Test
Test
Waktu : 60 menit
Pengampu : Pak Indro
Sifat : Close Book
1. Jelaskan tujuan hiperkes dan gambarkan kondisi sebelum dan setelah penerapan hiperkes di
perusahaan
2. Sebutkan siapa yang disebut sebagai petugas safety representative dan apa tugasnya
3. Sebutkan label bahaya menurut NFPA
4. Jelaskan logika terjadinya kecelakaan
5. Jelaskan pentungnya perilaku dalam K3
Jawab :
1. Tujuannya adalah untuk memberikan penjelasan kepada karyawan tentang kondisi dan
bahaya di tempat kerja khususnya bahaya terhadap kesehatan sehingga karyawan dapat
bekerja dengan nyaman, sehat serta terhindar dari gangguan kesehatan maupun penyakit
akibat kerja.
Sebelum penerapan hiperkes belum ada penerapan higiene industri. Sehingga ketika
karyawan sakit dan diobati, karena lingkungan kerja yang tidak sehat, karyawan akan kembali
sakit lagi. Setelah diterapkan hiperkes maka terjadi penerapan higiene industri sehingga
lingkungan kerja menjadi sehat dan karyawan lebih aman dari terkena penyakit akibat
lingkungan kerja.
PPT 5 HIPERKES
2. Petugas safety representative adalah karyawan yang ditunjuk manajernya dan diajukan ke
departemen k3 untuk dibuatkan sk pengangkatan safety representative oleh direksi.
Tugasnya yaitu :
a. Membuat jadwal inspeksi K3
b. Membuat jadwal safety talk
c. Membuat laporan bulanan tentang K3 ke manajer, tembusan ke manajer K3
PPT 4. Pengenalan SR
3. Menurut NFPA label bahaya ditunjukkan dengan 4 kotak yang mempunyai rangking bahaya
dari 0 sampai 4 ditinjau dari aspek bahaya kesehatan (biru), bahaya kebakaran (merah) dan
reaktivitas (kuning), serta ada kotak putih untuk keterangan tambahan.
PPT 1. DASAR2
5. Perilaku merupakan hal mendasar yang menjadi pilar K3. Hal ini melalui suatu proses
dimulai dari fokus kepada aspek engineering sampai pendekatan budaya dalam K3. Dimana
semakin baik pendekatan K3 yang dilakukan lama lama akan menjadi kebiasaan yang baik
Ada di PPT 2 Modul 1
Tanggal : 22 april 2014
Waktu : 60 menit
Pengampu : Pak Indro
Sifat : Close Book
PPT 1. DASAR2
3. MSDS ada sebagai informasi acuan bagi para pekerja dan supervisor yang menangani
langsung dalam mengelola bahan kimia berbahaya dalam industri atau lab kimia.
Diharapkan tenaga ini mempunyai naluri untuk mencegah dan menghindari serta mampu
menanggulangi kecelakaan kimia yang mungkin terjadi
PPT 3. MSDS
4. Faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja meliputi :
a. Beban kerja
Tergantung sesuai tidaknya penempatan tenaga kerja dan beban yang diberikan
kepadanya. Dipengaruhi oleh :
- Fisik
- Mental
- Sosial
b. Beban tambahan dari lingkungan kerja
Seperti,
- Golongan fisik, contohnya kebisingan, getaran, suhu, penerangan
- Golongan kimia, contohnya debu senyawa kimia, gas dan uap senyawa
kimia, fume senyawa kimia
- Golongan biologis, contohnya adanya virus, bakteri, parasit, hewan
berbahaya
- Golongan psikologis, contohnya pekerjaan yg monoton, beban kerja
yang tinggi, kondisi sosial yang tidak harmonis
- Golongan fisiologis, contohnya : ketidak sesuaian ukuran alat dan
ketidak tepatan sikap kerja
c. Kapasitas kerja
Merupakan kemampuan kerja yg dipengaruhi :
- Keterampilan
- Jasmani n rohani
- Tingkat gizi
- Kelamin
- Umur
- Ukuran tubuh
- Ras
5. Bahaya kerja merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kecelakaan kerja. Ditandai
dengan terasanya gangguan dalam melaksanakan pekerjaan. Hal ini dipengaruhi oleh :
a. Faktor fisik
Contohnya kebisingan, getaran, suhu, penerangan
b. Faktor kimia
Debu senyawa kimia, gas dan uap senyawa kimia, fume senyawa kimia
c. Faktor biologis
Contohnya adanya virus, bakteri, parasit, hewan berbahaya
d. Faktor psikologis
Contohnya pekerjaan yg monoton, beban kerja yang tinggi, kondisi sosial yang
tidak harmonis
e. Faktor ergonomis
Ketidak sesuaian ukuran alat dan ketidak tepatan sikap kerja
f. Kotak P3K
Isinya harus selalu siap digunakan dan setiap pemakaian harus dicatat
PPT 5. HIPERKES
Tanggal : 27 maret 2018
Waktu : 60 menit
Pengampu : Pak Indro
Sifat : Close Book
PPT 2. MSDS
4. Perilaku adalah tindakan atau kegiatan yang ditampilkan oleh individu dalam hubungannya
dengan individu yang lain dan lingkungan di sekitarnya, atau untuk beradaptasi terhadap
lingkungannya. Aktivitas nyata yang ditampilkan individu yang dapat diamati secara
langsung maupun tidak langsung
PPT 2. Modul 1
5. Salah satu konsep dan teori perilaku K3 adalah Accident Proneness, konsep tentang adanya
pribadi-pribadi yang cenderung untuk celaka. Pada saat berkembang pendapat bahwa
kecenderungan celaka pada seseorang biasanya disebabkan oleh adanya seseorang uang
memiliki kemampuan kognitif yang tidak seimbang dengan kemampuan psikomotorik.
Dengan kata lain, seseorang akan mudah celaka apabila kemampuan kognitifnya lebih cepat
daripada kemampuan motoriknya, atau sebaliknya.
PPT 2. Modul 1
6. Pelaksanaan K3 merupakan kombinasi antara faktor personal, lingkungan (fisik&sosial), dan
perilaku yang tampak (kinerja) yang merupakan prinsip dasar penerapan K3. Karena hanya
dengan kombinasi ketiganya maka pelaksanaan K3 akan menjadi lebih efektif.
PPT 2. Modul 2
7. Faktor penentu perilaku adalah :
a. Faktor internal
Berkaitan dengan diri pribadi seperti kebutuhan, motivasi, kepribadian, dan
pengetahuan
b. Eksternal
Berasal dari luar atau dari lingkungan seperti kelompok, organisasi, perusahaan,
masyarakat, peratura, dan lainnya.
PPT 2. Pengenalan aspek perilaku
8. Faktor-faktor penyebab kecelakaan adalah :
a. Manusia (Karena tindakannya yang tidak aman) [85%]
b. Kondisi lingkungan/tempat kerja (adanya ketinggian, gas berbahaya, listrik, dll)
[15%]
c. Sistem manajemen K3 yang buruk [100%]
PPT 4. Pengenalan