Sesak nafas dan jantung berdebar-debar saat hamil mengindikasikan beberapa kemungkinan yaitu
anemia, kekurangan gula, penyakit hipertiroid, hingga sakit jantung. berikut diuraikan beberapa
penyebab ibu hamil sering mengalami sesak nafas dan jantung berdebar-debar, serta merasa cepat
lelah.
Solusi :
a. Tenang dan rileks membantu untuk menghindari terjadinya sesak nafas.
b. Akan lebih muda bernapas jika Posisi tegak dan tidak menyandar ke belakang.
c. jika sulit tidur dalam posisi berbaring, cobalah untuk tidur pada posisi setengah duduk
(disanggah dengan 2 atau 3 bantal).
d. Hindari kerja fisik yang keras
e. Segera ke dokter jika sesak napas sangat parah disertai dengan pernapasan yang cepat, bibir
dan ujung jari kebiruan, nyeri dada, dan atau denyut nadi yang cepat.
Selama kehamilan, sistem pernapasan harus lebih efisien untuk memenuhi peningkatan kebutuhan
metabolisme ibu, janin, dan plasenta, walaupun jika dibandingkan dengan olahraga raga, kehamilan
lebih sedikit membutuhkan fungsi cadangan pernapasan. Terjadi perubahan anatomi dan fungsional
pada volume dan ventilasi paru.
Ruang yang diperlukan oleh rahim yang membesar dan meningkatnya pembentukan hormon
progesteron menyebabkan paru-paru berfungsi lain dari biasanya. Wanita hamil bernafas lebih cepat
dan lebih dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk dirinya dan untuk janin. Lingkar dada
wanita hamil agak membesar.
lapisan saluran pernapasan menerima lebih banyak darah dan menjadi agak tersumbat oleh
penumpukan darah (kongesti). Kadang hidung dan tenggorokan mengalami penyumbatan parsial
akibat kongesti ini. Tekanan dan kualitas suara wanita hamil agak berubah.
Perubahan fisiologis dan psikologis diperlukan, guna melindungi fungsi normal ibu dalam
menyediakan kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Perubahan ini menimbulkan
gejala spesifik sesuai dengan tahapan kehamilan yang terdiri dari 3 trimester. Periode yang
membutuhkan perhatian khusus adalah selama trimester 3, karena masa ini merupakan masa terjadi
pertumbuhan dan perkembangan janin yang semakin meningkat. Berat badan yang meningkat drastis
menyebabkan ibu hamil merasa cepat lelah, sukar tidur, nafas pendek, kaki dan tangan odema. Sejalan
dengan pertumbuhan janin dan mendorong diafragma ke atas, bentuk dan ukuran rongga dada
berubah. Volume tidal, volume ventilator per menit, dan ambilan oksigen meningkat. Karena bentuk
dari rongga thorax berubah dan karena bernapas lebih cepat, sekitar 60% ibu hamil mengeluh sesak
nafas. Peningkatan tinggi fundus uteri dan disertai pembesaran perut, membuat beban tubuh lebih di
depan. Dalam upaya menyesuaikan dengan beban tubuh yang berlebihan sehingga tulang belakang
mendorong ke arah belakang, membentuk postur lordosis. Hal ini menyebabkan Ibu merasakan rasa
pegal pada pinggang, varises dan kram pada kaki.