti IgA, yang bisa menyebabkan reaksi alergi yang
hebat ketika mereka menerima plasma atau immunoglobulin berikutnya. Biasanya
tidak ada pengobatan untuk kekurangan IgA. Antibiotic diberikan pada mereka yang
mengalami infeksi berulang.
SINDROMA WISKOTT-ALDRICH
Sindroma wiskott Aldrich hanya akan menyerang anak laki laki dan menyebabkan
eksim, penurunan jumlah trombsit serta kekurangan limfosit T dan B yang
menyebabkan terjadinya infeksi berulang. Akibat rendahnya jumlah trombosit, maka
gejala pertamanya bisa berupa kelainan pendarahan( mksal diare berdarah) .
kekurangan limfosit T dan B menyebabkan anak rentan terinfeksi bakteri, virus dan
jamur. Sering terjadi infeksi saluran pernafasan. Anak yang bertahan samapai usia 10
tahun, kemungkinan akan menderita kanker..
ATAKSIA- TELANGIEKTASIA
Penyakit granulosa kronis kebanyakan menyerabf anak laki laki dan terjadi
akibat kelainan pada sel sel darah putih yang menyebabkan terganggunya
kemampuan mereka untuk membunuh bekteri dan jamur tertentu. Sel darah putih
tidak menghasilkan hydrogen peroksida, superoksida dan zat kimia lainnya yang
membantu melawan infeksi.
Gejala biasanya muncull pada masa kanak kanak awal tetapi bilsa juga baru
timbul pada usia belasan tahun. Infeksi kronis terjadi pada kulit, paru paru, kelenjar
getah bening, mulut hidung dan usus. Bisa terjadi abses di sekitar anus, di dalam
tulang dan otak. Kelnjar getah bening cendrung membesar dan mongering. Hati dan
limfa membesar serta pertumbuhan anak menjadi lembat.
Pada penyakit ini, bayi memiliki kadar anti body yang rendah, yang mulai
terjadi pada usia 3 – 6 bulan. Keadaan ini lebih sering ditemukan pada bayi bayi yang
lahir premature karena selama did alam masa kandungan, mereka menerima antibody
ibunya dalam junlah yang lebih sedikit, penyakit ini tidak diturunkan, menyerang
anak laki laki dan perempuan biasanya hanya berlangsung selama 6 – 18 bulan.
ANOMALI GEORGE
Anomali di George terjadi akibat adanya kelainan pada perkkembangan janin.
Keadaan ini tidak diturunkan dan bisa menyerang anak laki laki maupun anak
perempuan. Anak anak tidak memiliki kelenjar thymus, yang merupakan kelenjar
yang penting untuk perkembangan limfosit T yang normal. Tanpa limfosit T,
penderita tidak dapat melawan infeksi dengan baik. Segera setelah lahir, akan terjadi
infeksi berulang. Beratnya gangguan kekebalan sangat bervariasi kadang kelainan
bersifat parsial dan fungsi limfosit T akan membaik dengan sendirinya. Anak anak
memiliki kelainan jantung dan gambaran wajah yang tidak biasa( telinganya lebih
rendah, tulang rahngnya kecil dan menonjol serta jarak antara kedua matanya lebih
lebar). Penderita juga tidak memiliki kelenjar paratiroid, sehingga kadar kalium
darahnya rendah dan segera setelah lahir seringkali mengalami kejang. Jika
keadaannya sangat berat, dilakukan pencangkokan sumsum tulang. Bnisa juga
dilakukan pencangkokan kelenjar thymus dari jenin atau bayi baru lahir. Kadang
kelainan jantungnya lberat daripada kelainan kekebalan sehingga perlu dilakukan
pembedahan jantung untuk mencegah gagal jantung yang berat dan kematian. Untuk
mengatasi rendahnya dar kalsium dalam darah diperlukan intervensi supaya kadar
kalsium darah bisa normal.
Infeksi internal oleh candida jarang sekali. Biasanya infeksi bisa diobati
dengan obat anti jamur nistatin atau klotrimazol. Infeksi yang lebih berat memerlukan
obat anti jamur yang lebih kuat, kadang dilakukan pencangkokan sumsum tulang
belakang.
Thrush disertai luka di mulut serta peradangan gusi, bisa jadi adalah pertanda
awal dari adanya gangguan system kekebalan tubuh. Peradangan mata, rambut
rontok, eksim yang berat dan pelebaran kapiler dibawah kulit juga merupakan
pertanda dari penyakit immunodefisiensi. Infeksi pada salura pencernaan bisa
menyebabkan diare, pembentukan gas yang berlebihan dan penurunan berat badan.
Infeksi yang menetap atau berulang, atau infeksi berat yang disebabkan oleh
mikroorganisme yang biasanya tidak menyebabkan infeksi berat, bisa merupakan
petunjuk adanya penyakit immunodefisiensi.
Pencangkokan sel sel thymus dan sel sel lemak hati janin masih bersifat
eksperimental, kadang ini membantu penderita anomaly di George. Pada penyakit
immunodefisiensi gabungan yang berat disertai kekurangan adenosine deaminase,
kadang dilakukan terapi sulih enzim. Jika ditemukan kelainan genetic, maka terapi
genetic memberikan hasil yang menjanjikan.
PENCEGAHAN IMMUNODEFISIENSI
Hal hal yang sebaiknya dilakukan oleh penderita penyakit immunodefisiensi antara
lain:
Agammaglobulinemia
Sindroma waskott – Aldrich
Penyakit immunodefisiensi gabungan yang berat
Penyakit granumalatosa kronis
Pada kebanyakan penyakit ini, orang tua atau saudara kandungnya dapat menjalani
pemeriksaan untuk menentukan apakah mereka membaawa gen dari penyakit ini.