Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

HEMATOLOGI 3

Dosen Pengajar :

1. Dr Budi Santoso,M.Si,Med

2. Sri Rejeki, S.Tr.AK

Disusun Oleh :

NAMA : NI’MATUL MAULA

NIM : G1C017083

SEMESTER 4

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN


PRODI DIV ANALIS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2018
LAPORAN PRAKTIKUM I
I. JUDUL : Morfologi Darah Tepi

II. HARI/TANGGAL : Kamis, 14 Maret 2019

III. TUJUAN :

1. Mengetahui jenis-jenis leokosit dan eritrosit dalaam apusan darah

2. Mengetahui perbedaan antara jenis sl darah yang di temukan

IV. DASAR TEORI :

Evaluasi darah atau disebut juga sebagai pemeriksaan gambaran darah tepi dapat
dilakukan di counting areal setelah melakukan pemeriksaan hitung jenis leukosit, mula-mula
dengan perbesaran 100x kemudian dengan perbesaran 1000x dengan minyak immersi,
selanjutnya dilihat masing-masing morfologi selnya. (Widayanti 2008).

CIRI-CIRI APUSAN YANG BAIK

1. Pinggir sediaan rata tidak berlubang-lubang

2. Sediaan tidak melebar sampai pinggir objek glass

3. Bentuk seperti morfologi SADT

4. Terdapat bagian tebal dan tipis

5. Penyebaran leukosit rata

Darah merupakan alat transpor masal jarak jauh yang mengangkut berbagai bahan
antara sel dan lingkungan eksternal atau antara sel-sel itu sendiri. Darah juga merupakan
jaringan cair yang terdiri dari dua bagian, yaitu plasma darah dan sel darah. Sel darah terdiri
dari eritrosit, leukosit dan trombosit (Sherwood, 2011).

Pada umumnya komponen darah dapat dibagi lagi menjadi bagian-bagian yang
spesifik, terutama untuk sel darah. Biasanya sel darah dibagi menjadi tiga, yaitu eritrosit,
leukosit dan trombosit. Sebenarnya leukosit masih dibagi lagi berdasarkan pada ada atau
tidak adanya granula di dalam sitoplasma, yaitu leukosit granulosit dan leukosit agranulosit.
Jenis-jenis leukosit granulosit adalah neutrofil, eosinofil dan basofil sedangkan jenis leukosit
agranulosit adalah monosit dan limfosit (Eroschenko, 2010).

V. ALAT DAN BAHAN

- Objek glass
- Deck glass
- Pipet tetes
- Mikroskop
- Sampel darah vena
- Na2EDTA

VI. PROSEDUR
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Bersihkan slide dari kotoran yang menempe.
3. Teteskan darah pada slide.
4. Gunakan slide lainnya untuk meratakan darah pada slide pertama.
5. cat slide dengan menathol apsolut, angkat keringkan cat lagi degan giemsa 20%
6. Bilas dengan air.
7. Amati hasilnya menggunakan mikroskop perbesaran 100x dengan minyak
immersi.
8. Catat dan gambar objek yg diamati.

VII. PEMBAHASAN

 ERITROSIT
Ciri-ciri Eritrosit :
a. Bentuk sel bulat atau bikonkaf (bagian tepi tebal dari pada bagian tengah), tidak
berinti sel.
b. Berwarna merah karena mengandung hemoglobin.
c. Dibentuk di sumsum tulang (di dalam tulang pipih) dan hati, berumur lebih
kurang 120 hari. Bila eritrosit sudah tua atau rusak, akan dirombak di dalam
limfia. Hemoglobin akan dibawa ke hari dan dibuat menjadi zat empedu
(bilirubin). Zat besi dari hemoglobinini akan digunakan untuk memproduksi sel
darah merah baru.
d. Jumlah eritrosit dalam darah kurang lebih 5 juta sel/mm3 darah.

 LEUKOSIT
Ciri-ciri sel darah putih (leukosit) :
a. Berfungsi mempertahankan tubuh dari serangan penyakit dengan cara
memakan (fagositosis) penyakit tersebut. Itulah sebabnya leukosit disebut
juga fagosit.
b. Jumlah leukosit sangat sedikit dibandingkan dengan eritrosit (dalam setiap
mm 3 darah hanya 6000-9000).
c. Jika jumlah <6000 seseorang akan menderita leukopenia.
d. Jika jumlah >9000 seseorang akan menderita leukositas.
e. Jika jumlah berlebih hingga 20.000 orang tersebut akan menderita leukemia
(kanker darah).
f. Bentuknya bervariasi dan mempunyai inti sel bulat ataupun cekung.
g. Geraknya seperti Amoeba dan dapat menembus dinding kapiler.
h. Plasma leukosit mengandung butiran-butiran (granula).
i.
 TROMBOSIT (KEPING DARAH)
Ciri-ciri keping darah (Trombosit) :
a. sering disebut sel darah pembeku karena fungsinya dalam proses
pembekuan darah.
b. Berukuran lebih kecil daripada eritrosit maupun leukosit dan tidak berinti.
c. Dalam setiap mm3 terdapat 200.000 – 400.000 trombosit.
d. Dibentuk pada sel megakariosit sumsum tulang.
e. Mempunyai waktu hidup sekita 8 hari.

VIII. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dapat di lihat gambaran tentang apusan darah tepi, dalam
sekali lapang pandang terdapat 3 jenis sel darah eritrosit dan leukosit, trombosit.
Leukosit dikelompokan menjadi 2 yaitu, Leukosit Granulosit (leukosit bergranula) dan
Leukosit Agranulosit (leukosit tidak bergranula). Trombosit tak terlihat di karenakan
trombosit tak berwarna. Dalam pengamatan tersebut juga terlihat morfologi dari sel sel
darah tersebut.

IX. DAFTAR PUSTAKA

http://arakhmany.blogspot.com/2014/05/morfologi-sel-darah-tepi-fakultas.html

https://dustygerbera.wordpress.com/2015/10/29/kelainan-bentuk-eritrosit-shape/

LAPORAN PRAKTIKUM II

I. JUDUL : Estimasi Trombosit

II. HARI/TANGGAL : Kamis, 22 Maret 2019

III. TUJUAN :

Untuk mengetahui perhitungan nilai trombosit dan mengetahui kelainan-kelainan pada


trombosit.

IV. DASAR TEORI :


Trombosit berasal dari fragmentasi sitoplasma megakariosit, suatu sel muda
yang besar dalam sumsum tulang. Megakariosit matang ditandai proses replikasi
endomiotik inti dan makin besarnya volume plasma, sehingga pada akhirnya
sitoplasma menjadi granular dan terjadi pelepasan trombosit. Setiap megakariosit
mampu menghasilkan 3000 - 4000 trombosit, waktu dari diferensiasi sel asal
(stem cell) sampai dihasilkan trombosit memerlukan waktu sekitar 10 hari. Umur
trombosit pada darah perifer 7-10 hari. Trombosit adalah sel darah tak berinti,
berbentuk cakram dengan diameter 1 - 4 mikrometer dan volume 7 – 8 fl.
Trombosit dapat dibagi dalam 3 daerah (zona), zona daerah tepi berperan sebagai
adhesi dan agregasi, zona “sol gel” menunjang struktur dan mekanisme interaksi
trombosit, zona organel berperan dalam pengeluaran isi trombosit. Fungsi utama
trombosit adalah pembentukan sumbatan mekanis sebagai respon hemostatik
normal terhadap luka vaskuler, melalui reaksi adhesi, pelepasan, agregasi dan fusi
serta aktivitas prokoagulannya.

V. ALAT DAN BAHAN


- Pipet eritrosit
- Bilik hitung
- Lancet
- Darah kapiler
- Darah Vena

VI. PROSEDUR

 Estimasi Barbara Brown

1. Bersihkan ujung jari dengan alkohol dan biarkan kering lagi.

2 .Tusuklah ujung jari dengan lanset

3. Setelah jumlah darah keluar Buatlah sedian hapus (dengan pewarnaan Giemsa)

4. Hitung jumlah trombosit

VII. HASIL PENGAMATAN

 Estimasi Jumlah Trombosit (Barbara Brown)

 Dengan Perbesaran objektif 100x :


- Penegasan Identifikasi

- Bangunan Spesifik

 Estimasi Jumlah Trombosit = Rata-rata LP (obj.100x) X20.000


Jumlah LP

 Range Normal :

Normal = 150.000-400.000 sel/mm3 darah

Rata-rata = 8-20 sel/rata-rata LP

Trombosit < Normal = Trombositopenia

Tromboosit >Normal = Trombositosis

 Hasil Estimasi jumlah Trombosit

a. Sampel ALL

LP Trombosit

1 1

2 4

3 1

4 5

5 1

JML 12
Mengestimasi jumlah trombosit dalam lensa objektif 100 x bila
ditemukan dalam 5 lapang pandang x 20.000

Rata-rata = 12 : 5 = 2,4
= 2 x 20.000
= 40.000 sel/mm3 darah

Kesimpulan : Estimasi Jumlah Trombosit yaitu Trombositopenia.

VIII. PEMBAHASAN

Trombosit sukar dihitung karena mudah sekali pecah dan sukar dibedakan
dengan kotoran kecil. Dan ditambah dengan sifatnya yang cenderung melekat pada
permukaan asing (bukan endotel utuh) dan menggumpal-gumpal.Ada dua cara yang
lazim di pakai, yaitu cara langsung dan cara tidak langsung. pada cara tidak langsung
jumlah trombosit dibandingkan dengan jumlah eritrosit, sedangkan jumlah eritrosit
itulah yang sebenarnya dihitung.Untuk mencegah trombosit melekat pada permukaan
asing, dianjurkan untuk menggunakan alat-alat gelas yang dilapisi silikon atau alat-
alat plastikPerlu diperhatikan dalam pengambilan sampel darah kapiler adalah
sebelum penusukan dimulai keadaan setempat perlu diperhatikan dengan seksama,
merupakan kontra indikasi adalah adanya bekas-bekas luka, keradangan, dermatitis
ataupun oddema. Pengambilan darah kapiler dapat dilakukan bila jumlah darah yang
dibutuhkan sedikit saja, atau dalam keadaan emergency, karena selain jumlah darah
yang diambil sedikit sehingga jika terjadi kesalahan dalam pemeriksaan akan sulit
untuk menanggulangi. Kesulitan-kesulitan yang sering terjadi dalam pengambilan
sampel darah ini adalah, apabila kulit sekitar luka tusukan tidak kering karena alkohol
atau keringat, maka tetesan darah yang keluar tidak dapat mengumpul melainkan
menyebar ke sekitarnya sehingga sukar untuk mengambilnya. Lagipula bahan darah
semacam ini tidak boleh digunakan karena sudah bercampur dengan bahan lain.

Darah tidak dapat keluar dengan lancar. Hal ini biasanya karena penusukan
yang kurang dalam atau peredaran darah setempat kurang baik. Usaha untuk
melancarkan pengeluaran darah dengan memijat akan sia-sia karena darah yang
keluar tidak dapat dipergunakan karena sudah tercampur dengan cairan jaringan
sehingga hasil pemeriksaan menunjukkan hasil yang lebih rendah dari yang
sebenarnya. Pemeriksaan hitung jumlah trombosit dalam laboratorium dapat
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung menggunakan
metoda Rees Ecker, metoda Brecher Cronkite dan Cell Counter Automatic Metode
Rees Ecker. Darah diencerkan dengan larutan BCB (Brilliant Cresyl Blue), sehingga
trombosit akan tercat terang kebiruan. Trombosit dihitung dengan bilik hitung di
bawah mikroskop, kemungkinan kesalahan metode Rees Ecker 16-25%.Metode
Estimasi Babara Brown ini dilakukan dengan/anpa menggunakan
MgSO4.Menghitung trombosit menggunakan lapang pandang 1000x dalam 10-15 kali
lapang pandang.

IX. KESIMPULAN

Nilai normal trombosit adalah 200.000-500.000 /µl darah. Dari hasil praktikum pada
kasus ALL didapatkan kadar trombosit dibawah nilai normal atau trombositopenia dan hasil
praktikum pada kasus L/T SIS didapat hasil normal.

X. DAFTAR PUSTAKA
:http://ritapoltekkes.blogspot.com/2013/01/menghitung-jumlah-trombosit.html

Anda mungkin juga menyukai