1. Langkah-langkah Pembelajaran
Terdapat 5 (lima) tahapan utama pada Problem Based Learning, yang dimulai dari
guru memperkenalkan siswa dengan suatu masalah dan diakhiri dengan penyajian dan
analisis hasil kerja siswa (Suma, 2004), seperti pada tabel berikut:
TAHAP TINGKAH LAKU GURU
Tahap 1 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
Orientasi siswa menjelaskan logistik yang dibutuhkan, memotivasi siswa
pada masalah terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.
Guru mendiskusikan rubrik asesmen yang akan digunakan
dalam menilai kegiatan/ hasil karya siswa
Tahap 2 Guru membantu siswa mendefinisikan dan
Mengorganisasi mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan
siswa untuk belajar masalah tersebut
Tahap 3 Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
Membimbing informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk
penyelidikan individu mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
maupun kelompok
TAHAP TINGKAH LAKU GURU
Tahap 4 Guru membantu siswa dalam merencanakan dan
Mengembangka menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video,
n dan menyajikan hasil model, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan
karya temannya
Tahap 5 Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi
Menganalisis atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-
dan mengevaluasi proses yang mereka gunakan
proses pemecahan
masalah
1. 5. Pengkajian Puisi
Puisi sebagai salah satu karya sastra dapat dikaji dari bermacam-macam aspeknya.
Puisi dapat dikaji struktur dan unsur-unsurnya, mengingat bahwa puisi itu adalah struktur
yang tersusun dari bermacam-macam unsur dan sarana-sarana kepuitisan. (Pradopo, 2005)
Dapat pula dikaji jenis-jenis atau ragam-ragamnya, mengingat bahwa ada beragam puisi.
Begitu juga puisi dapat dikaji dari sudut kesejarahannya, mengingat bahwa sepanjang
sejarahnya, dari waktu ke waktu puisi selalu ditulis dan selalu di baca orang.
Meskipun demikian, orang tidak akan dapat memahami puisi secara sepnuhnya tanpa
mengetahui dan menyadari bahwa puisi itu karya estetis yang bermakna, yang mempunyai
arti, bukan hanya sesuatu yang kosong tanpa makna. Oleh karena itu, sebelum pengkajian
aspek-aspek yang lain, perlu lebih dahulu puisi dikaji sebagai sebuah struktur yang bemakna
dan bernilai estetis.
Dalam proses pembelajaran berbasis masalah pengkajian puisi pada tulisan ini penulis
mencoba menekankan pada pengkajian puisi pada tataran bahasa figuratif yang terkandung
pada setiap puisi, antara lain; Metafora, Hiperbola, personifikasi, Eufimisme, klise, Irony,
Sarkasme, Satire, Paradok, dan simile.