HEMATOLOGI 3
Dosen Pengajar :
1. Dr Budi Santoso,M.Si,Med
Disusun Oleh :
NIM : G1C017083
SEMESTER 4
III. TUJUAN :
Evaluasi darah atau disebut juga sebagai pemeriksaan gambaran darah tepi dapat
dilakukan di counting areal setelah melakukan pemeriksaan hitung jenis leukosit, mula-mula
dengan perbesaran 100x kemudian dengan perbesaran 1000x dengan minyak immersi,
selanjutnya dilihat masing-masing morfologi selnya. (Widayanti 2008).
Darah merupakan alat transpor masal jarak jauh yang mengangkut berbagai bahan
antara sel dan lingkungan eksternal atau antara sel-sel itu sendiri. Darah juga merupakan
jaringan cair yang terdiri dari dua bagian, yaitu plasma darah dan sel darah. Sel darah terdiri
dari eritrosit, leukosit dan trombosit (Sherwood, 2011).
Pada umumnya komponen darah dapat dibagi lagi menjadi bagian-bagian yang
spesifik, terutama untuk sel darah. Biasanya sel darah dibagi menjadi tiga, yaitu eritrosit,
leukosit dan trombosit. Sebenarnya leukosit masih dibagi lagi berdasarkan pada ada atau
tidak adanya granula di dalam sitoplasma, yaitu leukosit granulosit dan leukosit agranulosit.
Jenis-jenis leukosit granulosit adalah neutrofil, eosinofil dan basofil sedangkan jenis leukosit
agranulosit adalah monosit dan limfosit (Eroschenko, 2010).
- Objek glass
- Deck glass
- Pipet tetes
- Mikroskop
- Sampel darah vena
- Na2EDTA
VI. PROSEDUR
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Bersihkan slide dari kotoran yang menempe.
3. Teteskan darah pada slide.
4. Gunakan slide lainnya untuk meratakan darah pada slide pertama.
5. cat slide dengan menathol apsolut, angkat keringkan cat lagi degan giemsa 20%
6. Bilas dengan air.
7. Amati hasilnya menggunakan mikroskop perbesaran 100x dengan minyak
immersi.
8. Catat dan gambar objek yg diamati.
VII. PEMBAHASAN
ERITROSIT
Ciri-ciri Eritrosit :
a. Bentuk sel bulat atau bikonkaf (bagian tepi tebal dari pada bagian tengah), tidak
berinti sel.
b. Berwarna merah karena mengandung hemoglobin.
c. Dibentuk di sumsum tulang (di dalam tulang pipih) dan hati, berumur lebih
kurang 120 hari. Bila eritrosit sudah tua atau rusak, akan dirombak di dalam
limfia. Hemoglobin akan dibawa ke hari dan dibuat menjadi zat empedu
(bilirubin). Zat besi dari hemoglobinini akan digunakan untuk memproduksi sel
darah merah baru.
d. Jumlah eritrosit dalam darah kurang lebih 5 juta sel/mm3 darah.
LEUKOSIT
Ciri-ciri sel darah putih (leukosit) :
a. Berfungsi mempertahankan tubuh dari serangan penyakit dengan cara
memakan (fagositosis) penyakit tersebut. Itulah sebabnya leukosit disebut
juga fagosit.
b. Jumlah leukosit sangat sedikit dibandingkan dengan eritrosit (dalam setiap
mm 3 darah hanya 6000-9000).
c. Jika jumlah <6000 seseorang akan menderita leukopenia.
d. Jika jumlah >9000 seseorang akan menderita leukositas.
e. Jika jumlah berlebih hingga 20.000 orang tersebut akan menderita leukemia
(kanker darah).
f. Bentuknya bervariasi dan mempunyai inti sel bulat ataupun cekung.
g. Geraknya seperti Amoeba dan dapat menembus dinding kapiler.
h. Plasma leukosit mengandung butiran-butiran (granula).
i.
TROMBOSIT (KEPING DARAH)
Ciri-ciri keping darah (Trombosit) :
a. sering disebut sel darah pembeku karena fungsinya dalam proses
pembekuan darah.
b. Berukuran lebih kecil daripada eritrosit maupun leukosit dan tidak berinti.
c. Dalam setiap mm3 terdapat 200.000 – 400.000 trombosit.
d. Dibentuk pada sel megakariosit sumsum tulang.
e. Mempunyai waktu hidup sekita 8 hari.
VIII. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dapat di lihat gambaran tentang apusan darah tepi, dalam
sekali lapang pandang terdapat 3 jenis sel darah eritrosit dan leukosit, trombosit.
Leukosit dikelompokan menjadi 2 yaitu, Leukosit Granulosit (leukosit bergranula) dan
Leukosit Agranulosit (leukosit tidak bergranula). Trombosit tak terlihat di karenakan
trombosit tak berwarna. Dalam pengamatan tersebut juga terlihat morfologi dari sel sel
darah tersebut.
http://arakhmany.blogspot.com/2014/05/morfologi-sel-darah-tepi-fakultas.html
https://dustygerbera.wordpress.com/2015/10/29/kelainan-bentuk-eritrosit-shape/
LAPORAN PRAKTIKUM II
III. TUJUAN :
VI. PROSEDUR
3. Setelah jumlah darah keluar Buatlah sedian hapus (dengan pewarnaan Giemsa)
- Bangunan Spesifik
Range Normal :
a. Sampel ALL
LP Trombosit
1 1
2 4
3 1
4 5
5 1
JML 12
Mengestimasi jumlah trombosit dalam lensa objektif 100 x bila
ditemukan dalam 5 lapang pandang x 20.000
Rata-rata = 12 : 5 = 2,4
= 2 x 20.000
= 40.000 sel/mm3 darah
VIII. PEMBAHASAN
Trombosit sukar dihitung karena mudah sekali pecah dan sukar dibedakan
dengan kotoran kecil. Dan ditambah dengan sifatnya yang cenderung melekat pada
permukaan asing (bukan endotel utuh) dan menggumpal-gumpal.Ada dua cara yang
lazim di pakai, yaitu cara langsung dan cara tidak langsung. pada cara tidak langsung
jumlah trombosit dibandingkan dengan jumlah eritrosit, sedangkan jumlah eritrosit
itulah yang sebenarnya dihitung.Untuk mencegah trombosit melekat pada permukaan
asing, dianjurkan untuk menggunakan alat-alat gelas yang dilapisi silikon atau alat-
alat plastikPerlu diperhatikan dalam pengambilan sampel darah kapiler adalah
sebelum penusukan dimulai keadaan setempat perlu diperhatikan dengan seksama,
merupakan kontra indikasi adalah adanya bekas-bekas luka, keradangan, dermatitis
ataupun oddema. Pengambilan darah kapiler dapat dilakukan bila jumlah darah yang
dibutuhkan sedikit saja, atau dalam keadaan emergency, karena selain jumlah darah
yang diambil sedikit sehingga jika terjadi kesalahan dalam pemeriksaan akan sulit
untuk menanggulangi. Kesulitan-kesulitan yang sering terjadi dalam pengambilan
sampel darah ini adalah, apabila kulit sekitar luka tusukan tidak kering karena alkohol
atau keringat, maka tetesan darah yang keluar tidak dapat mengumpul melainkan
menyebar ke sekitarnya sehingga sukar untuk mengambilnya. Lagipula bahan darah
semacam ini tidak boleh digunakan karena sudah bercampur dengan bahan lain.
Darah tidak dapat keluar dengan lancar. Hal ini biasanya karena penusukan
yang kurang dalam atau peredaran darah setempat kurang baik. Usaha untuk
melancarkan pengeluaran darah dengan memijat akan sia-sia karena darah yang
keluar tidak dapat dipergunakan karena sudah tercampur dengan cairan jaringan
sehingga hasil pemeriksaan menunjukkan hasil yang lebih rendah dari yang
sebenarnya. Pemeriksaan hitung jumlah trombosit dalam laboratorium dapat
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung menggunakan
metoda Rees Ecker, metoda Brecher Cronkite dan Cell Counter Automatic Metode
Rees Ecker. Darah diencerkan dengan larutan BCB (Brilliant Cresyl Blue), sehingga
trombosit akan tercat terang kebiruan. Trombosit dihitung dengan bilik hitung di
bawah mikroskop, kemungkinan kesalahan metode Rees Ecker 16-25%.Metode
Estimasi Babara Brown ini dilakukan dengan/anpa menggunakan
MgSO4.Menghitung trombosit menggunakan lapang pandang 1000x dalam 10-15 kali
lapang pandang.
IX. KESIMPULAN
Nilai normal trombosit adalah 200.000-500.000 /µl darah. Dari hasil praktikum pada
kasus ALL didapatkan kadar trombosit dibawah nilai normal atau trombositopenia dan hasil
praktikum pada kasus L/T SIS didapat hasil normal.
X. DAFTAR PUSTAKA
:http://ritapoltekkes.blogspot.com/2013/01/menghitung-jumlah-trombosit.html