Anda di halaman 1dari 13

PEMANFAATAN TOGA (TAMAN OBAT KELUARGA) UNTUK

PEMELIHARAAN KESEHATAN MANDIRI (SELFCARE)

ABSTRAK

Pelayanan kesehatan tradisional merupakan salah satu bentuk


PHC(Primary Health Care) dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat
yang diselenggarakan melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan.Tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untukmengetahui tentang cara memelihara,
mencegah, mengatasi gangguan kesehatan ringan (Common disease) dari
dan untuk setiap individu dan anggota keluarga dengan pelayanan kesehatan
di tingkat Rumah tangga (selfcare promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif)
dengan memanfaatkan tanaman obat yang berasal dari taman obat
keluarga. (TOGA).
Pengobatan tradisional dengan menggunakan taman obat keluarga
sendiri telah sejak lama dimanfaatkan oleh masyarakat serta bahan-
bahannya terdapat diseluruh pelosok tanah air. Dengan mengetahui cara
menanam, memelihara dan menggunakan (memilih, meramu) tanaman obat
maka pemanfaatan obat keluarga untuk pemeliharaan kesehatan mandiri (self
care) dapat untuk promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Untuk kuratif
sebaiknya dikombinasi dengan obat konvensional sehingga hasilnya lebih
baik, tetapi harus diketahui juga efek negatif dan positif dari kombinasi kedua
jenis obat ini.

Kata Kunci : Toga, PHC, Self care

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia memiliki 30.000 jenis Tanaman Obat, 7500 – 9600 budaya
Indonesia. Pesatnya perkembangan pelayanan kesehatan tradisional yang
berbasis ramuan di seluruh wilayah, belum diikuti dengan penggunaan
metode/alat/bahan yankestrad (pelayanan kesehatan tradisional) yang
terstandard, sehingga belum dapat dikatakanaman dan bermanfaat.
Kebijakan pemerintah tentang obat tradisional tertuang padaUndang-
undang nomor 36 tahun 2009 pasal 1 ayat 16 dimana disebutkan bahwa
Pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan
dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan
turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggungjawabkan dan
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.

1
Pemerintah telah menetapkan kebijakan dalam upaya pelayanan
kesehatan masyarakat yaitu Primary Health Care (PHC).Pelayanan
kesehatan tradisional merupakan salah satu bentuk PHC dalam mengatasi
masalah kesehatan masyarakat yang diselenggarakan melalui pendekatan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh dan
berkesinambungan.Wujud peran serta masyarakat dibidang kesehatan
diantaranya adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
melalui Taman Obat Keluarga (TOGA).
Keberadaan TOGA di daerah masih mempunyai permasalahan dan
hambatan, diantaranya pengelolaan dan pemanfaatan TOGA belum
berjalan secara optimal. Oleh karena itu revitalisasi TOGA perlu dilakukan,
agar TOGA dapat berkembang secara optimal dan dimanfaatkan seluas-
luasnya oleh masyarakat sebagai bahan ramuan yang berkhasiat dalam
upaya menjaga, meningkatkan dan menanggulangi kesehatan, khususnya
di Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan serta di Daerah Bermasalah
Kesehatan (DBK).

B. Rumusan Masalah
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang jenis tanaman obat
keluarga ( TOGA ), cara memelihara dan cara pengolahannya.
2. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya tanaman obat
keluarga ( TOGA ) bagi kesehatan.

2
BAB I
KAJIAN TEORI

A. Pengertian
TOGA adalahTaman obat keluarga yang merupakan sebidang
tanah, halaman, kebun, pekarangan rumah, sekolah, kantor, pesantren,
kebun, dan ladang yang digunakan untuk menanam tanaman yang
berkhasiat obat, dalam rangka memenuhi keperluan keluarga dan
masyarakat akan obat.
Tanaman Obat adalah bagian/seluruh bagian tanaman yang
dapat diolah secara sederhana dan dimanfaatkan untuk
pengobatan.Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa
bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian
(galenik) atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun
temurun telah digunakan sebagai obat berdasarkan pengalaman
(empirik)
Selfcare atau Asuhan Mandiri adalahUpaya memelihara, mencegah,
mengatasi gangguan kesehatan ringan (Common disease) dari dan
untuk semua individu dan anggota keluarga dengan pelayanan
kesehatan di tingkat Rumah tangga.(Tahu, Mau, dan Mampu
“mengasuh/care” dirinya sendiri &keluarganya untuk kesehatan seluruh
keluarga). Berbagai bentuk Self Careyaitu cara pengobatan
konvensional dengan mengkonsumsi produk herbal/produk tanaman
obat dari taman obat sendiri (TOGA) atau upaya individu, keluarga,
masyarakat, untuk mewujudkan, menjaga, mempertahankan,
meningkatkan kesehatannya secara mandiri (self care) dengan
memanfaatkan produk tanaman obat/ramuan hasil tanaman sendiri.
Beberapa pengertian bahan-bahan obat tradisional :
a. Simplisia (bahan baku yang sudah siap digunakan, seleksi-
pencucian-penirisan-mengeringkan-merajang-
pengemasan/penyimpanan-pelabelan)
b. Infusa (proses penyarian terhadap bahan ramuan yg tdk
mengandung lignum, contohbunga, daun)
c. Dekok (proses penyarian thd bahan ramuan yg mengandung
lignum(akar, batang)
d. Ekstraksi ( proses pemisahan suatu zat berdasar perbedaan
kelarutannya terhadap 2 (dua) cairan yang tidak saling larut ,
contoh air dan pelarut organik)

3
e. Pertelaan (identifikasi ciri-ciri morfologi tanaman berdasarkan ciri-
ciri batang, daun, bunga, biji dan buah.

B. Teknik Meramu
Hal yang perlu diperhatikan sebelum membuat ramuan obat tradisional:
1) Peralatan adalah alat / perkakas yang digunakan untuk membuat
ramuan tanaman obat. Jenis peralatan antara lain :
 Periuk (kuali) dari tanah liat atau panci dari bahan gelas/kaca atau
stainless steel.
 Pisau atau spatula/pengaduk yang terbuat dari bahan kayu
 Saringan dari bahan plastik atau nilon.

Catatan :
Jangan menggunakan peralatan dari bahan alumunium,timah atau
tembaga karena dapat bereaksi dengan bahan kimia tertentu dari
bahan tanaman yang dapat meracuni (menjadi toksik) dan
mengurangi khasiat tanaman obat tersebut.

2). Bahan Ramuan :


Yang dimaksud bahan ramuan adalahbahan yang digunakan dalam
bentuk simplisia dan ekstrak.
Sebelum menggunakan bahan ramuan (sediaan herbal) harus
dipastikan bahwa tidak menggunakan bahan tanaman yang salah,
dapat memberikan efek yang tidak diinginkan atau keracunan.
Bahan ramuan yang digunakan adalah bahan yang masih segar
dandicuci lebih dahulu sebelum digunakan. Memilih bahan ramuan
dari akar, rimpang, umbi, kulit batang, batang kayu, daun, bunga,
buah atau seluruh tanaman (herbal) harus memperhatikan bahan
yang kita pilih sebaiknya :
a. Berwarna cerah.
b. Yang telah tua/masak sempurna dan dalam keadaan segar, buah
tidak keriput, kulit batang tidak retak.
c. Pilih yang masih utuh dan tidak rusak oleh serangan ulat atau
hama dan penyakit tanaman lainnya.
d. Tidak bercendawan atau berjamur, akar tidak berlumut.
e. Tidak memilih buah, daun bunga, kulit umbi yang telah berubah
warna atau layu.Semua bahan tanaman, sebelum digunakan
harus dicuci terlebih dahulu.

4
3).Ukuran dan Takaran :
Ukuran dan takaran, menggunakan alat ukur dan takaran yang sudah
dikenal luas dimasyarakat, seperti :
Ukuran dan takaran yang digunakan adalah yang
biasa dikenal olehmasyarakat, seperti :
 Gelas  Gelas belimbing, 1 = 200 cc
gelas
 Cangkir  Cangkir teh, 1 cangkir = 100 cc
 Sendok  Sendok makan, 1 = 15 cc
sendok
 Genggam  1 genggam tangan
 Jari Tangan  1 Jari = ukuran panjang 1 telunjuk
 Ibu Jari  Sebesar ibu jari jempol
 Helai  Lembar, satuan ukuran daun yang lebar
seperti daun pepaya, dadap serep
 Pelepah  1 pelepah tanaman lidah buaya yang
panjangnya = 10 cm
 Sebesar  Biasa disebut sebesar telur itik atau ayam
Telur kampung atau sebesar telur burung
 merpati
Identik 150 – 200 gram
tapi bila tidak ada keterangan, maka yang
dimaksud sebesar telur ayam
 Secukupnya  Ukuran secukupnya digunakan pada
penggunaan bahan yang nilainya sedikit
seperti garam, gula,air dan lain-lain
 Sejimpit  digunakan biasanya untuk bahan herba
yang penggunaanya dalam jumlah sedikit
karena fungsinya yang keras seperti
sambiloto
 Seujung  biasanya digunakan pada bahan yang
kuku penggunaanya sedikit seperti kapur sirih
(enjet)

4). Cara Meramu :


adalah sebuah pekerjaan yang menggunakan tangan dan alat ketika
mencampurkan bahan-bahan yang berasal dari tanaman obat. Hal-
hal yang perlu diperhatikan sebelum meramu ramuan tanaman obat :
- Cuci tangan sampai bersih
- Siapkan bahan baku yang telah dipilih dan dicuci bersih atau
yang telah dikeringkan dengan baik
- Ramuan di tempatkan pada tempat yang bersih
- Gunakan air bersih/air minum

5). Cara pembuatan :


Beberapa teknik membuat ramuan

5
 Infusa
 Dekok
 Ekstrak
Secara empirik cara membuat ramauan : diseduh, direbus, dioles,
dibobok, dibalur.

Hal-hal yang harus diperhatikan :


- Jika merebus sebaiknya menggunakan api kecil.
- Alat-alat yang digunakan harus bersih.
- Biasanya dalam merebus simplisia herba, air disisakan menjadi
setengahnya, misalnya air 2 gelas disisakanmenjadi 1 gelas.
- Jika herba berupa teh atau simplisia yang harus diseduh, maka
menggunakan air dengan suhu 80 derajat.
- Masukan bahan ramuan yang mengandung minyak atsiri setelah
mau diangkat dan ditutup, untuk ramuan yang bentuk kayu
masukan diawal agar zat obat dapat keluar dengan maksimal.

CATATAN PENTING !

1. Pilih jenis tanaman yang tepat sesuai resep


2. Pada saat akan meramu bahan, harus dicermati
komposisi bahan.
3. Takaran harus sesuai petunjuk, jangan ditambah
atau dikurangi
4. Pada saat merebus harap diperhatikan apinya,
jangan terlalu besar.
5. Perhatikan pula alat rebusan, sebaiknya berbahan
tanah liat
6. Rebus Ramuan Dengan Api Kecil
f. Manfaat7.Tanaman
RUJUKAN KEBagi
DOKTER DIPERLUKAN JIKA PASIEN TIDAK ADA
Kesehatan
KEMAJUAN SETELAH MENGKONSUMSI RAMUAN DALAM WAKTU
1). YANGTELAH DITENTUKAN . JANGAN LUPA DOSIS PEMBERIAN HARUS
Promotif
DIPENUHI SESUAIANJURAN .
Yaitu upaya memelihara & meningkatkan status kesehatan individu &
masyarakat
2). Preventif
Yaitu Upaya mencegah penyakit & gangguan kesehatan dan
menghindarkan diri dari terkena penyakit, dengan sasaran kelompok
orang dengan resiko tinggi (obesitas, hipertensi, dll)
a.Obesitas :
Adalah kondisi dimana berat badan melebihi berat badan normal
disertai kelebihan lemak tubuh sehingga berat badan jauh diatas
normal (IMT >30 )

6
Contoh :
Daun Jati Belanda
Penekan nafsu makan
Penekan lipase pankreas

b. Hipertensi (kondisi dimana tekanan darah seseorang diatas normal


(Sistole 140-180 mmHg; Diastole 90-105 mmHg)

o Daun Kumis kucinguntuk Diuretika


o Daun Pegagan Penurun Tek.
Darah
o Daun Meniran Penambah daya
tahan

3).Kuratif, mengatasi/mengobati gangguan kesehatan sebagai pertolongan


pertama, khusus di Dacil, jauh dari akses sarana pelayanan kesehatan.
4).Rehabilitasi, pemulihan dan perawatan kesehatan pasca tindakan medis,
persalinan atau sesudah alami sakit yang lama (kronis).

Beberapa contoh Tanaman Obat dari TOGA dapat mengatasi


berbagai gangguan Kesehatan, seperti:
1. Peningkatan Kualitas Kesehatan (daya tahan tubuh/stamina)
a. Pencegahan Demam Nifas pada Ibu Pasca Melahirkan
Ramuan I
Bahan :
- Daun pepaya muda segar 1 helai
- Garam sedikit/secukupnya
- Gula jawa/ gula aren 2 sendok makan
- Air 2 gelas

Cara pembuatan :Daun pepaya dipotong-potong, kemudian


direbus dengan air dan ditambahkan sedikit garam serta gula aren
dan dididihkan sampai menjadi 1 gelas.
Cara pemakaian :Ramuan diminum segera setelah melahirkan,
keesokan harinya dibuat ramuan baru dan minum sekali lagi.
(Ramuan diminum 2 hari berturut-turut)

7
b. Perawatan Perut Pasca Melahirkan
Ramuan I
Bahan :
 Jeruk Nipis 1 biji.
 Kapur Sirih secukupnya.
 Minyak kayu putih.

Cara pemakaian :Satu iris jeruk nipis diiris kemudian sepotong


irisan diolesi dengan kapur sirih dan ditetesi minyak kayu putih
sebanyak 5 tetes. Kemudian hasil tersebut oleskan ke perut
setelah mandi, pakailah gurita, lakukan pagi dan sore sampai
kurang lebih 40 hari.Hati-hati yang kulitnya peka bila ada rasa
gatal dan panas, bersihkan olesan tersebut.

2. Pencegahan timbulnya gangguan yang beresiko.


a. Kegemukan/Melangsingkan Badan
Ramuan
Bahan :
 Daun Jati Belanda secukupnya.
 Air secukupnya.
Cara pembuatan :Daun Jati Belanda segar dicuci kemudian
direbus dengan air.
Cara penggunaan :Air Daun Jati Belanda diminum 3 kali sekali.

b. Penyakit Tekanan Darah Tinggi/Hipertensi


Ramuan I
Bahan:
 Pegagan 1 genggam
 Meniran ½ genggam
 Kumis kucing ½ genggam
 Air 3 gelas
Cara pembuatan :Semua bahan dalam keadaan segar dicuci
kemudiandirebus dengan air, hingga menjadi setengahnya.
Cara penggunaan :Hasil ramuan dibagi untuk 2 kali minum sehari
pagidan malam menjelang tidur.

3.Mengatasi gangguan kesehatan menurut gejala umum.

8
a. Sakit Kepala
Ramuan I
Bahan :
 Jahe 1 ibu jari.
 Gula merah 1 sendok makan.
 Air 1 gelas.
Cara pembuatan :Jahe dibakar sebentar kemudian dikupas dan
dimemarkan, masukan ke dalam air mendidih 1 gelas, dan diberi
gula merah lalu diaduk.
Cara pemakaian :Diminum hangat-hangat

Ramuan II
Bahan :
- Daun Pegagan segenggam.
- Jintan 1/4 sendok.
- Air 1 gelas.
Cara pembuatan :Daun pegagan dan jintan direbus dengan 1 gelas
air sampai mendidih, hingga menjadi 1/2 gelas.
Cara pemakaian :Ramuan ini diminum sekaligus dengan madu satu
sendok teh.

b. Batuk
Ramuan :
Bahan :
 Kencur 3 jari
 Air 3/4 cangkir
Cara pembuatan :Kencur dikupas diparut (parutannya dialasi daun
pisang).Tambahkan air 3/4 cangkir, lalu diperas dan disaring
dengan menggunakan kain bersih/saringan teh.
Cara pemakaian :Diminum 4-5 x sehari 1 sendok makan, untuk
anak-anak (lebih dari 12 tahun) dan orang dewasa.

c. Sariawan
Ramuan I
Bahan :
Daun sirih segar 1 sampai 2 lembar

9
Cara Pembuatan dan pemakaian :Daun sirih dibersihkan, dikunyah
perlahan-lahan.Dibiarkan sebentar dalam mulut sebelum
ditelan.Kemudian minum air hangat yang sudah dimasak.Sehari
dilakukkan 3 kali.

Ramuan II
Bahan :
Daun jintan segar 5 lembar.
Cara pemakaian :
Daun jintan dikunyah, biarkan sebentar dalam mulut, kemudian
dibuang, jangan ditelan.

4. Pemeliharaan kesehatan lansia.


a. Sulit Buang Air Kecil.
Terasa sakit pada waktu BAK, tidak lancar, sedikit-sedikit dan
anyang-anyangan.
Ramuan I
Bahan:
- Kumis kucing, 2 genggam
- Madu 1 sendok makan
- Air 1 gelas

Cara pembuatan :Daun kumis kucing dicuci dan dipotong-potong


seperlunya. Rebus dengan air 1 gelas hingga air tinggal ½ gelas
Saring dan tambahkan madu
Cara pemakaian (Dewasa) :Ramuan diminum 2 x sehari

b. Sulit Tidur (Insomnia)


Ramuan I
Bahan:
- Biji buah pala 1 buah
- Madu 1 sendok makan
Cara pembuatan :Buah pala dicuci dan ditumbuk halus-
halus.Seduh dengan air panas ¾ cangkir dan madu 1 sendok
makan
Cara pemakaian (Dewasa) :Suam-suam kuku diminum 1-2 kali
sehari.

10
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan TOGA dengan
obat konvensional, karena ada efek positif (sinergis yang mempercepat
proses penyembuhan)dan negatif(antagonisyaitu memperlambat proses
penyembuhan). Sebaiknya minum obat tradisional dan obat konvensional
diberi jarak 1-2 jam karena dikhawatirkan terjadi interaksi yang tidak
diinginkan.
Contoh efek positif yaitu Obat Antihipertensi (Kaptopril, Nifedipin) dengan
Timun, Bawang Putih atau Rossella Dapat menurunkan tekanan sistolik dan
diastolik lebih baik dibandingkan dengan hanya diberikan pengobatan
konvensional

Contoh Efek Negatif


Obat Jantung dengan ginseng maka akan memperburuk kondisi jantung;
Obat antikoagulan (Bawang Putih) dengan Asetosal menimbulkan
perdarahan
Bawang putih dengan Makanan mengandung vitamin A, selenium, dan asam
linoleat
Membantu kerja bawang putih untuk pengobatan kanker
1. TANAMAN yang mengandung tanin dengan tanaman yang
mengandubng protein Menghambat absorpsi kandungan zat aktif lain
yang terdapat dalam obat tradisional (seperti vitamin, mineral).
2. Pada dosis besar bisa menimbulkan konstipasi atau malnutrisi.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

11
Upaya pengobatan tradisional dengan obat-obat tradisional
merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dan sekaligus
teknologi tepat guna yang potensial untuk menunjang pembangunan
kesehatan.Hal ini disebabkan antara lain karena pengobatan
tradisional telah sejak dahulu kala dimanfaatkan oleh masyarakat serta
bahan-bahannya terdapat diseluruh pelosok tanah air. Dengan
mengetahui cara menanam, memelihara dan menggunakan tanaman
obat maka pemanfaatan obat keluarga dapat untuk promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif. Untuk kuratif sebaiknya dikombinasi dengan
obat konvensional sehingga hasilnya lebih baik, tetapi harus diketahui
juga efek negatif dan positif dari kombinasi kedua jenis obat ini.

B. Saran
1. Disarankan kepada semua keluarga sebaiknya memiliki taman
obat keluarga (TOGA) di lingkungan sekitar rumah.
2. Sebaiknya masyarakat juga harus mengerti cara menanam dan
memelihara tanaman obat keluarga.
3. Diharapkan kepada seluruh warga agar mampu mengolah dan
memanfaatkan tanaman obat keluarga ( TOGA ).

DAFTAR PUSTAKA

12
1. Modul pelatihan selfcare ramuan dan Pemanfaatan TOGA,Jakarta :
KementerianKesehatan RI. 2014
2. http://tanamanobatq.blogspot.com. Diunduh 10 Mei 2016
3. http://ekalase.com/tanaman-obat-keluarga-tradisional-indonesia-dan-
khasiatnya/. Diunduh 10 Mei 2016

13

Anda mungkin juga menyukai