KONSEP MEDIS
A. Definisi
Low back pain adalah perasaan nyeri di daerah lumba sakral dan
sakroiliakal, nyeri pinggang bawah ini bisa menjalar ke tungkai sampai kaki.
Low back pain terjadi di lumbal bagian bawah, lumbal sacral atau daerah
penyebab utama nyeri punggung bawah yang berat, kronik dan berulang
Hokanson;, 2014) ).
Low back pain adalah nyeri akut atau kronik pada lumbal yang
herniasi dan regenerasi dari nukleus pulposus, osteoartritis dari lumbal sakral
B. Klasifikasi
Rasa nyeri ini dapat hilang atau sembuh. Nyeri pinggang akut dapat
merusak jaringan, juga dapat melukai otot, ligament dan tendon. Pada
kecelakaan yang lebih serius, fraktur tulang pada daerah lumbal dan spinal
masih dapat sembuh sendiri. Sampai saat ini penatalaksanaan awal nyeri
Rasa nyeri pada chronic low back pain bisa menyerang lebih dari 3
bulan. Rasa nyeri ini dapat berulang-ulang atau kambuh kembali. Fase ini
biasanya memiliki onset yang berbahaya dan sembuh pada waktu yang
C. Etiologi
pada susunan saraf tepi daerah pinggang (saraf terjepit). Jepitan saraf ini
dapat terjadi karena gangguan pada otot dan jaringan sekitarnya, gangguan
lain, misalnya infeksi atau batu ginjal dan lain-lain (Black, Joyce M; Hawks,
1. Kelainan Kongenital
tulang vertebra hanya setengah bagian karena tidak lengkap pada saat
lahir. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya low back pain yang disertai
skoliosis ringan. Selain itu ditandai pula adanya dua buah vertebra yang
melekatnya lamina dan keadaan ini dikenal spina bifida. Penyakit spina
bifida dapat menyebabkan gejala berat seperti club foot, rudimentair foot,
kelayuan pada kaki, dan sebagainya. Namun jika lubang kecil, tidak akan
menimbulkan keluhan.
back pain. Pada orang-orang yang tidak biasa melakukan pekerjaan otot
atau melakukan aktivitas dengan beban yang berat dapat menderita nyeri
kurang baik dapat menyebabkan kekakuan dan spasme yang tiba-tiba pada
yang lebih lanjut. Menurut Manek and Macgregor (2005) pada low back
lassague symptom positif dan pergerakan kaki pada hip joint terbatas.
3. Perubahan Jaringan
tidak hanya pada daerah punggung bagian bawah, tetapi terdapat juga
antara lain:
a. Osteoartritis
b. Penyakit Fibrositis
c. Penyakit Infeksi
yang mengharuskan berdiri dan duduk dalam waktu yang lama juga dapat
gaya berat. Hal ini disebabkan terjadinya penekanan pada tulang belakang
5. Tumor (Neoplasma)
Tumor vertebra dan medulla spinalis dapat jinak atau ganas. Tumor
jinak dapat mengenai tulang atau jaringan lunak. Contoh gejala yang
sering dijumpai pada tumor vertebra ialah adanya nyeri yang menetap.
Sifat nyeri lebih hebat daripada tumor jinak. Contoh tumor tulang jinak
malam hari. Tumor ini biasanya sebesar biji kacang, dapat dijumpai di
adalah tumor intradural dan ekstradural yang jinak, namun bila ia tumbuh
6. Gangguan metabolik
cushing). Sering oleh karena trauma ringan timbul fraktur kompresi atau
pinggang.
7. Psikis
pain, misalnya di kuduk atau di pinggang. Rasa nyeri ini dapat pula
D. Patofisiologi
menjadi sensasi nyeri. Sistem yang terlibat dalam transmisi dan persepsi nyeri
dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor dan berbeda diantara individu. Tidak
semua orang yang terpajan terhadap stimulus yang sama mengalami intensitas
nyeri yang sama. Sensasi sangat nyeri bagi seseorang mungkin hampir tidak
Reseptor nyeri (nosiseptor) adalah ujung saraf bebas dalam kulit yang
berespons hanya pada stimulus yang kuat, yang secara potensial merusak,
dimana stimulus tersebut sifatnya bisa kimia, mekanik, termal. Reseptor nyeri
merupakan jaras multi arah yang kompleks. Serabut saraf ini bercabang
pembuluh darah lokal. Sel-sel mast, folikel rambut dan kelenjar keringat.
Stimuli serabut ini mengakibatkan pelepasan histamin dari sel-sel mast dan
dari cabang yang lebih jauh dan berhubungan dengan rantai simpatis
paravertebra system saraf dan dengan organ internal yang lebih besar.
dimana zat tersebut yang dapat meningkatkan efek yang menimbulkan nyeri
dari bradikinin. Substansi lain dalam tubuh yang berfungsi sebagai inhibitor
terhadap transmisi nyeri adalah endorfin dan enkefalin yang ditemukan dalam
sensori, dimana agar nyeri dapat diserap secara sadar, neuron pada sistem
assenden harus diaktifkan. Aktivasi terjadi sebagai akibat input dari reseptor
nyeri yang terletak dalam kulit dan organ internal. Proses nyeri terjadi karena
Pada sensasi nyeri punggung bawah dalam hal ini kolumna vertebralis
dapat dianggap sebagai sebuah batang yang elastik yang tersusun atas banyak
unit vertebrae dan unit diskus intervertebrae yang diikat satu sama lain oleh
ada aktifitas mengangkat beban. Bila tidak pernah dipakai akan melemahkan
punggung.
bertambah tua. Pada orang muda, diskus terutama tersusun atas fibrokartilago
dengan matriks gelatinus. Pada lansia akan menjadi fibrokartilago yang padat
punggung biasa. Diskus lumbal bawah, L4-L5 dan L5-S6, menderita stress
E. Manifestasi Klinik
1. Perubahan dalam gaya berjalan: Berjalan terasa kaku, tidak bisa memutar
mengalami sensasi yang lebih kuat pada daerah yang tidak dirangsang.
3. Nyeri. Letak atau lokasi nyeri yang dirasakan ialah
F. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan fisik :
sign)
diketuk.
2. Pemeriksaan neurology pada tungkai:
tropik.
(LMN)
3. Pemeriksaan Diagnostik
1. Tirah baring :Tempat tidur dengan alat yang keras dan rata untuk
biofeedback training.
H. Komplikasi
pada penderita nyeri punggung bawah (low back pain). Hal ini terjadi karena
KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian Keperawatan
1. Riwayat Kesehatan.
a. Riwayat Penyakit.
pengkajian).
Riwayat trauma.
atau infeksi.
andropause).
Gangguan miksi.
kauda ekwina).
2. Pemeriksaan Fisik.
a. Keadaan Umum.
Pemeriksaan motorik.
Pemeriksaan sensorik.
sakroiliaka).
2) Sistem Pernapasan.
3) Sistem Kardiovaskuler.
4) Sistem Gastrointestinal.
Nilai kemampuan menelan, nafsu makan, minum, peristaltik
dan eliminasi.
5) Sistem Integumen.
6) Sistem Reproduksi.
7) Sistem Perkemihan.
pemeriksaan neurologis.
B. Diagnosa keperawatan
muskuloskeletal
1. Nyeri akut/ kronik Nyeri hilang/berkurang 1. Identifikasi karakteristik, durasi, 1. Menentukan intervensi yang sesuai
fisik berhubungan berkurang keluhan fisik lainnya. 2. Mengetahui aktivitas fisik yang
dengan gangguan 2. Identifikasi pengetahuan dan sering dilakukan pada masa lalu
kemampuan
3. Ansietas berhubungan Ansietas berkurang/hilang 1. Identifikasi saat ansietas berubah 1. Mengetahui perubahan tingkat
7. Mengurangi ansietas
4. Defisit perawatan diri Perawatan diri meningkat 1. Identifikasi kebiasaan aktivitas 1. Menentukan jenis perawatan diri
berhubungan dengan perawatan diri sesuai usia yang sesuai dengan usia
masalah baru
WOC
NYERI
Kelemahan otot Perubahan sensasi dan penurunan kerja reflek
ANSIETAS
HAMBATAN Jarang bergerak
MOBILITAS FISIK
DEFISIT
Kelemahan fisik umum PERAWATAN DIRI
DAFTAR PUSTAKA
Black, Joyce M; Hawks, Jane Hokanson;. (2014). (P. s. medika, Ed.) Elsevier.
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M. L., & Swanson, E. (2013). Nursing
Outcomes Classification (NOC) : Measurement of Health Outcomes .
United States of America: Elsevier Mosby .
Price, S. A., & Wilson, L. M. (2006). Patofisiologi : konsep klinis & proses-
proses penyakit. Jakarta: EGC.