Kebisingan adalah sumber bunyi atau suara yang tidak dikehendaki, karena bersifat
mengganggu pendengaran. Ini juga merupakan salah satu faktor fisik dilingkungan kerja
yang apabila melebihi nilai ambang batas, akan menyebabkan gangguan pendengaran.
Banyak di pabrik – pabrik besar yang menggunakan mesin untuk membantu produksi
barangnya, dan rata – rata mesin tersebut menghasilkan suara secara terus menerus sampai
terkadang para pekerja harus bersuara lebih kencang dari biasanya atau berkomunikasi
dengan cara berteriak. Hal ini dapat mengganggu pendengaran dan kenyamanan bekerja para
pekerja. Oleh karena itu, ditentukan nilai ambang batas sebagai acuan tingkat kebisingan
agar tidak mengganggu kesehatan pendengar para pekerja
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara menggunakan alat sound level meter yang bertujuan
mengukur tingkat kebisingan suatu ruangan.
2. Menguasai praktikum kebisingan sebagai kompetensi pembalajaran
3. Untuk memperoleh data (informasi) yang kongkrit dan akurat tentang kebisingan di
sekitar ruangan jurusan kesehatan lingkungan
4. Menganalisis data pengukuran yang di dapat
5. Mampu menarik kesimpulan dari analisis data hasil pengukuran
Page 1
BAB II TINJAUAN TEORI
Kebisingan adalah bunyi atau suara yang tidak dikehendaki dan dapat mengganggu
kesehatan dan kenyamanan lingkungan yang dinyatakan dalam satuan desibel(dB).
Kebisingan juga dapat didefinisikan sebagai bunyi yang tidak disukai, suara yang
mengganggu atau bunyi yang menjengkelkan. Bunyi yang menimbulkan kebisingan
disebabkan oleh sumber suara yang bergetar. Getaran sumber suara ini mengganggu
keseimbangan molekul udara sekitarnya sehingga molekul-molekul udara ikut bergetar.
Pengertian yang paling sederhana dari noise atau kebisingan adalah suara yang tidak
diinginkan. Kita mungkin dapat menikmati musik dari grup band rock favorit kita, akan
tetapi jika suara musik tersebut mengganggu teman kita yang sedang belajar ataupun tidur
maka suara musik dari grup bang favorit kita dapat dikategorikan sebagai suara bising atau
“noise”. Dibawah ini merupakan beberapa pengertian kebisingam, yaitu :
2. Kepmenkes Ri No 1405/MENKES/SK/XI/2002
Terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki sehingga mengganggu atau membahayakan
kesehatan.
Page 2
pembangkit tenaga, alat pengangkut dan kegiatan rumah tangga. Di Industri, sumber
kebisingan dapat di klasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu:
1. Mesin
Kebisingan yang ditimbulkan oleh aktifitas mesin.
2. Vibrasi
Kebisingan yang ditimbulkan oleh akibat getaran yang ditimbulkan akibat gesekan,
benturan atau ketidak seimbangan gerakan bagian mesin. Terjadi pada roda gigi, roda
gila, batang torsi, piston, fan, bearing, dan lain-lain.
Jenis-jenis kebisingan berdasarkan sifat dan spektrum bunyi dapat dibagi sebagai
berikut:
1. Bising Kontinyu
Bising dimana fluktuasi dari intensitasnya tidak lebih dari 6 dB dan tidak putus-
putus. Bising kontinyu dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:
1) Wide Spectrum adalah bising dengan spektrum frekuensi yang luas. bising ini
relatif tetap dalam batas kurang dari 5 dB untuk periode 0.5 detik berturut-
turut, seperti suara kipas angin, suara mesin tenun.
2) Norrow Spectrum adalah bising ini juga relatif tetap, akan tetapi hanya
mempunyai frekuensi tertentu saja (frekuensi 500, 1000, 4000) misalnya
gergaji sirkuler, katup gas.
2. Bising Intermittent Noise
Bising jenis ini sering disebut juga terputus-putus, yaitu bising yang berlangsung
secara tidak terus-menerus, melainkan ada periode relatif tenang, misalnya lalu
lintas, kendaraan, kapal terbang, kereta api.
Page 3
3. Bising Impulsif
Bising jenis ini memiliki perubahan intensitas suara melebihi 40 dB dalam waktu
sangat cepat dan biasanya mengejutkan pendengarnya seperti suara tembakan suara
ledakan mercon, meriam.
Page 4
Indonesia No.718/Men/Kes/Per/XI/1987,tentang kebisingan yang berhubungan dengan
kesehatan.
1 A 35 45
2 B 45 55
3 C 50 60
4 D 60 70
Keterangan :
1. Zona A diperuntukkan bagi tempat penelitian, RS, tempat perawatan kesehatan atau
sosial dan sejenisnya.
2. Zona B diperuntukkan bagi perumahan, tempat Pendidikan dan rekreasi.
3. Zona C diperuntukkan bagi perkantoran, Perdagangan dan pasar.
4. Zona D diperuntukkan bagi industri, pabrik, stasiun KA, terminal bis dan
sejenisnya.
Page 5
BAB III METODE PENGUKURAN
3.1 Tempat dan Lokasi pengukuran
Pengukuran dibagi menjadi 2 bagian, yaitu pengukuran kebisingan industry pada
ruang workshop dan pengukuran kebisingan ruangan pada ruang perkantoran Jurusan
Kesehatan Linhkungan. Dilaksanakan pada hari Rabu, 09 November 2013 dari pukul 13.00
WIB hingga selesai.
Page 6
3.3.2 Pengukuran Ruang Kerja/Kantor
1. Tentukan titik tengah ruangan. lakukan pengukuran berulang sebanyak 5 s/d 10 kali
untuk menghindari terjadinya kesalahan atau error pada saat pengukuran.
2. Pegang sound level meter pada ketinggian kurang lebih 1 meter.
3. Arahkan mikrofon ke sumber suara
4. Hidupkan sound level meter dengan menggeser tombol switch On/Off
5. Setiap 10 detik, catat hasil pengukuran yang tertera pada Sound Level Meter.
6. Lakukan hal yang sama pada setiap titik ruang lainnya
Page 7
BAB IV HASIL PENGAMATAN
TITIK PENGUKURAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
69 69,7 78,5 77,1 67,3 65,6 67,2 63,3 67,9 72,2 85,4 83,6 74,1 76,3 73,7 69,6
72,6 74,5 76,0 70,3 67,8 57,9 67,5 71,7 80,3 64,3 81,9 64,0 72,8 69,1 74,6 75,0
65,4 72,2 65,1 75,0 74,6 72,9 71,1 74,1 83,4 69,8 79,8 68,4 75,5 71,0 75,2 73,5
72,3 69,1 71,6 67,3 68,5 64,8 65,9 73,4 66,9 65,8 68,4 65,8 65,2 70,2 76,8 72,1
78,2 72,1 61,0 79,1 82,0 79,4 92,4 69,7 72,9 66,7 66,3 63,2 63,2 78,1 67,9 77,1
74,5 64,1 52,2 61,8 68,9 71,2 69,6 65,6 70,7 83,9 67,6 70,1 74,6 65,2 78,5 77,7
65,8 60,5 63,8 81,0 67,3 73,7 98,8 72,2 54,7 68,2 70,6 72,4 71,5 70,6 69,0 80,3
68,5 56,4 69,0 73,7 61,7 71,0 75,4 72,6 62,6 63,8 85,9 67,9 68,8 75,1 67,6 79,0
72,0 68,3 65,1 73,1 72,3 69,5 73,6 67,1 62,8 70,0 95,8 68,0 68,9 78,9 68,6 77,8
72,4 73,1 64,1 76,5 58,3 74,9 67,4 71,4 68,2 71,3 87,4 64,4 73,3 73,0 81,2 70,7
Page 8
4.1.2 Perhitungan Hasil Pengukuran
= 710, 7 / 10
= 71, 07 dB A
= 4,44
= 68 dB A
= 4,25
= 66,64 dB A
= 4,16
Page 9
= 73,49 dB A
Intensitas Kebisingan : ∑ rata-rata setiap titik/ titik pengukuran
= 73,49 / 16
= 4, 59
= 70,09 dB A
= 4,38
= 74,89 dB A
= 46,80
= 4,38
Page
10
Rata rata titik 9 : ∑ hasil pengukuran / banyak pengukur
= 690,4 / 10
= 69,04 dB A
Intensitas Kebisingan : ∑ rata-rata setiap titik/ titik pengukuran
= 69,04 / 16
= 4,31
= 4,35
= 4, 98
= 67,52 dB A
Page
11
= 4,42
= 4,58
Dari pengukuran yang telah kami lakukan didapat hasil 71,27 dB maka kebisingan
di workshop memenuhi syarat karena kurang dari 85 dB. Maka dari itu tidak perlu
pengendalian.
Page
12
4.2 Pengukuran Ruang Kerja/Kantor
4.2.1 Hasil Pengukuran
A1 + A2 + A3 + A4 + A5 + A6 + A7 + A8 + A9 + A10
Titik 1 = 10
75,4+79,9+68,1+61,2+68,3+58,0+61,2+57,3+65,8+60,3
Titik 1 = 10
Titik 1 = 66,55
A1 + A2 + A3 + A4 + A5 + A6 + A7 + A8 + A9 + A10
Titik 2 = 10
69,5+64,2+63,5+58,0+60,1+67,9+68,7+62,8+68,9+59,2
Titik 2 = 10
Titik 2 = 64,28
A1 + A2 + A3 + A4 + A5 + A6 + A7 + A8 + A9 + A10
Titik 3 = 10
56,6+52,6+61,2+62,9+68,8+60,5+64,0+69,3+65,4+61,3
Titik 3 = 10
Titik 3 = 62,26
Page
13
A1 + A2 + A3 + A4 + A5 + A6 + A7 + A8 + A9 + A10
Titik 4 = 10
63,0+67,1+63,9+64,7+64,3+67,7+61,6+67,2+68,4+64,1
Titik 4 = 10
Titik 4 = 65,19
66,55+64,28+62,26+65,19
= 4
= 64,57
4.2.3 Analisis Data
Page
14
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Menurut Keputusan Permenakertrans No PER.13/MEN/X/2011 Tahun 2011.
Dapat disimpulkan bahwa tingkat kebisingan di masing-masing Jurusan Kesehatan
Lingkungan masih berada dibawah nilai ambang batas (NAB). Apabila dibandingkan
dengan standar nilai ambang batas (NAB) kebisingan, besar kebisingan di ruangan
Jurusan Kesehatan Lingkungan memenuhi syarat.
2. Ruang kerja terhitung kondusif karena jauh dari sumber bising.
5.2 Saran
1. Menjaga agar tingkat kebisingan tetap berada dibawah ambang batas dengan
meminimalisasi sumber bising.
Page
15