Anda di halaman 1dari 4

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Menurut kamus Kedokteran Dorland, tahi lalat atau nevus pigmentosus adalah suatu nevus
yang mengandung melanin, sedangkan definisi nevus sendiri adalah setiap lesi kongenital
kulit; tanda lahir, atau suatu bentuk hamartoma (nodul jinak menyerupai tumor yang terdiri
dari sel-sel dan jaringan matur yang tumbuh berlebih, normal terdapat pada bagian yang
terkena, tetapi tidak beraturan dan sering didominasi oleh salah satu elemen) berupa
malformasi berbatas tegas yang stabil pada kulit dan kadang pada selaput lendir mulut, yang
bukan disebabkan oleh penyebab eksternal dan karenanya diduga berasal dari keturunan.
Kelebihan (atau kekurangan) jaringan dapat melibatkan unsur epidermis, jaringan
penyambung, adneksa, saraf, atau elemen vaskular.

B. Etiologi
Etiologi dari nevus masih belum diketahui. Nevus adalah tumor yang paling sering
dijumpai pada manusia, merupakan tumor yang berasal dari sel-sel melanosit. Nevus
umumnya muncul saat lahir atau segera setelah lahir, terbanyak pada dewasa muda, dan
menurun pada orang tua. (Stegman SJ, Tromovivth TA,1996. 1444-6)

C. Patofisiologi
Melanosit terdapat di lapisan basal epidermis dan menunjukkan area perbatasan tertentu.
Melanosit non – neoplastik secara tipikal menunjukkan inhibisi kontak antara satu sama
lain dan sel pigmen biasanya tidak ditemukan sebagai sel penyambung. Namun dengan
suatu bentuk stimulasi tertentu, seperti radiasi sinar UV, densitas melanosit di dalam
epithelium normal dapat meningkat. Melanosit normal juga dapat melibatkan epithelium
adneksal, yang paling mudah terlihat adalah papilla folikular.
Gambar 2 : Fase – fase Nevus Melanositik

Nevus berasal dari sel nevus yang merupakan diferensiasi inkomplit dari
melanosit di epidermis, dermis dan perbatasan antara epidermis dengan dermis. Nevus
sering ditemukan pada margin palpebrae, sering tumbuh menempel pada permukaan
okular. Nevus jinak yang asimptomatik tidak memerlukan terapi, tetapi nevi compound
dan nevi junctional bisa berubah menjadi ganas. Nevus adalah proliferasi melanosit
yang berkontak antara satu sama lain, membentuk suatu kelompok sel yang dikenal
sebagai nests. Nevus ini biasanya terbentuk sewaktu masa anak – anak dan onsetnya
dipercaya sebagai respon terhadap matahari atau paparan sinar UV.
Nevus juga diteliti dapat berkembang atau meluas dengan cepat setelah adanya
luka bakar, severe sunburns, atau nekrolisis toksik epidermal (TEN) atau pada orang
dengan bula epidermolisis. Dalam hal ini, pembentukan nevus eruptif ini dipropagasi
oleh stimulus bersifat traumatik, dengan penyebaran sel – sel nevus pada area yang
mengalami trauma. Hormon pertumbuhan, seperti fibroblast growth factor, dipercaya
dapat juga menyebabkan proliferasi keratinosit dan dapat mengkontribusi terhadap
stimulasi proliferasi melanosit. Secara garis besar, etiologi pasti dari pembentukan dan
perkembangan nevus ini adalah kompleks dan bersifat multifaktorial dan tidak difahami
sepenuhnya.
Nevus didapat dianggap sebagai neoplasma jinak, di mana melanosit berasal dari
neural crest, dan dapat ditemui distribusinya di dermis, di sekitar dan di dalam dinding
pembuluh darah, sekitar struktur adneksa, seperti folikel rambut, di dalam subkutis dan
kadang – kadang di dalam otot rangka, otot polos, saraf dan gandula sebasea.
Nevus bisa menyebabkan gejala sekiranya nevus mengenai permukaan okular
atau mengalami pembesaran serta mengganggu penglihatan. Terapinya berupa eksisi
atau reseksi pada margin palpebrae.Nevus cenderung untuk berubah dalam 3 tahap :
junctional yaitu terletak di lapisan basal epidermis dermal, compound yaitu perluasan
dari zona transisi ke epidermis sampai ke dermis dan dermal yaitu disebabkan oleh
involusi komponen epidermis dan dermis.
Pada anak – anak, nevus diawali oleh junctional nevi, yang berbentuk datar
dengan makula berpigmen. Menjelang dekade kedua, kebanyakan nevus menjadi nevi
compound yang mana nevus tadi mengalami elevasi dengan papul berpigmen.
Kemudian, pigmentasi epidermis ini menghilang dan nevi compound tadi menetap
tetapi dengan pigmentasi yang minimal atau lesi amelanotik. Pada usia 70 tahun, semua
nevi menjadi dermal nevi dan pigmen menghilang. (Rata IGA.K; Vol 26.No.2 .1999)

D. Anatomi

Anda mungkin juga menyukai