Anda di halaman 1dari 8

Tanggal : 22 Oktober 2015

Waktu : 60 menit
Pengampu : Pak Indro
Sifat : Close Book

1. Apa fungsi safety representative dalam perusahaan?


2. Jelaskan apa yang dimaksud gunung es biaya kecelakaan
3. Sebutkan label-label bahaya menurut NFPA
4. Sebutkan prinsip dasar penerapan hiperkes
5. Sebutkan faktor-faktor penentu perilaku
6. Sebutkan pendekatan perilaku dalam sistem k3 secara keseluruhan
7. Sebutkan kontribusi pendekatan perilaku terhadap penurunan angka kecelakaan
8. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja
Jawab :
1. Fungsi safety representative dalam perusahaan :
a. Membantu manajer dalam penerapan K3 dengan memberikan saran yang berkaitan
dengan pencegahan rugi akibat kecelakaan, pak, kebakaran, peledakan, dan kerusakan
lingkungan
b. Sebagai perwakilan departemen k3 di unit-unit kerja dalam rangka mempercepat
pembudayaan K3
PPT 4. Pengenalan safety
2. Kerugian diilustrasikan sebagaimana gunung es di permukaan laut dimana es yang terlihat di
permukaan laut lebih kecil daripada sesungguhnya. Begitu pula kerugian dari kecelakaan
kerja, dimana kerugian yang tampak lebih kecil daripada kerugian keseluruhan. Dimana biaya
yang diasuransikan cukup kecil dibanding dengan biaya yang tidak diasuransikan
PPT 1. DASAR2 K3
3. Menurut NFPA label bahaya ditunjukkan dengan 4 kotak yang mempunyai rangking bahaya
dari 0 sampai 4 ditinjau dari aspek bahaya kesehatan (biru), bahaya kebakaran (merah) dan
reaktivitas (kuning), serta ada kotak putih untuk keterangan tambahan.

Ranking Bahaya Kesehatan Bahaya Kebakaran Bahaya Reaktivitas


4 Penyebab kematian, Mudah menguap Mudah meledak,
cedera fatal walau dalam keadaan sensitif terhadap
diberi pertolongan normal dan terbakar panas dan mekanik
secara cepat
3 Berakibat serius Cair atau padat Mudah meledak
pada terpaan singkat, dapat dinyalakan tetapi memerlukan
meskipun ada pada suhu biasa penyebab panas dan
pertolongan tumbukan kuat
2 Terpaan intensif Perlu sedikit ada Tidak stabil,
berakibat serius pemanasan sebelum bereaksi hebat tetapi
kecuali ada bahan bisa dibakar tidak meledak
pertolongan
1 Penyebab iritasi atau Dapat dibakar tapi Stabil pada suhu
cedera ringan perlu pemanasan normal, tapi tidak
terlebih dahulu pada suhu tinggi
0 Tidak berbahaya u/ Bahan tidak dapat Stabil, tidak reaktid,
kesehatan meskipun dibakar sama sekali meskipun terkena
terkena panas (api) panas/suhu tinggi
PPT 2 MSDS
4. Prinsip dasar penerapan hiperkes
a. Mengetahui faktor bahaya lingkungan kerja
b. Menilai faktor bahaya lingkungan kerja
c. Mengendalikan faktor bahaya lingkungan kerja
PPT 5. HIPERKES
5. Faktor penentu perilaku adalah :
a. Faktor internal
Berkaitan dengan diri pribadi seperti kebutuhan, motivasi, kepribadian, dan
pengetahuan
b. Eksternal
Berasal dari luar atau dari lingkungan seperti kelompok, organisasi, perusahaan,
masyarakat, peratura, dan lainnya.
PPT 2. Pengenalan aspek perilaku
6. Pendekatan perilaku dalam sistem K3 secara keseluruhan :
a. Identifikasi perilaku tidak aman yang berpengaruh terhadap kinerja
b. Mengumpulkan data keberhasilan K3 di tingkat unit kerja (salah satu indikatornya
adalah perilaku)
c. Provide on going, to way performance feedback
d. Remove system barriers to continuous improvement
Tanggal : 21 april 2015
Waktu : 60 menit
Pengampu : Pak Indro
Sifat : Close Book

1. Jelaskan tujuan hiperkes dan gambarkan kondisi sebelum dan setelah penerapan hiperkes di
perusahaan
2. Sebutkan siapa yang disebut sebagai petugas safety representative dan apa tugasnya
3. Sebutkan label bahaya menurut NFPA
4. Jelaskan logika terjadinya kecelakaan
5. Jelaskan pentungnya perilaku dalam K3
Jawab :
1. Tujuannya adalah untuk memberikan penjelasan kepada karyawan tentang kondisi dan
bahaya di tempat kerja khususnya bahaya terhadap kesehatan sehingga karyawan dapat
bekerja dengan nyaman, sehat serta terhindar dari gangguan kesehatan maupun penyakit
akibat kerja.
Sebelum penerapan hiperkes belum ada penerapan higiene industri. Sehingga ketika
karyawan sakit dan diobati, karena lingkungan kerja yang tidak sehat, karyawan akan kembali
sakit lagi. Setelah diterapkan hiperkes maka terjadi penerapan higiene industri sehingga
lingkungan kerja menjadi sehat dan karyawan lebih aman dari terkena penyakit akibat
lingkungan kerja.
PPT 5 HIPERKES
2. Petugas safety representative adalah karyawan yang ditunjuk manajernya dan diajukan ke
departemen k3 untuk dibuatkan sk pengangkatan safety representative oleh direksi.
Tugasnya yaitu :
a. Membuat jadwal inspeksi K3
b. Membuat jadwal safety talk
c. Membuat laporan bulanan tentang K3 ke manajer, tembusan ke manajer K3
PPT 4. Pengenalan SR
3. Menurut NFPA label bahaya ditunjukkan dengan 4 kotak yang mempunyai rangking bahaya
dari 0 sampai 4 ditinjau dari aspek bahaya kesehatan (biru), bahaya kebakaran (merah) dan
reaktivitas (kuning), serta ada kotak putih untuk keterangan tambahan.

Ranking Bahaya Kesehatan Bahaya Kebakaran Bahaya Reaktivitas


4 Penyebab kematian, Mudah menguap Mudah meledak,
cedera fatal walau dalam keadaan sensitif terhadap
diberi pertolongan normal dan terbakar panas dan mekanik
secara cepat
3 Berakibat serius Cair atau padat Mudah meledak
pada terpaan singkat, dapat dinyalakan tetapi memerlukan
meskipun ada pada suhu biasa penyebab panas dan
pertolongan tumbukan kuat
2 Terpaan intensif Perlu sedikit ada Tidak stabil,
berakibat serius pemanasan sebelum bereaksi hebat tetapi
kecuali ada bahan bisa dibakar tidak meledak
pertolongan
1 Penyebab iritasi atau Dapat dibakar tapi Stabil pada suhu
cedera ringan perlu pemanasan normal, tapi tidak
terlebih dahulu pada suhu tinggi
0 Tidak berbahaya u/ Bahan tidak dapat Stabil, tidak reaktid,
kesehatan meskipun dibakar sama sekali meskipun terkena
terkena panas (api) panas/suhu tinggi
PPT 2 MSDS
4. Kecelakaan dapat dijelaskan dengan teori domino. Dimana suatu hal berkaitan menyebabkan
hal lain terjadi.
Kejadian yang pertama adalah karena lemahnya kontrol. Lemahnya kontrol dapat menjadi
penyebab terjadinya kecelakaan. Baik penyebab basic maupun immediate yang menyebabkan
kecelakaan kerja terjadi. Ketika kecelakaan kerja terjadi tentunya menyebabkan kerugian.
Dapat digambarkan sebagai berikut

PPT 1. DASAR2
5. Perilaku merupakan hal mendasar yang menjadi pilar K3. Hal ini melalui suatu proses
dimulai dari fokus kepada aspek engineering sampai pendekatan budaya dalam K3. Dimana
semakin baik pendekatan K3 yang dilakukan lama lama akan menjadi kebiasaan yang baik
Ada di PPT 2 Modul 1
Tanggal : 22 april 2014
Waktu : 60 menit
Pengampu : Pak Indro
Sifat : Close Book

1. Sebutkan gunung es biaya kecelakaan


2. Sebutkan langkah-langkah penanggulangan kecelakaan kerja
3. Sebutkan pentingnya MSDS bagi industri
4. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja
5. Jelaskan faktor-faktor bahaya kerja
Jawab :
1. Kerugian diilustrasikan sebagaimana gunung es di permukaan laut dimana es yang
terlihat di permukaan laut lebih kecil daripada sesungguhnya. Begitu pula kerugian dari
kecelakaan kerja, dimana kerugian yang tampak lebih kecil daripada kerugian
keseluruhan. Dimana biaya yang diasuransikan cukup kecil dibanding dengan biaya yang
tidak diasuransikan.
Disini meliputi 3 golongan besar pembiayaan
a. Biaya yang diasuransikan, seperti biaya kecelakaan dan penyakit (perawatan, gaji)
b. Biaya dalam pembukuan (Biaya yang tidak diasuransikan), seperti kerusakan alat,
gangguan produksi, biaya legal hukum
c. Biaya lain yang tidak diasuransikan, seperti gaji yang tetap dibayar untuk waktu yg
hilang, biaya pekerja pengganti, upah lembur
PPT 1. DASAR2
2. Ada banyak langkah-langkah penanggulangan kecelakaan kerja. Diantaranya :
a. Peraturan perundang-undangan
Ketentuan K3 mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknik, dan teknologi
Penerapan ketentuan K3 sejak tahap rekayasa
Penyelenggaraan pengawasan dan pemantauan pelaksanaan K3
b. Standarisasi
Standar K3 yang maju akan menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan K3
c. Inspeksi/pemeriksaan
Kegiatan pembuktian sejauh mana tempat kerja memenuhi syarat K3
d. Riset teknis, medis, psikologis dan statistik
Untuk menunjang kemajuan bidang K3 sesuai perkembangan ilmu pengetahuan,
teknik, dan teknologi
e. Pendidikan dan latihan
Meningkatkan kesadaran, kualitas pengetahuan dan keterampilan K3 bagi tenaga
kerja
f. Persuasi
Penyuluhan dan pendekatan di bidang K3 (bukan paksaan)
g. Asuransi
Insentif finansial untuk mencegah pembayaran premi agar lebih rendah
h. Penerapan K3 di tempat kerja
Pengaplikasian dan upaya memenuhi syarat K3 di tempat kerja.

PPT 1. DASAR2
3. MSDS ada sebagai informasi acuan bagi para pekerja dan supervisor yang menangani
langsung dalam mengelola bahan kimia berbahaya dalam industri atau lab kimia.
Diharapkan tenaga ini mempunyai naluri untuk mencegah dan menghindari serta mampu
menanggulangi kecelakaan kimia yang mungkin terjadi
PPT 3. MSDS
4. Faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja meliputi :
a. Beban kerja
Tergantung sesuai tidaknya penempatan tenaga kerja dan beban yang diberikan
kepadanya. Dipengaruhi oleh :
- Fisik
- Mental
- Sosial
b. Beban tambahan dari lingkungan kerja
Seperti,
- Golongan fisik, contohnya kebisingan, getaran, suhu, penerangan
- Golongan kimia, contohnya debu senyawa kimia, gas dan uap senyawa
kimia, fume senyawa kimia
- Golongan biologis, contohnya adanya virus, bakteri, parasit, hewan
berbahaya
- Golongan psikologis, contohnya pekerjaan yg monoton, beban kerja
yang tinggi, kondisi sosial yang tidak harmonis
- Golongan fisiologis, contohnya : ketidak sesuaian ukuran alat dan
ketidak tepatan sikap kerja
c. Kapasitas kerja
Merupakan kemampuan kerja yg dipengaruhi :
- Keterampilan
- Jasmani n rohani
- Tingkat gizi
- Kelamin
- Umur
- Ukuran tubuh
- Ras
5. Bahaya kerja merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kecelakaan kerja. Ditandai
dengan terasanya gangguan dalam melaksanakan pekerjaan. Hal ini dipengaruhi oleh :
a. Faktor fisik
Contohnya kebisingan, getaran, suhu, penerangan
b. Faktor kimia
Debu senyawa kimia, gas dan uap senyawa kimia, fume senyawa kimia
c. Faktor biologis
Contohnya adanya virus, bakteri, parasit, hewan berbahaya
d. Faktor psikologis
Contohnya pekerjaan yg monoton, beban kerja yang tinggi, kondisi sosial yang
tidak harmonis
e. Faktor ergonomis
Ketidak sesuaian ukuran alat dan ketidak tepatan sikap kerja
f. Kotak P3K
Isinya harus selalu siap digunakan dan setiap pemakaian harus dicatat

PPT 5. HIPERKES
Tanggal : 27 maret 2018
Waktu : 60 menit
Pengampu : Pak Indro
Sifat : Close Book

1. Jelaskan penerapan hiperkes dalam lingkungan kerja


2. Mengapa dibutuhkan pendekatan perilaku dalam K3
3. Sebutkan aspek bahaya dalam MSDS
4. Apa yang disebut perilaku
5. Jelaskan salah satu konsep dan teori perilaku K3 dalam terjadinya suatu kecelakaan
6. Sebutkan prinsip dasar penerapan K3
7. Sebutkan faktor-faktor penentu perilaku
8. Sebutkan faktor-faktor penyebab kecelakaan
Jawab :
1. Penerapan hiperkes dalam lingkungan kerja dapat dilakukan dengan cara :
a. Secara teknis
i. Isolasi : menutup proses
ii. Substitusi : mengganti bahan yang berbahaya dengan yang tidak
iii. Shielding : memasang sekat
iv. Ventilasi : menjaga udara bersih dan segar
v. Rambu : memasang rambu sebagai pengingat
vi. Exhauster : menyedot bahan pencemar
vii. Penyesuaian penerangan
viii. Penyesuaian ukuran mesin dan alat-alat kerja
b. Secara non teknis
i. Bekerja dengan sikap yang benar
ii. Pengarahan, pelatihan
iii. Pemeriksaan kesehatan berkala
iv. Program pemeliharaan dan pembinaan kesehatan
v. Pemberian fasilitas kesehatan
vi. Rotasi lokasi kerja
c. Pemakaian APD
i. Ear plug, ear muff, kaca mata, gas mask, sarung tangan, dll
PPT 5. HIPERKES
2. Karena Perilaku merupakan hal mendasar yang menjadi pilar K3. Hal ini melalui suatu proses
dimulai dari fokus kepada aspek engineering sampai pendekatan budaya dalam K3. Dimana
semakin baik pendekatan K3 yang dilakukan lama lama akan menjadi kebiasaan yang baik.
PPT 2. Modul 1
3. Bahaya dalam MSDS meliputi :
a. Bahaya kesehatan
Dinyatakan dalam bahaya jangka pendek dan jangka panjang terhadap kesehatan.
Dinyatakan dengan Nilai Ambang Batas (NAB) dalam ppm
LD 50 (Lethal Dose) fatal terhadap 50% binatang percobaan mati
LC50 (Lethal Concentration)fatal terhadap 50% binatang percobaan
IDLH (Immediate Dangerous to Life and Health) paparannya berbahaya secara
langsung terhadap kehidupan dan kesehatan
b. Bahaya kebakaran
Kategori bahan mudah terbajar, dapat dibakar, tidak dapat dibakar atau membakar
bahan lain. Ditentukan oleh
Titik nyala, suhu terendah uap zat dapat dinyalakan
Konsentrasi mudah terbakar, daerah konsentrasi uap gas yang dapat dinyalakan
Titik bakar, suhu dimana zat terbakar sendirinya
c. Bahaya reaktivitas
Bahaya akibat ketidakstabilan yang memungkinakan untuk mudah terurai, atau
berekasi dengan zat lain, atau terpolimerisasi yang bersifat eksotermik, atau
reaktivitasnya terhadap gas lain yang menghasilkan gas beracun

PPT 2. MSDS
4. Perilaku adalah tindakan atau kegiatan yang ditampilkan oleh individu dalam hubungannya
dengan individu yang lain dan lingkungan di sekitarnya, atau untuk beradaptasi terhadap
lingkungannya. Aktivitas nyata yang ditampilkan individu yang dapat diamati secara
langsung maupun tidak langsung

PPT 2. Modul 1

5. Salah satu konsep dan teori perilaku K3 adalah Accident Proneness, konsep tentang adanya
pribadi-pribadi yang cenderung untuk celaka. Pada saat berkembang pendapat bahwa
kecenderungan celaka pada seseorang biasanya disebabkan oleh adanya seseorang uang
memiliki kemampuan kognitif yang tidak seimbang dengan kemampuan psikomotorik.
Dengan kata lain, seseorang akan mudah celaka apabila kemampuan kognitifnya lebih cepat
daripada kemampuan motoriknya, atau sebaliknya.
PPT 2. Modul 1
6. Pelaksanaan K3 merupakan kombinasi antara faktor personal, lingkungan (fisik&sosial), dan
perilaku yang tampak (kinerja) yang merupakan prinsip dasar penerapan K3. Karena hanya
dengan kombinasi ketiganya maka pelaksanaan K3 akan menjadi lebih efektif.
PPT 2. Modul 2
7. Faktor penentu perilaku adalah :
a. Faktor internal
Berkaitan dengan diri pribadi seperti kebutuhan, motivasi, kepribadian, dan
pengetahuan
b. Eksternal
Berasal dari luar atau dari lingkungan seperti kelompok, organisasi, perusahaan,
masyarakat, peratura, dan lainnya.
PPT 2. Pengenalan aspek perilaku
8. Faktor-faktor penyebab kecelakaan adalah :
a. Manusia (Karena tindakannya yang tidak aman) [85%]
b. Kondisi lingkungan/tempat kerja (adanya ketinggian, gas berbahaya, listrik, dll)
[15%]
c. Sistem manajemen K3 yang buruk [100%]
PPT 4. Pengenalan

Anda mungkin juga menyukai