Anda di halaman 1dari 10

A.

KONSEP DASAR NUTRISI


1. Definisi
Nutrisi berasal dari kata nutrients artinya bahan gizi. Nutrisi adalah
proses tersedianya energi dan bahan kimia dari makanan yang penting untuk
pembentukan, pemeliharaan dan penggantian sel tubuh (Rahayu & Harnanto,
2016).
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh
tubuh yang bertujuan menghasilkan energiyang digunakan dalam aktivitas
tubuh (Aziz, 2009).
Nutrisi atau gizi adalah bahan organik dan anorganik yang terdapat
dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik
(Saputra, 2013).
2. Struktur dan Fungsi Nutrient
Rahayu & Harnanto (2016), menggolongkan nutrien ke dalam 6
kategori, yaitu: karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
a. Karbohidrat
Karbohidrat adalah gula sederhana (monosakarida dan disakarida) dan
gula kompleks (polisakarida). Karbohidrat terdiri dari karbon, hidrogen, dan
oksigen. Gula, sirup, madu, buah, dan susu adalah sumber karbohidrat
sederhana. Roti, sereal, kentang, beras, pasta, dan gandum berisi karbohidrat
kompleks.
Fungsi karbohidrat adalah memberikan energi. Setiap gram karbohidrat
mengandung 4 kcal. Karbohidrat juga penting dalam oksidasi lemak,
meningkatkan pertumbuhan bakteri dalam saluran pencernaan, yang
membantu sintesis vitamin K dan B12, memproduksi komponen karbon
dalam sintesis asam amino esensial.
Sirkulasi darah membawa glukosa ke sel sebagai sumber energi dan
untuk produksi substansi penting. Kadar glukosa darah normal 80-110
mg/dL, pada kondisi puasa kadar glukosa darah 60-80 mg/dL, dan pada 2

1
jam setelah puasa meningkat menjadi 140-180 mg/dL, tergantung usia.
Hiperglikemia dimana kadar glukosa darah lebih tinggi dari normal akibat
produksi atau penggunaan insulin tidak adekuat, terjadi pada diabetes
militus. Hipoglikemia dimana kadar glukosa darah lebih rendah dari normal,
dapat sebagai tanda dari abnormalitas liver dan pankreas.
b. Protein
Protein adalah zat kimia organik yang berisi asam amino, yang
dihubungkan dengan rantai peptida. Protein terdiri dari karbon, hidrogen,
oksigen, dan nitrogen. Tubuh mensintesis protein antara lain membentuk
hemoglobin untuk membawa oksigen ke jaringan, insulin untuk regulasi
glukosa darah, dan albumin untuk regulasi tekanan osmotik darah.
Fungsi protein untuk pertumbuhan, regulasi fungsi dan proses tubuh,
pembentukan kembali protein sel, dan energi, memelihara sistem imunitas
tubuh, sel, cairan tubuh, tulang, kulit, gigi, otot, rambut, darah, dan serum.
Katabolisme protein memberi 4 kcal/g. Katalis enzim dibentuk dari protein
pada regulasi pencernaan, absorbsi, metabolisme, dan katabolisme.
Diet protein diklasifikasikan menjadi :

1) Protein lengkap, berisi asam amino esensial untuk memelihara


jaringan tubuh dan meningkatkan pertumbuhan. Tubuh tidak dapat
mensintesis asam amino esensial. Tubuh dapat mensintesis asam
amino nonesensial dari sumber lain. Sumber protein lengkap antara
lain daging, ikan, susu, keju, dan telur.
2) Protein lengkap sebagian, berisi asam amino untuk memelihara
kehidupan, tetapi tidak meningkatkan pertumbuhan.
3) Protein tidak lengkap, tidak berisi asam amino esensial untuk
memelihara kehidupan, membentuk jaringan, dan meningkatkan
pertumbuhan. Sumber protein tidak lengkap antara lain buah dan
sayuran, buncis, roti, sereal, beras, pasta, kacang-kacangan.

2
Status protein diukur dalam keseimbangan nitrogen. Keseimbangan
nitrogen adalah jumlah nitrogen yang digunakan sama dengan jumlah nitrogen
yang dikeluarkan. Keseimbangan nitrogen positif jika intake nitrogen lebih
besar dari nitrogen yang dikeluarkan. Keadaan ini terjadi jika jaringan baru
disintesis, misalnya sembuh dari sakit, latihan, hamil, dan pertumbuhan masa
anak. Keseimbangan nitrogen negatif jika pengeluaran nitrogen lebih besar
dari intake nitrogen. Keadaan ini terjadi pada penyakit yang disebabkan
kerusakan jaringan, atau diet protein dan/atau kalori tidak adekuat.
4) Lemak
Lemak atau lipid, termasuk lemak netral, minyak, asam lemak,
kolesterol, dan phospholopid. Lemak adalah zat organik yang terdiri dari
karbon, hidrogen, dan oksigen.
Lemak secara ideal membentuk sekitar 20% berat badan pada orang
yang tidak gemuk.
Lemak berfungsi sebagai transport sel, proteksi organ vital, energi,
simpanan energi pada jaringan adiposa, absorbsi vitamin, dan transport
vitamin larut lemak.
Lemak yang dioksidasi menghasilkan energi 9 kcal/g. Lemak
memberikan rasa kenyang karena menetap di lambung lebih lama
daripada karbohidrat atau protein.
Lemak diklasifikasikan sebagai lemak jenuh dan lemak tidak jenuh.
Daging sapi, daging domba, minyak kelapa, minyak kelapa sawit, dan
minyak biji kelapa sawit mengandung asam lemak jenuh lebih tinggi
dan lebih keras. Daging ayam, ikan dan sayuran berisi asam lemak tidak
jenuh lebih tinggi dan lebih lunak.

5) Vitamin

3
Vitamin merupakan senyawa organik yang dibutuhkan oleh tubuh
dalam jumlah kecil agar tetap sehat. Secara umum, vitamin dapat dibagi
berdasarkan kelarutannya, yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan
vitamin yang larut dalam air. Vitamin yang larut dalam lemak adalah
vitamin A,D,E, dan K. Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B
dan C.
6) Mineral
Mineral merupakan salah satu unsur makanan yang dibutuhkan oleh
tubuh karena berperan dalam berbagai macam kegiatan tubuh.
Umumnya mineral diserap dengan mudah melalui dinding usus halus
dengan cara difusi atau transport aktif.
Unsur-unsur mineral dibagi menjadi dua kelompok, yaitu unsur-
unsur makro dan unsur-unsur mikro. Unsur makro adalah unsur yang
dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah besar (lebih dari 100 mg per hari).
Unsur makro terdiri atas natrium, kalium, kalsium, fosfor, magnesium,
klor, dan belerang. Unsur mikro adalah unsur yang dibutuhkan dalam
jumlah sedikit (kurang dari 100 mg per hari). Contoh unsur mikro
adalah zat besi, yodium, tembaga, kobalt, mangan, fluor, seng, dan
selenium.
7) Air
Air merupakan unsur paling dasar yang dibutuhkan oleh tubuh
manusia. Unsur ini merupakan komponen terbesar penyusun tubuh
(50%-70% tubuh manusia adalah air). Pada orang dewasa asupan air
berkiras antara 1.200-1.500 cc per hari. Kebutuhan asupan air akan
meningkat jika terjadi peningkatan pengeluaran air, misalnya melalui
keringat, diare, atau muntah.

Fungsi air dalam tubuh manusia antara lain:

4
a) Sebagai alat angkut berbagai senyawa, baik nutrien maupun sisa-sisa
metabolisme.
b) Sebagai media berbagai reaksi kimia dalam tubuh. Mengatur suhu
tubuh.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Diet
Rahayu & Harnanto (2016) mengatakan bahwa ada beberapa faktor
yang memengaruhi pola diet seseorang adalah:
a. Kebudayaan;
b. Agama;
c. Kesukaan seseorang terhadap makanan;

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian keperawatan menurut Saputra (2013) sebagai berikut :
 Riwayat penyakit
a. Riwayat penyakit sekarang
 Klien terlihat keletihan dan lemah.
 Muka klien pucat dan klien mengalami palpitasi.
 Mengeluh nyeri mulut dan lidah.
 Perlu ditanyakan pada pasien tentang awal terjadinya keluhan seperti
pucat, lemah, kelemahan. Mengenai lamanya keluhan tersebut
dirasakan kualitas dan kuantitas keluhan,keadaan atau dan siuasi
yang memperberat dan memperingan keluahan dan ditanyakan
apakah sudah pernah dilakukan pengobatan.
 Penurunan nafsu makan.Mual dan muntah.
 Penurunan BB.
 Distensi abdomen dan penurunan bising usus.
 Nyeri mulut atau lidah dan kesulitan menelan

5
b. Riwayat penyakit dahulu
 Kemungkinan klien pernah terpajan zat-zat kimia atau mendapatkan
pengobatan seperti anti kanker, analgetik dll.
 Kemungkinan klien pernah kontak atau terpajan radiasi dengan kadar
ionisasi yang besar.
 Kemungkinan klien pernah menderita penyakit-penyakit infeksi.
 Kemungkinan klien pernah mengalami perdarahan hebat
c. Riwayat penyakit keluarga
 Penyakit anemia dapat disebabkan olen kelainan atau kegagalan
genetik yang berasal dari orang tua.
 Perlu diketahui apakah dikeluarga pasien terdapat penderita yang
mengalami seperti yang dialami pasien saat ini.
d. Pemeriksaan fisik
1) Sirkulasi
 Palpitasi,
 Takikardia,
 Mur-mur sistolik,
 Kulit dan membran mukosa (konjungtiva, mulut, farink dan bibir)
pucat ditandai : Sklera : biru atau putih seperti mutiara
 Pengisian kapiler melambat atau penurunan aliran darah ke perifer
dan vasokonstriksi (kompensasi). ditandai : Kuku : mudah patah,
berbentuk seperti sendok.
 Rambut kering,mudah putus,menipis dan tumbuh uban secara
prematur.
2) Eliminasi
 Haluaran urine

3) Integritas ego

6
 Depresi, ansietas, takut dan mudah tersinggung
4) Makanan dan cair
 Penurunan nafsu makan
 Mual dan muntah
 Penurunan BB
 Distensi abdomen dan penurunan bising usus
 Nyeri mulut atau lidah dan kesulitan menelan
5) Higiene
 Kurang bertenaga dan penampilan tidak rapi.
6) Neurosensori
 Sakit kepala, pusing, vertigo dan ketidak mampuan berkonsentrasi.
Penurunan penglihatan, gelisah dan kelemahan
7) Nyeri atau kenyamanan
 Nyeri abdomen dan sakit kepala.
8) Keamanan
 Gangguan penglihatan, jatuh, demam dan infeksi
9) Seksualitas
 Perubahan aliaran menstruasi ( menoragia atau amenore), hilang
libido, dan impoten.
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang akan muncul menurut Herdman dan
Kamitsuru (2017) sebagai berikut :
a. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d.
ketidakmampuan mengabsorsi nutrien.
b. Keletihan b.d malnutrisi.

7
3. Rencana Keperawatan
Rencana keperawatan menurut Bulechek, et all (2013) dan Moorhead, et
all (2013) sebagai berikut :
No Diangnosa NOC NIC
Keperawatan
1. Ketidakseimbangan nutrisi Noc Label 1 : Status Nutrisi Nic Label 1 : Manajemen Nutrisi
: kurang dari kebutuhan - Asupan gizi (4-5) - Tentukan status gizi pasien
tubuh b.d. ketidakmampuan - Asupan makanan (4-5)
dan kemampuan (pasien)
mengabsorsi nutrien.
- Asupan cairan (4-5) untuk memenuhi kebutuhan
Indikator : gizi.
1. Sangat menyimpang dari
- Identifikasi (adanya) alergi
rentang normal
atau intoleransi makanan yang
2. Banyak menyimpang dari
rentang normal
dimiliki pasien.
3. Cukup menyimpang dari - Tentukan apa yang menjadi
rentang normal preferensi makanan bagi
4. Sedikit menyimpang dari pasien.
rentang normal - Anjurkan pasien untuk duduk
5. Tidak menyimpang dari rentang pada posisi tegak di kursi/
normal tempat tidur, jika
Noc Label 2 : Nafsu Makan memungkinkan.
- Hasrat/keinginan untuk makan
(4-5)
Nic Label 2 : Terapi Nutrisi
- Energi untuk makan(4-5) - Monitor intake
- Intake makanan(4-5) makanan/cairan dan hitung
- Intake nutrisi(4-5) masukan kalori perhari, sesuai
- Intake cairan(4-5) kebutuhan.
- Rangsangan untuk makan (4-5) - Tentukan jumlah kalori dan
Indikator : tipe nutrisi yang diperlukan
1. Sangat terganggu untuk memenuhi kebutuhan
2. Banyak terganggu nutrisi dengan berkolaborasi
3. Cukup terganggu bersama ahli gizi, sesuai
4. Sedikit terganggu kebutuhan.
5. Tidak terganggu
- Kaji preferensi makanan yang
sesuai dengan budaya dan
agama (pasien).
- Motivasi pasien untuk
mengkomsumsi makanan
yang tinggi kalsium, sesuai
kebutuhan.

8
- Ajarkan pasien dan keluarga
mengenai diet yang
dianjurkan.
2. Keletihan b.d malnutrisi. Noc Label 1 : Konservasi Nic Label 1 : Manajemen Energi
Energi - Kaji status fisiologis pasien yang
- Menyeimbangkan aktivitas dan menyebabkan kelelahan sesuai
istrihat (4-5) dengan konteks usia dan
perkembangan.
- Menyadari keterbatasan energi
- Gunakan intrumen yang valid
(4-5) untuk mengukur kelelahan
- Mempertahankan intake nutrisi pasien.
yang cukup (4-5) - Monitor intake/asupan nutrisi
Indikator : untuk mengetahui sumber energi
1. Tidak pernah menunjukkan yang adekuat.
2. Jarang menunjukkan Nic Label 2 : Manajemen Nutrisi
3. Kadang-kadang menunjukkan - Tentukan status gizi pasien
4. Sering menunjukkan dan kemampuan (pasien)
5. Secara konsister untuk memenuhi kebutuhan
menunjukkan. gizi.
Noc Label 2 : Status Nutrisi: - Identifikasi (adanya) alergi
Asupan Nutrisi atau intoleransi makanan yang
- Asupan protein (4-5) dimiliki pasien.
- Asupan lemak (4-5) - Tentukan apa yang menjadi
- Asupan serat (4-5)
preferensi makanan bagi
- Asupan vitamin (4-5)
pasien.
- Asupan mineral (4-5)
- Anjurkan pasien untuk duduk
Indikator :
1. Tidak adekuat pada posisi tegak di kursi/
2. Sedikit adekuat tempat tidur, jika
3. Cukup adekuat memungkinkan.
4. Sebagian besar adekuat
5. Sepenuhnya adekuat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Aziz. 2009. Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan
Jilid 2. Jakarta; Salemba Medika.
Bulechek, et all. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC). 6th Ed. Oxford:
Elsevier. Alih Bahasa. Nurjannah & Tumanggor. 2015.
Herdman & Kamitsuru. 2017. Nursing Diagnoses: Definition & Classification
2018-2020. 11th Ed. ISBN. Alih Bahasa. Keliat, dkk. 2018. Diagnosis
Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2018-2020. Jakarta: Kedokteran EGC.
Moorhead, et all. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC). 5th Ed. Oxford:
Elsevier. Alih Bahasa. Nurjannah & Tumanggor. 2015.
Rahayu & Harnanto. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan ; Kebutuhan
Dasar Manusia II. Jakarta Selatan: KemenKes RI.
Saputra. 2013. Kebutuhan Dasar Manusia. Tangerang Selatan: Binarupa Aksara.

10

Anda mungkin juga menyukai