BSN
Gd. Manggala Wanabakti
Blok IV, Lt. 3,4,7,10.
Telp. +6221-5747043
Fax. +6221-5747045
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id
Diterbitkan di Jakarta
SNI ASTM C309:2012
Daftar isi
© BSN 2012 i
SNI ASTM C309:2012
Prakata
Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Spesifikasi kompon cair pembentuk membran
untuk perawatan beton merupakan hasil adopsi ASTM C 309-07, Standard Specification for
Liquid Membrane-Forming Compounds for Curing Concrete dengan beberapa penyesuaian
teknis.
Perubahan terdapat pada:
a. Pasal 5.6 mengenai kompon harus mempunyai nilai tingkat yang tidak kurang dari empat,
ditambahkan penjelasan yang dimaksud dengan nilai tingkat empat.
b. Pada 10.1 tentang uji retensi air, tingkat aplikasi 5,0 m2/L (200 ft2/gal) diubah menjadi 0,2
L/m2. Pada 10.3.3 tentang prosedur uji waktu pengeringan, nilai temperatur, kelembapan
relatif dan kecepatan angin yang tercantum disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.
c. Ditambahkan Lampiran A mengenai istilah dan definisi.
SNI ini susun oleh Panitia Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil
pada Subpanitia Teknis Rekayasa Jalan dan Jembatan 91-01-S2 melalui Gugus Kerja
Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan.
Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) 03.1:2007
dan PSN 08:2007 serta telah dibahas dalam rapat konsensus tanggal 13 Desember 2010 di
Bandung oleh Subpanitia Teknis, yang melibatkan para narasumber, pakar dan lembaga
terkait.
© BSN 2012 ii
SNI ASTM C309:2012
Pendahuluan
Spesifikasi ini dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan bagi pelaksana, teknisi
laboratorium atau produsen dalam menggunakan kompon cair pembentuk membran untuk
perawatan beton. Tujuannya adalah agar tidak terjadi kekeliruan dalam menggunakan
kompon cair sehingga sesuai dengan fungsinya sebagai media perawatan beton segar.
Secara garis besar SNI ini mencakup spesifikasikompon cair pembentuk membran yang
sesuai untuk digunakan pada permukaan beton sehingga bisa mengurangi kehilangan air
selama periode awal pengerasan.
1 Ruang lingkup
1.1 Spesifikasi ini mencakup kompon cair pembentuk membran (selanjutnya disebut
kompon cair) yang sesuai untuk digunakan pada permukaan beton untuk mengurangi
hilangnya air selama periode awal pengerasan. Kompon cair berpigmen putih memiliki
fungsi tambahan untuk mengurangi kenaikan temperatur pada beton yang tidak terlindung
dari radiasi sinar matahari. Kompon cair yang tercakup dalam spesifikasi ini sesuai untuk
digunakan sebagai media perawatan beton segar, dan dapat juga digunakan untuk
perawatan beton lebih lanjut setelah pelepasan cetakan atau setelah awal perawatan
lembap.
CATATAN 1 - Spesifikasi ini hanya dimaksudkan untuk sifat–sifat bahan yang tercantum pada pasal 5
sampai dengan pasal 8. Kompon cair dengan sifat–sifat khusus meliputi retensi air yang lebih baik,
kandungan butiran minimum, ketahanan terhadap radiasi ultraviolet, asam dan alkali, dan
ketidakterpengaruhan sifat-sifat adhesif. Hal itu dijelaskan di dalam Spesifikasi ASTM C 1315.
CATATAN 2 - Larutan–larutan garam silikat secara kimiawi lebih reaktif di dalam beton dibandingkan
dengan kompon cair pembentuk membran. Oleh karena itu, larutan tersebut tidak memenuhi
spesifikasi ini.
1.3 Sanggahan berikut ini hanya berkaitan dengan bagian metode uji, pasal 10: Standar ini
tidak mencakup ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja, bila ada menjadi tanggung
jawab dari pengguna.
1.4 Tulisan pada catatan dari referensi standar ini menjelaskan tentang bahan. Catatan
tidak harus dijadikan sebagai syarat standar.
1.5 Standar ini adalah spesifikasi kinerja. Komposisi yang diizinkan dari produk yang
mencakup spesifikasi ini dibatasi oleh berbagai peraturan lokal, regional, dan nasional. Isu-
isu yang berkaitan dengan kualitas udara (emisi pelarut), lingkungan kerja, dan bahaya
lainnya tidak diatur di sini. Hal itu menjadi tanggung jawab produsen dan pengguna bahan-
bahan ini untuk mematuhi peraturan yang berlaku .
2 Acuan normatif
C 156, Test Method for Water Retention by Liquid Membrane-Forming Curing Compounds
for Concrete.
C 1315, Specification for Liquid Membrane-Forming Compounds Having Special Properties
for Curing and Sealing Concrete.
D 869, Test Method for Evaluating Degree of Settling of Paint.
D 883, Terminology Relating to Plastics.
© BSN 2012 1 dari 7
SNI ASTM C309:2012
D 1309, Test Method for Settling Properties of Traffic Paints During Storage.
D 2369, Test Method for Volatile Content of Coatings.
E 1347, Test Method for Color and Color-Difference Measurement by Tristimulus Colorimetry
3 Klasifikasi
3.1.2 Tipe 1-D – Bening atau transparan dengan warna yang cepathilang.
3.2 Zat padat yang dilarutkan di dalam wadah haruslah salah satu dari kelas-kelas berikut:
3.2.2 Kelas B – Harus berupa resin seperti yang dirumuskan dalam Terminologi ASTM
D 883.
CATATAN 3 - Warna-warna permanen selain putih, atau tanda–tanda khusus lainnya, di luar lingkup
spesifikasi ini. Hal itu bergantung pada kesepakatan antara pembeli dan pemasok
4 Informasi pemesanan
4.1 Pembeli harus menyertakan informasi berikut ini di dalam pemesanan pembelian:
4.1.1 Tipe kompon cair pembentuk membran dan kelas zat padat
CATATAN 4 - Tingkat penggunaan yang digunakan untuk pengujian mungkin sama atau tidak sama
dengan tingkat penggunaan yang digunakan untuk aplikasi di lapangan. Pada permukaan-permukaan
yang relatif halus beberapa institusi menggunakan tingkat penggunaan lapangan yang sama dengan
tingkat penggunaan yang digunakan untuk pengujian, sedangkan untuk permukaan yang teksturnya
lebih kasar diperlukan tingkat penggunaan di lapangan lebih banyak.
4.1.3 Metode aplikasi yang diinginkan, misalnya penyemprotan, pelaburan dengan kuas
atau rol. Jika tidak ditetapkan, bahan harus memiliki kekentalan yang bisa disemprotkan.
4.1.4 Bila diperlukan kandungan Volatile Organic Compound (VOC) maksimum yang
diizinkan sesuai ketentuan yang berlaku.
5 Persyaratan-persyaratan umum
5.1 Kompon cair Tipe 1 dan 1-D harus bersih atau bening. Kompon cair dengan warna
yang cepat hilang (Tipe 1-D) harus dapat dibedakan dengan mudahpada permukaan beton
sedikitnya 4 jam setelah aplikasi tetapi setelah 7 hari aplikasi tidak terlihat jika terkena sinar
matahari langsung.
CATATAN 5 - Dalam spesifikasi ini tidak ada uji laboratorium terhadap karakteristik kecepatan
menghilangnya warna dari kompon cair (Tipe 1-D). Menghilangnya warna ini sangat tergantung pada
kondisi lingkungan dan tingkat aplikasi campuran.
5.2 Kompon cair Tipe 2 harus terdiri atas pigmen putih beserta alat aplikasi sehingga siap
untuk digunakan segera. Kompon cair harus menghasilkan warna putih yang sama bila
diaplikasikan secara seragam ke permukaan beton yang baru sesuai tingkat aplikasi yang
ditetapkan.
5.3 Untuk pelapisan yang seragam pada temperatur di atas 4 oC, kompon cair harus
memiliki kekentalan yang siap diaplikasikan bila ditetapkan dengan cara penyemprotan dan
pelaburan dengan kuas atau rol.
CATATAN 6 - Untuk aplikasi yang seragam di lapangan pada permukaan beton vertikal, tingkat
aplikasi yang ditetapkan dapat dicapai dengan dua kali pelapisan dengan selang waktu kira-kira satu
jam.
5.4 Kompon cair harus melekat pada beton yang baru dicor yang mulai mengeras atau
sudah cukup mengalami pengikatan sehingga tidak terjadi kerusakan permukaan selama
aplikasi, serta untuk melembapkan beton keras, dan harus membentuk suatu lapisan tipis
menerus ketika digunakan pada tingkat penyebaran yang ditentukan.
5.5 Kompon cair tidak boleh menimbulkan reaksi yang merusak beton. Reaksi – reaksi
yang merusak dapat dideteksi dengan menggores permukaan benda uji mortar (yang
digunakan untuk pengujian retensi air) dengan pisau atau obeng, tidak kurang dari 72 jam
setelah aplikasi, dan membandingkan dengan kekerasan permukaan yang ditentukan
dengan cara yang sama pada benda uji yang serupa yang telah dilakukan perawatan basah
selama kurang lebih setengahdari umur beton tidak kurang 14 hari. Adanya pelunakan
permukaan beton yang dirawat dengan kompon cair yang ditemukan dalam pengujian
tersebut menjadi bahan pertimbangan untuk menolak bahan kompon.
CATATAN 7 - Pengujian untuk reaksi-reaksi yang merusak hanya perlu dilakukan untuk kompon
yang baru atau tidak diketahui komposisinya.
5.6 Kompon cair harus dapat disimpan setidaknya 6 bulan tanpa rusak, kecuali kompon
jenis emulsi-air tidak diharapkan dapat menahan pembekuan. Kompon cair Tipe 2 tidak
boleh mengendap secara berlebihan atau mengerak di dalam wadah, dan harus dapat
dicampur sampai kekentalan yang seragam pada saat diaduk secara manual dengan
kecepatan sedang. Apabila diuji untuk pengendapan jangka panjang, seperti yang
dinyatakan dalam subpasal 10.4, kompon harus mempunyai angka minimum empat. Di
dalam ASTM D 869 terdapat tingkatan yang menjelaskan tentang kondisi cat. Tingkat empat
berarti spatula yang digunakan untuk pengujian tidak tenggelam akibat beratnya sendiri. Sisi
depan spatula sulit digunakan untuk mengaduk campuran tetapi bila menggunakan sisi
samping spatula, campuran masih dapat teraduk walaupun sedikit tertahan. Cat dapat
dicampur dengan mudah ke keadaan homogen.
6.1 Kompon cair, apabila diuji sesuai dengan subpasal 10.1, harus mencegah hilangnya
air tidak lebih dari 0,55 kg/m2 dalam waktu 72 jam.
7 Sifat refleksi
7.1 Kompon cair Tipe 2, apabila diuji sesuai dengan subpasal 10.2, harus menunjukkan
refleksi pada waktu siang hari tidak kurang dari 60%.
8.1 Dalam waktu tidak lebih dari 4 (empat) jam, kompon cair harus telahkering ketika
disentuh, apabila diuji sesuai dengan subpasal10.3.
9.1 Contoh uji harus diambil oleh pengawas atau pemasok di pabrik sebelum dilakukan
pengiriman, atau di lokasi penerimaan, hal itu tergantung pada pilihan pembeli. Jika
pengambilan contoh uji dilakukan sebelum pengiriman, pemeriksa yang mewakili pembeli
harus mempunyai akses bebas pada bahan-bahan yang akan diambil untukcontoh dan
mendapat semua fasilitas yang layak untuk pemeriksaan dan pengambilan contoh uji.
9.2 Sebelum mengambil contoh uji, kompon cair dikocok atau diaduk secara menyeluruh.
Ambil satu contoh uji untuk setiap lot, batch, atau dari satuan produksi lain dalam suatu
pengiriman. Jika kompon cair berada di dalam tangki pencampur atau tong, sepertiga dari
contoh harus mewakili bahan yang berasal dari tangki pada awal operasi pengisian,
sepertiga akan mewakili bahan yang berasal dari pertengahan operasi pengisian, dan
sepertiga lainnya akan mewakili bahan yang berasal dari akhir operasi pengisian. Jika
kompon cair yang akan dijadikan contoh uji berada di dalam sejumlah kontainer, jumlah
contoh diambil sebesar akar pangkat tiga (dibulatkan ke atas) dari total jumlah kontainer
dalam lot.
9.3 Segel semua kontainer yang telah terisi dan telah diwakili oleh contoh uji, untuk
mencegah kebocoran, penggantian, atau kerusakan. Institusi pengambil contoh uji harus
menandai setiap kontainer yang terwakili oleh contoh dengan tanda yang sesuai untuk
identifikasi dan korelasi selanjutnya.
10 Metode uji
Uji retensi air menggunakan tingkat aplikasi yang ditetapkan oleh pembeli atau 0,2L/m2jika
tidak ada spesifikasi, uji retensi air sesuai dengan ASTM C 156.
Untuk kompon Tipe 2, ketika selesai dilakukan uji retensi air, tentukan refleksi cahaya dari
benda uji sesuai dengan ASTM E 1347.
CATATAN 8 - Refleksi cahaya adalah faktor total pantulan cahaya, nilai tristimulus Y untuk
Commission Internationale de l'Eclairage atau International Commission on Illumination(CIE) pada
standar pengamat CIE 1931 (2°) dan standar bahan pemberi cahaya C atau D56 dari CIE.
Metode uji ini digunakan untuk menentukan lamanya waktu pengeringan suatu kompon cair
ketika disentuh dan menjadi suatu lapisan yang tidak akan lepas dari beton.
Kemampuan suatu kompon cair untuk mengering dalam waktu yang sesuai, menjamin
pengguna untuk melakukan pekerjaan selanjutnya, seperti pemotongan untuk sambungan
tanpa melepaskan membran dari beton.
10.3.3 Prosedur
Aplikasikan kompon cair pada benda uji mortar segar pada tingkat penyebaran yang
ditentukan dan biarkan di udara pada (25± 2) °C, kelembapan relatif (65± 10) % dan
kecepatan angin sekitar 150-360m/min, di seluruh permukaan horizontal benda uji. Uji
lapisan dengan jari menggunakan tekanan yang sedang. Lapisan dianggap kering apabila
kondisinya tidak lengket lagi pada jaridan lapisan terasa kaku.
Ketelitian untuk prosedur ini masih dalam penelitian. Nilai waktu pengeringan hanya dapat
ditetapkan dalam bentuk metode uji, sehingga tidak ada pernyataan penyimpangan yang
dapat dibuat.
Gunakan ASTM D 1309 untuk uji rutin. Dalam hal ketidakcocokan, gunakan ASTM D 869.
11.1 Kompon cair akan dikirimkan di dalam kontainer-kontainer pabrikan yang asli, bersih
dan disegel. Setiap kontainer harus dengan jelas ditandai dengan nama produsen, nama
dagang kompon cair, tipe kompon cair dan kelas zat padat, dengan persentase nominal
bahan yang tidak mudah menguap, dan batch produsen atau nomor lot (lihat Catatan 9).
Produsen akan menetapkan batch atau nomor lot ke dalam kuantitas kompon cair yang
dicampur, diambil contohnya, dan diuji sebagai satu lot. Produsen harus berhati-hati dalam
mengisi kontainer-kontainer sehingga semuanya mewakili kompon yang diproduksi.
CATATAN 9 - Daftar persentase nominal dari material yang tidak mudah menguap oleh produsen,
dan pelaporan informasi ini tentang identifikasi yang menyertakan contoh, akan membantu institusi
pengujian dalam menentukan apakah kompon di dalam kontainer cukup diaduk dan contoh mewakili
kompon cair yang diproduksi. Kompon cair Tipe 2 cenderung akan mengalami pemisahan karena
pengendapan pigmen.
12 Kata kunci
12.1 Perawatan beton; kompon cair pembentuk membran untuk perawatan beton.
Lampiran A
(normatif)
Istilah dan definisi
Istilah dan definisi yang digunakan dalam standar ini adalah sebagai berikut:
A.1 batch
sekumpulan, golongan, takaran
A.4 membran
selaput, kulit tipis, atau lembaran bahan tipis yang merupakan pemisah