1. Pendahuluan
Indonesia merupakan Negara tropis yang berbentuk untaian kepulauan, sehingga disebut
juga nusantara. Terdiri dari 7 pulau besar dan ribuan pulau kecil yang dikelilingi oleh
lautan dan terletak pada gugusan atau lempeng gunung berapi yang aktif. Dengan
kondisi seperti ini, besar kemungkinan mengalami bencana dalam hal ini bencana alam.
Namun disamping bencana alam, kita juga mengenal bencana yang diakibatkan oleh
faktor manusia.
Bencana dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, dengan berbagai bentuk dan wujud,
seperti banjir, gempa bumi, badai, tsunami, kebakaran hutan, dan sebagainya baik yang
terjadi secara alamiah maupun yang diakibatkan oleh kelalaian manusia. Bencana dapat
datang kapan saja tanpa diketahui, meskipun sudah ada peringatan, namun cepat
lambatnya tidak dapat kita duga, itulah sebabnya mengapa disebut dengan bencana.
Arsip Nasional Republik Indonesia sebagai sebuah institusi yang bertanggung jawab
terhadap kelestarian kekayaan bangsa berupa arsip-arsip statis baik dalam bentuk
konvensional maupun dalam bentuk media baru berkewajiban untuk melindungi
khasanah tanah air yang kita miliki sebagai sumber sejarah bangsa dari kemungkinan
rusak atau musnah akibat bencana. Tanpa melihat kondisinya, baik sebelum bencana itu
terjadi atau sesudah bencana tersebut terjadi. Jika tidak, maka bangsa kita akan
kehilangan catatan ingatan yang sangat berharga untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
1
2. Latar Belakang
Ada dua hal yang akan menyebabkan pihak rumah sakit mengalami gangguan yang
berkepanjangan, yang pertama adalah pada saat kejadian, maka akan banyak mengalami
kerusakan bangunan dan aset berharga lainnya, baik berupa sarana, prasarana, maupun
dokumen-dokumen penting, baik milik rumah sakit maupun milik pribadi pekerja
maupun pasien yang sedang melakukan proses pelayanan kesehatan. Yang kedua adalah
kehilangan sebagian atau seluruh harta benda dan korban jiwa, baik yang menderita
karena cacat maupun yang meninggal dunia.
Bencana tidak dapat dielakkan, tetapi tidak demikian halnya dengan kematian yang
disebabkan oleh adanya bencana. Merupakan suatu tantangan untuk kita bagaimana
mengupayakan untuk meminimalkan dampak bencana itu sendiri, dengan
memperkirakan datangnya bencana, bahkan mencegah terjadinya suatu bencana. Untuk
mencapai tujuan tersebut, diperlukan sebuah program yang mampu menghadapi segala
kemungkinan timbulnya bencana, maka kerusakan yang diakibatkan oleh bencana dapat
dibuat seminimal mungkin. Perencanaan menghadapi bencana (disaster plan) adalah
suatu catatan rencana yang menggambarkan prosedur atau langkah-langkah yang
diambil untuk pencegahan dan persiapan dalam menghadapi suatu bencana.
2
3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dilakukannya upaya dalam meningkatkan kewaspadaan menghadapi
bencana adalah sebagai berikut :
Berbagai upaya dan kegiatan yang dilakukan ditujukan untuk meningkatkan
pengetahuan para pekerja di unit kerja terkait untuk melakukan identifikasi
risiko, sehingga seluruh penghuni gedung rumah sakit dapat bekerja dengan
aman dan nyaman.
Meningkatkan kemampuan para anggota tim K3 untuk selalu siap siaga dalam
menghadapi situasi darurat bencana.
Meningkatkan kemampuan para anggota pendukung untuk menyelamatkan
dokumen dan melakukan evakuasi dengan cepat dan tepat.
Meningkatkan jalinan kemitraan dengan lintas sektor, khususnya Dinas
Kesehatan, Dinas Sosial, rumah sakit terdekat, dan sebagainya.
3
5. Sasaran
Program kerja disusun untuk mencapai target indikator dengan sasaran sebagai berikut :
Meningkatkan kesiap-siagaan anggota tim inti K3 dan anggota tim pendukung
lantai di rumah sakit, khususnya peningkatan kualitas mereka dalam mengatasi
dan menghadapi kemungkinan adanya bencana yang tidak diduga-duga.
Meningkatnya keterampilan dan pengetahuan para penghuni gedung lainnya,
dalam hal peningkatan kemampuan yang selaras dengan perkembangan kondisi
rumah sakit dalam menghadapi kemungkinan terjadi kondisi bencana.
4
masing unit kerja saat terjadi
bencana.
8 Adanya sosialisasi dan
ketentuan bahwa semua
pihak yang ada di rumah
sakit harus mematuhi
rencana kesiapan
menghadapi bencana.
5
Jakarta, 1 Januari 2018
Dibuat Oleh,
Charles Sinaga
Menyetujui,
Jacky Arjono
General Manager
Mengetahui,
Hospital Director