Anda di halaman 1dari 4

Distokia adalah kesulitan melahirkan atau ketidakmampuan untuk

mengeluarkan anak dari uterus melalui vagina. Distokia merupakan kejadian


darurat yang umum terjadi pada hewan kecil termasuk anjing. Dalam berbagai
kasus reproduksi di anjing, distokia yang paling banyak dikonsultasikan
pada dokter hewan. ukuran fetus serta ukuran tulang pelvis merupakan
salah satu penyebab terbanyak pada kasus distokia. njing yang
memiliki tulang pelvis sempit dan anak yang dikandung
memiliki ukuran yang besar sudah pasti tidak bisa
melahirkan secara normal. D a l a m b e b e r a p a k a s u s , d i s t o k i a d a p a t
t e r j a d i k a r e n a b a n y a k n y a a n a k ataupun janin terlalu besar sehingga
menyebabkan induk kehabisan tenaga.
Davidson(2003) menyatakan distokia lebih sering terjadi pada
hewan yang selalu dikandangkan dibanding dengan hewan yang
dilepas di alam bebas,dan kejadiannya lebih banyak ditemukan pada
kebuntingan sebelum waktunya k a r e n a pen yak it pada uterus,
k e m a t i a n f e t u s d a n k e l a h i r a n k e m b a r a t a u p a d a kebuntingan
yang berakhir jauh melewati waktunya karena fetus yang terlalu besar.

berbagai pemeriksaan perlu dilakukan untuk mendiagnosa hewan


tersebutmengalami distokia, palpasi daerah abdomen, pemeriksaan vagina,
maupun sinar-x untuk mengetahui ukuran fetus dengan membandingkan dengan
ukuran saluran pelvis (Foster and smith, 2008).

 Pelvimetri dan ukuran fetus

Pelvimetri diartikan ukuran dari jarak dan sudut antara struktur dari
tulang pelvis, yang bisa dilakukan penguruan menggunakan palpasi ataupun sinar
x terhadap tulang pelvis. Radiologi pada tulang pelvis telah
b a n ya k d i g u n a k a n secara rutin oleh manusia. p e l v i m e t r i p a d a h e w a n
t e l a h d i a p l i k a s i k a n p a d a s a p i d a n d o m b a . p a r a peneliti sebelumnya
mengatakan bahwa untuk bangsa anjing, pelvimetri tidak bisa dipakai sebagai
acuan untuk penentuan distokia. hal ini disebabkan karena jenis dari
bangsa anjing yang bervariasi serta jumlah dan ukuran f etus yang
banyak pula. Akan tetapi Forsberg (2003) dalam penelitiannya yang
menggunakan tiga jenis anjing (boston terrier, scottish terrier, dan French buldog),
mengatakan bahwa pelvimetri bisa diterapkan pada anjing. Dalam penelitian ini,
hubungan antara lebar dan tinggi dari lubang tulang p elvis pada ras
anjing kecil (bostonterrier dan scottish terrier) dengan rintangan distokia. telah
dinyatakan sebelumnya bahwa distokia terjadi ketika berat fetus 4-5 %
a t a u l e b i h d a r i p a d a i n d u k n ya . D a l a m p e n e l i t i a n l a i n n ya ,
b a g a i m a n a p u n , distokia telah terjadi pada anak anjing dengan berat 2,8%
(boston terrier), 2,7% (French buldog), dan 2,5% (scottish terrier) terhadap berat
induknya.
 Inersia Uteri
Inersia uteri atau kelemahan kontraksi uterus mungkin
m e r u p a k a n penyebab paling umum kasus distokia pada anjing, kasus inersia
uteri berkisar antara 70-90%.
Inersia uteri dapat diartikan dalam kaitan hilangnya dari kontraksi
uterus ( i n e r s i a u t e r i p r i m e r ) , k e l e m a h a n y a n g b e r a n g s u r -
a n g s u r d a r i k o n t r a k s i myometrium (inersia uteri sekunder) dalam kaitan
kelahiran atau adanya halangan (obstruksi) pada tulang pelvis (misalnya, fraktur
pada tulang pelvis) atau jaringan ikat (deviasi/torsio uteri atau vagino-vestibularis
stenosis) saluran kelahiran. Inersia uteri primer mungkin partial (adanya
kontraksi uterus pada awal kelahiran tetapi tidak cukup untuk menyudahi
kelahiran yang normal untuk semua fetus) atau komplit (adanya kontraksi uterus
tetapi tidak dapat melakukan proses awal kelahiran). Dari hasil penelitian
yang dilakukan oleh Forsberg (2007), menyatakan bahwa kasus distokia
yang paling tinggi dari inersia uterine primer mencapai 60%.
 Kedudukan Fetus
kedudukan fetus dapat dikeahui dengan pemeriksaan
k a n d u n g a n . D a r i pemeriksana perlu memeriksa tubuh fetus dalam kandungan
untuk mengetahui tipe presentasi (anterior atau posterior). ventral atau lateral dari
felksio kepala dapat dengan mudah dipecahkan dengan manipulasi manual
(walaupun manipulasinya tergantung dari ukuran tangan dokter hewan dengan
ukuran saluran kelahiran). Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
Forsberg(2007), menyatakankasus distokia akibat dari kedudukan fetus yang
abnormal mencapai 26%.
 P e n a n g a n a n d i s t o k i a
 P e l v i m e t r i d a n U k u r a n f e t u s

UIntuk kasus distokia dengan penyebab pelvimetri dan ukuran fetus dimana
ukuran pelvis yang lebih kecil dibandingkan dnegan ukuran tubuh fetus
dapat ditangani dengan operasi bedah caesar. O p e r a s i c a e s a r a d a l a h
pengeluaran fetus, u m u m n ya pada waktu partus melalui
laparohisterotomy atau pembedahan pada perut dan uterus
(Toelihere,1 9 8 5 ) . k e p u t u s a n ya n g d i b e r i k a n u n t u k m e l a n j u t k a n
d e n g a n o p e r a s i c a e s a r dilakukan pada awal rangkaian distokia dan teknik
tidak digunakan sebagai upaya terakhir, serta prognosis dari induk dan anaknya
haruslah baik (Jackson, 2007).
 Inersia Uteri
Oxitoksin sering digunakan dalam pengobatan kasus inersia uteri.
Dosis oxitoksin yang direkomendasikan pada anjing dengan kasus inersia uteri
berkisar d a r i 0 , 5 s a m p a i 2 0 , 0 I U I M b e r d a s a r k a n b e r a t b d a n d a n
j e n i s a n j i n g , d e n g a n pengaturan pemberian 2 kali atau lebih. b a n ya k
anggapan bahwa pemberian oxitoksin dapat
m e m p e n g a r u h i pemisahan plasenta prematur dan banyak penulis sekarang ini
yang menyarankan awal intertensi pembedahan jika 2 atau lebih injeksi oxitoksin
dengan pengaturan i n t e r v a l 20-30 menit, gagal m e n ye b a b k a n
pengeluaran plasenta bisa terjadi. Bagaimanapun,
intrapartumplasenta pada anjing disebabkan karena pengaturan dari
oxitoksin belum pernah ditetapkan (Romagnoli, 2007)
 Keduduksan Fetus
kasus distokia disebabkan karena kedudukan fetus yang abnormal dapat
dit a n g a n i d e n g a n c a r a m u t a s i d a r i t u b u h f e t u s . B u t a s i
a d a l a h p e n g e m b a l i a n kedudukan fetus ke kedudukan dorso-
s a k r a l . & e t a p i c a r a i n i t e r g a n t u n g d a r i ukuran tangan dokter hewan
dengan saluran kelahiran. operasi caesar dapat dilakukan apabila
pengembalian kedudukan dari fetus tidak dapat dilakukan lagi.

Anda mungkin juga menyukai