Anda di halaman 1dari 6

Metode Velocity Versus Offset (VVO) untuk Direct Hydrocarbon Indicator (DHI)

Metoda Velocity Versus Offset (VVO) atau gradien kecepatan menggunakan informasi
kecepatan, yang disebut variasi kecepatan terhadap offset, atau variasi kecepatan terhadap sudut
datang. Dalam metoda ini, kecepatan merupakan variable yang dianalisis dan tidak memerlukan
amplitudo yang preserved seperti pada metoda Amplitude Versus Offset (AVO). Keberadaan
hidrokarbon di dalam batupasir atau karbonat, menimbulkan perilaku anisotropi, seperti refleksi
berbentuk hockey stick pada data CDP gather yang sudah dilakukan koreksi normal moveout.
Hal ini menunjukan bahwa trace di offset jauh memiliki kecepatan yang lebih besar. Persamaan
kecepatan terhadap parameter anisotropi dan sudut (Thomsen 1986) dinyatakan dalam

𝑉𝑝 (𝜃) = 𝑉𝑝0 (1 + 𝛿 𝑠𝑖𝑛2 𝜃 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃 + 𝜀 𝑠𝑖𝑛4 𝜃) ≈ 𝑃 + 𝐺 𝑠𝑖𝑛2 𝜃

Dimana :
Intercept 𝑃 = 𝑉𝑝0 dan Gradient 𝐺 = 𝑉𝑝0 𝛿

Parameter anisotropi epsilon dan delta dapat diestimasi dengan pendekatan persamaan elips.
Metoda ini dikembangkan dari penyederhanaan persamaan anisotropi, identik dengan
persamaan AVO. Kecepatan Vrms diestimasi untuk tiap offset Kandungan fluida dalam
reservoar meningkatkan sifat anisotropi yang menghasilkan harga gradien kecepatan terhadap
offset yang sangat besar.

Di lokasi reservoar berisi hidrokarbon, nilai gradien kecepatan sangat tinggi, menunjukkan
adanya kenaikan kecepatan di offset jauh. Sebaliknya dilokasi reservoar berisi air, gradien
kecepatan ini nilainya sangat kecil. Hasil ini mirip dengan atribut AVO yang memberikan nilai
positif di lapisan gas dan gas-water contact (GWC) pada model AVO kelas III. Pada model
AVO kelas I, atribute VVO juga menunjukkan harga anomali positif yang besar di sekitar
lokasi akumulasi gas. Diluar zona kandungan gas, nilai atribut VVO ini sangat kecil.

Secara umum flow chart metode VVO dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Input data CDP Gather

Proses NMO dengan inisial


Kecepatan stacking

Proses korelasi antar trace


dari near ke far offset

Kalkulasi residul NMO setiap offset

Kalkulasi Vrms yang tepat

Analisis VVO dan


estimasi parameter
anisotropi

Gambar 1. Flow chart metode VVO

Aplikasi Metode VVO (Kasus Reservoir Gas-Batupasir)


Daerah studi kasus di lapangan eksplorasi Cekungan Sumatra Utara (Gambar 2) pada formasi
Keutapang dengan litologi reservoir batupasir klastik (Gambar 3) yang bersifat low impedance.

Gambar 2. Lokasi studi area


Gambar 3 Penampang seismik dengan target formasi Keutapang dan jebakan struktur antiklin

Respon AVO menunjukkan nilai positif dari atribut Intercept * Gradient (A*B). Anomali
amplitudo terlihat pada lokasi A dan B dengan jebakan struktur dan lokasi C dengan jebakan
stratigrafi yang diprediksi terjadinya akumulasi hidrokarbon (Gambar 4)

Gambar 4. Penampang atribut AVO Intercept * Gradien (A*B) dengan anomali amplitudo
psotitif pada lokasi A, B, dan C
Gambar 5 menunjukkan hasil analisis VVO dengan anomali amplitudo tinggi dari gradien
kecepatan interval dibandingkan dengan sekitarnya. Anomali ini terlihat lebih tegas
dibandingkan dengan hasil analisis AVO.

Gambar 5. Analisis VVO dengan anomali amplitudo tinggi di reservoir

Aplikasi Metode VVO (Kasus Reservoir Gas -Karbonat)


Pada kasus ini diaplikasikan pada reservoir carbonate build-up Pre-Parigi Offshore North West
Java (Gam,bar 6) dengan kedalaman target 1420-1578 ft. Di lokasi terdapat sumur
pengembangan DEV-1 pada struktur build-up karbonatnya (Gambar 7)

Gambar 6. Lokasi area studi pada Offshore North West Java


Gambar 7. Penampang seismik full-stack dengan struktur build-up karbonat

Analisis coloured inversion (Gambar 8) menujukkan adanya pembalikan polaritas dari brine
ke gas pada near angle dan kenaikan amplitudo negatif dari near ke far angle. Hal ini
mengindikasikan adanya akumulasi gas pada reservoir build-up karbonat

Gambar 8. Analisis Coloured Inversion pada near angle (kiri) dan far angle (kanan)

Analisis Coloured Inversion di overlay dengan analisis VVO, gradien kecepatan stacking
menunjukkan anomali amplitudo rendah pada brine carbonate dan anomali amplitudo tinggi
pada reservoir build-up karbonat yang berisi gas. Di luar reservoir, amplitudonya semakin
melemah (Gambar 9)

Gambar 9. Hasil analisis VVO pada reservoir build-up karbonat yang di overlay dengan analisis
Coloured Inversion. Akumulasi gas ditunjukkan dengan anomali tinggi.

Hasil AVO dan VVO menunjukkan anomali yang sama pada reservoir yang terakumulasi
hidrokarbon. Namun metode VVO memiliki kelebihan, yaitu tidak memerlukan preserved
amplitude, mendapatkan informasi adanya anisotropi antar litologi dan sensitivitas indikasi
adanya hidrokarbon.

Anda mungkin juga menyukai