Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

SUMBER TENAGA PERTANIAN


(Prinsip Kerja Motor Bakar Otto dan Diesel)

Disusun oleh:
Kelompok/Shift : 3/B1
Nama (NPM) : Abella Yogi Setyo B. (240110170077)
Hari, Tanggal Praktikum : Senin, 18 Maret 2019
Jam : 13.00-15.00 WIB
Asisten Praktikum : 1. Cecep Permana
2. Fajar Maulana
3. Irene Pratiwi
4. Marsya Sekar A
5. Muhammad Joedy
6. Riza Fajrun

LABORATORIUM ALAT DAN MESIN PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2019
I. Pendahuluan
Motor bakar merupakan suatu mesin konversi energi yang merubah energi
kalor menjadi energi mekanik. Untuk menghasilkan energi kalor diperlukan
adanya suatu proses pembakaran yang dilakukan di ruang bakar, guna
menghasilkan suatu proses pembakaran, minimal harus ada tiga komponen utama,
yaitu bahan bakar, udara, dan kalor. Sumber kalor didapat dari letikan bunga api
listrik pada busi. Untuk mendapatkan performa busi yang maksimum perlu
adanya sistem pengapian pada motor bensin, sistem pengapian tersebut terdiri dari
beberapa komponen yang saling berhubungan. Banyak faktor yang mempengaruhi
peforma motor bakar. Salah satu faktor yang mempengaruhi peforma motor bakar,
yaitu pada sistem pengapian perlu diketahui bahwa busi dan koil menjadi
komponen yang paling penting dalam proses pengapian.

II. Motor Diesel


A. Prinsip Kerja
Menurut Samlawi (2018), mesin diesel adalah motor bakar dengan proses
pembakaran yang terjadi didalam mesin itu sendiri (internal combustion engine).
Pembakaran pada mesin terjadi karena udara murni dikompresi dalam suatu ruang
bakar (silinder) sehingga diperoleh udara bertekanan tinggi serta panas yang
tinggi, bersamaan dengan itu disemprotkan atau dikabutkan bahan bakar sehingga
terjadilah pembakaran. Pembakaran yang berupa ledakan akan menghasilkan
panas mendadak naik dan tekanan menjadi tinggi didalam ruang bakar. Tekanan
kemudian mendorong piston kebawah yang berlanjut dengan poros engkol
berputar. Mesin diesel dibagi dalam 2 macam berdasarkan gerakan piston untuk
mendapatkan satu kali proses kerja, yaitu mesin diesel 4 langkah (4 tak) dan
mesin diesel 2 langkah (2 tak). Proses kerja mesin diesel 4 langkah yaitu setiap
satu kali proses usaha terjadi 4 kali langkah piston atau 2 kali putaran poros
engkol, sedangkan pada mesin diesel 2 langkah, setiap satu kali proses usaha
terjadi 2 kali langkah piston atau satu kali putaran poros engkol.

B. Langkah Kerja
Menurut Samlawi (2018) mesin diesel 4 langkah (4 tak) memiliki langkah
kerja sebagai berikut:
1. Langkah pengisian (hisap)
Piston bergerak dari atas ke bawah. Katup hisap terbuka dan katup buang
tertutup, karena piston bergerak kebawah maka tekanan didalam silinder menjadi
vacum (dibawah satu atmosfir) sehingga udara murni masuk kedalam silinder.
2. Langkah kompresi
Piston bergerak dari bawah ke atas. Katup hisap tertutup dan katup buang
tertutup, udara didalam silinder didorong (ditekan) sehingga timbul panas dan
tekanan yang tinggi. Akhir kompresi bahan bakar dikabutkan (disemprotkan
dengan tekanan yang sangat tinggi melalui lubang yang sangat kecil) sehingga
terjadi pembakaran (berupa ledakan)
3. Langkah usaha
Pembakaran menghasilkan tekanan yang tinggi dalam ruang bakar, tekanan
ini mendorong piston dari atas menuju bawah, kemudian usaha terjadi.
4. Langkah pembuangan
Akhir langkah usaha katup buang terbuka, sehingga gas buang keluar
melalui katup tersebut, karena didorong oleh piston ber- gerak dari TMB menuju
TMA.
Sedangkan mesin diesel 2 langkah memiliki langkah kerja sebagai berikut:
1. Langkah 1
Pengisian dan kompresi Piston bergerak dari TMB menuju TMA, udara
pengisian masuk melalui lubang isap, kemudian disusul dengan kompresi, akhir
kompresi bahan bakar diinjeksikan ke ruang bakar sehingga terjadi pembakaran.
2. Langkah 2
Usaha dan pembuangan akibat adanya pembakaran dalam ruang bakar,
tekanan yang tinggi mendorong piston dari TMA menuju TMB melakukan usaha
disusul dengan pembuangan.

III. Motor Bensin (Otto)


A. Prinsip Kerja
Menurut Wijaya (2013), motor bakar adalah jenis mesin kalor yang
termasuk Mesin Pembakaran Dalam (Internal Combustion Engine). Internal
Combustion Engine (I.C. Engine) adalah mesin kalor yang mengubah energi
kimia bahan bakar menjadi kerja mekanis yang berupa bentuk putaran poros.
Energi bahan bakar pertama diubah menjadi energi panas melalui proses
pembakaran atau oksidasi dengan udara dalam mesin. Energi panas ini
meningkatkan temperatur dan tekanan gas pada ruang bakar. Gas bertekanan
tinggi ini kemudian berekspansi melawan mekanisme mekanik mesin. Ekspansi
ini diubah oleh mekanisme link menjadi putaran crankshaft, yang merupakan
output dari mesin tersebut. Crankshaft selanjutnya dihubungkan ke sistem
transmisi oleh sebuah poros untuk mentransmisikan daya atau energi putaran
mekanis yang selanjutnya energi ini dimanfaatkan sesuai dengan keperluan.
Siklus pada mesin bensin disebut juga dengan siklus volume konstan, dimana
pembakaran terjadi pada saat volume konstan. Pada mesin bensin dengan siklus
Otto dikenal dua jenis mesin, yaitu mesin 4 langkah (four stroke) dan 2 langkah
(two stroke). Untuk mesin 4 langkah terdapat 4 kali gerakan piston atau 2 kali
putaran poros engkol (crank shaft) untuk tiap siklus pembakaran, sedangkan
untuk mesin 2 langkah terdapat 2 kali gerakan piston atau 1 kali putaran poros
engkol untuk tiap siklus pembakaran.

B. Langkah Kerja
Menurut Wijaya (2013) prinsip kerja mesin empat langkah mesin empat
langkah mempunyai empat gerakan piston yaitu:
1. Langkah hisap (suction stroke)
Pada langkah ini bahan bakar yang telah bercampur dengan udara dihisap
oleh mesin. Pada langkah ini katup hisap (intake valve) membuka sedang katup
buang (exhaust valve) tertutup, sedangkan piston bergerak menuju TMB sehingga
tekanan dalam 6 silinder lebih rendah dari tekanan atmosfir. Dengan demikian
maka campuran udara dan bahan bakar akan terhisap ke dalam silinder.
2. Langkah Kompresi (compression stroke)
Pada langkah ini kedua katup baik intake maupun exhaust tertutup dan
piston bergerak dari TMB ke TMA. Karena itulah maka campuran udara dan
bahan bakar akan terkompresi, sehingga tekanan dan suhunya akan meningkat.
Beberapa saat sebelum piston mencapai TMA terjadi proses penyalaan campuran
udara dan bahan bakar yang telah terkompresi oleh busi (spark plug). Pada proses
pembakaran ini terjadi perubahan energi dari energi kimia menjadi energi panas
dan gerak.
3. Langkah Ekspansi (expansion stroke)
Karena terjadi perubahan energi dari energi kimia menjadi energi gerak dan
panas menimbulkan langkah ekspansi yang menyebabkan piston bergerak dari
TMA ke TMB. Gerakan piston ini akan mengakibatkan berputarnya poros engkol
sehingga menghasilkan tenaga. Pada saat langkah ini kedua katup dalam kondisi
tertutup.
4. Langkah Buang (exhaust stroke)
Pada langkah ini piston bergerak dari TMB ke TMA, sedangkan katup
buang terbuka dan katup isap tertutup, sehingga gas sisa pembakaran akan
terdorong keluar melalui saluran buang (exhaust manifold) menuju udara luar.

IV. Komponen-Komponen Mesin Diesel Beserta Fungsinya


Menurut Fahrudin (2015) komponen mesin diesel terdiri dari kepala
silinder, ruang bakar, Torak (Piston), pena torak(crank pin), ring torak (piston
ring), batang torak (connecting rod), Poros engkol (crank shaft), Bantalan jurnal
(jurnal bearing), Roda penerus (fly wheel), klep (valve), Gigi timing (timing
gear), Poros nok (cam shaft), Pengatur (governor).
1. Kepala silinder.
Kepala silinder dipasang pada permukaan blok silinder dan membentuk
sebagian ruang bakar utama. Pada kepala silinder dipasang nozel untuk
menginjeksi bahan bakar, manifold masuk untuk memasukkan udara yang
diperlukan dalam pembakaran, manifold keluar untuk membuang gas
pembakaran ke udara luar, sistem klep untuk mengatur
pengisapan/pembuangan, system pemanas untuk memanasi udara dalam
ruang bakar pada waktu motor masih dingin untuk menghidupkan motor.
2. Ruang bakar.
Dalam ruang bakar diinjeksi dari nozel dibakar oleh panas kompresi. Tipe
ruang bakar pada motor diesel dibagi dalam beberapa tipe.
a. Tipe ruang bakar langsung.
Tipe ini adalah ruang tunggal, bahan bakar diinjeksi langsung ke dalam
ruang bakar yang dibuat berbentuk cekung pada bagian kepala
torak.
b. Tipe ruang bakar depan.
Pada tipe ini mempunyai ruang bakar utama dibuat pada bagian kepala torak
dan ruang bantu yang disebut kamar depan ditempatkan pada
kepala silinder.
c. Tipe ruang bakar kamar pusaran.
Pada kamar pusaran ini timbul pusaran udara yang sangat cepat pada waktu
kompresi. Bahan bakar disemprotkan ke dalam kamar pusaran dan sebagian
besar terbakar di dalamnya. Bahan bakar yang masih belum terbakar dibakar
pada ruang bakar diantara kepala torak dan kepala silinder
3. Torak (piston).
Torak selalu bergerak bolak-balik di dalam silinder dan dihubungkan dengan
batang torak dan pena torak.Torak memutar poros engkol melalui batang
torak dan selalu bersinggungan dengan tekanan dan temperatur tinggi.
4. Pena torak (crank pin).
Pena torak berfungsi untuk menghubungkan torak dengan batang torak.
Pena torak menerima beban yang besar yang bekerja diantara torak dan
batang torak, sehingga untuk mengatasi beban ini bagian tengahnya dibuat
lebih tebal.
5. Ring torak (piston ring).
Ring torak ada dua macam, yaitu ring kompresi dan ring oli. Ring kompresi
untuk mencegah kebocoran kompresi dan gas pembakarannya, serta
menyalurkan sebagian panas dari torak ke air pendingin melalui dinding
silinder. Ring oli berfungsi untuk menyerut sisa oli yang telah melumasi
pada dinding dalam silinder, serta memberi oli pelumas pada bagian ujung
kecil batang torak.
6. Batang torak (connecting rod).
Batang torak berfungsi untuk menghubungkan torak dengan poros engkol
dan mengubah gerakan bolakbalik menjadi gerakan berputar poros engkol.
7. Poros engkol (crank shaft).
Poros engkol berfungsi untuk mengubah gerak bolak-balik torak menjadi
gerak putar melalui batang torak. Poros engkol terdiri dari pena engkol,
jurnal engkol dan lengan engkol yang ditempa dari baja karbon atau baja
khusus.
8. Bantalan jurnal (jurnal bearing).
Bantalan jurnal umumnya trimetal yang terdiri bagian atas dengan bahan
kelmet metal dan bagian belakang dibuat dari bahan baja lunak. Pada
bantalan jurnal dibuat lubang dan alur oli untuk saluran oli dari blok
silinder.
9. Roda penerus (fly wheel).
Roda penerus berfungsi untuk meratakan putaran poros engkol yang
berubah-ubah akibat pembakaran (kerja) pada tiap satu kali putaran poros
engkol pada motor dua tak atau pada tiap kali putaran poros engkol pada
motor empat tak.
10. Klep (valve).
Klep berfungsi untuk memasukkan udara dan membuang gas hasil
pembakaran dengan cara membuka dan menutup klep pada saat yang tepat.
11. Poros nok (cam shaft).
Poros nok mempunyai satu nok untuk isap dan satu nok untuk buang pada
silinder. Bentuk nok dibuat seperti elips atau telur untuk meningkatkan
efisiensi dan agar putaran motor tenang.
12. Gigi timing (timing gear).
Gigi timing berfungsi untuk melaksanakan saat yang tepat penginjeksian
bahan bakar dan pembukaan serta penutupan klep.
13. Pengatur (governor).
Kegunaan pengatur (governor) adalah menjaga putaran mesin pada
kecepatan yang diinginkan tanpa tergantung pada perubahan beban
maksimum yang dapat dibawa oleh mesin.

V. Komponen-Komponen Mesin Otto Beserta Fungsinya


Menurut Hidayat (2012) Mesin otto atau mesin bensin memiliki komponen-
komponen sebagai berikut:
1. Blok Silinder berfungsi sebagai tempat untuk menghasilkan energi atau
kerja dari proses pembakaran.
2. Silinder berfungsi untuk memindahkan dan membentuk panas ke tenaga
mekanik.
3. Karter Fungsi dari karter adalah sebagai penampung oli mesin.
4. Torak atau Piston berfungsi untuk memindahkan tenaga yang di peroleh dari
pembakaran ke poros engkol
5. Batang Piston berfungsi menghubungkan antara piston dengan poros
engkol.
6. Poros Engkol berfungsi sebagai pengubah dari gerakan lurus piston yang
ada pada silinder menjadi gerak memutar melalui batang piston.
Selain komponen utama diatas, pada mesin mobil juga memiliki komponen
tambahan lainnya yang membantu kinerja mesin mobil, antara lain adalah:
1. Karburator, berfungsi untuk mencampurkan bahan bakar kendaraan.
2. In house manifoll, berfungsi untuk menjadi saluran bahan bakar gas baru
3. Eks House, berfungsi untuk menjadi saluran pembuangan sisa pembakaran.
4. Tutup radiator, berfungsi menahan tekanan air.
5. Radiator, berfungsi untuk menampun dan mendinginkan air radiator.
6. Kepala silinder, berfungsi sebagai dudukan busi serta menjadi ruang bakar.
7. Tutup kepala silinder, berfungsi untuk melindungi mekanisme katup.
8. Motor starter, berfungsi untuk menggerakkan pulas mesin
9. Termostat, berfungsi untuk mengoptimalkan dari kinerja mesin.
10. Kipas, berfungsi untuk mendinginkan mesin bagian luar dan radiator mesin.
11. Busi, berfungsi sebagai pemantik api.
12. Blok mesin, berfungsi sebagai dudukan dari beberapa komponen seperti
poros engkol, busi, dan lainnya.
13. Fly wheel, berfungsi untuk menjadi penerus putaran mesin kendaraan
menuju sistem transmisi dan kopling mobil.
14. Saringan bensin, berfungsi untuk menyaring bahan bakar yang menuju
pompa mesin.
15. Pully, berfungsi sebagai dudukan dari panbell.
DAFTAR PUSTAKA

Fahrudin. 2015. Komponen Mesin Diesel. Terdapat pada:


https://eprints.sinus.ac.id/411/2/bab_ii.pdf (diakses pada 24 Maret 2019,
pukul 20.45 WIB)

Hidayat, Wahyu. 2012. Motor Bensin Modern. Jakarta : Rineka Cipta


Samlawi, A. K. 2018. BUKU AJAR MOTOR BAKAR (TEORI DASAR MOTOR
DIESEL) HMKB78. Universitas Lambung Mangkurat.

Wijaya, S. A. 2013. Jurnal Motor Bensin. Universitas Diponegoro. Semarang

Anda mungkin juga menyukai