Anda di halaman 1dari 10

Term of Reference

(TOR)

REKAYASA INSTRUMENTASI GEOFISIKA

MINI VIBROSEIS UNTUK EKSPLORASI MIGAS


DI AREA VULKANIK

TAHUN ANGGARAN 2018

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL


BADAN LITBANG ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL
PPPTMGB “LEMIGAS”
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

REKAYASA INSTRUMENTASI GEOFISIKA

MINI VIBROSEIS UNTUK EKSPLORASI HIDROKARBON


DI AREA VULKANIK

TAHUN ANGGARAN 2018


KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral

UNIT ESELON I : Badan Litbang ESDM

PROGRAM : Program Penelitian dan Pengembangan ESDM

HASIL : Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian


dan pengembangan ESDM.

UNIT ESELON II/ SATUAN KERJA : Pusat Penelitian dan Pengembangan


Teknologi Minyak dan Gas Bumi ”LEMIGAS”

KEGIATAN : Tersedianya
Penelitiandokumen
dan Pengembangan
satuan anggaran Teknologi
sebagai dasar penyu
Minyak dan Gas Bumi

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN : Penambahan cadangan migas yang berasal


dari area vulkanik

INDIKATOR OUTPUT KEGIATAN : Perangkat alat mini vibroseis

SATUAN UKUR DAN JENIS : - Laporan


KELUARAN - Prototipe
- Makalah ilmiah

VOLUME : 1 buah prototipe

1. Judul
Rekayasa Instrumentasi Geofisika : " Mini vibroseis untuk Eksploasi Migas di Area
Vulkanik

2. Abstrak
Indonesia memiliki beberapa lapangan eksplorasi yang berada di area vulkanik gunung
api dimana petroleum system nya sudah berkembang dengan baik, seperti di blok
Banten, Banyumas, Majalengka, dan beberapa daerah lainnya di Sulawesi. Namun,
batuan vulkanik membuat data seismik bawah permukaan tidak jelas sehingga posisi
reservoirnya pun tidak tercitrakan dengan baik. Hal ini berimplikasi sulitnya menentukan
posisi pemboran. Dinamit sebagai pembangkit gelombang seismik tidak mampu
menjalar melalaui lapisan batuan vulkanik akibat energinya diserap oleh batuan vulkanik
tersebut. Vibroseis yang memiliki karater sinyal yang kontinyu dan pita frekuensi yang
cukup lebar mampu memberikan energi yang baik untuk menembus lapisan vulkanik.
Pada penelitian ini akan dilakukan rekayasa alat vibroseis yang dilengkapi dengan
control unit dan software. Diharapkan mampu menembus lapisan vulkanik sampai
kedalaman lebih dari 2000 meter.

3. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Secara umum, teknologi pengambilan data (akuisisi) dan pengolahan data seismik
(processing) sampai saat ini hampir tak mampu menembus lapisan tebal vulkanik
untuk mengungkap konfigurasi lapisan batuan di bawah vulkanik (subvolcanic).
Padahal, di Jawa, justru rembesan minyak dan gas paling banyak muncul di area
vulkanik.Pemetaan rembesan-rembesan minyak dan gas di Jawa yang sudah
dilakukan sejak zaman Hindia Belanda pada tahun 1850-an. Jika diplot lokasi-
lokasinya ternyata menunjukkan posisi-posisi yang kebanyakan satu tempat dengan
area vulkanik. Area rembesan minyak/gas yang berasosiasi dengan vulkanisme ini
ke dalam empat daerah: (1) Blok Banten, (2) Majalengka-Banyumas, (3) Serayu
Utara di Jawa Tengah, dan (4) Dalaman Kendeng di Jawa Timur (Gambar 1)

Gambar 1. Daerah rembesan minyak/gas di pulau Jawa yang berasosiasi dengan area
vulkanik (Satyana, 2014 & 2015)
b. Dasar Hukum
 Undang - Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
 Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi.
 Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi sional.
 Instruksi Presiden No.2 tahun 2012 tentang Peningkatan produksi Migas

c. Perumusan Masalah
 Banyaknya area potensi migas yang tertutup oleh lapisan vulkanik sehingga
penampang bawah permukaannya (penampang seismik) tidak terlihat dengan
baik (blurred). Hal ini menyebabkan sulitnya menentukan posisi reservoir pada
saat dilakukan pengeboran (contoh : Sumur Jati-1 pada blok Banyumas)
sehingga diperlukan sumber pembangkit gelombang seismik yang mampu
menembus lapisan vulkanik
 Perlunya sumber pembangkit gelombang seismik yang ramah lingkungan
(environmentally friendly), biaya murah, dan tidak berdaya ledak tinggi.

d. Maksud dan Tujuan


 Membuat alat pembangkit sumber gelombang seismik yang mampu menembus
lapisan vulkanik sehingga memberikan gambaran posisi reservoir migas.
Diharapkan dengan ditemukannya reservoir migas di area vulkanik akan
menambah cadangan baru migas.
 Untuk meningkatkan produksi minyak pada saat proses enhanced oil recovery
(Gambar 2)

Gambar 2. Penggunaan vibroseis dalam enhanced oil recovery


e. Sasaran
Sasaran kegiatan ini, yaitu para peneliti dan perekayasa baik di lingkungan
PPPTMGB "Lemigas" maupun instantasi penelitian lainnya.

4. Studi Pustaka
Merujuk kepada penelitian yang dilakukan oleh Charlotte dan rekan, yaitu akuisisi
seismik di daerah geothermal, Wayang Windu (Gambar 3), sumber gelombang seismik
yang digunakan adalah vibroseis jenis MH V2.7, menujukkan adanya citra bawah
permukaan area vulkanik yang cukup baik (Gambar 4)

Gambar 3. Lokasi penelitian survey (a). Tektonik daerah penelitian (McClay et.al., 2000) dan
(b) Daerah geothermal Wayang Windu yang ditutupi vulkanik.

Gambar 4 Penampang seismik MWW-01 setelah proses migrasi dengan coverage maksimum
30 fold
Bidang reflektor terlihat jelas pada kedalaman 1 - 1.5 km sehingga diharapkan aplikasi
mini vibroseis pada reservoir migas dapat terlaksana.

5. Metodologi dan Ruang Lingkup


a. Metode Pelaksanaan Penelitian
 Mempelajari literatur dan katalog alat mini vibroseis yang pernah dibuat
 Pembuatan sistem mekanik berupa vibrator yang sistemnya mengadopsi
vibroseis jenis Vibsist-50, namun desain dan powernya berbeda.
 Pembuatan sistem elektrik berupa penggerak dan setting frekuensi getar dan
beberapa control system lainnya.

b. Ruang Lingkup
Berdasarkan road map kegiatannya, penelitian ini dilakukan pada di tahun 2017 dan
2018 dengan ruang lingkup sebagai berikut :
 Tahun 2018 melakukan rekayasa mekanik dan elektrik sehingga targetnya adalah
alat dapat berfungsi membangkitkan gelombang seismik dan pengujiannya hanya
skala lab saja.
 Tahun 2019 membuat sistem sinkronisasi antara mini vibroseis dengan alat
rekam seismik sehingga diperoleh data rekaman seismiknya. Pengujian dilakukan
dalam skala lapangan

6. Hasil yang Diharapkan


Dengan adanya mini vibroseis mampu membantu memperbaiki kualitas data seismik
agar informasi geologi bawah permukaan dapat terlihat dengan baik sehingga posisi
pengeboran tepat pada reservoirnya.

7. Indikator Kegiatan
 Output : Paten
 Outcome : Prototipe mini vibroseis
 Benefit : Mendapatkan rekaman data seismik dan membantu proses EOR
 Dampak : Mendapatkan cadangan migas baru dari daerah vulkanik dan
meningkatkan produksi migas
8. Rencana Kerja dan Jadwal Kerja
a. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 (dua) tahun.

Tabel 1. Jadwal Rencana Kegiatan 2018

Tahun 2018
No Kegiatan

Nov
Mar

Des
Sep
Ags
Feb

Okt
Jun
Mei
Apr
Jan

Jul
1 Mempelajari literatur
2 Membuat desain alat
3 Membuat sistem mekanik mini vibroseis
4 Membuat sistem elektrik mini vibroseis
5 Melakukan uji coba skala lab
6 Laporan akhir kegiatan

Tabel 2. Jadwal Rencana Kegiatan 2019

Tahun 2019
No Kegiatan

Nov
Mar

Des
Sep
Ags
Feb

Okt
Jun
Mei
Apr
Jan

Jul
1 Mempelajari literatur
2 Membuat sistem sinkronisasi
3 Melakukan uji coba skala lapangan
4 Laporan akhir kegiatan

b. Road Map Kegiatan

Tahun 2018 Tahun 2019

Membuat Membuat
rancang bangun software dan
sistem mekanik sistem
dan elektrik sinkronisasi

Gambar 5. Road Map Kegiatan


9. Struktur Tim Kerja
1. Tim Peneliti yang dipimpin oleh seorang koordinator
2. Tim Monev
3. Tim Pengadaan
4. Administrasi

10. Tim Pelaksana Kegiatan Penelitian


Tim Pelaksana kegiatan terdiri atas :
1. Koordinator
2. Humbang Purba, M.Si
3. Drs. Bambang Triharjanto
4. Edy Wijanarko, M.Eng
5. Yudi Kuntoro, M.Si
6. Pradityo Riyadi, S.Si
7. Andrianto Wibowo, S.Si
8. Egi Wijaksono, M.T
9. Moch. Syaifudin, S.Si
10. Himawan Sutanto, S.T, M.Sc
11. Agus Priantoro, S.T
12. Dedi Wijayanto, S.T
13. Nurlia Eka Putri, S.T,
14. Jonatan Kristian, S.T
15. Ir. Sundoro
16. Ir. Andi Ruswandi, M.Si
17. Idjang Samsori, S.T
18. Dwi Utami, S.T
19. Dyah Ayu Anitasari, S.T
20. Shidqi Anugrah, S.T
21. Meutia Fitri Hasan, S.T, M.T
22. Ryan Permana, S.T
23. Imam Prasetyo, S.Si
24. Ir. Herru Lassetyadi, M.Eng
25. Selly Febrina, S.Ab
26. Hariyanto
27. Tim Jurusan Fisika dan Fakultas Teknik Univ. Indonesia
28. Tim Jurusan Fisika Univ. Gadjah Mada
11. Kesiapan Peralatan Bahan
Bahan dan peralatan yang digunakan telah di daftar. Bahan dan jasa akan dibeli melalui
proses lelang sedangkan untuk laboratorium akan digunakan laboratorium Lemigas, UI,
UGM dan juga ELNUSA.

12. Lokasi
Penelitian dilakukan di PPPTMGB “LEMIGAS”, Jakarta, Laboratorium di UI, UGM,
ELNUSA, dan blok Banyumas

13. Kerjasama
Penelitian dilaksanakan dengan bekerjasama dengan instansi antara lain UI, UGM,
ELNUSA, Komite Eksplorasi Nasional, PERTAMINA

14. Dukungan Jasa, Personil dan Fasilitas Instansi Eksternal


Dukungan Jasa, Personil dan Fasilitas Instansi Eksternal yang diperlukan untuk
menunjang kegiatan ini telah diuraikan dalam bagian 10 dan 11.

15. Anggaran dan Alokasinya


Sumber dana untuk pelaksanaan kegiatan ini berasal dari APBN Total Anggaran yang
diperlukan sebesar Rp 2,624,856,000-. Rencana penggunaan anggaran tersebut
ditampilkan dalam RAB.

LEMBAR PENGESAHAN
Judul Kegiatan : Rekayasa Instrumentasi Geofisika : "Mini Vibroseis untuk
Eksplorasi Migas di Area Vulkanik"
Kode Program :

Jakarta, 26 Oktober 2016

Mengetahui/ Menyetujui
Koordinator KPPP Teknologi Eksplorasi

Drs. Panuju, M.T


NIP. 19650717 1999203 1 001

Anda mungkin juga menyukai