Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

TEKNOLOGI FARMASI SEDIAAN SOLID


FORMULA SUPPOSITORIA

OLEH :

Nama : Adrian Jaya


NIM : 70100117015
Kelas : Farmasi A

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

SAMATA – GOWA

2019
Nama Obat : Vagistin® Ovula

Efek Obat : Lokal

Jenis Suppositoria : Vagina

Zat aktif : Nystatin 500mg

Metronidazole 100.000 IU

Komposisi : Tiap supositoria mengandung;

Nystatin 20 mg
Metronindazol 500 mg
Basis ad5000 mg
Komposisi basis :
PEG 1000 75 %
PEG 4000 25 %

A. Master Formula

Diproduksi Tanggal Tanggal Dibuat Disetujui Oleh


Oleh Formula Produksi Oleh
PT. Berkah 19 April 2019 19 April Adrian Isriany Ismail,S.
farma 2020 jaya Si., M.Si., Apt.
Kode Bahan Nama Bahan Kegunaan Per Dosis Per Batch

01-NYS Nistatin Zat Aktif 20 mg 20 g


02-MND Metronindazol Zat Aktif 500 mg 50 g

02-PEG 1 PEG 1000 Basis 3750 mg 3750 g

03-PEG 4 PEG 4000 Basis 1250 mg 1250 g

A. Uraian Bahan

1. Zat Aktif

a. Metronidazole (Sweetman, dkk. 2009: 837)

Nama Resmi : METRONIDAZOLE

Nama Lain : Metronidatsoli, Metronidazol, Metronidazolas,

Métronidazole, Metronidazolum.

Rumus Molekul : C6H9N3O3

Berat Molekul : 171,2

Rumus Struktur :

Pemerian : Berwarna putih atau kekuningan, kristal bubuk.

Kelarutan : Sedikit larut dalam air, dalam alkohol, dalam

aseton, dan diklorometana.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terhindar dari cahaya

Kestabilan : Memiliki pH rendah, biasanya kurang dari 2,0,

sebelum pengenceran dan netralisasi untuk infus.

Murni bereaksi dengan aluminium dalam peralatan


seperti jarum untuk menghasilkan kemerahan

warna coklat, dan endapan meskipun ini terjadi

setelah kontak selama 6 jam atau lebih.

Inkompatibiltas : Metronindazol memiliki pH rendah, biasanya

kurang dari 2,0 sebelum pengenceran dan

netralisasi untuk penggunaan intravena. Larutan

murni ini bereaksi dengan aluminium pada

peralatan seperti jarum untuk menghasilkan

perubahan warna coklat ke abu-abuan, dan

endapan telah dilaporkan dengan persiapan siap

pakai metronindazol hidroklorida, meskipun ini

terjadi setelah kontak selama 6 jam atau lebih.

Dosis : 500 mg

Indikasi : Pengobatan infeksi vaginitis oleh Trichomonas

vaginals dan Candida (Monilla) albicans.

Kontra Indikasi : Wanita hamil trimester pertama.


Farmakologi : Metronidazol tidak diserap oleh saluran

gastrointestinal. Hal ini tidak diserap melalui kulit

atau mukosa membran ketika dioleskan

Efek Samping : Hipersensitif terhadap demam dan eritema.

Kegunaan : Zat aktif (Antifungi)

b. Nystatin (Sweetman, dkk. 2009; 543)

Nama Resmi : NYSTATIN

Nama Lain : Nistatin, Nistatina, Nistatinas, Nisztatin, Nystatine,


Nystatinum, Nystatyna

Rumus Molekul : C47H75NO17

Berat Molekul : 926,09

Indikasi : Pengobatan infeksi vaginitis oleh Trichomonas

vaginals dan Candida (Monilla)

Dosis : 100.000 IU

Inkompatiilitas : Terhadap aluminium murni.

Pemerian : Serbuk higroskopik kuning atau agak kecoklatan

Rumus Struktur :

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan alkohol; larut

dalam kloroform dan eter, bebas larut dalam

dimetil formamida dan dalam dimetil sulfoksida,

sedikit ke sedikit larut dalam metil alkohol, dalam


n-butil alkohol, dan alkohol n-propil

Penyimpanan : Dalam wadah kedap udara, terhindar dari cahaya

Kestabilan : Tidak stabil terhadap suhu ruangan, tidak peka

terhadap cahaya

Kontra Indikasi : Wanita hamil trimester pertama

Farmakologi : Nistatin hanya akan diikat oleh jamur atau ragi

yang sensitif. Aktivitasnya anti jamur tergantung

dari adanya ikatan dengan sterol pada membrane


sel jamur atau ragi terutama sekali orgesterol.

Akibat terbentuknya ikatan antara sterol dengan

antibiotik ini akan terjadi perubahan permeabilitas

membran sel sehingga sel akan kehilangan

berbagai molekul kecil.

Kegunaan : Zat aktif

2. Uraian Tambahan

a. PEG (Rowe. 2006: 545)

Nama Resmi : POLYETHLENE GLYCOL

Nama Lain : Carbowax, carbowax centry, lipoxol, lutrol E,

PEG, pluriol E.

Rumus Molekul : HOCH2(CH2OCH2)mCH2OH

Rumus Struktur : H H

HO – C – (CH2 – O – CH2)m – C – OH

H H

Pemerian : Massa putih seperti malam, kekentalan pada 100o


lebih kurang 17,3 mm2 5-1

Kelarutan : Semua nilai polietinglikol larut dalam air dan

dalam semua proporsi dengan polietinglikol

lainnya (setelah mencair, jika perlu).

Inkompatibilitas : Inkom terhadap coloring agent

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kestabilan : Stabil di udara dan dalam larutan, meskipun nilai

dengan berat molekul kurang dari 2000 adalah


higroskopis. Polietilenglikol tidak mendukung

pertumbuhan mikroba dan mereka tidak menjadi

tengik.

Titik Leleh : 35o – 49o

Titik Beku : 42o

Kegunaan : Basis

Range : PEG 1000 (75-95%)

PEG 4000 (25-5%)

Safety : Polyethlene glycols secara luas digunakan dalam

berbagai formulasi farmasi ceutical. Umumnya,

mereka dianggap sebagai bahan tidak beracun dan

tidak berbahaya. Reaksi merugikan terhadap

polietilena glikol telah dilaporkan, toksisitas

terbesar adalah dengan dlikol berat molekul.

Namun, toksisitas glikol relatif rendah. Polietilen

glikol yang diberikan secara topikal dapat


menyebabkan sengkatan, terutama ketika

diperhitungkan pada membrane mukosa. Reaksi

hipersensitivitas terhadap polietilena glikol yang

dioleskan secara topical juga telah dilaporkan,

termasuk urtikaria dan reaksi alergi.

B. Perhitungan Dosis
a. Nystatin 20 mg
75
b. PEG 1000 x 5.000 mg = 3750 mg
100
25
c. PEG 4000 x 5.000 mg = 1250 mg
100

d. Basis yang digunakan = 5.000 mg – 20 mg

= 4.980 mg

C. Perhitungan Bahan

a. Nystatin 20 mg x 1.000 tablet = 20.000 mg

b. PEG 1000 3.750 mg x 1.000 tablet = 2.440 mg

c. PEG 4000 1.250 mg x 1.000 tablet = 1.1250 mg

d. Basis yang digunakan 4.980 mg x 1.000 tablet = 4.980.000 mg

D. Pembuatan Sediaan

Cara Kerja

1. Disiapkan alat dan bahan

2. Ditimbang semua bahan yang sudah dihitung

3. Kalibrasi cetakan dan dilebur basis

4. Dicampur basis yang telah dilebur dengan zat aktif hingga homogeny

5. Dituang pada cetakan lalu ditunggu hingga memadat


6. Dilakukan uji evaluasi suppositoria

7. Dimasukkan dalam wadah dan diberi etiket dan brosur

8. Disimpan ditempat sejuk dan terlindung dari cahaya

(Nur Afika, Heru Nurcahyo, Susiyarti. 2017. Jurnal Pengaruh Konsentrasi

PEG 400 dan 4000 Terhadap Formulasi dan Uji Sifat Fisik Suppositoria

Ekstrak Sosor Bebek. Politeknik Harapan Bersama.)


KEPUSTAKAAN

Anief Moh. Farmasetika. UGM Press: Yogyakarta. 2012.

Ansel H.C. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. UI Press: Jakarta. 1989.

Ansel H.C. Pengantar Bentuk Sediaan Farmas edisi iv. UI Press: Jakarta. 2008

Dipiro, J.S. Wells. B.E, dkk. Pharmacoteraphy 6th edition. Appleton ang large: New
York. 2005.

Gunawan, G, Sulistia. Farmakologi dan terapi edisi 5. Fakultas Kedokteran


Universitas Indonesia: Jakarta. 2007.

Lachman L, Lieberman, H. A. and Kanig, J. L. Teori dan Praktek Farmasi Industri.


Diterjemahkan oleh Suyatmi S. Edisi III. Universitas Indonesia Press: Jakarta.
1994.

Kasper, dkk. Manual of Medicine. The MC Graw HNS: USA. 2005.

Mustchler, Ernest. Dinamika Obat. Bandung. ITB Press: Bandung. 1995.

Nugroho. E, Agung. Farmakologi obat-obat penting dalam pembelajaran ilmu


farmasi dan dunia kesehatan. Pustaka Pelajar: Jakarta. 2012.

Rowe R. C. et Al. Handbook Of Pharmaceutical Excipients 5th Ed. The


Pharmaceutical Press: London. 2006.

Sweetman, S.C. Martindale The Complete Drug Reference 36. Pharmaceutical Press:
London Chicago. 2009.

Syamsuni, H. A. Ilmu Resep. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta. 2006.

Voigt, Rudolf. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. UGM Press: Yogyakarta. 1971.

Voight, Rudolf. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi: UGM Press. Yogyakarta. 1995

Anda mungkin juga menyukai