Anda di halaman 1dari 7

PERCOBAAN II

DIFUSI DAN PENETRASI SECARA TRANSDERMAL


Tujuan
• Mengetahui dan memahami faktor yang
berpengaruh pada proses difusi pasif pada
sediaan semisolid
• Mengetahui dan memahami proses difusi
pasif yang terjadi pada kulit
Pendahuluan

• Sebelum obat diabsorbsi, didistribusikan dan menimbulkan


efek, suatu senyawa obat harus terlepas terlebih dahulu
dari bentuk sediaannya.
• Proses lepasnya obat dari sediaan tablet dikenal dengan
istilah disolusi, sedangkan proses lepasnya obat dari
sediaan semisolid dikenal dengan istilah liberasi.
• Mekanisme lepasnya bahan aktif dari sediaan pada
umumnya merupakan proses difusi pasif.
• Proses ini dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya oleh
faktor sifat fisikokimia bahan obat, jenis basis yang
digunakan serta faktor fisiologis membran yang dilalui.
Uji difusi asam salisilat ke dalam medium agar
• Siapkan 2 cawan petri yang telah berisi media agar yang telah didinginkan
• Tambahkan FeCl3 kedalam masing-masing cawan petri secara merata hingga menutupi semua
permukaan agar
• Diamkan selama 2 menit, kemudian sisa FeCl3 dituang dan dikeringkan dengan kertas saring
• Buat 6 lubang pada masing-masing cawan petri
• Letakkan sampel/sediaan uji dengan jumlah yang sama pada cawan petri yaitu :
– 2 lubang untuk salep asam salisilat
– 2 lubang untuk krim asam salisilat tipe a/m
– 2 lubang untuk krim asam salisilat tipe m/a
– Lakukan hal yang sama pada cawan petri ke 2
• Simpan cawan petri di dalam kulkas selama 30 menit, amati perubahan warna yang terjadi,
kemudian biarkan pada suhu kamar selama 30 menit, amati perubahan warna yang terjadi
• Keterangan warna :
– 3 = ungu kuat
– 2 = ungu
– 1 = ungu lemah
– 0 = bening
• Ukur diameter penyebaran zat pada masing-masing cawan petri dengan jangka sorong
• Menurut anda apakah ketajaman warna pada agar berbanding lurus dengan jumlah salisilat
yang lepas dari basisnya???
• Beri penjelasan anda terkait pelepasan obat dari basis bila dilihat dari jenis basinya.
Uji Difusi

Pembuatan Dapar Fosfat pH 7,4 (Anonim, 2014)


• Kalium dihidrogen fosfat 0,2 M sebanyak 50 ml dimasukkan kedalam labu ukur 200 ml lalu
ditambahkan 39,1 ml natrium hidroksida 0,2 N dan di cukupkan volumenya dengan aquadest.
Kemudian diukur pH pada nilai 7,4.
• Pembuatan Larutan Baku Piroxicam
• Piroksikam ditimbang sebanyak 20 mg, dimasukkan kedalam labu ukur 100 mL dilarutkan
dengan etanol sebanyak 15 ml kemudian ditambahkan dapar fosfat 7,4 untuk memperoleh
konsentrasi 200 µg/mL. (Garg et al, 2014).

Penentuan Panjang Gelombang Serapan Maksimum Piroxicam


• Dari larutan baku dipipet 0,5ml kemudian dipindahkan kedalam labu ukur 10mL dan
ditambahkan dapar fosfat pH 7,4 sampai tanda batas. Kemudian diukur serapannya pada
panjang gelombang 200-400 nm dan sebagai blanko digunakan dapar fosfat pH 7,4.

Pembuatan Kurva Kalibrasi Piroxicam


• Dari larutan baku di pipet 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 0,5; dan 0,6; mL dipindahkan ke dalam labu ukur 10
mL dan dilarutkan dengan dapar fosfat 7,4 untuk memperoleh konsentrasi 2, 4, 6, 8, 10, 12
µg/mL. Kemudian diukur absorbansi larutan pada rentang nilai 0,2-0,8. Tentukan persamaan
regresinya.
Uji difusi gel piroksikam
• Penyediaan kulit mencit sebagai membran penetrasi
• Mencit yang telah dikorbankan diambil seluruh kulitnya kecuali bagian kepala dan kaki dengan
bantuan gunting bedah. Bagian kulit yang telah dipotong dibersihkan dari lemak-lemak yang
menempel, rambutnya digunting dan dicukur dengan hati-hati sampai mencit tersebut bersih,
kemudian kulit dibersihkan dengan air suling dan dibilas dengan larutan dapar fosfat pH 7,4.

• Uji daya penetrasi (Dewi, 2007 ; Widiastuti, 2010)


• Kompartemen cairan penerima diisi dengan larutan dapar fosfat pH 7,4 sebanyak 100ml.
• Sediaan ditimbang sebanyak 2 gram lalu dioleskan secara merata pada kulit mencit yang diletakkan
pada alat difusi franz.
• Setelah itu dibagian tepi dari daerah pengolesan tadi ditutup dengan gelas yang dilengkapi dengan
penjepit.
• Sel difusi franz ini diletakkan pada bejana kaca berisi air yang dilengkapi dengan termometer untuk
pengaturan suhu. Suhu air pada bejana kaca diatur 37ºC ± 1ºC.
• Magnetik stirrer dihidupkan dan diatur skala perputarannya 500 rpm, suhu dijaga diantara 37ºC ±
1ºC, pengambilan sampel dilakukan pada menit ke 15, 30, 45, 60, 75, 90, 105, 120, 135, 150, 165,
180, 195, 210, 225 dan 240.
• Pengambilan sampel 5ml dari setiap kali pengambilan sampel, jumlah yang diambil diganti dengan
5ml dapar fosfat pH 7,4.
• Ukur absorban sampel dengan spektrofotometer UV pada panjang gelombang maksimal, tentukan
kadar piroksikam dengan menggunakan persamaan regresi.
•Rumus
  untuk menentukan penetrasi gel piroksikam

% Kadar Penetrasi = x 100 %

Keterangan :
Ct (µg/ml) : Konsentrasi sebenarnya daya
penetrasi piroksikam
 

Anda mungkin juga menyukai